Tradisi sati atau bakar diri hidup-hidup, dianggap sebagai lambang kesalehan, sekaligus menunjukkan pemilikan laki-laki atas perempuan. Biasanya dilakukan oleh perempuan yang berkasta tinggi dan dipercayai hanya perempuan pilihan yang dapat melakukannya.
Tradisi sati dipandang sebagai alternatif yang lebih baik ketika seorang isteri ditinggal mati oleh suami, daripada mereka mengalami penyeksaan dari saudara-saudara ipar, yang akan menyalahkan perempuan sebagai penyebab mati suami.
Sati menjadi tradisi tidak hanya berlaku bagi isteri, tetapi juga bagi isteri simpanan, saudara ipar dan bahkan ibu, untuk mengorbankan dirinya di api pembakaran jenazah laki-laki yang memiliki mereka. Pelaku sati diagungkan sebagai pahlawan, sesuai dengan ajaran hindu.
KEPADA SELURUH UMAT ISLAM DI SELURUH DUNIA, SAYA INGIN MENGUCAPKAN SELAMAT MENYAMBUT MAAL HIJRAH...SEMOGA TAHUN INI MEMBERI KEBERKATAN KEPADA KITA DAN SELURUH UMAT ISLAM DI DUNIA...
Sokushinbutsu adalah rahib Buddha atau imam yang didakwa menyebabkan kematian dengan cara menjadikan mereka sebagai mumia. Cara ini dilaporkan terjadi hampir secara eksklusif di utara Jepun sekitar pemerintahan Yamagata. Terdapat antara 16 sampai 24 mumia yang telah ditemukan.
Tiga tahun para imam hanya makan diet khusus yang terdiri dari kacan dan biji-bijian. Mereka kemudian hanya makan kulit dan akar dalam waktu tiga tahun dan mulai minum teh racun yang dibuat dari getah pohon Urushi yang biasanya digunakan untuk laka mangkuk.
Keadaan ini menyebabkan mereka muntah dan cepat kehilangan cairan di tubuh, dan yang terpenting, mematikan anggota tubuh yang dapat menyebabkan kerosakan pada tubuh yang biasa menimbulkan kematian.
Akhirnya, pada peringkat mummifying biarawan akan mengunci dirinya dalam kubur batu yang ukurannya hampir tidak lebih besar dari tubuhnya, di mana dia tidak akan bergerak dari posisinya. Penghubung ke dunia luar adalah tabung udara. Setiap hari ia mengingatkan orang-orang di luar bahawa ia masih hidup.
KALI INI SAYA INGIN MENGAJAK ANDA SEMUA UNTUK MENGETAHUI TENTANG TRADISI YANG MENYEBABKAN DAN MENGHADIRKAN PENDERITAAN KEPADA KEBANYAKAN ORANG PADA ZAMAN DAHULU...
1. FOOT BINDING
Foot Binding atau pengikatan kaki adalah tradisi menghentikan pertumbuhan kaki perempuan zaman dahulu yang terjadi di China. Tradisi ini telah menghadirkan penderitaan besar bagi para perempuan China pada masa itu.
Pengikatan kaki biasanya dimulai sejak anak berumur antara empat sampai tujuh tahun. Masyarakat miskin biasanya terlambat memulai pengikatan kaki kerana mereka memerlukan bantuan anak perempuan mereka dalam mengurus sawah dan berkebun.
Pengikatan kaki dimulai pada masa akhir dinasti Tang (618-907) dan mulai merebak kepada golongan kelas atas sehingga pada zaman dinasti Song (960-1297), pada zaman dinasti Ming (1368-1644) dan dinasti Qing (1644-1911), budaya mengikat kaki merebak dalam majoriti masyarakat China hingga akhirnya dilarang pada Revolusi Sun Yat Sen tahun 1911.
Kelompok yang menghindari adat ini hanyalah bangsa Manchu dan kelompok imigran Hakka yang merupakan kelompok paling miskin dalam kasta sosial China. Kebiasaan mengikat kaki ini berlangsung selama sekitar seribu tahun dan telah menyebabkan sekitar satu million wanita China yang mengikat kaki.
Pengikatan kaki dilakukan dengan cara membalut kaki dengan ketat menggunakan kain sepanjang sepuluh kaki dengan lebar dua inci, melipat empat jari kaki ke bahagian bawah kaki dan menarik ibu jari kaki mendekati tumit. Hal ini membuat kaki menjadi lebih pendek.
Pembalut kaki semakin diketatkan dari hari ke hari dan kaki dipaksa memakai sepatu yang semakin kecil. Kaki harus dicuci dan dipotong kukunya kerana kalau tidak akan membuat kuku-kuku kaki di kaki yang diikat menusuk ke dalam dan menimbulkan infeksi. Jika balutan terlalu ketat maka dapat timbul buku-buku di kaki yang harus dipotong dengan pisau.
Kemudian kaki juga harus diurut untuk mengurangi rasa sakit. Pengikatan kaki membuat salur darah tidak lancar sehingga dapat membuat daging kaki menjadi busuk dan kaki dapat mengeluarkan nanah. Semakin kecil kaki seorang gadis maka akan semakin cantik ia dipandang. Panjang kaki seorang gadis hanya antara 10-15 sentimeter saja.