Showing posts with label Bali. Show all posts
Showing posts with label Bali. Show all posts

Wednesday, March 10, 2010

Pantai Geger, Nusa Dua, Bali

Bosan nggak sih kalau berlibur ke Bali perginya ke tempat yang itu-itu aja? Kalau saya amati, banyak dari rekan traveler atau holidayer domestik yang berkunjung ke tempat-tempat terlalu populer seperti pantai Kuta, kalau clubbing pasti ke Double Six, kalau mau makan di tempat high-end selalu di Ku Deta, kalau mau ngadem pasti ke Ubud. Padahal masih banyak tempat-tempat senada yang nggak kalah menariknya dari overcrowded places tersebut.

Pantai Geger salah satunya. Pantai ini terletak di selatan Bali, tepatnya di daerah Nusa Dua. Tempatnya agak tersembunyi, tapi tenang dan pemandangan tidak kalah indah dengan pantai-pantai yang sudah kita kenal di Bali. Sekarang ini sih Pantai Geger sudah mulai dirambati dan diketahui oleh turis-turis, tapi masih belum segawat Kuta.

Sekilas mengenai situasi di Pantai Geger:



Pantai ini merupakan pantai sunrise. Jadi kalau memang rekan nggak bisa bangun pagi, jangan berharap-harap lihat sunset yaa. Tapi walaupun minus sunset, pasirnya yang putih dan airnya yang tenang menarik para wisatawan, terutama yang berkeluarga, untuk bersantai disini. Anak-anak bisa bermain di laut dengan aman.

Tidak hanya yang berkeluarga, para surfers pun sering ke Geger karena jauh di tengah lautan, ombaknya sangat bagus untuk surfing. Mereka harus naik boat dulu untuk ke tengah.

Geger adalah salah satu tempat di Bali dimana ada kebun seaweed (rumput laut) yang ditumbuhkan oleh masyarakat lokal sekitar. Kebun ini tidak memenuhi seluruh pantai, tapi luasnya cukup untuk menimbulkan bau-bauan khas rumput laut.

Proses pengeringan (penjemuran) rumput laut yang baru dipanen.


Seperti pantai-pantai komersil lainnya di Bali, banyak tukang pijat dan penjual makanan kecil yang akan menawarkan barang dagangannya kepada kita. Tapi untungnya mereka tidak semenjengkelkan yang ada di Kuta. Dan sebenarnya lumayan juga sih ada mereka. Karena dalam segi keteradaan makanan, Geger ini masih terbatas. Ada beberapa resto di pinggir pantai, tapi harga2nya pada umumnya mahal. Seperti seafood kebab di bawah ini yang dijual di Nusa Dua Beach Grill kalau nggak salah harganya Rp 95 ribu per porsi. Jadi kalau rekan-rekan adalah budget traveler, ada baiknya bawa aqua sendiri dan snack2 kecil.

Images under copyrights of Carla Ardian Photography.

Tuesday, July 24, 2007

Dreamland, bongkasa, sangeh

Well, sudah siap untuk bersenang senang ?

Pagi itu sabtu, 21 juli jam setengah delapan saya janjian bertemu dengan partner saya di depan kantornya. Yaps, hari itu ada satu gawean yang harus diselesaikan. Dan gawean itu adalah jalan jalan seharian penuh.
Cihuiiiii.......



Jam 8 pagi menunggu di lobby sebuah hotel di Kuta, dan ternyata pada telat juga si para peserta. Setelah komplit, dan tidak ada peserta yang tertinggal kita berangkat ke arah selatan bali. Stop pertama sebagai warming up hari ini adalah pantai dream land yang terletak di daerah Pecatu, Kuta Selatan.

Cuaca dalam perjalanan agak tidak bersahabat, mendung tebal dan sempat turun titik titik hujan. Sempat muncul khawatir kalau di pantai hujan lebat, bisa bisa acara yang udah tersusun berantakan. Tapi kami masi beruntung, perjalanan 30 menit dari Kuta ke Dream Land disambut dengan langit yang mulai membiru.

Memasuki daerah Pecatu Graha, mendekati parkir kita diharuskan membayar admission untuk kendaraan 5000 rupiah (gak pake ticket). Di sekitar parkir memang pemandangan terlihat masih sangat gersang. Bukit karang masih dapat terlihat, tapi mungkin beberapa tahun lagi pastinya situasi sudah sangat berbeda karena di daerah ini sedang dikerjakan satu proyek golf 17hole.

Dream land merupakan salah satu pantai yang sangat terkenal dikalangan surfers. Dan lokasi pantai inipun awalnya ditemukan oleh orang asing. Tau MLTR kan? salah satu video klip mereka pernah dibuat di tempat ini.


Untuk dapat menginjak pasir pantai dream land, kita harus menuruni anak tangga yang lumayan tinggi. Di pinggir pantai banyak terdapat cafe cafe sekaligus penginapan yang biasanya disewa oleh para surfers. Suasana pantai tidak seramai pantai Kuta, entah apakah karena masi pagi. Lazy chair dan payung yang banyak terpasang pun masih terlihat kosong. Kita bisa lihat beberapa surfers bermain dengan ombak, orang berlari pagi dengan anjingnya dan terntunya kami yang bermain beberapa game di pinggir pantai.

Sekitar satu setengah jam berada di pantai, saatnya untuk meneruskan perjalanan untuk acara selanjutnya ke desa Bongkasa, mengarah ke utara dari Denpasar.

Di markas organizer team building ini, di tengah sawah kami menikmati menu makan siang.
Pumpkin soup yang lumayan enak, seenak jika dibuat 'jaja waluh' ( kue labu? ) dan main course nasi, sayur urap dan sate lilit. Yummy!

Setelah makan siang, beberapa classic car sudah menunggu kami. Mobil mobil keluaran tahun 1930an yang sudah dimodifikasi sedemikian terlihat cantik sekali.


Okay, saatnya on road! Ada 6 mobil yang beriringan menyusuri desa desa. Untuk beberapa orang yang selama ini hanya tinggal di besarnya Jakarta, perjalanan ini sangat berkesan karena melewati jalan kecil desa dengan udaranya yang masih segar.

Pemberhentian kami selanjutnya adalah di dekat sebuah pura. Entah, saya tak memperhatikan nama puranya. Tapi jika melihat dari lokasi dan besarnya, kalo gak salah itu adalah pura desa. Di depan pura ini terdapat pohon beringin yang super duper besar. Umurnya mungkin sudah lebih dari ratusan tahun. Akar beringin yang menggantung pun terlihat sangat kokoh, dan mungkin jika saya bergelantungan disana, tidak akan putus juga :D


Beberapa game untuk meningkatkan rasa kerjasama dan solidaritas dimainkan disini. Dari lokasi banyan tree ini, sebagian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan sepeda menyusuri desa, dan sebagian dari kami mengendarai mobil. Awalnya saya ingin mengendarai sepeda, tapi mengingat posisi saya sebagai penyusup di group ini jadinya saya harus terima jika saya tidak kebagian sepeda. Huhuhuhu....

Dan kamipun berpisah mengambil jalur masing masing. Mereka yang naik sepeda ditemani oleh guide, dan kami yang ada di mobil pun bersenang senang dengan mobil kami.


Sangeh, tempat pertemuan kembali seluruh group. Saya sempat test drive dengan Marvia, mobil yang berwarna merah disini. Saya sudah membuat rekan saya di jok belakang tegang saat saya menginjak gas dan mengendarainya sebanyak 2 laps. Tenang, saya tidak akan menabrakkan mobil ini, karena saya dan kamu masih muda. Huehue...

Di sangeh kita bisa bertemu dengan teman teman lama, para monyet. Tempat ini tidak terlalu ramai dikunjungi turis jika dibandingkan monkey forest di daerah ubud ataupun alas kedaton di Tabanan.


Jika ingin berfoto dengan monyet, akan dibantu oleh local guide sekaligus merangkap fotografer. Guide akan memberikan makanan kepada monyet sehingga monyet mendekat dengan kita. Tinggal pilih, mau foto dengan monyet di pangkuan atokah monyet yang nangkring di atas kepala, semua bisa diatur. Dan kita akan dapat satu lembar foto polaroid yang ditebus seharga 20 rebu.

Mau pakai kamera sendiri? boleh saja, asal tetep ambil satu polaroid dari guide local yang sudah bantuin berpose dengan monyet. *wink*

Sekitar jam 4 sore, kami tiba kembali di markas. Kali ini saya memilih perjalanan diatas sebuah truk. Seneng seneng saja awalnya, tapi ketika turun barulah mulai rasa sakit kepala karena masuk angin. Huhuhu... manja yak!
Tapi itu semua harus dicuekin, karena susunan acara belum selesai semuanya.

Jam 6 sore, kami bersiap untuk dinner di Jimbaran. Hihihi, tanpa berganti baju, hanya dengan mandi kambing dan dandan sedikit kami meluncur untuk menikmati seafood di pantai Kedonganan.

Hari yang melelahkan dan sangat menyenangkan.
thanks for the trip,

ps. mengingat ini adalah salah satu trip gratisan buat saya, jadinya angka angka yang menyangkut biaya tidak lengkap karena saya tak terlalu peduli. hehehe... sorry yah!

Monday, July 02, 2007

Ayung River Rafting

Wanna have some adventure ?

Salah satu kegiatan yang lumayan seru adalah ikutan rafting. Di Bali ada banyak sekali perusahaan rafting, tinggal pinter pinter kita untuk memilih. Dari segi track yang dilalui hampir sama antara satu company dengan yang laennya. Cuman yang sering jadi pertimbangan adalah service yang diberi seperti tingkat profesionalitas guidenya (tentunya gak mau pake guide yang tnyata gak bisa renang kan) yang punya service bagus dan terntunya harganya juga bagus.

Beberapa waktu lalu sempet ikutan rafting di sungai ayung dengan Ayung River Rafting. Starting point dimulai di daerah Petang, sekitar 1 jam perjalanan dari Denpasar ke melewati sangeh. Lokasi starting point berdekatan dengan Bali Elephant Camp yang merupakan produk lain dari Ayung River Rafting.

Setiba di starting point, kita diharuskan untuk register dengan menulis nama dan alamat. Hal ini untuk keperluan asuransi jika terjadi kecelakaan pada track. Barang barang bawaan kita seperti baju ganti dan teman temannya kita titip di reception aja dan bisa kita ambil lagi di finish point. Kalo ingin membawa kamera, dompet dan henpon bisa kita simpan di dalam waterproof bag yang ada di raft.

Selanjutnya kita persiapkan diri masing masing dengan memakai life jacket, helm, dan paddle yang disiapkan disana. Pilih yang ukurannya pas biar terasa nyaman. Setelah itu kita turun kebawah menuju sungai lewat tangga yang banyak. hehehe...saya tak sempat menghitungnya.


Satu perahu karet biasanya berisi 4 - 5 orang ditambah seorang guide. Kita akan mendapat penjelasan singkat sebelum turun ke air. Bagaimana cara memegang paddle, bagaimana cara mengayuh, dan bagaimana cara membuat teman basah kuyup ( ini teori tambahan dari saya ). Yang penting adalah satu team harus selalu kompak kalo tak ingin tercebur. hehehe

Track yang dilalui kali ini sepanjang 11 kilometer ditempuh dalam waktu 2 jam kurang lebih. Banyak variasi jeram dari yang berupa riak riak kecil sampai dengan jeram yang bisa membuat perahu nyangkut dan terbalik. Sepanjang sungai ayung ini kita akan melewati beberapa hotel besar yang terdapat di daerah Ubud. Melewati tebing tebing tinggi, pohon pohon besar dan merambat, dan tentunya air terjun yang menjadi central point perjalanan ini.


Sempet berhenti dua kali untuk foto foto dan nyebur di sungai. Lebih tepatnya adalah hanyut kebawa arus. Untungnya guide yang punya nama keren Ricky, nyelametin saya. Kalo ga, saya gak isa posting sekarang. hihihihi
Itu sebabnya juga, potonya gak ada yang bener, soalnya udah sibuk nyelametin diri sendiri.

Ketika tiba di finish point, bukan berarti perjuangan sudah berakhir. Ada beratus ratus tangga yang harus dilewati supaya bisa kembali ke atas. Whoaa...terus terang sempet buat ngos ngosan juga.

Akhirnya sesudah mengeringkan diri, salin pakaian dan sedikit dandan, waktunya buat makan siang. Sepagian main air memang buat perut laperrr banget. Makannya lumayan enak, buffet gitu dah, tinggal pilih pilih sendiri maunya apa.

Buat yang mau pergi rafting, paling enak pake celana pendek ama kaos, jangan lupa bawa baju ganti, handuk extra ( biasanya seeh dapet handuk juga ), perlengkapan mandi kecil kecilan gituh, sunblock, trus pake sendal yang tahan air.

Harga untuk rafting sekitar 200 rebuan per orang. Umumnya sudah termasuk transfer dan makan siang. Kalo peserta tambah banyak, bisa dapet harga lebih murah lagi loh.
Kebetulan acara rafting saya kemaren gratisan :D. Namanya aja dapat tawaran, gak enak hati kan kalau harus menolak.

So kesimpulannya kalau ada yang mau ikutan rafting kapan kapan, boleh deh nanti tak kasi harga special telor ceplok (numpang jualan yaa...*peace)

Tuesday, April 10, 2007

Jatiluwih - Tabanan, Bali

Sekejap menjauh dari kota, menghilang dari gedung beton, menikmati hijau dan dinginnya mata air, dan tibalah kami di Jatiluwih.

Jatiluwih adalah satu daerah di Tabanan yang terkenal karena panorama sawahnya yang keren banget. Dikenal juga sebagai daerah lumbung beras. Letaknya sekitar kaki Gunung Batukaru yang banyak dikunjungi masyarakat pada saat upacara keagaamaan. Yaps, di Gunung Batukaru ini terdapat salah satu pura yang terhitung besar.



Dan hari itu kami berangkat dari Denpasar pukul 8.45 pagi. Melewati tengah kota, dan dalam waktu 30 menit sudah tiba di Tabanan. Menyempatkan mampir ke rumah seorang teman untuk menjemput seorang adik kecil *eh kelas 6 SD masih kecil gak yah?* dan lanjut giliran ngepit di rumah untuk mencuri sedikit ransum bekal perjalanan.
Jam 10 pagi kami lanjut berangkat menuju Jatiluwih. Arah perjalanan ke utara sekitar 25 kilometer dari Tabanan. Tidak terlalu jauh kan? Melewati desa Penebel, udara terasa semakin sejuk dengan kanan kirinya sawah dan pohon kelapa.

First stop kami adalah pinggiran sebuah sungai di tengah sawah. Letaknya di pinggir jalan dan saya ingat betul beberapa tahun lalu setiap datang ke Jatiluwih sering nyebur di kali ini. Airnya segerrr banget, dingin seperti air es yang di kulkas. Batu batu di dasar sungai terlihat jelas saking bening airnya. Pengen banget nyemplung, tapi karena sekarang perginya cuma bawa diri aja, terpaksa niat diurungkan sampai batas waktu yang belum ditentukan.



Sekitar 15 menit disungai, kita berangkat lagi menuju sebuah bendungan. Bendungan Yeh Aya Hulu merupakan bendungan yang digunakan untuk mengatur alur air di daerah Jatiluwih ini. Kita turun ke bawah bendungan, dengan rasa yang nyes nyes gitu, dan lutut juga agak gemeter kalo pake nengok ke bawah.

Saat itu air bendungan tidak terlalu tinggi, dan pintu bendungan posisi tertutup. Sempet keluar niat pengen nyoba buka pintu air, tapi takut nanti gak bisa nutup. Ah... niat kan boleh ya? Belom tentu juga dilakuin.

Di bendungan ini kita udah kelaperan dan kita pun buka ransum makan siang. Sate ayam pake lontong. Yummy banget...Gak lupa dessert buah jeruk...



Puas menyalurkan narsis dengan poto poto, kami pindah lagi ke tempat yang lebih jauh, sekitar sekilo dari bendungan. Ketemu sebuah restoran kecil yang punya view asik banget. Tapina kita gak masuk resto itu, cuman nebeng di bale bengongnya aja. Duduk menghadap sawah luas banget dengan latar belakang gunung Batukaru, menghabiskan sisa bekal srikaya sambil baca baca.


Uahhh.....semakin lama kami disini, jadinya makin ngantuk. Apalagi pas banget jamnya tidur siang. Suasana yang sepi, hanya suara angin dan sesekali suara burung sawah. Karena takut bablas ketiduran, akhirnya jam 1.30 siang kita balik lagi ke arah Tabanan.
Diperjalanan, seorang dari kami sempat tertidur diatas motor. Wuehh, tapi untung aja gak pake acara jatoh segala.

Yaps, perjalanan mengusir kebosanan, mengisi hari dengan sedikit tawa. Menyenangkan bukan?

Wednesday, July 12, 2006

Back to Bali

Udah beberapa minggu lalu balik dari Bali. Kalo mandat dari pak modie g terngiang-ngiang terus di kepalaku..niscaya aku g posting cerita deh d blog ini :P

Berangkat 28 Juni 06 pk 18.00. Pake travel BMW. Setor duit 187 rb. Secara si travel itu pake bus..perjalanan berlangsung cukup nyaman (kalo tidak menghitung sandaran + kaki kursiku yang stuck...g bisa diubah posisinya). Dapat blanket, hot tea/coffee (waktu penyeberangan ke Gilimanuk), makan malam. Awal perjalanan disuguhi VCD karoke Broery Marantika & Dewi Yul.

Hari pertama jalan ke Nusa Dua, Uluwatu, Dreamland & menikmati sunset di kuta.
2 hari pertama keliling pake motor pinjaman, cuma bayar bensin doank...lumayan buat ngirit.
Nginap di rumah saudara di Pulau Moyo-Denpasar.
Bali saat itu cukup sepi turis, baik domestik maupun turis luar, meskipun lagi high season musim liburan. Yang ramai cuma Kuta doank :P

Pantai Nusa Dua cukup sepi siang itu. Disediakan kursi GRATIS untuk berjemur, tapi sebaliknya sewaktu Anda menginjakkan kaki di Dreamland. Tiket masuk bayar Rp 2000. Jika Anda ingin berteduh di kursi pantai yang nota bene 1 set dengan payungnya, akan dikenai harga Rp 30.000 yang mendadak akan diturunkan setengah harga kalo Anda menunjukkan tanda2 penolakan.

Dari Nusa Dua dilanjutkan ke Uluwatu. Sebelum memasuki daerah pura, pengunjung diwajibkan mengenakan ikat pinggang kain kuning yang sudah disediakan. Ada beberapa orang yang menawarkan jasa buat mengantar, tapi kita lebih memilih untuk jalan sendiri.

Watch out with the monkeys. They can steal your stuffs. Lebih baik jangan mengenakan topi atau kacamata. Ada beberapa pengunjung yang lagi apes kena copet monyet nakal. Saatnya penjaja kacang beraksi. Membujuk si monyet dengan kacangnya (jangan2 mereka sekongkolan ya...???)
Btw, monyet di sana besar2...jadi agak seram juga. Apalagi kalo melewati tempat yang sepi dan cuma ada monyet di kanan kiri...hiiih...hati-hati dengan kamera Anda juga. Selalu kenakan strap kamera di pergelangan tangan.

Penunjuk arah ke Dreamland kurang jelas sehingga pake acara nyasar2 dulu. Dari gerbang Griya Pecatu (yang ada patung besar), ambil jalan kiri (ke kanan masuk perumahan). Dari sana lurus aja terus, tapi lagi2 papan petunjuk ga jelas sama sekali sehingga nyasar lagi ke arah pantai Balangan. Proyek di Dreamland belum selesai, sehingga jalan2 juga masih banyak yang berbatu-batu. Kalo ke sana lebih baik pake mobil aja, kalo pake motor mesti sedia bantalan buat pantat :P Tourists love to surf there.

2 hari menikmati sunset di Kuta. Ternyata ada bulan2 tertentu untuk mendapat sunrise & sunset yang bagus (sayang infonya kurang jelas bulan apa saja). Bagus dalam arti sinarnya ngga pecah..mataharinya kelihatan 'bundar'.

Sunrise di Bali sekitar dimulai pk. o6.30 WITA bisa dilihat dari pantai Sanur atau pantai Serangan (not so good sunrise-bring ur jacket)...padahal udah bela2in bangun pagi jam 5...soalnya di Surabaya kan jam 5an dah mulai terang. Sebaliknya, jam 5-5.30 an malah masih gelap gulita seperti malam.


Bali Bird Park
www.bali-bird-park.com
Ke arah Gianyar, di daerah Batubulan.
Di Bali Bird Park ini bisa ditemui koleksi burung2 yang tersebar di Indonesia, Africa & Amerika Selatan. Di depan Bird Park bisa memasuki area Taman Reptil.
Tiket masuk: Rp 58xxx (60 rb)/person

What can u do?
- Fed the birds @ Guyu-Guyu Corner. Aku dikasi mangkok yang isinya makanan burung...eh...tau2 ada yang hinggap sendiri...ada yang iseng mangkal di kepalaku lagi :D
- Interactive Feeding Times. Ikutan kasi makan burung2 itu. Ada jadwal tertentu.
- Bird Nursery
- Meet the Bird Stars
- and so on ...and so on...

Sampe sana udah sore, sekitar jam 3 WITA. Jadi cuma foto sana sini as usually n kasi makan di Guyu-Guyu. Jam 5 udah tutup.

Bedugul, Lovina Beach n Dolphins
Wiken diajak Om-ku ke Bedugul & Pantai Lovina.
Dari arah Denpasar- Bedugul kalo ada papan penunjuk jalan yang gede ke arah Bedugul di daerah kelokan (mengarah ke kanan), jangan lewat sana, tapi terus aja. Kalo mengikuti papan itu, mau ke pura yang di tengah harus nyewa perahu. +/- Rp 30rb. Kalo gak mau bayar lewat jalan darat saja. Jadi tidak perlu belok kanan mengikuti arah papan, tapi lurus...sampai ketemu tempat parkiran pertama (daerah makanan), terus lagi sedikit (tidak ada makanan).
Di situ bisa menikmati kebun bunga & tenangnya danau Beratan.
PS: bawa jaket/topi karena dingin & sering gerimis.

Dari Bedugul menuju Singaraja.
Menginap di Putri Sari Hotel. Rp 110rb/kamar.
Termasuk mahal mengingat kondisi kamar.
Teras gelap (depan kamarku lampunya g ada. Hebat)
Kamar cukup bersih, dilengkapi TV, AC, intercom, tapi sprei + selimut sudah pudar.
Kamar mandi cukup bersih, tapi juga tidak bersih2 amat.
Air dari kran wastafel bau besi :(
Lebih aman mandi pake shower.
Air minum yang disediakan hotel juga berasa aneh.
Kamar menghadap sepetak kecil sawah orang, dengan seekor sapi yang kerjanya cuma muter2 sambil memamah biak.
Ada swiming pool (air hangat).

Bangun pagi 5.20 WITA.
Berangkat ke pantai Lovina sekitar 06.00 WITA.
Om Benny sudah janjian sama tukang perahu langganannya dulu waktu masih jadi guide, Pak Mangku. Sewa perahu sekitar Rp 200 rb (termasuk snorkle tools, tanpa fin).
Seperti biasa...06.30 di ufuk timur mulai ada semburat merah.
Setelah matahari cukup tinggi, ternyata banyak perahu juga di sana yang seperti qta, hunting dolphin. Beberapa kali lumba2 kelihatan dari kejauhan, sayang terlalu jauh & terlalu cepat mereka menghilang.
Untung pak Mangku cukup sabar & ulet.
Lama juga qt putar2 & nunggu sampe bosan, tapi dolphin tak kunjung menampakkan hidung lucunya :(
Sampai akhirnya, perahu qta bertemu dgn serombongan dolphin, cukup dekat!
HUAAH....senangnya!!
Beautiful creatures! How amazing!
Melihat dolphin dgn mata kepala sendiri di habitat aslinya...wow!!
Sempat kurekam, meskipun dari beberapa kali rekaman ga seberapa bagus, but not bad lah :P

Setelah berpisah dgn makhluk2 lucu itu, perahu menepi.
Saatnya snorkling.
Ada trik untuk 'memanggil' ikan2. Pake roti tawar.
Jadi sekalian kasi makan mereka.
Ngga seberapa bagus & banyak macemnya sih. Much much better snorkling di Pulau Menjangan.

Abis check out diajak mancing di Kolam Pancing Daluman.
Pake umpan ulat. Gemuk2...huhuhu...
Belajar mancing. Baru masukin umpan, eh..kok udah dimakan.
Pengunjung lain lama loh dapetnya...huhuhu...jadi seneng juga neeh
Dapet gurami 7 & lele 6...hehehehe...
Hasil pancinganku sendiri gurami 3-4, lele 2.
Gurami Rp 23rb/kg, lele Rp 11-12 rb/kg.

Wisata Kuliner
Malamnya janjian sama temanku makan 'the famous' sate babi yang dielu2kan beberapa teman di sini. Sampe penasaran pengen nyoba belum kesampean.
Akhirnya malam itu hunting sate babi di jl. WR Supratman Denpasar tercapai.
Untung buka sampe malam.
Ternyata satenya aneh. Ngga cocok sama lidahku.
Bumbunya kental kayak pake kanji gitu (jadi inget bumbu lumpia semarang). Rasanya kayak taoco....hueeehhh???!!
Kutambah kecap, sapa tau lebih enak, tapi hasilnya sama aja...malah jadi lebih aneh...hehehe.
Waktu itu satenya juga cepat dingin sih. Sayang.
Kami bertukar cerita, ditemani dengan tingkah polah dari tikus2 Bali yang menunaikan 'sidak'nya :( jadi jangan kaget kalo melihat sekelebat sosok hitam mereka lari2 di depot itu...hiii....

Besok malamnya janjian lagi sama temanku itu buat mengunjungi teman kami lainnya.
Dengan tampang tak berdosa temanku itu nawarin DIVING di PULAU MENJANGAN.
What?!?
Ikutan dia & keluarga Omnya, yang udah ada kenalan sama kelompok diving apa gitu (lupa). Kan lumayan....
Kalo aku setuju paling ngga pulangnya mesti minggu.
So tempting...tapi sayang banget aku udah beli tiket pulang buat lusa (Trigana Air Rp 281 rb. The cheapest price) & hari minggu dah ada janji. Jadi BATAL deh :((
I hope my chance will come next time.

Eniwei, abis dari kos teman, kami makan di Restoran Samudra, Denpasar.
Aku pengen nyoba Kepiting Telor yang dimakan pake roti.
Di sana gak salah namanya Kepiting saus cabe (well, sort of that).
12 rb/kg.
Jadi si kepiting (milih dulu yang ada telornya) disajikan pake saos (kental2 kayak saos fuyunghai), telornya dicampur di saos itu. Nah, ntar saosnya dioleskan di roti.
Nyammmmm....uenaaaaaaaak tenan.

Hari terakhir, Rabu...aku ikut temanku tadi ke Ubud.
Dia ngurusin kerjaan sebentar, terus qta makan salah 1 makanan wajib kalo ke Ubud : Babi Guling Oka. 15 rb/porsi tapi benar2 sebanding dengan rasanya.
Gurih, renyah...enyak..enyak...enyaaaaak........

PS: Recommended babi guling lain: BG. Bakas (biasanya buat oleh2 sama ce2ku) & BG. Rahayu di Nusa Dua (waktu cari tempat ini di-guide sama sopir taxi...hehehe. Dia kebetulan searah. Untunglah). 1 lagi di Sesetan (belum nyoba, tapi menurut orang2 enak).
IMHO, babi guling Oka is da best!

Cepat2 balik Dps.
Flight jam 16.55 WITA, tapi sempat delay setengah jam. Untung dah sedia perlengkapan buat pengisi waktu. Buku, Zen, sms n got some calls :P
Trigana Air melayani rute penerbangan ke arah Indonesia Timur.
Tapi masih lebih mending daripada Air Asia.
Di sini masih dikasi minum, kue & roti.
Sampe surabaya rasanya agak aneh.
Back back to people I love, friends and reality.

Holiday is already end, dude ^o^