Seorang bocah bertanya pada eyangnya
“Mengapa Tuhan menurunkan para nabi ?”
“Untuk menunjukkan jalan kebenaran”
“Mengapa jalan kebenaran harus ditunjukkan ?”
“Karena kebenaran tidak bersifat relatif”
“Apa contohnya ?”
“Api tetap panas walaupun misalnya kamu dengan semua teman sekelasmu sepakat api adalah dingin”
Cerita pendek ringan bernuansa psikologi dan manajemen untuk teman minum teh
Desain Uang yang Lebih Ergonomis
Shinichi Kudo mendengar cerita Maruko tentang tukang kaca yang kemarin dipanggil untuk memasang kaca baru di jendela kamarnya -- mendadak datang lagi ke rumah--- dan mengatakan bahwa uang yang kemarin diberikan oleh Maruko adalah 10 ribuan bukan 100 ribuan. Jadi Si Bos menyuruhnya menagih sisa harga kaca yang belum dibayar. Karena tak ingin berdebat “hanya” untuk uang seratus ribu, Maruko mengeluarkan uang dari dompetnya untuk diberikan pada si Tukang kaca yang wajahnya terlihat pucat pasi ketakutan.
Peristiwa itu bukan yang pertama didengar Shinichi. Dia pernah mendengar cerita seorang Ibu penjual kios kelontong yang sedih banget karena telah salah memberi kembalian beberapa puluh ribu rupiah untuk uang sepuluh ribu yang diberikan oleh seorang pembeli.
^_^
Apa yang dilakukan Shinichi bila hendak bayar dengan uang 10 ribuan? Dia menghitung nol-nya. Demikian juga yang sering dilakukan oleh seorang penjual. Bila seorang pembeli dan seorang penjual memerlukan 1 detik untuk membedakan uang 10 ribu dan 100 ribu, maka pada setiap transaksi dibutuhkan waktu tambahan 2 detik agar kedua belah pihak dapat memastikan uang yang digunakan adalah benar. Setidaknya hal itu terjadi diawal kemunculan pecahan uang baru yang sekilas nampak mirip.
Seandainya di Indonesia yang berpenduduk sekitar 250 juta jiwa ini setiap hari ada 100 ribu transaksi yang menggunakan uang sepuluh ribuan maupun seratus ribuan maka dalam sehari ada 200 ribu detik yang dibutuhkan untuk membedakan pecahan uang yang mirip satu sama lain. Belum lagi ditambah waktu “koreksi” seperti yang dilakukan si Tukang kaca yang harus meluangkan waktu bertandang ke rumah pembeli.
Sebelum terbiasa dengan warna mata uang baru, seseorang akan membutuhkan beberapa detik untuk mengenali nilai uang tersebut. Tahap penyesuaian diri akan lebih lama bila antar pecahan uang dibuat mirip. Untuk menghindari hal tersebut di masa datang dalam mendesain uang perlu dipertimbangkan aspek kemudahan bagi pengguna uang. Aspek ergonomi yang akan mempermudah konsumen membedakan pecahan satu dengan pecahan yang lain adalah aspek yang sangat penting, disamping mempertimbangkan aspek keamanan dari pemalsuan dan juga aspek estetika.Walaupun sebenarnya desain uang yang sekilas nampak mirip ada keuntungannya juga. Yaitu pengguna uang akan lebih teliti dalam memperhatikan fisik uang sehingga bisa merepotkan para pemalsu uang.
Peristiwa itu bukan yang pertama didengar Shinichi. Dia pernah mendengar cerita seorang Ibu penjual kios kelontong yang sedih banget karena telah salah memberi kembalian beberapa puluh ribu rupiah untuk uang sepuluh ribu yang diberikan oleh seorang pembeli.
^_^
Apa yang dilakukan Shinichi bila hendak bayar dengan uang 10 ribuan? Dia menghitung nol-nya. Demikian juga yang sering dilakukan oleh seorang penjual. Bila seorang pembeli dan seorang penjual memerlukan 1 detik untuk membedakan uang 10 ribu dan 100 ribu, maka pada setiap transaksi dibutuhkan waktu tambahan 2 detik agar kedua belah pihak dapat memastikan uang yang digunakan adalah benar. Setidaknya hal itu terjadi diawal kemunculan pecahan uang baru yang sekilas nampak mirip.
Seandainya di Indonesia yang berpenduduk sekitar 250 juta jiwa ini setiap hari ada 100 ribu transaksi yang menggunakan uang sepuluh ribuan maupun seratus ribuan maka dalam sehari ada 200 ribu detik yang dibutuhkan untuk membedakan pecahan uang yang mirip satu sama lain. Belum lagi ditambah waktu “koreksi” seperti yang dilakukan si Tukang kaca yang harus meluangkan waktu bertandang ke rumah pembeli.
Sebelum terbiasa dengan warna mata uang baru, seseorang akan membutuhkan beberapa detik untuk mengenali nilai uang tersebut. Tahap penyesuaian diri akan lebih lama bila antar pecahan uang dibuat mirip. Untuk menghindari hal tersebut di masa datang dalam mendesain uang perlu dipertimbangkan aspek kemudahan bagi pengguna uang. Aspek ergonomi yang akan mempermudah konsumen membedakan pecahan satu dengan pecahan yang lain adalah aspek yang sangat penting, disamping mempertimbangkan aspek keamanan dari pemalsuan dan juga aspek estetika.Walaupun sebenarnya desain uang yang sekilas nampak mirip ada keuntungannya juga. Yaitu pengguna uang akan lebih teliti dalam memperhatikan fisik uang sehingga bisa merepotkan para pemalsu uang.
Tidak Jadi Badut di Jogja - karena perubahan perilaku awalnya serasa berpura-pura
Tidak perlu merasa jadi badut.
Karena setiap perubahan perilaku
pada mulanya serasa berpura-pura.
Pada saatnya nanti semua akan terasa biasa kembali.
“Pantaskah orang semanis diriku marah? :P
Karena setiap perubahan perilaku
pada mulanya serasa berpura-pura.
Pada saatnya nanti semua akan terasa biasa kembali.
“Pantaskah orang semanis diriku marah? :P
Salahkan bila aku merasa berpura-pura jadi orang lain?.
Mungkinkah kemarahanku hanya akan jadi bahan tertawaan?
Apakah aku kelihatan tidak tahu malu meributkan masalah sekecil itu?
Pelitkah aku ribut hanya untuk uang kurang dari dua ratus ribu perak saja?
Sepertinya lebih baik aku mengalah saja?
Tapi apakah aku akan kelihatan kayak cacing kalau diam saja?”
^_^
Segudang pertanyaan itu berkecamuk di benak Pinky sebelum akhirnya dia memutuskan untuk menyatakan keberatan atas tarif yang dikenakan pihak hotel yang berbeda dengan tarif yang terpampang di pintu depan. Sebelumnya dia sudah mendapat petuah dari Pakdhe Wagenugraha untuk tidak segan-segan menawar bila tarif hotel dirasa kemahalan.
Setelah sedikit tawar menawar akhirnya Pinky mendapatkan potongan harga yang lumayan besar. Hasil sangat baik --- yang sama sekali tidak pernah diduga bisa didapatkannya--- hanya dengan sedikit memberanikan diri.
Malam harinya “keberanian” itu diulanginya lagi kala dia merayu penjaga toko batik agar menunda sejenak jam tutupnya untuk memberi kesempatan dirinya menuntaskan acara belanja.
^_^
Hari sudah sore ketika Pinky tiba di Jogja bersama kakaknya, Astrid. Tempat pertama yang dituju adalah hotel. Pastilah dia ingin cepat-cepat beristirahat agar tubuhnya kembali segar ketika menikmati indahnya jogja di malam hari. Setelah berkeliling seputar kota, akhirnya didapatkannya sebuah hotel yang masih memiliki kamar kosong dengan harga yang terpampang di plang relatif murah.
Sayangnya mereka menaikkan tarif dengan alasan harga lebaran berbeda dengan harga hari biasa. Pinky nampak menurunkan alisnya yang legam pertanda marah --- setelah sedikit mengancam akan membatalkan rencana menginap di hotel tersebut akhirnya pihak hotel bersedia memotong tarif, walaupun masih lebih mahal dari hari biasa.
Selepas sholat Isya pemilik rambut panjang nan ceria itu pergi ke kawasan Wijilan untuk menikmati gudeg Yu Jum. Malangnya warung gudeg sudah tutup, terpaksalah Pinky gigit jari karena cita-citanya sejak dari Bandung tidak tercapai.
Kompensasinya dia puas-puasin dirinya belanja di Mirota Batik Malioboro bolak-balik dari satu counter ke counter lain terus kembali lagi ke counter pertama --- begitu seterusnya hingga kaget mendapati dirinya tinggal sendirian di dalam toko yang hampir tutup.
Setelah berhasil merayu penjaga toko untuk memperpanjang jam buka toko beberapa menit, Pinky dengan gerakan superkilat langsung berlari dari satu counter ke counter lain untuk mengambil barang-barang yang sudah di “cup” untuk dibeli --- dan membuat Astrid geleng-geleng kepala.
^_^
Dalam perjalanan pulang dari kota Malang ke Bandung--- Pinky kembali mampir ke Jogja -- tentu saja untuk menuntaskan impiannya menikmati gudeg Yu Jum. Setelah sukses makan gudeg spesial yang gurih dan nikmat walaupun harus berjubel dengan pengunjung lain, dengan membawa harta berupa 2 buah gudeg kendhil meluncurlah dia ke Bandung lewat jalur selatan. Sebenarnya ada satu lagi oleh-oleh yang berharga, yaitu pengalaman baru yang membuat Pinky sedikit lebih berani. nl. tribute to cheery-san
gambar diambil dari: http://www.ibiblio.org/
^_^
Dalam perjalanan pulang dari kota Malang ke Bandung--- Pinky kembali mampir ke Jogja -- tentu saja untuk menuntaskan impiannya menikmati gudeg Yu Jum. Setelah sukses makan gudeg spesial yang gurih dan nikmat walaupun harus berjubel dengan pengunjung lain, dengan membawa harta berupa 2 buah gudeg kendhil meluncurlah dia ke Bandung lewat jalur selatan. Sebenarnya ada satu lagi oleh-oleh yang berharga, yaitu pengalaman baru yang membuat Pinky sedikit lebih berani. nl. tribute to cheery-san
gambar diambil dari: http://www.ibiblio.org/
Label:
cerita pendek,
cerpen,
Mengenal Diri
Sanjuro: Era Penyelesaian Masalah dengan Jalan Pedang
Seorang panglima musuh melangkah mendekati Sanjuro. Dibungkukkan badan sebagai tanda menghormat, lalu dari arah samping kiri, diayunkannya pedang yang masih berada dalam sarungnya. Setelah pedang mendekati tubuh Sanjuro, tiba-tiba didorongnya sarung pedang dengan jentikan ibu jari
^_^
^_^
Sambil terus berdiri diatas singgasana, Sanjuro dengan tangkas memainkan sebuah pedang panjang ditangan kanan dan satu pedang pendek ditangan kiri, menangkis dan menebas ratusan prajurit yang menyerangnya. Pewaris Tiga Propinsi Selatan yang berusia 19 tahun tersebut mampu dengan cermat mengantisipasi arah serangan lawan-lawannya --- termasuk lawan yang berada dibelakangnya --- hanya dengan merasakan desir angin yang menerpa kulitnya.
Lebih dari 20 tubuh prajurit musuh bergelimpangan di sekitar singgasana. Tebasan backhand Sanjuro yang secepat sepertiga kerdipan mata-lah penyebabnya. Kecepatan luar biasa yang tak pernah terduga oleh para penyerangnya telah memakan banyak korban, terutama para prajurit yang mencoba menyerang dari belakang. Mereka sangat kaget saat melihat mata pedang Sanjuro tiba-tiba berbalik arah dan secepat kilat mencium leher mereka. Ketika sadar mereka mendapati kepala mereka telah terpisah dari tubuh.
Namun semua itu tak banyak artinya karena para penyerang berjumlah 6000 orang sementara pasukan Sanjuro kurang dari seratus orang. Perlahan tapi pasti pasukan musuh mendesak pengawal Sanjuro, dan kastil-pun telah berubah menjadi lautan musuh. Dua bulan silam kastil masih dijaga 18.000 tentara. Sekarang hampir seluruh tentara Sanjuro sedang melakukan ekspedisi ke seberang lautan untuk merebut propinsi-propinsi timur.
Para penyerbu sebenarnya adalah sekutu-sekutu dekat Propinsi Selatan semasa ayahnya masih hidup, yang tiba-tiba berbalik membantu musuh setelah si raja tua meninggal. Padahal mereka diharapkan menjadi perisai dari serangan Propinsi Utara saat sebagian besar pasukan tidak berada di ibukota. Tragedi ini berawal dari keberhasilan Propinsi utara merayu mereka untuk meneken perjanjian kerjasama dengan imbalan perlindungan militer dan tiga propinsi selatan milik Sanjuro akan dibagikan pada mereka bila berhasil mengeliminasi si pewaris tahta.
Namun sebenarnya alasan utama pemberontakan adalah karena Sanjuro dianggap lemah, kurang cerdas dan tak dapat diandalkan bila sewaktu-waktu Propinsi utara melakukan penyerbuan ke selatan. Sanjuro dianggap tidak sakuat bapaknya yang sangat disegani oleh musuh-musuhnya.
^_^
Sebuah anak panah tak berhasil ditangkis Sanjuro yang telah kelelahan, dan menghantam dadanya sehingga badannya limbung. Kesempatan itu tidak disia-siakan para penyerang, tiga orang prajurit bertombak berhasil menembus punggung Sanjuro dan membuatnya jatuh terduduk di atas singgasana. Sanjuro merasakan seluruh tubuhnya kaku tak bisa digerakkan. Dikatupkan bibirnya menahan rasa haus terbakar yang menjalar disekujur tubuhnya. Dipejamkan matanya dan ditabahkan hatinya untuk menjemput nasib. Sementara ratusan pasukan penyerang diam terpaku menghentikan serangan.
Seorang panglima musuh melangkah mendekati Sanjuro. Dibungkukkan badan sebagai tanda menghormat, lalu dari arah samping kiri, diayunkannya pedang yang masih berada dalam sarungnya. Setelah pedang mendekati tubuh Sanjuro, tiba-tiba didorongnya sarung pedang dengan jentikan ibu jari hingga pedang terhunus dan secepat kilat menerkam tubuh Sanjuro. Sejenak kemudian lampu-lampu hias yang tergantung di atas singgasana berubah menjadi merah seiring ambruknya tubuh si penguasa muda. Tetesan-tetesan merah menitik dari lampu hias, berjatuhan bagai gerimis membasahi seragam para penyerang, seolah-olah menangisi runtuhnya dinasti lama.
^_^
“Ihh, Sadis” teriak Maruko setelah mendengar cerita Shinobu Inokuma tentang nasib Sanjuro. Bagaimana mungkin penguasa propinsi-propinsi yang pernah menjadi sahabat, tega menyerang dan membantai seperti itu. Shinobu tertawa ---- dan mengatakan apa yang sering dikeluhkan Maruko tentang politisi di parlemen yang ribut beradu argumen dan saling serang pendapat lawan-lawannya di media massa --- bukan hal yang terlihat buruk bila dibandingkan penyerbuan kastil Sanjuro.
Sebuah perdebatan di parlemen tentu lebih aman dibanding sebuah pertempuran di medan perang. Perubahan hubungan dari lawan jadi kawan, maupun sebaliknya bukanlah hal yang baru dalam politik. Menurut Shinobu bila dilihat dari sisi dampaknya terhadap kehidupan masyarakat umum -- hidup di saat ini jauh lebih ringan dibanding hidup di masa kekuasaan di sebuah negara diperjuangkan dengan jalan pedang.
Label:
cerita pendek
Shinichi tentang Covey
Tentang ketulusan, Covey mampu dengan jernih menjelaskan peran filosofi dibalik perilaku manusia. Buat Covey—dalam hal hubungan antar manusia—masalah teknik adalah soal nomor dua. Faktor terpenting adalah sifat-sifat asli seseorang dibalik teknik yang dia gunakan. Bahkan teknik bergaul dianggap akan mengalir dengan sendirinya secara alamiah sebagai perwujudan dari karakter dasar seseorang yang menjadi mata airnya.
Setidaknya ada dua ajaran Covey tentang ilmu jiwa manusia yang sangat berkesan di hati Shinichi Kudo. Pertama adalah ajaran tentang ketulusan hati dan yang kedua adalah ajaran tentang sikap proaktif.
Tentang ketulusan, Covey mampu dengan jernih menjelaskan peran filosofi dibalik perilaku manusia. Buat Covey—dalam hal hubungan antar manusia—masalah teknik adalah soal nomor dua. Faktor terpenting adalah sifat-sifat asli seseorang dibalik teknik yang dia gunakan. Bahkan teknik bergaul dianggap akan mengalir dengan sendirinya secara alamiah sebagai perwujudan dari karakter dasar seseorang yang menjadi mata airnya.
Misalnya saat bicara tentang persahabatan—Steven R Covey si pencetus 7 habbits of highly effective people—tidak akan berbicara tentang teknik mendapatkan sahabat ataupun teknik mempengaruhi orang lain. Namun dia akan bicara tentang ketulusan. Tentang motivasi persahabatan. Mengapa Shinichi ingin menjalin persahabatan. Semata-mata untuk kepentingan dirinya sendiri atau untuk kepentingan sahabatnya juga. Bila tujuannya adalah mengambil keuntungan dari orang lain secara sepihak—maka apapun teknik yang digunakan—tak akan mampu membantunya.
Teknik, ketrampilan, taktik atau apa-pun namanya--sebenarnya akan muncul dengan sendirinya saat Shinichi bersungguh-sungguh memikirkan kepentingan sahabatnya. Siapa sebenarnya diri Shinichi-lah yang akan terlihat sangat jelas dimata orang lain dan bukannya teknik yang dia gunakan.
^_^
Ajaran kedua yang mempesona Shinichi adalah spirit proaktif Covey. Memilih bertanggung jawab atas segala sesuatu yang menimpa diri kita dan melakukan tindakan-tindakan perbaikan atas hal-hal yang berada dalam jangkauan kita. Seperti Akira Jimbo teman Shinichi—seorang supervisor marketing-- ketika menghadapi kenyataan bahwa penjualan produk menurun. Alih-alih memarahi anak buahnya atau menuduh pesaing bermain curang—sebagai seorang Coveyan—dia memilih melakukan tindakan. Di dalam benaknya sudah tergambar langkah-langkah yang akan dilakukan.
Akira akan melatih anak buahnya secara lebih intensif dan bernegosiasi dengan bagian produksi untuk memperbaiki kualitas produk sehingga pesaing tak memiliki peluang menjelek-jelekkan produknya. Kemudian Akira juga hendak membuat peta pasar untuk menjajaki konsumen baru. Seandainya pasar dalam negeri telah jenuh dia akan berusaha untuk ekspor, atau sebaliknya membuka pasar dalam negeri bila ekspor tak memungkinkan. Pendeknya Akira tidak akan sibuk mencari kambing hitam alias faktor eksternal yang berada diluar jangkauannya, tetapi memusatkan diri untuk melakukan tindakan (NL).
Setidaknya ada dua ajaran Covey tentang ilmu jiwa manusia yang sangat berkesan di hati Shinichi Kudo. Pertama adalah ajaran tentang ketulusan hati dan yang kedua adalah ajaran tentang sikap proaktif.
Tentang ketulusan, Covey mampu dengan jernih menjelaskan peran filosofi dibalik perilaku manusia. Buat Covey—dalam hal hubungan antar manusia—masalah teknik adalah soal nomor dua. Faktor terpenting adalah sifat-sifat asli seseorang dibalik teknik yang dia gunakan. Bahkan teknik bergaul dianggap akan mengalir dengan sendirinya secara alamiah sebagai perwujudan dari karakter dasar seseorang yang menjadi mata airnya.
Misalnya saat bicara tentang persahabatan—Steven R Covey si pencetus 7 habbits of highly effective people—tidak akan berbicara tentang teknik mendapatkan sahabat ataupun teknik mempengaruhi orang lain. Namun dia akan bicara tentang ketulusan. Tentang motivasi persahabatan. Mengapa Shinichi ingin menjalin persahabatan. Semata-mata untuk kepentingan dirinya sendiri atau untuk kepentingan sahabatnya juga. Bila tujuannya adalah mengambil keuntungan dari orang lain secara sepihak—maka apapun teknik yang digunakan—tak akan mampu membantunya.
Teknik, ketrampilan, taktik atau apa-pun namanya--sebenarnya akan muncul dengan sendirinya saat Shinichi bersungguh-sungguh memikirkan kepentingan sahabatnya. Siapa sebenarnya diri Shinichi-lah yang akan terlihat sangat jelas dimata orang lain dan bukannya teknik yang dia gunakan.
^_^
Ajaran kedua yang mempesona Shinichi adalah spirit proaktif Covey. Memilih bertanggung jawab atas segala sesuatu yang menimpa diri kita dan melakukan tindakan-tindakan perbaikan atas hal-hal yang berada dalam jangkauan kita. Seperti Akira Jimbo teman Shinichi—seorang supervisor marketing-- ketika menghadapi kenyataan bahwa penjualan produk menurun. Alih-alih memarahi anak buahnya atau menuduh pesaing bermain curang—sebagai seorang Coveyan—dia memilih melakukan tindakan. Di dalam benaknya sudah tergambar langkah-langkah yang akan dilakukan.
Akira akan melatih anak buahnya secara lebih intensif dan bernegosiasi dengan bagian produksi untuk memperbaiki kualitas produk sehingga pesaing tak memiliki peluang menjelek-jelekkan produknya. Kemudian Akira juga hendak membuat peta pasar untuk menjajaki konsumen baru. Seandainya pasar dalam negeri telah jenuh dia akan berusaha untuk ekspor, atau sebaliknya membuka pasar dalam negeri bila ekspor tak memungkinkan. Pendeknya Akira tidak akan sibuk mencari kambing hitam alias faktor eksternal yang berada diluar jangkauannya, tetapi memusatkan diri untuk melakukan tindakan (NL).
Label:
cerita pendek,
Leadership,
Resensi Buku
Kau yang Disana
Kau yang disana
di sudut meja
mengetik di kompie
sambil tertawa dan
berbincang dengan teman
Andai aku lebih berani
Aku akan datang
dan menyapamu
lalu kita berbagi cerita
makmur 14 bandung
di sudut meja
mengetik di kompie
sambil tertawa dan
berbincang dengan teman
Andai aku lebih berani
Aku akan datang
dan menyapamu
lalu kita berbagi cerita
makmur 14 bandung
Label:
malu-maluin,
puisi
Analogi Saat Ngoprek Kompie
Ketika komputernya tiba-tiba sering “hang” dan membisu alias hilang suara, Shinichi Kudo terpaksa mengangkutnya ke bengkel. Sebelumnya Shinichi telah mencoba menginstal ulang driver-driver bawaan si kompie karena dikiranya kerusakan ada pada software. Namun setelah berbagai jenis driver diinstal, diuninstal, instal lagi, uninstal lagi dan instal lagi begitu seterusnya penyakit si kompie malahan bertambah buruk --- terpaksalah Shinichi menyerahkan penyelesaian pada ahlinya. Apalagi setelah DVD-ROMnya ikut-ikutan mogok – nggak mau baca segala macam jenis disk. Komputer dikirim ke sebuah bengkel yang pernah merakit komputer untuk Shinichi
Beberapa hari kemudian munculah hasil diagnosa Montir kompie lewat telpon. Menurut si Montir soundcard rusak -- menyebabkan komputer sering hang. Harus dipasang soundcard baru. Sementara DVD-ROM juga telah mati, jadi sama juga harus diganti yang baru. Untuk DVD-ROM, Shinichi memilih keluaran Pioneer yang menjadi juara di review tahunan Majalah Infokom. Namun untuk soundcard Shinichi tidak membeli “sang juara” karena harga dan spesifikasinya terlalu tinggi dibanding komponen lainnya. Dipilihnya soundcard yang setaraf dengan jeroan si kompie.
^_^
Setelah perbaikan komputer selesai, Shinichi menarik sebuah kesimpulan, yaitu komputer mogok karena ada salah satu komponen yang rusak dan menyebabkan hang. Cara perbaikannya sangat mudah. Cabut komponen lama dan ganti dengan yang baru. Tentunya setelah membuka tutup casingnya dan.melepas semua kabel komputer (karena Shinichi nggak tahu bagian mana yang nyetrum & yang nggak nyetrum).
^_^
Kesimpulan itu ternyata berhasil diterapkan ketika beberapa waktu lalu si kompie mengalami gangguan gambar dan juga sering mendadak mogok. Instal ulang driver gambar tidak membuatnya lebih baik. Akhirnya Shinichi menganalogikan dengan kerusakan yang lalu. Karena gangguan ada pada gambar --- pastilah kartu gambarnya yang rusak dan harus diganti yang baru. Setelah Shinichi membeli sebuah VGA-Card baru, dia memberanikan diri membongkar si kompie. Dicarinya card yang ada tulisan merek VGA-Card lama. Setelah ketemu langsung di cabut dari tempatnya, kemudian diganti VGA-Card yang baru. Sesaat kemudian dengan hati berdebar-debar Shinichi menyalakan komputer.
Pada saat kompie telah start terdengar bunyi bib-bib aneh. Si kompie pun nggak kunjung bisa masuk ke program Windows XP. Terpaksalah kompie kembali dimatikan dan casing dibuka lagi. Setelah satu jam lebih di amati, dikenceng-kencengin, dicoba berkali-kali restart, dicari-cari kesalahan pemasangan --- akhirnya Shinichi berhasil menemukan masalahnya. Ternyata sepele. Lokasi pemasangan colokan keyboard dengan colokan mouse tertukar. Yah, terang saja si kompie merasa terhina dan ngambek. Setelah posisi kedua colokan tersebut ditukar, kompie berhasil jalan lagi dengan mulus.
Whoa! Hari itu Shinichi menapaki sejarah baru di dunia komputer. Selama ini dirinya hanya berkutat di seputar software. Sebatas instal menginstal atau setting program-program yang mudah. Atau menambah “jumlah nyawa” pada games. Hardware adalah masalah tabu yang tidak pernah disentuhnya --- karena merasa dirinya tidak begitu berbakat di bidang tukang menukang. Apalagi bila teringat pada kegiatan eskul elektronika saat SMP, Shinichi gagal total membuat radio rakitannya berbunyi. Namun keberhasilan itu telah membawanya ke dunia baru. Laksana Columbus yang menemukan jalan ke Amerika.
^_^
Bekal Shinichi hanyalah “analogi”. Yang dia lakukan hanyalah menduga-duga kerusakan berdasar kerusakan yang pernah terjadi. Langsung main cabut dan ganti dengan komponen baru. Sebagai seorang analog yang sekedar tahu dari gejala-gejala fisik komputer --- tanpa dukungan alat-alat ukur listrik-- tentunya tidak realistis mengharapkan Shinichi mampu mengatasi masalah komputer yang kompleks. Amatiran spesialis masalah-masalah kecil mungkin istilah yang paling tepat buatnya.
Sejauh ini Shinichi telah beberapa kali berhasil mengatasi masalah hardware kompie-nya. Kasus terakhir yang berhasil ditangani adalah kompie yang tidak mau start walaupun telah di pencet tombol start & indikator power telah menyala. Shinichi mendiagnosa sebagai “kasus kematian power suplai”. Sebuah komponen penyuplai listrik yang dilengkapi kipas --- biasanya terletak di bagian belakang komputer.
Setelah membuka casing, dan menandai peruntukan kabel-kabel power suplai lama dengan spidol --- Shinichi mencabutnya. Kemudian digantinya dengan power suplai baru yang dibelinya di BEC sepulang kerja. Untunglah setelah susah payah mencocokkan penempatan kabel-kabelnya dengan meniru kabel power suplai lama yang telah ditandai --- si kompie bisa kembali start dengan normal. Sang Amatir-pun tersenyum puas melihat hasil kerjanya. makmur-14 bandung
Beberapa hari kemudian munculah hasil diagnosa Montir kompie lewat telpon. Menurut si Montir soundcard rusak -- menyebabkan komputer sering hang. Harus dipasang soundcard baru. Sementara DVD-ROM juga telah mati, jadi sama juga harus diganti yang baru. Untuk DVD-ROM, Shinichi memilih keluaran Pioneer yang menjadi juara di review tahunan Majalah Infokom. Namun untuk soundcard Shinichi tidak membeli “sang juara” karena harga dan spesifikasinya terlalu tinggi dibanding komponen lainnya. Dipilihnya soundcard yang setaraf dengan jeroan si kompie.
^_^
Setelah perbaikan komputer selesai, Shinichi menarik sebuah kesimpulan, yaitu komputer mogok karena ada salah satu komponen yang rusak dan menyebabkan hang. Cara perbaikannya sangat mudah. Cabut komponen lama dan ganti dengan yang baru. Tentunya setelah membuka tutup casingnya dan.melepas semua kabel komputer (karena Shinichi nggak tahu bagian mana yang nyetrum & yang nggak nyetrum).
^_^
Kesimpulan itu ternyata berhasil diterapkan ketika beberapa waktu lalu si kompie mengalami gangguan gambar dan juga sering mendadak mogok. Instal ulang driver gambar tidak membuatnya lebih baik. Akhirnya Shinichi menganalogikan dengan kerusakan yang lalu. Karena gangguan ada pada gambar --- pastilah kartu gambarnya yang rusak dan harus diganti yang baru. Setelah Shinichi membeli sebuah VGA-Card baru, dia memberanikan diri membongkar si kompie. Dicarinya card yang ada tulisan merek VGA-Card lama. Setelah ketemu langsung di cabut dari tempatnya, kemudian diganti VGA-Card yang baru. Sesaat kemudian dengan hati berdebar-debar Shinichi menyalakan komputer.
Pada saat kompie telah start terdengar bunyi bib-bib aneh. Si kompie pun nggak kunjung bisa masuk ke program Windows XP. Terpaksalah kompie kembali dimatikan dan casing dibuka lagi. Setelah satu jam lebih di amati, dikenceng-kencengin, dicoba berkali-kali restart, dicari-cari kesalahan pemasangan --- akhirnya Shinichi berhasil menemukan masalahnya. Ternyata sepele. Lokasi pemasangan colokan keyboard dengan colokan mouse tertukar. Yah, terang saja si kompie merasa terhina dan ngambek. Setelah posisi kedua colokan tersebut ditukar, kompie berhasil jalan lagi dengan mulus.
Whoa! Hari itu Shinichi menapaki sejarah baru di dunia komputer. Selama ini dirinya hanya berkutat di seputar software. Sebatas instal menginstal atau setting program-program yang mudah. Atau menambah “jumlah nyawa” pada games. Hardware adalah masalah tabu yang tidak pernah disentuhnya --- karena merasa dirinya tidak begitu berbakat di bidang tukang menukang. Apalagi bila teringat pada kegiatan eskul elektronika saat SMP, Shinichi gagal total membuat radio rakitannya berbunyi. Namun keberhasilan itu telah membawanya ke dunia baru. Laksana Columbus yang menemukan jalan ke Amerika.
^_^
Bekal Shinichi hanyalah “analogi”. Yang dia lakukan hanyalah menduga-duga kerusakan berdasar kerusakan yang pernah terjadi. Langsung main cabut dan ganti dengan komponen baru. Sebagai seorang analog yang sekedar tahu dari gejala-gejala fisik komputer --- tanpa dukungan alat-alat ukur listrik-- tentunya tidak realistis mengharapkan Shinichi mampu mengatasi masalah komputer yang kompleks. Amatiran spesialis masalah-masalah kecil mungkin istilah yang paling tepat buatnya.
Sejauh ini Shinichi telah beberapa kali berhasil mengatasi masalah hardware kompie-nya. Kasus terakhir yang berhasil ditangani adalah kompie yang tidak mau start walaupun telah di pencet tombol start & indikator power telah menyala. Shinichi mendiagnosa sebagai “kasus kematian power suplai”. Sebuah komponen penyuplai listrik yang dilengkapi kipas --- biasanya terletak di bagian belakang komputer.
Setelah membuka casing, dan menandai peruntukan kabel-kabel power suplai lama dengan spidol --- Shinichi mencabutnya. Kemudian digantinya dengan power suplai baru yang dibelinya di BEC sepulang kerja. Untunglah setelah susah payah mencocokkan penempatan kabel-kabelnya dengan meniru kabel power suplai lama yang telah ditandai --- si kompie bisa kembali start dengan normal. Sang Amatir-pun tersenyum puas melihat hasil kerjanya. makmur-14 bandung
Win-win Solution Ala Ishida
Seperti dugaan Ishida, tak sampai tiga bulan setelah dirinya membuka toko voucher pulsa dan jual beli handphone, belasan tetangga di sepanjang jalan Sakurato ikut-ikutan membuka toko serupa. Akibatnya terjadilah persaingan sengit yang membuat mereka berlomba-lomba banting harga. Keuntungan tipis dan naga-naganya modal tak akan balik dalam waktu singkat.
Pada bulan kelima, tiba-tiba Ishida beralih menjual pakaian murah meriah impor dan lokal. Melihat larisnya toko Ishida, sebagian tetangga ikut-ikutan beralih membuka outlet pakaian murah meriah. Bahkan rata-rata menanam modal sangat besar untuk ukuran Ishida, dengan ruangan toko jauh lebih besar dan lebih lengkap dibanding toko Ishida yang ala kadarnya. Wajarlah bila para pekerja pabrik yang sebelumnya belanja baju di tempat Ishida beralih ke toko-toko baru tersebut. Namun Ishida tidak merasa terusik. Semua telah diperhitungkan dengan masak karena Ishida menyadari modalnya jauh lebih kecil dibanding tetangga-tetangganya yang lebih kaya.
^_^
Hanya setahun Ishida buka toko pakaian. Kiosnya berubah lagi menjadi sebuah bakery yang menyediakan aneka roti dan snack yang juga menerima pesanan. Kali ini modal yang ditanam Ishida cukup besar sehingga tokonya tampil apik dan lengkap. Konsumen pun datang berduyun-duyun karena belum ada toko roti di kawasan jalan Sakurato yang kiri kanannya dipenuhi tempat kontrakan para pekerja pabrik. Tak ada satu pun tetangganya yang ikut-ikutan membuka toko roti. Penyebabnya sederhana saja. Mereka telah menanamkan modal habis-habisan di handphone dan toko baju. Tak ada cukup modal lagi untuk banting stir ke bisnis baru. Disamping itu mereka juga mulai menikmati sedikit keuntungan dari bisnis mereka sehungga tidak mudah tergoda untuk beralih ke bisnis lain.
Pada saat membuka toko handphone dan toko baju murah meriah, Ishida hampir tidak mengeluarkan modal selain membangun ruangan toko. Semua barang adalah titipan dari toko teman-temannya. Tujuan utama Ishida adalah memperlihatkan prospek bisnis handphone dan baju kepada para tetangganya. Dia sangat menyadari fenomena bahwa para pekerja yang tinggal dikawasan itu bukan saja membutuhkan barang-barang sangat primer seperti makanan. Mereka juga butuh baju-baju yang cukup bagus untuk dirinya dan keluarganya. Rata-rata mereka telah memiliki handphone yang pasti membutuhkan toko-toko voucher, ringtone, aksesoris dan juga penyedia handsetnya. Selama ini mereka harus ke pusat kota untuk mendapatkannya.
Sebenarnya dari semula Ishida ingin membuka toko roti. Tak lama setelah istrinya selesai mengikuti kursus pembuatan roti yang biayanya sangat mahal untuk ukuran koceknya. Namun Ishida teringat cerita Shinichi Kudo tentang bisnis seorang temannya yang tutup karena tetangganya ikut ikutan membuka bisnis serupa. Ishida tahu persis hal itu juga akan terjadi pada dirinya. Bila dia langsung membuka toko roti, akan segera diikuti para tetangganya yang bermodal lebih besar. Akibatnya displai tokonya akan kalah dibanding mereka. Konsumen akan cenderung pergi ke toko yang lebih besar dan lebih lengkap. Dengan alasan itulah Ishida sengaja memberi contoh kepada tetangganya, bisnis-bisnis yang berprospek bagus namun tidak diminatinya.
Seperti harapan Ishida, tetangganya meniru bisnis pertama dan keduanya. Kini mereka mendapatkan tambahan sumber pendapatan dari bisnis handphone dan toko baju. Dan toko roti Ishida yang masih tertatih-tatih-pun tidak mendapat saingan bermodal besar, sehingga dapat leluasa berkembang. NL. makmur-14 bandung
Pada bulan kelima, tiba-tiba Ishida beralih menjual pakaian murah meriah impor dan lokal. Melihat larisnya toko Ishida, sebagian tetangga ikut-ikutan beralih membuka outlet pakaian murah meriah. Bahkan rata-rata menanam modal sangat besar untuk ukuran Ishida, dengan ruangan toko jauh lebih besar dan lebih lengkap dibanding toko Ishida yang ala kadarnya. Wajarlah bila para pekerja pabrik yang sebelumnya belanja baju di tempat Ishida beralih ke toko-toko baru tersebut. Namun Ishida tidak merasa terusik. Semua telah diperhitungkan dengan masak karena Ishida menyadari modalnya jauh lebih kecil dibanding tetangga-tetangganya yang lebih kaya.
^_^
Hanya setahun Ishida buka toko pakaian. Kiosnya berubah lagi menjadi sebuah bakery yang menyediakan aneka roti dan snack yang juga menerima pesanan. Kali ini modal yang ditanam Ishida cukup besar sehingga tokonya tampil apik dan lengkap. Konsumen pun datang berduyun-duyun karena belum ada toko roti di kawasan jalan Sakurato yang kiri kanannya dipenuhi tempat kontrakan para pekerja pabrik. Tak ada satu pun tetangganya yang ikut-ikutan membuka toko roti. Penyebabnya sederhana saja. Mereka telah menanamkan modal habis-habisan di handphone dan toko baju. Tak ada cukup modal lagi untuk banting stir ke bisnis baru. Disamping itu mereka juga mulai menikmati sedikit keuntungan dari bisnis mereka sehungga tidak mudah tergoda untuk beralih ke bisnis lain.
Pada saat membuka toko handphone dan toko baju murah meriah, Ishida hampir tidak mengeluarkan modal selain membangun ruangan toko. Semua barang adalah titipan dari toko teman-temannya. Tujuan utama Ishida adalah memperlihatkan prospek bisnis handphone dan baju kepada para tetangganya. Dia sangat menyadari fenomena bahwa para pekerja yang tinggal dikawasan itu bukan saja membutuhkan barang-barang sangat primer seperti makanan. Mereka juga butuh baju-baju yang cukup bagus untuk dirinya dan keluarganya. Rata-rata mereka telah memiliki handphone yang pasti membutuhkan toko-toko voucher, ringtone, aksesoris dan juga penyedia handsetnya. Selama ini mereka harus ke pusat kota untuk mendapatkannya.
Sebenarnya dari semula Ishida ingin membuka toko roti. Tak lama setelah istrinya selesai mengikuti kursus pembuatan roti yang biayanya sangat mahal untuk ukuran koceknya. Namun Ishida teringat cerita Shinichi Kudo tentang bisnis seorang temannya yang tutup karena tetangganya ikut ikutan membuka bisnis serupa. Ishida tahu persis hal itu juga akan terjadi pada dirinya. Bila dia langsung membuka toko roti, akan segera diikuti para tetangganya yang bermodal lebih besar. Akibatnya displai tokonya akan kalah dibanding mereka. Konsumen akan cenderung pergi ke toko yang lebih besar dan lebih lengkap. Dengan alasan itulah Ishida sengaja memberi contoh kepada tetangganya, bisnis-bisnis yang berprospek bagus namun tidak diminatinya.
Seperti harapan Ishida, tetangganya meniru bisnis pertama dan keduanya. Kini mereka mendapatkan tambahan sumber pendapatan dari bisnis handphone dan toko baju. Dan toko roti Ishida yang masih tertatih-tatih-pun tidak mendapat saingan bermodal besar, sehingga dapat leluasa berkembang. NL. makmur-14 bandung
Label:
cerita pendek
Delapan Puisi Kartu Ucapan Puasa Ramadhan
SATU
Pada bumi
yang telah kuhuni
ribuan hari
Kau jadi saksi
Hanya sedikit hari
yang kuabdikan selain
untuk diri sendiri
Ribuan hari untuk
kepentingan pribadi
Lalu apa yang kuraih
Tetap saja hidup tak
bisa kukendali
DUA
Pada bumi
aku merasa rendah diri
Karena hari demi hari
yang kulalui
tak lebih dari
hari-hari
yang selalu kuulangi
Lalu bagaimana dengan usia?
boleh jadi sebenarnya telah berhenti lama
Bagaimana dengan pengalaman?.
mungkin tak lebih dari
kejadian setahun yang ku-ulang-ulang
TIGA
Pada bumi yang kutempati
sejak lahir hingga kini.
Kau pasti mengerti
Berapa rencana amal baikku
yang tak terealisasi
karena selalu kutunda
sampai datang waktu sempurna
yang tak kunjung tiba
EMPAT
Pada bumi harus kuakui
Aku memberi
tak sebanyak aku menerima
Lalu siapa yang memikul defisit-ku
selain para penghuni bumi yang kubebani
dan atas kemurahan Ilahi
LIMA
Pada bumi aku malu
Karena terkadang aku bangga
saat terlalu banyak menerima,
bahkan kuanggap sebagai bukti
bahwa aku selalu disayangi
para penghuni bumi.
ENAM
Bumi jangan kau tertawai
Saat aku ingin diperlakukan istimewa
oleh sesama manusia
Juga saat aku ingin di anak-emaskan
bahkan oleh orang yang baru kutemui di jalan
Karena aku butuh bukti bahwa
aku adalah manusia
yang cukup layak untuk dicinta
TUJUH
Pada bumi
Mungkin kau menangisi
Saat tahu hanya secuil waktu
yang kugunakan untuk menimba
ilmu dari kitab cahaya
sumber ilmu kehidupan,
dan pedoman mencari arti
kehadiranku di dunia.
Yakni Alquran yang mulia
DELAPAN
Pada bumi yang pasti sulit memaklumi
Sedikitnya waktu malam dan siang
yang kubelanjakan untuk
meraih surga yang kau tahu
tidak murah harganya.
Maka
menangislah untuk diriku,
basuhlah tumpukan debu di jendela hatiku
dengan air matamu,
agar pintu-pintu menuju surga,
terlihat jelas di mataku.
Pada bumi
yang telah kuhuni
ribuan hari
Kau jadi saksi
Hanya sedikit hari
yang kuabdikan selain
untuk diri sendiri
Ribuan hari untuk
kepentingan pribadi
Lalu apa yang kuraih
Tetap saja hidup tak
bisa kukendali
DUA
Pada bumi
aku merasa rendah diri
Karena hari demi hari
yang kulalui
tak lebih dari
hari-hari
yang selalu kuulangi
Lalu bagaimana dengan usia?
boleh jadi sebenarnya telah berhenti lama
Bagaimana dengan pengalaman?.
mungkin tak lebih dari
kejadian setahun yang ku-ulang-ulang
TIGA
Pada bumi yang kutempati
sejak lahir hingga kini.
Kau pasti mengerti
Berapa rencana amal baikku
yang tak terealisasi
karena selalu kutunda
sampai datang waktu sempurna
yang tak kunjung tiba
EMPAT
Pada bumi harus kuakui
Aku memberi
tak sebanyak aku menerima
Lalu siapa yang memikul defisit-ku
selain para penghuni bumi yang kubebani
dan atas kemurahan Ilahi
LIMA
Pada bumi aku malu
Karena terkadang aku bangga
saat terlalu banyak menerima,
bahkan kuanggap sebagai bukti
bahwa aku selalu disayangi
para penghuni bumi.
ENAM
Bumi jangan kau tertawai
Saat aku ingin diperlakukan istimewa
oleh sesama manusia
Juga saat aku ingin di anak-emaskan
bahkan oleh orang yang baru kutemui di jalan
Karena aku butuh bukti bahwa
aku adalah manusia
yang cukup layak untuk dicinta
TUJUH
Pada bumi
Mungkin kau menangisi
Saat tahu hanya secuil waktu
yang kugunakan untuk menimba
ilmu dari kitab cahaya
sumber ilmu kehidupan,
dan pedoman mencari arti
kehadiranku di dunia.
Yakni Alquran yang mulia
DELAPAN
Pada bumi yang pasti sulit memaklumi
Sedikitnya waktu malam dan siang
yang kubelanjakan untuk
meraih surga yang kau tahu
tidak murah harganya.
Maka
menangislah untuk diriku,
basuhlah tumpukan debu di jendela hatiku
dengan air matamu,
agar pintu-pintu menuju surga,
terlihat jelas di mataku.
Detective Monk : Selalu Ada Tempat Buat Semua Orang
People think I’m crazy
‘cause I worry all the time
If you paid attention you’d be worried, too.
You better pay attention
Or this world we love so much
might just kill you
^_^
Dari film itu Shinichi baru mengerti apa yang sering dikatakan Hiromi selama ini tentang menghakimi seseorang. Menghakimi seseorang karena raihannya dibawah orang lain tidak selalu merupakan hal yang tepat untuk dilakukan karena latar belakang setiap orang berbeda. Walau pada akhirnya orang akan meraih sesuatu yang serupa, setiap orang memiliki kecepatan yang berbeda-beda untuk mendapatkannya.
‘cause I worry all the time
If you paid attention you’d be worried, too.
You better pay attention
Or this world we love so much
might just kill you
(petikan soundtrack detective monk)
^_^
^_^
Shinichi Kudo adalah salah satu penggemar serial Detective Monk. Kisah tentang detektif jenius yang berhasil memecahkan kasus-kasus rumit -- bernama lengkap Adrian Monk. Bekas seorang detektif polisi brilian yang juga merangkap menjadi dosen di akademi polisi. Namun satu kasus kejahatan yang merenggut nyawa istrinya membuatnya shock – dan berubah menjadi pengidap kelainan jiwa -- dan terpaksa keluar dari dinas kepolisian.
Kini Monk menjadi seorang yang mengidap kegilaan pada kesempurnaan. Memilih adalah sebuah perjuangan berat baginya. Meskipun hanya sekedar memilih pensil warna biru atau hitam. Bila melihat sesuatu diletakkan tidak simetris dia ingin membuatnya menjadi simetris. Juga bila melihat keganjilan, misalnya melihat orang mengenakan kemeja dengan krah terlipat dia akan segera membetulkannya tanpa menghiraukan keberatan orang yang memakainya. Monk juga gila sanitasi. Dia selalu meminta tisue antiseptik pada Sharona untuk menyeka tangannya sehabis berjabat tangan dengan orang lain.
Monk dengan segala kelainan jiwanya tidak serta merta tersingkir dari dunia luar. Dia bahkan menjadi detektif langganan polisi San Fransisco. Terutama untuk memecahkan kasus-kasus rumit yang membutuhkan analisa yang tajam. Dari pekerjaan itulah Monk mendapat penghasilan, sekaligus membayar asisten yang merangkap menjadi sopir sekaligus “baby sitter” bagi dirinya. Kepolisian-pun sangat terbantu dengan keberhasilan Monk memecahkan kasus-kasus kejahatan yang terjadi di wilayahnya.
Sekilas orang bisa mengira Monk akan tersingkir dari dunia kerja karena perilakunya yang aneh. Namun pada kenyataannya dia berhasil mendapatkan pekerjaan, bahkan sangat dibutuhkan oleh kepolisian kota. Setiap orang punya tempat dalam bumi yang bulat ini. Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda dan semua memiliki tempat di dalam masyarakat. Tentunya tidak termasuk bagi orang-orang yang “kelainannya” menyimpang dari ajaran-ajaran moral, seperti tukang mencuri atau berjudi.
Orang bodoh, orang pintar, orang cekatan, pemberani, pemalu, hati-hati semua memiliki kursi masing-masing. Mungkin perbedaannya adalah kecepatan dalam meraih sesuatu. Seorang yang cerdas dan cekatan akan menyelesaikan masalahnya lebih cepat daripada seorang bodoh yang agak lamban. Namun keduanya mampu menyelesaikan masalahnya – hanya beda waktunya saja.
Demikian juga dengan keberanian untuk melakukan sesuatu. Seorang anak pemberani akan berani pergi ke kamar mandi sendiri pada umur 5 tahun. Seorang anak yang lebih penakut mungkin baru pada umur 10 tahun berani melakukannya. Seorang mahasiswa yang kreatif dan pemberani mungkin akan merintis bekerja pada saat masih kuliah, sementara yang pemalu mungkin baru beberapa bulan setelah lulus memberanikan diri untuk bekerja. Namun pada akhirnya keduanya akan sama-sama bekerja dan berkontribusi pada masyarakat.
Kini Monk menjadi seorang yang mengidap kegilaan pada kesempurnaan. Memilih adalah sebuah perjuangan berat baginya. Meskipun hanya sekedar memilih pensil warna biru atau hitam. Bila melihat sesuatu diletakkan tidak simetris dia ingin membuatnya menjadi simetris. Juga bila melihat keganjilan, misalnya melihat orang mengenakan kemeja dengan krah terlipat dia akan segera membetulkannya tanpa menghiraukan keberatan orang yang memakainya. Monk juga gila sanitasi. Dia selalu meminta tisue antiseptik pada Sharona untuk menyeka tangannya sehabis berjabat tangan dengan orang lain.
Monk dengan segala kelainan jiwanya tidak serta merta tersingkir dari dunia luar. Dia bahkan menjadi detektif langganan polisi San Fransisco. Terutama untuk memecahkan kasus-kasus rumit yang membutuhkan analisa yang tajam. Dari pekerjaan itulah Monk mendapat penghasilan, sekaligus membayar asisten yang merangkap menjadi sopir sekaligus “baby sitter” bagi dirinya. Kepolisian-pun sangat terbantu dengan keberhasilan Monk memecahkan kasus-kasus kejahatan yang terjadi di wilayahnya.
Sekilas orang bisa mengira Monk akan tersingkir dari dunia kerja karena perilakunya yang aneh. Namun pada kenyataannya dia berhasil mendapatkan pekerjaan, bahkan sangat dibutuhkan oleh kepolisian kota. Setiap orang punya tempat dalam bumi yang bulat ini. Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda dan semua memiliki tempat di dalam masyarakat. Tentunya tidak termasuk bagi orang-orang yang “kelainannya” menyimpang dari ajaran-ajaran moral, seperti tukang mencuri atau berjudi.
Orang bodoh, orang pintar, orang cekatan, pemberani, pemalu, hati-hati semua memiliki kursi masing-masing. Mungkin perbedaannya adalah kecepatan dalam meraih sesuatu. Seorang yang cerdas dan cekatan akan menyelesaikan masalahnya lebih cepat daripada seorang bodoh yang agak lamban. Namun keduanya mampu menyelesaikan masalahnya – hanya beda waktunya saja.
Demikian juga dengan keberanian untuk melakukan sesuatu. Seorang anak pemberani akan berani pergi ke kamar mandi sendiri pada umur 5 tahun. Seorang anak yang lebih penakut mungkin baru pada umur 10 tahun berani melakukannya. Seorang mahasiswa yang kreatif dan pemberani mungkin akan merintis bekerja pada saat masih kuliah, sementara yang pemalu mungkin baru beberapa bulan setelah lulus memberanikan diri untuk bekerja. Namun pada akhirnya keduanya akan sama-sama bekerja dan berkontribusi pada masyarakat.
^_^
Dari film itu Shinichi baru mengerti apa yang sering dikatakan Hiromi selama ini tentang menghakimi seseorang. Menghakimi seseorang karena raihannya dibawah orang lain tidak selalu merupakan hal yang tepat untuk dilakukan karena latar belakang setiap orang berbeda. Walau pada akhirnya orang akan meraih sesuatu yang serupa, setiap orang memiliki kecepatan yang berbeda-beda untuk mendapatkannya.
Label:
Resensi Film
Soundtrack Film Seri Detective Monk
It’s a jungle out there
Disorder and confusion everywhere
No one seems to care
Well I do
Hey, Who’s in charge here
It’s a jungle out there
Poison in every air we breath
You know what’s in the water that you drink?
Well I do
It’s amazing
People think I’m crazy
‘cause I worry all the time
If you paid attention you’d be worried, too.
You better pay attention
Or this world we love so much
might just kill you
I could be wrong now
But I don’t think so
‘cause there’s a a jungle out there
It’s a jungle out there
Disorder and confusion everywhere
No one seems to care
Well I do
Hey, Who’s in charge here
It’s a jungle out there
Poison in every air we breath
You know what’s in the water that you drink?
Well I do
It’s amazing
People think I’m crazy
‘cause I worry all the time
If you paid attention you’d be worried, too.
You better pay attention
Or this world we love so much
might just kill you
I could be wrong now
But I don’t think so
‘cause there’s a a jungle out there
It’s a jungle out there
Label:
Resensi Film
Salah Satu Episode Terbaik Detective Monk : The Sleeping Suspect
Sebuah kasus pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka
yang sedang terbaring koma di rumah sakit.
Bagaimanakah cara Monk membuktikan seseorang yang
tergeletak tidak sadar bisa melakukan pembunuhan?
^_^
Pada saat dua orang polisi sedang menahan seorang tersangka di trotoar, tiba-tiba muncul sebuah mobil yang sengaja menyerempet mobil mereka yang diparkir di pinggir jalan. Setelah berkali-kali menabrak mobil polisi sambil mengejek kedua polisi yang terpana melihat kenekadan tersebut – si orang aneh kemudian tancap gas . Kedua orang polisi berlari menuju mobil mereka untuk mengejarnya. Belum sempat kedua polisi menghidupkan mobil, terdengar bunyi benturan keras . Mobil si orang aneh tertabrak mobil lain. Akibatnya hari-hari berikutnya si orang aneh terbaring koma di rumah sakit.
^_^
Detektif Monk beserta “pengasuhnya” Sharona menyelidiki rumah si orang koma yang kini dianggap sebagai tersangka kasus pembunuhan saudara perempuannya sendiri, dengan paket bom lewat pos. Saat memeriksa seisi rumah mereka menemukan fenomena aneh. Pada sebuah majalah yang tergeletak di kursi rumah -- ditemukan nama pengacara terburuk dari daftar peringkat pengacara dilingkari dengan pena. Pertanda si orang aneh akan menyewanya. Yang lebih aneh lagi adalah adanya botol-botol kecap yang ditempelkan di plafond kamar mandi. Beberapa botol telah berjatuhan ke lantai karena lem yang menahannya mengelupas.
Pada saat bersamaan datanglah tukang pos membawa bingkisan dalam kotak yang diterima pembantu rumah. Untunglah si Monk dengan nalurinya tahu bahwa bingkisan itu berisi bom akan meledak sesaat setelah dibuka. Monk berhasil menyelamatkan seisi rumah setelah melemparkan paket bom tersebut ke dalam kamar mandi.
^_^
Monk yakin pengirim bom adalah si orang koma yang ingin mengesankan dirinya bukan tersangka dengan mengirim bom ke rumah sendiri, walaupun tanggal pengiriman paket dua hari yang lalu saat tersangka telah terbaring koma. Keyakinannya tambah kuat setelah beberapa hari kemudian sebuah paket bom kembali dikirim ke saudara laki-laki si orang koma -- yang untungnya tidak mengakibatkan korban jiwa. Setelah melihat bekas lem pada bagian atas paket bom akhirnya sang detektif berhasil memecahkan misteri bagaimana seorang yang sedang terbaring koma di rumah sakit bisa mengirimkan paket-paket pos berisi bom.
Pada saat si orang koma telah sadar kembali, Monk menyuruh si pembantu rumah datang ke rumah sakit untuk menengok tuannya sambil membawa paket pos. Ditunjukkannya pada orang itu bahwa selama koma dia menerima surat-surat dan juga paket pos. Dibukanya paket pos disamping ranjang tuannya. Akibatnya tuannya melompat turun dari ranjang pasien sambil beteriak-teriak ketakutan dan berkali-kali mengatakan paket itu berisi bom.
Rupanya si orang koma-lah yang selama ini mengirim paket berisi bom kepada sudara laki-laki dan sudara perempuannya. Dia memiliki kunci palsu untuk beberapa bis surat. Kemudian menempelkan paket bom di langit-langit bis surat. Tukang pos yang biasa mengambil surat dari bis surat tersebut tidak tahu jika ada paket yang tertempel di langit-langitnya. Setelah periode tertentu paket akan jatuh ke bawah dan diambil oleh tukang pos untuk dikirimkan. Dia juga mengirim paket bom untuk dirinya sendiri agar terhindar dari tuduhan.
Tersangka telah mencoba metode itu dengan menempelkan botol-botol kecap di plafond kamar mandi untuk memperkirakan berapa lama paket dapat bertahan menempel di langit-langit bis surat. Kemudian dia sengaja menyerempet mobil polisi agar untuk beberapa lama ditahan di kantor polisi. Dia juga sengaja menyewa pengacara yang buruk agar kasusnya kalah di pengadilan, sehingga dia akan dipenjara beberapa bulan.
Pada saat dipenjara itulah paket-paket bom yang telah dipasang akan jatuh ke dasar bis surat dan terkirim ke alamat-alamat yang dituju. Misi pembunuhan akan berjalan mulus tanpa seorangpun mencurigai dirinya yang sedang meringkuk di balik jeruji besi. Namun diluar dugaan dirinya mengalami kecelakaan yang membuatnya terbaring koma.
^_^
Detektif Monk beserta “pengasuhnya” Sharona menyelidiki rumah si orang koma yang kini dianggap sebagai tersangka kasus pembunuhan saudara perempuannya sendiri, dengan paket bom lewat pos. Saat memeriksa seisi rumah mereka menemukan fenomena aneh. Pada sebuah majalah yang tergeletak di kursi rumah -- ditemukan nama pengacara terburuk dari daftar peringkat pengacara dilingkari dengan pena. Pertanda si orang aneh akan menyewanya. Yang lebih aneh lagi adalah adanya botol-botol kecap yang ditempelkan di plafond kamar mandi. Beberapa botol telah berjatuhan ke lantai karena lem yang menahannya mengelupas.
Pada saat bersamaan datanglah tukang pos membawa bingkisan dalam kotak yang diterima pembantu rumah. Untunglah si Monk dengan nalurinya tahu bahwa bingkisan itu berisi bom akan meledak sesaat setelah dibuka. Monk berhasil menyelamatkan seisi rumah setelah melemparkan paket bom tersebut ke dalam kamar mandi.
^_^
Monk yakin pengirim bom adalah si orang koma yang ingin mengesankan dirinya bukan tersangka dengan mengirim bom ke rumah sendiri, walaupun tanggal pengiriman paket dua hari yang lalu saat tersangka telah terbaring koma. Keyakinannya tambah kuat setelah beberapa hari kemudian sebuah paket bom kembali dikirim ke saudara laki-laki si orang koma -- yang untungnya tidak mengakibatkan korban jiwa. Setelah melihat bekas lem pada bagian atas paket bom akhirnya sang detektif berhasil memecahkan misteri bagaimana seorang yang sedang terbaring koma di rumah sakit bisa mengirimkan paket-paket pos berisi bom.
Pada saat si orang koma telah sadar kembali, Monk menyuruh si pembantu rumah datang ke rumah sakit untuk menengok tuannya sambil membawa paket pos. Ditunjukkannya pada orang itu bahwa selama koma dia menerima surat-surat dan juga paket pos. Dibukanya paket pos disamping ranjang tuannya. Akibatnya tuannya melompat turun dari ranjang pasien sambil beteriak-teriak ketakutan dan berkali-kali mengatakan paket itu berisi bom.
Rupanya si orang koma-lah yang selama ini mengirim paket berisi bom kepada sudara laki-laki dan sudara perempuannya. Dia memiliki kunci palsu untuk beberapa bis surat. Kemudian menempelkan paket bom di langit-langit bis surat. Tukang pos yang biasa mengambil surat dari bis surat tersebut tidak tahu jika ada paket yang tertempel di langit-langitnya. Setelah periode tertentu paket akan jatuh ke bawah dan diambil oleh tukang pos untuk dikirimkan. Dia juga mengirim paket bom untuk dirinya sendiri agar terhindar dari tuduhan.
Tersangka telah mencoba metode itu dengan menempelkan botol-botol kecap di plafond kamar mandi untuk memperkirakan berapa lama paket dapat bertahan menempel di langit-langit bis surat. Kemudian dia sengaja menyerempet mobil polisi agar untuk beberapa lama ditahan di kantor polisi. Dia juga sengaja menyewa pengacara yang buruk agar kasusnya kalah di pengadilan, sehingga dia akan dipenjara beberapa bulan.
Pada saat dipenjara itulah paket-paket bom yang telah dipasang akan jatuh ke dasar bis surat dan terkirim ke alamat-alamat yang dituju. Misi pembunuhan akan berjalan mulus tanpa seorangpun mencurigai dirinya yang sedang meringkuk di balik jeruji besi. Namun diluar dugaan dirinya mengalami kecelakaan yang membuatnya terbaring koma.
Label:
Resensi Film
Koleksi Puisi Kartu Ucapan Puasa Ramadhan
Tanpa terasa
waktu berlari secepat cahaya
ramadhan akan segera tiba
Masihkan bekas gemblengan ramadhan
tahun silam tersisa padaku?
Sucikan Diriku
Sucikan jiwa dengan puasa
serasa tak lengkap
sebelum kau sucikan diriku
dari dosa-dosaku padamu
Hapus Menjelang Puasa
Putihnya kertas puasaku
masih terasa bergaris-garis biru
sebelum kau maafkan segala kesalahanku
Sebelum Membakar Dosa
Sebelum datang bulan pembakar dosa
Sudilah bakar dosa-dosaku padamu
Ketika Cinta Harus Memilih
Ketika cinta harus memilih
antara acara TV dan tarawih
Jiwaku sebagai laron-laron akan memilih
mengerubungi cahaya yang mana?
Puisi Indahku
Kubacakan bait-bait puisi indah
untuk membujukmu
agar menghalalkan segala dosaku padamu :
“Sebentar lagi taman puasa akan datang
dihiasi bunga-bunga kebajikan
dilindungi hamparan rumput sedekah
disejukkan kolam ringan tangan pada sesama
Siangnya dihangatkan indahnya matahari menahan nafsu
Malam harinya diterangi rembulan sholat malam
Bukankah hidup terasa begitu indah di raja segala bulan?”
Dinginnya Malam
Dinginnya malam
sirna karena hangatnya hatimu
kala bangun untuk menyiapkan
sahur buat kita bersama
Jiwa Merdeka
Kala puasa membuat
jiwa jadi begitu perkasa
untuk kendalikan nafsu
Maka dia layak disebut
jiwa yang telah merdeka
Jiwa Perkasa
Bila ingin melihat
perkasanya jiwa
Lihatlah seorang puasa
di hadapan sepiring nasi
dan segelas teh manis
di tengah terik matahari
dan perut melilit kelaparan
Dia tak sedikitpun tergoyahkan
Jiwa Dahaga (1)
Dahaga jiwa
lenyap tak berbekas
setelah meneguk mata air puasa
yang janjikan berbukit-bukit pahala
Jiwa Dahaga (2)
Jiwa dahaga
lemah tak berdaya
melawan nafsu manusia
Mendadak jadi perkasa
setelah minum madunya-puasa
yang memaksanya bertempur habis-habisan
menaklukkan nafsu yang datang menggoda
Rintihan Nafsu yang Menangis Lalu Tunduk
Hiks! Hiks!
Begitu kejamnya dikau jiwa
memaksaku tunduk padamu
Aku ingin makan tapi kau tahan
Aku kehausan tapi tak kau beri minum
Kau paksa aku bangun kala ingin tidur
Kau paksa aku bersedekah kala ingin pesta
Kau paksa aku bekerja kala aku ingin berleha-leha
Deritaku tak tak tertahan lagi...
Tapi tuanku terlalu perkasa bagi hamba
Basuh dengan Mata Airmu
Ramadhan basuhlah
hatiku dengan mata air pahalamu
agar kerak-kerak dosa di hatiku
luruh tersapu aliran sungai cahaya
yang mengalir siang dan malammu.
waktu berlari secepat cahaya
ramadhan akan segera tiba
Masihkan bekas gemblengan ramadhan
tahun silam tersisa padaku?
Sucikan Diriku
Sucikan jiwa dengan puasa
serasa tak lengkap
sebelum kau sucikan diriku
dari dosa-dosaku padamu
Hapus Menjelang Puasa
Putihnya kertas puasaku
masih terasa bergaris-garis biru
sebelum kau maafkan segala kesalahanku
Sebelum Membakar Dosa
Sebelum datang bulan pembakar dosa
Sudilah bakar dosa-dosaku padamu
Ketika Cinta Harus Memilih
Ketika cinta harus memilih
antara acara TV dan tarawih
Jiwaku sebagai laron-laron akan memilih
mengerubungi cahaya yang mana?
Puisi Indahku
Kubacakan bait-bait puisi indah
untuk membujukmu
agar menghalalkan segala dosaku padamu :
“Sebentar lagi taman puasa akan datang
dihiasi bunga-bunga kebajikan
dilindungi hamparan rumput sedekah
disejukkan kolam ringan tangan pada sesama
Siangnya dihangatkan indahnya matahari menahan nafsu
Malam harinya diterangi rembulan sholat malam
Bukankah hidup terasa begitu indah di raja segala bulan?”
Dinginnya Malam
Dinginnya malam
sirna karena hangatnya hatimu
kala bangun untuk menyiapkan
sahur buat kita bersama
Jiwa Merdeka
Kala puasa membuat
jiwa jadi begitu perkasa
untuk kendalikan nafsu
Maka dia layak disebut
jiwa yang telah merdeka
Jiwa Perkasa
Bila ingin melihat
perkasanya jiwa
Lihatlah seorang puasa
di hadapan sepiring nasi
dan segelas teh manis
di tengah terik matahari
dan perut melilit kelaparan
Dia tak sedikitpun tergoyahkan
Jiwa Dahaga (1)
Dahaga jiwa
lenyap tak berbekas
setelah meneguk mata air puasa
yang janjikan berbukit-bukit pahala
Jiwa Dahaga (2)
Jiwa dahaga
lemah tak berdaya
melawan nafsu manusia
Mendadak jadi perkasa
setelah minum madunya-puasa
yang memaksanya bertempur habis-habisan
menaklukkan nafsu yang datang menggoda
Rintihan Nafsu yang Menangis Lalu Tunduk
Hiks! Hiks!
Begitu kejamnya dikau jiwa
memaksaku tunduk padamu
Aku ingin makan tapi kau tahan
Aku kehausan tapi tak kau beri minum
Kau paksa aku bangun kala ingin tidur
Kau paksa aku bersedekah kala ingin pesta
Kau paksa aku bekerja kala aku ingin berleha-leha
Deritaku tak tak tertahan lagi...
Tapi tuanku terlalu perkasa bagi hamba
Basuh dengan Mata Airmu
Ramadhan basuhlah
hatiku dengan mata air pahalamu
agar kerak-kerak dosa di hatiku
luruh tersapu aliran sungai cahaya
yang mengalir siang dan malammu.
Menjelang Ramadhan
Di tengah malam,
saat aku menatap langit berhias bintang,
seakan-akan malam-malam suci itu
sedang berbaris menunggu giliran
untuk bertemu denganku.
Sambil membawa nampan-nampan,
yang akan dipersembahkan pada-Nya
setiap pagi menjelang.
Akankah nampan-nampan itu
kuisi dengan sepenuh cinta.
Sanggupkah aku merajut amal mulia,
doa, ilmu, alquran, sujud,
bahagiakan fakir miskin dan
berbuat baik pada sesama,
sebagai persembahanku pada-Nya
Ataukah aku akan tega,
membiarkan malam-malam suci berlalu
sambil mencucurkan air mata
karena menahan malu
saat harus mempersembahkan
nampan-nampan kosong pada-Nya,
yang telah memberiku segalanya.
saat aku menatap langit berhias bintang,
seakan-akan malam-malam suci itu
sedang berbaris menunggu giliran
untuk bertemu denganku.
Sambil membawa nampan-nampan,
yang akan dipersembahkan pada-Nya
setiap pagi menjelang.
Akankah nampan-nampan itu
kuisi dengan sepenuh cinta.
Sanggupkah aku merajut amal mulia,
doa, ilmu, alquran, sujud,
bahagiakan fakir miskin dan
berbuat baik pada sesama,
sebagai persembahanku pada-Nya
Ataukah aku akan tega,
membiarkan malam-malam suci berlalu
sambil mencucurkan air mata
karena menahan malu
saat harus mempersembahkan
nampan-nampan kosong pada-Nya,
yang telah memberiku segalanya.
Kaizen Pinky
Bila Shinichi Kudo bertanya pada Pinky darimana dia belajar Kaizen, pastilah dia malah kaget. Apa itu kaizen? Makanan lezat sejenis shabu-shabu-kah? Ha ha...nggak ding! Pinky pernah mendengar tentang kaizen. Namun yang dia tahu sebatas kaizen adalah manajemen ala Jepang. Tidak lebih dari itu. Pinky tidak tahu jika perbaikan-perbaikan kecil yang dilakukan terus-menerus hingga proses kerja menjadi jauh lebih efektif & efisien -- yang selama ini dia lakukan -- termasuk kaizen juga.
^_^
Agenda Meeting
Pertamakali mengirim undangan via email kepada beberapa departemen, Pinky hanya mencantumkan bahwa meeting dimulai pkl. 07.15 tanpa urutan agenda acara konsultasi. Akibatnya personil dari departemen yang mendapat giliran pembahasan terakhir harus menunggu berjam-jam hingga gilirannya datang.
Menyadari keluhan dari beberapa manajer yang sering mendapat giliran terakhir sehingga harus menghabiskan waktunya yang sangat berharga untuk menunggu giliran meeting, Pinky memutuskan untuk membuat jadwal tentatif. Berkat jadwal itu setiap personil departemen datang tepat pada saat gilirannya tiba, sehingga dia tidak membuang-buang waktu.
Nama Departemen pada Jadwal Tentatif
Mulanya Pinky menulis jadwal tentatif berupa jam dan nomor kasus tanpa keterangan apapun. Orang harus tahu nomor kasusnya untuk mengetahui jam konsultasi. Nomor kasus ditempatkan Pinky pada file excel di attachment e-mail. File tersebut adalah tabel yang berisi nomor kasus, judul kasus yang dibahas dan departemen yang terkait.
Kemudian Pinky memperbaiki jadwal dengan menambahkan jenis kasus dan nama departemen pada jadwal konsultasi sehingga orang dapat dengan cepat mengetahui jam konsultasi tanpa harus membuka attachment. Pinky juga melengkapi tabel pada attachment dengan ringkasan semua masalah yang akan dikonsultasikan hari itu. Dengan tabel itu pihak-pihak terkait diluar departemen yang mengajukan konsultasi akan memiliki gambaran topik-topik yang akan dibicarakan pada saat konsultasi.
Ringkasan Setiap Kasus
Belakangan Pinky maju lebih jauh lagi. Dia membuat ringkasan terpisah untuk setiap kasus yang dikonsultasikan, mulai dari uraian kasus, rekomendasi penyelesaian sampai ke notulen meeting konsultasi yang telah dilakukan. Berbekal ringkasan tersebut Pinky dapat dengan mudah memantau perkembangan proses penyelesaian kasus. Dia juga dapat dengan rutin mengecek ke setiap departemen tentang progress dari penyelesaian kasus mereka. Karena ringkasan tersebut langsung diketik pada saat meeting, Pinky tidak perlu bekerja dua kali untuk membuatnya. Paling lambat sehari setelah meeting, Pinky mengirimkan ringkasan kasus pada departemen yang harus menindaklanjuti.
Informasi Close
Banyaknya telepon masuk yang menanyakan apakah kasus mereka telah dinyatakan close membuat Pinky berinisiatif menginformasikan kasus yang telah close lewat email. Dengan informasi tersebut setiap departemen langsung tahu bahwa kasusnya telah close dan sekaligus mengurangi waktu yang dihabiskan Pinky untuk menjawab telepon.
Reminding
Pada awalnya Pinky mengirim reminding kasus-kasus yang masih menggantung penyelesaiannya secara terpisah. Dikirimnya satu persatu lewat e-mail, permintaan untuk segera menyelesaikan kasus tersebut. Akibatnya orang harus mengecek e-mail dari Pinky satu persatu untuk mengetahui apakah kasusnya sudah close atau masih harus ditindaklanjuti.
Seringnya orang datang ke kantornya untuk printing list kasus membuat Pinky berinisiatif mengirimkan list kasus tiap akhir bulan. List tersebut dilengkapi dengan status penyelesaian kasus --- sudah close atau masih in process -- beserta nama penanggung jawab penyelesaiannya. Kini semua departemen tahu kasus-kasus yang telah close dan yang masih harus ditindaklanjuti hanya dengan melihat list-nya tanpa harus menelpon Pinky atau mengecek e-mail satu persatu.
Subyek email
Banyaknya email yang masuk ke mailbox setiap orang membuat Pinky merasa harus mempertajam subyek email. Bila sebelumnya Pinky hanya menulis “Meeting Kasus”, sekarang ditulisnya lebih spesifik “Meeting Kasus No. 351; 365; 378; 379”. Hanya dengan membaca subyek email orang langsung tahu isi email tersebut, sehingga Pinky membantu para “klien-nya” menghemat waktu pencarian email di tengah belantara segala macam email yang membanjiri mailbox mereka.
^_^
Bila Shinichi Kudo bertanya pada Pinky darimana dia belajar Kaizen, pastilah dia malah kaget. Apa itu kaizen? Makanan lezat sejenis shabu-shabu-kah? Ha ha...nggak ding! Pinky pernah mendengar tentang kaizen. Namun yang dia tahu sebatas kaizen adalah manajemen ala Jepang. Tidak lebih dari itu. Pinky tidak tahu jika perbaikan-perbaikan kecil yang dilakukan terus-menerus hingga proses kerja menjadi jauh lebih efektif & efisien -- yang selama ini dia lakukan -- termasuk kaizen juga.
Pinky lebih banyak belajar dari pengalaman dan dari saran-saran orang disekitarnya daripada dari buku. Menurutnya istilah untuk hal-hal yang dia lakukan bukanlah hal yang penting. Kaizen merupakan keunggulan Jepang di bidang manajemen yang membuatnya mampu menghasilkan produk-produk secara massal dengan harga murah namun berkualitas tinggi -- berbeda dengan perusahaan-perusahaan Amerika yang lebih mengandalkan inovasi-inovasi baru.
^_^
Agenda Meeting
Pertamakali mengirim undangan via email kepada beberapa departemen, Pinky hanya mencantumkan bahwa meeting dimulai pkl. 07.15 tanpa urutan agenda acara konsultasi. Akibatnya personil dari departemen yang mendapat giliran pembahasan terakhir harus menunggu berjam-jam hingga gilirannya datang.
Menyadari keluhan dari beberapa manajer yang sering mendapat giliran terakhir sehingga harus menghabiskan waktunya yang sangat berharga untuk menunggu giliran meeting, Pinky memutuskan untuk membuat jadwal tentatif. Berkat jadwal itu setiap personil departemen datang tepat pada saat gilirannya tiba, sehingga dia tidak membuang-buang waktu.
Nama Departemen pada Jadwal Tentatif
Mulanya Pinky menulis jadwal tentatif berupa jam dan nomor kasus tanpa keterangan apapun. Orang harus tahu nomor kasusnya untuk mengetahui jam konsultasi. Nomor kasus ditempatkan Pinky pada file excel di attachment e-mail. File tersebut adalah tabel yang berisi nomor kasus, judul kasus yang dibahas dan departemen yang terkait.
Kemudian Pinky memperbaiki jadwal dengan menambahkan jenis kasus dan nama departemen pada jadwal konsultasi sehingga orang dapat dengan cepat mengetahui jam konsultasi tanpa harus membuka attachment. Pinky juga melengkapi tabel pada attachment dengan ringkasan semua masalah yang akan dikonsultasikan hari itu. Dengan tabel itu pihak-pihak terkait diluar departemen yang mengajukan konsultasi akan memiliki gambaran topik-topik yang akan dibicarakan pada saat konsultasi.
Ringkasan Setiap Kasus
Belakangan Pinky maju lebih jauh lagi. Dia membuat ringkasan terpisah untuk setiap kasus yang dikonsultasikan, mulai dari uraian kasus, rekomendasi penyelesaian sampai ke notulen meeting konsultasi yang telah dilakukan. Berbekal ringkasan tersebut Pinky dapat dengan mudah memantau perkembangan proses penyelesaian kasus. Dia juga dapat dengan rutin mengecek ke setiap departemen tentang progress dari penyelesaian kasus mereka. Karena ringkasan tersebut langsung diketik pada saat meeting, Pinky tidak perlu bekerja dua kali untuk membuatnya. Paling lambat sehari setelah meeting, Pinky mengirimkan ringkasan kasus pada departemen yang harus menindaklanjuti.
Informasi Close
Banyaknya telepon masuk yang menanyakan apakah kasus mereka telah dinyatakan close membuat Pinky berinisiatif menginformasikan kasus yang telah close lewat email. Dengan informasi tersebut setiap departemen langsung tahu bahwa kasusnya telah close dan sekaligus mengurangi waktu yang dihabiskan Pinky untuk menjawab telepon.
Reminding
Pada awalnya Pinky mengirim reminding kasus-kasus yang masih menggantung penyelesaiannya secara terpisah. Dikirimnya satu persatu lewat e-mail, permintaan untuk segera menyelesaikan kasus tersebut. Akibatnya orang harus mengecek e-mail dari Pinky satu persatu untuk mengetahui apakah kasusnya sudah close atau masih harus ditindaklanjuti.
Seringnya orang datang ke kantornya untuk printing list kasus membuat Pinky berinisiatif mengirimkan list kasus tiap akhir bulan. List tersebut dilengkapi dengan status penyelesaian kasus --- sudah close atau masih in process -- beserta nama penanggung jawab penyelesaiannya. Kini semua departemen tahu kasus-kasus yang telah close dan yang masih harus ditindaklanjuti hanya dengan melihat list-nya tanpa harus menelpon Pinky atau mengecek e-mail satu persatu.
Subyek email
Banyaknya email yang masuk ke mailbox setiap orang membuat Pinky merasa harus mempertajam subyek email. Bila sebelumnya Pinky hanya menulis “Meeting Kasus”, sekarang ditulisnya lebih spesifik “Meeting Kasus No. 351; 365; 378; 379”. Hanya dengan membaca subyek email orang langsung tahu isi email tersebut, sehingga Pinky membantu para “klien-nya” menghemat waktu pencarian email di tengah belantara segala macam email yang membanjiri mailbox mereka.
^_^
Bila Shinichi Kudo bertanya pada Pinky darimana dia belajar Kaizen, pastilah dia malah kaget. Apa itu kaizen? Makanan lezat sejenis shabu-shabu-kah? Ha ha...nggak ding! Pinky pernah mendengar tentang kaizen. Namun yang dia tahu sebatas kaizen adalah manajemen ala Jepang. Tidak lebih dari itu. Pinky tidak tahu jika perbaikan-perbaikan kecil yang dilakukan terus-menerus hingga proses kerja menjadi jauh lebih efektif & efisien -- yang selama ini dia lakukan -- termasuk kaizen juga.
Pinky lebih banyak belajar dari pengalaman dan dari saran-saran orang disekitarnya daripada dari buku. Menurutnya istilah untuk hal-hal yang dia lakukan bukanlah hal yang penting. Kaizen merupakan keunggulan Jepang di bidang manajemen yang membuatnya mampu menghasilkan produk-produk secara massal dengan harga murah namun berkualitas tinggi -- berbeda dengan perusahaan-perusahaan Amerika yang lebih mengandalkan inovasi-inovasi baru.
Label:
cerita pendek
Whale Rhapsody
Hiks! hiks!
Si cantik itu
Suka menertawakan aku
Padahal aku...
Andai dia bisa menahan diri
dan sedikit mengerti
Bidadari langit-pun
akan malu bersanding dengannya
Si cantik itu
Suka menertawakan aku
Padahal aku...
Andai dia bisa menahan diri
dan sedikit mengerti
Bidadari langit-pun
akan malu bersanding dengannya
Subscribe to:
Posts (Atom)