Kadang-kadang ada saatnya kita berbuat salah, mengaku salah, bahkan minta maaf, tetapi tetap tidak dimaafkan. Lalu kita merasa tidak enak. Namun apakah yang bisa kita perbuat jika seseorang tidak mau memaafkan kita? Bisakah kita memaksa?
Showing posts with label Christian Students. Show all posts
Showing posts with label Christian Students. Show all posts
Tuesday, January 19, 2016
Friday, May 10, 2013
Behind the SKRIPSI - Part IX: Taste and See the Lord's Goodness
Di postingan sebelumnya, aku sempat cerita bahwa salah satu dosen pengujiku itu didatangkan langsung dari Corban University. Nah, saat aku harus melangsungkan sidang skripsi yang kedua pada hari Kamis, 25 April 2013, dosen yang bersangkutan sudah kembali ke negaranya. Jadi supaya sidang bisa tetap berjalan, maka digunakanlah teknologi yang namanya internet. Awalnya aku diberi tahu bahwa sidang akan dilakukan menggunakan Skype. Unik ya?
Saturday, April 27, 2013
Behind the SKRIPSI - Part VIII: Peace that surpasses all conditions
Beberapa hari sebelum sidang, ada dua hal yang membuatku mengganggu, bahkan benar-benar bikin galau.
- My family's struggle: finance
Sejak tahun 2009, karena kebangkrutan di perusahaan tempat Papa kerja, keluarga kami jadi extra bergumul di area finansial. Namun hampir 4 tahun ini bisa dibilang penyertaan Tuhan itu sempurna, segala sesuatu yang kami butuhkan selalu Tuhan sediakan. Bahkan tahun lalu aku bisa jalan-jalan ke Singapore juga karena Tuhan yang sediakan dananya. Kalau bukan karena Tuhan, tidak mungkin aku bisa punya uang lebih untuk jalan-jalan ke luar negri.
Friday, April 26, 2013
Behind the SKRIPSI - Part VII: Comforted in His gentle arms
Sejak status kelulusanku di-pending, ada banyak dukungan yang aku terima. Di hari yang sama aku terima beberapa SMS, trus 4 orang teman juga datang ke kamar untuk mendengarkanku dan mengobrol. Hari itu aku juga kasih kabar ke ortu dan dengan tenangnya Mama bilang kalau skripsi yang bagus tuh memang harus diuji lagi. Biasa lah dosen penguji memang suka 'menguji'. Lah? Jadi bingung dengernya. Hehehee... Tapi bener-bener saat itu rasanya terhibur, punya ortu yang tidak marah-marah di atas kegagalanku. Sore itu temen-temen sekamar ngajakin ke hypermart. Cukup terhibur sih, karena sekalipun aku nggak belanja, tapi bisa melihat banyak bahan makanan dan mikir kira-kira mau beli apa atau masak apa kalau ntar dapet giliran provide refreshment lagi di gereja maupun LIFE Group.
Thursday, April 25, 2013
Behind the SKRIPSI - Part VI: Peace that surpasses all understanding
Ketika hari-hari menjelang sidang semakin dekat, Tuhan mengingatkan aku sebuah ayat dari Filipi 4:7.
And the peace of God, which surpasses all understanding, guard your hearts and minds through Christ Jesus.
Bisa keinget lagu ini gara-gara inget satu lagu yang beberapa kali dinyanyikan di gereja. Ini lagunya:
And the peace of God, which surpasses all understanding, guard your hearts and minds through Christ Jesus.
Bisa keinget lagu ini gara-gara inget satu lagu yang beberapa kali dinyanyikan di gereja. Ini lagunya:
Behind the SKRIPSI - Part V: Do not fear or be dismayed!
Sebenernya sehari sebelum due date pengumpulan skripsi, jadwal sidang sudah keluar. Namun aku tidak merasa takut mengetahui siapa yang menjadi dosen pengujiku, karena chairman-nya tuh dosen bule yang baik banget. He is very gracious. Masih jelas dalam ingatanku awal semester 3 ketika aku minta pindah ke program bahasa Inggris dengan kemampuan pas-pasan. Beliau ngasih dengan syarat aku harus bener-bener belajar dan berusaha untuk improve my English proficiency. Thanks to him, aku tidak hanya pindah program, tapi juga boleh dapet kesempatan untuk belajar. Setelah 3 tahun, ada banyak kemajuan. Dari yang tadinya nggak ngerti apa-apa kalo dosen ngajar dalam bahasa Inggris, sampe sekarang tiap Minggu dengerin sermon in English (secara pastorku juga diimpor from Chicago… hehe….). Dari yang cuma bisa “yes/no” aja sekarang bisa cas cis cus in English meskipun masih banyak grammatical error (tapi bule-bule pada bilang lumayan kok, understandable lah… hehe…), trus masih sering ngomong inggrisan pake logat Surabaya. Hehehe… Dulu tuh tiap ngetik di Ms. Word, pasti keluar garis2 merah, ijo, biru. Sekarang gak ada garis-garis gitu lagi, sehingga aku butuh proof-reader untuk tahu ini tulisan bener kagak (ciiiieeeee…). Nah, intinya sih sudah tahu lah ini chairman-nya baik banget. Jadi ya aku sih tenang-tenang aja meskipun dosen penguji satunya itu bikin temen-temenku membelalak karena ibu dekan sendiri yang menguji.
Saturday, April 20, 2013
Behind Skripsi - Part IV: He gave enough time
Kata Pengkhotbah, untuk segala sesuatu ada waktunya. Bagi mahasiswa tingkat akhir, ada waktunya untuk mengerjakan skripsi, ada waktunya untuk mengumpulkan skripsi.
Selama seminggu terakhir sebelum skripsi dikumpulkan, I scanned and compiled the appendices that needed to be attached. Terus terang selama menyusun lampiran, aku cukup deg-degan mendapati bahwa rasa takut yang kumiliki sejak awal pengerjaan PTK kembali lagi. Aku merasa data-dataku tidak cukup bagus, apalagi berkualitas. Selain itu, dosen pembimbing juga terus-menerus merevisi skripsiku. Saat itu rasanya kayak doing endless revision until the day before due date.
Selama seminggu terakhir sebelum skripsi dikumpulkan, I scanned and compiled the appendices that needed to be attached. Terus terang selama menyusun lampiran, aku cukup deg-degan mendapati bahwa rasa takut yang kumiliki sejak awal pengerjaan PTK kembali lagi. Aku merasa data-dataku tidak cukup bagus, apalagi berkualitas. Selain itu, dosen pembimbing juga terus-menerus merevisi skripsiku. Saat itu rasanya kayak doing endless revision until the day before due date.
Monday, April 1, 2013
Behind the Skripsi – Part III: His grace is sufficient for me
Putera-Nya sendiri Ia korbankan untuk
kita. Apa lagi yang kurang? Kasih karunia-Nya cukup bagi setiap orang berdosa
yang percaya kepada-Nya. Bapa di surga memberi dengan segala kelimpahan. Bukan
kelimpahan yang kita, orang berdosa, bayangkan; melainkan kelimpahan yang pada
akhirnya memuliakan Kristus.
Wednesday, March 27, 2013
Behind the SKRIPSI: Part 2 - He returns my focus to Jesus
Di postingan sebelumnya, aku sempat cerita bahwa pergumulanku selama pengerjaan skripsi ini justru diawali dengan hilangnya fokusku kepada Tuhan. Parahnya, aku bahkan tidak menyadari bahwa fokusku kepada Tuhan sudah lama hilang. Butuh waktu sekitar 4 bulan sebelum benar-benar menyadarinya. Cukup unik, Tuhan menggunakan kondisi laptopku untuk menegur dan mengembalikan fokusku kembali kepada-Nya. Setelah aku rekonsiliasi dengan Tuhan dan laptopku balik normal, aku mulai berdoa meminta supaya Tuhan singkirkan satu per satu setiap hal yang membuatku tidak fokus lagi kepada Tuhan.
Monday, March 25, 2013
Obedience on Good Friday
My friends and I
(TC Students) have mandatory chapels every Tuesday morning, Friday night, and
Sunday morning. Last year, we (TC Students who become Church-members of HMCC)
asked Ps. Andrew to write a letter of permission for us to miss the Friday
Night Fellowship so that we could join the Good Friday Service at our church.
This year, we tried to do the same, but the leader of dormitory and the rule
were changed. As the result, we are not allowed to miss the Friday Night
Fellowship so that we can join the Good Friday Service at church. All TC
Students in our church are sad about it, including me. As we are committed to
our home church, it is our desire to attend the Good Friday Service.
Sunday, March 24, 2013
Behind the SKRIPSI: Part 1 - He remains faithful!
Thursday, March 21, 2013
The Most High God is with the one who is lowly in spirit
When I was meditated on Isaiah 57, I found that in verse 15, the Lord said that He lives in a high and holy place but also with the one who is contrite and lowly in spirit, to revive the spirit of the lowly and to revive the heart of the contrite. Every time I read this verse, I always feel amazed. How could The Most High God wants to be with the one who is contrite and lowly in spirit? Why does he want to revive the spirit of the lowly and the heart of the contrite? Does not he know that we are nothing? This is really beyond my understanding!
Monday, March 11, 2013
Pancakes for A Sister in Distress
As for me, it was hard to wake
up around 7 AM on this morning. I slept late because I had to
submit my SKRIPSI on the afternoon yet it had not finished. I did not feel
well yet I did not sick. There’s should be an Asian History class in the
morning. We already planned to watch Mahatma Gandhi but I felt so weak
physically and my spirit just broken. I did not go. Instead, I kept lying on my
bed with a head worrying about SKRIPSI and did not know what to do.
At 9 AM, Silvi came to my room
with pancakes for me. It was surprised me because she supposed to watch Mahatma
Gandhi. She said that her SKRIPSI-supervisor asked her to submit her SKRIPSI on
Wednesday (3/13/13), therefore she asked permission to not watch because she
needed more time to work on her SKRIPSI. She reported to our lecturer that I
was sick and would watch the Mahatma Gandhi with her later (after Wednesday).
I felt blessed as she came to
my room. It was not about the pancakes yet I loved it, but her gentle care
toward me. After she went out from my room, suddenly I had my strength to wake
up, had my devotion time with the LORD, ate the pancakes, had a shower, then
worked on my SKRIPSI although I had no idea (aka stagnant). Can you see that
this little thing called ‘care’ somehow energized me to rise up?
I thank to God for showing me
His tender care through Silvi. If you read this, Silvi, thanks a lot for being
God’s extended hands and feet! No one knew that I went to sleep with a great
distress around 1.30 AM, but God knew since He was the only one who watched me
the whole night. In the morning suddenly you messaged me and somehow brought me
pancakes. Thanks a lot, sister! *hugs*
Wednesday, March 6, 2013
The Beauty of Teaching
Accidentally, I found this video on You Tube that was uploaded a year ago by my (ex) student. She was teaching at Taman Bacaan, Bencongan. It was near to Lippo Karawaci. I knew that place since I had the similar experience, serving some little kids there for few months.
I am so thankful and blessed to see her in this video. I was her tutor for few weeks in 2011. At that time she was in grade 6. She was my first indonesian-but-english-spoken-student. Became her tutor, I have learned how to teach all subjects in English and how to teach her to create a video using Windows Movie Maker, and then upload it to You Tube (I never upload anything to You Tube, but I taught this young girl and she already uploaded two videos!).
I really feel touched by looking on how she had taught little children on this video. Although I contributed very little in her education, I feel so blessed to see her taught little children in this video! To be honest, I could not find any word to express my feeling. It just so AWESOME to see your students teach! I wonder how would my lecturers and teachers feel when they see me teach! And what might Jesus Christ, The Master Teacher, would feel when He saw His disciples teach?
Saturday, March 2, 2013
God Works in Everything!
Seminggu yang lalu, ada miskom ketika teman-teman order snacks buat refreshment time after church. Gara-gara miskom itu, kue yang dipesan jadi kedobelan. Tapi kami (refreshment team) bersyukur Tuhan izinkan miskom ini terjadi. Jadi hari Minggu lalu, mendadak kami kedatangan sekitar 50 orang baru di gereja. Mereka ini rombongan mahasiswa yang diajar sama Ms. Tina di kelas Basic English. Nah, mereka itu dapet tugas untuk practice speaking with native speaker. Nggak cuma kasih tugas, Ms. Tina juga kasih undangan buat dateng ke gereja kami yang memang using English karena diimpor langsung from United States. Berarti HARUS ada snack lebih dong untuk mereka.... hehe..sudah mengerti apa yang terjadi?
Praise the LORD! Snacks yang sudah diorder itu cukup untuk semua yang hadir, bahkan lebih 24 biji, yang kalo disajikan itu ntar jadinya 12 plates. WOW! Jadi inget gimana Tuhan Yesus kasih makan 5000 orang pake 5 roti dan 2 ikan terus sisanya 12 bakul! Luar biasa bagaimana Tuhan bekerja dalam segala sesuatu. Kekeliruan, kesalahpahaman, miskomunikasi... semuanya bisa Tuhan pakai untuk mendatangkan kebaikan!
Walaupun sampai hari ini aku masih tidak tahu bagaimana due date skripsi yang maju seminggu itu akan mendatangkan kebaikan, namun aku belajar bahwa dalam situasi yang paling tidak menguntungkan, Tuhan turut bekerja, bahkan Dia peduli pada hal-hal yang tidak bisa kita lihat sekarang. Dia peduli akan hari depan dan masa depan kita. (lho? jadi nyambung curhat ke sini? hehee..)
Apapun yang terjadi padamu dan hidupmu... Entah itu kesalahan, kejatuhan dalam dosa, atau sebuah luka yang dalam sekalipun... tetap percaya bahwa Tuhan memegang kontrol akan segala sesuatu dan turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan!
Praise the LORD! Snacks yang sudah diorder itu cukup untuk semua yang hadir, bahkan lebih 24 biji, yang kalo disajikan itu ntar jadinya 12 plates. WOW! Jadi inget gimana Tuhan Yesus kasih makan 5000 orang pake 5 roti dan 2 ikan terus sisanya 12 bakul! Luar biasa bagaimana Tuhan bekerja dalam segala sesuatu. Kekeliruan, kesalahpahaman, miskomunikasi... semuanya bisa Tuhan pakai untuk mendatangkan kebaikan!
Walaupun sampai hari ini aku masih tidak tahu bagaimana due date skripsi yang maju seminggu itu akan mendatangkan kebaikan, namun aku belajar bahwa dalam situasi yang paling tidak menguntungkan, Tuhan turut bekerja, bahkan Dia peduli pada hal-hal yang tidak bisa kita lihat sekarang. Dia peduli akan hari depan dan masa depan kita. (lho? jadi nyambung curhat ke sini? hehee..)
Apapun yang terjadi padamu dan hidupmu... Entah itu kesalahan, kejatuhan dalam dosa, atau sebuah luka yang dalam sekalipun... tetap percaya bahwa Tuhan memegang kontrol akan segala sesuatu dan turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan!
Friday, February 22, 2013
Respectable Sins: Confronting The Sins We Tolerate
Sebenarnya aku berniat tidur lebih cepat semalam, tapi karena sorenya sudah tidur sekitar 2 jam-an, malamnya jadi susah tidur. Jadi aku coba cari buku yang ada di atas lemari dekat tempat tidur dan mendapati sebuah buku baru yang belum dibaca. Judul aslinya Respectable Sins: Confronting The Sins We Tolerate karangan Jerry Bridges. Aku punya versi terjemahannya, dengan gambar sampul kayak di bawah ini. Cari aja di Gramedia harusnya ada kok... Terbitan Pionir Jaya. Kalau tidak salah harganya sekitar Rp 35000,-. Sangat terjangkau, bahkan murah.
Thursday, January 17, 2013
Thanksgiving Thursday: He is the Answer
Sejak masih praktikum di Batam, laptopku sudah semakin rewel. Battre drop sama sekali sehingga aku harus selalu set date and time tiap kali nyalain laptop. Selain itu colokan chargernya melonggar sehingga mesti diputar-putar sebelum bisa digunakan. Kalo kabelnya kesenggol dikit aja, matilah tuh laptop. Namun selama laptopnya masih oke, bisa dipake dengan lancar, aku sih sabar-sabar aja dan nggak banyak mengeluh. Bulan Desember lalu, sekitar 2 minggu sebelum pulang ke Surabaya, laptopku mulai melambat dari starting windows. Pernah suatu malam aku nungguin tuh laptop dari jam 8-12 malam tanpa hasil yang memuaskan. Besok paginya, laptop itu bisa digunakan dengan normal. Hal ini terus terjadi beberapa kali. Penulisan skripsi jelas terhambat. Buka Ms. Word aja bisa not responding saking lambatnya. Ketika berhasil open Ms.Word, beberapa kali aku sudah ngetik lumayan panjang, eh tiba-tiba laptop mati seenaknya. Gubraaaaaakkkkk...
Tuesday, August 14, 2012
Two Miracles at School!
Pagi ini aku hampir menangis terharu saat mendengar dua kisah yang luar biasa terjadi di sekolah. Kisah pertama sih tidak begitu mengharukan, tapi cukup mengejutkan. Kita mulai dengan cerita yang pertama.
Friday, June 22, 2012
It is by grace you have been saved
This past week I have been spending many hours with Jen to reach out people in Supermal Karawaci and around. If you want to read my first experience, you can click here. Yesterday we reached two girls at foodcourt. They are students at UPH. We never met them before but since they are also students like us, the conversation was getting easy.
Friday, April 13, 2012
A Challenge: Have you reflect the Christ in you during the lecturing?
Have you ever think that as a student, whatever you do in the classroom is always related to your relationship with God?
Have you ever think that as you claim that you are a Christian-student, whatever you do determines whether Christ is glorified?
Subscribe to:
Posts (Atom)