Tampilkan postingan dengan label Misi PBB. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Misi PBB. Tampilkan semua postingan

14 April 2024

NZDF to Deploy P-8A Poseidon to Korea for UN Mission

14 April 2024

RNZAF P-8A Poseidon (photo: NZDF)

NZDF to Deploy Poseidon Aircraft on Furthest Deployment

The NZDF has contributed personnel and maritime surveillance patrol aircraft to help enforce Security Council sanctions against North Korea since 2018.

North Korea continues to launch ballistic missiles in violation of Security Council resolutions. The sanctions are intended to persuade the country to denuclearise and abandon its ballistic missile weapons capabilities.

Commander Joint Forces New Zealand, Rear Admiral Jim Gilmour, said the NZDF was committed to working alongside partners on enforcement operations, to uphold the international rules-based system and contribute to regional stability and security.

The maritime surveillance and reconnaissance patrols will be over international waters looking for violations of the sanctions resolutions, including illicit ship-to-ship transfers of banned goods such as oil and coal, he said.

Air Component Commander, Air Commodore Andy Scott, said the deployment included several “firsts” for the Royal New Zealand Air Force’s latest aircraft, the Boeing P-8A Poseidon.

Previous patrols in support of enforcing Security Council sanctions were conducted by the now-retired P-3K2 Orion.

The Poseidon aircraft and crew will be based in Japan, conducting sanctions enforcement flights in support of the Enforcement Coordination Centre. Patrols will be conducted during April and May.

11 April 2024

Kenderaan Perisai 4x4 PANTHERA Siap Menyertai Pasukan MALBATT 850-11 di Negara Lubnan

11 April 2024

Kereta Perisai 4x4 Panthera adalah nama lokal untuk kendaraan Nurol Makina Ejder Yalçın buatan Turkiye (photos: MYJointForce)

Lawatan kerja rasmi hari kelima Ketua Staf Markas Angkatan Bersama ke MALBATT 850-11

SELATAN LUBNAN – Lawatan Mejar Jeneral Dato' Hj Fazal bin Hj Abdul Rahman, Ketua Staf Markas Angkatan Bersama (KS MK AB) serta delegasi pada hari kelima dimulakan dengan sesi taklimat pengoperasian Kenderaan Perisai (KP) 4x4 PANTHERA bertempat di Padang Kawad, Kem Marakah.

Panthera 4x4 dilengkapi dengan RWS Aselsan STAMP 12,7mm (photos: MYJointForce)

Taklimat ini telah disampaikan oleh Kapten Muhammad Wahi bin Mohd Khir selaku Battle Captain. Sejurus selepas taklimat, KS MK AB serta delegasi merasai pengalaman joy ride KP 4x4 PANTHERA di sekitar kawasan Kem Marakah. Sebanyak 3 buah KP 4x4 PANTHERA terlibat dengan acara ini.

Sejurus selepas taklimat, KS MK AB dan delegasi melaksanakan lawatan ke semua kemudahan dan fasiliti yang terdapat di Kem Marakah sebelum meneruskan lawatan ke semua elemen. KS MK AB diperkenalkan kepada Pegawai dan Anggota di setiap elemen disusuli dengan taklimat berkaitan perkara gerak, tadbir dan logistik elemen. KS MK AB juga telah ditaklimatkan maklum balas penemuan semasa proses serah menyerah bersama MALBATT 850-10.

KS MK AB berkesempatan untuk memberi amanat sebagai panduan, antaranya adalah sentiasa fokus dan menjaga diri dalam melaksanakan penugasan di bumi Lubnan.

See full article MYJointForce

09 April 2024

KRI Diponegoro-365 Laksanakan Advance Maneuvering Exercise Bersama Seluruh Unsur MTF 448 UNIFIL

09 April 2024

Advance Maneuvering Exercise bersama seluruh unsur MTF 448 UNIFIL (photos: Koarmada 2)

TNI AL. Koarmada II. -- KRI Diponegoro-365 yang merupakan Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL melaksanakan Advance Manouvering Exercise dengan seluruh unsur MTF 448 UNIFIL di Area of Maritime Operation (AMO) Zona 1 South, Laut Mediterania, Lebanon. Kamis (4/4).


Latihan manuver dengan beragam formasi ini dipimpin langsung oleh MTF Commander, RADM Dirk Gartner, berkebangsaan Jerman. Unsur-unsur MTF 448 UNIFIL terdiri dari lima kapal perang yaitu KRI Diponegoro-365 (Indonesia), FGS Baden Wuerttemberg F-222 (Jerman), HS Spetsai F-453 (Yunani), TCG Burgazada F-513 (Turki) dan BNS Sangram F-113 (Bangladesh).


Dalam latihan ini, seluruh kapal tersebut membentuk formasi-formasi sebagai bentuk simulasi menghadapi berbagai simulasi ancaman dan membentuk pertahanan dari kontak permukaan dan udara.


Komandan KRI Diponegoro-365, Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu, S.E., D.W.C., menjelaskan pula bahwa latihan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antar unsur MTF 448 UNIFIL sekaligus menyamakan persepsi dalam suatu gugus tugas multinasional. Tidak lupa juga pada saat formasi “Foxtrot”, dilaksanakan farewell salute kepada FGS Baden Wuerttemberg F-222 yang telah selesai masa tugas nya di UNIFIL selama 6 bulan dan akan di gantikan oleh FGS Bradenberg F-123.

23 Januari 2024

Penuhi Persyaratan dari PBB, Heli HS-1305 Siap Melaksanakan Tugas dalam MTF 448 UNIFIL

23 Januari 2024

Inspeksi PBB pada helikopter HS-1305 (photos: Koarmada II)

TNI AL. Koarmada II -- On Board di KRI Diponegoro-365, Heli HS-1305 yang tergabung dalam Satgas MTF TNI XXVIII-O UNIFIL melaksanakan Contigent Own Equipment (COE) dan Safety Inspection oleh personel dan tenaga ahli dari PBB, bertempat di Dermaga 4 Beirut Lebanon. Jumat (19/1).


Tim COE dan Safety Inspection PBB berjumlah empat orang yang dipimpin oleh Mr. Anatoly Fialka sebagai Civilian Chief TCQA didampingi oleh LCDR Cengiz Veffa Ekici (N4), Major Thalis Aguiar (J3) dan Major Gustavo Reinbold (Mission Aviation Safety Officer). Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh peralatan, pesawat, dan perlengkapan lainnya dalam kondisi baik serta memenuhi segala persyaratan yang di butuhkan untuk menjalankan misi PBB yang diemban.


Pilot-1 Satgas, Kapten Laut (P) Rangga Birawa, menjelaskan bahwa kegiatan yang dilaksanakan meliputi pemeriksaan kondisi teknis, kelengkapan administrasi, dan kualifikasi kompetensi yang harus dipenuhi. Di akhir kegiatan, Tim COE memberikan briefing singkat tentang hasil pemeriksaan.

15 Maret 2023

Satgas TNI AL KRI FKO-368 Sukses Gelar Passage Exercise UNIFIL

15 Maret 2023

Passage Exercise KRI) Frans Kaisepo-368 dengan ITS Andrea Doria D-553 (all photos : TNI AL)

Setelah sebelumnya mendapatkan outstanding performace dari Tim First Quarter Evaluation UNIFIL, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaisepo-368 yang tergabung dalam satuan tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL kembali meraih sukses dalam latihan Passage Exercise di Laut Mediterania, Jumat (10/03).

Keberhasilan misi perdamaian PBB yang diemban oleh unsur Maritime Task Force (MTF) di Lebanon tidak terlepas dari diplomasi yang dijalankan dengan unsur kekuatan maritim lainnya di kawasan tersebut termasuk dengan Combine Maritime Force. Diplomasi Angkatan Laut memiliki peran sentral dalam arsitektur perdamaian dunia dengan tujuan untuk confidence building measure, security enhancement dan defence capacity.

Hal ini yang mendasari MTF Commander, RADM Michael Busse dari angkatan bersenjata Jerman memberikan kepercayaan penuh kepada KRI Frans Kaisiepo-368 untuk mewakili MTF melaksanakan latihan tersebut dengan kapal frigate Angkatan Laut Italia ITS Andrea Doria D-553 yang tengah melaksanakan operasi keamanan maritim di laut Mediterania di bawah Combined Maritime Forces.


Latihan dengan kapal destroyer negara Italia tersebut diawali dengan steam-pass sebagai penghormatan yang dilanjutkan dengan pertukaran personel menggunakan Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB). Latihan berlanjut dengan maritime picture compilation, advance maneuver, flag hoist, replenishment at sea approach dan photo exercise.

Dalam latihan tersebut, KRI Frans Kaisiepo-368 juga melaksanakan operasi heli dengan menerbangkan Heli Panther HS-1306 untuk melaksanakan Intelligence, Surveillance and Reconnaissance (ISR) serta foto udara.

Komandan Satgas (Dansatgas) MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL, Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh menyampaikan bahwa latihan ini merupakan kesempatan dan kehormatan kami berlatih dengan Angkatan Laut Itali yang profesional, dan kita mampu mendemonstrasikan peran kapal perang kedua negara saling berkolaborasi, serta unjuk kemampuan manuver secara profesional dalam rangka menguji interoperabilitas dan kesiapsiagaan operasional. 


Lebih lanjut Dansatgas menyampaikan bahwa latihan tersebut merupakan wujud diplomasi angkatan laut yang selaing berkontribusi untuk keberhasilan misi perdamaian dan membangun kepercayaan, juga bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme, mempertajam naluri tempur, dan memperkuat kerja sama di daerah operasi.

Menutup serial latihan, kedua kapal perang melaksanakan Farewell Sail Past dengan penghormatan dan formation break away. Komandan ITS Andrea Doria, Captain Navy Massimo Petricca menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kesuksesan latihan yang menurutnya penting dilakukan untuk meningkatkan kerja sama antar unsur dalam misi perdamaian PBB.

Keberhasilan KRI FKO-368 pada Passage Exercise di Laut Mediterania ini sejalan dengan penekanan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali yaitu agar selalu meningkatkan kesiapan tempur dan kesiapsiagaan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) dimanapun berada sehingga dapat dikerahkan setiap saat.

05 Juli 2018

Indonesia Withdraws BO-105 Helos from UN Task Force after Concerns Raised Over Capabilities

05 Juli 2018


Indonesia will no longer deploy the BO-105 helicopter for subsequent UNIFIL duties in Lebanon. Country will dispatch aircraft from its search-and-rescue agency as an interim measure for next deployment (photo : Jane's)

The Indonesian Navy (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut: TNI-AL) will cease subsequent deployments of its BO-105 utility helicopters in the Middle East after concerns were raised over the aircraft’s ability to undertake further United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) operations.

The matter has been confirmed by various sources within the TNI-AL, each of whom have cited various technical issues with regards to the BO-105’s capabilities.

These include the aircraft’s general inability to produce a “recognised maritime picture” (RMP) that can be shared with other participating assets in the UNIFIL patrols, and issues attaining endurance, and load parameters required for the multinational patrols.

Indonesia has been taking part in the Maritime Task Force (MTF) UNIFIL patrols, which seeks to prevent unauthorised entry of arms or related materials by sea into Lebanon, since 2009.

As part of its involvement, the TNI-AL has rotationally deployed either a Diponegoro (Sigma)-class, or a Bung Tomo-class corvette to conduct anti-proliferation patrols in the Mediterranean Sea.

For each of these past and current deployments, a BO-105 helicopter has been embarked on the vessels. The aircraft are deployed to augment the host corvette’s maritime surveillance capabilities, and hail merchant vessels that would otherwise not be within range the warship.

The TNI-AL operates a fleet of six BO-105 airframes, the first of which was delivered in 1980. The aircraft are based with the 400 Skadron Udara (Air Squadron) in Juanda, Surabaya.

(Jane's)

23 September 2017

9 Armoured Security Vehicles For Malbatt

23 September 2017


IAG Guardian (photo : Army Recognition)

BEIRUT (Bernama) -- The Malaysian Peacekeeping Mission (Malbatt) in Lebanon will receive a reinforcement of nine units of Guardian armoured security vehicles (ASV) in mid December.

Defence Deputy Minister Datuk Seri Mohd Johari Baharum said the assets which would be mobilised in January reflected the Malaysian government's commitment in the peacekeeping mission in Lebanon.

"Malbatt's assets have been upgraded to suit current needs and circumstances," he told Bernama and RTM on Thursday.

According to him, Malbatt presently has 46 RPZ Condor 4x4 armoured personnel carriers at its operation centre at Marakah Camp, located about 100km from Beirut.

He said members of the peacekeeping team had also been provided with digital camouflage uniform made of good textile, bullet proof and although thick, is light and therefore comfortable to wear.

"The government is concerned for the problems and welfare of our team in Malbatt. My last visit to Lebanon was three years ago and since then there had been many changes including relations between Malbatt and the local community," he said.

Mohd Johari said Malaysia was in the process of completing the 'Malaysian bazaar' which would provide a site and opportunity for local traders here to earn their livelihood.

"Malaysia's endeavour to help improve the economy of the local community has gained the attention and support of the people in Lebanon," he added.

(Bernama)

06 Maret 2017

Enam “SHERPA 2” Perkuat Indobatt

06 Maret 2017


Renault Sherpa 2 YonMek Indobatt (photos : Indobatt)

(Penerangan Yonmek Konga 23-K) - Indobatt menerima kendaraan tempur SHERPA Light Scout untuk memperkuat alutsista prajurit Garuda.   Sebanyak enam kendaraan tempur SHERPA  kini dimiliki Indobatt untuk melaksanakan tugas operasi di wilayah Lebanon.

Kedatangan SHERPA di Indobatt  pada tanggal 17 Februari 2017 langsung mendapat pengawasan dari Wakil Komandan (Wadan)  PMPP TNI Kolonel Pnb Engkus Kuswara, S.IP., M.Tr (Han) beserta tim SHERPA yang telah tiba sebelumnya di Lebanon.  Sebelum dioperasikan para personel yang akan mengawaki kendaraan tempur tersebut terlebih dahulu  mendapat pelatihan dari tim yang didatangkan khusus dari Renault Defence tempat pembuatan SHERPA.  Pelatihan secara marathon dengan waktu singkat diberikan kepada prajurit Indobatt, mulai dari cara mengemudi, perawatan, pemeliharaan hingga pemasangan alat komunikasi serta pemasangan sistem senjata.



Selain itu para awak SHERPA diharuskan mengerti spesifikasi dan karateristik kendaraan tersebut.   Kendaraan  tempur SHERPA ini berpenggerak roda 4×4 dengan bobot di rentang 7,9 sampai 11 ton, berperan  multi fungsi ditenagai mesin Renault 215-hp sampai 265-hp dengan perseneling otomatis 6 percepatan.   SHERPA masih aman untuk melintasi medan genangan sedalam 1,5 meter.  Bicara soal perlindungan, awak kendaraan sudah dilengkapi fasilitas proteksi nubika (nuklir, biologi dan kimia).  Awak kendaraan pun dilengkapi proteksi dari bahaya api. Sebagai kendaraan lapis baja, SHERPA dilengkapi perlindungan balistik di level B6 dan ancaman ledakan ranjau juga telah diantisipasi, SHERPA dapat dengan mudah dibawa pesawat angkut berat sekelas C-130 Hercules atau Airbus A400M.


Sherpa 1 yang dioperasikan oleh pasukan Kostrad (photo : kaskus militer)

Setelah selama kurang lebih empat hari melaksanakan pelatihan, mulai dari personel yang akan mengawaki, pemeliharaan hingga tes performance kendaraan.  Pelatihan ditutup sekaligus serah terima kendaraan SHERPA dari Wadan PMPP TNI kepada Komandan Indobatt Letkol Inf Yudi Gumilar, S.Pd.   Selain itu  SHERPA Indobatt telah mendapat pemeriksaan dan sertifikasi dari tim COE ORI UNIFIL, sehingga secara langsung SHERPA siap operasi untuk mendukung tugas-tugas prajurit Garuda.

(Indobatt)

28 Januari 2011

RPZ Condor - Pasukan Tempur Saling Melengkapi

28 Januari 2011



Pasukan Malaysia dengan Condor dalam misi PBB di Somalia (photo : Militaryphotos)


MENJEJAKKAN kaki ke dalam kenderaan pengangkutan infantri (APC) jenis RPZ Condor dianggap pengalaman paling bermakna, terutama apabila mengimbau kembali kesulitan dihadapi 60 tentera Malaysia ketika berdepan serangan hendap bertubi-tubi kumpulan militia di kawasan Pasar Bakara di Mogadishu, Somalia, dalam tragedi `Black Hawk Down’ pada Oktober 1993.

Walaupun hanya seketika, ia sudah cukup untuk memberikan gambaran betapa sengsaranya keadaan perajurit negara yang terpaksa berkubukan hanya dinding jentera RPZ Condor dalam usaha menangkis peluru militia, termasuk senjata antikereta kebal dan pelancar grenade yang menghujani mereka tanpa henti.

Namun, saat menjejakkan kaki ke tempat duduk pemandu, perasaan tiba-tiba menjadi sebak terutama mengenangkan di situlah mayat wira negara, Allahyarham Koperal Mat Aznan Awang, terkujur layu selepas RPZ Condor dengan nombor pendaftaran ZA9341 dipandunya ketika tragedi itu musnah akibat terkena serangan tepat senjata anti kereta kebal.

Selain Mat Aznan, sembilan lagi rakan setugasnya yang juga dari Batalion 19 Rejimen Askar Melayu Diraja (RAMD) Mekanis berpangkalan di Sungai Petani, Kedah, turut dilapor parah akibat serangan sama.


Namun, di sebalik keperitan itu, timbul rasa bangga dan kagum dengan keupayaan jentera RPZ Condor berkenaan, yang menjadi perisai utama kepada 60 perajurit negara ketika berkhidmat di bawah panji Pertubuhan Bangsa-bangsa Bersatu (PBB) melalui Operasi UNOSOM II antara 18 Jun 1993 hingga 11 Januari 1994.

Justeru, tidak hairanlah RPZ Condor yang menjadi kebanggaan warga 19 RAMD Mekanis, terutama ZA 9341 yang dipandu Koperal Mat Aznan dinobat sebagai Ragaan Utama batalion berkenaan dengan nama `AZNAN’, sekali gus membuktikan keupayaan tinggi serta jasa besar jentera terbabit dalam setiap misi disertai pasukan.

Condor APC 4x4 buatan Rheinmetall German (photo : kolonel)

Condor adalah kenderaan jenis APC keluaran Jerman dan direka khusus untuk menyediakan pertahanan menyeluruh daripada sebarang serangan senjata ringan, pecahan peluru meriam atau pun periuk api kecil. Malah, ketika berkhidmat bersama Malaysia di Somalia melalui UNOSOM II, RPZ Condor terbukti kebal apabila berjaya menangkis serangan peluru roket RPG-7 dalam pertempuran di Pasar Bakara, walaupun seorang tentera Malaysia dilapor terkorban dan sembilan yang lain parah.

Apa pun, keupayaan RPZ Condor dalam ops berkenaan tidak akan lengkap tanpa keseragaman tindakan kru terlatih yang dikenali sebagai Pasukan Tempur Unit Infantri Batalion 19 RAMD Mekanis.

Ini diakui sendiri Pegawai Pemerintah Batalion 19 RAMD Mekanis, Lt Kol Fazal Abdul Rahman, yang menganggap kedua-duanya (RPZ Condor dan Pasukan Tempur) sebagai saling melengkapi satu sama lain.

“Setiap jentera lengkap RPZ Condor mengandungi 10 kru tempur terdiri daripada pemandu, ketua kenderaan, pasukan peninjau serta kru penembak senjata bantuan.

“Tanpa kru tempur ini, sebuah RPZ Condor tidak akan sempurna dan keberkesanan jentera juga sudah pasti terbatas. Ini sekali gus akan mengganggu gugat kesempurnaan setiap misi yang dijalankan,” katanya.

Dari segi reka bentuk, RPZ Condor dianggap APC paling fleksibel kerana bukan saja sesuai untuk kegunaan dalam serangan berbentuk amfibia, malah boleh diangkut ke lokasi tertentu secara mudah melalui udara menggunakan pesawat C-130 Hercules atau C-160.

Dalam aspek penggunaan pula, Condor yang sinonim dengan fungsinya untuk mengangkut unit infantri bersenjata, sebenarnya boleh diubah suai dengan mudah sekali mengikut keperluan penggunaan, termasuk bagi tujuan pengangkutan kargo.

Malah, Condor juga diguna pakai untuk tujuan pemantauan dan pemerhatian, pengangkutan senjata dan pertahanan udara ringan, serta sebagai kenderaan anti-rusuhan.

Selain itu, APC ini juga boleh diubahsuai sebagai jentera sokongan logistik serta ambulans seperti yang dipraktikkan Malaysia, selain dilengkapi pelbagai variasi persenjataan.

Fazal berkata, kelebihan utama RPZ CONDOR adalah dari segi perintah dan kawalan, di mana setiap arahan operasi boleh diatur secara terus dan terkoordinasi ketika jentera sedang bergerak dalam formasi ke arah sasaran.

“Ini bukan saja dapat menjimatkan masa, malah sebarang perubahan dalam sasaran misi atau haluan juga boleh dikoordinasi secara terus melalui sistem komunikasi yang ada dalam kenderaan pada bila-bila masa tanpa perlu berhenti,” katanya.

Difahamkan, selain digunakan Malaysia khususnya Batalion 19 RAMD Mekanis menggantikan kenderaan perisai jenis V150 Commando buatan Amerika Syarikat pada 1989, APC Condor turut diguna pakai beberapa negara lain seperti Kuwait, Portugal (Polis Tentera Udara), Thailand, Turki, Uruguay dan Korea Selatan.

Malah, sepanjang berbakti bersama Batalion 19 RAMD Mekanis sejak 1989, RPZ Condor banyak memberi sumbangan ke arah keselamatan dan juga pembangunan negara melalui pembabitannya dalam pelbagai operasi baik di dalam mahu pun luar negara.

Antaranya termasuk pembabitan secara langsung dalam operasi yang diatur seperti Ops Bongsu, Ops Ganas, Ops Setia VIII, Ops Kota Charlie, Ops Kancil, Ops Foxport, Ops 797, Ops Gerak Sedar, Ops Kota Echo, Ops Sedar, Ops Gubir/Lenggong, Ops Sedar 4/85, Ops Setia, Ops Kota Charlie/Delta, Ops Tak Sin 8601, Ops Kota Charlie /Delta 4/86 dan Ops Kota Echo 2/84.

Ketika operasi terbabit, katanya, selain melaksanakan tugas dan tanggungjawab diamanahkan, pasukan itu juga berjaya mencapai beberapa kemajuan. Antaranya kejayaan merampas 23 ketul candu mentah seberat 49 kilogram di Sungai Temin, Kedah melalui Operasi Kota Bravo Pagar pada Mac 1985.

Selain itu, pasukan itu juga terbabit dalam misi luar negara di bawah panji PBB, termasuk melalui Operasi UNOSOM II sebagai kumpulan utama Malbatt 1, mulai 18 Jun 1993 hingga 11 Januari 1994 yang lebih dikenali sebagai peristiwa Black Hawk Down.


APC Condor 4x4 (photo : Berita Harian)

INFO: Data Teknikal APC Condor
-Berat kosong - 9,000kg
-Berat penuh - 12,400kg
-Panjang - 6,130mm
-Tinggi (termasuk Turret) - 2,770mm
-Laju maksima - (100 km/j)
-Laju (dalam air) - 10 km/j
-Persenjataan - Pelancar grenade 76mm/ GPMG (optional mengikut keperluan)
-Keanggotaan Unit Tempur - tujuh hingga 10 orang.


(Berita Harian)

09 April 2010

TNI di Lebanon Dapat Kendaraan Tempur Baru

9 April 2010

Panser Anoa 6x6 untuk misi PBB (photo : TNI)

Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 13 unit kendaraan tempur "ANOA" buatan PT Pindad tiba di Lebanon, untuk mendukung Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL dalam misi perdamaian PBB di wilayah itu.

Ke-13 unit kendaraan tempur itu, diangkut menggunakan kapal tanker PBB dari Tanjung Priok Jakarta dan tiba pada awal April 2010," kata Dansatgas Konga XXIII-D/Unifil, Letkol Inf Andi Perdana Kahar, dalam surat elektroniknya yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, dibandingkan kendaraan tempur VAB buatan Perancis yang selama ini dioperasikan Kontingen TNI, kendaraan tempur "ANOA" memiliki beberapa kelebihan, antara lain jumlah roda sebanyak enam buah, adanya kelengkapan GPS dan kamera video di bagian belakang kendaraan.

Tak hanya itu, "ANOA" juga memiliki pintu belakang yang dapat dioperasikan secara manual maupun hidrolik serta dua buah pintu darurat di bagian kanan dan kiri kendaraan, kata Andi.

Untuk mengawaki dan perawatan ke-13 unit kendaraan tempur baru itu, hadir pula 18 orang personel TNI, terdiri dari lima orang teknisi kendaraan tempur dari kesatuan Bengpuspal TNI AD, dua orang pengemudi kendaraan tempur dari Yonkav 1/1 Kostrad serta 11 orang pengemudi kendaraan tempur dari Yonkav 7 Kodam Jaya.

Tentang keberadaan VAB Perancis yang selama ini digunakan Kontingen TNI, Mabes TNI belum memutuskan untuk menarik kembali ke Tanah Air.

08 Juni 2009

KRI Diponegoro Awali Misi Perdana PBB

21 Maret 2009

Indonesia menjadi negara pertama yang dipercaya PBB di luar Eropa


KRI Dipenegoro-365 (photo : Kaskus Militer)

PANGLIMA TNI Jenderal Djoko Santoso melepas keberangkatan KRI Diponegoro-365 sebagai Satuan Tugas (Satgas) Maritim TNI Kontigen Garuda (Konga) XXVIII-A untuk bergabung dalam Satgas Maritim Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Libanon, Jumat (20/3).

Pelepasan dilaksanakan dalam upacara militer di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) di Jakarta. Djoko mengatakan, TNI sudah puluhan tahun mengirim personel. Namun, baru kali ini ada permintaan menghadirkan armada laut RI dalam suatu misi perdamaian.

Pilot dan crew heli Bo-105 (photo : Puspenerbal)

"Ini kebanggaan dan kehormatan tersendiri bagi TNI, khususnya TNI AL," kata dia dalam sambutan pelepasan. Djoko meminta, prajurit menjaga kepercayaan yang telah diberikan masyarakat internasional dengan menjalankan tugas penuh tanggung jawab dan profesional.

Tugas utama KRI Diponegoro ialah mencegah masuk dan keluarnya senjata dan material yang berhubungan dengan senjata. Kapal juga akan membantu Angkatan Laut Libanon menegakkan kedaulatan negaranya. Dengan kekuatan 99 personel, KRI Diponegoro juga dilengkapi helikopter BO-105 NV-414. Djoko meminta, keselamatan diri dan material yang telah dipercayakan menjadi perhatian.

Inspeksi ke atas kapal (photo : Media Indonesia)

Duta Besar Libanon untuk Indonesia Victor Zmeter berterimakasih atas partisipasi Indonesia. "Menunjukkan komitmen Indonesia untuk selalu mengawal perdamaian dunia termasuk di Libanon," katanya. Situasi Libanon terutama yang berbatasan dengan Israel aman dan terkendali karena adanya Pasukan PBB.

Selain Indonesia, beberapa negara telah mengirimkan kapal perangnya seperti Prancis, Turki, Yunani, Italia, Spanyol, dan Jerman. Artinya, Indonesia menjadi negara pertama yang dipercaya PBB, di luar negara Eropa.

Upacara pelepasan KRI Diponegoro : (photo : )

Rencananya, KRI Diponegoro yang dikomandani Letkol Arsyad Abdullah itu akan melaksanakan tugas perdamaian selama enam bulan sejak akhir April sampai Oktober 2009.

Jika dianggap berhasil, misi dilanjutkan dengan kapal kedua.Selama satu bulan perjalanan, KRI Dipononegoro akan singgah di beberapa negara seperti Cochin (India), Salalah (Oman), Port Said (Mesir), Beirut (Libanon) dengan jarak tempuh keseluruhan 6.555 mil.

Heli Bo-105 TNI-AL (photo : Puspenerbal)

Dalam perjalanan, KRI Diponegoro akan membantu patroli keamanan di wilayah perairan Somalia. Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksmana Pertama Iskandar Sitompul menambahkan, kemungkinan kapal akan berada di wilayah perairan Somalia selama tiga hari sambil menuju Beirut.

"Sesuai hukum laut intenasional, kapal yang melintas perairan tertentu harus turut mengawasi situasi keamanan di wilayah tersebut," katanya. KRI Diponegoro merupakan korvet Sigma pertama yang dipesan TNI AL dari Belanda.
Persenjataan kapal ini memang terbilang mutakhir, antara lain meriam super rapid 76 mm, rudal antikapal Exocet MM-40, rudal antipesawat udara Mistral Simbad-Tetral, dan torpedo antikapal selam A-244S. Sistem radar MW 08 yang dimiliki juga sudah terintegrasi dengan sistem senjata. n