Alhamdulillah, Senin, 19 Maret 2012 lalu saya akad kredit rumah sederhana. Akad ini saya sebut "kesabaran berbuah manis" Betapa tidak, saya pesen rumah ini sudah cukup lama. Bahkan jika ditotal dari saat pertama pendaftaran terhitung teramat lama.
Sebetulnya kami tidak berniat membeli rumah ini, tapi demi menolong teman, akhirnya saya ambil juga rumah ini.
Awalnya yang mau ngambil rumah ini adalah teman saya. Sekitar dua tahun lalu, kontrakan teman saya akan berakhir, tinggal empat bulan lagi. Ia berpikir, kalau mau nerusin ngontrak, tarifnya akan dinaikkan pemilik rumah. Lalu dia memutuskan untuk kredit rumah sendiri. Lokasinya sekitar lima kilometer dari rumah kontrakannya.
Setelah daftar dan menunggu, ternyata hingga habis kontrakan, rumah itu belum dibangun juga. Akhirnya, dia memutuskan nyari rumah KPR yang ready stock. Setelah muter-muter dan nyari informasi, akhirnya dapat, tapi lokasinya lumayan jauh. Meski jauh, ia terlihat senang karena cicilan yang ia bayarkan tidak sia-sia karena rumah itu menjadi hak milik. Beda dengan mengontrak dimana yang untung adalah pemilik rumah.
Senin, 26 Maret 2012
Kamis, 15 Maret 2012
kalau takut, ya bikin jembatan. (tips pindah kuadran dari tung desem waringin)
Kebanyakan karyawan, termasuk saya dan teman di kantor punya keinginan mempunyai usaha sampingan. Selain untuk menambah penghasilan, juga sebagai jembatan jika suatu saat sudah mantap untuk pindah kuadran seperti yang disarankan Robert Kiyosaki.
Kiyosaki dalam tiap seminar dan tulisannya selalu menyarankan agar karyawan berani potong kompas untuk cepat-cepat beralih kuadran dari kiri ke kanan. Tentu saja dengan beragam argumen atau alasan khusus, disertai suntikan motivasi.
Langganan:
Postingan (Atom)