About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

Showing posts with label CB. Show all posts
Showing posts with label CB. Show all posts

Journeys to Bromo (jalannya Kentirr, mak nyusss buat adu nyali)

Setelah menyelesaikan administrasi di kantor, sabtu siang jam 10.00 tgl.25, saya meluncur ke Malang, siang itu kita bertiga, saya (touringrider), bro WSP dan Azizy berencana untuk Touring bareng ke Bromo. Sekalian Kopdar bareng blogger Indomotoblog (Mas Taufik, Mas Tri dan Mbah Edo (ada bro Roda Gila jg kayaknya)).


Saya menyusul bro WSP di pasar lawang, kemudian menyusul bro Azizy di pertigaan jalur Bromo Via nongkojajar. Sebelum bertemu bro Azizy, sempet diguyur hujan deras di Fly over Lawang, namun laju motor nggak bisa dihentikan.qiqiqiqi..

Menyusuri jalan yang asing, touringriderpun cukup menjadi sweeper, alias yang paling belakang. Maklum, belum pernah touring ke Jatim sebelah timur.

Jalanan via Pasrepan benar-benar menantang, kualitas belokan sangat yahud. Jalur Pujon-Ngantang-Kasembon yang biasanya saya libas di akhir pekan masih belum ada apa-apanya jika dibandingkan. Wel, walaupun beberapa kali CB bro azizy rewel, namun darah muda yang masih mengalir di jiwanya, mampu mengalahkan motor CB tua yang ditungganginya (applaus buat Bro Azizy).

Setelah istirahat beberapa saat di gardu pandang, pertigaan sebelum penanjakan, saya kebagian ngebonceng bro Azizy karena CBnya sudah bener-bener tak mampu diajak jalan. Jalanannya benar-benar menantang. Terjal, curam dan makadam. Hanya 1 yang saya pikirkan waktu itu "asemmm, velg CW Scorpio ane baru neh!!.hahahaaaa..

Berbekal GPS, bro WSP menjadi penunjuk jalan yang handal. Bro azizy berkali-kali mensupport saya, "awas jurang disebelah kiri", "awas jurang di sebelah kanan", "awas turunan curam". Jangan harap si Pio sukses 100% melahap lautan pasir, berkali-kali saya dan bro azizy hampir jatuh gara-gara selip, puncaknya saya tidak mampu menghandle spin di kubangan lumpur, dan..srutttt.. bruak.. (*maaf loh bro azizy,agihihihi).

Alhamdulillah wa syukurillah, dapet nasi Kotak dari Yamaha.. laper euy.. Sembari makan, saya ngobrol dengan Mas Tri, mas Taufik, Mbah Edo dan Pak Paulus dari YMKI. Mulai masalah istilah dan definisi ambles, kepala klingon, moncer dll. Suasana akrab khas brotherhood langsung mengalir begitu saja. Diiringi musik dari Steven & coconut trees and shaggydog.

Setelah acara Launching, para Artis Indomotoblog harus balik ke Hotel. Touringrider, WSP dan Azizy masih ingin narsis-narsis dulu di situ. Maklum, kalau ndak ada acara foto-foto kkhan nggak afdol. Setelah puas, kita kembali menyusuri jalan menuju penanjakan.

Tetap dengan GPS nya bro WSP menjadi navigator handal. Sempat disalip ama KLX, tapi kaciaaannn.. kesasar KLXnya.hahahaha.. Sampai-sampai harus dikejar oleh warga lokal yang mengingatkan.

Dan, inilah saatnya menguji nyali di penanjakan.. brummmm, si Pio asli kewalahan menaklukkan tanjakan. Karakter Scorpio saya yang responsif, dipadu dengan jalanan makadam yang terjal, membuat saya miris.. Pikiran saya selalu : Velg-velg dan velg.. tambahan juga, Kampas Kopling sebenarnya waktunya ganti Sabtu itu, namun saya paksakan untuk Touring dahulu. Walhasil, bro Azizy harus pakai acara jalan kaki. Setelah sampai di jalan yang lumayan mulus, si Pio kembali melenggang, hehehe..

Jam12 malam, Sembari menunggu sunrise, kita nginep di salah satu warung. Makan minum kopi dan mie telor sambil ngangetin badan di depan perapian. Pagi sekitar jam4, mulai banyak wisatawan datang. Kitapun ikut bersiap.

Masya Allah.. indahnya sunrise di Bromo. Saya nggak akan banyak cerita, silahkan dinikmati saja gambarnya.

Ada beberapa hal yang harus saya akui dari touring kali ini.

  • Darah tua (saya dan WSP) emang masih kalah ama darah muda (Azizy).aghihihi..
  • GL Pro series adalah Motor eces dan sip untuk menaklukkan jalanan terjal Gn.Bromo. (nih artikel dari Bro Azizy)
  • Pakai Mio?? Vario?? kasihan motornya. :))

Bengkel Pak To , Pare (Recomended)

Setelah saya Modif ganti velg kemarin (http://touringrider.wordpress.com/2010/09/09/scorpio-ngidam-velg-17/) masih ada beberapa pekerjaan rumah. Karena, intinya modifikasi adalah memasang barang yang bukan bawaan asli dari pabrik. Maka, perlu ada beberapa penyesuaian agar keamanan dan kenyamanan masih terjaga.

Cakram depan masih ngesrot/nempel pada kaliper, karena lebar rumahan/Bushing/bosh velg CW kurang lebar sekitar 5mili. Selain bunyinya miris, cakrampun menjadi panas sekali. Dampaknya bagian yang bersinggungan menjadi semakin tergerus. Ujung-ujungnya rem pun menjadi tidak pakem.

Hal tersebut juga membawa dampak, shockbreaker depan menjadi terdesak agak ke dalam, menjadi tidak lurus/ agak tertekuk. Efeknya, pantulan menjadi tidak selembut aslinya.

Rencananya, Si Pio tidak akan saya masukkan 73 motor lagi (kecewa), namun akan saya masukkan bengkel di Pasar Njoyo, Madiun di bengkel langganan saya.

Dus, rencana saya berubah. Setelah Kopdar dengan bro Benny Bikers (anggota Koboi juga) , dia menyarankan untuk menyervis di Bengkel Pak To Tertek Pare.

Si Pio dibenerin sama mas sapto

Sabtu pagi-pagi sekali sekitar jam 8, Pio dibongkar. setelah menjelaskan maksud dan tujuan (halagh..hehe), si Pio muai dibongkar roda depannya. Di bengkel mas Sapto yang didirikan oleh Pak To (mbahnya sang mekanik) ini, ada dua bagian. yang depan khusus bubut, colter, tambal blok mesin, dll dah.. yang samping agak belakang buat bengkel motor.

Dudukan Cakram Pio dibubut, agar bisa masuk agak ke dalam (entah berapa mili). Kemudian cakram juga dibubut ulang, karena agak sedikit goyang (kok bengkok ya, gak nyadar kalo g lurus). Agar lebarnya sesuai, dan jarak velg dengan Shock depan antara kanan dan kiri pas, maka ganjal ring setebal 5 mili, dipasang pada sebelah kanan/dekat as cakram. alhamdulillah, jam 12 kelar.

Untuk pengerjaannya memang terasa lama,yaitu 4 jam dari jam 8 sampai 12. Namun, saya merasa puas, Karena

  • mas Sapto (mekaniknya) bisa diajak ngobrol dan sharing masalah motor.
  • Pengerjaannya teliti sekali dan sesuai kemauan kita.
  • Selama itu, dia tidak nganggurin si Pio. maksudnya, bila ada motor lain datang, sewaktu cakram Scorpio saya masih dibubut oleh mekanik lain, dia baru ngerjain motor yg baru datang. Cakramnya si Pio sudah selesai, motor lain ditinggal dulu. Efektiflah gampangnya.
  • Recomended oleh KOYS (Kediri Owners Yamaha Scorpio), COP (Community Yamaha Pare) dan Jupiter Lovers.

Selama 4 jam nongkrong disana saya ngiler, bukan karena UG atau ada celengan. tapi karena banyak motor CB 100, CB 125 dan Binter yang masih original. Dan hebatnya yang punya mbah-mbah. Terbersit dalam hati.

Honda gareng

Gimana nih kalo motor ini saya tawar. Lah wong masih original, kinyis-kinyis, mulus lagi. daripada tiap hari buat angkat panen? yatho- yatho- yatho.hahahaha..

jajaran Motor Honda Klasik dan Japs Style di Honda Otocontest 2010, Malang