Tuesday, 6 March 2012

GAYA

Gaya-gaya di Alam



"Jika kita bergetar dan tertarik oleh seseorang percayalah itu bukan Gravitasi"
-Arip-

Gaya-gaya fundamental

Berbagai macam gaya yang diamati di alam dapat dijelaskan lewat 4 interaksi dasar yang terjadi antara partikel-partikel elementer:

1. Gaya gravitasi
2. Gaya elektromagnetik
3. Gaya nuklir kuat (juga dinamakan gaya hadronik)
4. Gaya nuklir lemah


Gaya gravitasi antara bumi dan sebuah benda di dekat permukaan bumi adalah berat benda.

Gaya gravitasi yang dikerjakan oleh Matahari pada bumi dan planet-planet lain bertanggung jawab untuk mempertahankan planet-planet dalam orbitnya mengelilingi Matahari.

Demikian pula, gaya gravitasi yang dikerjakan oleh Bumi pada bulan, menjaga Bulan dalam orbitnya yang mendekati lingkaran mengelilingi bumi.

Gaya gravitasi yang dikerjakan oleh bulan dan matahari pada lautan di bumi bertanggung jawab terhadap peristiwa pasang surut.

Gaya elektromagnetik mencakup gaya-gaya listrik dan gaya magnetik.

Sebuah contoh yang terkenal tentang gaya listrik adalah tarikan antara potongan-potongan kertas kecil dan sisir yang telah diberi muatan listrik dengan digosokan pada rambut.

Walaupun gaya magnetik yang terkenal antara sebuah magnet dan benda-benda besi tampaknya sangat berbeda dari gaya listrik, namun sebetulnya gaya magnetik muncul bila muatan listrik dalam keadaan bergerak.

Gaya elektromagnetik antara partikel elementer yang bermuatan sangat lebih besar daripada gaya gravitasi di antara partikel elementer sehingga gaya gravitasi dapat hampir selalu diabaikan.

Sebagai contoh, gaya tolak elektrostatik antara dua proton berorde 10^36 (Sepuluh pangkat 36) kali tarikan gravitasi antara dua proton.

Gaya nuklir kuat terjadi antara partikel-partikel elementer yang dinamakan hadron, yang di dalamnya termasuk proton dan neutron, unsur pokok inti atom.

Gaya ini bertanggung jawab untuk mengikat inti atom menjadi satu.

Sebagai contoh, kedua proton dalam atom helium terikat lewat gaya nuklir yang kuat, yang lebih dari mengimbangi tolakan elektrostatika proton.

Namun, gaya nuklir kuat mempunyai jangkauan sangat pendek. Gaya ini berkurang dengan cepat bersamaan dengan pemisahan partikel-partikel, dan dapat diabaikan jika partikel-partikel terpisah sejauh beberapa diameter nuklir.

Gaya nuklir lemah, yang juga mempunyai jangkauan pendek, terjadi antara elektron dan proton atau neutron.

Gaya inilah yang bertanggung jawab untuk sejenis peluruhan radioaktif tertentu yang dinamakan peluruhan beta.

Gaya-gaya fundamental bekerja di antara partikel-partikel yang terpisah dalam ruang.

Konsep ini dihubungkan dengan aksi pada jarak.

Newton menganggap, aksi pada suatu jarak sebagai suatu cacat dalam teori gravitasinya, tetapi beliau menolak memberikan hipotesis lain.

Dan akhirnya Prof. Newton menuliskan hal berikut ini:

Sir Isaac Newton, surat ketiga kepada Bentley (25 Februari 1692). J. Dodsley, London, 1756.

Tidaklah dapat dibayangkan bahwa benda mati, bahan kasar, tanpa perantara sesuatu yang lain, yang bukan materi, bekerja pada dan mempengaruhi benda lain tanpa saling kontak.

Seperti yang terjadi bila pengertian Gravitasi dalam pengertian Epicurus, adalah penting dan inheren di dalamnya.

Ini adalah satu sebab mengapa saya menginginkan Anda tidak menganggap swadaya gravitasi berasal dari saya.

Bahwa gravitasi haruslah swadaya, inheren dan penting bagi bahan, agar satu benda dapat bekerja pada benda lain pada suatu jarak lewat ruang hampa, tanpa perantaraan apa pun yang lain, oleh dan lewat aksi mereka dan gaya dapat diteruskan dari satu ke yang lainnya.

Untuk saya suatu kemustahilan yang demikian besarnya sehingga saya percaya tidak ada orang yang mempunyai kemampuan berpikir yang baik dalam masalah filosofi dapat jatuh kedalamnya.


Sumber:
Prof. Paul A. Tipler, Ph.D.
Professor of Physics, University of California at Berkeley.
Unduh Buku Physics:  http://www.jalurcepat.com/vzoq6p9r9nin/Physics__5_Ed._-_Paul_A._Tipler.pdf.htm

Sunday, 26 February 2012

Bintang Neutron dan Teori String di dalam Laboratorium


“Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited to all we now know and understand, while imagination embraces the entire world, and all there ever will be to know and understand.”

~ Albert Einstein~

Tired of the Endless Science Mysteries?

"No doubt you have noticed the ever-growing science mysteries: "Dark Matter", "Dark Energy", "Superstrings", "Hidden Dimensions", "Parallel Universes", "Quantum Paradoxes", "Relativistic Mysteries", "Time Travel", "Virtual Particles", multiple theories of gravity, frequent "anomalies" .. and the list goes on."
~The Final Theory~

-459 Fahrenheit

Hasil baru ini juga memberi wawasan eksperimental pada prediksi teori string, kontruksi matematis yang menyatukan dunia klasik gravitasi dengan fisika kuantum.

Dengan menggunakan laser yang mengandung beberapa atom ultra-dingin, sebuah tim ilmuwan mengukur viskositas (kekentalan) atau kerekatan dari gas yang sering dianggap sebagai keadaan keenam materi.

Pengukuran ini memverifikasi bahwa gas bisa digunakan sebagai “model skala” materi eksotis, seperti superkonduktor bersuhu super-tinggi, materi nuklir bintang neutron, dan bahkan keadaan mikrodetik materi yang tercipta setelah Big Bang.

Hasil ini juga memungkinkan pengujian eksperimental bagi teori string di masa depan.

Fisikawan Duke, John Thomas, melakukan pengukuran viskositas dengan menggunakan gas Fermi ultra-dingin dari atom lithium-6 yang terperangkap dalam mangkuk berukuran milimeter, yang tercipta dari sinar laser. Ketika didinginkan dan diletakkan di dalam medan magnet yang berukuran tepat, atom berinteraksi sama kuatnya dengan hukum mekanika kuantum. Gas yang berinteraksi sangat kuat ini menunjukkan “sifat yang luar biasa”, hampir seperti aliran fluida tanpa gesekan, kata Thomas.

Laporan tim ini muncul dalam Science edisi 10 Desember. Dalam kondisi ultra-dingin, sifat gas telah ditetapkan oleh pengatur universal, atau skala panjang alam, seperti skala pada gambar seorang arsitek. Pengatur untuk gas atom adalah jarak rata-rata di antara atom.

Menurut fisika kuantum, jarak ini menentukan semua skala alam lainnya, seperti skala untuk energi, temperatur dan viskositas, membuatkan gas ultra-dingin suatu model skala untuk hal eksotis lainnya. Thomas mengatakan bahwa ia dan yang lainnya telah memverifikasi gas sebagai model skala universal untuk sifat-sifat seperti temperatur, tapi ini adalah pertama kalinya mereka menguji skala untuk viskositas, yang kebetulan menjadi kepentingan tertentu bagi para ilmuwan saat ini.

Thomas pertama-tama mengukur viskositas gas pada beberapa milyar derajat Kelvin, atau -459 derajat Fahrenheit. Mematikan perangkap yang membatasi gas, dan kemudian menangkapnya kembali agar jari-jari gas Fermi bergetar. Osilasinya, yang disebut modus bernapas, menyerupai goyangan sepotong jelly.

Semakin lama getaran berlangsung, semakin rendah viskositasnya. Pada suhu yang sedikit lebih tinggi, sepersejuta derajat Kelvin, para peneliti mengamati seberapa cepat gas berubah dari bentuk cerutu hingga menjadi sepotong kue setelah dibebaskan dari perangkap. Perubahannya menjadi lebih lambat dalam bentuk yang tingkat kekentalan lebih tinggi.

Hasil ini “sangat penting khususnya untuk bidang fisika materi terkondensasi dan superkonduktivitas bertemperatur tinggi,” kata Kathy Levin, seorang ahli teori di Universitas Chicago, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Dia mengatakan bahwa viskositas gas Fermi mirip dengan konduktivitas suatu superfluida, yang mengalir dengan tanpa resisten. “Fluiditas sempurna” ini juga terobservasi dalam dunia materi terkondensasi, terutama pada material yang digunakan untuk membuat superkonduktor bertemperatur tinggi.

Data baru, terutama pada temperatur rendah, “tampaknya cukup konsisten” dengan prediksi tentang bagaimana superkonduktor seharusnya mengalir, kata Levin.

Gas Fermi yang digunakan sebagai model skala ini juga penting untuk mempelajari elemen alam semesta di mana para ilmuwan tidak dapat menyelidikinya di dalam laboratorium, kata fisikawan Duke, Berndt Mueller. Bahkan, potongan bintang neutron yang sangat kecil, bintang mati yang belum menjadi lubang hitam, akan seberat miliaran ton di Bumi dan terlalu padat untuk dipelajari.

Bagaimanapun juga, data yang menunjukkan sifat universal gas Fermi memungkinkan para fisikawan menghitung skalanya dari atom lithium-6 jarak demi jarak di antara neutron dalam bintang-bintang ini. Pengukuran yang dilakukan pada gas Fermi kemudian dapat digunakan untuk menentukan energi alam beserta sifat-sifat lainnya pada bintang-bintang ini, yang dapat dibandingkan dengan berbagai prediksi teori.

Perhitungan serupa bisa dilakukan pada plasma quark-gluon, keadaan materi yang tercipta hanya mikrodetik setelah Big Bang dan kini sedang dipelajari di akselerator partikel seperti Large Hadron Collider di Jenewa.

Thomas mengatakan bahwa hasil baru ini juga memberi wawasan eksperimental pada prediksi yang dibuat dengan menggunakan teori string, kontruksi matematis yang menyatukan dunia klasik gravitasi dengan fisika kuantum.

Teori string telah memberikan batas bawah bagi rasio viskositas atau aliran fluida ke entropi, atau disorder, dalam sebuah sistem yang berinteraksi kuat. Percobaan terbaru ini mengukur sifat-sifat pada gas Fermi dan menunjukkan bahwa gas minimum adalah di antara empat dan lima kali batas bawah teoretisi string.

“Pengukuran ini tidak menguji teori string secara langsung,” kata Thomas, mencatat beberapa peringatan – batas bawah diperoleh untuk sistem energi tinggi, di mana teori relativitas Einstein sangatlah penting, sedangkan eksperimen gas Fermi mempelajari gas rendah energi.

Jika teori string membuat perhitungan baru yang khusus untuk gas Fermi, maka para ilmuwan akan mampu membuat pengujian eksperimental yang tepat pada teori tersebut dengan peralatan yang tidak lebih besar dari sebuah desktop.

Sumber artikel: Fahrenheit -459: Neutron Stars and String Theory in a Lab
(dukenews.duke.edu)

Kredit: Duke University

Informasi lebih lanjut: C. Cao, E. Elliott, J. Joseph, H. Wu, J. Petricka, T. Schäfer, and J. E. Thomas. Universal Quantum Viscosity in a Unitary Fermi Gas. Science, 2010; DOI: 10.1126/science.1195219

Sumber: Fisika Net

1. http://superstringtheory.com/
2. http://www.theoryofeverything.net/

Friday, 24 February 2012

Neutron Star Subtypes

Sumber; Wikipedia