Untuk Perkongsian, di ambil dari Lembaga Fatwa Mesir, Boleh menjadi panduan secara umum dalam agama bukan sahaja secara khusus seperti dalam fatwa di bawah. untuk ubah ke bahasa indonesia sila pilih di bahagian atas sebelah kiri.
Rujuk fatwa disini
Saya suka memetik apa yang dinyatakan Mufti Ali Jum'ah tentang perkataan Imam Malik dalam fatwa tersebut yang bermaksud, "Barangsiapa yang dari dirinya keluar sesuatu yang dapat dimaknai sebagai bentuk kekafiran dari sembilan puluh sembilan sisi, namun dapat juga dimaknai sebagai bentuk keimanan dari satu sisi saja, maka hal itu harus dipahami sesuai dengan makna keimanan itu."
KEJAYAAN MANUSIA DALAM AGAMA TAAT PERINTAH ALLAH S.W.T, IKUT CARA NABI MUHAMMAD S.A.W........(‘Aye Musalmano! Musalman bano’)
Friday, March 12, 2010
Tuesday, March 2, 2010
UNTUKMU WANITA 2
Targhib wa tarhib
Dalam hadis: "Diantara wanita-wanita didunia ini ada yang kecantikannya melebihi dari bidadari kerana amal perbuatannya ketika didunia." ( Tanbihul Ghafilin, Faqih Abu Laits As-samarqandi)
Abu hurairah r.a. berkata: "Demi Allah yang menurunkan kitab pada Nabi Muhammad s.a.w. Sesungguhnya ahli syurga tiap saat bertambah elok cantiknya, sebagaimana dahulu didunia bertambah tua." ( Tanbihul Ghafilin, Faqih Abu Laits As-samarqandi)
Anas ra. Berkata bahwa suatu ketika sekumpulan wanita datang menghadap Rasulullah saw. Dan berkata, “ya Rasulullah, kaum lelaki telah memperoleh banyak pahala dengan ikut serta dalam jihad. Tunjukkan kepada kami suatu amalan yang dapat membantu kami memperoleh pahala sebagaimana yang telah dicapai oleh para mujahid. Rasulullah saw. Berkata, “Seorang di antara kamu yang tinggal di rumahnya,(menjaga malu dan kehormatannya), akan memperoleh pahala jihad.”(Musnad Bazzar)
“Jika seorang wanita shalat lima waktu, puasa di bulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya, dan taat kepada suaminya, maka akan dikatakan kepadanya:”Masuklah kamu ke dalam surga dari pintu surga mana saja yang kamu kehendaki.” (HR. Ahmad)
Dari Abu Hurairah dalam Hadits yang panjang berkata: bersabda Rasulullah : "Ada dua kelompok penghuni neraka yang belum pernah aku lihat: suatu kaum yang memiliki pecut seperti ekor sapi dan dipergunakan untuk memukul orang lain, dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, berjalan sambil berlenggak-lenggok, kepala mereka bagaikan punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tidak pula dapat mencium wanginya, padahal wangi surga dapat tercium dari jarak sekian dan sekian"(Muslim)
Kata Renungan.
Sayyidina Ali berkata,:
“Adakah kamu tidak merasa malu? Adakah kamu tidak merasa cemburu? Salah seorang daripada kamu membiarkan isterinya keluar di kalangan para lelaki ajnabi. Dia melihat kepada mereka dan mereka dapat melihat kepadanya.” ( Hukum Wanita Bermusafir, Syeikh Nuruddin Merbu Banjar al-Makki)
Perkara Larangan dan Amaran.
“Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman agar menundukkan pandangan mereka...”(QS. An-Nur ayat 31)
"Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati itu seluruhnya akan ditanyakan - perihal perbuatannya masing-masing." (al-lsra': 36)
Nabi bersabda yang maksudnya: “Aku tidak meninggalkan sesudahku fitnah bagi kaum lelaki lebih berbahaya dari perempuan”(Muttafaqun Alaih)
Dari Ma’al bin Yasir ra., sesungguhnya Rasulullah saw. Bersabda, “Lebih baik bagimu jika sebuah paku baja ditancapkan ke kepalamu daripada engkau menyentuh wanita yang tidak dihalalkan bagimu.”(Hr. Thabrani, Baihaqi)
Dari Abu Said r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Janganlah seseorang lelaki itu melihat kepada auratnya orang lelaki lain, jangan pula seseorang wanita melihat auratnya orang wanita lain. Jangan pula seseorang lelaki itu berkumpul tidur dengan orang lelaki lain dalam satu pakaian dan jangan pula seseorang wanita itu berkumpul tidur dengan orang wanita lain dalam satu pakaian." (Riwayat Muslim)
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Janganlah sekali-kali seseorang lelaki di antara engkau semua itu menyendiri dengan seorang wanita, melainkan haruslah ada mahramnya beserta wanita tadi." (Mu'ttafaq 'alaih)
Uqbah bin Amir ra. Meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. Suatu ketika bersabda, “Jangan mendekati wanita yang bukan mahram.” Seorang lelaki bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana dengan saudara ipar?” Nabi saw. Menjawab, “Saudara ipar adalah kematian!”(Muttafaq ‘alaih)
Dari Ibnu Umar ra. Meriwayatkan bahwa Nabi saw. Bersabda, “sesungguhnya malu dan iman adalah dua bersaudara. Jika Salah satunya hilang, maka yang lainnya dengan sendirinya akan hilang.”(Riwayat Baihaqi)
Nabi saw. Bersabda, “Amalan yang paling baik bagi kaum wanita ummatku adalah ridha dan menghindarkan diri dari laki-laki.”(Syara’I Hijab dengan rujukan Hijab wanita Muslimah – Dr Muhammad Ismail M)
Rasulullah saw. Bersabda, “Ketahuilah dengan jelas bahwa adzab Allah kepada orang yang melihat ghair mahram dan orang-orang yang menonjolkan diri dihadapan mereka(lelaki atau wanita).”(Misykat dengan rujukan Hijab wanita Muslimah – Dr Muhammad Ismail M)
Dalam hadis: "Diantara wanita-wanita didunia ini ada yang kecantikannya melebihi dari bidadari kerana amal perbuatannya ketika didunia." ( Tanbihul Ghafilin, Faqih Abu Laits As-samarqandi)
Abu hurairah r.a. berkata: "Demi Allah yang menurunkan kitab pada Nabi Muhammad s.a.w. Sesungguhnya ahli syurga tiap saat bertambah elok cantiknya, sebagaimana dahulu didunia bertambah tua." ( Tanbihul Ghafilin, Faqih Abu Laits As-samarqandi)
Anas ra. Berkata bahwa suatu ketika sekumpulan wanita datang menghadap Rasulullah saw. Dan berkata, “ya Rasulullah, kaum lelaki telah memperoleh banyak pahala dengan ikut serta dalam jihad. Tunjukkan kepada kami suatu amalan yang dapat membantu kami memperoleh pahala sebagaimana yang telah dicapai oleh para mujahid. Rasulullah saw. Berkata, “Seorang di antara kamu yang tinggal di rumahnya,(menjaga malu dan kehormatannya), akan memperoleh pahala jihad.”(Musnad Bazzar)
“Jika seorang wanita shalat lima waktu, puasa di bulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya, dan taat kepada suaminya, maka akan dikatakan kepadanya:”Masuklah kamu ke dalam surga dari pintu surga mana saja yang kamu kehendaki.” (HR. Ahmad)
Dari Abu Hurairah dalam Hadits yang panjang berkata: bersabda Rasulullah : "Ada dua kelompok penghuni neraka yang belum pernah aku lihat: suatu kaum yang memiliki pecut seperti ekor sapi dan dipergunakan untuk memukul orang lain, dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, berjalan sambil berlenggak-lenggok, kepala mereka bagaikan punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tidak pula dapat mencium wanginya, padahal wangi surga dapat tercium dari jarak sekian dan sekian"(Muslim)
Kata Renungan.
Sayyidina Ali berkata,:
“Adakah kamu tidak merasa malu? Adakah kamu tidak merasa cemburu? Salah seorang daripada kamu membiarkan isterinya keluar di kalangan para lelaki ajnabi. Dia melihat kepada mereka dan mereka dapat melihat kepadanya.” ( Hukum Wanita Bermusafir, Syeikh Nuruddin Merbu Banjar al-Makki)
Perkara Larangan dan Amaran.
“Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman agar menundukkan pandangan mereka...”(QS. An-Nur ayat 31)
"Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati itu seluruhnya akan ditanyakan - perihal perbuatannya masing-masing." (al-lsra': 36)
Nabi bersabda yang maksudnya: “Aku tidak meninggalkan sesudahku fitnah bagi kaum lelaki lebih berbahaya dari perempuan”(Muttafaqun Alaih)
Dari Ma’al bin Yasir ra., sesungguhnya Rasulullah saw. Bersabda, “Lebih baik bagimu jika sebuah paku baja ditancapkan ke kepalamu daripada engkau menyentuh wanita yang tidak dihalalkan bagimu.”(Hr. Thabrani, Baihaqi)
Dari Abu Said r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Janganlah seseorang lelaki itu melihat kepada auratnya orang lelaki lain, jangan pula seseorang wanita melihat auratnya orang wanita lain. Jangan pula seseorang lelaki itu berkumpul tidur dengan orang lelaki lain dalam satu pakaian dan jangan pula seseorang wanita itu berkumpul tidur dengan orang wanita lain dalam satu pakaian." (Riwayat Muslim)
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Janganlah sekali-kali seseorang lelaki di antara engkau semua itu menyendiri dengan seorang wanita, melainkan haruslah ada mahramnya beserta wanita tadi." (Mu'ttafaq 'alaih)
Uqbah bin Amir ra. Meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. Suatu ketika bersabda, “Jangan mendekati wanita yang bukan mahram.” Seorang lelaki bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana dengan saudara ipar?” Nabi saw. Menjawab, “Saudara ipar adalah kematian!”(Muttafaq ‘alaih)
Dari Ibnu Umar ra. Meriwayatkan bahwa Nabi saw. Bersabda, “sesungguhnya malu dan iman adalah dua bersaudara. Jika Salah satunya hilang, maka yang lainnya dengan sendirinya akan hilang.”(Riwayat Baihaqi)
Nabi saw. Bersabda, “Amalan yang paling baik bagi kaum wanita ummatku adalah ridha dan menghindarkan diri dari laki-laki.”(Syara’I Hijab dengan rujukan Hijab wanita Muslimah – Dr Muhammad Ismail M)
Rasulullah saw. Bersabda, “Ketahuilah dengan jelas bahwa adzab Allah kepada orang yang melihat ghair mahram dan orang-orang yang menonjolkan diri dihadapan mereka(lelaki atau wanita).”(Misykat dengan rujukan Hijab wanita Muslimah – Dr Muhammad Ismail M)
Subscribe to:
Posts (Atom)