Showing posts with label motivasi. Show all posts
Kita hidup tidak hanya seorang diri melainkan butuh
untuk bersosial dengan orang lain baik itu didalam lingkup sekolah, pekerjaan,
rumah tangga dan lain sebagainya dan kitapun tidak bisa menjalani hidup layaknya
seorang diri. Contoh kecil saja, kita tidak akan pernah merasakan nikmatnya
nasi andai saja tidak ada orang yang bertani begitupun juga sebaliknya. Namun
terkadang kita lupa akan hal itu, sehingga seringkali kita abai dan lupa untuk
tergerak ketika orang lain butuh akan bantuan kita.
Agama kita mengajarkan untuk tolong menolong dalam sesama,
karena muslim dengan muslim lainnya itu adalah bersaudara, mungkin itu tidak
hanya dalam Islam saja melainkan semua agama pasti akan mengajarkan hal serupa.
Tapi nyatanya apa, kerap kali kita lihat banyak orang
yang menghardik pengemis, pengamen dan semacamnya dan diperlakukan tidak
sewajarnya. Mereka memandang seolah-olah bukan kasta ataupun kelasnya dari
mereka, padahal kita dipandang Tuhan bukan karena harta maupun kelasnya
melainkan keimanan dan ketaqwaannya. Tidak hanya itu saja, sering kali kita
liat rumah yang megah tapi disampingnya ada gubuk reot, ketimpangan yang seperti
ini banyak sekali terjadi dikota-kota besar, mereka seakan tidak peduli dengan
tetangga disekitar yang terpikir ia bisa hidup enak dan nyaman tanpa mengganggu
hidup orang lain padahal dalam islam kita diserukan untuk bersilaturahmi
sekedar tegur sapa dan andaipun ada dari mereka yang membutuhkan bantuan, kita wajib
untuk membantunya karena berbagi itu memang tugas kita sebagai makhluk sosial.
Banyak dari mereka yang mampu tapi sedikit dari mereka
yang tergerak. Hal seperti itu terjadi karena matinya hati kita akan kesadaran
untuk peduli sesama, nafsu kita sudah menutupi pikiran dan hati, seolah-olah
dunia adalah ketenangan hidup yang sebenarnya dan bisa dicapai hanya dengan berburu
harta dan materi sebanyak-banyaknya.
Ironis sekali memang, ketika kita menjumpai
orang-orang seperti itu, bukankah dari kecil kita diajarkan dan dididik untuk bersosial,
berbagi, dan peduli.
Mulailah dari hal-hal kecil yang bisa membantu membuat
orang lain bisa tersenyum, karena kita tidak bisa mengukur tingkat bahagianya
seseorang yang kita bantu dengan materi tapi cukup dengan keikhlasan dari kita
dan ketulusan untuk mereka.
(a.r/red)
Kesederhanaan di balik Sebuah Kesempurnaan
Suatu kebanggaan bisa mempunyai teman sepertimu. Penampilanmu
yang sederhana berbanding terbalik dengan pemikiranmu yang luar biasa. Ya itulah
temanku namanya “Sahrul Musyafa”.
Sekilas orangnnya sedikit humoris dan begitu cepat
bisa bergaul dengan siapa saja yang pernah dekat dengannya, memang sudah
terlihat karakter Sanguinis dalam kepribadiannya. Namun siapa sangka kepeduliannya
terhadap masyarakat sekitar patut di acungi jempol, berkat sentuhan dari
pemikiran jeniusnya, ia bisa membantu teman-teman di desanya untuk mulai
bergerak, berbagi pemikiran dan berbagi pengetahuan dengan mereka untuk tidak
ketinggalan informasi ataupun pengetahuan di tengah cepatnya perputaran di era
zaman tehnologi seperti ini.
Lama tidak bisa bertatap muka dengannya, namun
berhembus kabar, kini Ia sudah sukses membangun warung kopi dirumahnya yang
mana ia dijadikan wadah para pemuda didesa itu untuk sekedar berkumpul dan
sharing-sharing tentang perkembangan-perkembangan di saat ini.
Entah kenapa merasa terpanggil untuk menceritakan
sosok dari kesederhanaanya, setelah sempat tegur sapa di sosial media, yang
membuatku begitu tersentuh untuk mengabadikannya.
Kata-katanya begitu sederhana layaknya penampilannya, namun mempunyai makna dan arti yang begitu mendalam jika kita cermati dan pahami.
Tidak begitu kaget dengan perubahannya yang
sekarang, karena ketika masih duduk dibangku perkuliahan dulu sudah terlihat
dari pemikirannya yang kreatif namun dibarengi dengan tindak nyata dari
perilakunya.
Masih teringat kala itu ketika kita masih berada
dalam satu organisasi dibawah naungan “Student Company” dari ide
cemerlangnya ia berhasil membuat “Dasi yang tanpa Tali“ dan meyakinkan para
juri untuk memilih produknya dengan video singkat dibawah ini,
Namun seiring perjalanan, aku mengundurkan diri dari
organisasi tersebut karena adanya perbedaan visi, namun ia tetap keukeuh
melanjutkannya sampai selesai yang mana membawa keberhasilan tersendiri bagi
organisasi semi perusahaan kecil tersebut, dengan berhasil membagikan deviden
kepada para pemegang saham organisasinya sebesar 5 %.
Sebenarnya masih banyak lagi yang mau diceritakan,
namun tak cukup rasanya untuk menuangkan pemikiran beliau kedalam
halaman-halaman kecil ini.
Satu harapan dariku, semoga tidak lupa denganku
teman seperjuanganmu waktu dikampus dulu. Semoga tetap menjadi inspirasi
temen-temen sekitar, khususnya aku.
Ditunggu cerita-cerita keberhasilanmu, wahaii temanku …
!!!! J
(a.r/red)
Kata – Kata Mutiara Ibnu Khaldun
· Disepanjang sejarah banyak bangsa telah
menderita kekalahan jasmani, tetapi itu tidak menandai akhir dari sebuah
bangsa. Tetapi ketika sebuah bangsa telah menjadi korban dari kekalahan
psikologis, maka itulah tanda kehancuran bangsa itu.
·
Ia yang menemukan jalan baru adalah
seorang penemu jalan, walau jalan itu telah temukan lagi oleh orang lain, dan
ia yang berjalan jauh didepan temannya adalah seorang pemimpin, walau setelah
berabad-abad berlalu ia tetap dikenal sebagai pemimpin dan diikuti dengan
cerdas.
·
Usaha yang dimiliki oleh saudagar atau
perusahaan yang besrtanggung jawab akhirnya akan mengungguli usaha yang
dimiliki penguasa – penguasa kaya.
·
Luar biasa, ternyata dengan sedikit
pengecualian kebanyakan ulama muslim… dalam bidang ilmu pengetahuan bukan orang
Arab.
Kata – Kata Mutiara Ibnu Sina
·
Manusia dibagi menjadi dua bagian.
Mereka yang memiliki kecerdasan tetapi tidak memiliki Agama, dan mereka yang
memiliki Agama tetapi tidak memiliki kecerdasan.
·
Ketiadaan pengertian tidak berarti
ketiadaan wujud.
·
Siapa pun yang menyangkal hokum tanpa
kontradiksi harus dipukuli dan dibakar hingga ia mengakui bahwa dipukuli tidak
sama dengan tidak dipukuli, dan dibakar tidak sama dengan tidak dibakar.
Kata – Kata Mutiara Ibnu Al-Jawzi
Aib
ditutupi Allah
·
Ketahuilah jika orang mengagumimu,
sebenarnya itu karena Allah menutup aibmu sehingga tidak Nampak oleh mereka.
Pengampunan
Allah
·
Setan berkata : “Aku sudah menjatuhkan
manusia dengan dosa-dosa mereka … dan mereka mengalahkanku dengan mencari
pengampunan Allah!”
Renungan
orang beriman sejati
·
Rabia’ah berkata : “Aku belum pernah
mendengar Adzan (panggilan untuk shalat) yang tidak mengingatkanku akan
panggilan hari kebangkitan, dan aku pernah melihat salju yang turun tanpa
membuatku ingat akan halaman-halaman buku catatan amal orang-orang yang
melayang (pada hari itu), dan aku tidak pernah melihat kumpulan belalang yang
tidak mengingatkanku pada kumpulan besar pada hari akhir.
Kesalehan
·
Ketahuilah bahwa tidak semua hari akan
sama … kadang-kadang kau papa, kadang-kadang kau kaya, kadang-kadang kau
terhormat, kadang-kadang kau terhina. Kadang-kadang kau mengalami kebahagiaan
temanmu, dan kadang-kadang kau merasakan kegembiraan musuhmu. Ia yang bahagia
adalah ia yang tetap berpegang pada satu prinsip dalam melalui semua itu, yaitu
tetap menjaga kekhusuyukan.
·
Jika ia kaya, kekayaannya akan
memperindah pribadinya. Jika ia miskin, kemiskinannya membuka pintu-pintu
kesabarannya. Jika ia sedang dalam keadaan damai itu akan melengkapi berkah
yang dimilikinya. Jika ia dalam kesusahan, itu akan memperindah pribadinya, dan
tidak penting baginya apakah hari-harinya baik atau buruk, apakah ia berpakaian
pantas atau tidak, apakah ia lapar atau tidak, karena ia tahu semua keadaan itu
akan berubah.
·
Jadi, kesalehan adalah akar dari
keselamatan, penjaga yang tidak pernah tidur. Ia akan membimbingmu pada masa
kekacauan, dan tetap berjaga di perbatasan.
·
Tetaplah bersikap saleh, karena kau
menganggap kesempitan sebagai sesuatu yang tidak perlu dirisaukan sehingga bisa
santai, dan masa sakit kau anggap sebagai masa istirahat.
Kata – Kata Mutiara Ibnu Abbas
Teman
·
Ali ibn Abi Talib ditanya : “Berapa
orang temanmu?” Ia menjawab, “Aku tidak tahu sekarang karena kehidupanku belum
menyulitkanku, maka semua orang adalah temanmu. Aku hanya akan tahu punya
teman-teman sejati ketika kehidupanku memburuk, karena ketika itulah
teman-teman terbaikku datang untuk mendukungku.”
Tanda
pebuatan baik dan buruk
·
Sebuah perbuatan baik memberikan cahaya
pada hati, mencerahkan wajah, menguatkan tubuh, meningkatkan kehidupan dan
menumbuhkan cinta didalam hati orang-orang. Sebaliknya, perbuatan buruk
mengakibatkan kegelapan hati, bayangan hitam pada wajah, kelemahan tubuh, masa
kanak-kanak yang buruk dan antipasti orang lain terhadap dirinya.
Mencinta
dan Membenci demi Allah
·
Mencinta demi Allah dan membenci demi
Allah, membuat permusuhanmu karena Allah dan pertemananmu juga karena Allah,
karena cinta dan dukungan Allah tidak didapatkan melalui ini. Seseorang tidak akan
merasakan keimanan sejati—walau ia melakukan shalat dan berpuasa—kecuali ketika
ia dalam keadaan ini. Kini, persaudaraan berdasarkan kehidupan duniawi, tetapi
ini tidak akan berpengaruh pada mereka pada hari kebangkitan.
Kata – Kata Mutiara Ibnu Athillah
Al-Iskandari
·
Aku tidak tahu lagi apa yang lebih
berguna untukmu selain: berserah kepada Allah, berendah hati pada-Nya,
berpikiran yang terbaik akan diri-Nya, terus menerus minta pengampunan-Nya,
walau kau harus mengulangi perbuatan dosamu 70 kali dalam sehari.
·
Ketika Ia memberi Ia memperlihatkan
kebaikan-Nya, ketika Ia mencabut Ia memperlihatkan kekuasaan-Nya, dan dalam
semuanya itu Ia memperkenalkan diri-Nya padamu dan datang padamu dengan
kelembutan-Nya.
Jaminan
akan jawaban Allah Swt.
·
Jika kau berdoa dengan tekun dan doamu
tidak segera terkabul, jangan putus asa. Jawaban-Nya dijamin, tetapi dengan
cara yang dipilih-Nya, bukan dengan caramu, dan pada waktu yang Ia kehendaki,
bukan kau mau.
·
Apa yang ditemukan orang yang telah
kehilangan Tuhan? Dan apa yang hilang darinya jika ia menemukan Tuhan?”
Dikutip dari Buku : The Great Wisdom from The Great Thinkers
·
Hati seperti burung, cinta adalah kepalanya dan dua sayapnya
adalah harapan dan ketakutan.
·
Ia yang ditakdirkan Allah untuk masuk Surga, alasan-alasan yang
akan membuatnya masuk kesana akan muncul dari bencana yang dialaminya, dan ia
yang ditakdirkan Allah masuk neraka, alasannya muncul dari nafsu.
·
Hati yang jauh dari Allah adalah hati yang mengeras. Jika hati
mengeras, mata pun mengering.
·
Kunci dari kehidupan hati terletak pada menjadi pantulan Quran,
merendahkan diri dihadapan Allah tanpa terlihat orang lain, dan meninggalkan
perbuatan dosa.
·
Penghambaan dan kepatuhan menerangi hati, menguatkannya, dan
meneguhkannya, hingga menjadi cermin bening, berkilat karena cahaya.
·
Perbuatan baik tanpa ketulusan seperti seorang pengembara yang
membawa kendi air dengan kotoran di dalamnya. Membawa kendi itu memberatkannya
dan tidak memberinya keuntungan.
·
Kata-kata tetap menjadi budak bagimu, tetapi begitu ia
meninggalkan mulutmu, kau menjadi budaknya.
·
Waktu ibarat pedang. Jika tidak dapat menggunakannya dengan benar,
ia akan memotong kita.
·
Aneh sekali! Kau kehilangan sedikit saja dari milikmu kau
menangis. Tetapi kau menyia-nyiakannya seluruh hidupmu, dan kau tertawa.
·
Setetes air mencair ke dalam lautan. Semua orang dapat melihatnya.
Tetapi lautan yang menyerap ke dalam setetes air, jarang yang dapat
mengikutinya.
·
Selama manusia mengkhawatirkan kapan ia akan mati, dan mengakui
apa yang ada padanya adalah miliknya, segala pekerjaan sang Guru tidak berarti.
Ketika kecintaan pada makhluk ‘aku’ dan apa yang dimiliknya mati, maka
pekerjaan sang Guru selesai.
·
Aku tidak mengutip dari kitab suci. Aku hanya melihat apa yang
kulihat.
·
Ayo kita hanyutkan diri kita di samudra ketiadaan dan muncul lagi
berjubah pakaian keberadaan ilahi.
·
Manusia yang sesungguhnya adalah ia yang takut akan kematian
hatinya daripada kematian raganya.
·
Ketika kau tidak memiliki pengetahuan, seseorang akan membawakanmu
tanah dank au percaya bahwa itu adalah emas.
· Salah satu dari obat yang paling manjur adalah doa yang tidak pernah putus.
Hal – Hal Terbaik (1)
Hal – Hal Terbaik (2)
- · Hal terbaik yang kau kerjakan ketika membaca Al-Quran adalah menghadirkan hati dan pikiranmu supaya dapat merenungkan dan mengerti seolah Allah secara pribadi menyampaikannya padamu.· Hal terbaik untuk dilakukan selama sepuluh hari terakhir pada malam bulan Ramadan adalah tinggal dimasjid dan jadwalkan kegiatan itu tanpa tercampur dengan kegiatan lainnya dan menjadi tidak khusyuk.· Hal terbaik jika suadaramu sakit atau wafat adalah mengunjunginya, hadiri pemakamannya, dan utamakan ini diatas ibadah wajib pribadimu atau kegiatan social lainnya.· Hal terbaik ketika musibah terjadi padamu atau orang-orang disekitarmu adalah lakukan kewajibanmu yaitu bersabar sambil terus membantu mereka dan tidak meninggalkan mereka. Orang-orang yang beriman yang membantu orang-orang yang terkena musibah lebih baik daripada orang-orang beriman yang tidak membantu dan tidak merasa terusik karenanya.· Dan cara terbaik untuk membantu mereka adalah melakukan apa pun yang baik untuk mereka, itu lebih baik daripada menutup diri dari mereka. Bagaimanapun, jika kau tahu bahwa menolong mereka akan mengurangi penderitaan mereka, lebih baik daripada meninggalkan mereka.· Jadi, hal terbaik yang kau lakukan dalam segala keadaan adalah apa pun yang menyenangkan Allah ketika itu dan keadaan itu dan pusatkanlah perhatian pada kewajiban utama ketika itu. Lakukan apapun yang penting dan perlu untuk mengatasi bencana itu.· Hal yang paling penting bukanlah benda.
Lima Tata Krama ketika
Belajar :
1. Bertanyalah dengan cara
yang baik,
2. Diamlah dan menyimak
dengan baik,
3. Mengerti dengan baik,
4. Menghafalnya,
5. Ajarkan ilmu yang kau
peroleh.
·
Ini buah dari belajar, praktikkan apa yang telah kau pelajari dan
jangan berlebihan.
·
Sesungguhnya ada ruang kosong didalam hati yang tidak dapat di
hilangkan kecuali oleh Allah Subhanahuwa ta’ala.
·
Ada kesedihan yang tidak bisa dihilangkan kecuali dengan
kebahagiaan karena mengenal Allah Subhanahuwa ta’ala dan jujur terhadap-Nya.
·
Ada kekosongan yang tidak dapat diisi kecuali dengan mencintai-Nya
dan dengan menghadapkan wajah kita kepada-Nya dan selalu mengingat-Nya.
·
Dan jika seseorang diberikan dunia dan seisi, tetap tidak akan
bisa mengisi kekosongan itu.
·
Setiap cinta yang mengakibatkan jauh dari cinta-Nya adalah
hukuman, hanya cinta yang membawa kita ada cinta-Nya, itulah cinta sejati.
·
Sesungguhnya apa pun yang hilang dari seorang hamba Allah akan
diganti, tetapi ketika ia kehilangan Allah, tidak aka nada yang bisa
menggantikan-Nya.
Cinta Allah
Ibnu Qayyim mengatakan
bahwa ada 10 hal yang bisa membuat kita dicintai Allah.
1.
Membaca Al-Quran dengan perenungannya dan pengertian akan
maknanya.
2.
Mencari kedekatan pada Allah dengan cara melakukan kegiatan social
di samping melaksanakan ibadah wajib, karena itu semua membawa kita ke tingkat
cinta yang tertinggi.
3.
Mengingat Allah pada kesempatan apa pun pada waktumu sendiri,
dengan hati ataupun perbuatan.
4.
Mengutamakan apa yang di cintai-Nya daripada apa yang kau cintai
ketika keinginanmu begitu kuat.
5.
Biarkan hatimu mengingat Nama-nama-Nya dan Atribut-atribut-Nya.
6.
Renungkan begitu banyaknya kebaikan dan berkah Allah baik yang
tampak maupun yang tidak, karena itu membawa kepada cinta-Nya.
7.
Lembutkan hatimu ketika Shalat.
8.
Sendiri bersama-Nya ketika ia turun pada sepertiga terakhir malam.
Dan ini artinya memohon pada-Nya, mengucapkan firman-firman-Nya, berdiri dengan
segala ketulusan dan penyerahan, lalu mengakhirinya dengan permohonan ampun
pada-Nya.
9.
Duduk bersama dengan mereka yang mencintai Allah dengan tulus.
10. Menjauhi segala hal yang
menciptakan penghalang antara hatimu dan Allah.
·
Duduk bersama orang-orang yang dapat menghilangkan ego dan
kecongkakan dari hatimu.
·
Ketika Allah menganugerahi Nabi Yusuf a.s. ketampanan paras, itu
membuatnya masuk penjara. Tetapi ketika Allah menganugerahinya
pengetahuan(ketika ia menafsirkan mimpi Raja) hal itu tidak saja
mengeluarkannya dari penjara, tetapi juga menaikkan derajat sosialnya. Hal itu
jelas memperlihatkan kepada kita kebaikan dari ilmu pengetahuan, dan keindahan
raga tidak berarti apa pun.
·
Hati seperti burung: cinta adalah kepalanya kedua sayapnya adalah
harapan dan ketakutan.
·
Selama seseorang berada di jalan yang benar, ia tidak perlu peduli
kepada celaan orang-orang yang senang mencari kesalahan orang lain.
·
Tidak ada gunanya mencapai keyakinan dan kepastian selain dari
Al-Quran.
·
Nabi Muhammad Saw. Menggabungkan takut kepada Allah Swt. Dan sifat
yang baik karena takut kepada Allah Swt. Memperbaiki hubungan antara hamba dan
Tuhannya, dan sifat yang baik memperbaiki hubungan antara hamba dan
ciptaan-Nya. Jadi, takut terhadap Allah Swt. Membawa kasih sayang Allah Swt.
Padanya, dan sifat yang baik mengundang kasih sayang sesama manusia kepadanya.
Dikutip : Buku The Great Wisdom from The Great Thinkers
SEPULUH SEBAB UTAMA KEGAGALAN SEORANG PEMIMPIN
Beberapa
sebab kegagalan seorang pemimpin, karena dengan mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan sama pentingnya dengan mengetahui apa
yang harus dilakukan :
1. Ketidakmampuan menyusun perincian:
Kepemimpinan yang efisien memerlukan kemampuan untuk mengorganisasi dan
menguasai perincian. Tidak ada pemimpin sejati yang pernah “terlalu sibuk”
untuk melakukan apa saja yang mungkin perlu dilakukan dalam kapasitasnya
sebagai pemimpin. Kalau seseorang entah seorang pemimpin atau seorang pengikut,
mengakui bahwa dia “terlalu sibuk” untuk mengubah rencananya atau memberi
perhatian kepada suatu keadaan darurat, maka dia mengakui bahwa dirinya tidak
efisien. Pemimpin yang sukses harus menguasai semua perincian yang berhubungan
dengan posisinya. Itu berarti, tentu saja, mengharuskan dia memiliki kebiasaan
mewakilkan perincian kepada para asisten yang cakap.
2. Keengganan memberikan pelayanan
yang dipandang rendah: pemimpin besar yang sejati bersedia,
saat terpaksa, melakukan jenis pekerjaan apa saja yang mungkin mereka minta
untuk dilakukan orang lain. “Yang terbesar diantara kamu akan menjadi pelayan
semua orang” merupakan kebenaran yang diperhatikan dan dihormati oleh semua
pemimpin yang cakap.
3. Mengharapkan upah dari apa yang
mereka “ketahui”, bukan apa yang mereka lakukan berdasarkan yang mereka ketahui:
Dunia tidak membayar orang untuk hal yang mereka ketahui. Dunia membayar mereka
untuk apa yang mereka lakukan, atau yang mereka ingin agar dilakukan orang
lain.
4. Takut bersaing dengan pengikut:
Pemimpin yang merasa terancam jika salah seorang pengikutnya akan merebut posisinya, cepat atau lambat
ketakutannya akan menjadi kenyataan. Pemimpin yang kompeten akan melatih
pengikutnya supaya bisa mendelegasikan pekerjaan kepada mereka, dan juga suatu
perincian dari posisinya. Hanya dengan cara itu saja seorang pemimpin bisa melipatgandakan dirinya dan
mempersiapkan dirinya untuk berada dibanyak tempat, dan memberikan perhatian
kepada banyak hal pada satu saat sekaligus. Merupakan kebenaran abadi bahwa
orang menerima upah lebih besar untuk “kemampuan
mereka membuat orang lain melakukan pekerjaan”, daripada yang mungkin bisa
mereka terima dengan melakukan pekerjaan sendiri. Seorang pemimpi yang efisien,
melalui pengetahuan tentang pekerjaannya dan magnetisme kepribadiannya, bisa
sangat meningkatkan efisiensi orang lain, dan membuat mereka bisa memberikan
lebih banyak pelayanan dan lebih daripada yang bisa mereka berikan tanpa
bantuannya.
5. Kurang imajinasi:
Tanpa Imajinasi, pemimpin tidak mampu mengatasi keadaan darurat, serta
menciptakan rencana untuk membimbing
para pengikutnya secara efisien.
6. Mementingkan diri sendiri:
Pemimpin yang mencaplok semua penghargaan bagi dirinya sendiri untuk semua
pekerjaan yang dilakukan pengikutnya pasti akan menjadi sasaran kebencian. Pemimpin
besar sejati tidak pernah merebut penghargaan milik orang lain. Dia sudah puas
melihat penghargaan, kalau memang ada, diberikan kepada parap pengikutnya
karena dia tahu kebanyakan orang akan bekerja lebih keras untuk mendapatkan
pujian dan pengakuan daripada yang mereka lakukan untuk semata-mata mendapat
uang.
7. Tidak sederhana:
Pengikut tidak menghargai seorang pemimpin yang tidak memiliki kesederhanaan. Lebih-lebih
ketidaksederhanaan, dalam bentuknya, merusak ketahanan dan vitalitas semua
orang yang menganutnya.
8. Tidak loyal:
Barang kali seharusnya ini dicantumkan pada puncak daftar. Pemimpin yang tidak
loyal atau tidak setia kepada orang kepercayaannya, kepada rekan-rekannya dan
mereka yang berada diatasnya maupun dibawahnya, tidak akan lama bisa
mempertahankan kepemimpinannya. Sifat tidak loyal menandai seseorang yang
derajatnya lebih rendah daripada debu, dan menyebabkan orang itu menerima
penghinaan yang patut diterimanya. Kurangnya loyalitas menjadi penyebab utama kegagalan
dalam setiap bidang kehidupan.
9. Menekankan “wewenang” kepemimpinan:
Pemimpin yang efisien memimpin dengan memberi dorongan, bukan dengan menanamkan
rasa takut dalam hati para pengikutnya. Pemimpin yang berusaha memberi kesan
kepada pengikutnya dengan wewenang termasuk dalam kategori kepemimpinan melalui
paksaan. Kalau seorang pemimpin benar-benar merupakan pemimpin sejati, dia
tidak perlu mengiklankan fakta itu selain dengan tindak tanduknya-rasa
simpatinya, rasa pengertiannya, kejujurannya, dan peragaan bahwa dia mengetahui
pekerjaannya.
10. Menekankan jabatan:
Pemimpin yang cakap tidak memerlukan jabatan atau “titel” untuk membuatnya
dihormati oleh para pengikutnya. Orang yang terlalu menekankan pada jabatan
biasanya tidak banyak memiliki hal lainnya untuk ditonjolkan. Pintu kantor
seorang pemimpin sejati terbuka bagi semua orang yang ingin masuk, dan ruang
kerjanya bebas dari formalitas atau perbatasan.
Ini semua termasuk
dalam penyebab umum kegagalan seorang pemimpin. Setiap kesalahan ini sudah
cukup untuk menyebabkan kegagalan. Pelajarilah daftar ini dengan cermat kalau
anda ingin menjadi pemimpin dan memastikan bahwa anda bebas dari semua
kesalahan tersebut.
Dikutip : Buku “Think & Grow Rich”
Napoleon Hill
Subscribe to:
Posts (Atom)