Hama tanaman mempunyai ciri tersendiri dalam melakukan aktifitas makannya. Aktifitas ini dapat dijadikan acuan penentuan jenis hama yang menyerang dan sekaligus pengendaliannya.
Berikut disajikan macam cara makan dan gejala serta jenis hama yang menyerang:
Menggigit - mengunyah
daun/bunga sobek
daun/bunga berlubang
daun/bunga terpotong
daun tinggal tulang daun
kuncup bunga berlubang
daun menggulung
gerekan pada batang
Menusuk - menghisap
bentuk daun/bunga menjadi keriting
daun menjadi salah bentuk
permukaan atas daun menjadi kusam
permukaan atas daun terdapat bintik yang kontras dengan warna daun
permukaan bawah daun terdapat bekas luka tusukan
terdapat substansi yang lengket seperti �honeydew�
permukaan atas daun terdapat lapisan hitam (jelaga)
terdapat sarang seperti sarang laba-laba
Meraut - menghisap
bunga tidak membuka normal
permukaan atas daun menjadi keperakan
gugur bunga prematur
Memarut/mengorok
terdapat bekas korokan di permukaan atas daun
menimbulkan puru (gall)
Penjelasan hama yang menyerang dan pengendalian dengan insektisida
Menggigit- mengunyah
Jenis hama yang menyerang: Ulat, Kumbang dan Belalang
Insektisida: Decis, Metindo, Sevin, Supracide, Larvin, Buldok, Baycarb, Furadan 3G- Dursban, Slamfast/Mitecut, Matador, Rizotin.
Menusuk - menghisap
Jenis hama yang menyerang: Aphid, Kutu Perisai, Whitefly, Mealybug, Root Mealybug, Spider Mites (Red Spider dan Two Spotted), Fruitfly (Lalat Buah), Fungus Gnats
Insektisida: Pegasus, Confidor, Diazinon, Supracide, Matador, Metindo, Agrimec/Bamex/Schumec, Kelthane, Talstar, Demiter, Easy Clean, Curacron, Pro Leaf, Slamfast/Mitecut, Trigard, Jian Jing.
Meraut - menghisap
Jenis hama yang menyerang: Thrips
Insektisida: Pegasus, Confidor, Curacron, Regent, Akodani, Easy Clean, Pro Leaf, Jian Jing.
Memarut/mengorok
Jenis hama yang menyerang: Leafminer
Insektisida: Calypso, Confidor, Agrimec/Bamex/Schumec, Trigard, Provado
(Yudha Hartanto MSi., diolah dari berbagai sumber).
Source: www.tokopupuk.com
Selasa, November 18, 2008
Pengenalan Hama: Cara Makan dan Pengendaliannya
Diposting oleh ' di Selasa, November 18, 2008 |
Label: aglaonema, Hama, media tanam, Penyakit, tanaman hias
Manajemen Pengendalian Hama Tanaman
Tanaman dalam siklus hidupnya tidak terlepas dari serangan hama. Serangan hama muncul pada saat kondisi tertentu sesuai dengan habitat yang diinginkan. Habitat yang dimaksud adalah kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban dan sumber makanan.
Secara umum populasi hama meningkat pada musim kemarau, dimana suhu tinggi (>28oC) dan kelembaban rendah (<60%) merupakan kondisi yang sesuai untuk berkembang.
Perkembangan hama pada musim kemarau, selain sumber makanan yang tersedia adalah kondisi lingkungan yang sesuai untuk bertelur dan menetas. Sedangkan saat musim hujan banyak hama musim kemarau bertahan pada tanaman inang lain seperti gulma rumput atau bayam liar. Contoh hama musim kemarau seperti belalang, ulat, aphids, thrips, spider mites, white fly, lalat buah, pengorok daun, dan lain sebagainya.
Namun ada kasus tertentu ada hama yang berkembang pada musim hujan seperti fungus gnats dan shore fly. Dimana perkembangan hama ini lebih dikarenakan ketersediaan makanan berupa lumut yang berkembang dalam kondisi lembab.
Berdasar kondisi di atas, pengendalian hama selain menggunakan insektisida, cara lain adalah dengan membersihkan lingkungan (sampah organik dan gulma). Contoh lalat buah berkembang pada buah yang busuk, spider mites bertahan pada gulma bayam liar, dan lain-lain. Selain itu mencegah lingkungan media tanam atau sekitar tanaman terlalu lembab yang bertujuan mencegah serangan fungus gnats dan shore fly.
(Yudha Hartanto MSi., diolah dari berbagai sumber
Source : www.tokopupuk.com
Diposting oleh ' di Selasa, November 18, 2008 |
Label: aglaonema, Hama, Pengendalian, Penyakit
Manajemen Pengendalian Cendawan dan Bakteri Patogen pada Tanaman
Penyakit tanaman dapat berkembang dan menyebar bila kondisi seperti suhu dan kelembaban memenuhi syarat untuk berkembang, selain itu kondisi tanaman dan teknis budidaya juga berperan.
Penyebab penyakit yang sering menyerang tanaman yaitu bakteri dan cendawan. Bakteri dan cendawan cenderung berkembang pada lingkungan yang mempunyai kelembaban tinggi (>80%), dimana bakteri berkembang pada suhu tinggi (>28oC), sedangkan cendawan pada suhu rendah (<22 -25oC).
Tanaman yang mengalami stres rentan terhadap serangan penyakit, stres yang dimaksud dapat dikarenakan (1) penggantian media baru dan (2) penggenangan air di daerah perakaran dalam jangka waktu lama. Faktor lainnya adalah salah pemberian pupuk (konsentrasi pupuk yang kurang/lebih dan macam pupuk yang salah).
Pengaturan jarak tanam ataupun jarak antar pot tanaman di dalam membudidayakan tanaman juga mempengaruhi perkembangan dan penyebaran penyakit. Semakin rapat jarak antar tanaman memberikan resiko tinggi dalam penyebaran penyakit tersebut. Demikian pula dengan media tanam yang salah menentukan komposisi dan perbandingannya. Bila media tanam terlalu lembab dan kuat memegang air maka akan membuat akar tanaman membusuk yang dapat menjadi awal masuknya penyakit.
Solusi selain mencegah dengan menggunakan fungisida dan bakterisida adalah dengan cara kontrol lingkungan dengan membuat lingkungan sekitar tanaman mudah teraliri udara, mengatur penyiraman air, pemberian pupuk yang tepat (konsentrasi,macam pupuk), mengatur jarak antar tanaman dan membuat media tanam tepat komposisi dan perbandingan.
(Yudha Hartanto, MSi., diolah dari berbagai sumber)
source : www.tokopupuk.com
Diposting oleh ' di Selasa, November 18, 2008 |
Label: aglaonema, Hama, media tanam, Pengendalian, tanaman hias