Showing posts with label Komedi. Show all posts
Showing posts with label Komedi. Show all posts

Monday, 21 October 2024

[Review] My Annoying Brother: Drama Kakak Beradik Pria Bikin Kesal Tapi Mengharukan!



#Description:
Title: My Annoying Brother (2024)
Casts: Vino G. Bastian, Angga Yunanda, Caitlin Halderman, Kristo Immanuel
Director: Dinna Jasanti
Studio: Lifelike Pictures, Base Entertainment, CJ Enm


#Synopsis:
Kemal Solihin (Angga Yunanda) merupakan atlet olahraga judo yang sedang bersiap untuk bertanding di olimpiade luar negeri. Berbagai persiapan dan latihan intens sudah ia lakukan. Kemal dan pelatihnya, Amanda (Caitlin Halderman) sangat optimis bisa mendapatkan medali emas di tahun ini. Babak penyisihan dan semi final berhasil ditaklukan oleh Kemal. Namun sayang, saat Kemal masuk babak grand final, ia mengalami insiden saat bertarung dengan lawannya. Kemal yang dibanting cukup keras menyebabkan pengelihatannya terganggu dan mengalami kebutaan. Kejadian tersebut membuat Kemal sangat terpukul dan memilih mundur dari semua pertandingan judo. Karena tak bisa lagi melihat secara optimal, Kemal merasa dunianya sudah berakhir. Bahkan untuk ke toilet dan dapur di rumahnya saja, ia kesulitan untuk berjalan. Kemal pun hanya menghabiskan sebagian besar waktunya tidur di kamarnya sambi meratapi nasib.


Suatu hari, Kemal kedatangan kakak tirinya yaitu Jaya Solihin (Vino G. Bastian) yang baru saja bebas dari penjara. Kedatangan Jaya membuat Kemal kesal karena sejak kematian kedua orangtua mereka, Jaya memilih meninggalkan rumah dan juga dirinya yang saat itu masih remaja. Kemal juga sangat yakin jika pulangnya Jaya ke rumah pasti ada maksud terselubung. Dugaan Kemal terbukti benar. Jaya memanfaatkan kondisi Kemal yang buta sebagai bahan pertimbangan agar dirinya bisa bebas bersyarat dari penjara serta mengambil uang sumbangan dari para atlet. Selain itu, Jaya juga berencana mengajak adiknya itu untuk menjual rumah peninggalan orang tua mereka dan tinggal bersama di rumah yang lebih kecil. Namun rencana tersebut ditolak dengan tegas oleh Kemal. Ia malah memaksa kakaknya itu untuk pergi dari rumah karena kehadiran Jaya benar-benar mengganggu hidupnya.


Waktu terus berlalu. Jaya memutuskan untuk tetap tinggal di rumah karena masih khawatir melihat Kemal yang masih kesulitan untuk berjalan. Rumah mereka juga sering kedatangan Amanda yang cukup rutin mengecek kondisi Kemal. Disatu sisi, kehadiran Amanda membuat Jaya kesal karena gara-gara Amanda lah adiknya menjadi buta. Namun disisi lain, Amanda juga sangat bertanggung jawab terhadap karena selalu rutin merawat dan memberikan semangat kepada Kemal untuk melanjutkan hidupnya.
Untuk mendapat penghasilan, Jaya mulai memikirkan untuk mencari pekerjaan. Saat sedang di pasar, Jaya tak sengaja bertemu dengan salah satu kenalannya yang dulu sempat kerja bareng di bar yaitu Fauzan (Kristo Immanuel). Meskipun tak membantu terlalu banyak, kehadiran Fauzan diantara Jaya, Kemal dan Amanda cukup meringankan pekerjaan sehari-hari di rumah.


Melihat upaya Amanda yang berusaha mengembalikan rasa percaya diri dan semangat Kemal untuk kembali bertanding olahraga judo, membuat Jaya menyetujui keinginan Amanda tersebut. Jaya pun memutuskan memberi dukungan penuh kepada adiknya agar mau bangkit lagi, meskipun pada awalnya Kemal merasa ketakutan saat harus kembali latihan olahraga yang sangat ia cintai itu. Perlahan tapi pasti, Kemal mulai berani untuk bangkit berkat semangat yang terus diberikan oleh Jaya, Amanda dan juga Fauzan. Amanda pun semakin yakin jika Kemal bisa kembali juara saat mengikuti olimpiade Para Games yang akan segera digelar dalam waktu dekat.


Seiring berjalannya waktu, semangat Kemal untuk kembali berlatih semakin kuat. Meskipun ditengah keterbatasannya sebagai tuna netra, ia tetap menjalani banyak latihan agar bisa memenangkan medali emas di olimpiade Para Games yang akan diselenggarakan di Taiwan. Disaat yang bersamaan, kondisi kesehatan Jaya justru perlahan mulai menurun. Jaya selalu berpesan kepada Amanda dan juga Fauzan agar tidak menceritakan kondisi sakit yang ia alami kepada Kemal, karena takut mempengaruhi performa dan latihan adiknya itu. Bagaimana nasib Jaya dan Kemal selanjutnya?


#Review:
Rumah produksi Lifelike Pictures kembali hadir meramaikan industri perfilman Indonesia setelah empat tahun absen dari layar lebar bioskop tanah air. Kali ini, Lifelike Pictures berkolaborasi dengan Base Entertainment dan CJ Entertainment Movie untuk me-remake film drama komedi asal Korea Selatan berjudul MY ANNOYING BROTHER (2016). Versi Indonesianya, Lifelike Pictures menggandeng Dinna Jasanti sebagai sutradara dan Deliesza Tamara, Sheila Timothy dan Tumpal Tampubolon untuk menggarap skenario dari film ini.


Aku berkesempatan hadir di media screening dan gala premiere film MY ANNOYING BROTHER (2024) yang sukses digelar pada Rabu, 16 Oktober 2024 lalu di Cinema XXI, Epicentrum, Jakarta Selatan. Pada kesempatan tersebut Sheila Timothy selaku produser dan salah satu penulis mengungkapkan ide remake film ini sudah ada sejak 2019 lalu. Namun karena terhalang Pandemi CoVid-19 dan kesibukan yang cukup padat dari seluruh pemain sejak Pandemi usai, akhirnya project film ini bisa terealisasi empat tahun kemudian. Yang tak kalah menarik, para pemain mengaku sangat mudah membangun chemistry meskipun baru bisa bertemu secara intens saat proses pengambilan gambar saja.
Untuk segi cerita, aku sebagai penonton yang belum sempat menonton versi Korea Selatannya cukup bisa menikmati plot yang dihadirkan film ini. Lifelike Pictures dan Dinna Jasanti terasa memberikan angin segar karena jarang sekali film Indonesia yang mengangkat plot relationship kakak beradik laki-laki. Yang membuatku terkejut, hampir semua komedi dan jokes yang ditebar sepanjang film sangat relate dengan hubungan kakak beradik yang lumrah terjadi di sekitar kita, khususnya culture budaya Indonesia. Usai memberikan banyak hal lucu, plot bergerak menuju moment-moment krusial yang tak disangka bisa bikin penonton terharu sampai menitikan air mata. Treatment kesedihan dari film ini untungnya tidak tearjerker banget seperti film-film Indonesia remake Korea Selatan kebanyakan. Sisi perhatian seorang kakak yang awalnya terlihat rese namun perlahan mulai berubah disini menjadi turning point menghangatkan hati untuk penonton. Moment yang tercipta antara Jaya dengan Kemal khususnya di babak akhir film menjadi klimaks yang menguras emosi banget tapi gak lebay sama sekali. Akting, chemistry dua pemain utama, scoring musik dan adegan yang ditampilkan menutup film ini dengan memuaskan.


Yang aku suka dari film MY ANNOYING BROTHER (2024) versi Indonesia dibandingkan film remake Korea Selatan yaitu hanya memasang empat karakter utama saja, sehingga plot terasa lebih solid dan juga fokus tidak melebar kemana-mana. Background story dari Jaya, Kemal, Amanda dan Fauzan pun jadinya saling melengkapi satu sama lain. Untuk kualitas akting, applause selalu aku berikan kepada Vino G. Bastian yang memang sangat layak menjadi salah satu top tier aktor terbaik di Indonesia saat ini. Meskipun kini mendapat gelar aktor spesialis film remake, Vino selalu memberikan performa terbaiknya di setiap film yang ia mainkan. Applause selanjutnya diberikan kepada Angga Yunanda yang semakin menunjukkan kapasitasnya sebagai aktor muda yang semakin berkualitas. Tantangan harus menjadi seorang tuna netra dan olahraga judo ter-deliver dengan baik kepada penonton. Chemistry sebagai abang dan adik antara Vino dengan Angga juga believable sekali. Kehadiran Caitlin Halderman dan Kristo Immanuel pun menjadi pelengkap yang lucu bagi dua bersaudara tadi.
Untuk urusan visual, film MY ANNOYING BROTHER (2024) tampil nyaman di mata dan tidak over filter kuning atau dreamy. Artistik saat event olimpiade nya bagus banget! Yang sedikit mengganggu mungkin penggunaan soundtrack yang cukup repetitif dengan volume terlalu kencang di beberapa bagian.
Overall, film MY ANNOYING BROTHER (2024) tampil cukup memuaskan dan tak disangka bisa menghibur sekaligus bikin penonton nangis dengan cara yang tidak lebay. Film Indonesia remake Korea Selatan yang tidak mengecewakan! Good job Lifelike Pictures!


[8.5/10Bintang]

Wednesday, 25 September 2024

[Review] Tulang Belulang Tulang: Mengikuti Perjalanan Keluarga Batak Menuju Acara Mangokkal Holi!



#Description:
Title: Tulang Belulang Tulang (2024)
Casts: Atiqah Hasiholan, Tasha Siahaan, David Saragih, Cornel Nadeak, Tanta Ginting, Lina Marpaung, Landung Simatupang, Tika Bravani, Dominique Sanda, Jajang C. Noer, Tigor Djaitov, Ruth Marini
Director: Sammaria Simanjuntak
Studio: Adhya Pictures, Pomp Films


#Synopsis:
Keluarga Mami Laterina (Atiqah Hasiholan) dan Papi Mondo (David Saragih) sedang disibukan dengan upacara adat Mangokkal Holi di pemakaman Tulang Tua (Landung Simatupang) mereka yang digelar di Bandung. Laterina, Mondo beserta kedua anaknya, Alon (Cornel Nadeak) dan Cian (Tasha Siahaan) harus segera membawa tulang belulang dari Tulang Tua yang sudah dimakamkan disana untuk segera dipindahkan ke Danau Toba. Meskipun tradisi tersebut sangat melelahkan dan juga menguras biaya yang besar, keluarga Tulang Tua tetap menyelenggarakan upacara adat Mangokkal Holi demi menghormati Tulang Tua dan menjaga tradisi budaya batak dalam keluarga mereka.
Setelah selesai menggali kuburan Tulang Tua yang ada di Bandung, Laterina, Mondo, Alon, Cian dan adik dari Laterina yaitu Tulang Ucok (Tanta Ginting), mereka langsung berangkat menuju bandara untuk terbang ke Danau Toba karena sudah ditunggu oleh ibu dari Laterina yaitu Opung Tiolin (Lina Marpaung). Setelah tiba di Bandara Silangit, Tapanuli, Mondo yang merupakan pensiunan dari polisi mencoba meminta rekannya yang ada di Tapanuli untuk menjemput mereka di Bandara. Namun sayang, Mondo tak kunjung mendapat respon dari rekan-rekannya semasa menjabat sebagai polisi disana. Karena takut terlambat, Laterina dan Mondo terpaksa menggadai kalung perhiasan agar bisa menyewa mobil untuk segera menuju ke acara adat yang sudah digelar di Danau Toba.
Sambil menunggu mobil sewaan datang, koper hitam yang berisi tulang belulang tak sengaja tertukar saat turun dari pesawat. Laterina dan Mondo panik karena sudah tidak ada penumpang lagi yang berada di bandara. Saat mengecek rekaman CCTV bandara, koper mereka tertukar dengan penumpang lain yang alamat rumahnya masih satu arah menuju Danau Toba. Saat mobil sewaan datang, keluarga Laterina langsung bergegas menuju alamat penumpang yang kopernya tertukar itu.
Perjalanan mencari koper yang tertukar itu membuat jarak tempuh mereka semakin lama. Setelah berhasil menemukan rumah penumpang tadi, rupanya penumpang tersebut juga bernasib sial. Kopernya tertukar lagi dengan penumpang lain. Dari koper tersebut mereka menemukan identitas pemiliknya yaitu Inang Paris (Dominique Sanda), salah satu anggota legislatif yang ada di Sumatera Utara. Tanpa berlama-lama, keluarga Laterina langsung pergi menuju kediaman Inang Paris.
Usai mendapatkan kembali koper Tulang Tua, mereka kemudian langsung tancap gas menuju Danau Toba. Dalam perjalanan, Opung Tiolin meminta Laterina dan Ucok untuk segera datang karena sudah mau malam hari. Opung Tiolin sudah kehabisan banyak biaya dan tak sanggup jika harus memperpanjang acara Mangokkal Holi disana. Ucok pun membujuk Opung Tiolin untuk menambah lagi 1 hari karena perjalanan darat mereka masih panjang. Ucok, Laterina dan Mondo berjanji akan membantu biaya tambahan hari tersebut. Setelah menenangkan Opung Tiolin, permasalahan lain muncul. Mobil mereka mogok. Disaat yang bersamaan pula, mereka dirampok oleh kawanan Bajing Loncat. Para perampok mengambil mobil keluarga Laterina dan mengikat mereka semua dengan tali. Dengan kondisi yang terikat serta sudah malam hari, Laterina dan yang lainnya berusaha terus berjalan menyusuri hutan dan jalanan untuk menuju kantor polisi.
Setibanya di kantor polisi, Laterina dan Mondo langsung melaporkan kasus perampokan yang mereka alami. Dengan bakatnya, Laterina berhasil menggambar sketsa para Bajing Loncat secara detail dan mudah dikenali. Saat mereka mencari mobil pengganti, Mondo jatuh pingsan. Mereka pun langsung membawanya ke rumah sakit terdekat. Setibanya disana, Ucok bertemu dengan mantan istrinya, Jamila (Tika Bravani) yang masih bekerja di rumah sakit. Karena waktu semakin mepet dan mobil sewaan yang raib, keluarga Laterina berusaha mencari cara agar bisa segera menuju Danau Toba meskipun mereka harus mengambil langkah yang tak terduga. Selama perjalanan tersebut hubungan orangtua dengan anak antara Laterina, Mondo, Alon dan Cian pun perlahan mulai menemukan berbagai keresahan yang selama dipendam oleh mereka masing-masing. Akankah keluarga Laterina berhasil sampai ke tujuan?


Review:
Industri perfilman Indonesia kembali dimeriahkan dengan hadirnya film bertema budaya Batak lewat TULANG BELULANG TULANG (2024), karya sutradara Sammaria Simanjuntak. Yang menjadi daya tarik dari film ini, sang sutradara menggunakan treatment roadtrip untuk menggerakan cerita.
 

Aku berkesempatan hadir pada acara gala premiere film TULANG BELULANG TULANG (2024) yang sukses digelar pada Kamis, 19 September 2024 lalu di CGV Cinemas Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Pada kesempatan tersebut para pemain menceritakan keseruan selama proses syuting film TULANG BELULANG TULANG (2024) kepada rekan-rekan media dan komunitas. Atiqah Hasiholan mengaku sering berdebat dengan sang sutradara saat mendevelopment karakter Mami Laterina yang memiliki parenting buruk kepada anak perempuannya. Selain itu, Atiqah juga ditantang untuk bisa mengendarai mobil L300 dengan menyusuri jalanan berkelok di pinggiran Danau Toba. Hal menarik lainnya datang dari Tanta Ginting. Ia menunjukkan kemampuannya dalam bernyanyi lagu Batak, demi perannya sebagai Ucok yang berprofesi sebagai penyanyi. Untuk mengasah vokal dan nada tingginya, Tanta Ginting berkonsultasi langsung dengan Judika.
Untuk segi cerita, film TULANG BELULANG TULANG (2024) lebih menonjolkan genre komedi yang hampir mendominasi di sepanjang durasi film. Penonton pasti akan mudah tertawa melihat kelakuan dari keluarga Laterina saat menghadapi banyak masalah dalam perjalanan menuju Danau Toba. Aku sangat mengapresiasi usaha dari para pemain di film ini agar bisa menghibur penonton meskipun mayoritas dari mereka bukanlah seorang komedian. Serangkaian komedi yang dihadirkan oleh tim penulis cerita dan sutradara disini nyaris tanpa henti sehingga elemen cerita drama tentang keluarga dan relationship antara orangtua dengan anak jadi kurang terhighlight dengan maksimal. Issue parenting, body shaming orangtua kepada anak, pertemuan kembali dengan mantan istri, perlakuan kepada pensiunan polisi sampai menyikapi tentang tradisi Mangokkal Holi yang sebenarnya cukup membebani keluarga penyelenggara hanya tampil sebatas di permukaan saja.
Untuk jajaran pemain, penampilan Atiqah Hasiholan, David Saragih, Tanta Ginting, Tasha Siahaan dan Cornel Nadeak menurutku sukses mengundang tawa dengan segala tingkah laku mereka. Aku bisa membayangkan selama proses syuting film TULANG BELULANG TULANG (2024) ini pasti penuh dengan canda tawa. Kemunculan Tika Bravani juga cukup berhasil membuatku terkejut sekaligus mengobati rasa rindu akan penampilannya sebagai aktris film layar lebar. Tak boleh dilupakan juga aksi dari Linda Marpaung yang memang sangat pas untuk peran sebagai mamak-mamak Batak perfeksionis. Hahahaha.
Untuk urusan visual, film TULANG BELULANG TULANG (2024) berhasil menangkap keindahan setiap sudut dari Danau Toba. Anggi Frisca yang dipercaya menjadi DOP untuk film ini benar-benar berhasil mengeksplor betapa indahnya pemandangan disana. Maka tak heran jika penonton atau orang-orang Batak yang menyaksikan film ini pasti terasa seperti ikut berliburan roadtrip mengeksplor Danau Toba.
Overall, film TULANG BELULANG TULANG (2024) tak disangka menjadi sajian film komedi keluarga yang menghibur sekaligus menjadi sarana efektif dalam memperkenalkan salah satu tradisi dari budaya Batak tentang Mangokkal Holi. Roadtrip nya bikin ngiri! Seru abis!


[8/10Bintang]

Sunday, 25 August 2024

[Review] Kaka Boss: Usaha Mantan Debt Collector Menjadi Seorang Penyanyi Demi Anaknya!



#Description:
Title: Kaka Boss (2024)
Casts: Alfridus Godfred, Glory Hillary, Ernest Prakasa, Mamat Alkatiri, Abdur Rasyad, Nowela Elizabeth, Putri Nere, Priska Baru Segu, Elsa Japasal, Aurel Mayori, Bima Azriel, Reinold Lawalata, Chun Funky Papua, Ge Pamungkas, Teddy Adhitya, Kristo Immanuel
Director: Arie Kriting
Studio: Imajinari Pictures


#Synopsis:
Ferdinand Omakare (Alfridus Godfred) dikenal sebagai pemilik perusahaan penyedia jasa keamanan resmi dan sudah memiliki banyak client. Perusahaan tersebut ia bangun penuh dengan jerih payah bersama dengan kerabatnya yaitu Reggae (Mamat Alkatiri) dan Gofur (Abdur Rasyad). Ketiganya yang berasal dari wilayah Indonesia bagian timur menjadi nilai tambah tersendiri karena memiliki perawakan besar dan bermuka sangar. Tak heran jika Ferdinand yang lebih sering dipanggil Kaka Boss tersebut menjadi sosok yang paling ditakuti oleh orang-orang yang berurusan dengannya.


Saat ini, Kaka Boss hidup bahagia bersama sang istri, Martha (Putri Nere), anak perempuan kesayangannya, Angel (Glory Hillary) dan adik perempuannya, Nora (Priska Baru Segu). Namun dibalik kesuksesannya sebagai pemilik perusahaan jasa keamanan, Kaka Boss merasa belum bisa membahagiakan Angel, lantaran Angel sangat tidak menyukai pekerjaan ayahnya yang sering disebut sebagai preman. Bahkan, Angel tak mau lagi melihat sang ayah menampakan diri di sekolah usai insiden yang membuat Angel malu dihadapan teman-teman sekolahnya.


Suatu hari, sekolah akan mengadakan kegiatan penggalangan dana pendidikan dalam waktu dua bulan kedepan. Setiap siswa diminta untuk ikut serta dan memperbolehkan orang tua untuk hadir. Angel meminta sang ibu untuk menemaninya, namun Martha terlihat enggan untuk datang ke acara sekolah karena malas berhadapan dengan orang tua murid lainnya yang selalu bergosip. Kaka Boss tentunya sangat siap ingin menemani Angel ke acara tersebut. Namun sayang, Angel tidak mau ayahnya itu datang ke sekolah gara-gara sering disebut sebagai preman oleh banyak orang. Ditambah lagi, Kaka Boss sempat viral di sosial media gara-gara potongan video yang menampilkan dirinya terlihat memancing keributan dengan warga desa.


Sambil bersedih, Angel meminta ayahnya untuk berhenti bekerja sebagai preman dan mencari pekerjaan lain yang bisa membuatnya bangga. Sejak saat itu, Kaka Boss overthinking atas ucapan Angel. Martha pun memberikan saran pada suaminya untuk mencari pekerjaan baru atau mengejar cita-cita yang selama ini belum pernah diraih. Atas saran dari sang istri, Kaka Boss langsung terpikirkan ingin mewujudkan cita-cita saat ia masih kecil yaitu menjadi seorang penyanyi. Kaka Boss kemudian mengajak Reggae dan Gofur untuk mendatangi label musik yang dahulu sempat berurusan dengan perusahaan mereka.



Kedatangan Kaka Boss bersama rekan-rekannya ke studio musik membuat sang produser, Alan (Ernest Prakasa) terkejut. Dengan didampingi penyanyi yang sedang rekaman yaitu Nowela (Nowela Mikhelia) dan komposer musik, Teddy (Teddy Adhitya) mereka bertiga tak menyangka jika kedatangan Kaka Boss kesana bukan untuk menagih hutang, melainkan ingin menjadi seorang penyanyi. Alan yang sudah kenal dan sangat paham dengan sikap Kaka Boss yang tidak bisa mendapat penolakan tersebut terpaksa mengiyakan keinginan Kaka Boss menjadi penyanyi.




Saat take vokal pertama kali bersama dengan Nowela dan Teddy, keduanya langsung menyerah karena suara Kaka Boss jelek dan tidak cocok untuk menjadi penyanyi. Nowela, Teddy dan juga Alan terpaksa berbohong jika suara Kaka Boss itu bagus. Mereka takut jika berkata jujur pasti akan menimbulkan masalah baru serta mengancam dapur rekaman mereka juga. Setelah mendapat pujian dari Alan, Nowela dan Teddy, Kaka Boss pun makin percaya diri dan berjanji akan menampilkan kemampuan menyanyinya di acara sekolah sang anak.


Seiring berjalannya waktu, Alan, Nowela dan Teddy terus memutar otak serta mencari jalan keluar agar Kaka Boss bisa menjadi seorang penyanyi yang memiliki suara bagus serta lagu. Selain itu, mereka juga harus menyembunyikan rahasia tentang kejelekan suara Kaka Boss terhadap keluarganya. Bagaimana nasib selanjutnya dari Kaka Boss, Alan, Nowela dan Teddy?


#Review:
Memasuki pertengahan tahun 2024, rumah produksi Imajinari Pictures kembali hadir dengan project film drama komedi original terbarunya yang berjudul KAKA BOSS (2024). Film ini menjadi debut bagi komika Arie Kriting sebagai sutradara film layar lebar. Aku berkesempatan hadir pada acara pemutaran perdana film KAKA BOSS (2024) yang sukses digelar Kamis, 22 Agustus 2024 kemarin di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan. Suasana area lobby luar dan bagian dalam bioskop sangat ramai dengan berbagai backdrop banner, ring tinju, ruang siaran dan bilik telepon. Menariknya lagi, saat malam hari menjelang showtime dimulai, para pemain dan tim produksi film melakukan tarian flashmob yang heboh dengan diiringi lagu-lagu khas dari Indonesia wilayah timur.


Untuk segi cerita, Arie Kriting yang merangkap menjadi sutradara dan juga penulis untuk film KAKA BOSS (2024) ini menyajikan representasi budaya Indonesia bagian timur dengan treatment yang menghibur dan juga punya value luar biasa. Kegelisahan Arie Kriting perihal orang-orang Indonesia bagian timur yang selalu identik dengan serba kekurangan, tidak menarik dan menjual kesedihan dalam setiap project apapun di dunia entertainment akhirnya ia dobrak lewat debut filmnya ini. Eksplorasi sang sutradara dalam membangun narasi cerita dan hiburan di film KAKA BOSS (2024) tampil maksimal. Untuk sisi entertaining nya saja, Arie Kriting berhasil mengkombinasikan antara seni vokal dan seni tari di film ini. Siapa sangka coba, sosok Arie Kriting yang selama ini dikenal sebagai komika dan juga aktor punya respect serta kepedulian yang sangat besar terhadap budaya dan kesenian dari timur Indonesia. Lihat saja adegan pembuka dan penutup dari film ini, representasi budaya dan musik nya bisa membuat penonton takjub sekaligus terharu!


Selain menjadi representasi budaya, film KAKA BOSS (2024) juga memiliki GONG MOMENTS lainnya yang dihadirkan lewat keluarga Kaka Boss. Tak disangka pula, Arie Kriting berhasil menciptakan cerita sangat personal tentang hubungan antara ayah dengan anak di film ini. Build up cerita Kaka Boss dengan Angel bisa-bisanya membuatku terharu sampai menangis di hampir semua moment yang mereka ciptakan. Love hate relationship ayah dan anak memang kerap terjadi dan dialami oleh semua keluarga dimanapun. Sosok seorang ayah pasti akan rela melakukan apa saja agar sang anak bisa terlihat bahagia. Begitu juga dengan sang anak, meskipun ia kesal dan benci dengan pekerjaan yang dilakukan sang ayah, namun sosok ayah tetap menjadi orang yang paling menyayanginya sampai kapanpun. Dahsyatnya narasi tentang relationship ayah dengan anak yang ditulis oleh Arie Kriting berhasil diseimbangkan dengan baik lewat karakter sang ibu. Tektokan dialog keluarga Kaka Boss begitu mengalir seperti keluarga sungguhan. Manis banget asli!


Selain menampilkan kombinasi representasi budaya timur Indonesia dan drama hubungan keluarga, Arie Kriting juga membuktikan jika talenta-talenta aktor asal timur Indonesia yang selama ini jarang sekali mendapat highlight, ternyata bisa tampil gemilang menjadi seorang aktor berkualitas. Hal tersebut dibuktikan oleh pemeran Kaka Boss yaitu Alfridus Godfred. Meskipun selama belasan tahun terakhir ia hanya bermain sebagai figuran atau sosok antagonis dengan minim sekali mendapatkan dialog, namun kali ini Arie Kriting memberikan lead actor kepada Pak Godfred dan ternyata hasilnya sangat memukau! Sosok Kaka Boss dengan tampilan yang sangat sangar tersebut memiliki sisi lain yang selama ini jarang terekspos oleh orang-orang. Arie Kriting memberikan build up character orang Indonesia timur di film ini tak selamanya menyeramkan, kejam ataupun menyedihkan. Tapi orang Indonesia timur juga bisa tampil gemilang, bahagia dan mengedepankan sopan santun sama seperti warga Indonesia lainnya. Chemistry Pak Godfred dengan pemeran Angel yaitu Glory Hillary pun tak disangka sudah seperti ayah dan anak sungguhan. Aku yakin banget, setelah membintangi film KAKA BOSS (2024) ini, jalan di industri hiburan Indonesia akan terbuka lebar untuk Pak Godfred, Glory Hillary dan juga Ibu Putri Nere. Penampilan karakter pendukung lainnya juga tak kalah menghibur. Kuartet orang musik yang diperankan Ernest Prakasa, Nowela, Teddy Adhitya dan Ge Pamungkas juga sukses mengocok perut penonton dengan segala rencana mereka. Dinamika berakting dan ketakutan mereka terpancar kuat saat bertemu Kaka Boss! Hahaha.
Overall, Imajinari did it again dalam menyajikan film dengan ide original nya! Konsisten menghibur namun punya nilai value luar biasa di hampir semua aspek ceritanya. Sangat berharap film KAKA BOSS (2024) bisa ngegas dan ugal-ugalan juga seperti kesuksesan film AGAK LAEN (2024) di bioskop!


[9.5/10Bintang]

Sunday, 18 August 2024

[Review] Kang Mak From Pee Mak: Remake Yang Tetap Lucu & Menghibur Dari Versi Aslinya!

 


#Description:
Title: Kang Mak From Pee Mak (2024)
Casts: Vino G. Bastian, Marsha Timothy, Indra Jegel, Rigen Rakelna, Tora Sudiro, Indro Warkop, Andre Taulany, Aming, TJ Ruth, Tarzan, Ananta Rispo, Jirayut Alfisan
Director: Herwin Novianto
Studio: Falcon Pictures


#Synopsis:
Demi kemerdekaan bangsa, Makmur (Vino G. Bastian) terpaksa meninggalkan sang istri, Sari (Marsha Timothy) yang sedang hamil tua untuk berperang. Makmur tak sendirian, ia satu grup bersama dengan Fajrul (Indra Jegel), Solah (Rigen Rakelna), Jaka (Tora Sudiro) dan Supra (Indro Warkop). Selama berada di medan perang, lima tentara ini berjuang untuk kemerdekaan bangsa dan juga bertahan hidup agar tidak menjadi korban. Mereka berlima menyusn strategi untuk saling melindungi satu sama lain sambil menyerang para musuh. Usaha mereka tak sia-sia. Makmur dan keempat rekannya berhasil mengalahkan musuh dan selamat dari peperangan tersebut.
Setelah menyelesaikan perang, Makmur, Fajrul, Solah, Jaka dan Supra berencana pulang ke kampung halaman mereka masing-masing dengan menggunakan perahu. Makmur yang rumahnya terdekat dari lokasi perang tak sabar untuk segera bertemu dengan Sari. Makmur juga mempersilahkan keempat rekannya untuk berkunjung sebentar ke rumahnya dan menikmati hidangan yang nanti disiapkan Sari. Saat mereka masuk ke wilayah kampungnya Makmur, situasi terlihat sepi dan tak banyak aktivitas warga. Setibanya di rumah, Makmur disambut dengan hangat oleh Sari yang sudah melahirkan anak mereka yang berjenis kelamin laki-laki. Makmur sangat senang akhirnya ia bisa berkumpul dengan Sari dan anak pertama mereka. Sari pun langsung bergegas mempersiapkan masakan untuk sang suami dan rekan-rekannya.
Setelah itu, Fajrul, Solah, Jaka dan Supra dipersilahkan untuk menginap di sebrang rumah sampai besok sambil menunggu perahu datang ke dekat rumah Makmur. Ketika tengah malam, mereka berempat mengalami mimpi buruk dan melihat sosok misterius berwujud perempuan. Pagi harinya, Makmur mengajak teman-temannya untuk belanja ke pasar. Saat mereka tiba disana, para warga dibuat ketakutan saat melihat Makmur. Mereka yakin jika Makmur belum menyadari tentang kondisi sebenarnya Sari yang ternyata sudah meninggal. Mendengar hal tersebut membuat Fajrul, Solah, Jaka dan Supra terkejut. Untuk membuktikannya, mereka harus melihat Sari lewat selangkangan. Jika Sari terlihat pucat dan tidak menapak, tandanya arwah Sari lah yang ada di rumah Makmur.
Seiring berjalannya waktu, Sari berusaha untuk berkata jujur akan kematiannya. Namun disisi lain, Makmur sangat yakin jika Sari masih hidup dan tidak mempercayai omongan warga. Makmur berusaha menjadi suami dan ayah yang baik bagi istri dan anaknya. Fajrul, Solah, Jaka dan Supra semakin khawatir dengan nasib Makmur. Mereka kemudian menyusun rencana untuk membuktikan jika Sari sudah berubah wujud menjadi arwah gentayangan dengan bantuan dua dukun bersaudara yaitu Mak Supi (TJ Ruth) dan Kang Put (Andre Taulany). Akankah Makmur menerima kenyataan pahit tersebut?


#Review:
Rumah produksi Falcon Pictures kembali hadir dengan film remake terbaru mereka yang berasal dari film horror komedi box office Thailand PEE MAK (2013) berjudul KANG MAK (2024). Sutradara Herwin Novianto dan penulis naskah Alim Sudio terpilih untuk berkolaborasi menggarap PEE MAK (2013) versi Indonesia.


Secara garis besar memang tidak ada perubahan drastis yang dilakukan oleh Alim Sudio pada plot dan skenario film KANG MAK (2024). Meskipun demikian, Alim Sudio dan Herwin Novianto memberikan sentuhan culture Indonesia di beberapa bagian. Salah satunya yaitu budaya Sunda yang menjadikan Makmur punya sebutan Kang Mak, sehingga masih mirip dengan versi Thailand nya, Pee Mak. Tektokan jokes, serta dialog-dialog yang dilontarkan antara Indra Jegel dengan Rigen Rakelna selalu sukses menciptakan suasana lucu disepanjang film. Chemistry keduanya yang sudah sering terlibat dalam berbagai program dan project film bersama memang tak perlu diragukan lagi. Jegel dan Rigen bisa dibilang sebagai salah dua komedian Indonesia paling lucu di era modern saat ini. Kehadiran para komedian senior seperti Indro Warkop, Tora Sudiro, TJ Ruth dan Andre Taulany cukup menghibur meskipun sesekali jokes mereka ada yang hit and miss. Salah satu jokes yang menurutku kriiikkk banget yaitu tukang paket. Cukup disayangkan sih karena jika mengikuti logika dan pikiran rasional, setting waktu film KANG MAK (2024) ini kan jaman baheula di era kemerdekaan, kok tiba-tiba terpikirkan muncul tukang paket?? Hahaha. Untuk urusan drama, duet maut pasutri Vino G. Bastian dan Marsha Timothy memang tak perlu diragukan lagi penampilan mereka. Definisi mencintai pasangan apa adanya dan sampai maut memisahkan bisa penonton rasakan di film ini. Scene di pasar malam sangat manis!


Untuk urusan visual dan set design produksi, Falcon Pictures berhasil menciptakan suasana perang dan perkampungan pinggir sungai yang memuaskan. Tone warna film KANG MAK (2024) juga dibuat lebih cerah ketimbang versi Thailand yang lebih menonjolkan suasana suram. Wardrobe untuk Marsha Timothy yang menjadi setan pun masih terlihat cantik dan memang sayang juga jika kecantikannya harus ditutupi oleh make-up seram hehehe.
Overall, film KANG MAK FROM PEE MAK (2024) menjadi sajian remake yang memuaskan dari Falcon Pictures. Congratulations atas pencapaian lebih dari satu juta penontonnya!


[7.5/10Bintang]

Thursday, 1 August 2024

[Review] Fly Me To The Moon: Cerita Seru Dunia Marketing Dibalik Kesuksesan Misi Apollo 11!



#Description:
Title: Fly Me To The Moon (2024)
Casts: Scarlett Johansson, Channing Tatum, Woody Harrelson, Ray Ramano, Jim Rash, Anna Garcia, Donald Watkins, Noah Robbins, Colin Woodell, Nick Dillenburg, Christian Zuber, Gene Jones, Joe Chrest, Colin Jost
Director: Greg Berlanti
Studio: Apple Studios, Columbia Pictures, Sony Pictures


#Synopsis:
Kelly Jones (Scarlett Johansson) dikenal sebagai salah satu marketing specialist populer di Amerika Serikat. Setiap project yang ia tangani beserta dengan teamnya selalu memuaskan para klien. Maka tak heran jika banyak brand dan perusahaan besar selalu meminta bantuan pada Kelly untuk mendongkrak popularitas serta penjualan mereka.
Di sisi lain, badan penerbangan dan antariksa Amerika Serikat yaitu NASA sedang berusaha memperbaiki reputasinya setelah mengalami kegagalan pada misi Apollo 1 yang menewaskan tiga astronot sebelum menjalankan misi terbang ke bulan. Untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari pemerintah dan juga para sponsor, salah satu asisten senior dari NASA yang bekerja di pemerintahan yaitu Moe Berkus (Woody Harrelson) tertarik untuk merekrut Kelly Jones sebagai marketing specialist bagi NASA.
Saat pertama kali mendapat tawaran tersebut, Kelly dan asistennya, Ruby Martin (Anna Garcia) terkejut karena baru pertama kalinya pihak pemerintah Amerika Serikat menawarkan project cukup besar kepada Kelly. Meskipun belum memiliki pengetahuan luas tentang antariksa dan juga NASA, namun Kelly langsung setuju untuk bekerja sebagai marketing specialist di NASA.
Saat pertama kali tiba di kantor pusat NASA, Kelly sangat takjub dengan apa yang ada di hadapannya. Jiwa marketing dari Kelly semakin membara ketika melihat setiap area di wilayah kantor NASA punya potensi besar untuk dijadikan ladang uang. Kelly dan asistennya kemudian menyusun banyak rencana untuk mengkomersilkan seluruh area NASA secara umum agar mendapat perhatian dan juga minat dari masyarakat luas. Namun sayang, rencana Kelly tersebut ditentang oleh para insinyur NASA karena berpotensi membocorkan hal-hal privat yang selama ini tidak diketahui publik. Salah satu insinyur NASA sekaligus mantan astronot yang menentang adalah Cole Davis (Channing Tatum). Kelly berjanji ia tidak akan mengganggu ranah privasi NASA.
Sebagai marketing specialist, Kelly melakukan tugas untuk NASA dengan sangat maksimal. Berbagai cara ia lakukan agar mendapat atensi dari pemerintah, warga maupun calon klien potensial. Usaha yang dilakukan Kelly dan tim membuahkan hasil. NASA menjalin kerjasama dengan berbagai brand besar yang nantinya beriklan secara eksklusif bertemakan antariksa. Yang tak kalah gilanya, Kelly merencanakan siaran live ketika NASA berhasil mendarat di bulan. Secara tidak langsung, upaya yang dilakukan Kelly tersebut menambah pendapatan bagi NASA.
Seiring berjalannya waktu, jadwal penerbangan untuk Apollo 11 semakin dekat. NASA semakin optimis jika peluncuran roket kali ini bisa berjalan dengan maksimal. Berbagai persiapan telah dilakukan dengan sangat matang oleh Cole dan seluruh tim yang terlibat. Tiga astronot yang diproyeksikan sebagai manusia pertama yang mendarat di bulan pun sudah terpilih. Namun sayang, dibalik optimisme NASA tersebut ternyata pihak pemerintah masih khawatir tentang resiko terburuk akan terjadi lagi. Untuk langkah preventif, Moe Barkus meminta Kelly untuk merealisasikan sebuah rencana cadangan jika misi Apollo 11 gagal. Rencana tersebut yaitu membuat rekaman palsu tentang pendaratan di bulan oleh Apollo 11. Moe siap membiayai semua kebutuhan yang diperlukan dan membayar tinggi Kelly agar bersedia mengerjakan project tersebut. Akankah Kelly menerima tawaran tersebut?


#Review:
Rumah produksi Apple Studios dan Sony Pictures akhirnya merilis film terbaru berjudul FLY ME TO THE MOON (2024) di bioskop Indonesia mulai 2 Agustus kemarin. Film ini merupakan salah satu project film dengan budget cukup besar yang diproduksi oleh Apple Studios di tahun ini. Sebelum resmi menggunakan judul yang sekarang, film ini awalnya akan berjudul PROJECT ARTEMIS yang disutradarai oleh Jason Bateman serta dibintangi Scarlett Johansson dan Chris Evans. Namun karena perbedaan proses kreatifitas, Bateman batal menggarap film ini dan digantikan oleh Greg Berlanti, kreator film LOVE SIMON (2018). Chris Evans pun batal membintangi film ini dengan alasan jadwal yang bentrok dan akhirnya digantikan oleh Channing Tatum.


Untuk segi cerita, film FLY ME TO THE MOON (2024) memiliki premis yang menurutku sangat menarik. Jika biasanya film bertema astronot atau luar angkasa selalu identik dengan genre action, sci-fi, thriller ataupun horror, nah di film ini mengambil genre yang tak terduga yaitu drama komedi romantis. Fokus cerita pun berada pada karakter utama yaitu Kelly Jones yang berprofesi sebagai marketing specialist. Kombinasi cerita tentang struggle seorang spesialis jualan untuk mempromosikan NASA kepada dunia dieksekusi dengan cara yang fun dan entertaining. Serangkaian rencana Kelly yang menghalalkan segala cara demi mencapai target berjalan sangat mulus dan predictable. Hal tersebut membuat film terasa minim sekali konflik besar. Meskipun demikian, konflik yang terjadi di film ini hanya sebatas pada pro kontra antara semua rencana Kelly dengan Cole beserta anak buahnya saja. Tektokan argumen antara mereka berdua selalu berhasil memancing tawa penonton.
Selain berfokus pada marketing project NASA, film FLY ME TO THE MOON (2024) juga mengeksplor sejarah tentang misi Apollo ke bulan serta mitos yang konon jika pendaratan ke bulan tersebut adalah rekayasa Amerika Serikat saja. Premis tentang mitos pendaratan palsu tersebut dikembangkan dengan sangat menarik dan juga simple. Hal tersebut membuat rasa penasaran penonton tentang misi Apollo 11 semakin meningkat. Subplot tambahan seputar background character dari kedua pemain utama film ini juga dapat menyatu dengan keseluruhan cerita.


Untuk jajaran pemain, penampilan Scarlett Johansson benar-benar mencuri perhatian banget. Karakter Kelly Jones tampil begitu luwes, genit, perfeksionis dan juga memiliki semangat optimisme yang tinggi. Lawan mainnya yaitu Channing Tatum sebagai Cole Davis yang menjadi kebalikan dari karakter Kelly pun tampil memukau dengan segala pergolakan emosinya yang selalu dipendam. Para karakter pendukung juga tampil tak kalah menghibur dan selalu berhasil menciptakan moment-moment lucu saat mereka muncul.
Untuk urusan visual, Apple Studios yang memberikan budget fantastis untuk film FLY ME TO THE MOON (2024) memang sangat memuaskan. Vibes tahun 60an tercipta dengan maksimal lewat wardrobe, set lokasi dan properti yang digunakan. Gedung dan bagian dalam dari kantor NASA yang masih menggunakan teknologi jadul pun tergambarkan dengan maksimal di film ini. Yang masih membuatku amaze yaitu moment saat misi Apollo 11 mulai diterbangkan ke bulan. Greg Berlanti berhasil melakukan reka ulang kejadian bersejarah tersebut dengan hasil yang sangat memuaskan. Nonton di bioskop Cinema XXI Plaza Indonesia dengan kualitas audio Dolby Atmos sukses membuatku terpukau!
Overall, FLY ME TO THE MOON (2024) easily one of the best Hollywood movie of the year so far. Berharap banget film ini bisa masuk bursa nominasi Golden Globes dan Oscars tahun depan. Keren!


[9/10Bintang]

Tuesday, 23 July 2024

[Review] Catatan Harian Menantu Sinting: Drama Pasutri Muda Yang Direcoki Mamak Mertua!

 


#Description:
Title: Catatan Harian Menantu Sinting (2024)
Casts: Ariel Tatum, Raditya Dika, Lina Marpaung, Robby Purba, Rizma Simbolon, Ruth Riani Pasaribu, Dicky Pardosi, Simon Parulian Girsang, Raline Shah
Director: Sunil Soraya
Studio: Soraya Intercine Films 


#Synopsis:
Setelah bertemu di reunian alumni kampus, Minar (Ariel Tatum) dan Sahat (Raditya Dika) menjalani hubungan asmara dan berlanjut ke pelaminan. Setelah resmi menikah, Minar dan Sahat berencana untuk hidup mandiri. Namun sayang, karena belum memiliki tabungan yang cukup, terpaksa mereka tinggal di rumah Sahat bersama Ibunya (Lina Marpaung).
Tinggal bersama mertua meskipun sudah menikah menjadi cobaan pertama untuk rumah tangga Minar dan Sahat. Ibu mertua selalu ikut campur dalam banyak hal, termasuk urusan ranjang dan hubungan intim. Minar dan Sahat diharuskan menempati kamar dengan ranjang turun temurun keluarga Sahat yang konon bisa memberikan momongan lebih cepat jika berhubungan intim diatas ranjang tersebut.
Keinginan sang ibu mertua akan hadirnya cucu pertama berbanding terbalik dengan keinginan Minar dan Sahat. Mereka memutuskan menunda untuk memiliki anak karena ingin fokus mengembangkan karier mereka masing-masing. Sahat yang bekerja di perusahaan minyak berusaha mengejar jabatan demi hidup mapan bersama keluarganya di masa depan. Sementara itu, Minar makin sibuk sebagai translator berbagai buku dari banyak client.
Saat ibu mertua sedang membersihkan rumah, ia terkejut melihat bungkus kondom di tempat sampah kamar anaknya. Ia langsung menginterogasi Minar perihal tal tersebut. Adu argumen pun tak terhindarkan. Minar masih berpegang teguh pada pendiriannya untuk tidak buru-buru punya anak. Ibu mertua justru sebaliknya, ia menuntut Minar agar bisa segera mendapatkan momongan, khususnya anak laki-laki agar Sahat bisa mewariskan marga keluarganya. Ibu mertua tak ingin ketika ia meninggal belum bisa menggendong cucu. Ditambah lagi, kakak kandung dari Sahat yaitu Monang (Robby Purba) juga selalu gagal dalam urusan asmara sehingga sampai saat ini belum menikah.
Seiring berjalannya waktu, kondisi ekonomi Sahat dan Minar semakin bertambah. Demi membahagiakan sang istri, Sahat pun memutuskan untuk hidup mandiri dengan membeli rumah dan tidak lagi tinggal bersama ibunya. Tinggal di rumah baru, Sahat dan Minar makin rutin berhubungan suami istri dengan leluasa. Meskipun sudah banyak cara dilakukan, Minar tak kunjung hamil. Karena penasaran, mereka berdua pergi ke dokter kandungan untuk mengecek apa yang sebenarnya terjadi pada Minar dan juga Sahat. Setelah mendapat penjelasan tentang kualitas sperma dari Sahat yang tidak terlalu bagus, Sahat jadi merasa bersalah dan minder. Ia memutuskan untuk menghindar sejenak dari Minar.
Di sisi lain, Minar juga makin sibuk dengan pekerjaan barunya di kantor periklanan. Keadaan semakin memusingkan disaat ibu mertua yang selalu ikut campur dalam segala situasi tak terduga. Bagaimana nasib Minar dan Sahat selanjutnya? Akankah mereka mendapat kepercayaan untuk memiliki momongan?


#Review:
Rumah produksi Soraya Intercine Films kembali hadir dengan film drama terbarunya yang berjudul unik yaitu CATATAN HARIAN MENANTU SINTING (2024). Film ini diadaptasi dari novel drama komedi karya novelist asal Batak yaitu Rosi L. Simamora. Tak tanggung-tanggung, come back Soraya Films di genre drama berbarengan dengan Sunil Soraya yang duduk sebagai sutradara setelah film masterpiece terakhirnya yaitu TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK (2013) yang dirilis 11 tahun silam.


Untuk segi cerita, film CHMS (2024) ini memang sengaja dikemas drama komedi dari rumah tangga pasutri muda yang selalu direcokin ibu mertua. Premis tersebut sudah sering kita temukan baik di film layar lebar, series maupun sinetron televisi. Meskipun sudah predictable, konklusi relationship antara suami istri dan istri dengan ibu mertua bisa terselesaikan dengan manis di penghujung film. Selain konflik rumah tangga, film CHMS (2024) ini dibungkus dengan budaya Batak yang bergelimang kemewahan. Hal tersebut bisa dirasakan oleh penonton lewat serangkaian acara adat budaya Batak yang tersaji disepanjang durasi film. Sinematografi grande khas Soraya Films juga konsisten terasa dari awal sampai film selesai. Moment pesta pernikahan adat Batak sudah seperti pertunjukan atraksi pariwisata yang memuaskan di film ini. Segala aspek dan perintilannya dibuat sangat well prepared.
Untuk jajaran pemain, sudah jelas tektokan maut Ariel Tatum dan Linda Marpaung menjadi yang paling bersinar dari film ini. Keduanya mampu menciptakan love hate relationship sebagai menantu dan mertua yang menghibur serta jadi saling melengkapi satu sama lain. Chemistry bareng Raditya Dika pun effort nya terlihat banget. Agak sedikit pangling melihat Raditya Dika yang kali ini bisa tampil lebih mature dan serius, meskipun sesekali image komedi nya suka muncul tiba-tiba di situasi yang tidak terduga hahaha.
Eksekusi jokes "Lampu Senter" di film ini benar-benar pecah! Bikin satu teater kemarin tertawa lepas. Gokil sih! Wkwkwk
Overall, film CATATAN HARIAN MENANTU SINTING (2024) cukup menghibur dan ringan sebagai sajian film produksi Soraya Films yang selama ini identik dengan branding mewahnya!


[7/10Bintang]

Tuesday, 16 July 2024

[Review] Sekawan Limo: Kejadian Mistis Ketika Mendaki Gunung Madyopuro!

 


#Description:
Title: Sekawan Limo (2024)
Casts: Bayu Skak, Nadya Arina, Benidictus Siregar, Firza Valaza, Indra Pramujito, Keisya Levronka, Dono Pradana, Tri Yudiman, Beta Sofiansyah, Audya Ananta, Sarah Tumiwa, Devina Aureel
Director: Bayu Skak
Studio: Starvision Plus, Skak Studios


#Synopsis:
Usai mendaki Gunung Madyopuro, Bagas (Bayu Skak) mendapat undangan sebagai narasumber untuk podcast horror Medeni Pol yang dipandu oleh Deri (Dono Pradana) dan Dini (Keisya Levronka). Bagas akan menceritakan pengalaman mistis yang ia alami ketika mendaki Gunung Madyopuro.


Cerita diawali oleh Bagas yang sudah merencanakan mendaki gunung bersama dengan sahabatnya, Lenni (Nadya Arina) yang sama-sama masih kuliah di Malang, Jawa Timur. Setelah satu minggu persiapan dan membawa banyak perlengkapan, mereka tiba di kaki Gunung Madyopuro dan melakukan registrasi pendaftaran. Petugas menyarankan Bagas dan Lenni untuk mendaki bersama dengan ditemani pendaki lain karena mereka baru pertama kali melakukan pendakian gunung. Untungnya, Bagas dan Lenni bertemu dengan Dicky (Firza Valaza) yang mengaku sudah punya banyak pengalaman mendaki gunung. Namun petugas masih belum mengizinkan mereka berangkat karena harus mematuhi peraturan yang selama ini wajib dilakukan yaitu harus berjumlah genap. Tak lama, muncul seorang pria bernama Juna (Benidictus Siregar) yang ikut rombongan Bagas, Lenni dan Dicky. Juni ingin kembali naik ke atas untuk menyusul ketiga temannya yang masih berada disana.


Karena sudah berjumlah genap, pendakian pun dimulai. Bagas, Lenni dan Juna sangat bersemangat mengikuti jejak Dicky yang mengaku sudah hafal jalur track menuju puncak Gunung Madyopuro. Sebelum memasuki Pos 1, Dicky mengajak mereka bertiga melalui jalan pintas yang keluar dari jalur track pendakian. Karena ingin mengejar suasana matahari terbenam, Bagas, Lenni dan Juna pun sepakat mengikuti Dicky. Namun setelah beberapa jam berjalan, mereka tak kunjung menemukan Pos 1. Kondisi juga semakin gelap dan mereka akhirnya gagal mendapatkan pemandangan matahari terbenam. Lenni pun kesal terhadap Dicky yang membuat mereka berlima jadi tersesat ditengah hutan. Karena hari semakin gelap, mereka terpaksa mendirikan tenda untuk beristirahat disana.


Ketika mereka berlima sibuk mendirikan tenda, Lenni berteriak histeris melihat sosok penampakan sedang duduk dekat bebatuan. Lenni, Bagas dan Dicky yang histeris ketakutan langsung bergegas masuk ke dalam tenda untuk berlindung. Lain dengan Juna yang memberanikan diri mendekati bebatuan tersebut. Setelah ditelusuri, Juna melihat seorang pria paruh baya yang pingsan. Mereka pun langsung menolong pria tersebut dan dimasukan ke dalam tenda. Dari identitas yang mereka temukan, pria pingsan tersebut bernama Andrew Pramujito (Indra Pramujito). Bagas yakin jika Andrew ini merupakan salah satu bagian dari keluarga Pramujito yang terkenal di Surabaya sebagai konglomerat dan pengusaha barang-barang elektronik. Tak lama setelah itu, Andrew akhirnya sadarkan diri dan berterima kasih kepada Juna, Lenni, Bagas dan Dicky yang sudah menyelamatkannya.


Disaat Bagas, Lenni, Juna dan Andrew beristirahat, diam-diam Dicky terbangun dan pergi menuju sungai yang tak jauh dari tempat mereka mendirikan tenda. Dicky kemudian melakukan ritual di sungai tersebut dan mengambil sebuah batu dari dasar sungai. Setelah selesai mendapatkannya, Dicky bergegas kembali menuju tenda untuk mengambil tas nya dan meninggalkan Bagas, Lenni, Juna dan Andrew. Namun sayang, rencana Dicky untuk kabur gagal setelah dipergoki oleh Juna. Tak lama setelah itu, matahari pun terbit dan perjalanan menuju puncak dilanjutkan.


Usai menempuh perjalanan cukup melelahkan, rombongan Bagas akhirnya tiba di Pos 2. Mereka pun langsung beristirahat sejenak disana sambil memesan makanan yang ada di warung. Namun kehadiran rombongan Bagas di Pos 2 menimbulkan pandangan curiga dari para pendaki yang ada disana. Setelah selesai mengisi perut di warung, rombongan Bagas merencanakan untuk melanjutkan pendakian ke Pos 3 dan puncak gunung. Mendengar rencana tersebut membuat para pendaki lain terkejut. Mereka menyarankan Bagas, Lenni, Dicky, Juna dan Andrew untuk tidak melanjutkan pendakian karena esok hari adalah tanggal 1 Suro. Namun karena sudah terlanjur berada di Pos 2, rombongan Bagas tetap nekat melanjutkan perjalanan menuju puncak Gunung Madyopuro.


Seiring berjalannya waktu, perjalanan rombongan Bagas mendaki banyak menemukan rintangan. Satu persatu dari mereka mengalami kejadian mistis dan melihat banyak penampakan yang terus mengejar Lenni, Dicky, Andrew dan juga Juna. Selain itu, berbagai rahasia yang selama ini disembunyikan oleh mereka berlima mulai terkuak. Apa yang sebenarnya terjadi kepada rombongan Bagas di Gunung Madyopuro ini?


#Review:
Setelah berhasil menciptakan franchise YOWIS BEN (2018), Starvision Plus dan Bayu Skak kembali berkolaborasi menghadirkan film terbaru berjudul SEKAWAN LIMO (2024) di bioskop. Menariknya, film ini terinspirasi dari podcast-podcast horror tentang pendakian yang rutin didengarkan oleh Bayu Skak ketika ia pulang dari Jakarta menuju Malang.


Untuk segi cerita, kolaborasi antara Bayu Skak dan Nona Icha sebagai sutradara dan penulis skenario sukses menghadirkan cerita tentang perjalanan mendaki gunung yang tak hanya sekedar menghibur namun juga berbobot. Fokus cerita pun tidak berpusat pada satu karakter saja. Nona Icha berhasil membangun background story dari masing-masing karakter yang menarik dan juga kuat. Tujuan dan misi dari mereka berlima untuk mendaki juga terasa rasional bagi penonton. Selain itu, aku juga suka dengan jokes medok khas Jawa Timuran yang kembali berhasil ditampilkan oleh Bayu Skak di film ini. Serangkaian dialog komedi yang ditolantarkan para pemain begitu mengalir dan sama sekali tidak kaku. Konsistensi Bayu Skak menggunakan bahasa daerah di setiap film yang ia produksi pun selalu mencuri perhatian karena penyampaiannya on point. Untuk urusan komedi film SEKAWAN LIMO (2024) ini memang memuaskan, namun untuk urusan elemen horror nya, terkadang sesekali hit and miss. Suasana mencekam hutan di gunung dan jump scared nya masih bisa ditingkatkan lebih maksimal lagi. Namun hal tersebut aku bisa maklumi karena Bayu Skak sendiri baru pertama kali menjajal genre horror yang harus dikombinasikan dengan komedi didalamnya.


Untuk jajaran pemain, pemilihan nama-nama aktor yang asli dari Jawa Timur menjadi kekuatan terbesar dari film SEKAWAN LIMO (2024). Tektokan antara Bayu Skak, Benidictus, Firza, Indra, Dono hingga Keisya Levronka selalu berhasil memancing tawa penonton. Untuk elemen drama, kehadiran Nadya Arina semakin memperkuat cerita film SEKAWAN LIMO (2024). Issue yang diangkat tentang trauma, move on dari masa lalu dan tidak terus menerus menyalahkan diri sendiri berhasil dilakukan dengan maksimal oleh Nadya Arina dan juga Indra Pramujito. Kedua subplot dari mereka berdua membuat film ini semakin kaya dan memiliki hati.
Overall, film SEKAWAN LIMO (2024) surprisingly menjadi tontonan yang asyik dan sangat menghibur di bioskop di tahun ini. Bayu Skak you did it again after saga YOWIS BEN (2018)!


[8.5/10Bintang]

Saturday, 10 February 2024

[Review] Anyone But You: Drama Komedi Cinta & Benci Yang Menghibur!



#Description:
Title: Anyone But You (2023)
Casts: Glen Powell, Sydney Sweeney, Alexandra Shipp, Davionte Ganter, Hadley Robinson, Michelle Hurd, Dermot Mulroney, Darren Barnet, Rachel Griffith, Bryan Brown, Charlee Fraser, Joe Davidson
Director: Will Gluck
Studio: Columbia Pictures, SK Global, RK Films, Olive Bridge Entertainment, Sony Pictures


#Synopsis:
Ditengah situasi ingin segera buang air kecil namun harus mengantri di coffee shop, Beatrice (Sydney Sweeney) diselamatkan oleh seorang pria bernama Ben (Glen Powell) yang sedang memesan minuman di kasir. Pertemuan tak sengaja mereka ternyata berlanjut. Untuk pertama kalinya setelah putus, Bea memberanikan diri untuk berkenalan dengan Ben dan keduanya langsung akrab satu sama lain. Setelah bertemu di coffee shop, keduanya menghabiskan waktu bersama di apartment Ben.


Keesokan paginya, Bea merasa bingung dengan apa yang harus ia lakukan. Bea pun memilih bangun dari pelukan Ben lalu pergi dari apartment. Saat Ben terbangun, ia kecewa karena Bea telah pergi, padahal Ben sangat berharap Bea menjadi tambatan hatinya. Disisi lain, Bea pun kecewa terhadap Ben setelah tak sengaja mendengar obrolan antara Ben dengan Pete (Davionte Ganter). Sejak saat itu, Bea dan Ben tak lagi bertemu satu sama lain.


Enam bulan berlalu, Bea dan Ben tak sengaja bertemu lagi di bar. Ben ternyata teman dari pacar adiknya Bea yaitu Halle (Hadley Robinson) yang akan segera menikah dengan Claudia (Alexandra Shipp). Sebagai teman yang baik, Claudia meminta Ben untuk hadir ke acara pernikahan mereka yang akan digelar di Australia. Mau tak mau, Bea dan Ben harus bertemu kembali di acara tersebut. Dalam penerbangan menuju Australia, keduanya kembali dipertemukan dalam satu pesawat yang sama. Kebetulan selanjutnya, Bea dan Ben akan menginap di satu rumah yang sama yang sudah dipersiapkan oleh keluarga Claudia.
Menuju acara pernikahan Claudia dengan Halle, terjadi berbagai perselisihan antara Bea dengan Ben. Hal tersebut membuat anggota keluarga dan kerabat dari kedua mempelai pernikahan kesal. Situasi menjadi semakin banyak drama ketika mantan dari Bea yaitu Jonathan (Darren Barnet) ikut hadir karena diundang oleh kedua orangtua Bea. Selain itu, Ben juga bertemu kembali dengan sang mantan yaitu Margaret (Charlee Fraser) yang tinggal di Australia dan diundang oleh Pete. Kedua orang tua Bea berharap hubungan anaknya dengan Jonathan kembali bersatu dan berakhir bahagia seperti adiknya, Halle. Sementara itu, Margaret diam-diam ingin menjalin hubungan lagi dengan Ben, meskipun ia sudah memiliki teman dekat pria yaitu Beau (Joe Davidson).



Bea dan Ben ternyata sama-sama tak ingin kembali menjalin hubungan dengan orang di masa lalu. Hal tersebut didukung pula oleh Halle, Claudia dan juga Pete. Bea dan Ben kemudian membuat kesepakatan untuk pura-pura berpacaran selama acara pernikahan agar kedua orang tua Bea tak lagi menjodohkan dirinya dengan Jonathan, serta Margaret tak lagi terus mendekati Ben.
Awalnya semua rencana tersebut berjalan dengan lancar, namun seiring berjalannya waktu banyak terjadi masalah yang melibatkan semua orang di rumah tersebut. Bea dan Ben yang berusaha meyakinkan kerabat mereka terlihat seperti sepasang kekasih tak sengaja terjatuh saat berada di kapal. Saat sedang menunggu proses evakuasi menggunakan helikopter, Ben kemudian menjelaskan tentang apa yang ia rasakan saat mereka pertama kali bertemu. Sejak saat itu, hubungan keduanya mulai membaik. Bea dan Ben bahkan menghabiskan malam penuh gairah bersama. Keesokan harinya, giliran Bea yang kini terbangun seorang diri. Hal tersebut membuatnya sedih karena Ben ternyata masih sama seperti dahulu.


Keadaan semakin rumit saat Bea ketahuan keluar sebagai mahasiswi hukum dari Boston University oleh kedua orangtuanya. Bea merasa dikhianati oleh Ben karena hanya Ben lah yang mengetahui tentang ia yang keluar dari kampus. Tak hanya itu saja, kue pernikahan Halle dan Claudia pun terjatuh gara-gara pertengkaran yang terjadi diantara Bea dengan Ben. Pernikahan yang seharusnya berjalan dengan indah berubah jadi penuh kekecewaan. Bea dan Ben pun akhirnya meminta maaf kepada kedua mempelai. Mereka berjanji tak akan membuat keributan lagi.


Acara resepsi pernikahan Halle dan Claudia akhirnya berjalan dengan lancar. Namun dibalik itu, Bea diam-diam merasa sakit hati saat melihat Ben dan Margaret berciuman. Bea memutuskan pergi meninggalkan acara pernikahan untuk menenangkan diri. Bagaimanakah nasib hubungan rumit antara Bea dengan Ben?


#Review:
Bulan Desember lalu, film-film Hollywood yang tayang di bioskop terasa under performance dibandingkan bulan Desember tahun-tahun sebelumnya. Contohnya yaitu dua film produksi Warner Bros Pictures yaitu WONKA (2023) dan AQUAMAN AND THE LOST KINGDOM (2023) yang ternyata penghasilannya cukup rendah untuk ukuran film blockbuster di bulan Desember. Dari belasan judul film yang dirilis di penghujung tahun lalu, film ANYONE BUT YOU (2023) cukup berhasil mencuri perhatian para penonton di Amerika Serikat. Filmnya bahkan sampai bulan Februari 2024 masih tayang di bioskop. Yang menarik, film ini juga sukses menjadi film romcom dewasa terlaris dalam tujuh tahun terakhir secara global. Namun sayang, film ini tidak masuk ke bioskop Indonesia dikarenakan gagal lulus sensor dari LSF.


Untuk segi cerita, film ANYONE BUT YOU (2023) ternyata diadaptasi dari cerita klasik karya William Shakespeare yang berjudul MUCH ADO ABOUT NOTHING. Sutradara Will Gluck mengambil premis klasik dari Shakespeare yang kemudian dirombak lebih modern sesuai perkembangan zaman. Premisnya sih memang sangat sederhana tentang cinta dan benci serta pura-pura saling mencintai satu sama lain demi sebuah tujuan. Hubungan naik turun yang terjalin antara karakter Bea dengan Ben disini dipenuhi serangkaian kejadian konyol dengan jokes-jokes yang terbilang Amerika Serikat dan modern banget. Tektokan dialog antara karakter di film ini terbilang cukup cepat di beberapa bagian, sehingga terasa terlalu cerewet untuk sebagian penonton, khususnya aku sih. Meskipun demikian, film ini memiliki pesonanya tersendiri berkat kolaborasi apik dari duo Sydney Sweeney dan Glen Powell. Mereka berdua selalu berhasil menciptakan chemistry yang romantis, lucu dan penuh gairah dalam setiap adegan yang mereka lakukan. Konflik hubungan asmara mereka selalu terjadi karena miskomunikasi dan tidak jujur satu sama lain. Andaikan saja mereka bisa terbuka dan tidak kagok dalam mengungkapkan perasaan pasti film ini penuh dengan hal-hal romantis. Untuk selanjutnya, cerita tentang pernikahan LGBT yang dilakukan oleh pasangan Halle dan Claudia di film ini sudah jelas gagal lulus sensor di LSF. Pasalnya, pernikahan tersebut memang berpengaruh cukup besar terhadap plot utama dari film ANYONE BUT YOU (2023).


Yang paling aku suka dari film ini yaitu saat lagu 'Unwritten' yang dinyanyikan oleh Natasha Bedingfield bisa menjadi bagian cerita film yang dikemas sangat bagus dan juga menggemaskan. Apalagi konsep credit title nya bikin penonton ikutan sing a long bareng para pemainnya!
Overall, film ANYONE BUT YOU (2023) cukup berhasil mengobati kerinduan penonton akan film-film romantic comedy yang ringan, fun dan tak perlu cerita berlapis maju mundur segala macam. Glen Powell and Sydney Sweeney you did it!


[8/10Bintang]