EXECUTIVES BRIEFING on Creating 5S Culture

to get the same perception and commitment from top management and all levels of leadership to support the successful of 5S company-wide

Improving Productivity and Raising Work Efficiency through KAIZEN 5S

to get a provision to begin the 5S implementation likewise to improve the quality of the 5S application currently being implemented

Organizing 5S in the OFFICE, how to make it 'Faster – Better – Easier – Cost-Effective'

to improve the quality of service and to eliminate the non value-added activities in the office

5S in LABORATORY: for better Service Quality

to improve quality through greater visibility of mistakes and increased productivity

5S for Maintenance WORKSHOP and STORE: advance towards Maintenance Excellence

to eliminate sources of contamination and freeing up time for pro-active maintenance

5S at your WAREHOUSE: Improvements to Boost Efficiency

to satisfy the customers' needs and requirements while utilizing space, equipment, and manpower effectively

5S Internal AUDIT : Raising the Quality of Implementation

to conduct a systematic audit and to prepare for the implementation of company-wide 5S audit program

5S DIAGNOSIS : A Picture of Our Workplace at Current State

to collect data and actual facts in the shopfloor to facilitate management in setting priorities for improvement

ADVANCED 5S : Take 5S To The Next Level

to introduce several techniques from other disciplines to make work easier, faster, safer and more efficient

Tampilkan postingan dengan label Overproduction. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Overproduction. Tampilkan semua postingan

7 Pemborosan - Produksi berlebihan

1. Produksi berlebihan (Overproduction)


Produksi berlebihan adalah satu dari tujuh pemborosan di tempat kerja, penyebab terbesar terhadap pemborosan-pemborosan yang lainnya.

Produksi berlebihan terjadi ketika menghasilkan barang pada saat itu belum diperlukan, sebelum pelanggan memesannya atau sebelum proses berikutnya dimulai di dalam sistem produksi.

Produksi berlebihan adalah membuat lebih banyak dari yang diperlukan pada proses berikutnya, membuat lebih dini dari yang diperlukan pada proses berikutnya, atau pembuatan lebih cepat dari yang diperlukan pada proses berikutnya.

Produksi berlebihan adalah memproduksi barang sebelum barang itu sebenarnya diperlukan.

Produksi berlebihan sangat merugikan industri manufaktur karena menghambat aliran material dan sebenarnya menurunkan produktivitas dan mutu. Cara menghindarinya adalah dengan sistem produksi "Just In Time".

Produksi “Just In Time” (JIT) adalah hanya membuat barang sesaat diperlukan.

Memproduksi barang yang berlebihan disebut sebagai “Just In Case”. Misalnya “In Case” mesinnya rusak, “In Case” hasilnya ditemukan cacat, “In Case” kiriman terlambat, dll. Kegiatan ini menimbulkan lead-time yang lama, akibatnya biaya penyimpanan menjadi tinggi, dan menjadi sulit untuk mengetahui adanya cacat. Pemecahan sederhana dari produksi berlebihan adalah dengan cara menutup keran, diperlukan keberanian dalam mengambil langkah ini karena masalah yang tersembunyi akibat dari produksi yang berlebihan akan terungkap. Konsepnya adalah hanya menjadwalkan dan memproduksi apa yang segera bisa dijual atau dikirim dan memperbaiki changeover mesin atau memperpendek waktu set-up.

Produksi berlebihan adalah Pemborosan terbesar hasil dari sebuah kapitalisme.

1.1 Penyebab dari produksi berlebihan
  • Proses-proses yang bottleneck
  • Kapasitas dalam rangkaian yang tidak seimbang
  • Masalah Mutu
  • Waktu changeover yang panjang, mengakibatkan kebutuhan ukuran dalam batch yang besar
  • Logistik yang buruk
  • Layout yang buruk (tanpa pola aliran)
  • Mesin yang tidak dapat diandalkan
  • Lebih menekankan untuk menjaga agar mesin tetap beroperasi daripada mengoptimalkan penggunaan material
  • Pengoptimalan hanya pada lingkup lokal
  • Praktik-praktik penghematan yang terlalu fokus pada investasi yang sudah terjadi
  • Mental "nanti kalau ..." atau "Just In Case ..."
  • Penjadwalan yang tidak stabil
1.2 Akibat dari produksi berlebihan
  • Menciptakan pemborosan persediaan dan pemborosan lainnya
  • Kelebihan persediaan (meningkatkan biaya penyimpanan dan biaya penaganan)
  • Aliran material yang buruk
  • Aliran informasi yang buruk
  • Lead time yang lama
  • Mutu yang buruk (sulit untuk mendeteksi cacat di dalam batch produksi yang panjang)
  • Meningkatkan biaya tenaga kerja
1.3 Daftar periksa produksi berlebihan
  • Tidak ada Jadwal Produksi (Production Schedule) atau Papan Kendali Hasil Produksi (Production Control Board)
  • Jadwal produksi tidak diselaraskan dengan permintaan (Leveled)
  • Aktivitas produksi tidak selaras dengan Jadwal Produksi
  • Ada item yang hilang
  • Memproduksi Cacat (Defect)
  • Mesin Rusak (Breakdown)
  • Aktivitas produksi terlalu banyak dipandu
  • Kelebihan kapasitas
  • Lot produksi dikelompokkan menjadi batch produksi
  • Produksi memaksa proses berikutnya untuk menerima, bukan berdasarkan kebutuhan dari proses berikutnya
  • Beroperasinya model "Caravan"
  • Aktivitas produksi tidak seimbang dengan proses berikutnya
1.4 Mencegah produksi berlebihan
  • Cara produksi dengan sistim tarik
  • Penjadwalan dan hanya memproduksi apa yang segera dapat dijual / dikirim
  • Meratakan produksi atau "HEIJUNKA"
  • Menerapkan sistim "KANBAN"
  • Menurunkan waktu set-up mesin / changeover - SMED
  • Menurunkan ukuran lot
  • Statistical Process Control - SPC
  • Menerapkan sistim anti kesalahan - "Poka-Yoke"
  • Preventive maintenance dan perawatan mandiri oleh operator

Cakrawijaya 5R - 00.00