Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Tampilkan postingan dengan label Sulawesi Utara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sulawesi Utara. Tampilkan semua postingan

8 Desember 2015

, , , , , , ,

Dabirahe Lembeh Hills Resort: More Than Just Diving


Lembeh Hills Resort

Lembeh selalu identik dengan penyelaman, maklum saja, area ini merupakan pusat macro dunia, atau tempat dimana binatang-binatang laut berukuran kecil yang sangat unik ada di mana-mana saat menyelam di Lembeh. Inilah yang membuat penyelam dari seluruh dunia datang ke Lembeh untuk melihat langsung creature unik yang sering diangkat di berbagai dokumenter seperti National Geographic.

Namun bagi saya, pesona lembeh tidak hanya di bawah laut. Hari-hari cerah dengan langit biru membuat laut Bitung indah dengan warna biru terang, dan pulau-pulau kecil yang menghiasi Selat Lembeh.

Lembeh Hills Resort
Look at those coconut trees!
Lembeh Hills Resort
Dabirahe from Above
Lembeh Hills Resort
Friendly smile everyday :)
Tempat terbaik untuk menikmati pesona Bitung ada di ujung Pulau Sulawesi yang menghadap langsung ke Pulau Lembeh. Dengan jajaran pohon kelapa setinggi lebih dari 20 meter dan laut biru di sekelilingnya, resort yang berada di Desa Makawidey, Bitung, Sulawesi Utara ini terlihat sangat cantik.

Lembeh Hills Resort
The infinity pool
Dabirahe Lembeh Hills Resort

Lembeh Hills Resort infinity pool
Best place to relax
breakfast in the pool at lembeh hills resort
breakfast in pool
Dabirahe Lembeh Hills Resort dikenal sebagai dive resort, namun fasilitas yang ada bukan hanya untuk para penyelam. Lokasi favorit saya tentunya di infinity pool, there's always something more than relaxing about infinity pool dan area kolam renang di Dabirahe ini memiliki view Selat Lembeh yang biru serta Pulau Lembeh di seberangnya, best spot to swim or just float and relax.

Lembeh Hills Resort room

Lembeh Hills Resort room

Lembeh Hills Resort view from the room
View from the room, this one is from unit CV 4
Selat Lembeh sangat tenang, warna laut "mengikuti" warna langit. Saat langit membiru kala matahari bersinar terang, itulah saat laut di Bitung ini menunjukkan kecantikkannya. Saya menikmati perasaan tenang melihat laut langsung dari teras unit villa yang menghadap laut.

Lembeh Hills Resort

Lembeh Hills Resort
Blue mood
flower bath
Flower bath and wine, perfect combination
Another spot to enjoy dengan privasi adalah tub dengan elemen batu berukuran luas di kamar mandi. We can enjoy flower bath while sipping some wine, best for honeymoon perhaps :)

Lembeh Hills Resort
View from the restaurant
Lembeh Hills Resort

Lembeh Hills Resort

Lembeh Hills Resort

Sementara bagi divers, Dabirahe Lembeh Hills Resort sangat ideal karena titik-titik penyelaman utama di Lembeh terletak sangat dekat dengan resort, hanya membutuhkan waktu 5-10 menit naik kapal untuk sampai di spot menyelam, bahkan ada spot penyelaman yang berada persis di sisi kompleks resort.

Lembeh Hills Resort sunset wine
Enjoying the glimpse of sunset from the dock
Lembeh Hills Resort

Lembeh Hills Resort Dabirahe

I think this place is the best getaway destination in Bitung, for those of you who love the sea. Divers or not, you'll enjoy the view and the atmosphere :)

@marischkaprue - float and dive

NOTES:

WHERE
Dabirahe Lembeh Hills Resort
Desa Makawidey, Bitung, Sulawesi Utara
Booking/ info: info@dabirahe.com

HOW TO GET THERE
By car: 2 jam perjalanan dari Bandara Internasional Sam Ratulangi (Manado), akan ada mobil dari resort yang menjemput di bandara


RATE
Rate mulai dari Rp. 1.500.000,- / malam
Contact info@dabirahe.com untuk mendapatkan rate sesuai dengan tanggal kedatangan, there's also special price and promotion, contact them to know more.

TIPS
Ask for breakfast in pool for more delighting experience (breakfast in pool is by request)
Flower bath and wine serving is by request

DIVING
Terdapat dive center di resort: Makamaka Diver
Cek melalui email info@dabirahe.com untuk informasi harga paket menyelam


9 April 2013

, , , , , , , ,

Dolphin Frenzy in Bunaken



Jangan salah persepsi atas wajah lumba lumba yang seakan selalu tersenyum, menandakan mereka seakan gembira. Kalimat semacam ini yang selalu dilontarkan Ric O' Barry, aktivis perlindungan lumba lumba setiap memprotes aksi "panggung" atau pertunjukkan lumba lumba.

Menurut Ric, lumba lumba atau dolphin selayaknya selalu ada di alam liar tempat mereka ditakdirkan berada. Ini statement yang saya sangat setuju, terutama setelah bertemu gerombolan dolphin di alam liar, rasanya seru, senang, semangat, semua campur aduk saat bertemu mamalia laut ini di habitatnya.

Pertemuan saya yang sangat seru dengan dolphin ini terjadi tanpa direncanakan, karena tujuan utama kami adalah diving, jadi saya dan teman teman bertolak dari desa Tateli di Minahasa Utara sejak pukul 9 pagi, naik kapal ke arah spot spot penyelaman di sekitar Bunaken.

Salah satu dive guide menceritakan bahwa lumba lumba sering lewat daerah yang kami lalui, namun saya tidak mau berharap banyak karena sudah beberapa kali naik kapal mencari lumba lumba namun tidak bertemu. Saya yang sedang asik selonjoran di kapal sambil memperhatikan langit biru tiba tiba mendengar suara heboh, rupanya sebagian melihat dolphin dari kejauhan, langsung saya ambil kamera dan berlari ke bagian depan kapal.

Dolphin yang jumlahnya belasan terlihat di kejauhan. Saya semangat sekali melihat punggung dan sirip mamalia itu setiap kali mereka melompat sedikit ke atas mengambil udara. Dan yang terjadi kemudian sangat menyenangkan. Rombongan dolphin itu mendekati kapal, membagi kelompoknya menjadi dua bagian, ke sisi kiri dan kanan kapal, seakan mengerti belasan manusia berdesakan menunggu mereka.

Kami heboh dan berteriak teriak kesenangan melihat dolphin ini di sisi kiri dan kanan kapal, mendekat dan meloncat sesekali. Mereka seakan akan menyapa dan menghibur kita, berenang cepat menyamai kecepatan kapal, dan dengan gesit melipir ke kiri dan kanan membuat gerakan yang indah.

Kami semua hanya bisa norak kesenangan sambil terus merekam, menyapa mereka seperti anak kecil yang mendapat mainan yang seru. Kesenangan melihat makhluk ini di alam bebas tidak bisa dibandingkan dengan melihat dolphin di pertunjukkan. So again, like Ric O' Barry, I do believe that dolphins should always belong in the wild, the blue sea, and they will still be as friendly as they can, saying hello to a boat, put smiles and laughter in our face.

Thanks dolphins! We love you too!

@marischkaprue - dreaming that she can swim as fast as dolphin

See this video to feel a little bit of our excitements when dolphin frenzy happens :)

 

Photo and video by Ferry Rusli

3 April 2013

, , , , ,

Lembeh di atas Permukaan Laut



"Siapin macro," itu kata yang selalu saya dengar berdampingan dengan runtutan cerita akan keunikan bawah laut Lembeh.

Lembeh. Nama ini juga janggal bagi mereka yang bukan penyelam. Namun, bagi divers Lembeh adalah surga, lokasi yang penuh makhluk makhluk laut yang unik, mempesona dan selalu membuat mata saya mendelik melihat foto foto yang diupload siapapun yang baru pulang dari bagian timur pesisir Sulawesi Utara itu.

Saya sudah punya sedikit bayangan. Lembeh itu penuh makhluk aneh, unik, kebanyakan pasir, secara luas tidak bagus, namun kalau melihat dengan penuh harapan di sela sela ataupun spot spot tertentu maka akan bertemu kejutan.


Jadi, saya datang ke Lembeh dengan harapan di bawah laut. Lokasi yang kurang lebih bisa dicapai dengan berkendara 90 menit dari Bandara Sam Ratulangi, kemudian naik boat kurang dari 30 menit saja untuk sampai di berbagai lokasi penyelaman.

Namun Lembeh ternyata bukan hanya punya "inner beauty," saya yang hanya punya ekspektasi di bawah laut ternyata dibuat senang melihat apa yang ada di atas permukaan. Laut biru di selat Lembeh, berpadu dengan hijaunya dataran di sekitar selat, plus beberapa pulau pulau kecil yang "duduk" di posisinya masing masing dengan indah.


Pulau ini seperti punya "gerbang" :)
Pulau yang kecilnya penuh dengan pohon hijau

A beautiful landscape in my journey to find "inner, or maybe just unique beauty"

So please, enjoy this photos and maybe you wanna hop to Lembeh too, and don't forget to bring your diving license :)

ada pantai kecil disini, dengan pasir putih :)
Salah satu spot diving "nudi full" karena penuh dengan nudibranch
Batuannya seperti diukir
Sunset saat perjalanan kembali ke dermaga di Lembeh
Saya dan Ferry Rusli, semua foto di atas hasil jepretannya :)
@marischkaprue - never tired of nature's beauty

Photos by Ferry Rusli

NOTES:
  • Lembeh lebih menarik jika disambangi sambil aktivitas diving, pilihan operator diving: Minahasa Divers (jika ingin sekaligus diving di Bunaken) telp: +62431.825888 ext 1991 email: sales@minahasadivers.com; Yos Dive Lembeh telp melalui Lembeh Hills Resort +62438.2239296 email: info@lembehhills.com
  • Pilihan tempat menginap: Bastiano's telp: +62431.3325678, Kungkungan Bay Resort contact via www.divekbr.com , Lembeh Resort telp: +62438.30667, Lembeh Hills Resort telp
    +62438.2239296,untuk rate harga menginap silahkan langsung menghubungi resort masing masing.
  • Wanna learn diving? cek dulu disini harganya untuk pilihan mengambil license diving.

25 Februari 2013

, , , , ,

Sunset di Manado



Ingat betapa saya mencintai sunset? Saat matahari perlahan menghilang dari pandangan, bersamaan itu pula langit berubah ubah warna, seakan akan Tuhan sedang melukis untuk kita.

Remember how much I love the sunset? When sun slowly dissapear, at the same time the skies changes colors, as if God is painting for us, live.

"Lukisan lukisan" ini adalah sunset di Manado yang terlalu indah untuk dilewatkan..

These "paintings" in Manado is one of the sunset you don't wanna missed

Awannya berbentuk burung :)
Candy colors clouds!
Siluet perahu di kejauhan
Tuhan sedang melukis :D
Batuan di batas pantai berwarna jingga keemasan terpapar sinar dari sunset

Karena tidak ada yang memfotoin, saya foto kaki saja :)

@marischkaprue -  demand for more sunset during her trip

NOTES:
  • Posisi Manado di Sulawesi Utara, tepatnya ibukota Sulawesi Utara
  • Ambil posisi menikmati sunset dimana pulau Manado Tua terlihat jelas, its gonna be awesome :)
RELATES STORIES:


, , , ,

Bahoi: Bening Biru



Saya sudah pernah bercerita tentang Bahoi, bagaimana penduduk desa di Likupang Barat ini berjuang membangun wisata di daerah mereka secara mandiri. Bulan ini saat saya melihat kembali album album foto perjalanan saya, Bahoi kembali menarik perhatian saya.

Ada begitu banyak foto yang merekam keindahan Bahoi, namun belum saya sajikan di postingan saya sebelumnya. Terasa kurang adil bagi Bahoi, jika saya menceritakan perjuangan mereka mengelola wisata, tanpa memperlihatkan saksi keindahan Bahoi, berupa foto foto ini, yang menunjukkan betapa birunya laut dan langit di Bahoi, betapa jernihnya air laut yang seperti kaca, dan betapa saya terbuai disana.

Enjoy these photos..


Perahu putih yang kontras dengan laut Bahoi, photo by Ronny Buol
Warna biru langit dan biru laut beradu :)
Beningnya ngga santai :D

Breath taking Bahoi, photo by Ronny Buol
Liat laut bening kaya gini, haram hukumnya kalo ngga nyebur :))

@marischkaprue - seawater addict

 NOTES:
  • Lokasi Bahoi di Sulawesi Utara, Kecamatan Likupang Barat, satu setengah jam berkendara dari Manado.
  • Yang tertarik ke Bahoi bisa menghubungi Opa Gaul +6285298753917 untuk informasi harga dan penginapan, di Bahoi juga tersedia peralatan diving.

RELATED STORIES:


8 Oktober 2012

, , , , , , , , ,

Bahoi, Mimpi Wisata Mandiri di Tengah Gempuran Investor

Bahoi


Bahoi memang belum terkenal, telinga terasa asing saat mendengar nama desa
di wilayah utara Minahasa ini. Desa Bahoi dapat ditempuh dengan berkendara
sekitar satu setengah jam dari Manado, tepatnya di Kecamatan Likupang Barat.

Turun di desa anda tidak akan menyangka potensi yang dimiliki desa pesisir ini.
Saya bersama tim Travelista dan jurnalis Sulawesi Utara, Ronny Buol, langsung
disambut dengan ramah.

Kami memulai perjalanan dengan menyusuri laut Bahoi. Langit yang biru
berpadu dengan laut yang berwarna biru kehijauan dan sangat jernih. Indahnya
laut Bahoi adalah hasil perjuangan masayarakat desa. Beberapa tahun yang lalu,
area coral di wilayah ini sudah mulai rusak. Masyarakat berupaya merehabilitasi
karang dan ekosistem dengan peraturan desa seperti aturan lokasi tertentu
sebagai area terlarang untuk menangkap ikan.

Bahoi
Jernihnya laut di Bahoi

"Ini juga sebagai bank ikan, ketika ikan banyak akan keluar dari area ini, jadi
populasi akan terus disuplai," ujar Sonny Tasidjawa dari WCS-IP Marine Sulut
yang ikut mendampingi kami.



Bahoi
Bintang laut saat air laut surut

Bahoi
Hutan mangrove di area Bahoi

 Usai berkeliling dan juga mengamati hutan Mangrove, saya diajak untuk
menyelam di area ini. Saya cukup terkejut saat warga menunjukkan alat alat
diving lengkap yang mereka sediakan, mulai dari baju selam, fin, BCD, tabung,
semua kebutuhan menyelam ada disini. Kadangkala sulit untuk menemukan
dive centre di area desa yang belum jadi destinasi wisata utama sehingga
kelengkapan peralatan ini cukup mengejutkan. Namun satu hal, masyarakat
Bahoi sadar alam bawah laut mereka adalah potensi wisata dan punya mimpi
untuk mengembangkan wilayah mereka.

"Kadangkala ada turis yang datang, tapi tidak banyak karena mereka belum
tahu kami, banyak tamu resort asing yang datang untuk menyelam tapi warga
desa sini tidak mendapat apa apa, mereka datang dengan perahu kemudian
menyelam dan pergi," ujar salah satu warga desa yang akrab dipanggil "Opa
Gaul."

Setelah mempersiapkan alat kami langsung menyelam. Kami turun di area yang
kedalamannya sangat rendah dan berpasir putih, baru kemudian mengitari
area tersebut. Sonny sebelumnya mengatakan bahwa area ini pernah rusak,
namun di area penyelaman ini tanda kerusakan sudah pudar. Coral kaya warna
dengan ekosistem laut yang beragam menemani penyelaman kami. Berbagai
nudibranch ragam warna juga terus menerus saya temui. Sayangnya saya tidak
mempersiapkan kamera bawah laut yang memadai.


Bahoi
Alam bawah laut Bahoi

Bahkan, area Bahoi ini adalah area yang sering dikunjungi dugong. Sayangnya
kami menyelam di waktu yang tidak tepat sehingga tidak dapat melihat makhluk
laut yang selalu mempesona penyelam tersebut.



Marischka Prudence
Bersama Sonny Tasidjawa usai menyelam

Yang menarik dari Bahoi adalah kegigihan masyarakat untuk mengelola wisata. Mereka sadar mereka punya potensi, namun enggan menjadi penonton. Saat investor besar bermain di kancah pariwisata, seringkali penduduk asli terpinggirkan, menjadi penonton aliran dana pariwisata yang besar atau hanya sebagai karyawan kecil yang menikmati gaji dari investor.

Marischka Prudence
Shen, saya dan Opa Gaul di desa Bahoi
 
Untuk bertahan dengan dana terbatas, memang perlu waktu lebih lama. Harapan saya, Bahoi dapat menjadi modul, inspirasi bagi masyarakat lain untuk sadar potensi wisata dan gigih mengelola secara mandiri. Semoga saat saya datang lagi nanti, desa ini sudah terkenal, dikunjungi turis dan Opa Gaul dapat dengan bangga mengatakan bahwa desanya tidak kalah dengan resort yang dikelola asing.



@marischkaprue - curious traveler


Thanks to:

Ronny Buol, Pemred Cyber Sulut
Sonny Tasidjawa dan WCS IP Marine Sulut

NOTES:
  • If you wanna dive in Bahoi, just contact Opa Gaul +6285298753917 or Marhaen +62852 40762872 for further infos about price and facilities. 
  • Harga paket diving di Bahoi: Rp. 485.000,- (2x dive, include lunch & boat), Rp. 1.050.000,- (Paket 2D/1N 4x dive, lunch, boat, homestay & breakfast)
  • Harga snorkeling: Rp. 250.000,- per orang