Sewaktu jalan pulang dari cafe ada informasi.
“Surat edaranmu, ditanyain ama XXX”.
“katanya, “saya kok gak dibilangin ya?”.
Ah, lagu lama lagi. Mulai lagi penyakit itu. Saya memang sengaja kasih edaran ke agen-agen agar mereka menertibkan lagi database mereka. Yach, seperti yang saya tulis kemarin. Tentu saja hal itu sudah seringkali kita rapatkan, dan tinggal di floor-kan aja ke lapangan.Pak Dahlan sendiri pun mendengungkan untuk memperbaiki semua database pelanggan, walau itu butuh waktu yang tidak sebentar. Saya berfikir : apakah saya harus melapor terus tiap akan melangkah?, toh jika begitu alangkah terhambatnya pekerjaan saya. Kita cukup sepakati apa yang kita lakukan, langkah-langkah dan rambu-rambunya saja kan cukup!!. Selama saya bekerja dalam aturan dan tidak melanggar rambu,hal seperti itu wajar saja kan?. Nanti saya juga pasti laporkan, lagian saya bukan orang yang suka memanipulasi data!!. ah, kapan saya kerja bisa enjoy...
Ah Pak Dahlan, andai saja semua manajer anda, juga searif anda, segigih seperti cerita anda di kolom depan Jawa Pos....kita pasti akan senang memajukan perusahaan dan ikhlas dalam bekerja.