Looking for something Special in this Kitchen......

Showing posts with label Curhat. Show all posts
Showing posts with label Curhat. Show all posts

Tuesday, 22 June 2010

150kotak Lapis Surabaya

Lapis Surabaya.... Siapa yang ngga kenal???
Cake 3 lapis - full kuning telur, dijamin rasa nya Yummmmyyyyy.....

Orderan yang termasuk Mission Impossible ini aku terima di pertengahan bulan Mei.
150 kotak Lapis Surabaya ukuran 10x20cm.
Kotak nya minta warna Hijau tentara - thanks to Siany di Semarang yang sudah mewujudkan kotak pesanan customer ku.


Orderan ini untuk buah tangan peringatan 40 hari wafat nya Alm. Bapak Mayjen TNI (Purn.) H Harsono bin H Mulhar di daerah Bukit Cinere Indah.

Beberapa hari sebelum nya aku sempat dirawat 5 malam di Omni International Hospital Alam Sutera karena DBD dan Typhus... Syukur Alhamdulillah masih bisa memenuhi kewajiban orderan yang sudah di bayar full sebelum aku masuk RS...

Berikut packing final kue nya - ternyata semakin cantik dengan tambahan pita dan stiker WidyaCakes ku, hihihi ....


Tertarik order???? Hyuuuukkkk.....

Thursday, 28 May 2009

Me and Tupperware

Tulisan ini aku bikin untuk ikut serta di event yang diselenggarakan NCC bekerja sama dengan Tupperware.

Seperti sudah banyak yang tahu, bahwa Tupperware adalah merek wadah kedap udara yang sudah terkenal bagus kualitas nya, higienis dan ramah lingkungan. Tidak dijual bebas di pasaran – melainkan didistribusikan ke para pelanggan nya dengan sistem Multi Level Marketing.

Kayanya sudah lama juga bisnis MLM produk ini, dan hampir di setiap rumah tangga masa kini pasti punya “perabot” dapur yang satu ini.

Dulu sekali, aku kenal produk ini dari sepupu ku di Surabaya. Waktu itu aku masih kuliah, hehe – dan pasti nya ngga kepikir untuk beli apalagi koleksi Tupperware ini, secara ya – sesuai dengan kualitas nya – harga nya pun lebih mahal dibandingkan dengan produk sejenis yang ada di pasaran.

Tapi sekarang, sudah punya rumah sendiri dan punya penghasilan yang lumayan. Kebetulan adikku Wendy yang tinggal di Semarang adalah member Tupperware. Jadi setiap ada penawaran menarik dari Tupperware, aku selalu diberi kesempatan untuk beli baik itu dengan cara cash ataupun cicilan lunak – namanya juga Sodara, hahaha.

Sampai saat ini – sebenar nya hampir semua wadah Tupperware ini ada di lemari dapurku. Mulai dari wadah pil obat yang paling kecil sampai Jumbo Keep N’ Carry (10kg) dan Jumbo Modular Crisper (15L) sudah jadi “penghuni” dapur ku yang setia.

Salah satu dari produk Tupperware yang mungil adalah Spice T Go (120ml – 9.8x4.5x6cm) – yang biasa dipakai untuk menyimpan bumbu-bumbu halus seperti Lada (Merica) dan Ketumbar


Tapi – berhubung banyak bahan untuk dekor CupCakes yang kemasan dari toko biasa nya dikemas dalam plastic dan sering banget rusak karena ngga disimpan dengan benar, jadi aku pindahkan aja ke dalam wadah Spice T Go nya Tupperware ini. Bener-bener bermanfaat banget, karena menjaga bahan-bahan "mungil" untuk dekor CupCakes ini selalu fresh dan lebih awet.


Wadah mungil lain adalah Fresh Bowl (400ml – Ø11.5cm, t6.5cm). Biasa aku pakai untuk menyimpan irisan juring jeruk Sunkist yang akan dipakai untuk dekor ataupun filling Fresh Fruit Cake yang jadi hits di dapurku selama ini. Seperti namanya - Jeruk nya pun awet "Fresh".


Masih di seputaran bahan-bahan dekorasi Cake Besar maupun CupCakes. Aku gunakan Compact High Bowl untuk menyimpan Chocolate Curls yang sudah aku bikin beberapa hari sebelum hari H dekor cake pesanan pelanggan WidyaCakes.


Kebetulan yang ini dapat Gratisan dari perpanjang langganan Majalah Sedap. Hmmm – senang nya.


Untuk biji-bijian, yang sering aku bikin Juice – seperti Kacang Hijau dan Kedelai, wadah penyimpanan yang cocok adalah di dalam Shelf Saver (850ml – 14.6x9.5x11.6cm).

Sangat cocok untuk menghindarkan biji-bijian ini dari serangan kutu yang biasa kita dapatkan apabila disimpan dalam wadah yang tidak kedap udara. Selalu terjaga kualitas nya dan tetap higienis.

Banyak nya pilihan warna memberikan kemudahan bagi kita untuk menandai isi nya berdasarkan warna Tupperware nya. Disini aku pakai Shelf Saver Hijau untuk wadah Kacang Hijau dan Shelf Saver Merah untuk wadah Kacang Kedelai.


Pssttt – selain bisa dipakai untuk wadah kerupuk atau camilan yang lain – hehe, aku tempatkan Kopi Instant yang biasa kusiapkan untuk Mas Hidayat di dalam Medium Deco Canister (2.8L – Ø17cm, t19cm).


Untuk model yang sama dengan kapasitas yang lebih besar – Large Deco Canister - biasa nya aku pakai untuk penyimpanan sementara adonan kulit Resoles sebelum di cetak dengan Loyang Teflon.

Salah satu produk favorite ku adalah Kitchen Organizer yang terdiri dari Modular Mates Oval dan Modular Mates Square. Seperti nama nya – keunggulan produk ini yang paling utama adalah desain nya yang baik bentuk maupun ukuran nya dirancang secara khusus untuk efisiensi tempat dan dapat di kombinasikan kedua nya dengan pengaturan berjajar memenuhi rak sesuai dengan ruang yang tersedia.

Cocok untuk penyimpanan bahan-bahan kue seperti bermacam-macam tepung, susu bubuk dan bermacam-macam gula. Karena kedap udara, bahan-bahan tersebut terhindar dari kelembaban berlebihan ataupun serangan kutu maupun kontaminasi bau dari bahan-bahan lain yang ada dalam satu lemari.

Hmmmm, tapi kayanya belum semua nya masuk wadah ini, jadi mesti beli lagiiiii.


Koleksi yang ngga kalah penting nya buat kelancaran orderan snack box a la WidyaCakes adalah Lily Collection (sekarang jadi Fresh Pear Collection – karena perubahan warna dari Biru Muda ke Hijau Segar).

Wadah ini sangat bermanfaat buat nyimpen American Risoles yang sudah di panir dan siap untuk di goreng. Untuk memudahkan proses menggoreng dan mendapatkan hasil yang maksimal, biasa nya AmRis yang sudah dipanir ini mesti wajib disimpan di dalam freezer minimal 1 jam baru digoreng.


Yang di bawah ini biasa nya dipakai untuk wadah Es Buah atau Cocktail yaitu Fix n Mix (6.5L – Ø33cm, t12.5cm). Tapi, berhubung jarang banget bikin Es Buah, jadi kupakai untuk wadah Rengginang kesukaan Masku, hehe. Awet renyah juga lhooo.


Sebenar nya masih banyak lagi wadah Tupperware yang ada di rumah yang belum sempat di “abadikan” – beberapa diantara nya sudah sering aku pakai untuk piranti foto-foto di blog ini. Contoh nya ada di postingan AmRis beberapa tahun lalu.

Inti nya sih – ngga nyesel punya wadah kedap udara nya Tupperware, selain kualitas nya yang bener-bener ngga perlu diragukan lagi, kita juga dapat perlindungan penggantian produk seumur hidup. Bisa jadi investasi juga kaaaannnn???

Saturday, 25 April 2009

IFWN - Bongko Mento


Satu lagi snack tradisional favorite masa kecil ku - untuk Indonesia Food Week nya NCC.

Nostalgia Bongko Mento ini mengingatkan aku dengan alm. BuLek Lilik - sebutan untuk adik nya Mama yang paling kecil -. Beliau ini semasa hidupnya yang paling rajin bikin snack tradisional seperti Lemper, Pastel, Bongko Mento, Cara bikang, Apem Ceylong, dll untuk Catering keluarga besar nya Mama. Kalau Mama bikin nya kue-kue modern (masa itu) seperti Amandel, Lapis Surabaya, Sossis Brood, Kue Sus.



Bikin isian nya pas di Surabaya - sama Mama, karena malam nya kami harus balik ke Jakarta, jadi aku lanjutkan proses selanjut nya di Jakarta.

Bongko Mento
Resep: Mama di Surabaya

Bahan Isi:
250gram daging sapi cincang
3batang daun bawang merah (daun brambang) - iris
1siung bawang bombay - iris

Bumbu Halus: 3siung bw putih
5siung bw merah
Garam
Gula pasir
Lada
Jinten
Ketumbar
2butir kemiri
3lbr daun jeruk
Laos

Cara Membuat Isian:
- Tumis bawang bombay dan daun brambang smp wangi, masukkan bumbu halus, tumis sampai bumbu agak kering.
- Masukkan daging cincang, aduk2 smp bumbu meresap ke dalam daging, kecilkan api, masak smp agak kering.
- Koreksi rasanya dg menambahkan garam/gula. Angkat. Sisihkan.



Bahan Kulit:

100gram tepung beras
2butir telur
Garam
200ml air

Cara membuat kulit:
- Campur tep beras + telur + garam. Aduk2 dg whisker. Masukkan air sambil terus diaduk dg whisk sampai rata.
- Panaskan wajan crepe, olesi mentega/carlo.
- Tuang 1 sendok sayur adonan kulit, bikin dadar tipis. Sisihkan, siap untuk diisi.

Bahan areh: Aduk rata
100ml santan instant (mis: Kara, dll)
Garam
5sdm air

Penyelesaian:
- Ambil selembar adonan kulit, isi dg 1sdm bahan isian. Lipat bentuk amplop seperti resoles/lumpia. Kerjakan smp smua bahan habis.
- Ambil selembar daun pisang. Taruh 1 pcs ditengah, kemudian siram dg 2sdm bahan areh. Bungkus bentuk tum (gado2/bothok). Kerjakan smp semua habis dibungkus.
- Kukus selama 20menit/smp matang.
- Sajikan hangat.

Untuk 12pcs.

Selamat mencoba.

Friday, 24 April 2009

IFWN - Jemblem


Postingan dalam rangka ikut meramaikan Indonesian Food Week nya NCC.

Inget snack jadoel ini adalah favorite keluarga ku di Surabaya. Terutama adik bungsu ku dan alm. Eyang Kakung.

Dulu, alm. Eyang Kakung - memberikan nama panggilan sayang "Jemblem" buat adikku Wendy. Karena masa kecil nya Wendy tuh pipi nya chubby banget - katanya mirip Jemblem, hehe. ***we miss you GrandPa***

Sampai beberapa waktu lalu - pas meeting di kantor, CEO ku yang orang Surabaya, nanyain apa aku bisa bikin Jemblem instead of Carrot Cake yang aku bikin untuk snack meeting hari itu. Tertantang juga nih, pikirku.

Baru sempat belajar bikin nya dan praktek sama Mama pas pulang ke Surabaya.


Jemblem
Resep : Mama di Surabaya

Bahan:
500gram Singkong (Ubi Kayu/Ketela Pohon)
1/4 butir kelapa
1sdt garam

Gula Merah untuk isian
Minyak untuk menggoreng

Cara Membuat:
- Kupas dan bersihkan Singkong dan kelapa. Cuci sampai bersih kemudian parut dengan parutan kelapa (jangan pakai parutan keju - nanti jadi nya Srawut)
- Campur jadi satu parutan Singkong, Kelapa dan garam.
- Panaskan minyak dengan api sedang
- Ambil 1-2sdm adonan singkong, kepal-kepal kemudian pipihkan, isi dengan serutan gula merah secukupnya. Tutup kembali sampai tidak ada gula merah yang kelihatan dari luar, bulatkan.
- Segera masukkan minyak panas, goreng dengan api sedang sampai matang.
- Sajikan hangat untuk teman minum teh sore hari.

Untuk 10 pcs.


Menurut informasi dari Mama, ada satu macam lagi penganan seperti ini, bedanya - singkong dan kelapa nya dikukus dulu, trus dihaluskan, baru diisi dengan gula merah dan digoreng. Nama nya "Endhog Gluduk" - hehe, bener-bener ngga ada matinya kalau ngomongin soal makanan tradisional.

Wednesday, 11 February 2009

Lembah Hijau - SWOT Meeting


***lagi-lagi catatan perjalanan***

Beberapa minggu lalu - 17 sampai 19 Januari 2009, team Marketing kantorku mengadakan acara annual meeting di Lembah Hijau - Puncak.

Acara yang pada tahun-tahun sebelumnya diisi dengan Product Training - kali ini agenda meeting nya lebih kepada Strategy Meeting...


Berangkat dari Jakarta hari Jumat pagi - cuaca pas mendung dan hujan - sampai tol Jagorawi sudah turun kabut - sampai naik ke Cisarua..

Kami singgah di Cimory untuk makan siang - padahal menunya Sosis dan beberapa potong kentang - kata teman2 yang lain masih kurang "nendang"..


Suasana Lembah Hijau bener-bener cocok banget buat acara meeting yang memerlukan konsentrasi tinggi..

Menu makanan yang disajikan juga ngga terlalu mahal, cukup enak - tapi beberapa kali masih keasinan, hehehe...

Nelli dan Widya


Widya dan Regina

Nih dia - plastic division team - Evi, Edy, Widya dan Eldest... Semangat untuk memperbaiki Performance di tahun 2009 ....

Plastics Division Team

Plastics Division Team with our CEO

Plastics Division Team + CEO

Full team Sales and Marketing :
IA, Nelli, Nita, Yolanda, Widya, Evi, Yugus, Troi, Akin, Deny, Fajar, Tommy, Regina
Eldest - MA - Amri - Hendra - Nizar - Tandy - Edy

Full Team - Sales and Marketing

Sebelum pulang ke Jakarta - sambil nunggu Pak Troi ganti ban, hehe...

Before Leaving

Sunday, 1 February 2009

Kapurung dan Mie Titi di Makassar


***postingan yg ngga ada hubungan sama Dapurku***


Sudah lama sekali aku ngga pernah (jarang) menghabiskan waktu dengan suami ku Mas Hidayat...

Sejak pulang dari Meeting SWOT di Lembah Hijau - 19 Januari 2009 - kembali ke Jakarta, di kantor masih diteruskan dengan meeting-meeting lanjutan yang menyita banyak waktu ku dari pagi sampai malam..

Kebetulan sekali ada kesempatan buat aku untuk menghabiskan waktu seminggu dengan suami ku - ya kita "mainkan" saja...

27 Januari 2009
Pagi - setelah antar Mama, Ai dan Wendy ke Bandara - masing2 mereka pulang ke Surabaya dan Semarang setelah beberapa hari liburan di Jakarta, aku ikut mas ke kantor nya..

Beberapa jam nunggu blio rapat, sampai agak siangan - Mas bilang mau ke Makassar besok pagi karena harus menghadiri meeting dengan PLN Makassar. Diluar dugaan ku - Mas ngajak aku - tentunya dengan biaya dari perusahaan tempat dia bekerja selama ini dan dengan seijin Direktur nya, hehe - bukan "karepe dhewe" lho....

Setelah dari kantor - lanjut ke site project nya di daerah Ancol, hehe - lagi-lagi nunggu di mobil sambil YM an dan baca-baca imel via Blackberry ku...

Balik lagi ke kantor ambil tiket buat besok pagi, dapet nya penerbangan jam 5.30WIB...

Sampai rumah - masih ada janjian ketemuan dengan "Conselour" - udah malem juga kita mulai ngobrol nya... Sampai jam 1 pagi..

Balik lagi ke rumah - siap2 packing untuk berangkat ke Makassar...

28 Januari 2009
Waktu sudah menunjukkan pukul 4.30WIB pada saat kita berangkat dari rumah menuju Bandara Soekarno Hatta... Sedangkan waktu boarding kita pukul 5.30WIB.

Rekor tercepat perjalanan dari rumah ke Bandara - 20 menit sajah!!!

Alhamdulillah kita masih ke'angkut' pesawat nya menuju Makassar...

Sampai Bandara Sultan Hassanudin - disambut dg hujan gerimis. Sambil nunggu jemputan Pak Salam dan Pak Agung, kami urus voucher hotel kami selama di Makassar via KAHA Travel..

Dapet bungalow di Hotel Pantai Gapura Makassar - lokasi kamar nya menjorok ke laut Makassar, hehe - biar Mas bisa sekalian buang pancing nya dari depan kamar/balkon.


Widya di Lego-Lego PGM

Pemandangan dari depan kamar/bungalow

Sebelum sampai ke Hotel - kita berempat (dg Pak Salam dan Pak Agung) - masih sempat makan siang dulu di daerah Pasar Ikan.

Makan siang nya berlauk Sop Sodara (isi nya kacang merah, irisan wortel dan kentang) - Ikan Bandeng Bakar plus sambal - Pepes Usus Ikan Bandeng...

Menu nya seru-seru, tapi ngga sempat dipoto karena kamera ku masih di dalam koper, hehe... Lain kali klo kesana lagi tak potoin yaaa.....

Sampai hotel, istirahat bentar - trus Mas siap2 untuk rapat di PLN, aku nunggu di hotel aja, tiduuuuurrrrrr - bayar utang tidur ku yang kurang banget beberapa hari belakangan ini....

pancing nya Mas

Dasar klo sudah hobi itu susah banget yaaa.... Sebelum rapat, Mas masih sempat pasang "Ambari" (udang kecil yang masih hidup buat umpan mancing)...

ikan gantungan kunci

Dapet nya?????
Kerapu sebesar gantungan kunci, hahahaha....

Pulang dari rapat sudah agak malam - aku juga sudah siap untuk makan di luar dengan beberapa kawan nya Mas di Makassar...

Malam itu, pilihan makan malam jatuh ke Mie Titi di daerah raya Gowa, hehe - ngga apal nama jalan nya, cuma tau kalau posisi nya di sepanjang jalan raya dari Makassar menuju Gowa...

Sebenar nya ada juga Mie Titi di daerah Losari - seberang RM Lae-Lae, tapi kayanya kurang "nendang" mie nya... Ngga se-renyah Mie Titi yang di daerah raya Gowa ini...

Mie Titi

Mie Titi ini semacam IFu Mie - tapi pakai mie nya yang kecil-kecil - seperti bihun tapi warna nya kuning. Digoreng kering (banget) trus di siram kuah kental isinya potongan ayam, sayuran, jerohan ayam, dan telor yang dikacau di kuah nya...

Rasa nya klo menurut aku, lebih enak dibandingkan IFu Mie (sebenarnya aku ngga begitu suka IFu Mie), tapi Mie Titi ini cocok banget di lidahku..

29 Januari 2009
Hari ini - Mas masih nglajutin rapat di PLN - aku sebenarnya pengen jalan-jalan ke Sombaopu - siapa tau dapet gantinya gelang tangan ku yang pas sebelum berangkat ke Makassar - patah, hiks... Tapi dasar ngga diridloi - ngga bisa keluar kamar hotel karena hujan sepanjang hari..

Akhir nya "tidur" lagi sampai jam 1 WITA, mas jemput lagi untuk makan siang - hari ini pilihan jatuh ke RM Aroma Luwu.

Dari sejak pertama kali aku ke Makassar - Oktober tahun lalu, aku sudah pengen nyobain makanan di rumah makan ini, tapi kata Mas kurang enak, hehe...

RM Aroma Luwu

Yang aku cari disini sebenarnya "Papeda" tapi setiap kali aku menyebutkan kata-kata Papeda - si mbak pelayan nya menjawab dengan "Kapurung". Ya wes lah manut aja, daripada "benjol" kelaparan, haha...

Ternyata orang Makassar bilang Papeda itu dengan sebutan Kapurung..

Kapurung

Isi nya Kapurung : bola-bola yang terbuat dari sagu, dimasak dengan kuah agak bening dengan serutan jagung manis, daun bayam/kangkung, potongan kacang panjang, dan suwiran ikan.

Rasa nya asem-asem seger banget - mirip Arsik Ikan Mas khas Batak - bedanya Kapurung banjir "kuah" nya...

Satu lagi makanan yang aku pesan adalah Lawa (atau Lawar??)

Lawa (Lawar??)

Lawa ini katanya dibuat dari ikan yang diancurin kemudian dicampur dengan irisan jantung pisang, diberi perasan jeruk nipis - rasa nya enak seperti abon basah yang biasa nya di pakai untuk isian lemper - bedanya yang ini terbuat dari Ikan...

Agak ngga percaya juga karena menurut Fajar (kawan ku yg org asli Makassar) - katanya Lawa ini dibuat dari ikan mentah, hiiii syeremmmm.... Tapi kok rasanya enak yaaa, hehehehe....

Malam hari nya - kami sempatkan untuk makan malam dengan staff administrasi nya Mas di Makassar - Mba Hadijah dan Mba Lina...

Denger-denger "gosip" katanya, Mba Hadijah ini hobi banget makan Kepiting - so, pilihan makan malam nya kita ke RM Surya (Super Crab), lokasi di belakang MTC.

Hadijah - Lina - Widya

Untuk pembuka nya - Mas mesen Sup Bibir Ikan kesukaan nya. Klo di Jakarta kita biasa makan di Ta Wan. Tapi yang di Makassar ini jauh lebih mantab Sup Bibir Ikan nya, hmmmmm - syegeeeerrrr.....

Sup Bibir Ikan

Kepiting Super nya kita pesan yang Saos Pedas, hehe...
Akhirnya yg ngabisin Pak Salam dan Mba Hadijah...

Kepiting Saos Pedas

Lauk yang lain - Udang Saos Mayones - kayanya Mas suka dengan menu ini, baru pertama kali nyobain.

Mesti aduk-aduk resep nya mba Yeni (matre) nih buat di coba di rumah, hehe..

Udang Mayonese

Karena Mas ku ngga bisa makan Kepiting karena alergi nya, hehe - alergi klo makan kepiting lokal, karena pas makan Kepiting di Singapore dia baik2 aja tuh, wakakaka - jadi kami mesen 1 porsi Ayam Peking..

Ayam Peking

Ayam nya digoreng kering luar nya tapi dalam nya tetep empuk, trus ada taburan wijen nya - rasa nya enak renyah, dengan pelengkap sambel yang seger pedas nya...

Dari 2 hari di Makassar - meskipun ngga panjang waktu nya - tapi aku bersyukur sekali bisa mendampingi Mas ku di tengah-tengah kesibukan nya di sana.

Terbersit pikiran untuk resign dari pekerjaan ku yang sekarang dan memulai hidup yang baru sebagai FullTime HouseWife...

Semoga Allah memberikan petunjuk yang terbaik buat aku... Amien...

Sunday, 18 January 2009

KBB#9 : Classic Puff Pastry - (Gagal)

Sejak setahun gabung sama KBB - baru kali ini aku bener-bener "nyerah" dan ngaku "gagal"....

Ngga tau juga kenapa di tantangan ini - udah ngga mood aja bikin nya. Padahal bener-bener ilmu baru di dunia "baking" ku yang baru seumur jagung "putren"....

Resep nya ada di blog KBB...


Bikin nya sih minggu-minggu awal Januari - secara di kantor juga banyak kegiatan di weekend - termasuk Meeting SWOT di Lembah Hijau.

Pas nyiapin bahan-bahan nya udah agak-agak "gimana" gituh. Pokoke ngga mood banget.. Tapi tetep di kuat-kuat kan aja niat untuk ngerjain tantangan..


Sampai tahap bikin dough dan butter block sih masih oke-oke aja...


Juga pada saat mulai "mbuntel" butter block nya dengan dough.. Lipatan yang seperti amplop sih fine-fine juga...


Begitu sampai "nggilas" nya.....
Mulai deh - kecelakaan kecil - butter nya bocor di sudut-sudut amplop.. Coba ditutup dengan bantuan tepung - trus masukkan kulkas lagi. Lha pas digiles lagi kok malah tambah besar "robek" nya....

Sampai sedih banget lihat nasib nya si "dough" ini...
Ancur lebur ngga berbentuk - saking "rusak" nya...


Weeees Baaaaaarrrrr....
Sampai di tahap ini - aku dah ngga kuat lagi bertahan untuk nerusin tantangan KBB ini...

Dough nya aku bungkus lagi pakai wax paper - tak masukkan freezer lagi - sampai sekarang masih ada tuh.... Ngga tau mau dibikin apa...

Any idea?????


Congrats buat yang sudah sukses menaklukkan tantangan KBB kali ini - my two thumbs for all of you gals...

Tuesday, 13 January 2009

Spagheti Bolognaise

Sudah lama banget pengen bikin makanan "italiano" yang satu ini.

Sebab nya - di kantor sering banget teman2 yang bawa bekal Spagheti untuk sarapan pagi mereka. Sedangkan aku klo bikin sarapan kaya gini, kasihan Mas Hidayat ngga bisa ikutan makan, hehe - selera "dusun" ngga begitu suka dengan makanan seperti ini.


Kebetulan pas libur akhir tahun kemaren - sempat bersih2 lemari dapur dan "gudang" persediaan bahan makanan - nemu sebungkus Spagheti "Bogasari" yang dulu nya dibeli memang untuk nyoba bikin Spagheti sendiri.

Cerita nya bikin tandingan Spagheti "minimalis" yang sering dibawa sama teman2 ku di kantor....

Ya wes, belanja daging giling, pasta tomat (kaleng kecil) dan bahan yang lain di salah satu SPM raksasa yang baru buka di daerah Pinang (dekat rumah)...

Pake resep dari kumpulan resep nya Dapur Bunda (setelah konsultasi dengan om gugel, menurutku kok resep ini yang paling praktis yaaa)...


Setelah utak-atik dan sedikit penambahan di resep berdasarkan bahan yang ada, jadilah Spagheti a la Widya

Spagheti
Sumber : DapurBunda
Modifikasi : Widya Hidayat

Bahan:
250gram Spagheti (kemaren aku pakai "Bogasari") - bisa juga pakai merek lain
1sdm Olive Oil (asli nya pake mentega)
Keju Cheddar parut secukupnya

Saus:
1sdm mentega
150gram Bawang Bombay (asli nya 75 gram) - cincang halus
2 siung bawang putih - cincang halus
150 gram daging sapi giling (aslinya 250gram)
2 buah sosis sapi frankfuter (aslinya ngga pake) - iris
1sdt merica bubuk
1/2sdt pala bubuk (aku ngga pake krn ga punya persediaan)
1 sdt oregano + basil bubuk
100gram saus tomat
50gram pasta tomat
100cc kaldu
garam secukupnya


Cara Membuat:
1. Rebus Spagheti sampai mengembang dan matang, angkat. Tambahkan olive oil, aduk rata. Sisihkan

Buat Saus nya:
1. Panaskan mentega, tumis bawang bombay dan bawang putih sampai wangi. Masukkan daging cincang aduk-aduk sampai daging berubah warna, masukkan irisan sosis sapi.
2. Tambahkan semua bumbu, saus tomat, pasta tomat, kaldu dan garam. Aduk2 sampai daging matang dan bumbu meresap.
3. Hidangkan Spagheti dengan saus daging - lalu taburi dengan keju parut.


Rasanya ngga kalah dengan Spagheti bikinan resto lho....
Dengan resep ini bisa untuk sarapan "perut2 mungil" nya 8 orang teman ku...

Sunday, 14 December 2008

Rolade Tahu Daun Singkong

Snack jadoel a la keluarga ku....

Kita kenal kudapan ini sejak masih kecil - kira2 SD kelas 3 atau 5 (kok beda 2 tahun? yup, dulu aku lompat kelas ngga pake kelas 4 SD, hehehehe)..

Setiap liburan sekolah, kami bertiga sudah punya jadwal "keluar kota" untuk mengisi Liburan..

Salah satu tempat liburan favorit adalah di Semarang - rumah pak de dan bu de Marsono, rumah nya besar, tanah dan halaman nya luas di tengah kota Semarang...

Bu de ku ini jago masak, sampai sekarang masih mengelola "Warung Makan" di paviliun sebelah rumah nya di Semarang..

Makanan yang disajikan di rumah nya selalu enak-enak dan mengundang selera makan, apalagi anak2 kan paling syusyah disuruh makan, tapi di sini kami senang makan, bahkan begitu balik ke Surabaya, kita bertiga jadi gendut2...


Salah satu snack yang sarat gizi adalah Rolade Tahu Daun Singkong ini, apalagi klo bikin nya pas musim hujan dingin-dingin begini... Wahhhhhh Nyam nyam...

Resep nya sih kira2 aja ya, maklum resep jadoel...

Rolade Tahu Daun Singkong
Resep: Bu de Iro (bu de nya Widya)

Bahan:
- Daun Singkong yang muda - rebus, tiriskan
- Tahu Putih
- Garam
- Lada/Merica
- Bawang Putih
- Daun Pisang untuk membungkus
- Cabe Rawit untuk pelengkap

Pencelup:
- Tepung gorengan siap pakai (aku pakai tepung peyek instant)
- Air secukup nya

Cara membuat:
- Hancurkan tahu putih, sisihkan
- Haluskan bawang putih dengan lada dan garam.
- Campur tahu halus dan bumbu halus, aduk rata
- Bentangkan beberapa lembar daun singkong di atas daun pisang, taruh adonan tahu di atas daun singkong, ratakan. Gulung dan padatkan, bungkus dengan daun pisang yang tadi digunakan sebagai alas. Semat dengan lidi bentuk lontong.
- Kukus selama 20 menit - angkat dinginkan
- Potong-potong rolade tahu dan iris lebih kurang 1,5-2cm
- Celup ke dalam bahan pencelup lalu goreng sampai coklat keemasan.
- Sajikan dengan cabe rawit.


Selamat mencoba....