Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan

Oktober 07, 2013

Haji dan Budi Pekerti

Menunaikan ibadah Haji merupakan Rukun Islam yang kelima, wajib dijalankan oleh umat Islam yang mampu. Mengapa diwajibkan bagi yang mampu? karena ibadah haji itu membutuhkan fisik yang kuat dan biaya yang cukup besar terutama bagi umat Islam yang bermukim jauh dari Makkah dan Madinah. 


Seperti yang kita tahu saat ini ada pengurangan kuota haji untuk umat Islam di seluruh dunia umumnya dan umat Islam di Indonesia pada khususnya karena Masjidil Haram sedang mengalami renovasi. Indonesia merupakan negara dengan penganut Islam terbesar di dunia dan seperti yang kita tahu untuk pergi berhaji umat Islam di Indonesia harus rela menunggu antrian yang bisa memakan waktu bertahun-tahun, apalagi untuk program haji reguler. Kalau mau lebih cepat bisa ikut program haji plus tapi tentu saja harus mengeluarkan biaya yang jauh lebih besar dibandingkan haji reguler.

Oleh karena itu untuk menunaikan ibadah haji selain membutuhkan biaya juga membutuhkan niat yang benar. Bahwa dengan berhaji dia akan meninggalkan semua kesenangan dunia, semua harta, keluarga, tahta yang mungkin saat ini dimiliki. Pada saat berhaji manusia diharapkan meninggalkan semua keduniaannya untuk menghamba kepada Allah SWT. Dan semua tentu mengharapkan bisa mendapatkan haji yang mabrur (haji yang baik).

Walaupun banyak orang yang bisa pergi haji tapi tidak semuanya berhasil menjadi haji yang mabrur. Tanda-tanda haji yang mabrur antara lain:
  1. Harta yang dipergunakan untuk menunaikan ibadah haji adalah harta yang diperoleh secara halal. Jadi kalau seorang perampok, penipu atau koruptor pergi haji dengan mengunakan uang hasil kejahatannya bisa dipastikan tidak akan menjadi haji yang mabrur.
  2. Menjalankan semua rukun-rukun dan kewajiban haji dan meninggalkan semua larangan. Serta menjalankan ibadah haji dengan penuh keikhlasan.
  3. Hajinya dipenuhi dengan amalan baik seperti shalat tepat pada waktunya, dzikir, membantu teman seperjalanan yang membutuhkan bantuan dan kebaikan lainnya.
  4. Tidak berbuat maksiat selama ihram.
  5. Setelah menunaikan ibadah haji menjadi manusia yang lebih baik lagi perilakunya.
Selama ini di masyarakat sering terdengar seloroh:
"Orang itu pelit ya padahal udah haji lho."
"Ah para koruptor juga hampir semuanya bergelar haji kok."
"Udah pergi haji tapi kok kelakuannya sering menyakitkan orang lain ya?"
"Apa gunanya wanita itu pergi haji tapi pakaiannya masih menampakkan aurat."
Dan beragam ungkapan lainnya.

Itulah bukti bahwa menunaikan ibadah haji tidak berkaitan dengan budi pekerti seseorang. Menunaikan ibadah haji adalah ibadah yang diwajibkan bagi yang mampu. Jadi siapa saja yang mempunyai uang yang cukup tentu bisa pergi haji, hanya saja manusia itu mempunyai budi pekerti dan attitude yang beragam. Bisa saja raja copet pergi haji dari uang hasil mencopet, penipu pergi haji dari uang hasil menipu atau koruptor pergi haji dengan uang hasil korupsi. Tapi sudah pasti mereka tidak akan menjadi haji yang mabrur karena uang yang dipakai untuk berhaji berasal dari sumber yang haram. Atau wanita yang sudah menunaikan ibadah haji tapi sesudahnya menggunakan pakaian yang sangat terbuka misal rok mini atau baju "you can see", berarti dia tidak menjadi manusia yang lebih baik karena menutup aurat adalah kewajiban bagi setiap muslimah.

Seseorang diharapkan menjadi pribadi yang lebih baik setelah menunaikan ibadah haji, dan tidak semua orang bisa secara konsisten melaksanakan hal itu. Bahkan banyak diantara orang-orang yang sudah menunaikan ibadah haji menjadi orang yang sombong, misalnya: dia hanya mau menoleh saat dipanggil dengan sebutan Pak/Bu Haji, saat menerima undangan dia akan marah apabila di undangan tersebut tidak dituliskan gelar Haji/Hajah di depan namanya dan bentuk-bentuk kesombongan lainnya. Padahal dalam Agama Islam tidak ada satu dalil pun yang menyebutkan bahwa orang yang sudah menunaikan ibadah haji harus dipanggil Pak Haji atau Bu Hajah.

Jadi intinya tidak ada kaitannya antara pergi haji dengan budi pekerti seseorang, semuanya kembali kepada pribadi masing-masing orang yang menjalankan ibadah haji. Niat awal untuk pergi haji saja pasti berbeda pada setiap orang...ada yang benar-benar rindu kepada Baitullah, ada yang pergi haji karena ingin pamer, ada yang pergi haji karena mau nyaleg, atau pergi haji karena ikut-ikutan saja.

Bagaimana dengan orang-orang miskin yang sangat ingin pergi haji tetapi tidak mampu secara finansial? Jangan khawatir, Masjid yang ada disekitar kita juga merupakan rumah Allah. Orang miskin yang sangat ingin pergi haji, rajin beribadah dan mempunyai budi pekerti yang baik Insya Allah dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang sudah pergi haji dan hajinya mabrur. Sekali lagi, menunaikan ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi yang mampu. Bagaimana kalau orang yang sudah mampu pergi haji tapi dia tidak mau pergi haji? Tentu saja dia akan mendapatkan dosa karena tidak mau menjalankan kewajiban agama.

September 18, 2013

Bagaimana nasib anak hasil pernikahan siri setelah orang tuanya bercerai?

Di masyarakat Indonesia umumnya kalau mendengar kata-kata nikah siri pasti langsung berpikiran negatif, karena langsung mengasumsikan bahwa pernikahan siri itu terjadi karena itu adalah pernikahan kedua, ketiga atau keempat yang dilakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan istri pertamanya. Padahal faktor yang mendasari pernikahan siri itu sangat banyak. Memang seharusnya pernikahan itu harus diketahui oleh banyak orang tidak boleh diam-diam (siri) sehingga tidak menimbulkan fitnah untuk diri pelaku pernikahan siri dan keluarganya.

Tadi ada teman sekantorku yang beragama Nasrani menanyakan soal nikah siri ke aku, "Apakah pernikahan siri itu sah? Nikah siri itu sah menurut Agama Islam selagi pernikahan dilaksanakan dengan memenuhi syarat-syarat nikah dalam Islam yaitu ada calon pengantin laki-laki, calon pengantin perempuan, ada wali nikah, ada saksi 2 orang laki-laki (dari pihak pengantin laki-laki dan pengantin perempuan), dan ada mahar. Hanya saja nikah siri itu dianggap tidak sah secara hukum negara karena tidak dicatatkan di KUA (Kantor Urusan Agama). Konsekuensinya kalau pernikahan tidak dicatatkan di KUA tentu saja tidak diakui sebagai pasangan suami istri oleh Negara, tidak ada surat nikah, dalam pembuatan akte anak juga tidak bisa mencantumkan nama Bapaknya dan akan menghadapi kesulitan-kesulitan saat akan mengurus dokumen yang membutuhkan surat nikah.

Logikanya kan kita ini sebagai warga negara Indonesia, jadi ya harus mengikuti peraturan yang dibuat oleh Negara kita. Walau terkadang orang melakukan nikah siri itu karena kondisi, misal mereka pasangan yang sangat miskin dan untuk mengurus pernikahan di KUA membutuhkan biaya (tidak resmi) yang sangat berat untuk mereka tanggung. Kalau hal ini yang terjadi semoga azab Allah SWT menimpa orang-orang yang mempersulit orang menikah dengan mengenakan biaya yang luar biasa itu. Kalau mau semuanya berjalan lancar ikutilah peraturan yang sudah ditetapkan oleh Negara kita ini. Terkadang orang yang surat-suratnya lengkap dan resmi aja untuk mengurus sesuatu masih dipersulit apalagi yang tidak tercatat...bisa dibayangkan kesulitan yang bakal dihadapi.

Pertanyaan kedua dari temanku itu,"Apakah orang yang melakukan pernikahan siri bisa bercerai?"
Tentu bisa, karena saat seorang suami sudah berniat dan berkata bahwa dia akan menceraikan istrinya sudah jatuh talak satu. Bahkan tadi pagi saat aku melihat pengajian di TV kata Pak Ustadz,"Saat seorang suami menyakiti dan memukul istrinya itu sudah jatuh talak." Kalau orang nikah siri kan tidak ada surat nikahnya jadi perkataan cerai dari suami sudah mengukuhkan talak ke istrinya. Kalau orang yang nikah melalui KUA saat bercerai walaupun sudah jatuh talak tetapi tetap harus melalui sidang di pengadilan agama dan mengurus surat-surat cerainya. 

Seorang laki-laki harus sangat berhati-hati menjaga ucapannya, jangan sampai dia begitu mudah mengucapkan kata cerai ke istrinya karena itu sudah jatuh talak 1, apalagi kalau diulangi lagi berarti sudah jatuh talak 2. Kalau misalkan laki-laki itu sudah menjatuhkan talak 3 ke istrinya, dan ternyata dia menyesal dan masih ingin berumah tangga dengan istrinya, tidak bisa rujuk begitu saja. Karena kalau hal itu yang terjadi maka istrinya harus menikah dulu dengan orang lain, kalau misalnya istrinya bercerai dengan suami barunya barulah mereka bisa rujuk lagi. Tapi tentu saja pernikahan si istri dengan laki-laki lain tidak boleh hanya sandiwara. Dalam Islam tidak ada pernikahan sandiwara atau kawin kontrak, jelas-jelas itu menyalahi aturan Agama Islam.

Pertanyaan ketiga dari temanku,"Apabila orang tua yang nikah siri itu punya anak dan kemudian mereka bercerai bagaimana nasib anaknya? Tidak mendapat nafkah lagi dong dari Bapaknya? Tidak bisa mendapat warisan dong?"
Anak hasil pernikahan siri adalah anak yang sah, jadi walaupun kedua orang tuanya bercerai Bapaknya tetap wajib memberi nafkah kepada anak-anaknya. Hal ini kembali kepada attitude dan pengetahuan agama dari orangtuanya. Sangat berdosa apabila seorang bapak sampai mentelantarkan anak-anaknya. Anak-anak hasil pernikahan siri juga mempunyai hak atas warisan dari Bapak kandungnya, kalau ada pihak lain yang tidak memberikan hak warisan tersebut kepada anak-anak hasil pernikahan siri maka mereka akan ikut berdosa. Pembagian warisan sudah diatur sangat jelas dalam Al Qur'an.

Rasulullah bersabda: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan orang yang paling baik diantara kalian ialah yang paling baik terhadap istrinya.” (HR.Tirmidzi, Ibnu Hibban, hadits Hasan shahih).

Wahai para lelaki jangannya bersikap buruk dan dzalim terhadap pasangan hidupmu, karena dari istrimulah anak-anakmu lahir, karena dialah yang selalu mendampingimu disaat susah dan senang. Seandainya dengan hanya menikahi siri istrimu kamu akan berlaku dzalim terhadap istri dan anakmu (walaupun tanpa kamu sadari) maka catatkanlah pernikahanmu di KUA sehingga tidak akan ada fitnah yang menimpa keluargamu.

Wahai para perempuan janganlah kalian terlalu mudah terjerat bujuk rayu laki-laki, sehingga mau diperlakukan seenaknya. Hargailah diri kalian sendiri. Janganlah kalian mendatangkan kesulitan buat diri sendiri. Belajarlah dari pengalaman orang lain, banyaklah membaca Al Qur'an dan Al Hadits, bentengi dirimu dengan sebaik-baiknya iman sehingga bisa selamat dunia akhirat.

Juli 22, 2013

Buka Puasa Bersama & Sholat Maghrib

Setiap memasuki bulan Ramadhan fenomena buka bersama di mall-mall selalu marak, yah seperti yang aku lakukan dengan teman-teman kuliahku beberapa hari yang lalu itu. Pilihan untuk buka puasa di tempat makan di dalam mall sebenarnya untuk kepraktisan ketemu aja karena rumahnya kan saling berjauhan jadi memilih tempat di tengah kota.

Kalau aku sendiri selalu memilih mall yang lokasinya di sepanjang Jl. Thamrin - Jl. Sudirman kalau acara bukber diadakan di hari kerja. Karena selain dekat dengan tempat tinggalku juga aku tidak akan ketinggalan Sholat Maghrib karena kantorku kan di ujung Jakarta dan teman-temanku juga banyak yang berkantor di sekitar situ. Ingat kawan...jangan sampai semangat banget buka puasa bareng tapi melalaikan kewajiban untuk Sholat Maghrib. Sholat Maghrib itu hukumnya wajib 'ain, kewajiban utama kita sebagai seorang muslim...hubungan kita dengan Allah SWT. Sedangkan buka puasa bersama itu tidak diadakan juga gak apa-apa, hanya saja moment saat puasa Ramadhan sering dimanfaatkan untuk menjalin tali silaturahim.


Sekedar berbagi info berikut mall dengan tempat sholatnya:
  1. Lotus, Jakarta Theater, biasanya kalau lagi disini aku sholat di masjid belakang mall masuk ke perkampungan penduduk.
  2. Sarinah, musholanya ada di lantai 4 atau 5 kalau tidak salah aku lupa tepatnya, di lantai yang menjual baju-baju muslim. Musholanya tidak begitu luas.
  3. Plaza Indonesia, hmm udah lama banget gak kesana jadi agak lupa tepatnya dimana musholanya, tapi yang jelas musholanya bagus dan bersih.
  4. Grand Indonesia, mushola ada di beberapa lantai, sangat bersih dan nyaman. DI GI ini juga ada Masjidnya lho.
  5. Plaza Semanggi, mushola terletak di basement dekat Giant kondisinya sempit & panas dan satu lagi ada di lantai 5 kondisinya bersih & nyaman.
  6. Plaza Senayan, musholanya ada di lantai P1 kondisinya sangat bersih, adem dan nyaman.
  7. Senayan City, musholanya aku lupa tepatnya di lantai berapa karena sangat jarang kesini tapi kondisinya nyaman dan bersih.
  8. Pasaraya Grande (daerah Blok M), ada masjid besar di lantai paling atas kondisinya sangat nyaman dan sangat bersih.
  9. Blok M Square, ada masjid di lantai paling atas kondisinya luas, bersih dan nyaman.
  10. Blok M Plaza, mushola di tempat parkir aku lupa tepatnya di lantai berapa kondisinya sempit, panas dan kurang bersih.
Oke kawan...selamat berbuka puasa bersama dimanapun...mau di rumah, di mall, di restaurant atau di Hotel mewah sekalipun, jangan buka puasa di tempat hiburan malam...ironis kan melaksanakan kewajiban agama tapi di tempat yang dekat dengan maksiat. Ingat jangan sampai melupakan sholat. Tidak berguna ibadah yang lain kalau sholat yang wajib tidak dikerjakan, karena sholat itu adalah tiang Agama Islam. Dan tentu saja harus memilih tempat makan yang menyediakan makanan yang halal, konyol sekali kan kalau buka puasa eh makanannya haram. Makanan haram itu tidak hanya yang mengandung unsur babi, yang mengandung arak, rhum juga haram, daging yang berasal dari sembelihan yang tidak sesuai syariat Islam juga haram. Banyak-banyaklah membaca biar bertambah ilmu kita soal agama kita sendiri :)

Semoga kita bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan lancar dan mendapatkan pahala sesuai ibadah kita. Jangan sampai kita puasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga. Met berpuasa :)

Juli 18, 2013

Makanlah yang halal, Pakailah yang halal...

Indonesia itu adalah negara dengan penganut Islam terbanyak di dunia. Karena populasi penduduk di Indonesia yang begitu besar dan saat ini sekitar 80% penduduk Indonesia beragama Islam. Tetapi bagaimana dengan kualitas ke-Islamannya? Sekedar menang secara kuantitas (jumlah) atau secara kualitas juga bagus?

Sekarang kita melihat dari tingkat pengetahuan umat Islam tentang segala sesuatu yang halal entah itu makanan, pakaian, tempat tinggal dan lain sebagainya. Selama ini secara umum umat Islam sudah mengetahui kalau babi itu diharamkan untuk umat Islam, tetapi ternyata masih ada sebagian yang tidak mengetahui kalau umat Islam juga tidak boleh menyentuh babi dan produk turunannya karena termasuk dalam najis berat. Kalau badan atau pakaian kita terkena najis berat berarti kita akan terhambat melaksanakan ibadah sholat, padahal sholat itu adalah tiang agama.

Beberapa bulan yang lalu di media online heboh pemberitaan tentang seorang bapak-bapak yang mengajukan gugatan hukum terhadap sebuah merek sepatu, sepatu itu sepatu yang berharga mahal. Bapak itu merasa dibohongi oleh produsen sepatu tersebut dan dirugikan secara materiil dan immateriil, karena apa? karena ternyata sepatu tersebut terbuat dari kulit babi dan hal itu dia ketahui setelah membaca tulisan di kotak sepatunya. Nah tulisan mengenai hal ini diangkat oleh salah satu media online dengan jumlah komentator terbanyak sejauh yang aku tahu. Saat aku membaca komentar dari para pembaca media tersebut aku merasa sangat miris....ternyata tingkat pengetahuan sebagian Umat Islam terhadap peraturan di agamanya sendiri sangatlah dangkal.

Kalau yang komentar mengenai penggunaan kulit babi untuk sepatu itu orang non muslim mungkin aku masih maklum karena mereka memang tidak mengetahui peraturan di agama Islam, walaupun banyak orang non muslim yang memiliki pengetahuan luas juga tentang Islam. Tetapi terkadang aku terheran-heran kenapa orang non muslim banyak yang mengomentari peraturan dalam agama Islam ya? Lakum dinukum waliyadin...untukmu agamamu dan untukku agamaku. Oke lupakan itu...aku mau membahas kenapa ternyata banyak umat Islam sendiri yang tidak mengetahui kalau menyentuh produk dari babi itu juga diharamkan dalam Islam karena babi itu termasuk najis berat. Beberapa komentar yang masih aku ingat:

"Babi itu haramnya kalau dimakan, kalau kulitnya buat sepatu sih gak apa-apa. Bodoh banget sih."
"Emang sepatunya mau dimakan juga ya?"
"Dasar orang kurang kerjaan, kulit babi yang udah disamak kan gak apa-apa kalau dipakai."

Dan berbagai komentar lain yang menunjukkan kadar intelektualitas yang (maaf) rendah. Waktu itu aku juga membaca beberapa komentar dari orang-orang yang paham tentang agama Islam. Tapi ya namanya berdebat di kolom komentar media online jadi kan gak mungkin terbaca oleh semua orang dan sulit memberikan jawaban yang benar dan dipahami oleh semua orang.

Kenapa ayat yang pertama kali diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW adalah IQRA'? Ya karena orang itu disuruh untuk belajar...bacalah...belajarlah. Biar kita tahu dan paham apa yang boleh dan tidak boleh dalam agama Islam. Tidak hanya belajar agama, kita juga harus belajar hal-hal umum. Walaupun sebenarnya ilmu agama dan ilmu (yang kita anggap) umum itu selalu ada kaitannya.

Begitu juga dengan soal harta yang kita punya, harus didapatkan dengan cara halal. Selama ini kita disuguhi tontonan pejabat-pejabat yang korupsi padahal disisi lain mereka dikenal sebagai orang yang dermawan, terlihat rajin beribadah, sudah pergi haji malah ada yang sering banget umrah atau haji. Orang awam akan berkomentar,"Ah kelihatannya sholatnya rajin, sering nyumbang ke rumah yatim piatu, udah pergi haji tapi korupsi jalan terus." "Mending kayak gini aja, Islam yang biasa-biasa aja tapi gak korupsi."

Islam yang biasa-biasa aja itu yang gimana sih? Yang kalau sholat alakadarnya...kadang sholat kadang tidak? Yang gak pernah bersedekah? Yang biarpun punya duit banyak tapi gak mau pergi haji? Jadi orang Islam itu harus yang luar biasa, harus berusaha menjadi umat Islam yang selalu belajar untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi karena penilaian terakhir itu dimiliki oleh Allah SWT.

Sholat adalah hubungan pribadi antara manusia dengan Allah SWT, yang tahu kualitas sholat kita hanya kita dan Allah SWT. Orang lain hanya melihat kalau kita sholat tapi tidak tahu dengan kualitas sholat yang kita kerjakan. Sedekah itu sangat dianjurkan dalam Islam, tetapi kalau sedekah harus dengan harta yang halal, yang diperoleh secara halal. Jadi jangan anggap kalau mencuri, merampok, korupsi trus sebagian hartanya kita sedekahin otomatis akan menghapus dosa-dosa kita. Perbuatan baik harus diawali dengan perbuatan baik. Kita bersedekah dengan harta yang halal.

Jangan anggap setiap orang yang sudah pergi haji itu sudah sangat baik. Banyak kok orang yang sudah pergi haji tapi tetap bermaksiat, tetap korupsi. Titel Haji tidak bisa dijadikan ukuran ketakwaan seseorang. Bahkan orang yang sangat miskin, untuk makan pun sulit tetapi dia sangat rajin beribadah dan tidak mungkin pergi haji karena ongkos pergi haji yang mahal sekali tidak mungkin terjangkau olehnya...jauh lebih terhormat dibandingkan orang yang sudah pergi haji berkali-kali tapi perbuatannya melanggar nilai-nilai agama Islam. 

Begitu pula dengan hijab, menggunakan hijab adalah perintah langsung dari Allah SWT untuk wanita muslim. Tidak peduli wanita itu cantik atau jelek, gemuk atau kurus, sehat atau sakit, tua atau muda. Hijab wajib untuk wanita muslim yang sudah baligh. Aku sendiri memerlukan proses yang sangat panjang untuk mengenakan hijab dan sampai sekarang masih belajar untuk lebih baik lagi. Dulu aku juga berdalih,"Ah yang penting kan menjilbabi hatinya dulu, percuma pakai jilbab kalau kelakuannya buruk."
Tapi kawan...jilbab/hijab itu tidak ada hubungannya dengan perilaku seseorang. Hijab adalah perintah langsung dari Allah SWT yang wajib dikerjakan oleh setiap wanita muslim. Mungkin ada perempuan berhijab yang suka bergosip, suka jutek ama tetangga, berlaku sombong dan lain sebagainya...tapi paling tidak dia sudah melaksanakan satu perintah Allah SWT.

Dalam kehidupan ini ada hablumminallah (hubungan manusia dengan Allah) dan hablumminannas (hubungan antara sesama manusia). Dan kedua hal tersebut harus kita kerjakan secara seimbang. Sulit? tidak sulit untuk orang yang mau berusaha :)

NOTE:
Jangan memperdebatkan sesuatu hal yang kamu ketahui dengan orang yang tidak mengetahui dan tidak punya ilmunya, percuma, hanya akan jadi debat kusir :)

Juli 17, 2013

Sudahkah Anda Sholat?

Sejak kecil aku sudah diajari untuk melaksanakan sholat lima waktu. Walaupun karena jaman kecil dulu aku bandel banget sangat susah untuk mengajariku sholat dengan baik. Aku ingat, jaman kecil dulu yah usia-usia batita dan balita saat orang-orang sholat dan Bapak menjadi Imam-nya aku malah berjalan-jalan disela-sela orang yang melakukan Sholat di Masjid bahkan kadang aku naik keatas punggung Bapak yang tengah sujud. Bapak memegangiku dengan satu tangannya sementara beliau tetap melanjutkan sholatnya. Dulu aku gak suka pakai mukena, sukanya malah pakai sarung dan kopiah hehehe...

Seiring bertambahnya usiaku aku mulai sholat dengan mengenakan mukena dan tentu saja sholat di bagian khusus untuk perempuan. Setiap masuk waktu sholat dan aku tengah asyik menonton TV pasti oleh Bapak TV-nya langsung dimatikan terus ngajakin aku ikut sholat,"Ayo Nduk, kita sholat dulu. Nanti setelah sholat dilanjutin lagi nonton TV-nya." Ibuku juga sangat ketat soal sholat ini malah terkadang jauh lebih disiplin dalam mendidik anak dibanding Bapak. Ibu sangat keras kalau soal sholat.

 Dulu jaman aku kecil dan ikut sholat berjama'ah di Masjid terkadang aku suka heran dengan beberapa ibu-ibu yang selalu mengkapling tempat sholat. Maksudku...mereka selalu maunya sholat di satu tempat itu misal di sisi kiri paling depan atau sisi kanan paling depan, padahal terkadang mereka datang terlambat. Dalam pikiranku waktu itu...bukankah seharusnya yang datang ke Masjid paling awal yang mengisi shaf terdepan, kalau datang belakangan dan maunya sholat di barisan terdepan kan menganggu orang-orang lain yang sudah datang lebih awal. Terkadang saking takutnya sama ibu tersebut ketika sholat sudah dimulai dan si ibu belum datang...tidak ada yang berani menempatinya jadinya kan kosong. Padahal kan shaf sholat itu harus dirapikan, yang shaf paling depan harus diisi terlebih dahulu. Beberapa kali aku dengan cueknya menempati shaf paling depan di tempat si ibu itu biasa sholat, kalau ada yang negur aku bilang aja semua orang haknya sama dan aku kan yang datang lebih awal dibanding si ibu itu.

Begitu aku lulus SMA dan mulai kost untuk kuliah pesan kedua orang tuaku adalah,"Jangan pernah meniggalkan sholat, sedang dimanapun dan dalam kondisi apapun." Dan pesan itu selalu terpatri dalam otak dan hatiku. Sholat adalah tiang agama, pondasi yang kuat untuk agama Islam. Ibaratnya sebuah rumah, rumah itu akan mudah roboh apabila dibangung tanpa pondasi yang kuat. Jadi sampai saat ini aku selalu berusaha menjalankan sholat lima waktu dalam kondisi apapun dan dimanapun, bahkan saat aku tengah terombang-ambing di tengah lautan. Sholat adalah hubunganku pribadi dengan Allah SWT...habluminallah...

 Sholat merupakan tiang agama Islam karena sholat itu bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar seperti yang difirmankan Allah SWT:

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ (٤٥)

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain), dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al ‘Ankabuut: 45)

Maka barangsiapa yang benar dalam sholatnya akan membentengi dirinya dari berbuat keji dan kemungkaran.

Terkadang ada orang yang bilang, "Ah, si X itu sholatnya rajin tapi dia maksiat juga." "Si A itu sholatnya rajin tapi korupsi juga." Hmm kalau Anda berasumsi seperti itu berarti Anda tidak memahami makna dari sholat itu sendiri. Kalau Anda melihat seseorang itu sholat trus melakukan korupsi Anda harus melihat sudah benarkah sholat yang ditegakkan oleh orang tersebut?. Karena saat kita sholat, kita harus meluruhkan hati kita, pikiran kita semua kepada Allah SWT. Sholat itu harus ditegakkan dalam amalan dan perbuatan. Kan kita hanya melihat seseorang itu sholat misal seorang pejabat yang dituduh korupsi, kita hanya melihat dia sholat saat di televisi, diluar itu apakah kita tahu kualitas sholat dia bagaimana? benarkan dia selalu menegakkan sholat kita kan gak tahu kesehariannya. Itu adalah urusan antara dia dan Allah SWT. Tapi kalau kita melihat teman kita yang beragama Islam dan tidak sholat kita wajib mengingatkan dia untuk sholat, kalaupun dia tidak mau mengerjakan sholat kewajiban kita sudah gugur karena kita sudah berusaha mengingatkan dia. Tapi sebaiknya selalu berusaha mengingatkan teman kita yang lalai akan sholatnya.

Dulu saat aku masih berkantor di Jl. Thamrin di salah satu gedung perkantoran yang megah, saat makan siang aku turun ke lantai bawah (karena musholanya ada di basement) dengan membawa mukena. Saat di dalam lift aku diliatin terus sama seorang perempuan yang sangat cantik dan modis."

Si cantik: "Mau sholat ya?"
Aku: "Iya Mbak." (sambil tersenyum)
Si cantik: "Setiap hari sholat?"
Aku: "Iya Mbak." (sambil mengangguk)
Si cantik: "Lima waktu?"
Aku: (mengangguk)
Si cantik: "Hebat ya...aku belum...." (matanya menerawang)
Aku: (terdiam)
Si cantik: "Suatu saat nanti aku juga akan sholat."
Aku: "Aamiin..."

Kita tidak pernah tahu sampai berapa panjang umur kita. Sekarang sedang ngobrol trus tiba-tiba kita dipanggil oleh Yang Maha Kuasa...entah hari ini, besok, lusa, bulan depan, tahun depan...kita tidak pernah tahu batas usia kita. Jadi jangan menunda-nunda melakukan sholat lima waktu. Sholatlah kamu sebelum disholatkan.

Anda Islam? 
Sudahkan Anda sholat?

Juli 16, 2013

Reward puasa

Kalau aku perhatikan dulu sampai sekarang banyak sekali orang tua yang melatih anak-anaknya berpuasa dengan iming-iming hadiah kalau bisa melakukan puasa Ramadhan. Rewardnya bisa berupa uang, barang-barang yang diinginkan anak-anak, liburan setelah Lebaran atau hanya sekedar pujian. Mana yang paling efektif?

Kalau jaman kecil dulu seingatku kalau aku ikut puasa Ramadhan sebulan penuh sepertinya tidak pernah ada hadiah berupa uang atau barang-barang. Kalau uang saku saat Lebaran sih itu gak termasuk reward karena ikut puasa karena sejak jaman aku belum puasa juga selalu dapat uang saku setiap Lebaran.  Tidak pernah ada kata-kata dari kedua orang tuaku yang menyatakan,"Kalau nanti kamu bisa puasa Ramadhan satu bulan penuh Bapak dan Ibu akan kasih A atau B." Makanya aku dulu terheran-heran waktu di sekolah ada temanku yang cerita katanya kalau bisa puasa sebulan penuh akan dapat hadiah dari orang tuanya. Orang tuaku selalu menekankan bahwa puasa Ramadhan itu wajib dilakukan oleh umat Islam yang sudah melalui masa akil baligh dan itu harus dilatih sejak kecil biar terbiasa. Tanggung jawab puasa itu adalah di hadapan Allah SWT dan orang tua juga ikut bertanggung jawab apabila anaknya yang udah akil baligh belum melaksanakan puasa Ramadhan.

Bahkan bukan hanya saat puasa teman-temanku itu mendapatkan hadiah dari orang tuanya, bila nilai rapor temenku bagus dia akan dapat hadiah dari orang tuanya. Nilai 7 dapat hadiah A, nilai 8 dapat hadiah B, nilai 9 dapat hadiah C apalagi kalau bilainya bisa 10. Pikir-pikir kalau setiap nilai sekolahku ada reward berupa barang atau uang dari orang tua wah bisa kaya aku ya hahahaha. Apabila nilai raporku bagus dan melihat Bapak dan Ibu tersenyum senang trus kepalaku diusap-usap atau dipeluk itu sudah suatu hadiah yang sangat bernilai buatku. Karena Bapak itu bukan orang yang ekspresif, beliau tidak biasa mencium atau memeluk anak-anaknya setiap saat. Jadi saat beliau memelukku tiba-tiba itu seperti sebuah hadiah yang sangat besar :)

Tapi bukan berarti aku tidak pernah mendapatkan apapun dari Ibu dan Bapak lho. Setiap pergi kemanapun Ibu selalu pulang dengan oleh-oleh walaupun oleh-oleh itu hanya berupa jajan pasar atau buah-buahan, Bapak pun juga begitu. Dan karena waktu kecil aku sangat suka membaca saat pergi ke Gramedia Bapak membebaskanku memilih buku yang aku mau dan biasanya aku ke kasir dengan setumpuk buku Lima Sekawan, Agatha Christy, Pasukan Mau Tahu atau Cerita Dongeng trua Bapak deh yang bayar hehehehe. Bacaan kesukaanku buku-buku fiksi semua ...aku kurang suka membaca buku-buku yang terlalu serius. Tapi selain buku-buku cerita detektif dan petualangan aku juga suka membaca buku tentang alam misalkan tentang proses terjadinya bumi, buku tentang makhluk purba, buku tentang binatang, buku tentang tumbuhan dan lain sebagainya...tapi kalau buku-buku seperti itu harus ada gambarnya yang menarik dan berwarna :D

Memang cara mendidik anak-anak untuk setiap orang itu beda-beda ya metodenya. Kalau aku karena dulu jaman kecil dididik seperti itu jadi mungkin hal itu nanti yang akan aku terapkan untuk anak-anakku. Anak kecil akan mencontoh pola yang diterapkan oleh orang tuanya saat dewasa nanti, karena rekaman-rekaman kejadian di lingkungan sekitarnya akan tertanam kuat di alam bawah sadar setiap orang.

Juli 11, 2013

Kontroversi Status Mario Teguh

Begitu banyak orang yang memuja Mario Teguh, menjadi followernya, menantikan motivasi-motivasi yang disebarkan melalui Facebook, Twitter atau mungkin media yang lain. Betapa banyak orang-orang yang antri mendaftar sebagai peserta di acara Mario Teguh di Televisi, betapa banyak orang-orang yang ingin mengundang Mario Teguh sebagai pembicara dalam acara yang digelar mereka untuk memberikan motivasi buat mereka. Kelihatan begitu hebat ya? Ya tentu dia orang yang hebat, karena kalau orang biasa-biasa saja tidak mungkin kata-katanya didengarkan dan dinanti-nanti sekian banyak orang.

Aku mengikuti Fan Page Mario Teguh di facebook, jadi kalau ada status yang baru akan terlihat di wall FB-ku, walaupun aku tidak selalu membacanya. Tetapi kemarin aku kaget waktu sepintas membaca salah satu statusnya. Statusnya seperti di bawah ini:

Pak Mario kok gak pakai sorban dan istri tidak berhijab?

Mohon maaf, kami bukan pemuka agama. Kami sedang belajar dan berupaya menjadi sebaik-baik sahabat bagi sesama, tanpa sekat dan tanpa batas.

Untuk setiap agama sudah ada pemukanya. Kami hanya pengikut yang masih harus banyak belajar.

Mario Teguh – Loving you all as always


Status diatas langsung mengundang kontroversi dari follower MT sendiri. Ada yang selalu mengaminkan apapun yang ditulis MT, ada yang mencoba bersikap netral tetapi lebih banyak yang kontra dengan status MT kali ini. Mereka yang kontra mencoba mengingatkan MT bahwa hijab adalah suatu keharusan bagi wanita muslim dengan berpegang pada ayat Al Qur'an Surat Al Ahzab ayat 59.

يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ 

 
غَفُورًا رَحِيمًا( الأحزاب


 Wahai para Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak wanitamu dan istri-istri orang beriman, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab : 59) 

Menanggapi protes keras dari sebagian followernya itu MT menjawab lagi dengan sebuah status baru:

SAYA ADALAH SAYA.

Adik-adik saya yang baik hatinya,

Berikut adalah sebuah draft yang saya susun tentang kemandirian sikap, yang mudah-mudahan bisa membantu untuk membangun ketegasan sikap pribadi kita.

‘Saya’ di sini bisa SIAPA PUN, termasuk Anda atau orang lain.

Mohon maaf jika terasa ada kesombongan di sini, tapi terkadang rasa percaya diri dan keikhlasan – tampil seperti kesombongan.

Please kindly enjoy, absorb, and apply.

----------------------

Saya adalah saya.

Dari sejak muda saya tidak suka memusingkan pendapat orang lain, terutama yang suka menghakimi kebaikan orang lain – padahal dia sendiri masih palsu dan buruk perilaku.

Saya adalah saya.

Jika saya bisa membahagiakan sesama, itu sudah sebuah keberhasilan. Saya tidak harus pandai untuk memperbaiki kekeliruan di lingkungan, dan saya tidak harus kaya untuk membantu.

Saya tidak merasa kurang dan tidak merasa lebih dari orang lain.

Saya hanya tegas mengabaikan orang yang sok mengatur saya, padahal hidupnya masih lemah dan tidak amanah.

Saya adalah saya.

Kalau ada orang yang menilai saya rendah, saya tidak menantangnya untuk mencapai yang sudah saya capai. Saya akan mempelajari cara untuk menjadi setinggi dia, jika dia tinggi; atau bersabar jika dia hanya pembenci yang rendah.

Jika dia orang kecil yang sok tahu, saya berfokus pada yang diketahuinya, bukan pada soknya.

Tapi saya bukan dia, dan saya akan tetap menjadi saya.

Jika dia menganggap saya salah, saya periksa seberapa banyak dia tahu, dan seberapa benar yang diketahuinya. Jika yang diketahuinya sedikit atau banyak tapi tidak benar, saya abaikan. Jika yang diketahuinya sedikit dan benar, saya perhatikan, dan saya memuridkan diri.

Tapi, siapa pun – berapa besarnya dan luasnya pengetahuannya, tapi menyombongi saya dengan ilmunya, saya abaikan.

Saya adalah saya.

Saya tidak mungkin seluruhnya benar, TAPI saya juga tidak mungkin seluruhnya salah.

Saya ingin sekali bertanya kepada mereka yang sombong itu:

Memang, kalau Anda merasa demikian benar, Anda itu sudah menjadi apa?

Saya adalah saya. Campuran antara minder dan sombong, tahu dan pilon, patuh dan pemberontak, penurut dan pembangkang, penyayang dan petarung, penceria dan penyedih, yakin dan ragu, dan penyabar dan pemarah.

Saya tidak harus sama dengan siapa pun, tapi perbedaan yang ada pada saya haruslah membaikkan kehidupan sesama.

Saya adalah saya.

Jika Anda tidak suka, saya terima. Hiduplah dalam kehidupan Anda, dan biarkan saya mandiri di dalam kehidupan saya.

Jika Anda suka, saya bersyukur. Semua yang yang saya lakukan adalah untuk kebaikan Anda, sebagai cara saya untuk membahagiakan Tuhan.

Saya adalah saya.

Dan saya berdoa agar saya dijadikan sahabat bagi kecemerlangan dan kemuliaan hidup Anda.

Mario Teguh – Loving you all as always


Status yang ini lagi-lagi mendapat banyak tanggapan. Ada yang tetap bilang super, ada yang bilang MT sekarang tidak super lagi, ada yang bilang kecewa, ada yang mencoba tetap memberikan masukan secara halus dan lain sebagainya. 

Terlepas dari kontroversi mengenai status Mario Teguh, MT sendiri harus ingat bahwa dia mempunyai banyak pengagum yang tidak segan-segan bilang super apapun yang dia katakan, bahkan mungkin akan mencoba mengerjakan apapun yang dia tulis atau dia katakan. Karena followernya sendiri beragam, ada yang ABG labil, ABG galau, orang dewasa labil dan galau, orang dewasa yang hanya ingin mendapatkan motivasi hidup, orang dewasa yang butuh pencerahan, orang dewasa cerdas yang mencermati setiap kata-kata MT, atau penggembira FP sepertiku ini yang cuma membaca statusnya kalau ada waktu :). Jadi MT harus benar-benar bijak memposting suatu tulisan apapun itu isinya. Karena secara tidak langsung dia juga bertanggung jawab terhadap dampak tulisannya tersebut terhadap para pengagumnya itu.

Sebagai seorang public figure, motivator ulung yang dipuja-puja banyak orang seharusnya seorang Mario Teguh sangat berhati-hati membuat sebuah status apalagi kalau statusnya menyangkut masalah "WAJIB" dalam sebuah agama. Menurutku akan jauh lebih bijak kalau dia tidak menulis status seperti diatas itu. Seperti yang kita tau, selama ini MT sering menulis status dengan mengambil ayat-ayat Al Qur'an walaupun tidak ditulis sumbernya oleh dia...ada yang mengira kata-kata itu orisinal dari MT dan terkagum-kagum tetapi ada juga yang mengetahui bahwa kata-kata itu adalah ayat-ayat Al Qur'an walaupun dalam penulisan MT tidak menggunakan penyebutan Allah SWT tetapi Tuhan.

Kita boleh mengagumi seseorang tetapi janganlah berlebih-lebihan. MT adalah manusia biasa yang bisa benar, bisa salah, bisa marah, bisa kecewa...MT bukanlah nabi. Jadi...boleh aja menjadi followernya tetapi tetap harus bijak memilah mana yang bisa diikuti dan mana yang tidak. Lebih banyaklah mengadu kepada Allah SWT kalau ada masalah, daripada menulis status di FB, Twitter atau di wall-nya Mario Teguh yang belum tentu juga ditanggapi. 

Orang tua sebaiknya lebih bijak dalam mendidik anak, dekatkan anak dengan agama sedini mungkin sehingga tidak gampang terombang-ambing saat ada masalah. Kalau merasa kesulitan memberikan tuntunan agama sendiri, bisa mencarikan guru yang mumpuni dan terpercaya dalam bidang agama untuk anak-anaknya.

Aku jadi ingat nasehat Bapak dulu,"Ingat Nduk, jauhi sifat sombong karena sifat sombong ini sangat dibenci oleh Allah SWT." Aku selalu ingat hal itu, walaupun kadang muncul bibit-bibit sombong dihatiku misal saat aku berhasil bikin bubur jagung mutiara aku langsung membanggakan diri di depan teman-teman kantorku dan akibatnya aku harus membawakan hasil masakanku buat mereka..hiks....

Ada banyak dampak negatif atau bahaya dari sifat sombong ini (sumber:pesantrenvirtual.com) yaitu:
  1. Pertama, Tidak senang pada saran apalagi kritik, hal ini karena ia sudah merasa sempurna, tidak punya kekurangan, apalagi bila kesombongan itu tumbuh karena usianya yang sudah tua dengan segudang pengalaman, ia akan menyombongkan diri kepada orang yang muda, atau sombong karena ilmunya banyak dengan gelar kesarjanaan.
  2. Tidak senang terhadap kemajuan yang dicapai orang lain, hal ini karena apa yang menjadi sebab kesombongannya akan tersaingi oleh orang itu yang menyebabkan dia tidak pantas lagi berlaku sombong, karenanya orang seperti ini biasanya menjadi iri hati (hasad) terhadap keberhasilan, kemajuan dan kesenangan yang dicapai orang lain, bahkan kalau perlu menghambat dan menghentikan kemajuan itu dengan cara-cara yang membahayakan seperti memfitnah, permusuhan hingga pembunuhan.
  3. Menolak kebenaran meskipun ia meyakininya sebagai sesuatu yang benar, hal ini difirmankan Allah Swt di dalam Al-Qur’an: Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka), padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan (QS 27:14).
  4. Dibenci Allah Swt yang menyebabkannya tidak akan masuk syurga. Allah Swt berfirman: Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong (QS 16:23).
Saya adalah Ariana....salah satu makhluk Tuhan yang sangat tidak sempurna. Punya banyak sekali kekurangan dan kelemahan. Dan saya belajar dan terus belajar untuk bisa semakin baik dimata Tuhan yang saya sembah...Allah SWT.

Berbukalah dengan yang manis?

Setiap memasuki bulan Ramadhan di televisi mulai bermunculan iklan-iklan sirup, aneka minuman, sarung, keju, cookies, margarin dan lain-lain. Salah satu jargon iklan yang sampai sekarang masih diingat orang adalah "BERBUKALAH DENGAN YANG MANIS." Iklan salah satu produk minuman ini rupanya begitu merasuk ke dalam otak orang-orang di Indonesia tercinta ini. Benarkah saat berbuka puasa kita harus berbuka dengan makanan dan minuman yang manis?

Rasulullah berbuka puasa dengan 3 butir kurma. Dan sebagian dari kita ingin mengikuti kebiasaan Rasulullah itu dengan memakan kurma sebagai makanan berbuka puasa. Kurma yang ada di Indonesia itu manis karena kebanyakan merupakan manisan kurma, padahal kurma yang segar itu rasanya tidak begitu manis, mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi dan berkalori rendah. Jenis karbohidrat dalam kurma sendiri adalah karbohidrat sederhana yaitu glukosa dan fruktosa. Glukosa adalah karbohidrat yang sudah siap serap dan membutuhkan insulin dalam penyerapannya. Sedangkan fruktosa adalah gula yang terdapat dalam buah. Untuk masuk ke dalam sel, fruktosa tidak membutuhkan insulin, dengan demikian kurma aman bagi pengidap Diabetes Melitus (DM). Selain itu, kurma juga mengandung vitamin A, C, B kompleks, tiamin, riboflavin, niasin, dan asam folat. Dan buah ini juga diperkaya dengan mineral seperti kalium, kalsium, zat besi, fosfor, selenium, magnesium, natrium, cobalt, dan zink. 

Kurma tidak mengandung lemak, bebas lemak jenuh, kolesterol, dan sodium sehingga merupakan sumber serat yang baik bagi tubuh. Dan kurma juga mengandung potasium dan mangan. Bahkan menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), kurma memiliki total polifenol yang lebih tinggi dibanding buah atau sayur yang biasa kita konsumsi. Hal ini karena lingkungan tempat kurma tumbuh merupakan lingkungan yang kering seperti gurun sehingga polifenol lebih banyak terbentuk sebagai bentuk perlindungan buah kurma dari stres. Kurma juga merupakan buah yang paling sedikit kadar airnya yaitu 15-30% saja yang bervariasi menurut tingkat kematangannya. Inilah yang membuat kurma menjadi satu-satunya buah yang kering secara alami. Sumber: Menshealth.co.id

 Semakin lama kurma disimpan maka rasanya akan semakin manis. Nah rasa manis ini yang kemudian diasosiasikan oleh kebanyakan orang dengan rasa manis dari gula. Padahal beda banget manis alami kurma dan manis karena gula. Muncullah makanan untuk berbuka puasa yang super manis seperti kolak, es buah yang sangat manis dan lain sebagainya. Dalam kolak sendiri terkandung gula sebagai pemanis dan santan. Kolak akan menjadi makanan yang lezat untuk orang yang sehat, tetapi akan menjadi makanan yang mematikan secara perlahan-lahan buat orang-orang yang bermasalah dengan kolesterol tinggi dan penyakit turunannya.

Sebaiknya kalau berbuka puasa itu benar dengan mengikuti Rasulullah yaitu dengan 3 butir kurma. Kalau tidak ada kurma bisa diganti dengan buah segar dan air putih. Karena apabila kita langsung berbuka puasa dengan makanan yang berat lambung akan bekerja lebih keras karena perut kosong selama belasan jam dan tiba-tiba diisi makanan berat. Efek lain dari terlalu banyak makan saat buka puasa yaitu kita akan merasa tidak nyaman saat melakukan sholat yang membutuhkan gerakan ruku' dan sujud.

Puasa sebenarnya adalah detoks tubuh secara alami. Dengan melakukan puasa Ramadhan ini tubuh kita akan mendapatkan manfaat secara langsung. Organ-organ tubuh bagian dalam akan istirahat selama kita berpuasa sehingga sistemnya akan berjalan lebih baik dan hal itu juga akan berpengaruh kepada kesehatan kita. Tapi banyak juga yang mengeluh kenapa abis puasa Ramadhan badan menjadi tambah gemuk? ya karena pola berbuka puasa yang salah itu tadi. 

Puasa itu kan hakekatnya mengendalikan hawa nafsu...hawa nafsu makan, minum dll dan juga untuk merasakan penderitaan orang miskin yang harus menahan lapar karena tidak mempunyai makanan. Tapi selain merasakan menahan lapar juga rajin-rajin berbagi dengan orang yang lebih membutuhkan, tidak hanya saat puasa tapi hari-hari yang lainnya juga. Apabila kita memberikan makanan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa itu pahalanya sama dengan pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala yang didapat orang tersebut.

Banyak orang yang balas dendam pada saat buka puasa dengan mengkonsumsi segala macam makanan. Btw jadi inget jaman masih kecil dulu...kalau buka puasa langsung makan kolak/es buah trus makan nasi dan segala macam lauk pauknya plus kue-kue dan abis itu hampir gak bisa gerak karena kekenyangan hahahahaha... Masa setelah dewasa masih saja berlaku seperti jaman kecil dulu :D

Jadi...kata-kata berbukalah dengan yang manis itu bukan hadits hanya kata-kata iklan dari penjual minuman siap saji. Apalagi kalau cowok-cowok memplesetkan kata-kata berbukalah dengan yang manis ini dengan interpretasi yang lain lagi kayak temanku dulu bilang,"Aku berbuka puasa dengan melihat cewek yang manis." Wah semakin kacau aja kan akhirnya.

Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan berbuka puasalah dengan makanan yang sehat biar tubuh kita tetap sehat :)

Juli 08, 2013

Marhaban Yaa Ramadhan

Besok atau lusa umat Islam di Indonesia akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Kalau aku sih menunggu pengumuman resmi dari Pemerintah aja untuk memulai puasanya. Kan dalam Islam kita harus mematuhi Umaro' atau Pemerintah, jadi kalau misalkan Pemerintahnya yang salah mengambil keputusan ya pemimpin-pemimpin itu yang akan menanggung dosanya. Jadi pemimpin itu kan tanggung jawabnya dunia akhirat, jadi tidak gampang lho.

Kalau aku perhatikan selama ini, selama bulan puasa kebanyakan masyarakat di Indonesia itu menjadi lebih komsumtif. Maunya saat puasa makan yang enak-enak, lebih istimewa dibanding hari biasa. Kalau misalkan yang berlaku seperti itu keluarga yang mempunyai anak kecil dan baru belajar puasa...menurutku wajar saja. Karena harus menyediakan makanan yang menarik untuk si kecil agar tidak malas berpuasa apalagi saat sahur si kecil harus ikut bangun dini hari dan santap sahur, jadi makanannya harus dibuat semenarik mungkin untuk si kecil. Saat berbuka pun demikian, harus ada makanan yang menarik untuk anak kecil. Tapiiii...seharusnya hal ini tidak berlaku untuk orang yang sudah dewasa. Saat buka puasa bukanlah saat kita makan segala macam makanan yang enak-enak...jadi seperti balas dendam karena pagi-sore berpuasa.

Puasa hakekatnya adalah menahan segala hawa nafsu, hawa nafsu untuk makan dan minum, hawa nafsu birahi, hawa nafsu belanja barang-barang yang tidak kita butuhkan dan hawa nafsu lainnya. Dengan berpuasa diharapkan tubuh menjadi lebih sehat karena kerja jantung, usus, ginjal dan organ-organ dalam tubuh lainnya lebih terkontrol. Dengan berpuasa kita diharapkan bisa merasakan penderitaan orang-orang miskin yang harus menahan lapar karena tidak punya uang untuk membeli makanan, dengan berpuasa diharapkan kita bisa mengendalikan diri kita untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Saat bulan puasa semua hal baik yang kita lakukan adalah ibadah dengan pahala yang berlipat jumlahnya dibanding hari biasa. Jadi kesempatan untuk berlomba meningkatkan kadar keimanan kita, kadar kebaikan kita dengan berbagi dengan orang lain yang kekurangan, belajar menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari.

Pagi ini aku sempat ngobrol dengan pedagang bubur ayam langgananku:
Aku: "Selama puasa jualan bubur, Pak?"
PDA: "Tidak Mbak."
Aku: "Trus jualan apa?"
PDA: "Saya mau cuti tahunan, istirahat di kampung selama puasa dan lebaran."
Aku:"Kampungnya dimana?"
PDA:"Malang, Mbak."
Aku: "ooooooo..."

Hebat ya dia, benar-benar bisa menikmati hasil kerjanya dengan cuti tahunan pulang ke kampung halamannya selama 1,5 bulan. Semoga selama di kampung juga bisa beribadah dengan lebih baik selama bulan puasa ini :)
Tapi kalau semua pedagang makanan di Jakarta selama bulan puasa ini pulang kampung...wah sengsara juga nih orang-orang yang malas masak seperti aku ini hehehehe... 

Marhaban Yaa Ramadhan...
Terima kasih Yaa Rob masih Engkau berikan umur kepadaku untuk menikmati puasa tahun ini...
Semoga aku bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi...
Aamiin... Aamiin... Aamiin.. Yaa Robbal Alamin...

Januari 02, 2012

Bedanya Sedekah dan Wakaf

Tentu kita semua sudah sangat sering mendengar istilah shadaqah dan wakaf. Lalu apa beda antara shadaqah dan wakaf?

Secara umum shadaqah memiliki pengertian menginfakkan harta di jalan Allah SWT. Baik ditujukan kepada fakir miskin, kerabat keluarga, maupun untuk kepentingan jihad fi sabilillah. Makna shadaqah memang sering menunjukkan makna memberikan harta untuk hal tertentu di jalan Allah SWT, sebagaimana yang terdapat dalam banyak ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Di antaranya adalah Al-Baqarah (2): 264 dan Al-Taubah (9): 60.


Tetapi shadaqah tidak hanya bisa dilakukan dengan harta...tersenyum kepada orang lain pun termasuk shadaqah (asal tersenyum pada tempatnya ya dan tidak senyum2 sendirian hehehe...). Bahkan menahan diri dari perbuatan buruk juga termasuk shadaqah.

Dalam pengertian hukum Islam wakaf adalah melepas kepemilikan atas harta yang dapat bermanfaat dengan tanpa mengurangi bendanya untuk diserahkan kepada perorangan atau kelompok (organisasi) agar dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan yang tidak bertentangan dengan syari’at. Misalkan: mewakafkan tanah untuk membangun Masjid, Pesantren, Rumah Sakit, Panti Asuhan dll. Atau mewakafkan hewan ternak untuk dipelihara dan hasilnya dipergunakan untuk menolong orang lain misal untuk menyantuni anak yatim dan orang miskin.

Apabila seseorang mewakafkan tanahnya maka tanah tersebut sudah tidak bisa diwariskan, tidak bisa diperjualbelikan. Jadi ahli waris juga tidak boleh mengambil kembali tanah yang sudah diwakafkan tersebut. Namun sebelum mewakafkan tanahnya orang tersebut harus sudah memenuhi semua kewajiban terhadap keluarganya. Jangan sampai dia mewakafkan tanah untuk Masjid tetapi keluarganya sendiri (istri & anaknya) terlantar. Semua hal itu sudah diatur dengan sangat baik dalam Al Qur'an.

Dalam hal shadaqah demikian pula halnya...jangan sampai kita bershadaqah terhadap orang lain sementara keluarga kita sendiri kekurangan makanan. Pihak yang harus diutamakan menerima shadaqah kita adalah keluarga terdekat kita.
  • Keluarga inti (ayah, ibu, saudara kandung, istri/suami, anak2)
  • Keluarga dekat (paman, bibi, sepupu)
  • Keluarga jauh (sepupu jauh dll)
  • Tetangga dekat
  • Tetangga jauh
  • Teman-teman
  • Orang-orang lain yang membutuhkan

Jangan sampai kita rajin memberi shadaqah terhadap orang yang tidak ada hubungan apa-apa dengan kita tetapi disisi lain keluarga kita sendiri hidup dalam kekurangan. Jangan sampai membagi-bagi shadaqah kepada masyarakat yang tidak kita kenal sementara tetangga dekat kita kelaparan. Janganlah bershadaqah hanya untuk pujian atau hanya untuk pamer biar dilihat orang.

Beberapa tahun terakhir ini sering banget melihat berita di TV dan media massa lainnya...orang berdesak-desakan untuk menerima shadaqah dari orang kaya...bahkan sampai ada yang meninggal karena terinjak-injak. Janganlah tujuan bershadaqah dikotori dengan sifat ujub alias pamer biar dilihat orang ataupun diliput media massa. Sebaik-baik orang yang mendermakan hartanya adalah orang yang mendatangi langsung penerima shadaqahnya dan tidak dilihat oleh orang lain. Hal ini untuk menghindarkan si pemberi shadaqah dari sifat ujub/pamer dan menghindarkan penerima shadaqah dari kehinaan dan rasa malu. Yah kalaupun tidak bisa membagi-bagikan sendiri kan bisa diamanatkan ke orang-orang yang dipercayainya untuk membagikan shadaqahnya tersebut dan orang yang diberi amanat juga harus amanah...jangan sampai uang shadaqah itu dikorupsi.

Tapi sepertinya sekarang ini banyak sekali pemberi shadaqah yang senang sekali bagi-bagi duit secara mencolok....orang datang berduyun-duyun, berdesakan, saling senggol, saling injak hanya untuk mendapatkan Rp 10.000 - Rp 30.000/orang. Hal itu sangat tidak manusiawi. Dan disisi lain juga banyak orang yang sebenarnya tidak termasuk fakir miskin tapi ikut antri demi mendapatkan pembagian shadaqah itu. Bagaimana bisa dibilang fakir miskin kalau orang itu bisa membeli motor bahkan ada yang punya 2 motor, bisa beli pulsa telpon seluler sampai ratusan ribu per bulan, bisa beli rokok yang menghabiskan ratusan ribu sebulannya, bisa beli perhiasan emas dari anting, kalung, gelang, cincin. Atau mungkin pengertian fakir miskin itu sudah berubah saat ini? entahlah...

Beda lagi dengan permasalahan tanah wakaf. Ada ahli waris yang berani meminta kembali tanah yang sudah diwakafkan oleh orangtuanya. Tanah atau harta benda lain yang sudah diwakafkan tidak ada hubungannya dengan ahli waris...sudah terputus. Jadi tidak boleh diminta kembali.

Hanya secuil pengetahuan ini yang aku miliki tentang shadaqah dan wakaf. Semoga suatu saat bisa menjadi wakif (orang yang mewakafkan hartanya di jalan Allah). Harus banyak belajar lagi...banyak membaca, banyak bertanya kepada Kyai, Ustadz/Ustadzah dan orang-orang yang berkompeten dalam Agama Islam.

Juli 01, 2011

Adab terhadap Pembantu Rumah Tangga

Jaman sekarang ini sepertinya sudah sangat jamak setiap rumah tangga memiliki pembantu rumah tangga, apalagi kalau suami istri bekerja di luar rumah. Walaupun aku sendiri sampai sekarang tidak pernah mempunyai pembantu...tetapi kakek nenekku dulu mempunyai beberapa orang pembantu. Nah..bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap pembantu kita?

Bapak dan Ibu dari dulu selalu menanamkan ajaran bahwa kami harus berlaku baik terhadap pembantu kami:
  1. Memperlakukan mereka dengan baik dan sopan, perlakukanlah orang lain seperti kamu ingin orang lain memperlakukanmu
  2. Memberi makanan kepada mereka (pembantu) makanan seperti yang kita makan. Jangan sampai kita makan daging sementara pembantu kita hanya makan sayur-sayuran tanpa lauk (kecuali kalau pembantu kita yang tidak mau menerimanya karena sedang berpantang makan daging). Jangan sampai pembantu yang bersusah payah memasakkan aneka hidangan untuk kita dan mereka hanya dikasih sisa-sisa makanan...itu adalah hal yang sangat tercela
  3. Perlakukan pembantu seperti keluarga kita sendiri...dalam artian kita juga menyayangi mereka, memperlakukan mereka dengan hormat seperti keluarga kita, memberi tempat yang layak kalau pembantu itu tinggal bersama kita. Jangan sampai kita tidur di kasur empuk sementara pembantu kita tidur hanya beralas tikar.
  4. Pembantu adalah manusia seperti kita, bukan mesin yang bisa bekerja nonstop 24 jam (mesin aja gak bisa terus-terusan bekerja apalagi manusia). Jadi berilah waktu kepada pembantu kita untuk beristirahat. Kita aja kalau malam istirahat masak pembantu harus kerja terus. Dan pembantu juga punya hak untuk libur...mereka juga butuh refreshing walaupun itu sekedar jalan-jalan di sekitar rumah. Lebih baik lagi kalau kita pergi berlibur sesekali pembantu kita ajak.
  5. Bayarlah gaji mereka tepat pada waktunya...jangan sampai menunda-nunda membayarkan gaji pembantu karena itu adalah hak mereka. Sabda Rasulullah SAW:
    "Berilah upah buruh (pekerja) sebelum kering peluhnya" (Riwayat ibnu Majah) (Jika bergaji bulanan, maka dibayar di akhir bulan itu).
Makanya aku miris banget kalau dengar berita ada orang yang memperlakukan pembantu rumah tangganya dengan seenaknya...dicaci maki, dianiaya...duh. Seharusnya orang itu harus menempatkan dirinya di posisi pembantu itu...mau gak dia diperlakukan seperti itu? Pasti gak akan mau.

Jaman sekarang memang susah mencari pembantu yang setia...apalagi kalau pembantunya masih muda.Seringnya sih sibuk sms-an, telpon-telponan hehehe... Tapi bukan berarti tidak ada yang rajin, setia dan baik. Tentu masih ada.

Oya hal sangat penting adalah janganlah berkata-kata kasar terhadap pembantu kita. Mungkin saat kita caci pembantu kita hanya diam aja...tapi cacian itu meninggalkan luka...ibarat kayu yang tertancap paku, biarpun pakunya kita cabut tetap meninggalkan lubang di kayu tersebut. Jadi...hati-hatilah dengan lidah kita. Karena kadang kejadian buruk yang menimpa kita berawal dari ketidakmampuan kita menjaga lidah kita.

Adalagi yang beralasan kalau pembantu diperlakukan baik ntar lama-lama ngelunjak...hmm...aku kok gak pernah nemuin hal ini ya di keluargaku. Pembantu yang kami perlakukan baik..mereka juga berlaku sangat baik terhadap keluarga kami :)

Anak-anak juga harus diajarkan berlaku sopan terhadap pembantu. Jangan sampai anak-anak usia TK, SD, SMP, SMA udah teriak-teriak memanggil pembantu. Mencari segala sesuatu harus pembantu, membereskan tempat tidur pembantu, memakaikan sepatu pembantu...kalau kayak gitu namanya bukan pembantu dong...namanya pekerja utama alias karyawan dan harus digaji yang gede tuh. Nah mau gak bayar gaji gede untuk pembantu. Makanya kita harus berkaca...masak cuma bayar antara 500 - 700 ribu mau dilayani dari pagi sampai malam ckckck....

Mei 11, 2011

Orang Tua dan Panti Jompo

Tadi malam saat aku nonton serial Islam KTP di SCTV ada adegan seorang anak perempuan yang marah kepada Bapaknya dan menuduh si Bapak mencuri jam tangan suaminya saat si Bapak berkunjung ke rumah anaknya itu tanpa tabayun (cek & ricek) dulu. Sampai akhirnya si Bapak marah dan mengeluarkan pernyataan yang intinya si anak diharamkan melihat jenazah bapaknya saat si bapak nanti meninggal. Trus ada salah satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Bang Ali (sebagai tokoh bijak di serial itu) ," Rumah Bapak = rumah anak, rumah anak tidak selalu menjadi rumah bapak. Pada saat orangtua berada di rumah anaknya seringkali hanya dijadikan "pembantu" untuk menjaga cucu dan bersih2 rumah."

Suatu pernyataan yang membuatku bertekad tidak akan melakukan hal itu kepada Ibuku (karena Bapak sudah meninggal). Ibu terlalu mulia hanya untuk dijadikan penjaga cucunya di saat beliau sudah saatnya menikmati masa-masa tuanya dengan beristirahat dan tidak boleh terlalu capek. Sementara mengurus anak kecil itu sangat menyita waktu dan tenaga. Boleh saja Ibu kita mintai tolong untuk mengawasi anak-anak kita sementara kita bekerja...tapi hendaknya kita juga memperkerjakan orang lain untuk handle anak-anak kita, jadi bukan Ibu kita yang harus bersusah payah ngejagain anak-anak kita yang masih sangat aktif.

Mungkin ada yang beralasan,"toh nenek/kakeknya juga senang kok bermain dengan cucunya, jadi gak apa-apa dong titip ke mereka." Hal itu bukan masalah saat nenek/kakeknya masih tergolong muda dan bugar, tapi sebugar-bugarnya manula tentu beda dengan yang masih muda. Padahal menjaga anak kecil itu sangat melelahkan. Jadi tidak ada salahnya kalau kita merasa kerepotan menjaga anak-anak, kita membayar orang lain secara profesional untuk membantu menjaga anak kita disaat kita pergi kerja. Lebih bagus lagi kalau kita bisa bekerja di rumah jadi sekalian bisa mengawasi anak-anak kita tumbuh dan berkembang, dan anak-anak tidak akan menjadi lebih dekat ke pembantu/baby sitter dibanding terhadap orangtuanya.

Trus pada saat orang tua kita sudah menjadi renta, sementara kita juga sibuk bekerja...ada beberapa diantara kita yang berpikir untuk menitipkan orang tua ke Panti Jompo dengan alasan kita tidak mau repot dan di Panti Jompo selalu ada orang yang merawat orang tua kita yang renta itu. Duh...aku sangat menentang hal ini dengan alasan apapun.

Dulu....Ibu mengandung, melahirkan, merawat dan mengasuh kita sampai kita besar....terkadang juga ada Ibu yang membantu mencari nafkah untuk kita dan Ayah pun bekerja keras memenuhi kebutuhan keluarga. Mereka tetap mengasuh dan merawat kita walaupun dengan segala kebandelan dan rengekan kita yang tidak ada habisnya. Lalu...kenapa saat orang tua menjadi renta kita tega menitipkan mereka ke Panti Jompo???
Saat usia menua...manusia akan kembali bersikap seperti anak kecil....mereka butuh diperhatikan, disayang, didengarkan curhatannya, ada yang memeluk dan menciumnya dengan penuh kasih sayang. Dan kebahagiaan mereka akan terpenuhi saat hal itu dilakukan oleh anak cucunya sendiri.

Aku tidak bilang kalau di Panti Jompo para manula itu kurang perhatian...tentu ada perhatian dari para pengurus Panti Jompo. Tapi tentu saja nilainya sangat berbeda dibanding perhatian dan kasih sayang dari anak dan cucunya. Saat si anak merawat sendiri orang tuanya yang sakit aja belum mampu membayar semua jasa orang tua terhadap anak....apalagi dengan menitipkan orang tua di Panti Jompo....duh....
Mungkin memang benar ya....kasih orang tua sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah...

Trus ada lagi yang bilang....kalau para manula itu bahagia berada di Panti Jompo karena banyak teman-temannya. Hmm....tau darimana mereka bahagia? karena saat ditanya anaknya mereka bilang bahagia berada disana? Apakah anak-anaknya itu bisa menerka apa yang ada di benak para orangtuanya itu....terutama saat mereka sendirian? Apakah para manula itu benar-benar bahagia dititipkan di Panti Jompo? I don't think so....dalam kondisi normal pasti akan memilih tinggal dengan anak dan cucunya, kecuali kalau anak dan cucunya adalah pembawa masalah buat mereka...

Jadi....rawatlah orang tua kita seperti mereka merawat kita sejak masih kecil...
Jangan abai terhadap orang tua kita selagi mereka masih hidup...
Bahkan saat orang tua sudah meninggal pun anak-anaknya masih punya kewajiban untuk mendoakan orang tuanya....

Ridho Allah SWT tergantung ridho orang tua...
Allah SWT akan murka apabila orang tua murka...
Ya Rabb....semoga aku bukan termasuk orang-orang yang melupakan jasa orang tua...Amin...Amin...Amin...Yaa Robbal Alamin....

April 07, 2011

Cinta ditolak dukun bertindak...Astagfirullahal'azhim...

Kita pasti sering mendengar guyonan,"Cinta ditolak dukun bertindak."
Apakah hal seperti itu ada? tentu saja adaaaa....banyak malah...kalau gak banyak mana ada iklan2 dukun yg bisa kasih pengasihan yang dipasang di berbagai media atau sekedar selebaran.

Cinta itu adalah salah satu anugerah dari Allah SWT. Karena manusia itu diciptakan untuk berpasang-pasangan...laki-laki dan perempuan. Jadi setiap orang itu sudah ditentukan jodohnya oleh Yang Diatas. Walaupun mungkin ada yang dapat jodohnya cepat dan ada yang datangnya lambat. Kalau lambat janganlah berburuk sangka kepada Allah SWT...tentu Allah SWT mempunyai rencana yang sangat baik untuk hamba-hambanya...sesuatu yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah SWT.

Lalu bagaimana kalau kita jatuh cinta setengah mati pada seseorang sementara orang itu sudah mempunyai orang yang dia sayangi. Akankah kita ngotot mendapatkan cinta dari orang tersebut??? Dengan cara wajar atau cara yang tidak wajar?
Kalau aku pribadi sih, seseorang yang sudah punya pasangan itu hukumnya "haram" untuk didekati...aku juga gak mau kalau orang yang aku sayangi dan merupakan pasanganku direbut oleh perempuan lain.

Apalagi untuk membuat seseorang itu mencintai kita....kita menggunakan cara-cara yang tidak lazim...misalkan dengan menggunakan jasa dukun....Astagfirullahal'azhim....itu sudah merupakan suatu dosa yang sangat besar. Percaya dengan dukun dan segala macam pengasihan itu sudah termasuk musyrik...menyekutukan Allah SWT...dan dosa itu tidak bisa diampuni kecuali kalau melakukan tobatan nasuha.

Disisi lain dukun adalah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan. Jadi kalau mendapatkan cinta dengan memakai jasa dukun tentu saja ada batasnya....entah cuma seminggu, sebulan, setahun...
Jadi alangkah konyolnya memasang segala macam ilmu pengasihan biar orang suka kepada kita. Benar-benar itu dosa yang sangat besar. Janganlah kita mengaku beriman kepada Allah SWT kalau kita masih percaya dengan segala macam ramalan dan dukun.

Maret 25, 2011

Wali Nikah...

Siapakah yang menjadi wali nikah saat seorang anak perempuan menikah? tentu saja ayah kandung yang menepati posisi pertama sebagai wali nikah. Tapi itu dengan catatan ayah dan anak perempuan yang menikah itu sama-sama beragama Islam, kalau ayahnya non muslim secara otomatis haknya sebagai wali nikah gugur. Selain ayah kandung siapa lagi yang bisa dijadikan sebagai wali nikah? Kakek dari pihak ayah, paman dari pihak ayah, saudara laki-laki sekandung, saudara laki-laki satu ayah. Tentu saja selain garis keturunan juga harus memiliki syarat lain: Islam, berpengetahuan, Baligh. Jadi tidak bisa menjadikan adik laki-laki yang masih belum baligh sebagai wali nikah :)

Apabila ayah sudah meninggal, kakek sudah meninggal, tidak punya paman dari pihak ayah dan tidak punya saudara laki-laki sekandung/satu ayah...lantas siapa wali nikahnya? Wali nikahnya adalah Wali Hakim. Wali Hakim disini bisa penghulu atau orang lain yang dihormati dan dianggap pantas sebagai wali nikah.

Walaupun saat nikah menggunakan wali hakim, pada saat akad nikah nama ayah kandung tetap harus diucapkan. Misalkan: saat sang wali nikah menjabat tangan calon mempelai laki-laki untuk mengucapkan ijab qabul,"Saya nikahkan engkau Dani Satria Bin Mahendra dengan Aisyah Binti Abu Amar dengan mas kawin perhiasan emas seberat 10 gram dibayar tunai." Nah disini nama si ayah kandung calon mempelai perempuan tetap disebutkan walaupun ayahnya sudah meninggal atau karena ayah kandungnya merasa kurang PD menikahkan sendiri anaknya dan mewakilkannya ke wali hakim.

Misalkan anak perempuan itu diangkat anak oleh orang lain sejak bayi, tetapi pada saat akad nikah tetap harus memakai nama ayah kandungnya. Tidak boleh menggunakan nama ayah angkatnya tersebut. Karena garis keturunan (nasab) tidak boleh dihapuskan.
Sekalipun si anak perempuan merasa benci kepada ayah kandungnya karena sesuatu hal, pada saat si anak perempuan tersebut menikah....tetap nama ayah kandung harus disebutkan :)

Saya pernah melihat sekilas tayangan sinetron di salah satu TV dan ada adegan akad nikah. Dalam adegan akad nikah itu calon mempelai perempuan memakai wali hakim, trus ucapan ijab qabul-nya," saya terima nikahnya si A dengan wali hakim dengan mas kawin seperangkat alat sholat." Hal itu tentu saja salah...karena nama ayah kandung si calon mempelai perempuannya tidak disebut. Yah semoga saja lain kali pihak production house lebih teliti sebelum membuat adegan yang menyangkut masalah krusial dalam Agama Islam.