يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانفُذُوا لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ
33. Wahai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus dan melintasi penjuru langit dan bumi, maka tembus dan lintasilah! Kamu tidak akan dapat menembus dan melintasinya kecuali dengan kekuatan.
~Surah Ar-rahman~
Sheikh Muszaphar Shukor Al Masrie bin Sheikh Mustapha (lahir 27 Juli 1972) adalah pakar kesehatan Malaysia dan orang Malaysia pertama yang pergi ke luar angkasa, diumumkan oleh Perdana Menteri Abdullah Badawi pada 25 September 2007.
Ia, bersama Yuri Malenchenko (Rusia) dan Peggy Whitson (AS), telah lepas landas pada 10 Oktober 2007 dengan Soyuz TMA-11 yang diluncurkan menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dalam program kerjasama dengan Rusia dan akan kembali ke Bumi bersama Fyodor Yurchikhin dan Oleg Kotov.
Sheikh Muszaphar Shukor | |
---|---|
ANGKASA Astronaut | |
Nationality | Malaysian |
Status | Active |
Born | July 27, 1972 Kuala Lumpur, Malaysia |
Other occupation | Orthopedic Surgeon |
Time in space | 10d 21h 14m |
Selection | 2006 Angkasawan program |
Missions | Soyuz TMA-11, Soyuz TMA-10 |
Mission insignia |
Penerbangan luar angkasa dan agama
Karena Sheikh Muszaphar adalah seorang Muslim, dan masa penerbangannya bertepatan dengan bulan Ramadhan, Dewan Fatwa Nasional Malaysia telah mengeluarkan buku panduan untuk Muslim di antariksa. Buku ini mengatur tata cara salat di ruangan tanpa gravitasi, bagaimana mencari kiblat dari ISS, bagaimana menentukan waktu salat, dan bagaimana berpuasa.[9] Selain itu, Sheikh Muszaphar juga akan merayakan hari raya Idul Fitri di luar angkasa. Untuk itu, ia membawa bekal sate dan kue untuk dibagi-bagikan kepada anggota misi yang lain pada hari Sabtu, 13 Oktober untuk merayakan Idul Fitri.[10]
Badan Amerika Serikat sedang melakukan pendekatan dengan dunia Islam -- untuk lebih berkontribusi dalam misi perjalanan luar angkasa.
Meski belum seaktif China atau Rusia dalam penjelajahan luar angkasa, peran dunia Islam telah diwakili para astronot muslim.
Siapa saja astronot muslim yang ke luar angkasa?
Sejarah mencatat, pada 17 Juni 1985, Sultan Salman Al Saud menjadi muslim pertama yang ke luar angkasa.
Dia ikut dalam misi ruang angkasa STS-S1G menggunakan pesawat Discovery milik Amerika Serikat.
Dua tahun kemudian, pada 22 Juli 1987, giliran seorang muslim Syria berpangkat kolonel penerbang, Muhammed Faris menaiki pesawat Soyuz buatan Rusia. Dia menjalani misi di stasiun luar angkasa Rusia, Mir selama 7 hari, 23 jam, dan 5 menit.
Lalu, tercatat seorang insinyur bernama Musa Khiramanovich Manarov kelahiran Azerbaijan. Pada 21 Desember 1987 hingga 21 Desember 1988, dia menjadi teknisi pesawat Soyuz TM-4. Saat itu dia tinggal selama 365 hari, 22 jam, dan 38 menit.
Lalu, selama dari 2 Desember 1990 sampai 26 Mei 1991, dia terbang kembali ke luar angkasa menggunakan Soyuz TM-11. Durasinya 175 hari, 1 jam, dan 50 menit -- saat itu dia adalah orang paling lama tinggal di luar Bumi. Total, Manarov tinggal selama 541 hari di angkasa.
Pada 29 Agustus 1988, penerbang Afganistan bernama Abdul Ahad Momand terbang meninggalkan Bumi menuju stasiun Mir. Dia adalah astronot muslim kelima.
Talgat Amangeldyuly Musabayev, muslim asal Kazakhstan bahkan tiga kali mencicipi perjalanan ke luar angkasa. Yang terakhir, dia memimpin misi perjalanan Soyuz TM-32 pada 6 Mei 2001. Pada 2007 dia masuk jajaran 30 kosmonot terbaik.
Pada 20 Januari 1998, giliran Salizhan Shakirovich Sharipov menjadi muslim yang ke luar angkasa. Dia dua kali terbang ke luar angkasa.
Kemudia menyusul Anousheh Ansari asal Iran. Dia adalah wanita muslim pertama yang terbang ke luar angkasa.
Pada 18 September 2006, beberapa hari setelah ulang tahunnya ke 40, dia terbang ke angkasa. Hebatnya, dia membiayai sendiri perjalanannya ke luar angkasa.
Yang terakhir adalah Sheikh Muszaphar Shukor, ahli bedah ortopedi asal Malaysia menaiki pesawat Soyuz milik Rusia pada 10 Oktober 2007.
Meski belum seaktif China atau Rusia dalam penjelajahan luar angkasa, peran dunia Islam telah diwakili para astronot muslim.
Siapa saja astronot muslim yang ke luar angkasa?
Sejarah mencatat, pada 17 Juni 1985, Sultan Salman Al Saud menjadi muslim pertama yang ke luar angkasa.
Dia ikut dalam misi ruang angkasa STS-S1G menggunakan pesawat Discovery milik Amerika Serikat.
Dua tahun kemudian, pada 22 Juli 1987, giliran seorang muslim Syria berpangkat kolonel penerbang, Muhammed Faris menaiki pesawat Soyuz buatan Rusia. Dia menjalani misi di stasiun luar angkasa Rusia, Mir selama 7 hari, 23 jam, dan 5 menit.
Lalu, tercatat seorang insinyur bernama Musa Khiramanovich Manarov kelahiran Azerbaijan. Pada 21 Desember 1987 hingga 21 Desember 1988, dia menjadi teknisi pesawat Soyuz TM-4. Saat itu dia tinggal selama 365 hari, 22 jam, dan 38 menit.
Lalu, selama dari 2 Desember 1990 sampai 26 Mei 1991, dia terbang kembali ke luar angkasa menggunakan Soyuz TM-11. Durasinya 175 hari, 1 jam, dan 50 menit -- saat itu dia adalah orang paling lama tinggal di luar Bumi. Total, Manarov tinggal selama 541 hari di angkasa.
Pada 29 Agustus 1988, penerbang Afganistan bernama Abdul Ahad Momand terbang meninggalkan Bumi menuju stasiun Mir. Dia adalah astronot muslim kelima.
Talgat Amangeldyuly Musabayev, muslim asal Kazakhstan bahkan tiga kali mencicipi perjalanan ke luar angkasa. Yang terakhir, dia memimpin misi perjalanan Soyuz TM-32 pada 6 Mei 2001. Pada 2007 dia masuk jajaran 30 kosmonot terbaik.
Pada 20 Januari 1998, giliran Salizhan Shakirovich Sharipov menjadi muslim yang ke luar angkasa. Dia dua kali terbang ke luar angkasa.
Kemudia menyusul Anousheh Ansari asal Iran. Dia adalah wanita muslim pertama yang terbang ke luar angkasa.
Pada 18 September 2006, beberapa hari setelah ulang tahunnya ke 40, dia terbang ke angkasa. Hebatnya, dia membiayai sendiri perjalanannya ke luar angkasa.
Yang terakhir adalah Sheikh Muszaphar Shukor, ahli bedah ortopedi asal Malaysia menaiki pesawat Soyuz milik Rusia pada 10 Oktober 2007.