Imigran Rohingya di Aceh. ©AFP PHOTO/Janua
Wajah ratusan muslim Rohingya terlihat kucel dengan dibalut pakaian seadanya. Mereka pasrah setelah diusir tentera laut Malaysia di batas perairan Indonesia.
Kini, lebih dari 700 muslim Rohingya dan Bangladesh terdampar di Aceh. Pengungsi ini ditolong oleh nelayan yang sedang berlayar. Pengungsi Rohingya ini datang dengan dua kapal pada 10 Mei kelmarin. Anak-anak, wanita, tua dan muda berdesakan dalam kapal tersebut. Indonesia bekerja sama dengan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), akan mendata pengungsi tersebut.
"Menurut nelayan, kapal mereka hampir tenggelam dan para nelayan itu menolongnya. Ada enam kapal nelayan yang membantu," terang Ketua Polis Kota Langsa, Aceh, Indonesia, Sunarya, seperti dikutip dari The Straits Times, Jumaat (15/5).
Pada Rabu kelmarin, pengungsi Rohingya ditolak keberadaannya oleh Malaysia. Tentera Laut Malaysia langsung mengusir kapal yang membawa mereka.
"Apa yang kamu harapkan dari kami?" tanya Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia Wan Junaidi Jafaar, seperti dilapor surat khabar The Guardian, Khamis (14/5).
"Kami harus menyampaikan pesan yang tepat bahawa mereka tidak diterima di sini," kata dia setelah sekitar seribu pengungsi Rohingya mendarat di pesisir Langkawi. (IH)
No comments:
Post a Comment