Menghidupkan Kembali Semangat Ekspedisi Ilmiah
Ibnu Batutah, [أبوعبدﷲ محمد إبن بطوطة, Abu Abdullah Muhammad ibn Bathuthah] dari Tangiers Maroko, lebih dahsyat lagi, ekspedisi ilmiahnya melebihi 120 ribu kilometer di abad 14, seorang diri.
Ia jelajahi Afrika, bagian selatan dan timur Eropa, Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Selatan, Cina, hingga Aceh di Nusantara.
Untuk meneliti berbagai tipe budaya, karakteristik umat manusia, fenomena alamnya, corak peradabannya, yang di hari ini menjadi sumber terpenting dalam ilmu Anthropologi, bahkan hingga divisualisasikan dalam film ‘Journey to Mecca’.
Jika
al-Idrisi di abad 12 mampu meneliti dataran bumi ini hingga bisa menggambar peta dunia yang relatif mirip peta modern, generasi muda muslim abad 21 ini belum tentu mampu memahami peta yang mudah di akses di google earth, terlebih untuk mengeksplorasinya.
Metodologi yang Allah ajarkan ini memang sesuai dengan kaidah peradaban.
Pengetahuan menunggu di datangi bukan ditunggui kedatangannya.
Oleh karena itu ilmuwan-ilmuwan barat berlomba dalam ekpedisi dan eksplorasi.
Lihatlah para Researcher Orang Utan dan para pakarnya di Kalimantan sana!
Apakah anak negeri kita sendiri?
Atau amatilah liputan National Geographic, berapa jauh jarak rumah nyaman mereka dan lapangan penelitian para researcher itu?
Kemudian adakah korelasi antara produktivitas ilmiah seorang Sarjana, Master dan Doktor tanah air sebelum mendapat jabatan dosen yang nyaman dan setelahnya?
Apakah ada keterputusan antara ekspeditor muslim seperti Ibnu Batutah dan al-Idrisi dan sarjanawan muda muslim hari ini?
Apa yang terputus?
Padahal Qur’an yang dibaca mereka dan memberikan arah pengetahuan itu sama dengan yang dibaca hari ini.
Membangun Bangsa dan Peradaban Dari Desa
Visi Desa Bangunharja:
AMANAH: Asri, Makmur, Aman, Nyaman, Agamis, Harmonis.
Jum'at 5 Juli 2013 Allhamdulilah penulis dapat kembali merasakan shalat berjamaah Jum'atan di Mesjid Jami Al-Ikhlas Kampung Sukaharja, Desa Bangunharja dengan Khatib-Imam Bpk. Kalwan, S.Pd. Guru penulis semasa Sekolah Dasar.
Sampai sekarang beliau sangat fasih dan begitu indah dalam membawakan khutbah dan bacaan shalat, beliau adalah salah satu Guru Spiritual penulis sejak kecil.
Mesjid tempat kami menimba ilmu pengetahuan sedari "Leutik Keneh" sempat bertemu dengan para sahabat-sahabat sejak kecil dan tentunya bersalam-silaturahmi.
Hmmmm inilah mesjid pertamaku yang mengajarkan kami banyak hal.
Mari kita kenali desa kami yang Indah ini.
Gambaran Umum
Desa Bangunharja berada di wilayah Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat ,dengan luas wilayah sekitar 1.225 Ha, secara geografis letaknya berada pada koordinat 108^o 33’ 10” Bujur Timur dan 7^o 17’ 79” Lintang Selatan yang terdiri dari 4 dusun, 10 Rukun Warga (RW) dan 37 Rukun Tetangga, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Desa Karangpaningal Kec. Tambaksari
- Sebelah Barat : Desa Girimukti Kec. Cisaga
- Sebelah Timur : Sungai Cijolang Prov. Jawa Tengah
- Sebelah Selatan : Desa/Kec.Purwaharja Kota Banjar
Desa Bangunharja berada di wilayah Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat ,dengan luas wilayah sekitar 1.225 Ha, secara geografis letaknya berada pada koordinat 108^o 33’ 10” Bujur Timur dan 7^o 17’ 79” Lintang Selatan yang terdiri dari 4 dusun, 10 Rukun Warga (RW) dan 37 Rukun Tetangga, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Desa Karangpaningal Kec. Tambaksari
- Sebelah Barat : Desa Girimukti Kec. Cisaga
- Sebelah Timur : Sungai Cijolang Prov. Jawa Tengah
- Sebelah Selatan : Desa/Kec.Purwaharja Kota Banjar
Jarak ke pusat pemerintahan Kecamatan Cisaga yaitu 14 km, jarak ke pusat pemerintahan Kabupaten Ciamis yaitu 34 km. Berdasarkan letak geografisnya desa Bangunharja mempunyai posisi strategis yaitu lahan pertanian dengan komoditas andalan dari sektor Tanaman pangan dan kehutanan yaitu padi dan kayu-kayuan.
Luas wilayah Desa Bangunharja secara keseluruhan mencapai lebih dari 1.225 Ha
Kunjungi Juga:
http://desabangunharja.blogspot.com/
http://persandesbangunharja.blogspot.com/
Ucapan Terima Kasih Kepada:
A Aditiana Nursukma, S. Kep. Konsultan Kesehatan Masyarakat dan Founder Persandes Bangunharja, sahabat yang senantiasa mengingatkan penulis akan pentingnya pembangunan desa, pencetus Visi Bangunharja Sehat 2015.
Kang Uyat Ruhiyat, Sekertaris Desa Bangunharja
Dari Desa kita Bekerja, dari Desa kita Berkarya, dari Desa kita Sejahtera
Membangun Bangsa dari Desa
Kang Uyat Ruhiyat, Sekertaris Desa Bangunharja
Dari Desa kita Bekerja, dari Desa kita Berkarya, dari Desa kita Sejahtera
Membangun Bangsa dari Desa
To Be Continued