Setahun lebih telah berlalu sejak adik dan saya sepakat untuk membayarkan premi asuransi Mama setiap bulan. Saya sempat kisahkan
di sini bagaimana kami mengambil langkah iman dan menyaksikan berkat pemeliharaan Tuhan pada bulan-bulan awal tahun 2017 lalu. Tidak lama setelah saya memposting kisah ini, saya mendapatkan tantangan yang lebih besar dalam keuangan.
Selama hampir 4 tahun bekerja di Palembang, saya beroleh kesempatan untuk tinggal di mess guru dengan biaya yang sangat terjangkau. Namun bulan Mei tahun lalu mau tidak mau saya harus pindah tempat tinggal. Kos-kosan di sekitar tempat saya bekerja tarifnya 3 kali lipat dari yang biasa saya bayarkan untuk biaya bulanan di mess guru.
Selain itu, kamarnya pun lebih kecil dan sempit. Kalau di mess guru dulu saya bisa tidur sekamar berdua dengan seorang rekan, di kamar kos kayaknya tidak mungkin.
Pada saat-saat seperti itu, sejujurnya saya mulai punya pikiran jelek. Seandainya.... seandainya saya nggak perlu bayar premi asuransi untuk Mama.....