Showing posts with label motivasi. Show all posts

Kita hidup tidak hanya seorang diri melainkan butuh untuk bersosial dengan orang lain baik itu didalam lingkup sekolah, pekerjaan, rumah tangga dan lain sebagainya dan kitapun tidak bisa menjalani hidup layaknya seorang diri. Contoh kecil saja, kita tidak akan pernah merasakan nikmatnya nasi andai saja tidak ada orang yang bertani begitupun juga sebaliknya. Namun terkadang kita lupa akan hal itu, sehingga seringkali kita abai dan lupa untuk tergerak ketika orang lain butuh akan bantuan kita.

Agama kita mengajarkan untuk tolong menolong dalam sesama, karena muslim dengan muslim lainnya itu adalah bersaudara, mungkin itu tidak hanya dalam Islam saja melainkan semua agama pasti akan mengajarkan hal serupa.

Tapi nyatanya apa, kerap kali kita lihat banyak orang yang menghardik pengemis, pengamen dan semacamnya dan diperlakukan tidak sewajarnya. Mereka memandang seolah-olah bukan kasta ataupun kelasnya dari mereka, padahal kita dipandang Tuhan bukan karena harta maupun kelasnya melainkan keimanan dan ketaqwaannya. Tidak hanya itu saja, sering kali kita liat rumah yang megah tapi disampingnya ada gubuk reot, ketimpangan yang seperti ini banyak sekali terjadi dikota-kota besar, mereka seakan tidak peduli dengan tetangga disekitar yang terpikir ia bisa hidup enak dan nyaman tanpa mengganggu hidup orang lain padahal dalam islam kita diserukan untuk bersilaturahmi sekedar tegur sapa dan andaipun ada dari mereka yang membutuhkan bantuan, kita wajib untuk membantunya karena berbagi itu memang tugas kita sebagai makhluk sosial.

Banyak dari mereka yang mampu tapi sedikit dari mereka yang tergerak. Hal seperti itu terjadi karena matinya hati kita akan kesadaran untuk peduli sesama, nafsu kita sudah menutupi pikiran dan hati, seolah-olah dunia adalah ketenangan hidup yang sebenarnya dan bisa dicapai hanya dengan berburu harta dan materi sebanyak-banyaknya.

Ironis sekali memang, ketika kita menjumpai orang-orang seperti itu, bukankah dari kecil kita diajarkan dan dididik untuk bersosial, berbagi, dan peduli.

Mulailah dari hal-hal kecil yang bisa membantu membuat orang lain bisa tersenyum, karena kita tidak bisa mengukur tingkat bahagianya seseorang yang kita bantu dengan materi tapi cukup dengan keikhlasan dari kita dan ketulusan untuk mereka.

(a.r/red)




Kesederhanaan di balik Sebuah Kesempurnaan

Suatu kebanggaan bisa mempunyai teman sepertimu. Penampilanmu yang sederhana berbanding terbalik dengan pemikiranmu yang luar biasa. Ya itulah temanku namanya “Sahrul Musyafa”.

Sekilas orangnnya sedikit humoris dan begitu cepat bisa bergaul dengan siapa saja yang pernah dekat dengannya, memang sudah terlihat karakter Sanguinis dalam kepribadiannya. Namun siapa sangka kepeduliannya terhadap masyarakat sekitar patut di acungi jempol, berkat sentuhan dari pemikiran jeniusnya, ia bisa membantu teman-teman di desanya untuk mulai bergerak, berbagi pemikiran dan berbagi pengetahuan dengan mereka untuk tidak ketinggalan informasi ataupun pengetahuan di tengah cepatnya perputaran di era zaman tehnologi seperti ini.

Lama tidak bisa bertatap muka dengannya, namun berhembus kabar, kini Ia sudah sukses membangun warung kopi dirumahnya yang mana ia dijadikan wadah para pemuda didesa itu untuk sekedar berkumpul dan sharing-sharing tentang perkembangan-perkembangan di saat ini.

Entah kenapa merasa terpanggil untuk menceritakan sosok dari kesederhanaanya, setelah sempat tegur sapa di sosial media, yang membuatku begitu tersentuh untuk mengabadikannya.



Kata-katanya begitu sederhana layaknya penampilannya, namun mempunyai makna dan arti yang begitu mendalam jika kita cermati dan pahami.


Tidak begitu kaget dengan perubahannya yang sekarang, karena ketika masih duduk dibangku perkuliahan dulu sudah terlihat dari pemikirannya yang kreatif namun dibarengi dengan tindak nyata dari perilakunya.

Masih teringat kala itu ketika kita masih berada dalam satu organisasi dibawah naungan “Student Company” dari ide cemerlangnya ia berhasil membuat “Dasi yang tanpa Tali“ dan meyakinkan para juri untuk memilih produknya dengan video singkat dibawah ini,


Namun seiring perjalanan, aku mengundurkan diri dari organisasi tersebut karena adanya perbedaan visi, namun ia tetap keukeuh melanjutkannya sampai selesai yang mana membawa keberhasilan tersendiri bagi organisasi semi perusahaan kecil tersebut, dengan berhasil membagikan deviden kepada para pemegang saham organisasinya sebesar 5 %.

Sebenarnya masih banyak lagi yang mau diceritakan, namun tak cukup rasanya untuk menuangkan pemikiran beliau kedalam halaman-halaman kecil ini.

Satu harapan dariku, semoga tidak lupa denganku teman seperjuanganmu waktu dikampus dulu. Semoga tetap menjadi inspirasi temen-temen sekitar, khususnya aku.

Ditunggu cerita-cerita keberhasilanmu, wahaii temanku … !!!! J


(a.r/red)
Kata – Kata Mutiara Ibnu Khaldun


·        Disepanjang sejarah banyak bangsa telah menderita kekalahan jasmani, tetapi itu tidak menandai akhir dari sebuah bangsa. Tetapi ketika sebuah bangsa telah menjadi korban dari kekalahan psikologis, maka itulah tanda kehancuran bangsa itu.
·         Ia yang menemukan jalan baru adalah seorang penemu jalan, walau jalan itu telah temukan lagi oleh orang lain, dan ia yang berjalan jauh didepan temannya adalah seorang pemimpin, walau setelah berabad-abad berlalu ia tetap dikenal sebagai pemimpin dan diikuti dengan cerdas.
·         Usaha yang dimiliki oleh saudagar atau perusahaan yang besrtanggung jawab akhirnya akan mengungguli usaha yang dimiliki penguasa – penguasa kaya.
·         Luar biasa, ternyata dengan sedikit pengecualian kebanyakan ulama muslim… dalam bidang ilmu pengetahuan bukan orang Arab.

Kata – Kata Mutiara Ibnu Sina


·         Manusia dibagi menjadi dua bagian. Mereka yang memiliki kecerdasan tetapi tidak memiliki Agama, dan mereka yang memiliki Agama tetapi tidak memiliki kecerdasan.
·         Ketiadaan pengertian tidak berarti ketiadaan wujud.
·         Siapa pun yang menyangkal hokum tanpa kontradiksi harus dipukuli dan dibakar hingga ia mengakui bahwa dipukuli tidak sama dengan tidak dipukuli, dan dibakar tidak sama dengan tidak dibakar.

Kata – Kata Mutiara Ibnu Al-Jawzi



Aib ditutupi Allah
·         Ketahuilah jika orang mengagumimu, sebenarnya itu karena Allah menutup aibmu sehingga tidak Nampak oleh mereka.

Pengampunan Allah
·         Setan berkata : “Aku sudah menjatuhkan manusia dengan dosa-dosa mereka … dan mereka mengalahkanku dengan mencari pengampunan Allah!”

Renungan orang beriman sejati
·         Rabia’ah berkata : “Aku belum pernah mendengar Adzan (panggilan untuk shalat) yang tidak mengingatkanku akan panggilan hari kebangkitan, dan aku pernah melihat salju yang turun tanpa membuatku ingat akan halaman-halaman buku catatan amal orang-orang yang melayang (pada hari itu), dan aku tidak pernah melihat kumpulan belalang yang tidak mengingatkanku pada kumpulan besar pada hari akhir.

Kesalehan
·         Ketahuilah bahwa tidak semua hari akan sama … kadang-kadang kau papa, kadang-kadang kau kaya, kadang-kadang kau terhormat, kadang-kadang kau terhina. Kadang-kadang kau mengalami kebahagiaan temanmu, dan kadang-kadang kau merasakan kegembiraan musuhmu. Ia yang bahagia adalah ia yang tetap berpegang pada satu prinsip dalam melalui semua itu, yaitu tetap menjaga kekhusuyukan.
·         Jika ia kaya, kekayaannya akan memperindah pribadinya. Jika ia miskin, kemiskinannya membuka pintu-pintu kesabarannya. Jika ia sedang dalam keadaan damai itu akan melengkapi berkah yang dimilikinya. Jika ia dalam kesusahan, itu akan memperindah pribadinya, dan tidak penting baginya apakah hari-harinya baik atau buruk, apakah ia berpakaian pantas atau tidak, apakah ia lapar atau tidak, karena ia tahu semua keadaan itu akan berubah.
·         Jadi, kesalehan adalah akar dari keselamatan, penjaga yang tidak pernah tidur. Ia akan membimbingmu pada masa kekacauan, dan tetap berjaga di perbatasan.
·         Tetaplah bersikap saleh, karena kau menganggap kesempitan sebagai sesuatu yang tidak perlu dirisaukan sehingga bisa santai, dan masa sakit kau anggap sebagai masa istirahat.

Kata – Kata Mutiara Ibnu Abbas



Teman
·         Ali ibn Abi Talib ditanya : “Berapa orang temanmu?” Ia menjawab, “Aku tidak tahu sekarang karena kehidupanku belum menyulitkanku, maka semua orang adalah temanmu. Aku hanya akan tahu punya teman-teman sejati ketika kehidupanku memburuk, karena ketika itulah teman-teman terbaikku datang untuk mendukungku.”

Tanda pebuatan baik dan buruk
·         Sebuah perbuatan baik memberikan cahaya pada hati, mencerahkan wajah, menguatkan tubuh, meningkatkan kehidupan dan menumbuhkan cinta didalam hati orang-orang. Sebaliknya, perbuatan buruk mengakibatkan kegelapan hati, bayangan hitam pada wajah, kelemahan tubuh, masa kanak-kanak yang buruk dan antipasti orang lain terhadap dirinya.

Mencinta dan Membenci demi Allah
·         Mencinta demi Allah dan membenci demi Allah, membuat permusuhanmu karena Allah dan pertemananmu juga karena Allah, karena cinta dan dukungan Allah tidak didapatkan melalui ini. Seseorang tidak akan merasakan keimanan sejati—walau ia melakukan shalat dan berpuasa—kecuali ketika ia dalam keadaan ini. Kini, persaudaraan berdasarkan kehidupan duniawi, tetapi ini tidak akan berpengaruh pada mereka pada hari kebangkitan.

Kata – Kata Mutiara Ibnu Athillah Al-Iskandari


·        Aku tidak tahu lagi apa yang lebih berguna untukmu selain: berserah kepada Allah, berendah hati pada-Nya, berpikiran yang terbaik akan diri-Nya, terus menerus minta pengampunan-Nya, walau kau harus mengulangi perbuatan dosamu 70 kali dalam sehari.
·        Ketika Ia memberi Ia memperlihatkan kebaikan-Nya, ketika Ia mencabut Ia memperlihatkan kekuasaan-Nya, dan dalam semuanya itu Ia memperkenalkan diri-Nya padamu dan datang padamu dengan kelembutan-Nya.

Jaminan akan jawaban Allah Swt.
·        Jika kau berdoa dengan tekun dan doamu tidak segera terkabul, jangan putus asa. Jawaban-Nya dijamin, tetapi dengan cara yang dipilih-Nya, bukan dengan caramu, dan pada waktu yang Ia kehendaki, bukan kau mau.
·        Apa yang ditemukan orang yang telah kehilangan Tuhan? Dan apa yang hilang darinya jika ia menemukan Tuhan?”

Dikutip dari Buku : The Great Wisdom from The Great Thinkers



·        
·         Hati seperti burung, cinta adalah kepalanya dan dua sayapnya adalah harapan dan ketakutan.
·         Ia yang ditakdirkan Allah untuk masuk Surga, alasan-alasan yang akan membuatnya masuk kesana akan muncul dari bencana yang dialaminya, dan ia yang ditakdirkan Allah masuk neraka, alasannya muncul dari nafsu.
·         Hati yang jauh dari Allah adalah hati yang mengeras. Jika hati mengeras, mata pun mengering.
·         Kunci dari kehidupan hati terletak pada menjadi pantulan Quran, merendahkan diri dihadapan Allah tanpa terlihat orang lain, dan meninggalkan perbuatan dosa.
·         Penghambaan dan kepatuhan menerangi hati, menguatkannya, dan meneguhkannya, hingga menjadi cermin bening, berkilat karena cahaya.
·         Perbuatan baik tanpa ketulusan seperti seorang pengembara yang membawa kendi air dengan kotoran di dalamnya. Membawa kendi itu memberatkannya dan tidak memberinya keuntungan.
·         Kata-kata tetap menjadi budak bagimu, tetapi begitu ia meninggalkan mulutmu, kau menjadi budaknya.
·         Waktu ibarat pedang. Jika tidak dapat menggunakannya dengan benar, ia akan memotong kita.
·         Aneh sekali! Kau kehilangan sedikit saja dari milikmu kau menangis. Tetapi kau menyia-nyiakannya seluruh hidupmu, dan kau tertawa.
·         Setetes air mencair ke dalam lautan. Semua orang dapat melihatnya. Tetapi lautan yang menyerap ke dalam setetes air, jarang yang dapat mengikutinya.
·         Selama manusia mengkhawatirkan kapan ia akan mati, dan mengakui apa yang ada padanya adalah miliknya, segala pekerjaan sang Guru tidak berarti. Ketika kecintaan pada makhluk ‘aku’ dan apa yang dimiliknya mati, maka pekerjaan sang Guru selesai.
·         Aku tidak mengutip dari kitab suci. Aku hanya melihat apa yang kulihat.
·         Ayo kita hanyutkan diri kita di samudra ketiadaan dan muncul lagi berjubah pakaian keberadaan ilahi.
·         Manusia yang sesungguhnya adalah ia yang takut akan kematian hatinya daripada kematian raganya.
·         Ketika kau tidak memiliki pengetahuan, seseorang akan membawakanmu tanah dank au percaya bahwa itu adalah emas. 
·     Salah satu dari obat yang paling manjur adalah doa yang tidak pernah putus.
Hal – Hal Terbaik (1)
Seorang Membaca Al-Quran

·         Hal terbaik untuk dilakukan dipagi hari adalah sibuk shalat, membaca Al-Quran, mengingat Allah, dan mohon ampunan-Nya.
·         Hal terbaik ketika mengajar murid-murid atau orang bodoh adalah memusatkan perhatianmu pada mereka.
·         Hal terbaik ketika kita mendengar adzan adalah meninggalkan segera yang sedang kau kerjakan dan berusaha mengikuti panggilan adzan itu.
·         Hal terbaik selama mendirikan shalat wajib lima waktu adalah berusaha keras untuk melakukannya dengan sebaik-baiknya, dan tidak menunda-nundanya. Dan bagi kaum laki-laki pergilah ke masjid walau letaknya jauh itu lebih baik.
·         Hal terbaik untuk dilakukan ketika seseorang membutuhkan bantuan tenagamu atau uangmu, segeralah bantu orang tersebut, bebaskan dari kesedihannya, dan utamakan ini diatas shalat wajib yang biasa kau lakukan.

Hal – Hal Terbaik (2)
  • ·         Hal terbaik yang kau kerjakan ketika membaca Al-Quran adalah menghadirkan hati dan pikiranmu supaya dapat merenungkan dan mengerti seolah Allah secara pribadi menyampaikannya padamu.
    ·         Hal terbaik untuk dilakukan selama sepuluh hari terakhir pada malam bulan Ramadan adalah tinggal dimasjid dan jadwalkan kegiatan itu tanpa tercampur dengan kegiatan lainnya dan menjadi tidak khusyuk.
    ·         Hal terbaik jika suadaramu sakit atau wafat adalah mengunjunginya, hadiri pemakamannya, dan utamakan ini diatas ibadah wajib pribadimu atau kegiatan social lainnya.
    ·         Hal terbaik ketika musibah terjadi padamu atau orang-orang disekitarmu adalah lakukan kewajibanmu yaitu bersabar sambil terus membantu mereka dan tidak meninggalkan mereka. Orang-orang yang beriman yang membantu orang-orang yang terkena musibah lebih baik daripada orang-orang beriman yang tidak membantu dan tidak merasa terusik karenanya.
    ·         Dan cara terbaik untuk membantu mereka adalah melakukan apa pun yang baik untuk mereka, itu lebih baik daripada menutup diri dari mereka. Bagaimanapun, jika kau tahu bahwa menolong mereka akan mengurangi penderitaan mereka, lebih baik daripada meninggalkan mereka.
    ·         Jadi, hal terbaik yang kau lakukan dalam segala keadaan adalah apa pun yang menyenangkan Allah ketika itu dan keadaan itu dan pusatkanlah perhatian pada kewajiban utama ketika itu. Lakukan apapun yang penting dan perlu untuk mengatasi bencana itu.
    ·         Hal yang paling penting bukanlah benda.

Lima Tata Krama ketika Belajar :


1.      Bertanyalah dengan cara yang baik,
2.      Diamlah dan menyimak dengan baik,
3.      Mengerti dengan baik,
4.      Menghafalnya,
5.      Ajarkan ilmu yang kau peroleh.

·         Ini buah dari belajar, praktikkan apa yang telah kau pelajari dan jangan berlebihan.
·         Sesungguhnya ada ruang kosong didalam hati yang tidak dapat di hilangkan kecuali oleh Allah Subhanahuwa ta’ala.
·         Ada kesedihan yang tidak bisa dihilangkan kecuali dengan kebahagiaan karena mengenal Allah Subhanahuwa ta’ala dan jujur terhadap-Nya.
·         Ada kekosongan yang tidak dapat diisi kecuali dengan mencintai-Nya dan dengan menghadapkan wajah kita kepada-Nya dan selalu mengingat-Nya.
·         Dan jika seseorang diberikan dunia dan seisi, tetap tidak akan bisa mengisi kekosongan itu.
·         Setiap cinta yang mengakibatkan jauh dari cinta-Nya adalah hukuman, hanya cinta yang membawa kita ada cinta-Nya, itulah cinta sejati.
·         Sesungguhnya apa pun yang hilang dari seorang hamba Allah akan diganti, tetapi ketika ia kehilangan Allah, tidak aka nada yang bisa menggantikan-Nya. 

Cinta Allah


Ibnu Qayyim mengatakan bahwa ada 10 hal yang bisa membuat kita dicintai Allah.
1.      Membaca Al-Quran dengan perenungannya dan pengertian akan maknanya.
2.      Mencari kedekatan pada Allah dengan cara melakukan kegiatan social di samping melaksanakan ibadah wajib, karena itu semua membawa kita ke tingkat cinta yang tertinggi.
3.      Mengingat Allah pada kesempatan apa pun pada waktumu sendiri, dengan hati ataupun perbuatan.
4.      Mengutamakan apa yang di cintai-Nya daripada apa yang kau cintai ketika keinginanmu begitu kuat.
5.      Biarkan hatimu mengingat Nama-nama-Nya dan Atribut-atribut-Nya.
6.      Renungkan begitu banyaknya kebaikan dan berkah Allah baik yang tampak  maupun yang tidak, karena itu membawa kepada cinta-Nya.
7.      Lembutkan hatimu ketika Shalat.
8.      Sendiri bersama-Nya ketika ia turun pada sepertiga terakhir malam. Dan ini artinya memohon pada-Nya, mengucapkan firman-firman-Nya, berdiri dengan segala ketulusan dan penyerahan, lalu mengakhirinya dengan permohonan ampun pada-Nya.
9.      Duduk bersama dengan mereka yang mencintai Allah dengan tulus.
10.  Menjauhi segala hal yang menciptakan penghalang antara hatimu dan Allah.

·         Duduk bersama orang-orang yang dapat menghilangkan ego dan kecongkakan dari hatimu.
·         Ketika Allah menganugerahi Nabi Yusuf a.s. ketampanan paras, itu membuatnya masuk penjara. Tetapi ketika Allah menganugerahinya pengetahuan(ketika ia menafsirkan mimpi Raja) hal itu tidak saja mengeluarkannya dari penjara, tetapi juga menaikkan derajat sosialnya. Hal itu jelas memperlihatkan kepada kita kebaikan dari ilmu pengetahuan, dan keindahan raga tidak berarti apa pun.
·         Hati seperti burung: cinta adalah kepalanya kedua sayapnya adalah harapan dan ketakutan.
·         Selama seseorang berada di jalan yang benar, ia tidak perlu peduli kepada celaan orang-orang yang senang mencari kesalahan orang lain.
·         Tidak ada gunanya mencapai keyakinan dan kepastian selain dari Al-Quran.
·         Nabi Muhammad Saw. Menggabungkan takut kepada Allah Swt. Dan sifat yang baik karena takut kepada Allah Swt. Memperbaiki hubungan antara hamba dan Tuhannya, dan sifat yang baik memperbaiki hubungan antara hamba dan ciptaan-Nya. Jadi, takut terhadap Allah Swt. Membawa kasih sayang Allah Swt. Padanya, dan sifat yang baik mengundang kasih sayang sesama manusia kepadanya.

Dikutip : Buku The Great Wisdom from The Great Thinkers





SEPULUH SEBAB UTAMA KEGAGALAN SEORANG PEMIMPIN

Beberapa sebab kegagalan seorang pemimpin, karena dengan mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan sama pentingnya dengan mengetahui apa yang harus dilakukan :

1.   Ketidakmampuan menyusun perincian: Kepemimpinan yang efisien memerlukan kemampuan untuk mengorganisasi dan menguasai perincian. Tidak ada pemimpin sejati yang pernah “terlalu sibuk” untuk melakukan apa saja yang mungkin perlu dilakukan dalam kapasitasnya sebagai pemimpin. Kalau seseorang entah seorang pemimpin atau seorang pengikut, mengakui bahwa dia “terlalu sibuk” untuk mengubah rencananya atau memberi perhatian kepada suatu keadaan darurat, maka dia mengakui bahwa dirinya tidak efisien. Pemimpin yang sukses harus menguasai semua perincian yang berhubungan dengan posisinya. Itu berarti, tentu saja, mengharuskan dia memiliki kebiasaan mewakilkan perincian kepada para asisten yang cakap.

2.   Keengganan memberikan pelayanan yang dipandang rendah: pemimpin besar yang sejati bersedia, saat terpaksa, melakukan jenis pekerjaan apa saja yang mungkin mereka minta untuk dilakukan orang lain. “Yang terbesar diantara kamu akan menjadi pelayan semua orang” merupakan kebenaran yang diperhatikan dan dihormati oleh semua pemimpin yang cakap.

3.  Mengharapkan upah dari apa yang mereka “ketahui”, bukan apa yang mereka lakukan berdasarkan yang mereka ketahui: Dunia tidak membayar orang untuk hal yang mereka ketahui. Dunia membayar mereka untuk apa yang mereka lakukan, atau yang mereka ingin agar dilakukan orang lain.

4.  Takut bersaing dengan pengikut: Pemimpin yang merasa terancam jika salah seorang pengikutnya akan  merebut posisinya, cepat atau lambat ketakutannya akan menjadi kenyataan. Pemimpin yang kompeten akan melatih pengikutnya supaya bisa mendelegasikan pekerjaan kepada mereka, dan juga suatu perincian dari posisinya. Hanya dengan cara itu saja seorang  pemimpin bisa melipatgandakan dirinya dan mempersiapkan dirinya untuk berada dibanyak tempat, dan memberikan perhatian kepada banyak hal pada satu saat sekaligus. Merupakan kebenaran abadi bahwa orang menerima upah lebih besar untuk “kemampuan mereka membuat orang lain melakukan pekerjaan”, daripada yang mungkin bisa mereka terima dengan melakukan pekerjaan sendiri. Seorang pemimpi yang efisien, melalui pengetahuan tentang pekerjaannya dan magnetisme kepribadiannya, bisa sangat meningkatkan efisiensi orang lain, dan membuat mereka bisa memberikan lebih banyak pelayanan dan lebih daripada yang bisa mereka berikan tanpa bantuannya.

5.  Kurang imajinasi: Tanpa Imajinasi, pemimpin tidak mampu mengatasi keadaan darurat, serta menciptakan rencana  untuk membimbing para pengikutnya secara efisien.

6.   Mementingkan diri sendiri: Pemimpin yang mencaplok semua penghargaan bagi dirinya sendiri untuk semua pekerjaan yang dilakukan pengikutnya pasti akan menjadi sasaran kebencian. Pemimpin besar sejati tidak pernah merebut penghargaan milik orang lain. Dia sudah puas melihat penghargaan, kalau memang ada, diberikan kepada parap pengikutnya karena dia tahu kebanyakan orang akan bekerja lebih keras untuk mendapatkan pujian dan pengakuan daripada yang mereka lakukan untuk semata-mata mendapat uang.

7. Tidak sederhana: Pengikut tidak menghargai seorang pemimpin yang tidak memiliki kesederhanaan. Lebih-lebih ketidaksederhanaan, dalam bentuknya, merusak ketahanan dan vitalitas semua orang yang menganutnya.

8.  Tidak loyal: Barang kali seharusnya ini dicantumkan pada puncak daftar. Pemimpin yang tidak loyal atau tidak setia kepada orang kepercayaannya, kepada rekan-rekannya dan mereka yang berada diatasnya maupun dibawahnya, tidak akan lama bisa mempertahankan kepemimpinannya. Sifat tidak loyal menandai seseorang yang derajatnya lebih rendah daripada debu, dan menyebabkan orang itu menerima penghinaan yang patut diterimanya. Kurangnya  loyalitas menjadi penyebab utama kegagalan dalam setiap bidang kehidupan.

9.  Menekankan “wewenang” kepemimpinan: Pemimpin yang efisien memimpin dengan memberi dorongan, bukan dengan menanamkan rasa takut dalam hati para pengikutnya. Pemimpin yang berusaha memberi kesan kepada pengikutnya dengan wewenang termasuk dalam kategori kepemimpinan melalui paksaan. Kalau seorang pemimpin benar-benar merupakan pemimpin sejati, dia tidak perlu mengiklankan fakta itu selain dengan tindak tanduknya-rasa simpatinya, rasa pengertiannya, kejujurannya, dan peragaan bahwa dia mengetahui pekerjaannya.

10.  Menekankan jabatan: Pemimpin yang cakap tidak memerlukan jabatan atau “titel” untuk membuatnya dihormati oleh para pengikutnya. Orang yang terlalu menekankan pada jabatan biasanya tidak banyak memiliki hal lainnya untuk ditonjolkan. Pintu kantor seorang pemimpin sejati terbuka bagi semua orang yang ingin masuk, dan ruang kerjanya bebas dari formalitas atau perbatasan.

Ini semua termasuk dalam penyebab umum kegagalan seorang pemimpin. Setiap kesalahan ini sudah cukup untuk menyebabkan kegagalan. Pelajarilah daftar ini dengan cermat kalau anda ingin menjadi pemimpin dan memastikan bahwa anda bebas dari semua kesalahan tersebut.

Dikutip : Buku “Think & Grow Rich” Napoleon Hill

Copyright © Ainur R. 2018 Berbagi Ilmu