Larangan Merokok di Tempat Awam... Wajar kah??

Kerajaan telah mengambil keputusan untuk mengharamkan merokok di tempat awam:

http://www.utusan.com.my/berita/parlimen/restoran-terbuka-parlimen-kawasan-larangan-merokok-1.742579

Ramai yang tidak puas hati, kata kerajaan bertindak melulu, tidak mengkaji cara paling sesuai, dan sebagainya....

Teringat saya kepada peribahasa "Alah bisa tegal biasa"...

Kerajaan sudah sekian lama mengkaji, dan ambil langkah menasihati melalui mesej komunikasi visual... Itu semua dengan harapan dapat mengubah rakyat...

Tetapi kesannya hanya bersifat sementara.

Itulah yang disimpulkan oleh tiga orang pengkaji, Rusydi Mohamad Kamal, Abdul Latif Abu Bakar & Muhammad Hakimi Tew Abdullah dalam pembentangan mereka yang berjodol:

KESAN KOMUNIKASI VISUAL MESEJ KESIHATAN PADA KOTAK ROKOK KE ATAS PEROKOK


Kertas pembentangan mereka telah dibentang di prosiding International Conference on Social Science Research, ICSSR 2013, pada 4-5 June 2013 di Pulau Pinang, Malaysia.


Adakah kerajaan mesti terus gunakan cara yang tidak efektif dan membiarkan rakyat merosakkan diri mereka dan ramai rakyat yang tidak merokok terkesan pula dengan asap-asap rokok di tempat-tempat awam?

Sekiranya para perokok melaungkan hak mereka untuk memilih... Adakah orang-orang yang tidak merokok kerana tidak mahu membinasakan diri mereka, mereka tidak mempunyai hak juga?

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Daripada Ibn Umar (RA): Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dipertanggungjawabkan atas yang dipimpinnya. Seorang Imam (Pemimpin Negara) adalah pemimpin yang akan dipertanggungjawabkan atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin dan akan dipertanggungjawabkan atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya, dan akan dipertanggungjawabkan atas urusan rumah tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dan akan dipertanggungjawabkan  atas urusan tanggung jawabnya tersebut."

[Sahih al-Bukhari]

Halal Investing...

Lately, the topic of investment has been in my mind a lot. It is something talked about by almost everyone looking to make money, whether they actually realize any investment or not.

The following hadith makes us think:

Jabir (May Allah be pleased with him) reported:

The Prophet (PBUH) said, "For him who says: 'Subhan-Allahi wa bi hamdihi (Allah is free from imperfection, and I begin with praising Him, and to Him),' a palm-tree will be planted in Jannah."

[Tirmizhi]

This hadith shows that one can invest for the Hereafter also, and not just for this Worldly benefit.

Ka'b bin Ujrah narrated:

"The Messenger of Allah said to me: '... O Ka'b bin Ujrah! There is no flesh raised that sprouts from the unlawful except that the Fire is more appropriate for it.'"

This hadith shows that one can invest in haram (unlawful), and it will harm him in the Hereafter.

With this, the following in relation to investment, are worth to note:
1. One can only invest in this World, not the Hereafter.
2. Investments can be made for benefits in this world, and for the Hereafter.
3. Investments may also be harmful to this world, and to the Hereafter.

Seeking wealth and riches is not unlawful in Islam, but a muslim must be mindful not to have anything to do with haram.

I came across an interesting investing company, Wahed Invest. They seem to be serious about keeping things lawful according to Islam.

Check it out:

https://wahedinvest.com/intl/