Tuesday, April 25, 2017

Inilah Sejarah Panjang JICT Dalam Melayani Pelayaran Tujuan Langsung Atau Direct Call Di Tanjung Priok

Inilah Sejarah Panjang JICT Dalam Melayani Pelayaran Ttujuan Langsung Atau Direct Call Di Tanjung Priok

PT Jakarta International Container Terminal (JICT) mencetak sejarah baru di tahun ini dengan pencapaian sukses melayani kapal terbesar CMA CGM Otello, milik perusahaan pelayaran Perancis, Compagnie Maritime d'Affretement - Compagnie Generali Maritime (CMA-CGM).

Sebelumnya, 2 kapal berukuran besar lainnya yakni CMA CGM Titus dan Tancredi juga sukses dilayani di pelabuhan petikemas tersebut dengan produktivitas pelabuhan yang prima di JICT, yakni 27-30 Mph (gerakan per jam).

Kapal CMA-CGM Otello memiliki panjang 334 meter dan melakukan bongkar muat petikemas sebanyak 1.551 TEUs.

Direktur Utama JICT, Gunta Prabawa, di sela acara seremonial penyambutan kapal petikemas raksasa, di dermaga Utara JICT, Jakarta, Minggu (23/4/2017) mengatakan CMA-CGM telah sepakat menjalin kerjasama dengan PT. JICT dengan membuka layanan baru, yakni dengan nama Java South East Asia Express Services/ Java SEA Express Services/ JAX Services.

Service dengan jadwal satu kali setiap minggu ini akan melayani rute Pelabuhan Tanjung Priok ke West Coast (LA & Oakland) Amerika Serikat dan layanan perdana JAX Services dilakukan pada 9 April 2017 dengan kapal CMA-CGM Titus.

baca juga:


Namun demikian, sejarah panjang juga telah ditorehkan JICT dalam melayani pelayaran tujuan langsung atau direct call. Hal itu antara lain:


Tahun 2000
JICT bekerjasama dengan P&O Nedloyd untuk pelayanan langsung ke Eropa. Service ini ditandai dengan masuknya Kapal ‘MV Texas’ dengan kapasitas 3.052 TEUs dan panjang 289 meter.

Tahun 2007
JICT bekerjasama dengan Maersk Line untuk pelayanan langsung ke Afrika. Service ini ditandai dengan masuknya Kapal berkapasitas 2.500 TEUs dan panjang 220 meter.

Tahun 2011
JICT bekerjasama dengan konsorsium pelayaran termasuk APL (American President Line) untuk pelayanan langsung ke Australia. Service ini ditandai dengan masuknya Kapal ‘MV Boomerang’ dengan kapasitas 4.000 TEUs dan panjang 286 meter.

Tahun 2012
JICT bekerjasama dengan Maersk Line untuk layanan langsung ‘Noorthern Loop’, Jakarta - Fremantle, Australia. Service ini ditandai dengan masuknya Kapal MV Maersk Diadema dengan kapasitas 4.542 TEUs dan panjang 250 meter.

Tahun 2014
JICT bekerjasama dengan Pelayaran China Shipping untuk layanan langsung ‘Sundex’, Jakarta - Eropa. Service ini ditandai dengan masuknya Kapal MV CSCL Felixtowe dengan kapasitas 4.500 TEUs dan panjang 297 meter.

Tahun 2017
JICT bekerjasama dengan Pelayaran CMA CGM untuk layanan langsung ‘JAX’, Jakarta - Amerika. Service ini ditandai dengan masuknya Kapal MV CMA CGM Titus dengan kapasitas 8.500 TEUs dan panjang 334 meter.

--------------------------

perusahaan jasa custom clearance di tanjung priok jakarta indonesia - quantum indonesia

Sunday, April 23, 2017

Jalan Tol Akses Tanjung Priok Sepanjang 11,4 kilometer Akan Dilintasi 3.600 Truk Kontainer Setiap Hari

Jalan Tol Akses Tanjung Priok Sepanjang 11,4 kilometer Akan Dilintasi 3.600 Truk Kontainer Setiap Hari

Jalan Tol Akses Tanjung Priok sepanjang 11,4 kilometer telah diresmikan pada Sabtu 15 April 2017. Jalan tol ini diprediksi akan dilintasi oleh sekitar 3.600 truk kontainer.

Peresmian dilakukan oleh Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

"Dengan adanya tol ini kecepatan keluar masuk pelabuhan kontainer dapat ditingkatkan, artinya kapal- kapal peti kemas tersebut bisa dilayani dengan baik,"ujar Jokowi, di Jakarta, Sabtu, 15 April 2017.

Dengan tol baru ini, arus keluar masuk kontainer dari Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan utama Indonesia akan lebih cepat sehingga meningkatkan daya saing produk Indonesia.

Pembangunan jalan tol ini pertama kali dimulai pada 2008 lalu dan sempat mengalami permasalahan pengadaan lahan. Selain itu tercatat ketidaksesuaian mutu beton sebanyak 69 pilar sehingga dilakukan pembongkaran dan pergantian.

Adanya kendala itu membuat penyelesaian jalan Tol Akses Tanjung Priok mengalami keterlambatan hingga 5 tahun.

Jalan tol akses Tanjung Priok adalah bagian dari sistem jaringan tol Jabodetabek dan langsung terhubung ke ruas tol lingkar luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang memiliki memiliki total panjang 69,77 kilometer.

Proyek ini merupakan bagian dari target pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 kilometer hingga 2019 mendatang. Jalan tol ini juga masuk dalam Proyek Strategis Nasional yang tertuang dalam Perpres No. 3 Tahun 2016 di era Kabinet Kerja.

baca juga:


Jalan Tol Akses Tanjung Priok terdiri dari lima seksi, yaitu Seksi E-1 Rorotan-Cilincing sepanjang 3,4 Km, E-2 Cilincing-Jampea sepanjang 2,74 km, E-2A Cilincing-Simpang Jampea sepanjang 1,92 km, NS Link Yos Sudarso-Simpang Jampea sepanjang 2,24 km, dan NS Direct Ramp sepanjang 1,1 km.

dana warisan 1 m dengan cicilan ringan 355 ribu

--------------------------------------


Wednesday, April 19, 2017

Pelabuhan Patimban Subang Jawa Barat Segera Dibangun, Pengganti Pelabuhan Tanjung Priok Sebagai Pelabuhan Internasional

Pelabuhan Patimban Subang Jawa Barat Segera Dibangun, Pengganti Pelabuhan Tanjung Priok Sebagai Pelabuhan Internasional

Perkembangan bongkar muat barang ke depan tidak hanya bisa mengandalkan Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara saja. Pembangunan pelabuhan baru dengan daya tampung yang mumpuni juga perlu dikebut.

Salah satunya adalah pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Pelabuhan Patimban sendiri rencananya akan dimulai pembangunannya pada awal 2018 mendatang dan terbagi ke dalam tiga tahap dan ditargetkan rampung secara keseluruhan pada tahun 2027 mendatang.

"Pelabuhan Patimban harus segera dibangun sebagai pengganti (Pelabuhan) Tanjung Priok sebagai pelabuhan internasional," jelas Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldy Ilham Masita saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Minggu (16/4/2017).


Pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat menjadi salah satu infrastruktur yang paling ditunggu keberadaannya. Pasalnya ada beberapa titik kemacetan menuju Pelabuhan Tanjung Priok, di sisi lain sebagian besar industri sudah tidak ada lagi di Jakarta.

"Hampir 85% volume keluar masuk ke Tanjung Priok berasal dari luar DKI Jakarta," tutur Zaldy.

Dari sisi aksesibilitas angkutan barang, dengan adanya kereta barang dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Cikarang juga belum mampu untuk mempercepat mobilitas barang dari pelabuhan ke kawasan industri.

artikel terkait:


"Setiap penambahan kapasitas pelabuhan akan membuat Jakarta tambah macet dan Tol Tanjung Priok tidak akan cukup apalagi kapasitas kereta api dari Tanjung Priok sangat terbatas," kata Zaldy. (detikfinance).

----------------------------------

freight forwarding custom clearance di indonesia - quantum indonesia

Monday, April 17, 2017

Lagi, Kapal Kontainer Raksasa CMA-CGM Tancredi Dengan Kapasitas 8.700 TEUs Sandar Di Pelabuhan Tanjung Priok

Lagi, Kapal Kontainer Raksasa CMA-CGM Tancredi Dengan Kapasitas 8.700 TEUs Sandar Di Pelabuhan Tanjung Priok

Selang sepekan pascakedatangan kapal kontainer raksasa CMA-CGM Titus di Pelabuhan Tanjung Priok, hari ini, Minggu (16/4/2017) sebuah kapal kontainer raksasa kembali sandar di pelabuhan yang berada di Teluk Jakarta tersebut.

Kapal raksasa yang sandar di dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) itu bernama CMA-CGM Tancredi, dengan kapasitas hingga sekitar 8.700 TEUs, lebih besar dibandingkan kapal sebelumnya sebesar 8.500 TEUs.

Manager Corporate Affairs PT Jakarta International Container Terminal (JICT) Indira Lestari mengatakan kapal kontainer raksasa kedua yang datang itu memiliki bobot hingga 92.498 gross tonnage (GT) dan panjang sekitar 334,99 meter.

"Kapal CMA-CGM Tancredi berkapasitas pasti 8.721 TEUs, tambat di JICT kemudian melakukan bongkar muat barang kisaran 2009 TEUs (bongkar 165 TEUs dan muat 1844 TEUs)," ujarnya, Minggu.

Menurutnya kapal tersebut masih merupakan layanan dari perusahaan pelayaran raksasa asal Prancis, Compagnie Maritime d'Affretement - Compagnie Generali Maritime (CMA-CGM).


Prasetyadi, Direktur Operasional dan Sistem Informasi PT Pelindo II / Indonesia Port Corporation (IPC) mengatakan bahwa CMA-CGM memang telah menjanjikan akan melayari Pelabuhan Tanjung Priok selama sepekan sekali.

"Mereka memang menjanjikan akan melayari sepekan sekali, kalau muatan terus bertambah bahkan akan mendatangkan kapal raksasa generasi terakhir yang berkapasitas hingga 14.000 TEUs," ujarnya.

artikel terkait:

CMA-CGM telah sepakat menjalin kerjasama dengan PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II / Indonesia Port Corporation (IPC) dengan membuka layanan baru, yakni dengan nama Java South East Asia Express Services/ Java SEA Express Services/ JAX Services.

Service ini akan melayani rute Pelabuhan Tanjung Priok ke West Coast (LA & Oakland) Amerika Serikat. Layanan perdana JAX Services dilakukan pada 9 April 2017 dengan kapal CMA-CGM Titus. (industri.bisnis.com)

------------------------------

perusahaan jasa custom clearance di jakarta indonesia - quantum indonesia

Kapal Besar Bermuatan 10.000 TEUS Akan Merapat Ke Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta

Kapal Besar Bermuatan 10.000 TEUS Akan Merapat Ke Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kapal bermuatan 10.000 TEUs bakal merapat ke Pelabuhan Tanjung Priok minggu depan. Kapal ini kata dia menjadi kapal terbesar yang pernah merapat ke Indonesia.

Dengan adanya kapal besar yang merapat ke Indonesia, diharapkan kontainer tujuan Indonesia tak lagi transit di Singapura.

"Seminggu lagi akan datang kapal besar 10.000 Teus yang akan mulai merapat ke Tanjung Priok, ini kapal besar pertama yang datang di Tanjung Priok dan ini akan kita gunakan untuk menurunkan biaya-biaya logistik kita dan mempercepat proses pengiriman barang atau kedatangan barang dari dan ke Indonesia," kata Jokowi.

Menurutnya, ini merupakan terobosan yang harus dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia ke luar negeri.

Karena dengan kedatangan kapal itu nantinya, barang yang akan dikirim tak perlu lagi melakukan transit di Singapura, mengingat pelabuhan Tanjung Priok telah bisa disandari oleh kapal-kapal besar.


"Saya ingat, ini sudah berpuluh tahun saya tahu ini kita cita-citakan. Dan Insya Allah nanti hari Minggu depan akan ada sebuah kapal besar 10 ribu Teus yang akan merapat ke Priok, itu adalah awal daya saing dari produk-produk Indonesia karena biaya feed cost-nya akan jauh lebih murah karena pelayanannya lebih baik dari kapal-kapal yang hadir di Pelabuhan Tanjung Priok," ungkapnya.

Pelabuhan Tanjung Priok memang disiapkan untuk menjadi pelabuhan hub internasional melalui intensifikasi transhipment dengan direct call (pelayaran langsung) jarak jauh.

artikel terkait:
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, hal tersebut lantaran keinginan Indonesia agar bisa bersaing setidaknya dengan Singapura dan Malaysia.

"Kita ingin minimal Tanjung Priok harus sama dengan yang ada di Singapura dan Malaysia," tandasnya. (ang/detikfinance).

-------------------------------
perusahaan emkl di jakarta - quantum indonesia

Friday, April 14, 2017

Inilah Tiga Pelabuhan Laut Di Indonesia Yang Ditargetkan Menjadi Hub Internasional

Inilah Tiga Pelabuhan Laut Di Indonesia Yang Ditargetkan Menjadi Hub Internasional

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menyiapkan 3 pelabuhan besar untuk menjadi hub internasional. Ketiga pelabuhan tersebut adalah Tanjung Priok, Kuala Tanjung, dan Patimban.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Pelabuhan Tanjung Priok menjadi yang pertama menjadi pelabuhan hub internasional.

"Kita punya konsep hub internasional itu 3, Priok itu enggak bisa enggak, makanya 2 tahun ini selama Kuala Tanjung belum beroperasi penuh jadi Priok, barang dari luar itu penting," kata Budi di Kantornya.

Budi menjelaskan, Pelabuhan Kuala Tanjung juga nantinya akan fokus pada kontainer, sedangkan untuk Pelabuhan Patimban difokuskan sebagai pelabuhan pelayanan industri kendaraan.

"Apalagi nanti akan ada industri kendaraan besar di Patimban, jadi nanti Patimban akan berbagi fungsi dengan di Priok," jelasnya.

Saat ini, kata Budi, pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara terbagi menjadi 3 tahap, tahap pertama progres pembangunannya sudah mencapai 80% dan tahap kedua yang bekerjasama dengan Port of Roterdam masih belum berjalan.


Untuk merealisasikan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi hub internasional. Kata Budi, Kementerian Perhubungan memberikan waktu hingga Mei 2017 agar perusahaan sektor pelabuhan asal Belanda mampu menentukan sikap ingin membangun atau tidak.

"Tapi saya tidak ingin mendahului. Mungkin progresnya 80% tahap I di Kuala Tanjung, kalau tahap kedua itu masih nol persen, dengan tahap satu bisa internasional tapi masih terbatas," ungkapnya.

baca juga:
"Kuala Tanjung dan Priok bisa saling melengkapi, karena kita juga sudah siapkan jalan tol, kereta api, di sana untuk CPO, dan produk unilever dari Sei Mangkei," jelasnya.

Sebelum menjadi pelabuhan hub internasional, kata Budi, Kemenhub tengah menyiapkan formulasi diskon tarif bagi kapal-kapal berkapasitas besar untuk bersandar di Indonesia, serta hitungan biaya penundaan dan pemanduan kapal.

-------------------------------------
international freight forwarding in indonesia - quantum indonesia