Sunday, 16 June 2013

Keutamaan Mencari Ilmu

Sajadah Panjang

Oleh: BIMBO



Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati

Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud 
Di atas sajadah yang panjang ini
Di selingi sekedar interupsi

Mencari rezeki mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara adzan
Kembali tersungkur hamba

Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan lepas kening hamba
Mengingat Dikau sepenuhnya
Mengingat Dikau sepenuhnya

KEUTAMAAN MENCARI ILMU


"Pengalaman adalah Guru yang Terbaik"

Dari hari ke hari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih, kita seolah diperbudak oleh perkembangan zaman. Tapi tidaklah selalu demikian, hal ini tergantung kepada sikap dan mental kita untuk lebih menghadapi dan memahami dampak-dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan tersebut dan mesti menempatkannya untuk hal kebaikan dunia dan akhirat. 

Di sinilah bukti bahwa Allah SWT, Pemilik segala ilmu, menunjukkan kekuasaan-Nya bagi orang-orang berakal dan beriman untuk lebih giat menuntut ilmu agar manusia mengenal siapa dirinya dan siapa Tuhannya, sehingga ia menjadi manusia yang bertakwa dan berakhlak mulia serta mampu membangun perdaban yang damai dan maju.

Semangat

Semoga Bermanfaat.

Foto oleh: Aan

Solar Power Satellite VII

"Antariksa adalah kebun yang dipenuhi oleh buah-buahan Energi yang begitu melimpah ruah, bisakah umat manusia memanennya?" 
*A.N*



Defending solar power satellites:

Solar power satellites would normally be at a high orbit that is difficult to reach, and hence attack.

However, it has been suggested that a large enough quantity of granular material placed in a retrograde orbit at the geostationary altitude could theoretically completely destroy these kinds of system and render that orbit useless for generations.

Whether this is a realistic attack scenario is arguable, and in any case at the present time there is only a small list of countries with the necessary launch capability to do this, such an attack would probably be considered an act of war by every single nation (except the attacker, which would lose its satellites, too) with satellites in geostationary orbit, and an attack with more conventional anti-satellite weapons would probably be considered an act of war by the nation whose satellite was attacked.

In any case, the receiving stations on the ground, and conventional power generators (which are unlikely to be completely replaced by solar power satellites), are more easily attacked.

Computer security may be a bigger issue than physical defense, since launch capabilities aren't necessary to hack a satellite for purposes of malicious orbital "corrections", extortion (by threatening to destabilize its orbit) or outright "grand theft satellite".



Proyek ini merupakan bagian dari penelitian Institute for Advanced Concepts NASA (NIAC) yang dipimpin oleh Dr John Mankins dari Artemis Innovation. The University of Strathclyde mewakili konsorsium internasional Eropa yang melibatkan para peneliti dari Amerika dan sebuah tim dari Jepang yang dipimpin oleh Profesor Nobuyuki Kaya dari Universitas Kobe, yang saat ini merupakan acuan dunia dalam teknologi wireless power transmission (transmisi energy tanpa kabel).

Penelitian yang dilakukan NIAC ini menunjukkan desain konseptual baru untuk satelit tenaga surya skala besar. Peran tim dari University of Strathclyde adalah untuk mengembangkan solusi inovatif pada elemen struktural dan solusi baru untuk mengorbitkan satelit sel surya dan kontrol orbitnya.

Kunjungi Juga:

Semoga Bermanfaat.

The End

Innovation Distinguishes Between A Leader And A Follower

Steve Jobs' 2005 Stanford Commencement Address

 

"Saya yakin bahwa satu-satunya hal yang membuat saya bertahan adalah saya mencintai apa yang saya kerjakan" 
*Alm. Steve Jobs*

Ceramah Wisuda di Universitas Stanford 

Terima Kasih. Saya merasa terhormat berada di sini bersama Anda pada acara wisuda salah satu universitas terbaik dunia. Saya tak pernah lulus dari perguruan tinggi. terus terang, ini saat terdekat saya dengan sebuah acara wisuda perguruan tinggi. Hari ini saya ingin menyampaikan tiga kisah dari hidup saya.

Hanya itu. Tidak lebih. Hanya tiga kisah.

"Stay hungry, stay foolish." 

And I have always wished that for myself, and now, as you graduate to begin anew, I wish that for you.

Stay hungry, stay foolish.

Thank You All, Very Much.

Kunjungi Juga:

http://online.stanford.edu/ [Free Perkuliahan Online dari Stanford University]

http://itunes.stanford.edu/ [Free Perkuliahan Online dari Stanford University]

http://www.apple.com/

http://www.youtube.com/user/StanfordUniversity


Selamat kepada Para Wisudawan di Universitas Stanford yang di wisuda hari ini.

Ucapan Terima Kasih:

http://indonesiamengglobal.com/

Kak Veni Johanna: Computer Science student at Stanford University

Kak Stevia Angesty: Materials Science & Engineering from Stanford University

Kak Martin Tjioe: a Ph.D. Student in the Civil and Environmental Engineering Department at
Stanford University.


Sumber:

Universitas Stanford

Peran Kaum Intelektual Muda dalam Budaya Inovasi

Kaum intelektual muda memegang peranan penting dalam perjalanan suatu bangsa. Untuk itu, kaum muda diminta berperan aktif dalam pembangunan suatu bangsa.



Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Republik Indonesia, Djoko Suyanto, mengingatkan para sarjana baru mendukung pemerintah melalui perannya masing-masing dalam mengatasi berbagai persoalan yang tengah dialami bangsa Indonesia pada saat ini.

"Dukungan dapat dilakukan melalui inovasi di berbagai bidang." Kata beliau saat memberikan kuliah umum di sebuah Universitas.

Beliau pernah menjabat Panglima Tentara Nasional Indonesia dari 13 Februari 2006 sampai 28 Desember 2007. Ia digantikan oleh Jenderal TNI Djoko Santoso. Ia mulai menjabat sejak dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tanggal 13 Februari 2006 dan serah terima jabatan dari Jenderal TNI Endriartono Sutarto pada 20 Februari 2006.

Dari 23 Februari 2005 hingga 13 Februari 2006, ia adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara (TNI-AU). Ia juga merupakan Panglima TNI pertama yang berasal dari kesatuan TNI-AU sepanjang sejarah Indonesia.

Suyanto adalah lulusan Akabri (di Akademi Angkatan Udara) tahun 1973, sama dengan Laksamana Slamet Soebijanto (Kepala Staf Angkatan Laut), Kapolri Jenderal (Pol) Sutanto, Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Endang Suwarya, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia adalah penerbang pesawat tempur F-5 Tiger II yang berpangkalan di Pangkalan Udara TNI-AU Iswahyudi, Madiun.

Suyanto pernah mengikuti kursus di USAF Fighter Weapon Instructor School di Pangkalan Udara Nellis, Las Vegas, Nevada. Ia kemudian berturut-turut menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 14, Komandan Lanud Iswahyudi, Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional, Komandan Komando Pendidikan TNI-AU, Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara, dan kemudian Kepala Staf TNI-AU sebelum akhirnya menjadi Panglima TNI.



Kementrian dan Institusi di bawah Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Republik Indonesia.



Kementerian Dalam Negeri
Kementerian Hukum dan HAM
Kementerian Luar Negeri
Kementerian Pertahanan
Kementerian Kominfo
Kementerian PAN & RB
Kejaksaan Agung
Mabes TNI
Mabes Polri
Lembaga Sandi Negara

(BIN: Badan Intelijen Negara)

Bakorkamla

"Sebagai kaum intelektual, sudah sepatutnya kalian semua dapat membantu kami di pemerintahan dalam mengatasi beberapa permasalahan yang terjadi. Kami berharap dengan munculnya pemuda-pemuda yang inovatif dapat berperan serta dalam membangun negeri ini di masa depan. Buatlah Indonesia menjadi disegani di dunia Internasional," ungkap Pak Djoko Suyanto.

Berikut ini adalah hal-hal yang dapat Kita lakukan untuk mengembangkan budaya inovasi di Sebuah Organisasi Kita.

1. Penuh Gairah

Senjata yang paling ampuh di dunia ini adalah jiwa manusia yang penuh dengan semangat. Gairah atau sering disebut passion, merupakan hal pertama dan esensial untuk membangun budaya kreatif. Setiap penemuan yang luar biasa dimulai dari passion. Passion untuk suatu perubahan, passion untuk membuat dunia ini menjadi lebih baik. Passion untuk berkontribusi dan untuk membuat perubahan, serta passion untuk menemukan sesuatu yang baru.

Dengan tim yang penuh passion, Kita dapat mencapai segalanya. Tanpanya, pegawai atau anggota team Kita akan terhambat dan tidak memiliki tujuan.

Satu hal yang harus disadari adalah passion yang hanya dimiliki seorang diri tidaklah cukup. Kita harus bisa mengembangkan passion itu ke arah pencarian tujuan. Dan dengan penentuan tujuan tersebut, Kita dapat menyebarkan passion itu ke seluruh tingkat dalam organisasi.


2. Merayakan sebuah Ide

Norma sosial dalam setiap kebudayaan dibentuk dari apa yang dirayakan dan apa yang dihukum. Dalam setiap perusahaan, organisasi ataupun sekolah tentu saja ada kata-kata yang menjunjung sebuah inovasi. Tapi bersamaan dengan hal itu, mereka juga meletakan kata pengambilan resiko dan kreatifitas sebagai salah satu hal yang menghambat terjadinya inovasi. 

Sebuah inovasi harus dirayakan dan sebuah ide kreatif harus ditumbuhkan, bukan dimatikan. Menghargai dan merayakan kreatifitas tidak hanya dengan memberikan penghargaan, apresiasi atau gaji tambahan untuk setiap ide hebat yang masuk, tapi juga menghargai ide teresebut dengan pujian, kesempatan pengembangan karir, dan sebagainya. Singkatnya jika Kita ingin tim Kita menjadi kreatif, Kita harus menciptakan lingkungan yang menghargai mereka untuk bersikap kreatif.

3. Mengembangkan Otonomi


Berdasarkan hasil penelitian di tahun 2008 oleh Harvard University, ada sebuah hubungan langsung antara orang yang memiliki kemampuan untuk menjalankan tugas mereka dengan baik, dan nilai dari kreatifitas. 

Seorang anggota team atau pegawai yang harus menjalankan segala hal sekecil apapun itu berdasarkan persetujuan atasannya akan cepat menjadi hampa, tidak berkembang dan tidak kreatif.

Memberikan otonomi juga mengandung arti memberikan kepercayaan. Dalam pengertian ini, tim Kita mungkin saja membuat keputusan yang berbeda dari keputusan Kita. Untuk mengatasi hal ini, Kita perlu memberikan arahan yang jelas untuk hasil yang Anda harapkan dan permasalahan apa yang Anda inginkan mereka untuk selesaikan. 

Dengan begitu Kita harus memberikan kepercayaan kepada tim Anda dan biarkan mereka mengerjakannya sebaik mungkin. Dengan menunjukan rasa kepercayaan tersebut mereka akan menikmati pekerjaan tersebut, semakin termotivasi dan mendorong kepercayaan diri mereka untuk mengeluarkan ide-ide kreatif.

4. Mendorong Keberanian


Sebuah perusahaan, organisasi bahkan sekolah yang baik dapat mendorong anggota atau pegawainya untuk memiliki kebabasan untuk mengambil suatu resiko kreatif tanpa perasaan takut. Organiasi atau Perusahaan tersebut akan mengarahkan para anggota atau pegawainya untuk berani mengemukakan pendapat walaupun pendapat itu kontroversial. Organisasi atau Perusahaan tersebut akan berani mengambil resiko yang pintar dan mengembangkan perusahaan.

Mungkin saja Kita takut untuk mengambil resiko, apalagi jika resiko tersebut dibuat oleh teman Kita. Tapi resiko yang cerdas akan melahirkan pemikiran kritis dan kreatif yang baru.

Mari Kita Ciptakan Daya Saing yang sehat melalui Budaya Inovasi dan Berbagi Pengetahuan dalam setiap bidang kehidupan masyarakat kita.


Semoga Bermanfaat.

Sumber: 

Arip Nurahman Notes

Wikipedia

Startup Bisnis

KEMNKOPOLKAM

http://www.polkam.go.id/