Wisata Surabaya (WS)
Penyambung lidah milis [wisatasurabaya], untuk berbagi cerita wisata di surabaya dan sekitarnya, pengobat rindu di kala jauh dari kampung halaman, info bagi yang akan mengunjungi surabaya, pegangan menghabiskan malam minggu sambil jalan-jalan, dan mungkin akhirnya menjadi satu keluarga besar, keluarga besar pecinta surabaya :).
Mlaku-mlaku yok.
Mlaku-mlaku yok.
Tampilkan postingan dengan label Monumen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Monumen. Tampilkan semua postingan
Sabtu, Agustus 04, 2007
Monkasel
Monkasel atau Monumen Kapal Selam yang terletak di Jl. Pemuda, di pinggir Kali Mas, Surabaya, merupakan salah satu obyek wisata yang terletak di tengah kota Surabaya. Monkasel ini dibuat dari kapal selam yang pernah digunakan oleh TNI AL, yaitu KRI Pasopati dengan nomor 410. Kapal selam jenis SS tipe Whisky Class buatan Rusia tahun 1952 ini mulai dipakai TNI AL sejak tahun 1962 dan berakhir pada tahun 1987. Kapal Selam ini sempat dipakai dalam beberapa operasi di antaranya untuk merebut Papua dan Timor Timur (yang sekarang sudah lepas lagi).
Untuk memasuki lokasi Monkasel, kita harus membayar tiket masuk sebesar 5000 rupiah per orang yang dapat digunakan untuk memasuki kompleks Monkasel, masuk ke dalam Monkasel dan menonton Video Rama mengenai sejarah Monkasel.
Di dalam Monkasel sendiri, kita akan dapat melihat bagian dalam kapal selam, yang sudah diperbaiki dan tetap mempertahankan bentuk aslinya, seperti Perwira Lounge, Ruang Bintara/ Tamtama, kabin kapten yang alamak kecil sekali (kayaknya saya gak akan muat di sana), Pusat Informasi Tempur, Ruang Torpedo, dan bahkan ada Periskop yang masih bisa digunakan untuk melihat Jl. Pemuda.
Ruangan2 yang relatif kecil, membuat saya berpikir, apakah mereka tidak merasa sumpek ya di sana? Kayaknya orang yang punya fobia di ruang tertutup (claustrophobic) gak bisa bergabung jadi awak kapal selam. Belum lagi untuk berpindah antar ruang harus melewati pintu berbentuk bulat yang sangat kecil dan rendah sehingga untuk mengunjungi Monkasel ini tidak dianjurkan memakai rok.
Oya, saat pertama kali dibuka, ruangan di dalam monkasel terasa sejuk dengan pendingin ruang meskipun dengan banyak orang di dalamnya, tetapi saat saya mengunjungi Monkasel beberapa hari yang lalu, tidak semua pendingin ruangannya berfungsi sehingga terasa panas meskipun yang datang hanya kami berdua.
Setelah keluar dari Monkasel, kami berpindah tempat untuk menyaksikan Video rama yang berdurasi 17 menit. Sebenarnya, pemutaran Video rama memiliki jadwal tetapi karena yang datang hanya kami berdua, maka kami tidak perlu menunggu jadwal pemutaran video berikutnya.
Secara umum, video ini berisi mengenai sejarah singkat divisi (bener gak nyebutnya) Kapal Selam TNI AL yang berpusat di Surabaya. Jumlah kapal selam yang pernah dimiliki TNI AL sebanyak 10 buah dan salah satunya adalah KRI Pasopati ini.
Melihat video ini membuat rasa kagum atas para anggota TNI AL dalam menjalankan tugasnya menjaga negara. Apalagi dengan motonya yang dibahasaindonesiakan menjadi Tabah sampai Akhir. Agak2 merinding gimana gitu lho… Apalagi kita sudah jarang melihat film2 perjuangan, banyaknya nonton sinetron atau film bioskop.
Di bagian luar monkasel ini terdapat kafe yang menghadap Kali Mas yang tumben pada hari itu gak terlalu bau dan kotor :), panggung hiburan yang ternyata digunakan untuk pentas dangdut :( sayang banget ya… Tapi mungkin hal ini dilakukan untuk meningkatkan kunjungan ke sana.
Hanya saja sayang tidak dimanfaatkan untuk kegiatan bahari yang mungkin lebih dapat meningkatkan pengetahuan, rasa nasionalisme, dan kebanggan masyarakat Surabaya atas monumen ini.
Mungkin salah satu tugas milis wisatasurabaya kali ya….
gambar: Surabayatourism.com
Langganan:
Postingan (Atom)