.

Tampilkan postingan dengan label @Z01-ADHITIYA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label @Z01-ADHITIYA. Tampilkan semua postingan

Selasa, 12 Desember 2023

KIMIA NUKLIR RADIOAKTIVITAS

 

KIMIA NUKLIR DAN DEFINISI RADIOAKTIVITAS SERTA JENIS PELURUHAN PADA RADIOAKTIVITAS

Oleh : ADHITIYA PUTRA WARDHANA

(@Z01-ADHITIYA)



Abstrak

            Kimia nuklir atau kimia inti adalah cabang ilmu Kimia yang mempelajari radioaktivitas, proses nuklir, dan sifat nuklir. Kimia nuklir juga mencakup studi tentang produksi dan penggunaan sumber radioaktif untuk berbagai proses. Termasuk di antaranya adalah radioterapi dalam aplikasi medis, penggunaan pelacak radioaktif dalam industri, sains dan lingkungan dan penggunaan radiasi untuk memodifikasi bahan seperti polimer.

           

Pendahuluan

            Radioaktifitas mula-mula ditemukan oleh Beequerel tahun 1896.Pada tahun 1898 Pierre Currier dan Marie telah menemukan bahwa Polonium danRadium juga memancarkan radiasi yang radioaktif. Radiasi radioaktif memiliki partikel sinar alpha atau partikel α, sinar beta atau pertikel β dan sinar gammaatau partikel γ. Partikel alpha adalah partikel Helium yang terionisasi rangkap yaitu atom-atom helium tanpa tanpa kedua elektron jadi partikel bermuatan duakali muatan atom Hidrogen. Partikel-partikel yang dipancarkan dari suatu intiatom yang radioaktif dengan suatu onti atom yang radioaktif dengan suatukerapatan bervariasi dari 0,1 sampai 0,01 kecepatan cahaya sedangkan partikel beta lebih cepat dari partikel alpha. Radioaktif terdiri dari beberapa bagian,yaitu :

·       Radioaktif alam yang ditunjukan oleh elektron yang ditemukan di alam.

 

·       Radioaktif buatan yang ditunjukan oleh teknik modern transmutasi buatandari elemen-elemen yang lebih ringan dari elemen alam

 

 

Rumusan Masalah

1. Jelaskan definisi radioaktivitas!

2. Jelaskan tipe peluruhan radioaktif!

 

Tujuan

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami kimia nuklir radioaktif dan tipe peluruhan pada radioaktif.

 

Pembahasan

1. Definisi Radioaktivitas

            Radioaktivitas adalah sifat radioaktif yang mempunyai unsur-unsur memancarkan sinar alfa atau beta dan terkadang sinar gamma dengan menghancurkan inti atom secara spontan. Radioaktivitas mempunyai kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi dan berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan ini disebut peluruhan dan inti atom yang tak-stabil disebut radionuklida. Materi yang mengandung radionuklida disebut zat radioaktif.

2. Tipe Peluruhan Radioaktif

            peluruhan radioaktif yaitu peristiwa terurainya beberapa inti atom tertentu secara spontan yang diikuti dengan pancaran partikel alfa (intihelium), partikel beta (elektron), atau radiasi gamma (gelombang elektromagnetikgelombang pendek). Berikut merupakan jenis – jenis peluruhan radioaktif :

·       Peluruhan Radioaktif Alfa

Partikel alfa adalah inti helium. He Setiap kali nukleus melewati peluruhan alfa, ia berubah menjadi nukleus yang berbeda dengan memancarkan partikel alfa.

 

·       Peluruhan Radioaktif Beta

Peluruhan beta adalah ketika nukleus meluruh secara spontan dengan memancarkan elektron atau positron. Ini juga merupakan proses spontan, seperti peluruhan alfa, dengan energi disintegrasi yang pasti dan waktu paruh. Dan, itu mengikuti hukum radioaktif. Peluruhan Beta dapat berupa minus beta atau peluruhan beta plus.

 

·       Peluruhan Radioaktif Gamma

Kita tahu bahwa atom memiliki tingkat energi. Demikian pula, inti juga memiliki tingkat energi. Ketika inti dalam keadaan tereksitasi, ia dapat bertransisi ke keadaan energi lebih rendah dengan memancarkan radiasi elektromagnetik. Selanjutnya, perbedaan antara keadaan energi dalam nukleus adalah di MeV. Oleh karena itu, foton yang dipancarkan oleh inti memiliki energi MeV dan disebut sinar Gamma. Setelah emisi alfa atau beta, kebanyakan radionuklida meninggalkan inti anak dalam keadaan tereksitasi. Inti anak ini mencapai kondisi dasar dengan memancarkan satu atau beberapa sinar gamma.

 


·       Peluruhan Neutron

Emisi neutron adalah proses peluruhan dimana satu atau lebih neutron dikeluarkan dari inti. Hal ini dapat terjadi pada inti yang kaya neutron/miskin proton. Karena hanya satu atau lebih neutron yang hilang, atom tidak bertransmutasi menjadi unsur lain tetapi menjadi isotop berbeda dari unsur aslinya.

Neutron adalah partikel subatom yang merupakan salah satu bahan penyusun dasar inti  atom . Mereka netral, tidak bermuatan listrik dan memiliki massa yang mirip dengan massa gabungan satu proton ditambah satu elektron. Neutron yang terisolasi tidak stabil dan meluruh dengan memancarkan elektron dan menjadi proton dengan waktu paruh 10,5 menit. Jika hal ini terjadi ketika neutron masih menjadi bagian dari atom maka hal ini disebut peluruhan beta .

 

Kesimpulan

            Berdasarkan uraian artikel diatas dapat disimpulkan bahwa Kimia Nuklir dan Radioaktivitas merupakan dua konsep yang erat kaitannya dan memiliki dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Radioaktivitas merujuk pada sifat inti atom yang mengalami peluruhan spontan, melepaskan energi dalam bentuk radiasi. Jenis radiasi yang umum adalah alfa, beta, dan gamma. Radioaktivitas digunakan dalam bidang medis untuk pengobatan kanker (terapi radiasi) dan diagnostik (penggunaan tracer radioaktif untuk pencitraan medis).

 

Daftar Pustaka

admin. (2009). Radioaktif. Retrieved from ukinstitute.org: https://ukinstitute.org/radioaktif/ (Diakses pada 12 Desember 2023)

arpansa. (2020). Other types of radioactive decay. Retrieved from www-arpansa-gov-au.translate.goog: https://www-arpansa-gov-au.translate.goog/understanding-radiation/what-is-radiation/ionising-radiation/radiation-decay?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc (Diakses pada 12 Desember 2023)

Fayanto, S. (2016). PELURUHAN ZAT RADIOAKTIF. Retrieved from www.academia.edu: https://www.academia.edu/30629074/PELURUHAN_ZAT_RADIOAKTIF (Diakses pada 12 Desember 2023)

STEKOM. (2018). Kimia nuklir. Retrieved from p2k.stekom.ac.id: https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Kimia_nuklir (Diakses pada 12 Desember 2023)

Suyud. (2019). Radioaktivitas Adalah: Pengertian, Arti dan Definisinya. Retrieved from www.depkes.org: https://www.depkes.org/blog/radioaktivitas/ (Diakses pada 12 Desember 2023)

usaha321.net. (2013). 3 Jenis Peluruhan Radioaktif (alfa, gamma, beta). Retrieved from blog.usaha321.net: https://blog.usaha321.net/peluruhan-radioaktif.html (Diakses pada 12 Desember 2023)

Senin, 04 Desember 2023

KINETIKA KIMIA


 KINETIKA KIMIA LAJU REAKSI DAN PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU REAKSI


Oleh : ADHITIYA PUTRA WARDHANA

(@Z01-ADHITIYA)


Abstrak

            Kinetika kimia adalah bagian ilmu kimia fisika yang mempelajari laju reaksi kimia, faktor-faktor yang mempengaruhinya serta penjelasan hubungannya terhadap mekanisme reaksi. Kinetika kimia disebut juga dinamika kimia, karena adanya gerakan molekul, elemen atau ion dalam mekanisme reaksi dan laju reaksi sebagai fungsi waktu. Mekanisme reaksi dapat diramalkan dengan bantuan pengamatan dan pengukuran besaran termodinamika suatu reaksi, dengan mengamatiarah jalannya reaktan maupun produk suatu sistem. Syarat untuk terjadinya suatu reaksi kimia bila terjadi penurunan energi bebas.

 

Pendahuluan

            Kinetika kimia adalah pengkajian laju dan mekanisme reaksi kimia. Besi lebih cepat berkarat dalam udara lembab dari pada dalam udara kering, makanan lebih cepat membusuk bila tidak didinginkan. Ini merupakan contoh yang lazim dari perubahan kimia yang kompleks dengan laju yang beraneka menurut kondisi reaksi. Laju atau kecepatan mengacu pada sesuatu yang terjadi dalam satu satuan waktu. Reaksi, laju reaksi yang mendeskripsikan seberapa cepat konsentrasi reaktan atau produk berubah dengan waktu.

Rumusan Masalah

1. Jelaskan apa yang dimaksud laju reaksi!

2. Jelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi!

Tujuan

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami tentang kinetika kimia laju reaksi serta pengaruh suhu terhadap laju reaksi.

Pembahasan

1. Laju Reaksi

            Laju Reaksi adalah berkurangnya jumlah pereaksi untuk satuan waktu atau bertambahnya jumlah hasil reaksi untuk setiap satuan waktu. Ukuran jumlah zat dalam reaksi kimia dinyatakan sebagai konsentrasi molar atau molaritas (M), dengan demikian maka laju reaksi menyatakan berkurangnya konsentrasi pereaksi atai bertambahnya konsentrasi zat hasil reaksi setiap satu satuan waktu. Satuan laju reaksi dinyatakan dalam satuan mol dm-3 det -1 atau mol/liter detik.

            Laju Reaksi dianalogikan dengan kecepatan mobil. Jika posisi mobil dicatat pada dua waktu yang berbeda maka :



Dengan cara yang sama, laju reaksi rerata diperoleh dengan membagi perubahan konsentrasi reaktan atau produk dengan interval waktu terjadinya reaksi :



 

2. Pengaruh Suhu

            Pada umumnya reaksi akan berlangsung lebih cepat bila suhu dinaikkan. Dengan menaikkan suhu maka energi kinetik molekul-molekul zat yang bereaksi akan bertambah sehingga akan lebih banyak molekul yang memiliki energi sama atau lebih  besar dari Ea. Dengan demikian lebih banyak molekul yang dapat mencapai keadaan  transisi atau dengan kata lain kecepatan reaksi menjadi lebih besar. Secara matematis  hubungan antara nilai tetapan laju reaksi (k) terhadap suhu dinyatakan oleh formulasi.

            Ada kecenderungan bahwa pada suhu yang lebih tinggi, reaksi kimia berlangsung lebih cepat. Dengan menggunakan teori tumbukan daoat dijelaskan bahwa semakin tinggi suhu, maka molekul-molekul yang mencapai energi aktivasi makin banyak. Energi aktivasi bergantung pada jenis reaksi. Reaksi yang dapat berlangsung pada suhu rendah memiliki energi aktivasi rendah. Demikian sebaliknya.

           

Kesimpulan

            Berdasarkan uraian artikel diatas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu suatu larutan maka akan semakin cepat laju reaksi sehingga waktu yang diperlukan suatu larutan akan semakin singkat, begitu juga sebaliknya.

 

Daftar Pustaka

Erwani, M. (2012). PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU REAKSI. Retrieved from mutiaraerwani.blogspot.com: https://mutiaraerwani.blogspot.com/2012/03/pengaruh-suhu-terhadap-laju-reaksi.html (Diakses pada 4 Desember 2023)

HAYATI, I. (2018). LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KINETIKA KIMIA. Retrieved from www.scribd.com: https://www.scribd.com/document/395575810/laporan-praktikum-kinetika-kimia (Diakses pada 2 Desember 2023)

Prastiwi, E. Y. (2011). Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi. Retrieved from estianayesie.blogspot.com: https://estianayesie.blogspot.com/2011/08/pengaruh-suhu-terhadap-laju-reaksi.html (Diakses pada 4 Desember 2023)

Rakhim, M. (2015). Laju Reaksi. Retrieved from www.academia.edu: https://www.academia.edu/37699693/Laju_Reaksi (Diakses pada 4 Desember 2023)

SIREGAR, T. B. (2008). KINETIKA KIMIA. Retrieved from www.academia.edu: https://www.academia.edu/32253129/KINETIKA_KIMIA (Diakses pada 2 Desember 2023)

Sabtu, 25 November 2023

HUKUM TERMODINAMIKA 1

 

HUKUM TERMODINAMIKA 1 DAN KAITANYA DENGAN SISTEM DAN LINGKUNGAN SERTA ENERGI DAN KERJA

Oleh : ADHITIYA PUTRA WARDHANA

(@Z01-ADHITIYA)



Abstrak

            Menurut (Noorly Evalina, 2019) bunyi hukum Termodinamika I adalah “Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, melainkan hanya dapat diubah bentuknya saja”. Hukum pertama termodinamika adalah sebuah persamaan kekekalan energi yang menyatakan bahwa satu-satunnya jenis energi yang berubah dalam sistem adalah energi dalam. Dalam hal ini, tidak ada perpindahan energi berupa kalor dan usaha yang diberikan pada sistem bernilai nol, oleh sebab itu energi dalamnnya konstan. Sehingga dapat disimpulkan pada keadaan ini energi dalam bersifat tetap atau konstan.

Pendahuluan

            Termodinamika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu thermos yang berarti panas, dan dynamic yang berarti perubahan. Sehingga termodinamika merupakan ilmu yang mempelajari hukum-hukum yang mengatur perubahan energi dari suatu bentuk ke bentuk lain, aliran, dan kemampuan energi melakukan usaha. Termodinamika membahas tentang sistem kesetimbangan (equilibrium), yang dapat digunakan untuk mengetahui besarnya energi yang diperlukan untuk mengubah suatu sistem dari keadaan kesetimbangan. Namun demikian, termodinamika tidak dapat digunakan untuk menentukan kecepatan perubahan yang terjadi selama proses saat sistem tidak berada dalam kesetimbangan. Sistem tersebut dapat berubah sebagai akibat dari keadaan lingkungan di sekitarnya. Materi sistem dalam termodinamika dapat menerima energi panas atau energi dalam bentuk yang berbeda-beda.

Rumusan Masalah

1. Jelaskan Definisi sistem dan lingkungan dalam konteks termodinamika!

2. Klasifikasi sistem (terbuka, tertutup, isolasi) dan karakteristik masing-masing!

3. Jelaskan konsep energi dan bentuk-bentuknya!

4. Jelaskan prinsip pelestarian energi!

5. Jelaskan konsep kerja dan hubungannya dengan energi!

Tujuan

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami hukum termodinamika I dan kaitanya dengan system dan lingkungan serta energi dan kerja.

Pembahasan

1. Definisi sistem dan lingkungan dalam konteks termodinamika

Menurut (Sari, 2015) termodinamika dikenal istilah sistem dan lingkungan. Sistem adalah kumpulan dari benda-benda atau apa saja yang diteliti atau diamati yang menjadi pusat perhatian. Sedangkan lingkungan adalah benda-benda yang berada diluar dari sistem tersebut. Dan sistem bersama dengan lingkungannya dinamakan dengan semesta atau universal. Batas adalah perantara dari sistem dan lingkungan. Contohnya : saat mengamati sebuah bejana yang berisi gas, yang dimaksud dengan sistem dari peninjauan itu adalah gas tersebut, sedangkan lingkungannya adalah bejana itu sendiri.

2. Klasifikasi system

            Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan, yaitu :

·       Sistem Terbuka :

Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda (materi) dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Contohnya : saat merebus air.

·       Sistem Tertutup :

Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran zat dengan lingkungan. Air pada gelas tertutup merupakan salah satu contoh sistem tertutup. Dimana terjadi pertukaran panas dan kerja tetapi tidak terjadi pertukaran zat dengan lingkungan 

·       Sistem Terisolasi :

Sistem yang tidak mengakibatkan terjadinya pertukaran panas, zat atau kerja dengan lingkungannya. Contohnya : air yang disimpan dalam termos. Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi.

3. Konsep Energi dan Bentuk nya

            Menurut  (Ferdinand Mangundap, 2011) Suatu sistem dikatakan mempunyai energi/tenaga, jika sistem tersebut mempunyaikemampuan untuk melakukan usaha. Besarnya energi suatu sistem sama dengan besarnyausaha yang mampu ditimbulkan oleh sistem tersebut. Oleh karena itu, satuan energi samadengan satuan usaha dan energi juga merupakan besaran scalar.

Bentuk energi :

·       Energi Potensial

energi yang dimiliki oleh bendatersebut karena kedudukan atau posisi benda tersebut, Jadi energi initersimpan dalam benda tersebut dan dapat dimanfaatkan jikadiperlukan.Sebuah pegas jika ditekan, kemudian dilepas maka pegas dapatmelempar kembali benda yang menekannya, karena pegas punya energipotensial. Energi kimia yang terdapat pada bahan bakar termasuk energipotensial, karena jika dimanfaatkan bahan bakar dapat menggerakkankendaraan, sehingga kendaraan punya energi kinetic. 

·       Energi kinetik

energi yang dimiliki oleh suatu benda karena benda tersebut bergerak, atau dengan kata lain benda tersebut mempunyai kecepatan. Jika anda melempar batu kecil kearah depan, maka batutersebut akan lepas dari tangan anda dengan kecepatan tertentu. Batuyang anda lempar dengan kecepatan tertentu ini memiliki energi, danbatu tersebut dapat melakukan usaha dengan menabrak sasaran didepannya. Energi yang dimiliki oleh batu karena kecepatannya disebut energi kinetik .

·       Energi Internal

pengukuran makroskopik dari energi molekuler, atomic, dan subatomic, yang semuanya mengikuti kaidah konservasi mikroskopik tertentu. Karena tidak ada peralatan untuk mengukur energi internal secara langsung pada skala makroskopik, energi internal harus dihitung dari variabel tertentu lainnya yang dapat diukur secara makroskopik, seperti tekanan, volume, suhu, dan komposisi.

4. prinsip pelestarian energi

            Menurut (Siregar, 2017) pelestarian energi atau any behavior that results in the use of less energy adalah setiap perilaku yang pada akhirnya mengonsumsi energi lebih sedikit. Konservasi energi difokuskan pada perilaku manusia pengguna energi. Namun, pengurangan konsumsi energi itu harus dilakukan dengan cara-cara rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang benar-benar diperlukan; atau tanpa mengurangi keselamatan, kenyamanan dan produktivitas. Konservasi energi bisa dilakukan mulai dari yang tanpa biaya hingga butuh biaya besar.

5. konsep kerja dan hubungannya dengan energi

Kerja (W) yang dilakukan oleh sebuah gaya pada suatu benda merupakan kemampuan gaya untuk memindahkan benda pada jarak tertentu. Gaya yang melakukan kerja adalah komponen gaya yang searah dengan arah gerak benda.

Energi selalu berhubungan dengan usaha. Secara sederhana energi dapat didefinisikan sebagai besaran yang menunjukkan kemampuan melakukan kerja atau usaha. Melepaskan energi berarti melakukan usaha dan melakukan usaha pada sesuatu berarti menambah energi pada sesuatu itu.  Oleh karena itu energi dan usaha sebenarnya adalah konsep yang sama dan sebanding dengan satuan joule (satu joule didefinisikan sebagai kemampuan untuk melepaskan satu Newton gaya sejauh satu meter). Konsep energi dan usaha digunakan untuk mengetahui keadaan gerak suatu benda akibat pengaruh luar (gaya).

Kesimpulan

            Berdasarkan uraian artikel diatas dapat disimpulkan bahwa hukum termodinamika I menyatakan energi dalam suatu sistem isolasi adalah tetap. Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, melainkan hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

Daftar Pustaka

Dr. Lula Nadia, M. M. (2020). Termodinamika. Retrieved from pustaka.ut.ac.id: https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PANG4112-M1.pdf

Drs. Munasir, M. (2004). Energi Kinetik dan Energi Potensial. Retrieved from www.academia.edu: https://www.academia.edu/10399695/Energi_Kinetik_dan_Energi_Potensial

Ferdinand Mangundap, Y. S. (2011). AZAS TEKNIK KIMIA II. Retrieved from andikachibi.blogspot.com: https://andikachibi.blogspot.com/2011/03/energi-internal.html

Hastuti, W. S. (2008). KERJA DAN ENERGI. Retrieved from staffnew.uny.ac.id/upload: https://staffnew.uny.ac.id/upload/132312679/pendidikan/KERJA+DAN+ENERGI+(PERT+2).pdf

Noorly Evalina, M. K. (2019). PEMANFAATKAN BAHAN BAKAR SAMPAH PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN PEMBANGKIT LISTRIK HOT AIR STIRLING ENGINE. Retrieved from https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awr1Sh5jVGFlQQwhlz7LQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzYEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1700906212/RO=10/RU=https%3a%2f%2fjurnal.uisu.ac.id%2findex.php%2fsemnastek%2farticle%2fdownload%2f1357%2f1050/RK=2/RS=0vdIffAvndiQdsT77zysoD7_9zM-

Sari, D. P. (2015). Thermodinamics. Retrieved from thermo-desty.blogspot.com: https://thermo-desty.blogspot.com/2015/03/sistem-dan-lingkungan-termodinamika.html

Siregar, Z. (2017). Efisiensi Energi dan Konservasi Energi, apa bedanya? Retrieved from environment-indonesia.com: https://environment-indonesia.com/efisiensi-energi/

Senin, 13 November 2023

DEFINISI ASAM DAN BASA MENURUT PARA AHLI


 DEFINISI ASAM DAN BASA MENURUT PARA AHLI

Oleh : ADHITIYA PUTRA WARDHANA
           (@Z01-ADHITIYA)




Abstrak

    Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Asam dan basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga dapat kita bisa menentukan sifat suatu larutan. Sifat asam basa suatu larutan juga dapat ditentukan dengan mengukur pH-nya. pH merupakan suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, larutan basa memiliki pH lebih dari 7, sedangkan larutan netral memiliki pH 7. pH suatu larutan dapat ditentukan dengan indikator pH atau dengan pH meter. Menurut penjelasan tersebut menjelaskan tentang keseimbangan asam basa serta berbagai macam faktor atau hal - hal yang berkaitan dengan keseimbangan asam basa.

Pendahuluan

            Asam didefinisikan sebagai zat yang dapat memberikan ion H+ ke zat lain (disebut sebagai donor proton), sedangkan basa adalah zat yang dapat menerima ion H+ dari zat lain (disebut sebagai akseptor proton). Suatu asam baru dapat melepaskan proton bila ada basa yang dapat menerima proton yang dilepaskan. Satu contoh asam adalah asam hidroklorida (HCL), yang berionasi dalam air membentuk ion- ion hidrogen (H+) dan ion klorida (CL-) demikian juga, asam karbonat (H2CO3) berionisasi dalam air membentuk ion H+ dan ion bikarbonat (HCO3 - ). Sedangkan, Basa adalah ion atau molekul yang menerima ion hidrogen. Sebagai contoh, ion bikarbonat (HCO3 - ), adalah suatu basa karena dia dapat bergabung dengan satu ion hidrogen untuk membentuk asam karbonat (H2CO3).1 Protein- protein dalam tubuh juga berfungsi sebagai basa karena beberapa asam amino yang membangun protein dengan muatan akhir negatif siap menerima ion-ion hidrogen. Protein hemoglobin dalam sel darah merah dan protein dalam sel-sel tubuh yang lain merupakan basa-basa tubuh yang paling penting.

 

Rumusan Masalah

1. Jelaskan definisi asam basa menurut Arrhenius!

2. Jelaskan definisi asam basa menurut Brønsted-Lowry!

3. Jelaskan definisi asam basa menurut Lewis!

Tujuan

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui serta memahami definisi asam basa menurut para ahli yaitu (Arrhenius,Bronsted-Lowrry dan Lewis)

 

Pembahasan

1. Definisi asam basa menurut Arrhenius

            Teori yang satu ini pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli kimia dari Swedia bernama Svante Arrhenius (1859 – 1927). Merupakan teori asam basa tertua jika dibandingkan dengan dua teori lainnya. Pada tahun 1884 Arrhenius memberi usulan untuk klasifikasi khusus pada senyawa-senyawa di atas yang kemudian dikenal dengan nama asam dan basa. Menurut teori Arrhenius, definisi dari asam dan basa adalah:

 ·       Asam adalah senyawa yang apabila dilarutkan didalam air akan melepaskan ion H+.

  • Basa adalah senyawa yang apabila dilarutkan didalam air akan melepaskan ion OH.

 

Gas asam klorida (HCI) yang sangat larut didalam air tergolong kedalam asam Arrhenius. Sebagaimana, dengan HCI yang bisa terurai menjadi ion H+ dan Cl didalam air. Selain itu, natrium hidroksida (NaOH) juga termasuk kedalam basa Arrhenius. Sebagaimana, NaOH yaitu senyawa ionik yang terdisosiasi menjadi ion Na+ dan OH pada saat dilarutkan didalam air. Konsep asam basa dari Arrhenius saat ini, terbatas dengan keadaan air sebagai pelarut.



2. Definisi asam basa menurut Brønsted-Lowry

Pada tahun 1923, Johannes Bronsted (Denmark) dan Thomas Lowry (Inggris) mempublikasikan tulisan yang mirip satu-sama lain secara terpisah. Pendekatan teori asambasa Bronsted-Lowry tidak terbatas hanya pada larutan berair, tetapi mencakup semua sistem yang mengandung proton (H+ ). Menurut Bronsted-Lowry:

• Asam: zat/senyawa yang dapat mendonorkan proton (H+ ) bisa berupa kation atau molekul netral.

 • Basa: zat/senyawa yang dapat menerima proton (H+ ), bisa berupa anion atau molekul netral.

Mengacu teori asam-basa Bronsted-Lowry akan terjadinya transfer proton, maka dikenal istilah pasangan asam – basa konjugasi.

2 HCl + NH3 NH4 + + Cl –

 asam 1 basa 1 asam 2 basa 2

Bronsted-Lowry juga menyatakan bahwa jika suatu asam memberikan proton (H), maka sisa asam tersebut mempunyai kemampuan untuk bertindak sebagai basa. Sisa asam tersebut dinyatakan sebagai basa konjugasi. Demikian pula untuk basa, jika suatu basadapat menerima proton (H), maka zat yang terbentuk mempunyai kemampuan sebagaiasam disebut asam konjugasi.



 

3. Definisi asam basa menurut Lewis

            Teori mengenai asam basa terakhir yang memiliki definisi lebih luas adalah Teori Asam Basa Lewis. Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli kimia dari Amerika Serikat bernama lengkap Gilbert Newton Lewis (1875 – 1946). Secara sederhana, definisi asam dan basa menurut teori asam basa Lewis dapat kita rangkum sebagai:

            · Asam : zat atau senyawa yang dapat menerima pasangan elektron

             · Basa : zat atau senyawa yang dapat mendonorkan pasangan elektron

Menurut Lewis teori asam basa merupakan masalah mendasar yang mesti diselesaikan dengan dasar Teori Struktur Atom bukan didasarkan pada hasil percobaan.

 


Kesimpulan

            Berdasarkan uraian artikel diatas dapat disimpulkan bahwa Sifat asam dan basa memiliki beberapa definisi menurut para ahli serta dapat diukur menggunakan skala pH, yang mengukur konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan. Kisaran pH dari 0 hingga 14, dengan nilai pH kurang dari 7 menunjukkan keasaman, nilai pH lebih dari 7 menunjukkan kebasaan, dan pH 7 menunjukkan netralitas.

 

Daftar Pustaka


bari, a. (2020). Asam Basa Konjugasi. Retrieved from www.academia.edu: https://www.academia.edu/7381934/Asam_Basa_Konjugasi (Diakses pada 13 November 2023)

Nasution, A. J. (2021). Teori Asam Basa Menurut para Ahli. Retrieved from www.scribd.com: https://www.scribd.com/document/494906126/Teori-Asam-Basa-Menurut-Para-Ahli (Diakses pada 13 November 2023)

Putu Aksa Viswanatha dan dr. Kadek Agus Heryana Putra, S. (2017). KESEIMBANGAN ASAM BASA. Retrieved from simdos.unud.ac.id: https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/5a1f9a2d9b46df3dbcb67e6d3b70f19b.pdf (Diakses pada 12 November 2023)

ranggaku. (2023). Asam Basa. Retrieved from cerdika.com: https://cerdika.com/asam-basa/ (Diakses pada 13 November 2023)

UTOMO, M. P. (2008). TEORI ASAM - BASA . Retrieved from staffnew.uny.ac.id: https://staffnew.uny.ac.id/upload/132206549/pengabdian/05_teori_asam_basa.pdf (Diakses pada 13 November 2023)

Minggu, 05 November 2023

STRUKTUR MOLEKUL KRISTAL ZAT PADAT

 

Struktur Molekul Kristal Zat Padat

Oleh : Adhitiya Putra Wardhana

(@Z01-ADHITIYA)




Abstrak

            Bahan yang tersusun oleh deretan atom-atom yang teratur letaknya dan berulang(periodik) yang tidak berhingga dalam ruang disebut bahan kristal Kumpulan yang berupaatom atau molekul dan sel ini terpisah sejauh 1 Å atau 2 Å. Kristal dapat dibentuk dari larutan,lelehan, uap, atau gabungan dari ketiganya. Bila proses pertumbuhannya lambat, atom-atomatau pertikel penyusun zat padat dapat menata diri selama proses tersebut untuk mrenempatiposisi yang sedemikian sehingga energi potensialnya minimum. Keadaan ini cenderungmembentuk susunan yang teratur dan juga berulang pada arah tiga dimensi, sehinggaterbentuklah keteraturan susunan atom dalam jangkauan yang jauh.

Pendahuluan

            Bahan padat diklasifikasikan berdasarkan keteraturan antar atom. Susunan antar atom yang berulang dengan jarak atom yang sama besar di sebut kristal. Dimana struktur kristal yang dibentuk oleh zat padat juga dapat dipandang sebagai pola tiga dimensi yang berulang, dengan antar atom terikat satu sama lain. Bentuk kristal yang dibentuk zat padat juga mempengaruhi sifat – sifat yang dimiliki oleh padatan kristal itu sendiri. Terdapat banyak jenis dari struktur kristal, struktur kristal dapat membentuk susunan relatif simple yang kompleks sehingga dapat membentuk kristal padatan yang utuh seperti keramik dan polimer.

Rumusan Masalah

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan struktur kristal!

2. Jelaskan perbedaan kisi bravais dan non - bravais! 

3. Apa yang dimaksud sel satuan?

4. Jelaskan jenis - jenis zat padat!

Tujuan

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami struktur apa saja yang terdapat di dalam strukur kristal zat padat.

Pembahasan

1. Struktur Kristal

        Susunan khas atom-atom dalam kristal disebut struktur kristal. Struktur kristal dibangunoleh sel satuan (unit cell) yang merupakan sekumpulan atom yang tersusun secara khusus,secara periodik berulang dalam tiga dimensi dalam suatu kisi kristal (crystal lattice). Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa sebuah Kristal Ideal disusun olehsatuan-satuan struktur yang identik secara berulang-ulang yang tak hingga didalam ruang.Untuk menggambarkan struktur kristal ini dapat digambarkan/dijelaskan dalam istilah – istilah : Lattice (kisi) dan sebuah Basis yang ditempelkan pada setiap titik lattice (titik kisi). Kisi kristal : adalah sebuah susunan titi-titik yang teratur dan periodik di dalam ruang. Basis : sekumpulan atom, dengan jumlah atom dalam sebuah basis dapat berisi satuatom atau lebih. Atau secara singkatnya adalah struktur kristal terdiri dari kisi dan basis, Struktur kristal akan terjadi bila ditempatkan suatu basis pada setiap titik kisi sehingga struktur kristalmerupakan gabungan antara kisi dan basis. Apabila dinyatakan dalam hubungan dua dimensiadalah sebagai berikut:




2. Perbedaan Kisi Bravais dan Non Bravais

        Terdapat 2 kisi yaitu, kisi bravais dan non – bravais. Dalam kisi bravais, seluruh titik kisi adalah ekivalen, artinya kisi bersifat invariant terhadap operasi simetri translasi. Dengan demikian semua atom dalam kristal harus sejenis, Sedangkan kisi non bravais terdapat beberapa titik kisi yang tidak ekivalen.

        

3. Sel Satuan

        Ketika menerangkan struktur kristal, atom (atau ion) dilukiskan sebagai bola padatdan model ini disebut dengan model bola keras atom dimana setiap bola akan menyinggung bola terdekat. Susunan atom pada kristal padat memperlihatkan bahwa sekelompok kecilatom membentuk pola yang berulang. Karena itu dalam menerangkan struktur kristal, lebihmudah untuk membagi struktur ke dalam kesatuan kecil yang berulang yang disebut selsatuan. Sel satuan pada sebagian besar struktur kristal berbentuk jajaran genjang atau prismayang mempunyai tiga set permukaan yang sejajar, dimana dalam hal ini sebuah kubus.



4. Jenis - Jenis Zat Padat

        Zat padat dibagi menjadi 2 jenis yaitu

·       Struktur amorfus (amorphous = noncrystalline), mempunyai titik lebuy tang tidak tegas

·       Struktur kristal (crystalline), mempunyai titik lebur yang tegas dan susunannya teratur.


    

Contoh amorfus yaitu

·       Kaca, plastic, gelas dan fleiglas

Contoh kristal yaitu

·       Kristal non metal : es, karbon, diamond, Nacl, KCL Gula

·       Kristal Metal : Tembaga, perak, aluminium, magnesium

Kesimpulan

            Berdasarkan uraian artikel diatas dapat disimpulkan bahwa Struktur kristal dibangun oleh sel satuan (unit cell) yang merupakan sekumpulan atom yang tersusun secara khusus,secara periodik berulang dalam tiga dimensi dalam suatu kisi kristal (crystal lattice). Struktur kristal terdiri dari kisi dan basis, kisi kristal dibagi menjadi 2 yaitu kisi bravais dan non bravais.

Daftar Pustaka

Cahya, V. (2014). Struktur kristal zat padat. Retrieved from https://www.slideshare.net/vincentcahya/struktur-kristal-zat-padat (Diakses pada 5 November 2023)

DRS. PARNO, M. (2006). FISIKA ZAT PADAT. Retrieved from https://www.slideshare.net/IfanBachdim/zat-padat-parno (Diakses pada 5 November 2023)

Kristanto, D. (2017). STRUKTUR KRISTAL. Retrieved  from https://www.academia.edu/32575902/STRUKTUR_KRISTAL (Diakses pada 4 November 2023)

Oktafiani, M. E. (2014). PENGANTAR FISIKA ZAT PADAT (struktur Kristal). Retrieved from https://www.academia.edu/6402506/PENGANTAR_FISIKA_ZAT_PADAT_struktur_Kristal_ (Diakses pada 4 November 2023)

Sirmas Munte, S. M. (2016). STRUKTUR KRISTAL PADATAN. Retrieved from https://abdulkadir.blog.uma.ac.id/wp-content/uploads/sites/260/2019/10/Pertemuan-5-MT-Struktur-Kristal-Padatan.pptx  (Diakses pada 5 November 2023)