Tampilkan postingan dengan label TNI-AL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TNI-AL. Tampilkan semua postingan

28 Desember 2024

Indonesia Peroleh Sejumlah Offset dalam Kontrak untuk Kapal PPA Italia

28 Desember 2024

KRI Brawijaya 320 dan KRI Prabu Siliwangi 321 (photos: Keris)

Jakarta telah mengamankan sejumlah pengaturan offset dalam kontraknya untuk dua kapal patroli lepas pantai multiperan (Pattugliatore Polivalente d'Altura: PPA) dengan pembuat kapal Italia, Fincantieri.

Dokumen yang diberikan kepada Janes pada tanggal 22 Desember oleh sumber yang dekat dengan masalah tersebut menunjukkan bahwa pengaturan ini mencakup penyediaan simulator angkatan laut skala penuh dan bantuan bagi Indonesia untuk mengembangkan desain kendaraan listrik dalam negeri dan kemampuan produksi di dalam negeri.

Fincantieri pertama kali mengungkapkan pada Maret 2024 bahwa mereka telah menandatangani kontrak senilai EUR1,18 miliar (USD1,23 miliar) untuk dua PPA dengan Kementerian Pertahanan Indonesia, dan kapal-kapal ini akan dioperasikan oleh Angkatan Laut Indonesia.


PPA adalah kelas kapal perang seperti fregat sepanjang 143 m yang dapat dikonfigurasi untuk berbagai misi mulai dari operasi pengawasan maritim bertempo rendah yang (ringan) hingga skenario pertempuran tingkat tinggi (pertempuran penuh).

Angkatan Laut Italia sejauh ini telah menugaskan tiga kapal sebagai PPA kelas Thaon di Revel, dan kapal-kapal perang ini dilantik antara Maret 2022 dan September 2023.

Untuk kontrak yang ditandatangani dengan Indonesia, PPA yang akan dipasok awalnya ditujukan untuk Angkatan Laut Italia dalam konfigurasi ‘light plus’.

Dalam konfigurasi ini, kedua kapal akan dilengkapi untuk operasi anti-air warfare (AAW) selain misi perang permukaan.

Fincantieri kini mengalihkan kapal-kapal ini untuk kebutuhan Angkatan Laut Indonesia, tetapi kedua kapal akan mempertahankan konfigurasi 'light plus' mereka.

25 Desember 2024

AresDifesa: Indonesia Interested in NORA B-52

25 Desember 2024

Since 2021 Indonesian Marine Korps have been seeking new 8x8 SPH to equip their troops (all photos: Yugoimport) 

Recently, Indonesia and Serbia have signed military cooperation agreements with several equipment and weapon systems manufactured by the Balkan country that are of interest to the Armed Forces of Jakarta.

Among these stands out the NORA B-52 wheeled self-propelled artillery gun with a 155/52 mm gun capable of employing all standard NATO 155 mm ammunition.

The NORA B-52 is equipped with an automatic gun loading system that allows a maximum rate of fire of 6 rounds per minute (normal 4 rounds/minute) and has a carrying capacity of 36 155 mm shells. 

The autoloader can handle up to 12 ready-to-fire bullets. 


The L 52 155 gun reaches a maximum range of 32 km with ordinary M107 ammunition and about 42 km with a rocket-assisted projectile (ERFB-BB) and has an elevation range of -3° to + 65°.

The NORA B-52 is equipped with a modern digital fire control and direction system with GPS positioning capability which significantly improves firing accuracy.

The NORA B-52 weighs approximately 28 tons, is equipped with a Mercedes Benz OM 501-LA diesel engine with a power of 360 hp which allows it to reach a maximum road speed of 90 km/h and a range of 600 km.

This artillery system, beyond the domestic market, has seen a fair amount of success in international sales to Cyprus, Algeria, Kenya, Azerbaijan, Bangladesh and Myanmar.

Interestingly, Indonesia has ordered in two tranches, consisting of 37 and 18 units respectively, the CAESAR Mk 1 155/52 mm wheeled self-propelled artillery system produced by KNDS FR on Sherpa 5 chassis with 6×6 all-wheel drive.

24 Desember 2024

Uji Fungsi Drone VTOL di KRI Semarang 594: Teknologi Baru Dukung Operasi Strategis

24 Desember 2024

Uji coba VTOL drone di KRI Semarang 594 (photos: Puspenerbal)

TNl AL, Dispen Puspenerbal -- Teknologi drone terus menghadirkan inovasi dalam berbagai sektor, termasuk bidang militer. Drone kini tidak hanya digunakan untuk pengawasan dan pengintaian, tetapi juga mendukung misi-misi strategis dengan kemampuan otonom yang semakin canggih.

Salah satu pengembangan terbaru adalah Multicopter Vertical Take Off Landing (VTOL) Fixed Wing Drone, yang diuji coba oleh TNI Angkatan Laut di atas KRI Semarang 594. KRI Semarang 594 menjadi saksi pelaksanaan uji fungsi Multicopter Vertical Take Off Landing (VTOL) Fixed Wing Drone, Jumat (20/12) lalu.

Kegiatan tersebut melibatkan personel Wing Udara 2 Puspenerbal, Letda Laut (E) Oscar Panji N dan Letda Laut (E) Juan Syah P, serta ditinjau langsung oleh Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah.

Menurut Danwing Udara 2, agenda yang dimulai dengan embarkasi material dan personel ke KRI Semarang 594, dilanjutkan dengan uji terbang drone untuk menguji kemampuan pengawasan dan pengumpulan data secara efektif.

Dalam uji terbang pertama lanjutnya, drone berhasil melakukan orientasi pilot, sedangkan pada uji terbang kedua, drone dilengkapi kamera Topotech DIT 30B untuk menguji kemampuan pengambilan gambar dan pengiriman data ke Ground Control Station (GCS).

Hasil uji fungsi ini tambahnya, menunjukkan keberhasilan dalam menampilkan video penerimaan di GCS dengan tiga layer, yakni video thermal, video wide, dan zoom besar.

"Thermal image video berfungsi dengan sangat baik, mendukung operasi yang memerlukan pengawasan visual jarak jauh. Dengan kecepatan jelajah stabil di kisaran 20-22 m/s, drone juga berhasil menjalankan misi waypoint sejauh 3 km secara otonom mengikuti jalur yang telah ditentukan," ungkapnya.

Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal mengapresiasi hasil uji ini. Teknologi ini membuka peluang baru bagi TNI AL dalam meningkatkan kemampuan pengawasan dan pengintaian.

Dengan perkembangan ini, kami optimistis dapat menghadapi tantangan operasional di masa depan dengan lebih baik,” ujarnya.

KRI Semarang LPD 594 (photo: KRI Semarang)

Multicopter VTOL Fixed Wing Drone diharapkan menjadi salah satu aset strategis dalam mendukung berbagai misi TNI AL, termasuk operasi pengawasan maritim dan intelijen di wilayah perairan nasional.

Keberhasilan uji coba ini menunjukkan potensi besar penggunaan teknologi drone di masa depan. TNI AL optimistis bahwa pengembangan dan integrasi teknologi canggih seperti VTOL Fixed Wing Drone akan terus meningkatkan kemampuan operasional dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan nasional sekaligus menghadapi tantangan keamanan maritim yang semakin kompleks.

(Puspenerbal)

21 Desember 2024

Dankormar Dampingi Kasal Tinjau Latpassusla TA.2024 di Dabosingkep

21 Desember 2024

Latihan Pasukan Khusus TNI Angkatan Laut (Latpassusla) di Pantai Todak, Dabo Singkep, Kepulauan Riau (photos: Korps Marinir)

Dispen Kormar, TNI Angkatan Laut. (Dabosingkep). Di Daerah Latihan Dabosingkep, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP. mendampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, S.E., M.M., M.Tr.Opsla. meninjau Latihan Pasukan Khusus TNI Angkatan Laut (Latpassusla) bertempat di Pantai Todak, Dabo Singkep, Kepulauan Riau, Sabtu (14/12/2024).


Dalam kegiatan melibatkan pasukan Khusus TNI AL yang terdiri dari Detasemen Jalamangkara (Denjaka), Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) Korps Marinir dan Komando Pasukan Katak (Kopaska) dengan tujuan meningkatkan kemampuan, profesionalisme, serta naluri tempur Prajurit Pasukan Khusus.


Dalam kesempatan ini Kepala Staf Angkatan Laut  didampingi Komandan Korps Marinir meninjau sekaligus menyaksikan langsung pelaksanaan latihan dengan didampingi para pejabat tinggi TNI AL. Sejumlah materi latihan dilaksanakan oleh para prajurit satuan elit TNI AL ini diantaranya Pendaratan Khusus, Beach Clearing & Demolisi, Terjun Tempur, Rubber Duck, serta Fast Roping/Stabo.


Usai pelaksanaan latihan, Dankormar mengikuti kegiatan  Bakti Sosial dengan membagikan paket bantuan sembako kepada 300 masyarakat pesisir, Bakti Kesehatan berupa pengobatan gratis dan khitan kepada 200 masyarakat, serta Makan Sehat Bergizi bersama dengan 500 siswa-siswi di wilayah Dabo Singkep.

19 Desember 2024

Names and Badge to the PPAs for the Indonesian Navy

19 Desember 2024

New name for ITS Ruggiero di Lauria P 435 is KRI Brawijaya 320 (photo: istimewa)

The names and badge have recently been assigned to the 2 Pattugliatori Polivalenti d’Altura/Multipurpose Combat Ships (PPA/MCS) originally intended for the Italian Navy and which Fincantieri has sold to the Indonesian Navy.

These are the BRAWIJAYA 320 (formerly "RUGGIERO DI LAURIA P 435", PPA Light Plus) and the PRABU SILIWANGI 321 (formerly MARCANTONIO COLONNA, PPA Light Plus). As is the case for the larger units of the Indonesian Navy, the names BRAWIJAYA and PRABU SILIWANGI are preceded by the acronym KRI (Kapal Perang Republik Indonesia), which literally means “Military Ship of the Republic of Indonesia”. The 2 units are located in the Fincantieri shipyard in Muggiano.

The assignment of names and badges implies that the preparatory work for the transfer has already begun, with the delivery of the first unit scheduled for spring 2025, with the second 12 months later. (RID)

ITS Ruggiero di Lauria P 435 (photo: Giorgio Arra)

TNI AL Kirim Satgas ke Italia Terkait Pembelian Kapal Patroli

AKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan bahwa TNI AL akan mengirim Satuan Tugas (Satgas) ke Italia.

Satgas itu akan menjadi bagian dari awak kapal patroli lepas pantai Pattugliatore Polivalente d'Altura (PPA) atau Offshore Patrol Vessel (OPV) yang telah dibeli oleh Indonesia.  
Prajurit TNI AL itu akan menjadi awak kapal mulai dari saat kapal berangkat dari galangan kapal Fincantieri, Italia.

Rencananya, Satgas ini akan dikirim pada Januari 2025.

"Ada Satgas juga mungkin bulan Januari akan kita berangkatkan ke Italia untuk mengawaki PPA," kata KSAL di Dermaga KBT Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Selasa (17/12/2024). 
Ia menyampaikan agar unit pertama kapal PPA ini dapat tiba di Indonesia lebih cepat, yakni pertengahan tahun 2025.

"Harapannya itu, paling lambat mungkin Juni (2025), tapi mudah-mudahan bisa lebih cepat," ungkapnya.

ITS Ruggiero di Lauria P 435 (photo: Fincantieri)

Selain itu, KSAL juga mengungkap bahwa TNI AL akan mengirim Satgas ke Turkiye terkait pembangunan kapal cepat rudal (KCR).

Menurutnya, pembangunan kapal Indonesia baik di dalam maupun luar negeri memiliki sinyal positif.

"Banyak kapal yang dibangun baik di dalam negeri dan di luar negeri jadi itu menunjukkan keseriusan dari pemerintah dalam memperkuat TNI Angkatan Laut," pungkasnya.

Diketahui, Kementerian Pertahanan RI menandatangani kontrak pembelian dua unit kapal PPA atau Offshore Patrol Vessel (OPV) dari galangan kapal Fincantieri, Italia.

Laporan Fincantieri menyebutkan, Kemenhan RI membeli dua kapal patroli lepas pantai kelas Paolo Thaon itu dengan dana 1,18 juta euro atau sekitar Rp 20,3 triliun. Siaran pers Fincantieri menuliskan, kapal PPA memiliki berbagai fungsi, mulai dari patroli, penyelamatan di laut, operasi perlindungan sipil, hingga dijadikan kapal tempur garis pertama. Kapal PPA juga memiliki kemampuan sebagai kapal fregat sejenis Frigate European Multi-Mission (FREMM). (Kompas)

18 Desember 2024

KRI Balongan-908 Perkuat Koarmada III

18 Desember 2024

KRI Balongan-908 kapal tanker baru TNI AL (photos: TNI AL)

TNI AL/ Koarmada III -- Pada hari ini, Selasa (17/12/24) KRI Balongan -908 resmi memulai penugasannya di Koarmada III, penyambutan kedatangan KRI Balongan - 908 setelah selesai melaksanakan sea trial dipimpin oleh Kepala Staf Koarmada III Laksamana Pertama TNI Singgih Sugiarto, S.T.,M.Si.,mewakili Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan,S.H.,M.Si., di Dermaga Lantamal XIV, Sorong.

Pada sambutan Pangkoarmada III yang di bacakan Kas Koarmada III mengatakan selamat datang kepada Komandan beserta seluruh Prajurit KRI Balongan-908 di Sorong Papua Barat Daya, KRI Balongan-908 akan memperkuat jajaran Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmada III dalam turut menjaga perairan di wilayah NKRI terkhusus di wilayah Maluku dan Papua

Lebih lanjut Kas Koarmada III mengatakan, KRI Balongan-908 merupakan kapal Bantu Cair Minyak (BCM) Atau Oiler / Tanker Replenishment memiliki ruang dengan panjang 127 meter, lebar 16 meter serta tinggi 30 meter. kapal perang ini mampu membawa muatan dengan kapasitas angkut hingga 5.500 ton dan memiliki kecepatan jelajah 16 knot serta mampu mengangkut sebanyak 100 ABK.

“Kapal ini merupakan unsur yang sangat penting bagi sebuah Armada karena dengan kemampuannya memberikan dukungan bahan bakar, minyak lincir,air tawar, serta matrial logistik lainnya yang sangat dibutuhkan oleh unsur-unsur lain sehingga armada dapat mempertahankan keberlangsungan operasi laut tanpa harus melaksanakan bekal ulang di pangkalan.” jelas Kas Koarmada III

KRI Balongan-908 dikomandani oleh Letkol Laut (P) Priyanto Widodo, dengan jumlah ABK 98 personel merupakan produksi dalam negeri, dan nama KRI Balongan - 908 diambil dari nama kota di provinsi Jawa Barat yaitu Balongan

(Koarmada 3)

India Jajaki Kolaborasi Teknologi Rudal BrahMos dengan KSAL dan Menhan

18 Desember 2024

Rudal Brahmos ditembakkan dari INS Chennai (Kolkata class destroyer) (photo: PIB)

Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Laut India Laksamana Dinesh K Tripathi menjajaki peluang kolaborasi teknologi rudal BrahMos dengan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali dan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin.

Dalam rangkaian lawatannya di Jakarta awal pekan ini, Laksamana Tripathi menemui KSAL Laksamana Ali di Markas Besar TNI AL, Cilangkap, Jakarta, kemudian pimpinan Angkatan Laut India itu lanjut menemui Menhan Sjafrie di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.

Laksamana Ali, saat ditemui pada sela-sela kegiatannya di Jakarta, Selasa, menjelaskan peluang kolaborasi teknologi pertahanan, salah satunya rudal BrahMos, memang menjadi salah satu topik diskusi dalam pertemuannya dengan Tripathi, Senin (16/12).

Walaupun demikian, Ali enggan berkomentar banyak, terutama terkait kemungkinan adanya rencana pembelian rudal BrahMos, karena urusan pengadaan alutsista menjadi kewenangan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI.

Delegasi TNI AL ketika meninjau INS Kolkata yang sandar di Tanjung Priok September 2023 (photo: TNI AL)

"Untuk masalah alutsista terkait dengan rudal BrahMos, memang ini menjadi salah satu opsi, kemungkinan. Kami masih meninjau apakah itu yang akan dipilih oleh Kementerian Pertahanan, tetapi nanti semuanya Kementerian Pertahanan yang mengatur," kata KSAL menjawab pertanyaan wartawan.

Dia melanjutkan secara umum dirinya dan Laksamana Tripathi membahas peningkatan kerja sama pertahanan, terutama antar-angkatan laut. Ali menyebut TNI AL dan Angkatan Laut India sejauh ini rutin menggelar patroli bersama di perairan perbatasan, kemudian latihan-latihan bersama baik yang sifatnya bilateral maupun multilateral.

"Hubungan kami dengan India secara umum sangat baik, dan kerja sama di seluruh bidang akan kami tingkatkan," ujar Laksamana Ali.

Sementara itu, terkait isi pertemuan antara Laksamana Tripathi dan Menhan Sjafrie, Kementerian Pertahanan RI dalam siaran resminya menyebut keduanya berdiskusi mengenai peningkatan kerja sama pertahanan, termasuk latihan-latihan bersama antara TNI AL dan Angkatan Laut India.

TNI AL mencari pengganti rudal P-800/SSN-X-26 Yakhont, rudal jelajah anti kapal jarak jauh yang dimilikinya saat ini (photo: TNI AL)

Laksamana Tripathi kepada Sjafrie menyampaikan India saat ini mengembangkan berbagai teknologi pertahanan dalam negeri untuk mendukung kekuatan Angkatan Laut. Sjafrie pun mengakui teknologi India berkembang pesat.

"Menhan menyadari bahwa teknologi India saat ini sangat berkembang pesat. Oleh karena itu, Menhan menyatakan kegembiraannya dapat bekerja sama dengan India, khususnya dalam bidang pertahanan untuk meningkatkan teknologi dalam negeri Indonesia," kata Kepala Biro Informasi Pertahanan/Humas Setjen Kemhan RI Brigjen TNI Frega F. Wenas Inkiriwang saat dihubungi di Jakarta, Selasa, menjelaskan isi pertemuan Menhan dan Kepala Staf Angkatan Laut India.

Menhan Sjafrie, dalam unggahannya di media sosial pribadinya, menyebut ada beberapa isu yang menjadi sorotan dalam pertemuannya dengan Laksamana Tripathi, di antaranya latihan bersama, pengembangan kapal, dan operasi keamanan maritim gabungan. "Kolaborasi teknologi canggih seperti BrahMos juga menjadi sorotan, sekaligus menjadi peluang bagi Indonesia untuk belajar dan berkembang," tutur Menhan Sjafrie.

Dua Kapal Patroli Cepat PC-60M Perkuat TNI AL

18 Desember 2024

KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-Lumba-881 (photo: JJM)

KASAL Pimpin Delivery dan Upacara Peresmian Serta Pengukuhan Komandan KRI Produk Dalam Negeri

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali didampingi Ketua Umum Jalasenastri Ny. Fera Muhammad Ali memimpin acara delivery dan upacara peresmian dua unit Kapal Perang PC 60 produksi dalam negeri dari Galangan PT. Caputra Mitra Sejati yaitu KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-Lumba-881 di Dermaga KBT Sunda Kelapa, Jakarta Utara. Selasa (17/12).

Dalam acara tersebut juga dilaksanakan pengukuhan Komandan KRI Hampala-880 yaitu Mayor Laut (P) Hariz Sandy Wibowo dan KRI Lumba-Lumba-881 yaitu Letkol Laut (P) Guntur Prastyawan, dimana KRI Hampala-880 akan ditempatkan di Satuan Kapal Patroli Lantamal XI Merauke dan KRI Lumba-Lumba-881 nantinya akan ditempatkan di Satuan Kapal Patroli Lantamal XIII Tarakan. 

Kapal PC 60 M ini memiliki spesifikasi teknis yaitu panjang 61,20 meter, lebar 8,50 meter, kecepatan maksimum 24 knots, kecepatan jelajah 17 knots dan menggunakan mesin pendorong pokok 2 unit MTU 20 V 4000 M 73 L (2050 RPM/3600 KW). Dengan kecepatan maksimum 24 knots dan kelincahan yang dimiliki, kapal ini mampu memenuhi berbagai misi operasi baik penegakkan hukum di laut, infiltrasi, eksfiltrasi maupun misi SAR dengan sangat baik.

KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-Lumba-881 (photo: TNI AL)

Dari segi persenjataan, Kapal PC 60 M ini memiliki beberapa keunggulan yaitu diperkuat dengan main gun 1 unit meriam kaliber 40 mm Marlin Ilos dan 2 unit mitraliur kaliber 12,7 mm Pindad dan mampu beroperasi di berbagai medan dan cuaca. 

Pemberian nama Hampala dan Lumba-lumba yang disematkan pada kapal ini memiliki makna mendalam, mencerminkan karakter tangguh, gesit, dan adaptif. Hampala, yang merujuk pada jenis ikan  air tawar, melambangkan kekuatan dan daya juang yang tidak mudah menyerah. 

Sementara Lumba-lumba menggambarkan kelincahan, kecerdasan, serta kemampuan navigasi yang luar biasa di lautan. Dengan disematkannya nama ini, diharapkan kapal mampu menjalankan tugasnya dengan optimal, menjaga kedaulatan, dan keamanan di wilayah penugasannya di seluruh Perairan Indonesia.

Dalam amanatnya, Kasal menyebutkan bahwa KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-Lumba-881 adalah wujud nyata keberlanjutan dari program modernisasi Alutsista TNI AL.

KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-Lumba-881 (infographic: Antara)

"Pembangunan kapal-kapal ini juga mencerminkan keberhasilan kolaborasi dengan industri pertahanan nasional. Harapan saya, galangan kapal nasional terus berinovasi dan meningkatkan kapasitasnya sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri, sekaligus memperkokoh kemandirian bangsa dalam sektor pertahanan," ujar Kasal.

Sementara itu, dihadapan awak media Kasal juga menyampaikan harapannya dua kapal ini dapat melaksanakan tugas dengan baik. “Dengan kondisi yang baru ini diharapkan dapat menjaga kedaulatan maupun penegakan hukum di seluruh Perairan Indonesia khususnya di wilayah kerjanya masing-masing,” jelas Kasal. 

Pelaksanaan delivery dan upacara peresmian dua unit Kapal PC 60 ini merupakan salah satu komitmen TNI AL dalam melaksanakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), serta mengurangi produk impor, guna mendukung pemerintah dalam meningkatkan perekonomian, sekaligus sebagai wujud kemandirian bangsa dalam pemenuhan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan meningkatkan peran Indonesia dalam rantai suplai global.

17 Desember 2024

Kapal BHO-105 Tiba di Galangan Abeking & Rasmussen Jerman

17 Desember 2024

Kedatangan kapal BHO-105 di galangan Abeking & Rasmussen (all photos: Abeking & Rasmussen)

Pada tanggal 10 Desember 2024 lalu galangan Abeking & Rasmussen (A&R) Jerman atau nama lengkapnya Abeking & Rasmussen Schiffs- und Yachtwerft SE melakukan unggahan menyambut datangnya Kapal Hidrografi 105 m (nomor lambung 6515) untuk Angkatan Laut Indonesia yang telah tiba dengan selamat di A&R pada tanggal 2 Desember 2024 lalu.


Dalam unggahannya, A&R menyebutkan bahwa kapal tersebut merupakan proyek kerja sama dengan galangan Jerman lainnya yang masih bertetangga dengan yaitu Fr. Fassmer GmbH & Co. KG.


Kapal ini pada 21 November lalu terlihat diangkut dengan kapal kargo besar MV Rolldock Star dari galangan kapal PT Palindo Marine di Batam sebagai pembuat bodi kapal untuk dibawa ke galangan kapal A&R di Jerman. 


Galangan A&R selanjutnya akan memasang semua perlengkapan oseanografi yang terdiri dari alat-alat survei dan pemetaan, sensor, serta perlengkapan lainnya termasuk sensor penginderaan bawah air yang dapat menjangkau kedalaman hingga 11.000 meter.


Kapal yang juga disebut sebagai BHO Ocean Going dengan bobot total 3.419 ton yang  dilengkapi dengan geladak heli berbobot 12 ton dan perlengkapan penyelamatan kapal selam (submarine resque) ini 
dijadwalkan untuk diserahkan pada bulan Desember 2025.

15 Desember 2024

TNI AL Kembali Diperkuat Harbour Tug Produksi Dalam Negeri

15 Desember 2024

Harbour Tug produksi PT. Dok Bahari Nusantara, Cirebon (photos: TNI AL)

Guna mewujudkan Asta Cita Presiden RI, TNI AL kembali diperkuat oleh Harbour Tug produksi dalam negeri. Peluncuran Kapal Harbour Tug ini dipimpin oleh Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksda TNI Eko Sunarjanto bertempat di Galangan PT. Dok Bahari Nusantara, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (13/12/2024).

Dengan spesifikasi panjang 30 m, lebar 11,6 m, tinggi 5,1 m dan berkecepatan maksimal 12 knot, Harbour Tug ini dirancang khusus untuk melakukan pelayanan pemanduan dan penundaan dalam membantu pergerakan manuver Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) keluar masuk pelabuhan. 

Lebih lanjut, Harbour Tug buatan dalam negeri ini juga berfungsi sebagai kapal SAR karena dilengkapi dengan peralatan Fire Fighting dengan kapasitas 600 m³ dan jangkauan 100 m untuk membantu pemadaman, serta dapat digunakan untuk evakuasi korban di laut. Kapal ini rencananya akan memperkuat jajaran Koarmada I tepatnya di Lantamal IV Batam.


Peluncuran Harbour Tug yang ditandai dengan penekanan tombol launcher oleh Kepala Dinas Pengadaan Angkatan Laut (Kadisadal) Laksma TNI Ifa Djaya Sakti ini, tentunya akan membantu mengawal dan mendukung tugas operasi KRI di wilayah Perairan Indonesia. 

Kapal produksi PT. Dok Bahari Nusantara yang berlokasi di Cirebon Jawa Barat ini juga merupakan aksi nyata TNI AL yang berkomitmen untuk mendukung program pemerintah melaksanakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dalam mewujudkan kemandirian bangsa Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pertahanan negara.

Sesuai dengan Asta Cita Presiden RI. TNI AL akan terus berupaya memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Dalam berbagai kesempatan, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan bahwa TNI AL akan siap untuk memperkuat pertahanan dan keamanan di laut untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

14 Desember 2024

TNI AL dan BRIN Sepakat Berkolaborasi Riset Teknologi Rudal

14 Desember 2024

Seri rudal Exocet (image: Aerospatiale)

Jakarta (ANTARA) - TNI Angkatan Laut dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sepakat untuk berkolaborasi dalam program riset teknologi rudal (peluru kendali), yang fokus nya mencakup membangun platform rudal modern dan membentuk organisasi riset rudal.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta saat dihubungi di Jakarta, Rabu, menjelaskan komitmen itu disampaikan oleh Asisten Komunikasi dan Elektronika (Askomlek) KSAL Laksamana Muda TNI Tri Harsono dan Wakil Kepala BRIN Laksamana Madya TNI (Purn.) Prof Amarulla Octavian saat keduanya meninjau Artileri Senjata TNI AL (Arsenal) di Jawa Timur, awal pekan ini (18/11).

“Sambutan Askomlek Kepala Staf TNI AL (KSAL) dan Wakil Kepala BRIN menggarisbawahi komitmen bersama untuk menghadapi tantangan teknologi modern dan memperkuat pertahanan nasional," kata Kadispenal.

Rudal MM38 Exocet TNI AL (photo: Shutterstock)

Kadispenal melanjutkan diskusi teknis yang dipimpin oleh Askomlek KSAL dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jawa Timur itu menyoroti beberapa poin, di antaranya melibatkan secara intensif peneliti BRIN dan TNI AL dalam program riset teknologi rudal, dan memastikan seluruh peneliti memahami SOP di lingkungan TNI AL, termasuk prosedur keamanan demi memastikan riset berjalan sesuai standar militer.

Kemudian, kolaborasi juga mencakup pembangunan platform rudal modern, dam pembentukan organisasi riset rudal demi memastikan efektivitas dan keberlanjutan program riset teknologi rudal.

Dalam siaran resminya, Dinas Penerangan TNI AL menyebut fokus utama riset yaitu mengkaji sistem rudal Exocet MM38, yang mana hasil riset wajib dilaporkan secara berkala kepada TNI AL.

Rudal Exocet di dalam kontainer (photo: Indomiliter)

"Kerja sama ini adalah wujud nyata sinergi antar-institusi untuk menghadapi tantangan global di bidang pertahanan. Dengan integrasi riset dan teknologi, kami optimistis TNI AL dan BRIN mampu menciptakan terobosan besar yang mendukung kedaulatan Indonesia," tutur Askomlek KSAL.

Dia juga menegaskan kolaborasi itu menjadi langkah strategis mewujudkan kemandirian pertahanan negara.

Kolaborasi TNI AL dan BRIN merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman kerja sama (MoU) Kementerian Pertahanan dengan BRIN pada 2022, dan perjanjian kerja sama (PKS) TNI AL dan BRIN pada 2024.

Dalam perjanjian kerja sama itu, dua lembaga sepakat berkolaborasi pada bidang-bidang, di antaranya pemanfaatan hasil riset dan inovasi bersama, penggunaan sarana dan prasarana untuk program-program kolaborasi, dan pertukaran personel/tenaga ahli.

13 Desember 2024

Puspenerbal Terima Tiga Helikopter BO-105 dari BASARNAS

13 Desember 2024

Tiga helikopter BO-105 memperkuat Puspenerbal (photo: Puspenerbal)

TNl AL. Dispen Puspenerbal --- Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) kembali menerima secara resmi tiga unit helikopter BO-105 dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) pada Senin (9/12/2024).

Acara serah terima yang berlangsung di Lanud Atang Sendjaja, Bogor ini, ditandai dengan penandatanganan berita acara oleh Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Kusworo, dan Paban VI Sopsal, Kolonel Laut (P) Victor Pardamean.

Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah, yang mewakili Komandan Puspenerbal, Laksda TNI Sisyani Jaffar, turut serta melaksanakan inspeksi langsung terhadap helikopter yang diserahkan.

Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah mengapresiasi dukungan Basarnas dalam memperkuat kapasitas TNI AL, khususnya dalam misi pencarian dan pertolongan (SAR).


"Helikopter BO-105 memiliki sejarah panjang dalam mendukung berbagai misi darurat, dan kini, dengan integrasi ke Puspenerbal, kami siap meningkatkan respon terhadap berbagai kebutuhan operasi, baik dalam bidang SAR maupun operasi militer," ujarnya.

Danwing Udara 2 Puspenerbal, juga menegaskan kesiapan Wing Udara 2 Puspenerbal Juanda untuk memaksimalkan peran helikopter ini melalui pengawakan yang profesional dan pelatihan berkelanjutan.

Tiga unit helikopter yang diserahkan meliputi HR-1521, HR-1522, dan HR-1524 yang masing-masing diawaki oleh pilot dari Wing Udara 1 Puspenerbal dan Wing Udara 2 Puspenerbal.

Sampai saat ini BO-105 masih memperkuat Skuadron Udara 200, 400, dan 600 Puspenerbal (photo: Puspenerbal)

Komandan Wing Udara 2 menyebut bahwa HR-1521 akan menjadi bagian integral dalam operasi Wing Udara 2, sementara HR-1522 dan HR-1524 ditempatkan di wilayah barat untuk mendukung pembinaan operasi SAR di bawah Wing Udara 1 Puspenerbal Tanjungpinang.

"Sinergi antara Wing Udara 1 dan Wing Udara 2 akan memastikan optimalisasi pengoperasian helikopter ini demi kepentingan nasional," tambahnya.

Menurutnya, serah terima ini mencerminkan kepercayaan terhadap TNI AL sebagai garda terdepan dalam menjaga keselamatan masyarakat.

"Kami mengemban amanah ini dengan penuh tanggung jawab. Helikopter ini bukan hanya aset strategis, tetapi juga simbol dari sinergi antarinstansi untuk melayani masyarakat.

11 Desember 2024

TNI AL Berhasil Menghancurkan Sasaran Strategis Musuh di Darat dengan Tepat

11 Desember 2024

Penembakan Rudal Exocet MM-40 B3 dari Kapal Perang KRI R.E. Martadinata (KRI REM)-331 dan  penembakan roket RM 70 Grad Marinir TNI dari atas geladak KRI Teluk Amboina (KRI ABN-503) ke sasaran strategis darat yang berada di Pulau Gundul, Kepulauan Karimun Jawa (all photos: TNI AL)

TNI AL berhasil menembakkan Rudal Exocet MM-40 B3 dari Kapal Perang KRI R.E. Martadinata (KRI REM)-331 dan hancurkan sasaran strategis darat yang berada di Pulau Gundul, Kepulauan Karimun Jawa, pada Selasa (10/12). Penembakan ini merupakan rangkaian latihan penembakan senjata khusus yang merupakan kegiatan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) II Tahun 2024.

Diawali apel gelar pasukan satuan tugas Latopslagab II yang dipimpin oleh Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo di Mako Koarmada II, pada Minggu (09/12), selanjutnya seluruh pelaku latihan bergerak menuju daerah latihan. Latopslagab sendiri merupakan agenda puncak dari Peringatan HUT Armada RI 2024.

Kegiatan latihan penembakan ini dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yang onboard di atas kapal markas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (KRI RJW)-992, dimana Kasal memberikan perintah langsung untuk pelaksanaan penembakan Rudal Exocet. 

Dalam penembakan ini, Rudal Exocet MM-40 B3 yang diluncurkan dari KRI REM-331 sebagai kapal penembak utama berhasil dengan tepat mengenai sasaran strategis musuh di darat (Pulau Gundul) yang berjarak 66.6 Km dari unsur penembak. Selain penembakan rudal Exocet, juga dilaksanakan penembakan roket RM 70 Grad Marinir TNI dari atas geladak KRI Teluk Amboina (KRI ABN-503).  

Kasal menyampaikan apresiasi atas terlaksananya seluruh rangkaian kegiatan penembakan senjata khusus TNI AL di Perairan Pulau Gundul dalam keadaan aman dan sukses. “Bravo Zulu untuk seluruh Prajurit Jalasena yang terlibat, semoga semakin profesional dan memiliki kemampuan tempur yang tinggi, terus kibarkan bendera kewajiban”, pungkas Kasal.

Asisten Operasi (Asops) Kasal Laksda TNI Yayan Sofiyan selanjutnya menyampaikan bahwa Latopslagab ini sebagai tindak lanjut dari perintah Kasal untuk menguji seluruh kemampuan rudal. Latihan diawali dengan survei sasaran oleh tim survei untuk memenuhi input data penembakan rudal yang diperlukan agar rudal menghantam sasaran dengan sempurna.

Adapun kegiatan penembakan ini melibatkan sekitar 2.000 prajurit dan Alutsista yang dilibatkan antara lain, unsur utama penembak rudal KRI REM-331 unsur cadangan penembak rudal yaitu KRI I Gusti Ngurah Rai (KRI GNR-332) dan unsur pengamanan diantaranya KRI Abdul Halim Perdanakusuma (KRI AHP-355), KRI Frans Kaisiepo (KRI FKO-368), KRI Sultan Hasanuddin (KRI SHN-366), KRI Mandau (KRI MDU-621), KRI Layang (KRI LYG-635), KRI Ajak (KRI AJK-653), KRI Sampari (KRI SPR-628), KRI Teluk Banten (KRI TBT-516) dan unsur Kapal Markas KRI RJW-992. Dalam latihan penembakan tersebut juga melibatkan Alutsista dari Marinir TNI AL yaitu RM 70 Grad dan unsur udara diantaranya 4 Heli Panther, Pesawat CN-235, Scan Eagle, Camcopter S-100, Drone Bomber.

Latopslagab ini merupakan wujud komitmen TNI AL dalam menjaga kedaulatan negara dan memastikan kesiapan operasi di berbagai lini, dimana Latihan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan TNI AL dalam mendukung tugas pokok pertahanan negara.

Turut hadir menyaksikan dalam penembakan tersebut, para Pejabat Utama Mabesal, para Pangkotama TNI AL, pejabat di lingkungan Kementerian Pertahanan, Waka BRIN Laksdya TNI (Purn) Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian beserta staf dan Anggota Komisi I DPR RI. 

(TNI AL)

Perwira Yonroket 1 Marinir Juga Ikuti Penembakan RM 70 Grad Pada Latopslagab

11 Desember 2024

Latihan penembakan RM 70 Grad dari atas KRI (all photos: Pasmar 1)

TNI AL, Dispen Kormar, Pasmar 1 (Karimun Jawa) -- Perwira Batalyon Roket 1 Marinir (Yonroket 1 Mar) Lettu Marinir Muhammad Fakhruri yang sehari-hari menjabat sebagai Wadanrai A ikut serta dalam penembakan senjatan andalan Batalyon Roket yaitu RM 70 Grad pada Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) TA. 2024 di atas KRI Amboina-503 di Kepulauan Karimun Jawa, Pulau Gundul, Selasa (10/12/2024).

Latihan penembakan ini dipimpin oleh Danyon Roket 2 Marinir Letkol Marinir Daniel Iwan Setiawan, M.Tr.Opsla., penembakan dengan RM 70 Grad di atas KRI Amboina 503 menjadi ujian penting dalam mengoperasikan sistem dalam kondisi yang menantang.

Tidak hanya sekadar latihan, kegiatan ini juga menjadi ajang unjuk gigi bagi alutsista modern TNI AL serta kemampuan personel dalam pengoperasian senjata canggih.


Latihan ini tidak hanya menjadi bukti profesionalisme TNI AL, tetapi juga simbol dari kekokohan pertahanan negara di tengah dinamika geopolitik kawasan.

"Latihan seperti ini tidak hanya meningkatkan kemampuan tempur, tetapi juga membangun kepercayaan publik terhadap kekuatan militer kita," jelas Letkol Marinir Daniel Iwan Setiawan.

(Pasmar 1)