Showing posts with label Inovasi Iptek. Show all posts
Showing posts with label Inovasi Iptek. Show all posts

Sunday, 4 August 2013

Membudayakan Inovasi Terbuka

Open innovation is a term promoted by Henry Chesbrough, a professor and executive director at the Center for Open Innovation at the University of California, Berkeley, in his book Open Innovation: The new imperative for creating and profiting from technology.


Though the idea and discussion about some consequences (especially the interfirm cooperation in R and D) date as far back as the 1960s. 

The concept is related to user innovation, cumulative innovation, know-how trading, mass innovation and distributed innovation. 

Advantages Open innovation offers several benefits to companies operating on a program of global collaboration: Reduced cost of conducting research and development.

Potential for improvement in development productivity Incorporation of customers early in the development process Increase in accuracy for market research and customer targeting Potential for viral marketing.

Advantages

Open innovation offers several benefits to companies operating on a program of global collaboration:

    * Reduced cost of conducting research and development
    * Potential for improvement in development productivity
    * Incorporation of customers early in the development process
    * Increase in accuracy for market research and customer targeting
    * Potential for viral marketing
Sumber:

http://en.wikipedia.org/wiki/Open_innovation 
Arip Nurahman Notes

Wednesday, 31 July 2013

Berkah Ramadhan: Super Mega Advanced Robotics Technology: SMART

"Fortune Favors the Brave, Dude."
*Dr. Newton Geiszler*

Bisakah Manusia Ciptakan Super Robot Raksasa "Pacific Rim"? 
Dengan sumber daya yang ada ada saat ini, manusia belum mampu menciptakan robot raksasa. Robot macam ini baru terwujud jika berada di planet lebih kecil dan bergravitasi rendah. Materi dari robot tersebut juga harus terbuat dari materi terdepan dan ringan. 

Demikian disampaikan pakar robot, Dr. Daniel Wilson, M.Eng. menjawab pertanyaan mengenai kemampuan manusia soal pembangunan robot mega. Doktor Wilson merupakan pakar robot ternama jebolan the Robotics Institute at Carnegie Mellon University in Pittsburgh, Pennsylvania.

His thesis work, entitled Assistive Intelligent Environments for Automatic Health Monitoring, focused on providing automatic location and activity monitoring in the home via low-cost sensors such as motion detectors and contact switches. He has worked as a research intern at Microsoft Research, the Xerox PARC, Northrop Grumman, and Intel Research Seattle.

Robot raksasa tampil dalam film sains fiksi terbaru, Pacific Rim. Dalam film produksi Hollywood itu, manusia menciptakan robot raksasa yang dikendalikan dua orang. Inti dari gerakan robot tersebut adalah peleburan manusia dengan mesin.
"Saya tidak tahu pencipta mana yang bisa mewujudkan robot raksasa yang bisa berjalan tegak di embusan angin pada ketinggian. Apalagi memindahkannya dengan cukup ketangkasan untuk berjalan," kata Dr. Wilson.
Jika pun akhirnya material ringan dan terdepan ini bisa dikembangkan, mekanisme pergerakannya akan menimbulkan masalah. Akan sulit mempertahankan berbagai gerakan dinamis yang timbul. 
Termasuk ketinggian, akselerasi, momentum, penyerapan panas, dan torque internal.
Saat ini semua berhasil dibangun, adalah hal mustahil menggerakannya dengan kecepatan tinggi.

Disebutkan Dosen dan pakar robot, Prof. Mel Siegel dari Robotics Institute di Carnegie Mellon University, di makalah When Physics Rules Robotics, salah satu masalah utama dalam pembuatan robot adalah berat berlebih.
Hal berikutnya yang wajib dipertimbangkan adalah faktor energi.
Butuh energi besar untuk menggerakannya.

Dr. Wilson menduga, suatu saat nanti manusia akan bisa mewujudkan energi seperti ini menggunakan reaktor nuklir. 

Kendala lainnya: Biaya. 

Diprediksi oleh SciencePortal bahwa untuk membangun satu robot raksasa berbobot 43 ton dibutuhkan biaya 725 juta dollar AS.  [Rp. 7.250.000 000 000/ Tujuh Triliun Dua Ratus Lima Puluh Miliar Rupah]

Bayangkan Bobot Mati Robot-Robot Raksasa ini yang mencapai 2500 Ton.

Kendati demikian, Dr. Wilson menegaskan bahwa satu-satunya alasan yang memungkinkan manusia membangun robot macam ini adalah demi tujuan estetika semata.

Aktris cilik Jepang Ashida Mana yang berperan sebagai Mako Mori 
[Salah Satu Pilot Robot Raksasa] versi masa kecil dalam Film Pacific Rim
Sebuah bentuk pembuktian bahwa hal ini bisa dilakukan.

Masih mustahil menciptakannya untuk tujuan lain.

Ukuran Robot Gundam dengan Seorang Photographer

Di balik kesuksesan film animasi "Pacific Rim" yang masih diputar di bioskop-bioskop di Tanah Air saat ini, ternyata ada sentuhan seorang animator Indonesia. Dialah Ronny Gani, seorang animator muda yang bekerja di Industrial Light & Magic, di Singapura, anak perusahaan Lucas Film Group, yang menggarap film tersebut.

"Kalau di Pacific Rim saya mengerjakan animasinya. Jadi saya menggerak-gerakkan karakter-karakter yang ada di film itu," ujar Ronny dalam wawancara yang dilansir situs VOA. Ia mengatakan, sebagai animator, ia punya peran memainkan visual effects sehingga gerakan karakter dalan animasi menjadi lebih hidup dan masuk akal.

Ini bukanlah debut pertamanya menggarap animasi-animasi di film Hollywood. Ronny sebelumnya juga terlibat dalam penggarapan film the Avengers yang dirilis tahun 2012.

"Kebetulan sekali waktu saya pertama kali mulai bekerja di Industrial Light & Magic, proyek yang sedang dikerjakan adalah The Avengers. Jadi otomatis saya ikut terlibat dalam proyek itu. Secara garis besar grup Industrial Light & Magic itu mengerjakan bagian akhir film di bagian aliennya sudah mulai menginvasi," kata Ronny.

The Future of Humanoid Robots - Research and Applications

Edited by: Dr. Riadh Zaier, M.Eng.

 Sultan Qaboos University, Oman

Dr. Riadh Zaier received his M.Eng. and Dr. Eng. Degrees, both in Discrete-Time Tracking Control Systems from the Department of Systems Engineering, Nagoya Institute of Technology, Japan, in 1996 and 1999, respectively. He joined Fujitsu Automation Ltd. in 1999. Then he joined Fujitsu Laboratories Ltd., as a researcher in 2004.
















Ucapan Terima Kasih:

Komunitas Mahasiswa Penggemar Otomasi dan Robotika (KOMPOR) adalah Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat universitas di Universitas Pendidikan Indonesia yang bergerak di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi otomasi dan robotika.

http://kompor-upi.org/

Sahabat dan Keluarga di Seneby Corp.

Kang Karizal Muharom, Finalis Olimpiade Robotik International di Korea Selatan.


Kunjungi Juga:

Kontes Robot Indonesia 2013

http://kri2013reg5.unud.ac.id/index.php

Sekolah Pendidikan Robotika Indonesia

http://indonesiaroboticschool.blogspot.com/

Sebuah Ide Pengembangan Pendidikan IPTEKS Robotiks di Tanah Air.

Maju Terus Ipteks Indonesia, Semangat!

Sumber:

Pacific Rim

Kompas Sains

Zika Zakiya; National Geographic 

Berkah Ramadhan: Roadmap Percepatan Pembangunan Kelautan Indonesia

Roadmap Pembangunan Kelautan

Para Sahabat sedang Bertafakur di Pantai Sayang Heulang, Garut Selatan.


Sayang, sejak zaman kolonial hingga sebelum terbentuknya DKP dan DMI (Dewan Maritim Indonesia) pada September 1999, kita kurang serius mengelola SDA kelautan. 

Akibatnya, potensi ekonomi kelautan yang sangat besar, ibarat “raksasa yang tertidur”, itu belum dapat kita transformasikan menjadi sumber kemakmuran, kemajuan, dan kedaulatan bangsa.

Bayangkan, dari 114 pelabuhan umum yang kita miliki, tidak satu pun memenuhi standar pelayanan internasional. 

Selama Orde Baru, kredit yang dikucurkan untuk sektor-sektor ekonomi kelautan kurang dari 15%, dan untuk sektor perikanan hanya 0,02% dari total kredit.

Wajar, kalau hingga saat ini kontribusi ekonomi kelautan hanya sebesar 22% PDB. Sementara, negara-negara dengan potensi laut yang jauh lebih kecil ketimbang Indonesia, seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand, China, Islandia, dan Norwegia, sumbangan ekonomi kelautannya terhadap PDB mereka rata-rata mencapai 40%

Oleh sebab itu, kini saatnya kita melakukan reorientasi paradigma pembangunan (paradigm shift), dari pembangunan berbasis daratan menjadi pembangunan berbasis kelautan dan kepulauan.

Kita galakkan pendayagunaan sumberdaya kelautan melalui peningkatan alokasi anggaran publik, kredit, sumberdaya manusia, teknologi, infrastruktur, dan management inputs lainnya berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development) secara terpadu dan ramah lingkungan. 

Dalam jangka pendek, kita optimalkan pembangunan sektor-sektor ekonomi kelautan yang bisa menghasilkan pertumbuhan ekonomi tinggi dan menyerap banyak tenaga kerja, seperti perikanan budidaya, perikanan tangkap, industri pengolahan hasil perikanan, pariwisata bahari, pertambangan dan energi, pelayaran, pelabuhan, dan industri galangan kapal. 

Sekedar contoh, dengan potensi total muatan nasional 502 juta ton/tahun (200 juta ton batubara, 55 juta ton crude oil, 60 juta ton CPO, 7 juta ton produk perikanan , 8 juta ton LNG, 2 juta ton LPG, 120 juta ton containers, dan 50 juta ton general cargo), melalui pendekatan “kluster maritim” kita bisa meraup devisa perhubungan laut US$ 15 miliar setiap tahunnya (IMPC, 2008). 

Untuk dapat melayani kebutuhan angkutan muatan sebesar itu, diperlukan sekitar 650 kapal tambahan dengan total investasi sebesar US$ 5 miliar.

Selain itu, kluster maritim juga akan meningkatkan pendapatan negara, menciptakan lapangan kerja baru sedikitnya untuk 1 juta orang, membangkitkan sejumlah multiplier effects, dan mendongkrak daya saing ekonomi nasional. 

Kluster maritim juga dapat mempercepat pembentukan 24 pelabuhan sebagai hub port. Hingga kini, semua pelabuhan Indonesia masih berstatus sebagai feeder port.

Ini menjadi salah satu penyebab utama yang membuat ekonomi kita kurang kompetitif, karena hampir 70% dari ekspor barang dan komoditas Indonesia harus melalui Singapura. 

Dengan mengusahakan 1 juta ha budidaya rumput laut (30% total potensi), dapat diproduksi sekitar 16 juta ton rumput laut kering per tahun. Bila kita ekspor 10 juta ton/tahun dengan harga sekarang US$ 0,7/kg, maka akan diperoleh devisa sebesar US$ 7 miliar/tahun.

Kepiting di Telapak Tangan

Jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 3 juta orang. Apalagi, kalau rumput laut itu diproses menjadi berbagai semi-refined products (seperti agar, karaginan, alginat, makanan dan minuman) atau refined products (seperti bahan pencampur coklat, milk shake, es krim, permen, pasta gigi, salep, pelembab, shampoo, lotion, industri cat, tekstil, dan film), tentu devisa, pendapatan negara, tenaga kerja, dan multiplier effects yang dihasilkan menjadi berlipat ganda. 

Padahal, masih banyak komoditas perikanan lain yang harganya tinggi dan laku keras di pasar domestik maupun ekspor, antara lain udang, tuna, kerapu, patin, nila, ikan hias, kerang mutiara, teripang, cerax, dan abalone. 

Agar tidak selalu menjadi ‘bangsa pemadam kebakaran’, dalam jangka panjang kita kembangkan SDM dan teknologi kelautan mutakhir (future technology) seperti bioteknologi, teknologi informasi dan komunikasi, nanotechnology, coastal and ocean engineering, bioenergi dari algae, gas hidrat, dan teknologi pemanfaatn SDA non-konvensional lainnya. 

Dengan roadmap (peta jalan) pembangunan seperti itu, maka pulau-pulau kecil dan wilayah laut diyakini tidak lagi menjadi ‘beban pembangunan’ (cost center) serta tempat berlangsungnya perampokan, penyelundupan, dan berbagai kegiatan ilegal lainnya, tetapi akan menjadi pusat-pusat kemajuan dan kemakmuran yang tersebar di seluruh Nusantara. 

Wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, dan laut yang makmur (prosperity belt) secara otomatis bakal menjadi sabuk pengaman (security belt) yang semakin mengukuhkan kedaulatan NKRI.

Bung Muhammad Ismail Sedang Memegang Induk Penyu Raksasa di Batu Hiu, Pangandaran.


Lebih dari itu, implementasi peta jalan pembangunan kelautan nasional ini secara cerdas dan konsisten juga diyakini mampu menghantarkan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi baru dunia pada 2025 bersama Brazil, Rusia, India, dan China. 

Sumber:

Center For Coastal and Marine Resources Studies
Bogor Agricultural University

Ocean Paradigm Study Group

Kementrian Kelautan dan Perikanan

LIPI

Foto Oleh: Bung Deni Nugraha dan Bung Widia Prima 

Semoga Bermanfaat

Indonesia Bisa!
 

Resep Rahasia Membuat Kanal Terbesar di Dunia

BIG BIGGER BIGGEST: Water Canals



A ship canal is a canal especially intended to accommodate ships used on the oceans, seas or lakes to which it is connected, as opposed to a barge canal intended to carry barges and other vessels specifically designed for river and/or canal navigation. Because of the constraints of accommodating vessels capable of navigating large bodies of open water, a ship canal typically offers deeper water and higher bridge clearances that a barge canal of similar vessel length and width constraints.

Ship canals may be especially constructed from the start to accommodate ships, or less frequently they may be enlarged barge canals, or canalized or channelized rivers. There are no specific minimum dimensions for ship canals, with the size being largely dictated by the size of ships in use nearby at the time of construction or enlargement.
Ship canals may be constructed for a number of reasons, including:
  1. To create a shortcut and avoid lengthy detours.
  2. To create a navigable shipping link between two land-locked seas or lakes.
  3. To provide inland cities with a direct shipping link to the sea.
  4. To provide an economical alternative to other options.
Important Ship Canals 

Canal Length Lock depth Dimensions Location Notes
White Sea – Baltic Canal 141 mi (227 km) 3.5 m (11 ft) 135m × 14.3 m × 3.5m Russia Russia
  • Opened in 1933, is partly a canalised river, partly an artificial canal, and partly some natural lakes.
  • Shallow depth limits modern vessels from using the canal.
Rhine-Main-Danube Canal 106 mi (171 km) 4 m (13 ft) lock dimensions: 190m x 11.45m x 4m Germany Germany
Suez Canal 120.11 mi (193.30 km) No locks, but 24 m (79 ft) deep. 205 m (673 ft) wide Egypt Egypt
Volga-Don Canal 62 mi (100 km) 3.5 m (11 ft) lock dimensions: 140m x 16.6m x 3.5m Russia Russia
Kiel Canal 60 mi (97 km) 14 m (46 ft) lock dimensions: 310m x 42m x 14m Germany Germany
Houston Ship Channel 56 mi (90 km) 14 m (46 ft) 161 m (528 ft) wide United States USA
Panama Canal 51 mi (82 km) 25.9 m (85 ft) lock dimensions: 320m x 33.53m x 25.9 m Panama Panama
Danube-Black Sea Canal 40 mi (64 km) 5.5 m (18 ft) lock dimensions: 138m x 16.8m x 5.5m Romania Romania
Manchester Ship Canal 36 mi (58 km) 8.78 m (28.8 ft) lock dimensions: 170.68m x 21.94m x 8.78m United Kingdom UK
Welland Canal 43.4 km (27.0 mi) 8.2 m (27 ft) lock dimensions: 225.5m x 2.3m x 8.2 m Canada Canada
Saint Lawrence Seaway
8.2 m (27 ft) lock dimensions: 225.5m x 2.3m x 8.2 m CanadaCanada
United States USA


"Petani perlu jalan desa sawah ke jalan besar, irigasi tersier desa ke sekunder, tersedia pupuk organis & fasilitas Pengendalian Hama Terpadu."
*Prof. Emil Salim, Ph.D.*


Kanal Irigasi di Desa Bangunharja, Berguna untuk Pengairan Pesawahan, Perikanan dan Kegiatan Masyarkat Lainnya.

Sumber: 

Wikipedia
BIG BIGGER BIGGEST
Desa Bangunharja

Monday, 29 July 2013

Berkah Ramadhan: Ocean Paradigm Study Group

OPSG 


Empowerment studies related with oceanic resources, in general we study Indonesia natural resources empowerment.

Allhamdulilah penulis dapat bergabung dalam sebuah Komunitas Ilmiah yang didirikan oleh Bpk. Dr. Miftachul Hadi, M.Sc. Ocean Paradigm Study Group. Ia adalah peneliti LIPI dan Ketua Persatuan Pelajar Indonesia di Brunei Darussalam.

Potensi Raksasa Benua Maritim Indonesia

Peneliti Senior Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Prof. Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri, MS. menyatakan bahwa total seluruh potensi 11 sektor ekonomi kelautan Indonesia adalah 11,2 triliun dolar AS. [Rp. 1.120.000.000.000.000.000./Satu Juta Seratus Dua Puluh Ribu Trilyun Rupiah] ini berarti hampir menyamai PDB Negeri Super Power Amerika Serikat yang sebesar US$ 14 Triliun. Hanya dengan potensi kelautan, Nusantara dapat menyalip kekuatan ekonomi USA dan China.

Allah Maha Besar.

Namun kontribusinya baru 22 persen karena kebijakan pemerintah bukan berdasarkan kelautan (ocean based).

Berkah Ekonomi Kelautan

Sedikitnya ada 11 sektor ekonomi kelautan yang dapat dikembangkan:

(1) Perikanan tangkap,
(2) Perikanan budidaya,
(3) Industri pengolahan hasil perikanan,
(4) Industri bioteknologi kelautan,
(5) Pertambangan dan energi,
(6) Pariwisata bahari,
(7) Kehutanan daerah Pantai,
(8) Perhubungan laut,
(9) Sumberdaya pulau-pulau kecil,
(10) Industri dan jasa maritim, dan
(11) SDA non-konvensional.

Prof. Rokhmin menjelaskan, potensi ekonomi kelautan Indonesia besar sekali, bukan hanya perikanan, tambak, dan budidaya tetapi juga ada industri bioteknologi kelautan, pertambangan mineral lepas pantai, sumber energi bersih dll. Menurutnya, potensi dari 11 sektor ekonomi kelautan minimal sebanyak 1,2 triliun dolar AS. per tahun “Artinya ini kan lebih besar dibandingkan produk domestik bruto (PDB) kita,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela diskusi 'Membangun Ekonomi Kelautan' di Jakarta, Rabu (24/7/2013) malam.

Selain itu, kata Prof. Rokhmin, jika potensi ekonomi kelautan Indonesia kalau bisa dimanfaatkan secara maksimal maka bisa membiayai pengeluaran negara sekaligus menciptakan sedikitnya 40 juta tenaga kerja. 

Dia menerangkan, wilayah darat yang dimiliki Indonesia hanya seperempat bagian, dan sisanya adalah lautan.

Jadi secara geoekonomi maupun geopolitik, Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia seharusnya melakukan pembangunan berdasarkan kelautan dan pulau-pulau kecil (ocean based). 

Namun faktanya, nilai kontribusi 11 sektor ekonomi kelautan itu baru sebanyak 22 persen terhadap PDB maupun kesejahteraan masyarakat pesisir dan nelayan.

Menurutnya, banyak pakar ekonomi yang menduga bahwa salah satu yang muncul inefisiensi atau lemahnya daya saing bangsa Indonesia itu karena Indonesia mengingkari fitrah atau jati diri sebagai bangsa kelautan.  


5 F = Food, Fuel, Fluids & Fibers for Fortune


"TATA RUANG KELAUTAN"

Food, Fuel, Fluids and Fibers for Fortune.

Intisari:

(1) Indonesia terletak diantara "dua samudera besar dunia", berikut arus lautnya (temperatur, salinitas, ikan dst).

(2) Alfafa, sumber nutrisi bergizi bagi ternak, pengikat nitrogen.

(3) Perlunya membentuk "hub" pelabuhan penghubung/transit untuk menjembatani transportasi nasional.

(4) Indonesia (2010, 2011) sebenarnya surplus beras dan jagung, problem transportasi.

(5) Indonesia memiliki banyak teluk-teluk unik yang cocok untuk budidaya kelautan.

(6) Hanya Indonesia yang dilalui "arus laut besar dunia" (warm, less salinity, dst): sumber energi hidrokinetik yang melimpah, budidaya algae (syarat hidup optimum algae a.l. suhu hangat).

(7) Selat Malaka sebagai urat nadi lalu lintas perekonomian dunia, Indonesia belum membangun/inves infrastruktur pelabuhan kapal. Singapura menarik keuntungan besar dari port-nya.

(8) Bangsa Indonesia harus memiliki karakter yang kuat, harus percaya diri.

Bersama Para Sahabat Forsalim di Tempat Penangkaran Biota Laut


"Indonesia sejatinya adalah surga dunia, persiapkan kekuatan untuk membangun Indonesia!"

Salam Indonesia!

Resep Membuat Gedung Tertinggi di Dunia

BIG BIGGER BIGGEST: Skyscraper





The world's tallest man-made structure is the 829.8 m (2,722 ft) tall Burj Khalifa in Dubai, United Arab Emirates. The building gained the official title of "Tallest Building in the World" at its opening on January 4, 2010.

The Council on Tall Buildings and Urban Habitat, an organization that certifies buildings as the "World’s Tallest", recognizes a building only if at least fifty percent of its height is made up of floor plates containing habitable floor area. Structures that do not meet this criterion, such as the CN Tower, are defined as "towers".

There are dozens of radio and television broadcasting towers which measure over 600 metres (about 2,000 ft) in height, and only the tallest are recorded in publicly available information sources.
Salah Satu Adegan Film Ghost Protocol di Gedung Burj Dubai

Sumber: 

Wikipedia
Big Bigger Biggest
Ghost Protocol

Sunday, 28 July 2013

Rahasia Membuat METRO Terbesar di Dunia

BIG BIGGER BIGGEST: Metro




Pemprov Jabar, diwakili Gubernur Jabar, Bpk. Dr. KH. Ahmad Heryawan, Lc. menandatangani MoU dengan Wakil Presiden China National Machienry Import and Esport Corporation (CMC), Zhao Jun, di Gedung Pakuan-Kota Bandung, Sabtu (20/7). 

Dengan ditandatanganinya MoU tentang Penyusunan Rencana Induk Metropolitan Bandung Raya tersebut, maka penyusunan feasibility study (FS) atau studi kelayakan pelaksanaan proyek senilai Rp 10 triliun tersebut dimulai. Anggaran untuk untuk pembuatan masterplan trasportasi di Bandung Raya dan pembuatan monorel dialokasikan sekitar Rp 50 miliar. 

Sementara anggaran kasar untuk pembangunan monorel sekitar 16 km itu sekitar Rp 10 triliun. Anggaran tersebut, murni dari pihak swasta yang diwakili oleh CMS sebagai BUMD infrastruktur Cina dan beberapa pihak swasta dari Jabar yang dikelola oleh Panghegar Group.

Mentri BUMN Pak Dahlan Iskan dan Pak Jokowi di dalam Konsosrsium Monorel BUMN

Menurut Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, setelah MoU ditandatangani berarti pembuatan masterplan dan FS monorel sudah dimulai. Masterplan, direncanakan dilakukan dalam satu tahun. Sementara FS, selama enam bulan.

Thursday, 25 July 2013

Cara Membuat Kapal Layar Terbesar di Dunia

BIG BIGGER BIGGEST: Cruise Ship



Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menyiapkan peta jalan (road map) pembangunan industri perkapalan di Indonesia tahun 2012-2025.

Industri ini pun diharapkan bisa memproduksi dan mereparasi semua jenis kapal dari yang berukuran kecil hingga besar.

Salah satu sasarannya, pada 2020, klaster industri perkapalan nasional sudah mampu memproduksi kapal berkapasitas 200 ribu ton bobot mati (dead weight tonnage/DWT).

"Semua jenis kapal, mulai dari kapal barang, kapal penumpang, dan kapal tanker bisa diproduksi. Segmen reparasi juga harus sudah bisa mempunyai kemampuan untuk 200 ribu DWT,"
kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Rabu (26/12).

Sementara itu, lanjut dia, pemerintah akan meningkatkan kemampuan desain dan rekayasa kapal guna mendukungnya, melalui pengembangan Pusat Desain dan Rekayasa Kapal Nasional (PDRKN). Industri bahan baku dan komponen lokal, serta pengembangan pusat peningkatan keterampilan SDM perkapalan juga terus ditingkatkan.

Pemerintah pun akan mengamankan dan mengoptimalkan pemanfaatan pasar dalam negeri sebagai base load untuk pengembangan industri perkapalan. Selain itu, kerja sama dengan industri perkapalan di negara lain yang sudah maju juga akan terus didorong.

Kawasan khusus industri galangan kapal juga akan dikembangkan untuk menarik investor asing dan lokal. "Dukungan lainnya, terkait kebijakan perbaikan iklim usaha, seperti soal pajak, suku bunga, dan tata niaga," kata Hidayat.

Dalam peta klaster industri perkapalan nasional, Kemenperin menetapkan, pada 2015-2020, produksi pelat dengan ketebalan hingga 30 milimeter (mm) sudah harus tumbuh dan berkembang di dalam negeri. Selain itu, PDRKN ditargetkan mampu menyuplai kebutuhan desain galangan kapal nasional.

Industri Galangan Kapal

Pada 2015, Indonesia diharapkan sudah memiliki kemampuan mereparasi kapal berkapasitas 150 ribu DWT. "Tahun 2015, kita sudah harus mampu membangun kapal berbagai jenis tipe dengan kapasitas hingga 85 ribu DWT," imbuh dia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemenperin Anshari Bukhari menuturkan, guna mendukung industri perkapalan nasional, pemerintah akan memberikan insentif bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP). Kebijakan ini diperlukan agar industri perkapalan di Tanah Air berkembang pesat.

Selama ini, importasi kapal secara utuh tidak dikenakan bea masuk (BM), sedangkan impor bahan bakunya dikenakan BM. Kondisi tersebut mengakibatkan industri di dalam negeri tertekan dan kurang berkembang.

Karena itu, program insentif BMDTP untuk impor bahan baku kapal yang belum bisa diproduksi di dalam negeri akan diberikan. "Pemberian insentif BMDTP dibutuhkan karena investasi di sektor hulu industri galangan kapal memerlukan modal besar," katanya.

Investasi dan Perkembangan

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin Budi Darmadi pernah menuturkan, industri komponen galangan kapal di dalam negeri membutuhkan investasi sekitar Rp 10 triliun pada tier I dan II. Saat ini, sebagian besar industri utama galangan kapal nasional juga umumnya merangkap sebagai pembuat komponen.

Secara bertahap, semua pekerjaan komponen yang selama ini dipegang industri utama harus dialihkan sepenuhnya ke industri komponen murni. Dengan demikian, industri utama galangan kapal bisa memacu produktivitasnya atau melakukan reparasi.

"Untuk skala ekonomis, setiap pelaku industri perkapalan setidaknya butuh investasi tambahan Rp 50-100 miliar per unit," kata Budi.

Hyundai Heavy Industries Ulsan Shipyard, in South Korea, is currently the largest in the world and has the capability to build a variety of vessels including Commercial Cargo, Offshore and Naval vessels.

 Maket Kompleks Industri Galangan Kapal Hyundai di Korea Selatan
http://www.hhi.co.kr/

Divisions

    Shipbuilding
    Offshore & Engineering
    Industrial Plant & Engineering
    Engine & Machinery
    Electro Electric Systems
    Construction Equipment
    Green Energy

Products

    Shipbuilding: Containership, Drillship, LNG Carrier, Naval ship
    Offshore & Engineering: FPSO, Semi-submersible
    Industrial Plant & Engineering: Power plant, Oil & Gas production facility, Desalination plant
    Engine & Machinery: Marine engine, Steam turbine, Industrial robot
    Electro Electric Systems: Transformer, Gas Insulated Swichgear, Substation
    Construction Equipment: Excavator, Wheel loader, folklift
    Green Energy: Wind turbine, Solar module


Saat ini, jumlah pelaku industri galangan kapal nasional telah mencapai 250 perusahaan, dengan potensi kapasitas produksi mencapai 700 ribu DWT. Sedangkan segmen reparasi sebenarnya sudah mampu melayani kapal hingga kapasitas 10 juta DWT.

Namun, industri kapal nasional baru mampu membangun kapal berukuran 50 ribu DWT dan reparasi untuk 150 ribu DWT. "Padahal, potensi industri perkapalan nasional kita sangat besar. Karena itu, daya saingnya masih perlu ditingkatkan," lanjut Hidayat.

Ketua Bidang Kerja Sama dan Hubungan Luar Negeri Indonesian National Shipowner's Association (INSA) Djoni Sutji menyampaikan, investasi pengadaan armada kapal di Indonesia sepanjang tahun 2005-2014 mencapai US$ 14 miliar (Rp 135,28 triliun).

Angka tersebut masih akan terus bertambah karena kebijakan pelayaran di dalam negeri harus dilayani kapal berbendera nasional (cabotage).

Menurut dia, hingga sebelum diberlakukannya asas cabotage pada Mei 2011, jumlah kapal yang beroperasi di dalam negeri baru berjumlah sekitar 6 ribu unit dengan kapasitas 6 juta gross tonage (GT).

Sekarang, jumlahnya telah meningkat menjadi 11.600 unit dengan kapasitas 18,4 juta GT.

"Investasi perkapalan akan terus bertambah, terutama karena semakin banyaknya permintaan di sektor offshore (lepas pantai). Apalagi, 70% kegiatan migas kita itu ada di laut," kata Djoni.

HUT Republik Indonesia di Kampung Laut Ci Lacap, Jawa Tengah
Foto oleh: Kang Erik Nurdiansyah, S.Pd.

Pemberdayaan Nelayan Nusantara

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki sebanyak 17.508 pulau dan garis pantai sepanjang 81.000 kilometer, dengan wilayah laut seluas 5,8 juta kilometer persegi atau lebih dari 70 persen luas seluruh wilayah Indonesia.

Tentunya dengan sumber kekayaan alam yang melimpah itu menjadi berkah bagi rakyat Indonesia khususnya para nelayan di kawasan pesisir, namun ironisnya kekayaan negeri (katanya) bahari tersebut tidak dirasakan oleh nelayan.

Data Badan Pusat Statistik mencatat jumlah nelayan miskin di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 7,87 juta orang atau 25,14 persen dari total penduduk miskin nasional yang mencapai 31,02 juta orang.

Sungguh memprihatinkan fakta tersebut yang berbanding terbalik dengan kekayaan laut di negeri tercinta dan kebanggaan bangsa Indonesia yang menganggap nenek moyangnya seorang pelaut terkesan hanya mitos dan menjadi kenangan belaka.

Bagaimana kalau kita membuat banyak kapal modern untuk Nelayan Kita?

Program 1.000.000. Kapal Modern untuk Nelayan


Indonesia Bisa!

Ucapan Terima Kasih Kepada: 

1. Andri Yudhi Prawira, Studied Marine Engineering at Sepuluh November Institute of Technology in Surabaya, Indonesia.

2. Ridwan Firdaus, S.Pd., Studied Geography Education at Jakarta State University in Jakarta, Indonesia.

Kunjungi Juga:

http://www.kemenperin.go.id/ [Kementrian Perindustrian]
http://www.kikas-jatim.com/ [KIKAS: Klaster Industri Perkapalan Surabaya]
http://www.pal.co.id [PT. PAL Indonesia]
https://en.wikipedia.org/wiki/Shipyard [Industri Galangan Kapal]

Wednesday, 24 July 2013

Resep Rahasia Membangun: Marina Bay Singapore

Megastructures: Master Plan for Marina Bay Singapore




“If I were in authority in Singapore indefinitely without having to ask those who are governed whether they like what is being done, then I would not have the slightest doubt that I could govern much more effectively in their interests.” 
*Lee Kuan Yew, Father of Singapore, 1962*
Bayangkan, sebuah negara kecil yang waktu itu [1965] hanya berpenduduk ± 2 juta jiwa bermimpi untuk menjadi negara besar yang keberadaannya diakui dunia. Bahkan, Prof. Kishrore Mahbubani [Former Singaporean diplomat. He is currently Professor in the Practice of Public Policy and Dean of the Lee Kuan Yew School of Public Policy at the National University of Singapore.] pernah menuliskan dalam salah satu artikelnya bahwa:
“Ketika Singapura merdeka, para pemimpin di sana justru menangis, bukannya bergembira.” 
Ya, ini akibat saking besarnya harapan mereka untuk menjadi negara mandiri di tengah kondisi yang sangat sulit. 
Kenyataannya, Singapura sekarang bisa menjadi salah satu Macan Asia, mengalahkan negara kita yang luas daerah dan jumlah penduduknya berkali-kali lipat lebih banyak dari negara tersebut.
Mari kita kenali pertumbuhan Negeri Singapura yang Dahsyat

Science and Technology

The Internet in Singapore is provided by ISPs that offer residential service plans of speeds up to 1 Gbit/s. In Singapore, the rise of Gigabit Networks increased exports and created 80,000 jobs in 2006.Telecommunications in Singapore include 4Gmobile phone services for over 6 million subscribers.


Merlion pertama kali dirancang sebagai lambang Singapore Tourist Promotion Board (STPB) di tahun 1964 dan sang kepala singa dengan badan ikan di atas puncak ombak ini segera menjadi ikon Singapura bagi dunia. Menurut Sejarah Melayu, nama Singapura diberikan oleh Sang Nila Utama, pangeran Melayu dari Palembang pada awal abad ke 14.

Ketika Sang Nila Utama berlayar di laut, terjadi badai dan angin kencang yang mengakibatkan perahunya terdampar di sebuah pulau. Saat di pulau, Sang Nila Utama melihat seekor binatang yang menyerupai singa. Oleh karena itu, pulau tersebut dinamakan Singapura (berarti "kota singa").

Merlion Dirancang oleh Mr. Fraser Brunner, anggota panitia suvenir dan kurator di Van Kleef Aquarium, kepala singanya melambangkan singa yang terlihat oleh Pangeran Sang Nila Utama seperti yang tercantum dalam “Sejarah Melayu”.

Ekor ikan sang Merlion melambangkan kota kuno Temasek (berarti “laut” dalam bahasa Jawa), nama Singapura sebelum sang Pangeran menamakannya “Singapura” (berarti “lion” (singa) “city” (pura) dalam bahasa Sansekerta) dan juga melambangkan awal Singapura yang sederhana, yaitu sebagai perkampungan nelayan.

Berukuran tinggi 8,6 meter dan berbobot 70 ton, patung Merlion ini dibangun dari campuran semen oleh seniman Singapura, almarhum Mr. Lim Nang Seng.

Infrastructure

Common Services Tunnel


Singapore is the second Asian country after Japan to implement a comprehensive Common Services Tunnel system to distribute various utility services to all developments in Marina Bay. The network of purpose-built tunnels houses water pipes, electrical and telecommunication cables and other utility services underground. CST not only improves reliability of services supplies and allows easy maintenance and new installations, it also has 100% emergency backup services and the capacity for expansion to meet changing utility needs.
 
Water Management

In 2004, the Public Utilities Board publicly announced plans to construct a new downtown reservoir by damming the Marina Channel. This barrage was completed in 2008. Known as the Marina Barrage, it turned Marina Bay and the Kallang Basin into a confined freshwater reservoir with limited access to marine transportation to regulate the water quality. The new reservoir provides another source of drinking water for Singapore, as well as a stable water level for a variety of water activities and events. The barrage will also prevent flooding in the Chinatown area.

Transportation

There are currently 7 rail stations: City Hall, Raffles Place, Marina Bay, Bayfront, Downtown, Esplanade and Promenade serving Marina Bay. By 2020, the 360 hectares Marina Bay will boast a comprehensive transport network as Singapore's most rail-connected district. The first three new MRT lines will open between 2012 and 2014. By 2018, the Marina Bay district will more than six MRT stations, all no more than five minutes of each other.




A comprehensive pedestrian network including shady sidewalks, covered walkways, underground and second-storey links will ensure all-weather protection and seamless connectivity between developments and MRT stations. Within greater Marina Bay, water taxis will even double up as an alternative mode of transportation.
Key Developments
Future Developments 

See also Future developments in Singapore

Sahabat semua tentu pernah mendengar nama Adam Khoo, seorang pengusaha, pembicara, penulis, dan motivator muda terkenal yang kisahnya telah menginspirasi banyak orang, tidak hanya di Singapura, namun sampai ke Indonesia. Selain Adam Khoo, bagi Anda yang menekuni bidang bisnis internet atau internet marketing, pasti mengenal nama Ewen Chia, Stuart Tan, atau Alvin Phang. Mereka adalah sebagian dari para internet marketer sukses, yang reputasinya di dunia internet marketing memang sudah tidak diragukan lagi.

Mereka adalah “produk” dari Singapura, negara terkecil di Asia Tenggara yang juga sekaligus negara terkaya ke lima di seluruh dunia, berdasarkan GDP (PPP) per capita. Selain itu, kota Singapura juga merupakan kota ke sepuluh yang paling mahal di dunia, berdasarkan penilaian dari Economist Intelligence Unit tahun 2009.

Negara ini dahulunya adalah bagian dari koloni Kerajaan Sriwijaya yang ada di Indonesia. Namun, sekarang negara ini telah maju pesat, dan bahkan dapat melebihi negara kita yang dahulu pernah mendudukinya.

Cerita dari perkembangan negara Singapura adalah salah satu kisah sukses paling inspiratif tentang mengubah kegagalan menjadi batu loncatan, seperti yang pernah tertulis dalam buku John Maxwell, berjudul Failing Forward. 
Mengapa Failing Forward? 
Sebab, Singapura mengalami perjuangan yang sangat berat ketika baru mencoba merdeka. Mereka mengalami kegagalan dan keterpurukan, namun akhirnya bisa bangkit kembali.


Negara ini memang bukanlah negara yang sempurna. Negara kita Indonesia juga tidak selalu kalah dengan Singapura. Namun, kisah suksesnya dalam “mengubah kegagalan menjadi batu loncatan” pantas kita tiru dan terapkan, baik sebagai individu atau sebagai negara. 

Singapura yang dalam serba kekurangan saja bisa menjadi kisah sukses yang banyak dibicarakan dari Asia Tenggara. Ini sama halnya seperti kita, yang walaupun kondisi kita serba kekurangan, harus bisa melihat kelebihan di balik kekurangan tersebut, dan mengubahnya menjadi sebuah batu loncatan.

First World Economy, World Class Home

Pendidikan di Singapura semakin lama semakin berkembang pesat. Kurikulum yang diterapkan mencakup matematika, bahasa Inggris, berbagai pengetahuan ekonomi, teknologi informasi dan sosial budaya, kemanusiaan serta pendidikan moral.

Pendidikan moral menjadi fokus penting dalam rangka membentuk masyarakat Singapura yang berbudaya tinggi dalam hal etika, disipilin dan perilaku sosial sehari-hari. Pendidikan dimaksudkan pula untuk mengembangkan kreativitas anak didik khususnya di bidang teknologi informasi.

Visi pendidikan yang dianut adalah ”First World Economy, World Class Home” dengan menekankan pentingnya sisitem pendidikan yang berkualitas tinggi.

Para pelajar dan mahasiswa dituntut tidak hanya mempelajari ilmu pengetahuan semata-mata tetapi juga mempelajari cara untuk menciptakan ilmu-ilmu baru. Untuk itu, pemerintah telah menyusun tim yang kuat pada Kementerian Pendidikan Singapura dengan mengangkat Menteri-Menteri muda yang berkualitas.

Usaha-usaha penyempurnaan pendidikan dilakukan melalui peninjauan kurikulum dan sistem, rekrutmen siswa khususnya di tingkat universitas, pengembangan teknologi informasi serta pembangunannya secara holisitik.

Singapura bercita-cita menjadi “education hub”. Universitas-universitas terkenal di dunia diharapkan dapat bekerjasama membuka kampus-kampus cabang di Singapura. Sebagai contoh adalah yang dilakukan oleh Management Development Institute of Singapore (MDIS).

Universitas swasta tertua di Singapura ini menjalin kerjasama dengan beberapa universitas terkemuka seperti University of Bradford, University of Wales, Oklahoma City University, dan lain-lain.

Foto oleh:

Kang Agus Haeruman, S.Si.

Ayo Indonesia Juga Bisa

Semangat!

Sources:

1. Wikipedia
2. http://www.marina-bay.sg/
3. National Geographic
4. Kisang Sukses Negeri Singapura
5. Pendidikan di Singapura

Monday, 22 July 2013

Resep Membuat Perusahaan Penerbangan Terbesar di Dunia

Megafactories: Boeing 747 



Alm. William Edward Boeing lahir di kota Detroit, Amerika Serikat tanggal 1 Oktober 1881. Dia adalah pendiri perusahaan pesawat Boeing. Ketika masih kecil Boeing sangat menyukai permainan layang-layang. Boeing pernah kuliah di Yale University, akan tetapi tidak diselesaikan karena kekurangan biaya.
Akhirnya Boeing dan ayahnya pindah ke Grays Harbour untuk menjadi penebang kayu di hutan. Selama lima tahun Boeing tidak pernah mengikuti informasi, bahkan ketika Wright bersaudara menemukan pesawat terbang Boeing juga tidak tahu. Setelah itu Boeing pindah ke Seattle sambil menjadi pengusaha kayu.
Di sinilah impiannya untuk membuat pesawat terbang mulai terbuka. Akan tetapi impiannya selalu kandas karena ditentang oleh ayahnya.  Sampai usia 30 tahun Boeing tidak memiliki sedikitpun pengetahuan tentang pesawat terbang, tetapi dia telah menjadi pengusaha kayu yang sukses.
Alm. William Edward Boeing dan Putranya Senang Berkemah di Alam

Akhirnya Boeing mengikuti kursus aeronautika di Seattle University Club. Di sinilah dia berkenalan George Conrad Westervelt seorang insinyur angkatan laut Amerika yang ahli pesawat terbang. 
Akhirnya mereka berdua mencoba membuat pesawat terbang di perusahaan kayu Boeing. Pada pembuatan pesawat terbang ini mereka mengalami beberapa kali kegagalan karena pesawatnya tidak bisa terbang.
Hal ini yang membuat Boeing menangis sedih. Kesedihan bertambah ketika Westervelt dipanggil oleh angkatan laut untuk mengurusi penerbangan di daerah timur.
Akhirnya Boeing memperbaiki pesawat bersama karyawannya, sesuai rancangan Westervelt. Pada tanggal 16 Juni 1916 untuk pertama kalinya pesawat Boeing bisa terbang. Setelah itu Boeing mendirikan Pacific Aero Product Company. Boeing merekrut beberapa orang insinyur yang ahli dalam pesawat terbang.
Setelah berhasil membuat 2 pesawat akhirnya Boeing mencoba menjual pesawatnya. Di sini Boeing menemui kegagalan karena orang belum percaya dengan kemampuan pesawat terbang.

Akhirnya Boeing berhasil menjual kepada Angkatan Laut Amerika. Di sinilanh angkatan Laut memesan 50 buah pesawat terbang. Berita ini merupakan berita baik sekaligus berita buruk. Berita baik karena pesawatnya laku, tetapi ini juga merupakan berita buruk karena Boeing tidak punya modal.
Selanjutnya Boeing memperoleh pinjaman dengan menjaminkan seluruh harta bendanya. Ketika pesanan mulai jadi dan dikirimkan ke angkatan laut Boeing juga memberikan rancangan pesawat terbarunya (Model HS 21), ketika itu karyawan Boeing sudah 317 orang.

Lagi-lagi berita buruk datang karena perang dunia I berakhir sehingga pihak militer membatalkan pesanan pesawatnya. Ini merupakan pukulan yang sangat keras bagi Boeing, sehingga perusahaan pesawatnya berubah menjadi perusahaan kayu lagi.
 Para Ibu-Ibu Pekerja Sedang Membuat Generasi Awal Pesawat Boeing

Setelah keuangan mulai membaik Boeing mulai berusaha untuk tidak tergantung pada militer. Pada tanggal 3 Maret 1919 akhirnya Boeing mendirikan perusahaan Pos Udara, dan pada & Januari 1920 untuk pertama kalinya pesawat B-1 dijual ke Kanada.
Pada 30 Juni 1927 berdirilah Boeing Air Transport yang merupakan perusahaan angkutan penumpang udara. Pada saat ini perusahaan pesawatnya telah menjadi perusahaan pesawat terbesar di seluruh negeri. Perusahaan Boeing terus berkembang, walaupun cobaan demi cobaan terus terjadi. Salah satunya sehabis perang Dunia II.
Akan tetapi dengan kesungguahan William Edward Boeing dan anak buahnya. Pada 28 September 1956 pengusaha kayu yang telah berubah menjadi pengusaha pesawat terbang ini meninggal. Akan tetapi hasil kerja kerasnya sampai sekarang masih bisa kita nikmati.
Boeing Divisions
The two largest divisions are Boeing Commercial Airplanes and Boeing Defense, Space & Security (BDS).
  • Engineering, Operations & Technology
    • Boeing Research & Technology
    • Boeing Test & Evaluation
    • Intellectual Property Management
    • Information Technology
    • Environment, Health, and Safety
  • Boeing Shared Services Group
    • Boeing Realty
    • Boeing Travel Management Company
    • Boeing Supplier Management

Impian Prof. Habibie Untuk Sumber Daya Manusia Indonesia
"Sekarang mengenai posisi sumber daya manusia Indonesia, pemerintah membutuhkan 1% dari penduduk Indonesia untuk pengembangan teknologi tinggi, memang benar. Amerika Serikat memiliki sekitar 2,8% dari penduduknya bekerja dalam teknologi tinggi, Jepang memiliki hampir 5%, sedangkan Jerman memiliki antara 3% - 4% dari penduduknya bekerja dan menguasai teknologi tinggi, tapi saya mengatakan Indonesia cukup memiliki 1% dari 250 juta atau 2,5 juta saja"


Mimpi 1000 Pesawat Rusdi Kirana: Total Pesanan Pesawat Lion Air 

 Jumlah transaksi ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Boeing karena mencapai US$ 22 miliar [Rp. 220 Trilyun] sesuai dengan daftar harga. Lion Air kemudian melakukan finalisasi pesanan dengan Boeing disaksikan oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat berkunjung ke Indonesia.

Jika pesanan Lion Air ditotal yang berasal dari pabrikan besar saja (Airbus, ATR, dan Boeing), maka jumlah pesanan Lion Air mencapai 707 pesawat, terdiri dari 408 Boeing 737 Family, lima Boeing 787, 60 ATR 72, dan 234 Airbus A320 Family.
Jika dihitung seluruhnya termasuk pesawat Hawker dan Cessna, maka jumlah pesanan Lion Air hampir mencapai 750 pesawat. 
Melihat perkembangan yang ada, sepertinya Rusdi Kirana dan Lion Air belum puas berbelanja. Dalam beberapa waktu mendatang, mungkin saja akan ada pesanan pesawat widebody dari Lion, apakah itu tambahan untuk Boeing 787 atau pesanan baru kepada Airbus. 

Tapi yang pasti, mimpi Rusdi Kirana untuk memiliki 1.000 pesawat semakin mendekati kenyataan. 

Indonesia Pasti Bisa

Semangat Terus!

Sumber: 
1. http://www.boeing.com/boeing/
2. National Geographic
3. Lion Air
4. PT. Dirgantara Indonesia
5. Kolom Biografi Blogspot