Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Tampilkan postingan dengan label Pantai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pantai. Tampilkan semua postingan

6 Januari 2015

, , , ,

Tebing Putih Watuparunu



Saat menonton film Pendekar Tongkat Emas, ada satu scene dengan latar tebing batu putih yang sangat tinggi di pantai. Watuparunu memang mempesona, wajar pantai di Sumba Timur ini jadi salah satu set film garapan Mira Lesmana.

When I was watching the film Pendekar Tongkat Emas, there was one scene with the background of a very tall white cliff on a beach. Watuparunu is indeed astonishing, it’s no wonder that this beach in East Sumba is chosen as a location for one of Mira Lesmana’s film.



Tebing khas Watuparunu ada di balik bukit di sisi kanan ini

Perlu berkendara sekitar 2,5 hingga 3 jam untuk sampai ke Watuparunu. Sekilas saat datang pantai ini seperti pantai pada umumnya. Namun di balik bukit di sebelah kanan pantai terdapat rangkaian tebing tinggi berwarna putih yang mempesona.

Journeying for 2.5-3 hours by vehicle is needed to get to Watuparunu. At a glance, this beach looks just like any other normal beach. But, on the right side behind the hill, there is an array of amazing tall white cliffs.




Ada dua pilihan menikmati tebing Watuparunu, dari atas bukit dengan trekking setengah jam untuk sampai di titik di mana anda dapat melihat tebing dan ombak yang menerpa sisi tebing terutama di saat air pasang, atau turun dan berjalan kaki di bawah tebing ini saat surut.

There are two ways of enjoying the cliffs of Watuparunu. One can trek for half an hour from the top to reach the spot where you can see the cliffs, and ocean waves crashing unto the cliffsides - especially during high tide. Or one can come down the cliffs and walk at the bottom of the cliff during low tide.


Saat surut kita dapat berjalan ke sisi tebing
Karena datang di saat pasang saya langsung trekking ke atas bukit, menikmati suasana tebing yang sedikit mengingatkan saya akan Cape Kidnappers di New Zealand, hanya saja Watuparunu merupakan versi lebih kecil dari Cape Kidnappers.

Because I arrived exactly during high tide, I directly went trekking to the top of the hill to enjoy the scenery at the top, which reminds me of Cape Kidnappers in New Zealand. But Watuparunu is just a smaller version of Cape Kidnappers.




Saat sore hari pantai akan sedikit ramai, jadi untuk menikmati Watuparunu lebih baik trekking ke atas atau berjalan ke sisi tebing. Entah dari atas atau sisi bawah, Watuparunu terlihat megah dan indah.

In the evening, the beach will become a little crowded. So to enjoy Watuparunu, you better go trekking to the top or to walk to the side of the cliffs. Looking at it from the top or from the bottom, Watupanuru looks majestic and beautiful either way.

@marischkaprue - her life is either to trek upwards, or to go down into the deep sea

NOTES: 

  • Watuparunu terletak sekitar 2,5 hingga 3 jam berkendara dari Waingapu, Sumba Timur  
  • Watuparunu is about 2,5 to 3 hours drive from Waingapu, East Sumba
  • Harga normal tiket Jakarta - Waingapu berkisar di harga Rp. 3.200.000 - Rp. 3.500.000,- PP. 
  • Normal return airlines ticket from Jakarta to Waingapu is around 280 USD to 305 USD.
  • Contact sewa mobil di Waingapu: TX Waingapu, dengan harga sewa antara Rp. 400.000,- hingga Rp. 600.000,- per hari, sudah termasuk driver dan bensin. Telp: +62387 61534
  • Rent a car in Waingapu via TX Waingapu, it's about 35 USD to 53 USD per day including driver and gas, but the price might be more for foreigner. Contact via +62387 61534 
PS:

Dwidaya Tour juga sedang membuka paket trip ke Sumba, khusus ke destinasi-destinasi lokasi shooting film Pendekar Tongkat Emas. Harga paket trip mulai dari Rp. 2.720.000,- (exclude tiket pesawat). Info lengkap dan booking klik di sini
 
RELATED STORIES
SUMBA:

6 Maret 2013

, , , , , , ,

Samawa Seaside, Resort di Seberang Pulau Moyo


Tidak banyak yang tahu lokasi resort yang satu ini. Terletak di area perkebunan di Tanjung Menangis, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, area Samawa berseberangan langsung dengan pulau Moyo dan laut Flores.


Not many people know the location of this resort since it's in the area of ​​plantation in Tanjung Menangis, Sumbawa Besar, West Nusa Tenggara. Samawa area actually is directly accross the island of Moyo and Flores sea.



Yang saya suka dari tempat ini adalah lokasinya yang jauh dari segala kebisingan. Bahkan unit unit bangunan berjarak cukup berjauhan sehingga benar benar terasa private. Saat bersantai di teras bangunan yang seluruhnya terbuat dari kayu ini, anda bisa melihat pemandangan laut Flores yang biru sekali terutama di saat matahari sangat terik.

What I like about this place is its location are so away from all the noises and busy life. Even every cottage is quite far apart so it really feels private. You can relax on this wooden cottage while enjoying the Flore blue sea, especially when the sun is shining hard, it is so beautiful here.

Resort ini juga menyediakan paket penyelaman. Namun, saran saya jika masih pemula jangan menyelam disini dulu karena jujur saja saat saya menyelam, dive guide sekaligus dive master yang menemani saya kurang menyakinkan, ada beberapa prosedur utama dalam penyelaman yang tidak dilakukan, mungkin saja saat ini sudah diganti dive guidenya namun saya sarankan untuk benar benar memperhatikan kualifikasi dive master yang akan menemani penyelaman.

This resort also provide diving package. However, my advice if you are a beginner please do not dive here because to be honest when I dive, the dive guide which is also a dive master who accompanied me seems less convincing, there are some major procedures which he didn't do, and for me it is very important to always put a high attention to safety for diving. I hope it's already change now, but I recommend to really pay attention to your dive guide qualification.


cottages di Samawa Seaside

Di luar faktor diving, saya menyukai Samawa Seaside karena disini anda akan merasa memiliki private beach sendiri, laut yang biru indah, dermaga yang picture perfect dan pasir putih serta suasana yang menenangkan.

Despite the diving procedures, I love Samawa Seaside since here you'll feel like you're having your own private beach, beautiful blue sea, the pier and the picture perfect white sand and soothing atmosphere.

Private beach dengan Pulau Moyo di seberang 


Satu lagi, momen pagi hari di depan cottage sangat menyenangkan karena anda dapat menyaksikan matahari terbit dari area cottage.

One more, the morning in front of the cottage is really beautiful since you can see sunrise right from your cottage.

@marischkaprue - sea and sunrise are on her pleasure lists.
 
NOTES:
  • Perjalanan dari bandara Sumbawa ke Seaside memakan waktu sekitar satu jam
  • Lokasi Samawa Seaside di Jalan Garuda No.41, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat.
  • Tarif menginap di Samawa Seaside mulai dari 225 USD sampai 600 USD, harga dapat berubah sesuai season (high/low)
  • Info dan bookings bisa via email: info@samawaseasidecottages.com atau +6237123779

25 Februari 2013

, , , ,

Bahoi: Bening Biru



Saya sudah pernah bercerita tentang Bahoi, bagaimana penduduk desa di Likupang Barat ini berjuang membangun wisata di daerah mereka secara mandiri. Bulan ini saat saya melihat kembali album album foto perjalanan saya, Bahoi kembali menarik perhatian saya.

Ada begitu banyak foto yang merekam keindahan Bahoi, namun belum saya sajikan di postingan saya sebelumnya. Terasa kurang adil bagi Bahoi, jika saya menceritakan perjuangan mereka mengelola wisata, tanpa memperlihatkan saksi keindahan Bahoi, berupa foto foto ini, yang menunjukkan betapa birunya laut dan langit di Bahoi, betapa jernihnya air laut yang seperti kaca, dan betapa saya terbuai disana.

Enjoy these photos..


Perahu putih yang kontras dengan laut Bahoi, photo by Ronny Buol
Warna biru langit dan biru laut beradu :)
Beningnya ngga santai :D

Breath taking Bahoi, photo by Ronny Buol
Liat laut bening kaya gini, haram hukumnya kalo ngga nyebur :))

@marischkaprue - seawater addict

 NOTES:
  • Lokasi Bahoi di Sulawesi Utara, Kecamatan Likupang Barat, satu setengah jam berkendara dari Manado.
  • Yang tertarik ke Bahoi bisa menghubungi Opa Gaul +6285298753917 untuk informasi harga dan penginapan, di Bahoi juga tersedia peralatan diving.

RELATED STORIES:


25 Desember 2012

, , , , , ,

Blue Point Beach, Menikmati Pantai dari Celah Gua


 
Sulit sekali mencari pantai yang sepi di Bali, termasuk yang satu ini bukanlah pantai yang sepi. Pengunjungnya? mostly bule, alasannya? satu, ombak disini salah satu surga untuk peselancar.

Saya bukan surfer tapi menikmati keindahan pantai ini sudah lebih dari cukup. Blue Point beach, atau pantai Suluban terletak di Uluwatu, area selatan Bali, tepatnya di Desa Pecatu. Di area Uluwatu terdapat banyak pantai yang bisa anda kunjungi bergantian: Balangan, Dreamland, Padang Padang, dan Blue Point. Marilah kita bicara tentang Blue Point terlebih dahulu, mengapa dan kenapa pantai ini menarik dan membuat saya basah kuyup.

Laut bening ini langsung terlihat dari atas
Untuk sampai ke Blue Point beach, saya harus menuruni tangga, banyak tangga dan melewati banyak cafe dengan pemandangan pantai. Dari ataspun Blue Point sudah terlihat menarik, ada tebing yang dijadikan cafe, kontras bersebelahan dengan cekungan pantai dimana air laut terlihat belang dua warna, dan bening sekali.

Sebelum sampai di pasir pantai, saya sudah terus terusan berpapasan dengan turis asing yang membawa papan surfing mereka melewati tangga tangga kecil, ombak pun dapat anda saksikan dari atas, tidak terlihat besar dari atas karena jauh.

Tangga masuk area pantai
Berkemah di area pantai ini sepertinya menyenangkan :)
Sampai di area pantai, saya menuruni tangga di antara dinding batu, dan melewati beberapa kemah turis, yang dipasang di antara dinding bebatuan besar. Sampai di Blue Point beach, anda akan merasa seperti ada di gua yang langsung menuju pantai, ada satu cekungan besar dengan pasir putih dimana banyak turis menikmati pantai ini.

Nah ada satu cerita tentang nama pantai ini, nama "Blue Point" lebih umum dikenal karena ada Villa bernama Blue Point di area pantai ini, sedangkan nama "Suluban" adalah nama asli yang berasal dari bahasa Bali "mesulub" yang artinya melewati bawah sesuatu, melewati kolong. Nama ini memang menjelaskan karakteristik pantai karena untuk sampai di garis air laut, anda mesti melewati kolong dinding batu.


Melewati bawah batuan seperti ini
Jika ingin lebih sepi, berjalan saja sedikit ke arah lorong bebatuan, melewati semacam gua pendek, dan ada beberapa spot kecil yang cukup sepi, sayapun semangat mengambil gambar disini.


Makhluk ini menemani saya :)


Blue Point punya ombak yang memanjakan turis, memang ombak disini tidak bisa dibandingkan dengan G-Land ataupun Mentawai, tapi cukup membuat surfer rajin membawa papan selancar mereka kesini.

Kalau sedang berjalan di air laut, hati hati saja karena ombak sering datang dan menghempas dinding batu dan membuat terpaan air yang besar, saya basah kuyup kena terpaan air yang menghempas dinding batu, untung kamera saya hanya kena cipratan saja :D

Tangga menuju cafe Ketuts yang persis ada di atas tebing batu
Sebenarnya di Blue Point ada dua pilihan, yang lebih budget friendly, silahkan nikmati pantai yang gratis dan cafe cafe murah di area menuju pantai, kalau mau yang lebih enak fasilitasnya ada Blue Point Bay Villa di atas sebelum menuruni tangga ke arah pantai, namun sayangnya saya mendapat perlakuan kurang enak dari petugas disitu.

Saran saya, kalau mau menikmati resto di Blue Point Bay Villa, jika anda turis lokal, mungkin anda mesti berpakaian yang lebih tertata dan mungkin berbicara dalam bahasa Inggris, ini hanya mungkin saja, dari pengalaman saya dan sebagian teman teman yang pernah hendak makan disitu.
Pemandangan di Pantai Suluban atau Blue Point

Di balik dinding ini saya dihempas air laut hingga basah kuyup :)
Apapun pilihannya, Blue Point beach adalah bukti lagi, keindahan Bali yang tidak ada habisnya, to have all of this, I'm so blessed.

@marischkaprue - Beach hunter, seawater addict

Note: 
  • Masuk ke area Pantai Suluban tidak perlu bayar alias gratis.
  • Ada yang bilang Pantai Suluban, ada yang bilang Blue Point Beach, lokasinya sama kok, cuma beda panggilan aja.
  • Lokasi ini tidak cocok untuk anak kecil, banyak batuan dan karang keras, kalau bawa anak kesini jangan sampai tidak diawasi ya.

14 November 2012

, , , , , , , , , ,

Budget 2,7 Juta Seminggu di Pulau Weh





Siapapun yang sudah mengalami perjalanan ke Indonesia Timur pasti tidak menyangkal kalau dari segi pantai dan laut, Indonesia timur jawaranya. Namun, sayangnya traveling ke Indonesia timur itu kurang bersahabat bagi kantong. Keluhan pertama selalu karena tiket pesawat ke daerah timur itu mahal, belum lagi untuk lokasi lokasi tertentu yang harus naik perahu, apalagi yang sewa khusus benar benar bisa menguras kantong.

Padahal, salah satu hal yang benar benar bikin saya cinta Indonesia Timur itu air lautnya yang bening dan warnanya variatif tapi bikin pengen nyemplung disaat kita melihat air yang jernih.

Nah, di barat pun ternyata ada kok, dan saya yakin sebenarnya banyak karena belum explore aja jadi belum banyak referensi lokasi yang indahnya ya tidak kalah dengan Indonesia timur, namun kita bisa menikmati dengan budget yang jauh lebih rendah, baik untuk transportasi maupun akomodasi. Lokasinya di Pulau Weh, Aceh.

Deluxe room sudah AC dan warm shower bath

suasana di teras, tiduran di hammock paling bikin betah :)
Tempat saya menginap saja harga kamarnya hanya 350 ribu rupiah per malam. Jangan bilang ini tidak murah dahulu, kalau lihat lokasinya yang setara resort, ini jauh lebih murah dibanding sewa resort, karena sebagian kamar persis ada di depan laut, dengan teras yang ada hammocknya, benar benar bikin betah. Ada juga budget room yang harganya 200 ribu per malam, tapi tidak ada AC, pilihan lain deluxe dengan harga 250 ribu per malam.

Kalau long stay, harga bisa jauh lebih murah, dari 130 ribu sampai 180 ribu per malam, tapi ga berlaku buat kamar yang persis di depan laut. Nah, kalau kesini, saran saya ambil kamar no 4 karena lokasinya paling bagus :)

Berasa laut jadi kolam renang :)
Dermaga di penginapan



Banyak ikan berkeliaran di area dermaga

Yang paling menyenangkan itu dermaga di penginapan ini, airnya jernih banget dan banyak ikan berkeliaran, mulai dari blue tang fish, longnose butterfly, dan beragam ikan berwarna warni yang bisa kita amati dari dermaga, dan bahkan tempat makan di penginapan.

Disini airnya jernih banget, sumpah, ciyus! :3
snorkeling atau skin dive sambil foto foto di dermaga, seru!
Pake baju renang pun santai saja karena ini daerah turis & warga sangat friendly :)
Buat yang tidak bisa diving, tetap wajib nyemplung ke laut, bisa langsung di dermaga aja, tinggal sewa masker, fin dan pelampung, cuma 15 ribu per item per hari, atau kalau mau lebih bagus tinggal nyebrang ke pulau rubiah di seberangnya.

Untuk makan bisa di penginapan, atau tinggal jalan kaki 10 menit sudah sampai di area yang banyak tempat makan dan pantai terbuka. Harga makanan disinipun budget friendly.

Foto di sudut manapun hasilnya indah :)

Di depan ini tempat makan dan lobby

Oke, mari kita hitung hitungan budget. Tiket dari Jakarta ke Banda Aceh anggap saja sekitar 1,2 juta PP (bisa lebih murah tergantung season), kapal penyebrangan ke Sabang bisa naik kapal cepat 60 ribu (PP 120 ribu) atau kapal ferry sekitar 30 ribu (PP 60 ribu), menginap 6 hari 5 malam di kamar terbaik 2,1 juta, expenses untuk sewa alat untuk snorkeling misalnya 4 hari terus terusan mau nyemplung 180 ribu, makan seminggu 300 ribu, tambahan transportasi 500 ribu.

Jadi total total, sekitar 4juta untuk all expenses berlibur di area yang lautnya tidak kalah dengan Indonesia timur. Kalau mau lebih murah tentu saja sharing kamar dengan teman, jadi budget bisa turun, kalau share 3 orang budget jadi 2,7 juta per orang, dan kalau mau lebih ngirit ngirit dijamin bisa jauh lebih murah karena yang saya pilihkan itu kamar yang paling enak dan transportasi yang paling enak juga.

Foto ini bikin semua ngiler pengen ke Pulau Weh :)
 So, when you'll pack your bags and visit Weh Island? :)

@marischkaprue - work hard, travel hard.

My video: "A note from a travel junkie" sebagian besar lokasi shootingnya di Pulau Weh:




Notes:
·      Penginapan: Iboih Inn, sebelum datang reservasi dulu ke +62811-841570 atau email ke iboih.inn@gmail.com. Di lobby dan tempat makan ada wifi gratis, so far Telkomsel dan Smartfren lancar jaya sinyalnya disini jadi bisa tetep online.
·      Kapal cepat dari Ulee Lhe (Banda Aceh - Pergi) setiap hari pukul 09.30 WIB dan 16.00 WIB, untuk pulang dari Balohan (Pulau Weh - Pulang) pukul 08.00 WIB dan 16.00 WIB.
·      Kapal Ferry setiap hari dari Balohan (Pulau Weh - Pulang) pukul 08.00 WIB, hari Senin, Selasa, Kamis, Jumat pukul 14.00 WIB dari Ulee Lhe (Banda Aceh - Pergi), Kamis, Sabtu dan Minggu pukul 11.00 WIB dan 16.00 WIB dari Ulee Lhe (Banda Aceh - Pergi), sementara dari Balohan (Pulau Weh - Pulang) untuk hari Kamis, Sabtu dan Minggu di pukul 13.30 WIB.
·      Pilihan transportasi: Minibus, taksi, ojek atau becak dari Balohan ke kota Sabang (20 sampai 30 ribu),  ke Iboih 50 ribu per orang, sewa motor sekitar 100 ribu per hari, sepeda 50 ribu per hari, tergantung keahlian menawar masing masing.
·      Pilihan akomodasi lain di Iboih: Yulia's Bungalow (rate 60 ribu sampai 200 ribu per malam) telp: 0821-68564383, O'ong Bungalow (rate 50 ribu sampai 150 ribu per malam), Fatimah Bungalow (rate 120 ribu sampai 200 ribu per malam)

RELATED STORIES:

Thanks for your responses! I've sent merchandise to some of you, hope you enjoy the taste of Aceh! :)