Showing posts with label Jalan-jalan. Show all posts
Showing posts with label Jalan-jalan. Show all posts

Thursday, 10 March 2016

Tips Mendaki Gunung Untuk Pemula (katanya)

Assalamualaikum...

lama tak menyapa para pembaca, maklum sekarang sudah semakin banyak kesibukan di kantor..

Kalau diingat-ingat kayaknya aku udah pernah nulis soal tips pendaki pemula ini. Kalau kamu rajin baca Epicentrum pasti udah tau postingan yang berhubungan dengan Naik Gunung Tapi emang gak terangkum jadi satu postingan sih. Emang nyebar-nyebar di beberapa postingan, makanya, mungkin ini saatnya untuk menjadikannya satu, seperti aku dan kamu. 

Tips ini terdiri dari SSS (bukan Slamet, Sumbing, Sindoro ye), yakni SEBELUM, SAAT, dan SESUDAH pendakian, biar gampang buat diinget-inget dan (kalo bisa) dipraktekkan.

Langsung aja, ini dia, aku bagi 16 Tips Untuk Pendaki Pemula.


SEBELUM PENDAKIAN

Thursday, 28 November 2013

Menyusuri Eksotisme Kampung Batik Laweyan

Solo
alias Surakarta Hadininngrat..

Siapa yang tak kenal dengan kota ini..
Kota yang sangat terkenal dengan budayanya, kota yang begitu eksotis dengan keramah-tamahan penduduknya, dan kota yang sangat epik dengan sejarahnya..

dan disini lah tempat dimana aku dibesarkan..

Setelah sekian lama nggak pulang ke kota Solo, tiba-tiba aku terbersit keinginan untuk keliling kota Solo dengan sepeda. Sebenernya cita-citaku keliling Solo dengan sepeda sudah lama direncanakkan hanya saja baru terlakasana saat ini.

Dan destinasiku kali ini adalah


Kampoeng Batik Laweyan..
Selamat datang di Laweyan - photo by Rizki Pradana
Kenapa tempat ini aku pilih sebagai pemberhentian pertama, karena daerah inilah yang paling dekat dengan rumah, serta jika berwisata disebuah kampung yang begitu epik, pastilah akan menjadi sebuah perjalanan yang anti mainstream.

Pukul 06.30 mulai kukayuh sepedaku, dari daerah kartasura kearah selatan kemudian berbelok ke arah timur menuju kampung batik laweyan..

Kurang lebih 20-30 menit nge-gowes sepeda, sambil membawa kamera di pundak. Aku pun siap untuk hunting view dan wisata blusukkan di kampung batik Laweyan..

Aktivitas di pagi hari - photo by Rizki Pradana
Begitu tiba di kampung batik ini, suasana damai dan asri nampak langsung menyambutku. berteman udara sejuk di pagi hari, terlihat disana-sini warga yang memulai aktifitasnya untuk mencari rejeki. Mulai dari ibu-ibu yang bersiap ke pasar, seorang ibu yang mengantar anaknya sekolah, hingga para penjual batik yang mulai membuka tokonya.

Friday, 1 November 2013

Apakah ini di Luar Negeri?

Ini Bukan di Luar Negeri, ini INDONESIA

Ini di Bahama? Bukan , ini di Balikpapan



Pasti Singapura? Kamu salah , ini di Bontang , Kalimantan Timur



Di Monako? Salah , ini di Bunaken.




Pasti di Eropa? Bukan, ini adalah  Cartenz Pyramid 
yang merupakan salah satu puncak tertinggi di gunung Jayawijaya di Papua.




Lokasi shooting Jurassic Park kah? Atau di Selandia Baru? 
Ternyata pemandangan yang indah ini terdapat di Flores.




Lokasi shooting Lord of the Rings ya? Ternyata masih di Indonesia, 
dan merupakan salah satu sudut indah dari Gunung Bromo.




Mirip Tokyo Drift ya? Bukan, ini masih di Jakarta. coba lihat plat mobilnya.

Thursday, 10 October 2013

Bromo: Membelah Padang Savana

"Final Destination"

Ini bukan judul sebuah film sadis yang sering kita lihat, tapi ini adalah pemberhentian terakhirku di kawasan Gunung Bromo ini. Setelah menyambut pagi di Pananjakan dan menikmati pemandangan kawah serta hamparan lautan pasir dari Puncak Bromo, perjalanan ku pun berlanjut ke satu tempat yang cukup unik dari namanya.

Bukit Teletubbies dan Pasir Berbisik

Kenapa namanya Teletubbies??, ya karena perbukitan ini sangat mirip dengan setting lokasi acara anak-anak Teletubbies. Bukit ini adalah suatu areal yang unik di sisi timur gunung Bromo, yakni berupa hamparan Savana luas. Sekilas hamparan bukit - bukit tersebut menyerupai bukit rumput hijau di serial film anak tersebut. 

Tentu saja, Bukit Teletubbies di Bromo ini tidak ada hubungannya dengan Teletubbies di televisi. Nama julukan inipun ada karena pengujung yang memberikan nama, bukan masyarakat Tengger sendiri yang menamakannya. Bagi warga Tengger Kawasan tersebut di kenal dengan nama lain, yaitu "Lembah Jemplang".

membelah lautan pasir menuju padang savana
Untuk sampai di Bukit Teletubbies ini, aku dan rombongan harus mengarungi lautan pasir yang begitu luas. Berdesakan di dalam Jip, dan menghirup debu yang cukup menyesakkan dada, karena harus membaleh lautan pasir ke arah timur kawasan Bromo. Sama seperti cerita pendakian ku kemarin, seolah ada satu ikatan tersendiri yang terjalin sesama Traveller sehingga meski kami baru saling mengenal kita sudah merasa telah berteman lama.

Tuesday, 8 October 2013

Bromo: Pegunungan Tengger dan Pesonanya

Setelah puas aku menikmati pemandangan sunrise yang menawan di Puncak Pananjakan, kini saatnya aku memulai pendakian Gunung Bromo. Gunung Bromo sendiri termasuk dalam jajaran Pegunungan Tengger, yang memiliki bentang alam berupa pegunungan. Terdiri dari gunung Semeru, gunung Batok, gunung Widodaren, gunung Kursi, dan gunung Bromo, yang memberikan keindahan alam yang sangat menarik. 

gugusan pegunungan Tengger
Pegunungan Tengger merupakan salah satu gunung purba yang ada di Indonesia. Awalnya memiliki tinggi sekitar 4000 mdpl, Gunung Tengger mengalami letusan dahsyat yang kemudian membentuk lima kloni gunung, salah satunya gunung Bromo. Gunung Bromo terletak di kaldera pasir gunung Tengger purba, yang oleh masyarakat sekitar disebut “segoro wedi”. Gunung Bromo merupakan satu dari dua kawah gunung api yang terletak di pegunungan Tengger.

Gunung Bromo memiliki ketinggian sekitar 2.392 meter di atas permukaan laut. Jangan bayangkan mendaki gunung ini seperti medaki gunung layaknya perjalananku ke Semeru yang lalu. Untuk jalur pendakian ke Gunung Bromo ini sudah disediakan anak tangga untuk mempermudah pengunjung menuju puncak Gunung Bromo ini. Jumlah anak tangga yang harus kita daki untuk menuju puncak sekitar 250 buah anak tangga, entahlah aku pun tidak tahu berapa pastinya karena jelas tidak ada waktu menghitungnya. jadi yang mau merasakan sensasi naik gunung tanpa harus bersusah-susah, Bromo lah tempatnya.

Monday, 7 October 2013

Bromo: Beautiful Sunrise at Pananjakan


Setelah kakiku sesaat melayang diatas atap pulau jawa "Mahameru", aku pun melanjutkan langkah untuk menikmati kepingan surga yang lain di bumi pertiwi ini. masih dalam satu kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, ada satu tempat yang saangaat eksotis dan tak kalah indah dengan puncak para dewa. 

Bromo, begitulah meraka menyebut tempat yang indah ini. Sebuah gugusan gunung api aktif yang berada ditengah lembah, mebuatnya begitu menawan dengan landscape nya yang tentu saja membius siapa saja yang melihatnya. Dan kali ini aku akan berceloteh tentang indahnya Bromo dan kecantikan ciptaan Allah ini.

Mimpiku masih terus berlanjut untuk menikmati surga khatulistiwa. Setelah atap pulau jawa, kini aku ingin melihat suatu keindahan dari tempat yang banyak orang bilang adalah tempat terindah untuk melihat sang surya muncul dari peraduannya, dan tempat eksotis itu adalah Bromo.

Menikmati matahari terbit atau sunrise memang menjadi salah satu "menu" wajib jika kita menjelajahi kawasan Bromo. Tidak dapat dipungkiri lagi banyak pengunjung yang rela bangun pagi-pagi buta bahkan ada yang tidak tidur untuk dapat menikmati keindahan sunrise di Bromo ini. Memang sih satu hal yang cukup kontras di mana di kawasan perkotaan sekitar dini hari adalah jam-jam yang nyenyak untuk beristirahat, sedangkan di kawasan ini waktu dini hari adalah saat di mana dimulainya sebuah aktivitas untuk memulai hari.

Wednesday, 28 August 2013

MAHAMERU: Perjalanan Menuju Puncak Para Dewa (Bagian 5)

--Puncak Abadi Para Dewa—

Middi berjalan di depan dengan ayunan langkah yang lebih cepat, kali ini aku yakin bahwa itu memang dia, sambil bilang “ane tunggu di puncak ya ki”. tak ada jawaban keluar dari mulutku, hanya sebuah anggukan kecil, mempersilahkannya melangkah di depan. Kali ini yang dikatakannya benar, tepat pukul 07.00 Middi adalah orang pertama dari Tim kami yang tiba di Puncak Mahameru, 5 menit setelahnya aku memegang tepian batu dan melihat sebuah tanah datar seluas lapangan bola, sambil berkata..

Sampai…ya, Aku Sampaaii.....

Hanya rasa haru yang memenuhi hati. Lapisan tekad kami, yang telah kami teguhkan untuk dapat sampai disini. Sebuah Impian. Harapan. Persahabatan. Cinta. Inilah satu puncak yang selalu melintas dalam setiap mimpi-mimpiku, tak hanya aku, tapi juga mimpi-mimpi mereka, sahabat yang begitu dekat bagai seorang saudara. Hati kami telah kami bawa kesini mencapai puncak tertinggi Tanah Jawa. ...

beberapa langkah lagi Puncak Mahameru
Aku menghampiri Middi yang tengah duduk santai di tengah tanah lapang itu diatas sebuah tumpukkan batu. Mataku sedikit berkaca-kaca, rasa haru memenuhi rongga dada, dan langsung ku hadapkan tubuhku ke barat, kutekuk lututku, dan aku bersujud sambil terus mengagungkan nama-Nya, Middi pun ikut dalam keharuan dan kami sujud syukur bersama di Tanah Tertinggi Pulau Jawa ini, di puncak yang konon adalah Puncak abadi pada Dewa.

MAHAMERU: Perjalanan Menuju Puncak Para Dewa (Bagian 4)

--Perjalanan Hati--

18 Agustus 2013 pukul 00.00

Dalam dingin yang membekukan di Kalimati, kami semua satu Tim telah terjaga. Semua sudah bersiap menempuh sebuah perjuangan maha dahsyat, bukan hanya perjalan fisik, tapi juga sebuah perjalanan hati. Kami akan melakukkan summit attack ke satu tempat tertinggi di pulau ini. Semua persiapan sudah harus terpasang; headlamp, masker, kacamata, jaket tebal, sarung tangan, kupluk, dan air minum yang cukup.

Masih ada satu tempat lagi yang harus dilalui sebelum kami menuju puncak abadi para dewa, tempat itu bernama Arcopodo. Sedikit di atas tempat ini adalah batasan vegetasi, hutan cemara berganti dengan gunungan pasir hingga ke puncak, Mahameru.

Dalam satu lingkaran kami semua mulai berdoa, Aku pun sejenak menundukkan kepala, dipeluk dinginnya malam hatiku memanjatkan doa pada Sang Pemilik Nyawaku ini.

Yaa Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu
malam ini aku akan melangkah menuju satu titik tertinggi
satu titik yang tak semua orang dapat berdiri di atasnya
satu titik yang tak akan mudah di gapai tanpa peran dari Mu
Yaa Allah Yang Maha besar
Malam ini bisa jadi malam terakhirku melihat bintang
Malam ini bisa jadi malam terakhirku menghirup udara bebas
Malam ini bisa jadi malam terakhirku bersua dengan alam
Maka,
Mudahkan langkahku mewujudkan mimpiku ini
Ringankan kakiku untuk melangkah menjemput puncaknya
Lancarkan aku dan semua kawan2 ku di perjalanan ini
Dan setelah malam ini
Aku akan ikhlas menerima apapun takdir yang akan menjemputku
Dengan “Bismillahirohmanirrohim”
Aku melangkah…….

Langkah kaki mulai kami ayun meningglkan tenda kami dalam kebekuan di Kalimati. Kami semua berjalan dalam barisan menuju satu tempat; Arcopodo. Kami tak sendirian, bersama ratusan pendaki lain kami berjalan beriringan. Mataku tak dapat lepas memandang Mahameru, ratusan orang tengah berusaha mencapai puncaknya malam itu. 

Seperti kunang-kunang yang bergerak dalam barisan, lampu-lampu senter mereka membentuk garis cahaya sepanjang jalur menuju puncak Mahameru. Sungguh luar biasa indah dan menggetarkan jiwa.

Satu jam pertama kami lewati dengan penuh semangat, menembus lebatnya belantara dengan jalur yang terus menanjak, sesekali kami harus pun rehat untuk mengumpulkan tenaga. Ramainya pendaki malam itu membuat kami tidak sendirian. Lalu lintas menuju Arcopodo didominasi pendaki yang berharap mencapi Mahameru pagi itu. 

Dua jam sudah kami berjalan, ketinggian kian bertambah dan alam pun mulai tak cocok lagi dengan tubuh kami. Nafas mulai tersengal, dengan oksigen yang makin sedikit, kami terus melangkah. Perlahan persedian air kami mulai menipis. Kami hanya membawa 4 botol teh manis dalam kemasan mineral 600 ml. dalam hatiku mulai gundah “ini tak akan cukup sampai puncak”

Sayup-sayup terdengar suara dari atas kami “Arcopodo, arcopodo”, dalam hati pun lega terasa, berarti tinggal satu langkah lagi menuju puncak Mahameru. Tepat pukul 03.00 kami tiba di Arcopodo. Dahulu di kanan kiri jalur ini penuh dengan prasasti “in memoriam” mengenang para sahabat yang meninggal atau hilang di Mahameru, tapi kini sudah tak banyak terlihat karena sebagian besar telah diturunkan. Biarkan Mahameru tetap dalam pelukan alam, dan kenangan akan sahabat-sahabat kami yang mati dan hilang akan kami simpan di dalam hati.

in memoriam

MAHAMERU: Perjalanan Menuju Puncak Para Dewa (bagian 3)

--Berselimut Kabut Ranu Kumbolo—

17 Agustus 2013

Masih terngiang penggalan lirik Mahameru yang terus ku putar di dalam tenda sepanjang malam.

Mendaki melintas bukit, Berjalan letih menahan menahan berat beban
Bertahan didalam dingin, Berselimut kabut Ranu Kumbolo...

Dua Srikandi dalam pelukan kabut Ranu Kumbolo
Syair itu benar-benar menggambarkan suasana Ranu Kumbolo pagi ini, kabut tebal menghalangi sinar surya menyentuh permukaan Ranu Kumbolo. Seolah menyelimutinya dari segala macam keburukan dan apapun yang hendak menyentuhnya. Akupun bergegas masuk ke dalam selimut kabut itu untuk ikut menikmati pagi di Bumi Pertiwi yang sedang merayakan hari kemerdekaanya yang ke-68 ini.

Dirgahayu Indonesiaku..!!!
Merdeka..!!!
Sekali Merdeka tetap Merdeka..!!!

Tepat 17 Agustus, Di tepi Danau di ketinggian 2400 meter diatas permukaan laut ini, di salah satu surga di tanah khatulistiwa ini, kurasakan bangga menjadi anak dari ibu pertiwi. 68 tahun sudah bumi ini lepas dari penjajahan kolonial bangsa lain, meski bukan berarti mutlak merdeka dari penjajahan-penjajahan lain yang terus menyerang negeri ini.

Penjajahan moral, penjajahan akhlak, dan penjajahan ideology masih terus menerpa bangsa ini. Kita memang sudah merdeka dari adu domba bangsa Belanda tapi kita masih dijajah oleh koruptor yang masih bebas merajalela. Kita memang sudah merdeka dari kekejian pasukan Jepang tapi moral pemuda kita masih dijajah olah teknologi yang memberikan pengaruh buruk bagi perkembangan mereka.

MAHAMERU: Perjalanan Menuju Puncak Para Dewa (Bagian 2)

--Perjananan Menuju Surga—

Tanggal 16 Agustus 2013

Ranu Pani di pagi hari
Dipeluk dinginnya pagi di Ranu Pani, kami bersiap untuk santap pagi dan menyiapkan diri menuju puncak abadi para dewa. Menu pagi itu adalah sayur sop hasil kolaborasi Chef Ayi dan Chef eNeng. Buatku ini adalah menu termewah yang pernah aku nikmati selama hampir 5 tahun mendaki gunung. 

Sekitar pukul 09.30 pagi kami semua mendaftarkan diri ke Pos Informasi, menyerahkan sejumlah persyaratan administratif, memang sedikit molor dari jadwal, tapi tak apalah lah yang penting sekarang surat izin pendakian Gunung Semeru sudah ditangan.

Sarapan pagi bersama di Ranu Pani
Barulah sekitar pukul 11.00 pendakian benar-benar dimulai. Jalur pendakian Semeru yang akan kami lalui adalah Ranupane – Waturejeng – Ranukumbolo – Oro Oro Ombo – Cemoro Kandang – Kalimati – Arcopodo – Puncak Mahameru. Sedang target pendakian kami hari ini adalah sebuah surga yang ada di kaki Semeru; Ranu Kumbolo.

Bersiap melangkah menuju Ranu Kumbolo

MAHAMERU: Perjalanan Menuju Puncak Para Dewa

Sejuta haru menderu…
Beribu kebahagiaan membuncah…
Ukiran senyum tersungging…
Untaian kata syukur terus mengalun…
Mengiringi jemariku menggoresakan kata demi kata…

Ini adalah cerita tentang sebuah perjalanan hati mewujudkan mimpi, penuh cerita indah dan riuh kecerian bersama keluarga baru, menuju satu tempat tertinggi di pulau ini, dengan perjalanan yang penuh kisah tak terperi, untaian doa tak bertepi, dan sebuah harapan mewujudkan mimpi..

Kalaupun perjalanan ini akan berakhir dengan hembusan nafas terakhirku, aku sudah siap untuk itu. Dan selayaknya perjalanan menuju sebuah alam mimpi, akupun dengan sejuta keiklhasan sejenak menutupkan mata lalu perlahan melangkahkan kaki menuju satu tempat yang sudah ku anggap sebagai rumah kedua itu dengan ringan. Kita berasal dari tiada, dan akan kembali ke tiada…

--Mimpi memeluk Semeru—

Dengan puncak Mahameru yang menjulang 3676 meter di atas permukaan laut, menjadikannya sebagai tanah tertinggi di pulau Jawa.

Kawasan Bromo-Semeru
Disinilah tempat Sang Idealis angkatan '66 sekaligus salah satu pendiri Mapala UI "SOE HOK GIE" tutup usia di usia emasnya, tepat satu hari sebelum ulang tahunnya yang ke-27. Disini pula sebuah cerita tentang indahnya persahabatan terukir dalam sebuah tulisan yang telah di visualisasikan 5cm.

Mendadak aku bercerita sedikit lebih dramatis perihal ini, sebuah mimpi yang akan berujung pada titik tertinggi di pulau ini. Puncak abadi para dewa. Sebuah tempat yang tak hanya mengharuskan fisik bergelut dengan alam, tetapi juga lapisan tekad yang menyelimuti hati yang bisa membawa kita kesana.

Tuesday, 4 June 2013

My Other Blog

Assalamualaikum..

lama sekali rasanya aku gak bersua dengan kawan EPICENTRUM semua, karena memang berbagai kegiatan yang belakangan banyak menyita waktu sehingga gak ada waktu buat ngeblog,hehe.. (padahal gak ada pulsa modem buat internetan,hehe)

Nah untuk mengobati kerinduan kalian semua (PD tingkat dewa,haha), aku coba bagi beberapa alamat blog yang aku punya. mungkij kalian bosen juga kalau cuma mampir di EPICCENTRUM,,silahken di coba berkunjung ke blog-blog aku yang lain..

kurang dan lebihnya aku ucapin terimakasih banyak..:)
dan selamat blogwalking para kawan blogger sekalian :)

Wednesday, 16 January 2013

Malioboro icon of Jogja

September 2010

wah akhirnya libur awal puasa datang juga..
inilah kali pertama selama aku kuliah di Bogor bisa merasakan awal puasa di rumuahku tercinta..
karena tahun ini libur awal puasa cukup untuk pulang..

sore itu sekitar pukul 16.30 setelah megang tiket kereta Senja Utama jurusan St.Senen-St.Solo Balapan,,
akau bersam 2 orang adik kelas sebut saja namanya Sahrul dan Bimo bersiap untuk berangkat ke jakarta..
ditemani rintik hujan sepanjang perjalanan kami tak sedikitpun terfikir untuk mampir ke kota Gudeg Ngayogjokato Hadiningrat..

tapi ditengah perjalanan ke jakarta,,dengan perjuangan yang gak gampang,,karena diantara kami belum pernah ada yang pernah ke stasiun senen,,loncat dari KRL ke Busway,,dari busway jalan kaki ke satasiun senen,,tapi akhirnya berhasil sampai di stasiun senin pukul 18.30,,dan kemudian beristirahat disebuah masjid di depan stasiun,,disinilah sebuah rencana dadakan disusun..

Friday, 11 January 2013

Double Summit: Mt. Sumbing n Mt. Sindoro (part-2)

Gunung Sindoro 3150 Mdpl


Masih melanjutkan cerita sebelumnya (baca disini), setelah kami berlima suskses menginjakkan kaki di puncak teretinggi ke-2 di jawa tengah, kami masih punya 1 misi yang harus diselesaikan,,yaitu menyapa gunung di seberangnya,, apalagi kalau bukan sang penjantan Gunung Sindoro..

Setelah kurang lebih pukul 14.30 kami tiba kembali di desa bowongso pada tanggal 24 Desember 2012, kami pun bersiap melanjutkan perjalanan menuju Gunung Sindoro dengan men-carter angkot untuk menuju desa Kledung yang merupakan pos pendakian Sindoro..

kurang lebih kami tiba di Kledung sekitar pukul 17.00, disini kami disambut ramah dengan pemilik rumah sekaligus base camp pendakian ini, kami lanjutkan bersih-bersih serta makan nasi padang setelah 2 hari 1 malam hanya makan mie instan,hehe..

di basecamp inilah kami mendaftar untuk melakukan pendakian, disini pula kita dapat memesan minuman hangat hingga bisa menginap tanpa dipungut biaya tambahan..

dan kami pun menginap untuk mengisi tenaga, karena esok pagi perjalanan harus dilanjutkan menuju Puncak Sindoro..kamipun bisa puas selonjoran dan merileks-kan badan,, saking rileks-nya besok pagi waktu terbangun badan kami pege-pegel semua,hehe...
Team of Double Summit

Tuesday, 8 January 2013

Menikmati Kendahan Alam Kawah Putih

25 Januari 2010

tepat diusiaku yang ke 20,,bersama kawan-kawan dari Departemen Proteksi Tanaman IPB,,aku mendapat kado istimewa yaitu menyambangi keindahan kawah putih  yang terletak di Gunung Patuha, sebuah gunung yang terdapat di Jawa Barat. Ketinggian gunung ini adalah 2.386 meter. Kawah dari Gunung Patuha inilah yang dijadikan obyek wisata yang menarik dengan nama Kawah Putih yang terkenal di kawasan Bandung Selatan.

siapa yang tak kenal Kawah Putih Situ Patenggang..
pertama kali aku mengetahui tempat nan cantik rupawan ini pada saat aku masih SMA dari sebuah film yang bertema lophe-lophe,,film "Heart" yang di bintangi Acha Septriasa dan Irwansyah..
gaya dulu nih di "Kawah Putih"
dan selang 3tahun kemudian impianku ke tempat ini terwujud juga..
meski ini adalah rangkaian dari Acara Fieldtrip dan studytour,,tapi aku puas akhirnya  bisa menyaksikan secara langsung keindahan Kawah Putih tepat di hari ulang tahunku pula..

Sunday, 6 January 2013

Double Summit: Mt. Sumbing n Mt. Sindoro (part-1)

Gunung Sumbing 3371 Mdpl

Akhir tahun 2012 memang menyisakan banyak cerita indah, karena akhir tahun ini aku dan temen2 dari kelompok pencinta alam yang pada saat itu belum ada namanya memutuskan menghabiskan minggu terakhir di 2012 di dua puncak SINDORO dan SUMBING..

Rencana ini tercetus sesaat mendarat dari puncak Gunung Gede beberapa minggu sebelumnya (baca disini)..

Dan akhirnya dengan persiapan yang cukup panjang, akhirnya diputuskan untuk ber-tazabur alam di dua gunung tersebut dari tanggal 23-27 Desember 2012..

Perjalanan dimulai dari bogor hari sabtu tanggal 22 Desember dari terminal Baranangsiang bogor ditemani rintik hujan yang mengguyur dari siang, dan esok harinya entah bagamana kita sudah berada di kota yang baru yaitu WONOSOBO...

Gunung Sumbing (3371 mdpl) memang menjadi tujuan pertama kami.
dan jalur desa Bowongso menjadi pilihan kami untuk mencapai puncaknya, meski banyak orang yang lebih memilih lewat jalur Garung untuk menuju puncak gunung Sumbing..

Aku berangkat dari Bogor bersama 3 sahabat aku: Topan, Bangun (yang ini cewek lho,hehe), dan Nisa..dan janjian ketemu simbahnya gunung kyai Ichal di Wonosobo..

dan tanggal 23 Desember tepat pukul 10.30 kami mendarat di terminal wonosobo, disitu Ichal udah nungguin sambil ngobrol2   sama om-om,hehe..(perlu dipertanyakan nih orientasinya,hehe..:p)

setelah istirahat sebentar dan makan breaklunch (rapelan sarapan dan makan siang) kami membeli logistik (khususnya air) dan bersiap melanjutkan perjalanan menuju jalur pendakian desa Bowongso..

Habis belanja logistik di Indo m*rt

Tuesday, 1 January 2013

Sahabat Kecil

Baru saja berakhir, Hujan di sore ini
Menyisakan keajaiban, Kilauan indahnya pelangi
Tak pernah terlewatkan, Dan tetap mengaguminya
Kesempatan seperti ini, Tak akan bisa di beli

Bersamamu kuhabiskan waktu, Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna, Sayang untuk mengakhirinya


Melawan keterbatasan, Walau sedikit kemungkinan
Tak akan menyerah untuk hadapi, Hingga sedih tak mau datang lagi

Bersamamu kuhabiskan waktu, Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna, Sayang untuk mengakhirinya

Janganlah berganti, janganlah berganti
janganlah berganti, Tetaplah seperti ini
janganlah berganti, janganlah berganti
Tetaplah seperti ini..............


Monday, 3 December 2012

Jogjakarta City of History

Assalamulaikum...

mau cerita kisah di awal tahun nih,hehe..:p
jadi boleh dibilang ini telat posting,hehe..

11-12 Februari 2012

Kali ini aku berangkat Vacation sendiri ke kota Jogja. tapi benernya gak sendiri juga sih,cuma berangkat dari bogor sendiri dan kete,mu si dia di Jogja sekalian jemput karena kebetulan dia-nya lagi magang..

Berangkat hari kamis dari Bogor dengan Bus Safari Darma Raya karean gak ada bus RAYA jurusan Jogja,hehe..:p

singkat cerita hari jumat pagi sekitar jam 06.00 aku udah ngejugrug di perempatan Tugu sambil menikmati semangkuk soto dan teh hangat sembari menunggu kedatangan si buah pujaan hati,hehe..sambil berbincang juga sama seorang traveller asal jakarta yang kebetulan juga lagi nungguin ceweknya,hehe..

This is the real Jogjakarta 
Jogja never ending asia
sekitar jam 07.30 akhirnya Azka yang di nanti pun datang,,dan gak usah nunggu lama kita langsung telpon persewaan motor dan surunh ngaterin motornya ke stasiun Tugu, jadi kita gak repot repot nyari persewaan motor,,dengan Rp 50.000 kita bisa sewa motor di Jogja selama 24jam.

dan Vacation pun dimulai..

Sunday, 2 December 2012

My Vacation Calendar 2012

Assalamulaikum..

wah sepertinya ada yang salah sama blog EPICENTRUM kayaknya ketuker sama blog aku yang satu lagi BACKPACKER nih,,masa bulan November postingannya Jalan-Jalan mulu fotografinya ilang, rubrik mahasiswa terlupakan, cinta2an gak ada..

aahh bodo amat,,karena akhir tahun memang waktunya Jalan-jalan meeenn....


karena udah terlanjuur basah, ya udah mandi sekalian,hehe...maksudnya karena udah terlanjur kebanyakan jalan-jalan sekalian aja aku bikin list tempat-tempat wisata jalan-jalan, travelling, adventuring, sampai kuliner yang aku kunjungi sepanjang tahun 2012 ini..

jujur sebenernya lagi gak ada ideaja nih mau bikin postingan apa lagi,,soalnya lagi galau sama skripsi (slalu saja skripsi dijadikan kambing hitam,huuu)

oke deh biar gak terlalu ber-panjang lebar (klo terlalu panjang kasian cewek2nya klo terlalu lebar kasian cowok2nya -apaan coba mulai gak jelas-) langsung aja deh kita mulai menyebutkan nama-nama bulan mulai dari....

Friday, 30 November 2012

Jalan-Jalan ke Taman Nasional Yuuk

Assalamulaikum..

Jujur nih otak lagi mampet bingung mau posting apa,, soalnya idenya banyak ke sedot buat skripsi,hehe..

Makanya kali ini mau ngomongin materi kuliah aja deh, waktu aku ambil mata kuliah Rekreasi Alam dan Ekowista (nah lhoh pasti bingung ya aku anak pertanian kok ambil kuliah kayak gitu,hehe)

Jadi di IPB itu untuk melengkapi SKS dari jurusan kita sendiri yang masih belum mencapai 144sks, kita diperbolehkan ambil kuliah di luar fakultas sob, istilahnya Suporting Course (SC) gitu deh,,dan Fakultas Kehutanan menjadi fakultas keduaku,hehe..

Gimana tidak bisa dibilang fakultas kedua,, mata kuliah SC yang aku ambil mulai dari Perialaku Satwa Liar, Konservasi Ek-situ Satwa Liar, Hasil Hutan Sebagai Bahan Baku, Pengolahan Hasil Hutan, Etnobiologi Hutan, Silvika, hingga Rekreasi Alam dan Ekowisata semuanya dari Fakultas Kehutanan,hehe..

nah kali ini aku mau bahas tentang TAMAN NASIONAL  tapi di Pulau Jawa dulu aja ya (soalnya baru di pulau jawa aja yg pernah aku datengin,hehe).


nah nanti yang bertanda merah, itu yang pernah aku kunjungi yaa..:)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sahabat EPICENTRUM