Mujmal dan Mubayyan
A. MUJMAL
1. Pengertian Mujmal
Mujmal ialah suatu lafadz yang belum jelas,yang tidak
dapat menunjukkan arti sebenarnya apabila tidak ada keterangan lain
yang menjelaskan. Penjelasan ini disebutalbayan. Ketidakjelasan ini
disebut ijmal.
2. Contoh Lafadz Mujmal
Contoh lafadz yang mujmal, sebagaimana firman Allah:
وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ
بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ...
“Perempuan yang diceraikan suaminya, menantikan
iddahnya tiga quru.’”(Q.S. al-Baqarah[2]: 228).
Lafadz quru’ ini disebut dengan mujmal karena
mempunyai dua makna, yaitu haid dan suci. Kemudian mana di antara dua macam
arti yang dikehendaki oleh ayat tersebut maka diperlukan penjelasan,
yaitu bayan. Ini adalah contoh yang ijmal dalam
lafadz tunggal.
Contoh dalam lafadz yang murakkah (susunan
kata-kata) sebagai berikut:
...أَوْ يَعْفُوَ الَّذِي بِيَدِهِ
عُقْدَةُ النِّكَاحِ...
“Atau orang yang memegang ikatan pernikahan
memaafkan.”(Q.S.Al-Baqarah [2]: 237).
Dalam ayat tersebut masih terdapat ijmal tentang
menentukan siapa yang di maksud orang yang memegang kekuasaan atas ikatan
pernikahan itu, mungkin yang dimaksud adalah suami atau wali. Kemudian untuk
menentukan siapa diantara kedua itu yang dimaksud pemegang ikatan nikah maka
diperlukan penjelasan (bayan).
Selain itu, ada lagi mujmal pada
tempat kembalinya dhamir yang ihtimal (layak) menunjukkan
dua segi, sebagaimana sabda Nabi saw.:
لا يمنع أحدكم جاره أن يضع خشبة في جداره
“janganlah salah seorang di antara kamu
menghargai tetangganya untuk meletakkan kayu pada dindingnya.”
Kata-kata nya padda dindingnya
tersebut masih mujmal artinya belum jelas, apakah kembalinya
itu kepada dinding orang itu atau kepada tetangganya.
B. MUBAYYAN
1. Pengertian Mubayyan
Al-Bayan
artinya ialah penjelasan; maksudnya ialah menjelaskan lafadz atau
susunan yang mujmal. Mubayyan ialah lafadz yang terang maksudnya tanpa
memerlukan penjelasan dari lainnya. Jelasnya ialah:
البيان إخراج الشيء من حيزالإشكال إلي حيزا لتجلي
“Bayan
ialah mengeluarkan sesuatu dari tempat yang sulit kepada
tempat yang jelas.”
2. Macam-macam Mubayyan:
a. Mubayyan dengan perkataan; sebagaimana
firman Allah swt.;
فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ
ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ
كَامِلَة
“Barang
siapa yang tidak dapat membeli binatang kurban hendaklah ia berpuasa tiga hari
dalam masa haji dan tujuh hari apabila kamu kembali;yang demikian itu sepuluh
hari sempurna.” (Q.S.al-baqarah[2]: 196)
Lafadz
tujuh dalam bahasa arab sering ditujukan kepada banyak yang
diartikan lebih dari tujuh. Untuk menjelaskan tujuh yang sebenarnya, Allah
iringi dengan firmanNya sepuluh hari yang sempurna. Penjelasan tujuh yang
sebenarnya dalam ayat ini adalah dengan ucapan.
b. Bayan dengan perbuatan; seperti penjelasan
Nabi saw. Pada cara-cara sholat dan haji:
صلواكمارأيتمو ني أصلي
“Sholatlah
kamu sebagaimana kamu melihat aku menjalankan sholat.”(H.R. Bukhari).
Cara shalat
ini dijelaskan dengan perbuatan oleh Nabi saw. Yakni beliau mengerjakan
sebagaimana beliau mengerjakan sambil menyuruh orang menirunya.
c. Bayan dengan isyarat; Misalnya penjelasan Nabi saw. Tentang jumlah hari
dalam satu bulan. Penjelasan ini diberikan kepada sahabat beliau dengan
mengangkat sepuluh jarinya tiga kali, yakni 30 hari. Kemudian mengulanginya
sambil membenamkan ibu jarinya pada kali yang terakhir. Maksudnya
bahwa bulan arab itu kadang-kadang 30 hari atau 29 hari.
d. Bayan dengan meninggalkan sesuatu;
misalnya hadits ibnu hibban yang menerangkan:
كان اخرالامرين منه ص.م عدم الوضوءمما مست ا لنار
“adalah
akhir dua perkara pada Nabi saw. Tidak berwudhu’ karena makan apa yang
dipanaskan api,”
Hadits ini
sebagai penjelasan yang menyatakan bahwa Nabi saw tidak berwudhu’ lagi setiap
kali selesai makan daging yang dimasak.
e. Bayan dengan diam; Misalnya tatkala Nabi saw menerangkan wajibnya ibadah
haji, ada seorang yang bertanya ”Apakah setiap tahun ya
Rasulullah?”Rasulullah diam tidak menjawab. Diamnya Rasulullah ini berarti
menetapkan bahwa haji tidak wajib dilakukan tiap tahun
terimakasih kepada pembuat
ReplyDeletekurang lengkap ya
ReplyDeletesoalnya tugas kita disuruh gak boleh sama semua