Rata-rata kebanyakan makanan terutamanya makanan ala Asia paling tidak pun mesti ada rasa pedas. Kenapa ya? Makanan yang pedas yang pedas tidak semestinya berasaskan lada semata-mata. Ada bahan makanan yang bukan dalam ketagori lada tetapi mempunyai aroma dan rasa pedas misalnya halia. Haliah agak pedas tetapi tidak sepedas lada.
Makanan yang mempunyai rasa pedas boleh saja dari himpunan makanan yang paling ringkas misalnya makanan segera sehingga kepada makanan yang berasaskan resepi lebih rumit dengan berbagai ramuan dan jenis bahan asas.
Apakah rasa pedas itu hanya perasa dan penyedap semata-mata? Ramai orang berpendapat kalau makanan yang terhidang di hadapan tidak ada rasa pedas, selera mereka tidak mantap. Dengan kata lain makanan tersebut tidak 'menggiurkan' alias tidak menyelerakan.
Sebenarnya, sejak sekian lama lada telah digunakan sebagai unsur perawatan untuk peradangan serta melancarkan peredaran darah di seluruh tubuh badan. Faktanya, dengan darah yang mengalir lebih cepat, tubuh akan lebih cepat menggantikan sel-sel yang sudah rosak dan juga mengeluarkan toksin dari tubuh. Apa pun pengambilan makanan pedas ini haruslah tidak keterlaluan. Makanan yang terlalu pedas mengakibatkan kerumitan kepada sistem penghadaman dan pencernaan.
Kebaikan-kebaikan makanan yang pedas antara lain:
1. Menurunkan berat badan
Lada mengandung capsaicin yang akan mempercepat metabolisme dan membantu tubuh membakar kalori lebih cepat. Hal ini terjadi karena capsaicin meningkatkan temperatur tubuh dan berperan dalam meningkatnya detak jantung. Lebih jauh, penelitian menunjukkan orang yang suka makan pedas biasanya makan dalam porsi sedikit sehingga berat badan lebih terjaga.
2. Menyehatkan jantung
Lada menyehatkan jantung dengan cara mencegah pembekuan darah. Penelitian juga menunjukkan kadar kolesterol jahat/LDL bisa mencegah oksidasi yang bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Capsaicin juga efektif melawan inflamasi, yang telah diidentifikasi sebagai faktor risiko penyakit jantung.
3. Melancarkan peredaran darah
Makanan pedas akan melancarkan peredaran dan menurunkan tekanan darah. Lada juga membantu menguatkan dinding pembuluh darah karena kandungan vitamin A dan C-nya.
4. Anti Barah
Banyak penelitian menunjukkan pengambilan teratur makanan pedas akan mengurangi risiko barah. Capsaicin memperlambat pertumbuhan sel barah dan pada banyak kes, sel-sel barah mati tanpa merosak sel sehat di sekitarnya.
5. Meningkatkan fungsisistem pencernaan
Manfaat lada dalam saluran pencernaan adalah meningkatkan peredaran darah di perut dan meningkatkan lapisan mukus. Capsaicin juga membantu membunuh bakteri H.pylori penyebab sakit maag. Akan tetapi jika Anda mengalami heartburn (rasa panas) setelah makan pedas, cobalah tablet antiacid yang akan meneutral asam di lambung.
6.Selesma
Capsaicin membantu meningkatkan pengeluaran keringat dan menghilangkan gejala selesma yang mengganggu. Makanan pedas juga akan membantu membuka jalan napas, mengurangi sinusitis, dan gejala flu lainnya.
7. Tidur nyenyak
Peneliti dari Australia menemukan orang yang rutin mengasup makanan pedas lebih mudah tidur. Mereka juga cenderung bangun lebih pagi dan lebih segar.
8. Menjaga mood
Lada merah meningkatkan level endorfin dan serotonin yang menghilangkan nyeri dan memberi perasaan nyaman. Hormon ini bisa berlaku seperti pelawan stres dan depresi.
9. Melancarkan pernafasan
Makanan pedas bertindak seperti espektoran dan membantu penderita asma, bronkitis kronik, sinusitis, dan penyakit pernapasan lainnya bernapas lebih baik.
[sumber: serunique]
Saya pasti mulai saat ini sudah ramai yang terfikir-fikir untuk menambahkan lebih rasa pedas dalam resepi makanan. Namun kawalan yang bijaksana perlu diamalkan.