Sumber [nahimunkar.com] Sebuah
penelitian terbaru menunjukkan, menonton film porno justru dapat
mematikan bagian otak yang memproses rangsangan visual. Setidaknya, hal
ini terjadi pada wanita. Demikian hasil studi yang digelar dari
University of Groningen Medical Centre di Belanda yang meneliti hal
tersebut.
Penelitian
ini melibatkan 12 responden wanita yang tercatat sehat secara fisik dan
jasmani, belum memasuki masa menopause, dan heteroseksual.
Mereka
juga menggunakan kontrasepsi, sehingga hormon yang mengatur mood dan
hasrat seksual selama masa siklus menstruasi dapat diperhalus.
Seperti dikutip Daily Mail, Kamis (19/04/2012), para responden kemudian diminta untuk menyaksikan tiga video porno. Satu video hanya menayangkan adegan foreplay dan
masturbasi, sedangkan video lainnya menampilkan adegan-adegan yang
lebih panas, dengan seks oral dan penetrasi. Sambil menyaksikan video
porno para responden diamati aktivitas otaknya menggunakan Positron Emission Tomography (PET scan).
Hasil
scan menunjukkan, saat responden menyaksikan film yang paling vulgar,
aliran darah ke bagian primary visual cortex di otak semakin berkurang.
Dengan aliran darah yang berkurang, kinerja otak pun semakin menurun.
Pakar
uroneurologi Gert Holstage yang juga salah satu anggota tim peneliti,
menyebutkan bahwa otak lebih banyak berkonsentrasi pada proses
rangsangan daripada memproses tampilan visual selama menyaksikan film......klik tajuk / link
“Anda
harus menyadari bahwa otak membutuhkan cadangan energi sebanyak
mungkin. Maka, jika ada beberapa bagian otak tidak difungsikan, cadangan
itu segera turun,” kata Gert Holstege, salah satu uroneurologis tim
peneliti. Penelitian itu juga membuahkan kesimpulan lain, yaitu wanita
membutuhkan situasi yang aman saat berhubungan.
“Agar
dapat bekerja dengan baik, otak harus menyisakan energi sebanyak
mungkin. Jika separuh bagian otak tidak berfungsi (karena tidak mendapat
pasokan darah), kinerjanya akan menurun,” paparnya seperti dikutip LiveScience.
Holstage
merujuk pada hasil studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa otak dapat
merasa gugup atau terangsang, tapi tidak dapat melakukan keduanya
sekaligus.
Selama
orgasme, aktivitas di bagian otak yang mengontrol rasa gugup dan
gelisah langsung menurun drastis. Inilah sebabnya mengapa wanita yang
memiliki libido rendah kerap kali merasa gelisah.*
Rep: Panji Islam
Red: Cholis Akbar judul Riset: Nonton Film Porno Rusak Otak, Selasa, 24 April 2012 Hidayatullah.com-
Ilustrasi: anam78.blogspot.com
***
Berikut
ini ada fatwa berupa peringatan yang cukup bagus untuk dibaca dan
dihayati, betapa bahayanya asyik bermaksiat dalam kepornoan. Dapat
menghilangi amal-amal baik. Betapa ruginya.
Inilah fatwanya.
***
Menggunakan Internet untuk Maksiat
Soal:
Saya
pemuda beristeri, umurku 30 tahun, dan kadang-kadang aku masuk ke
internet terutama program chatting dan masukkan nama pemudi dalam rangka
untuk mengenal dan komunikasi dengan mereka di chat dan kamera. Apa
yang harus aku lakukan untuk menghilangi kebiasaan buruk ini?
Fatwa:
Alhamdulillah,
shalawat dan salam atas Rasulillah, dan atas keluarganya dan
sahabatnya. Adapun setelah itu: maka sesungguhnya internet itu termasuk
ni’mat Allah yang diberikan di masa ini, maka wajib bersyukur kepada
Allah atasnya dengan menggunakannya dalam taat atau paling kurang dalam
hal yang mubah (dibolehkan).
Dan
yang lebih baik menggunakannya untuk menuntut ilmu syari’I,
mendengarkan Al-Qur’an dan ceramah-ceramah ilmiyah atau menggunakannya
dalam hal yang bermashlahat yang bermanfaat, dan harus dijauhi dari
penggunaannya dalam lagho (hal yang batil atau sia-sia) dan lebih lagi
dari penggunaan dalam kemaksiatan-kemaksiatan dan ikut serta
pelaku-pelaku kejelekan dalam kebatilan mereka, maka manusia jatuh
menjadi mangsa syaitan dan pengikut-pengikutnya yaitu para pengekor hawa
nafsu syahwat yang menginginkan rusaknya pemuda Ummat, dan agar mereka
menyeleweng dengan penyelewengan yang besar dari hidayah kepada
kebatilan, dan menyia-nyiakan waktu mereka dan potensi mereka dengan
sia-sia dalam hal yang tidak ada gunanya dalam agama maupun dunia,
sehingga sempurnalah penjajahan atas mereka.
Adapaun
mengenai bagaimana menghilangi kebiasaan buruk ini maka wajib atasamu
untuk selalu ingat pengawasan Allah atasmu yang Dia itu tahu rahasiamu
dan bisikanmu. Allah Ta’ala berfirman:
أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَاهُمْ وَأَنَّ اللَّهَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ {التوبة:78}.
Tidakkah
mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan
bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib. (QS At-Taubah: 78).
Kemudian
ingatlah wahai saudaraku, bahwa apabila anakmu yang kecil masuk
kepadamu lalu ia melihatmu atau isterimu menyingkap atau salah satu
kerabatmu mengetahui keadaanmu, maka bagaimana jadinya clingusmu dan
malumu terhadap mereka?
Seyogyanya
clingusmu dan malumu terhadap Penciptamu, Tuhanmu, Pengatur
urusan-urusanmu itu lebih sangat dan lebih besar. Dan jangan lupa
saudaraku, bahwa di antara yang paling berbahaya sarana hancurnya
amal-amal adalah apabila keadaan hamba menampakkan taqwa di hadapan
manusia, tetapi ketika ia menyepi sendirian maka sibuk dengan
maksiat-maksiat. Karena dalam hadits bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
لَأَعْلَمَنَّ
أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ
أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
هَبَاءً مَنْثُورًا قَالَ ثَوْبَانُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا
جَلِّهِمْ لَنَا أَنْ لَا نَكُونَ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَا نَعْلَمُ قَالَ
أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ مِنْ
اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا
بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا
“Sungguh saya telah mengetahui bahwa ada suatu
kaum dari ummatku yang datang pada hari Kiamat dengan membawa kebaikan
sebesar gunung Tihamah yang putih, lantas Allah menjadikannya sia-sia.”Tsauban
berkata; “Wahai Rasulullah, sebutkanlah ciri-ciri mereka kepada kami,
dan jelaskanlah tentang mereka kepada kami, supaya kami tidak menjadi
seperti mereka sementara kami tidak mengetahuinya.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya
mereka adalah saudara-saudara kalian dan dari golongan kalian, mereka
shalat malam sebagaimana kalian mengerjakannya, tetapi mereka adalah
kaum yang jika menyepi (tidak ada orang lain yang melihatnya) dengan
apa-apa yang di haramkan Allah, maka mereka terus (segera)
melanggarnya.” (HR Ibnu Majah – 4235, berkata Al-Mundziri: para periwayatnya tsiqot/ kuat-terpercaya, dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Maka
wajib atasmu untuk menjaga kehormatanmu dengan isterimu karena
pernikahan itu adalah sekuat-kuatnya pembentengan sarana-sarana,
berdasarkan hadits shahihain:
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ
“Wahai
para pemuda, siapa di antara kalian yang telah memperoleh kemampuan
(menghidupi rumah tangga), kawinlah. Karena sesungguhnya, perhikahan itu
lebih mampu menahan pandangan mata dan menjaga kemaluan. (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Dan dalam hadits;
من تزوج فقد استكمل نصف الإيمان فليتق الله في النصف الباقي . رواه الطبراني وحسنه الألباني.
Siapa
yang menikah maka sungguh dia telah menyempurnakan setengan iman, maka
hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam separuh yang tersisa. (diriwayatkan At-Thabrani dan dihasankan Al-Albani).
Wajib
atasmu untuk memprogram pada dirimu programa pendidikan, latihan, dan
hiburan yang mubah (halal) sehingga menyibukkan dirimu dengannya,
terhindar dari sibuk dengan apa-apa yang tidak diridhoi Allah ta’ala.
Karena sesungguhnya hamba itu akan dihisab (diperhitungkan) dan ditanya
tentang umurnya dalam hal apa ia habiskan dan tentang masa mudanya dalam
hal apa ia gunakan dan tentang hartanya dan ilmunya. Sebagaimana dalam
hadits:
عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ قَالَ
قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَزُولُ قَدَمَا
عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا
أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ
اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ
قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
dari Abu Barzah Al Aslami berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kedua
telapak kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai
ditanya tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang ilmunya untuk
apa dia amalkan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia
infakkan dan tentang tubuhnya untuk apa dia gunakan.” (HR At-Tirmidzi, – 2341, dia berkata: Hadits ini hasan shahih, dishahihkan Al-Albani).
Maka
infakkanlah wahai saudaraku, waktumu dan hartamu dalam mempelajari ilmu
yang manfaat dan dalam kemaslahatan serta pelayanan terhadap Muslimin.
Jadikanlah berpaling dari yang lagho (sia-sia) adalah syiarmu di setiap
keadaanmu.
Wallahu a’lam.
Mufti Markaz fatwa dengan bimbingan Dr Abdullah Al-Faqih.
Fawa nomor 59157
Tanggal fatwa: 12 Muharram 1426H
(islamweb).