Terfaktab

Kali ini saya nak bercerita guna bahasa melayu. Jarang jarang ini terjadi. Maafkan kalau bahasa Melayu saya kurang sempurna, saya cuba ok – saya cuba. Untuk kali ni je. Entri lain nanti saya guna bahasa Indonesia balik. Oh, tapi sebelum saya mula saya nak introduce- kan satu benda. Kalau anda pembaca Twitter , mungkin anda dah tau kalau di negara tetangga, rabak itu dipanggil ' galau '. Dan ya, saya adalah satu di antara banyaknya perempuan dalam dunia yang sering terpuruk dalam dunia galau saya sendiri – dan ya sudah tentu ini dikarenakan sesuatu yang bernama cinta (baca: masa lalu). *** Rabak ni sebenarnya dia ada banyak tahap. Bertingkat tingkat. Saya dah buat satu piramid biar lebih senang nak explain . Semakin ke bawah piramid rabak, semakin bahaya kondisi hati seseorang manusia. Rabak Tahap Satu Simptom: Biasanya jenis yang suka jalan jalan sendiri, earphone pasang lagu lagu sedih (lagu OST Ombak Rindu, misalnya) ambil ‘feel’ macam watak utama yang teraniaya

Hai hai manusia manusia yang sedang sendiri. Yang sedang bercinta. Yang sedang menanti cinta. Yang baru diputusin. Yang malu mengaku cinta. Yang lagi ngambek (baca: merajuk). Yang lagi kangen kangenan. Apa kabar hati hati anda sekalian? Kalau kemaren saya sudah bicara tentang PHP , hari ini saya akan mengajarkan satu lagi bahasa gaul di kalangan ABG (baca: anak baru gede alias remaja) Indonesia. Di seberang, bahasa kecilnya HTS. Bahasa panjang adalah Hubungan Tanpa Status. Ada yang bilang kalau HTS itu, the new friendzone. Kamu berteman dengan orang yang kamu suka, kamu pengen hubungan kamu lebih dari sekedar teman. Tapi dia cuma nganggap kamu sebatas teman. Pernah rasa yang seperti ini? Tenang saja, kamu ga sendiri. Saya juga pernah merasakan hal yang sama. Padahal dua duanya sudah nyaman, sudah saling suka, tapi takut buat ungkapin atas dasar tidak mau ngerusak persahabatan yang sedia ada. Oh, saya pernah menulis puisi buat seorang teman saya di sini : terdiam aku suka sama dia