Ilmu dan Amal
“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya.
Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”. QS.Al-Maaidah [5] : 67
Sabda Baginda Rasulullah SAW, "Sampaikanlah dariku, walaupun hanya satu ayat."
Petikan Minda :
Miskin harta tidak mengapa,
tapi jangan miskin idea dan jiwa.
Miskin idea buntu di dalam kehidupan.Miskin jiwa mudah kecewa dan derita
akhirnya putus asa yang sangat berdosa.
ASSALLAMUALAIKUM W.B.T
Showing posts with label Sedekah. Show all posts
Showing posts with label Sedekah. Show all posts
Sunday, October 23, 2011
Wednesday, June 22, 2011
Sedekah Anak Yatim
Rumah Perlindungan Al Nasuha memberi perlindungan kepada anak-anak yatim, miskin dan terbiar. Kami juga menjaga ibu-ibu tunggal dan gadis-gadis terlanjur. Ditubuhkan atas dasar dan kewajipan bagi mengambil tanggungjawab diatas golongan yang berkenaan. Kami tiada sebarang penaja dan tidak mempunyai penyumbang dana yang tetap.
Oleh yang demikian kami sangat memerlukan simpati, sokongan dan sumbangan dari anda semua. Sila terus hubungi kami untuk sebarang program, jemputan atau sumbangan.
RUMAH PERLINDUNGAN AL NASUHA
No. 5, Jalan GP 3/3 , Taman Gombak Permai,
68100, Pinggiran Batu Caves, Selangor,
Telefon : 017-9354323 (UMI)
AKAUN MAYBANK : 164799096868 (Fatmah Husin).
FACEBOOK http://www.facebook.com/pages/Rumah-Perlindungan-Al-Nasuha/154619704566002
Kami sangat berbesar hati menerima sumbangan, sokongan dan simpati dari anda sekelian. Kami sangat berterima kasih dan berharap agar khidmat bakti ini mendapat keberkatan Allah SWT.
Terima kasih
----------------------------------------------------------------------------
Saya menerima email ini meminta bantuan samada berbentuk kewangan atau harta benda yang bermanafaat untuk anak-anak yatim di bawah jagaan beliau.
Apa yang mampu bagi kita ialah bersedekah setiap hari dan ini adalah peluang bagi kita bersedekah kepada anak-anak yatim dimana pernah Nabi bersabda sedekah yang terbaik adalah buat anak-anak yatim dan rumah yang terbaik adalah adanya anak-anak yatim berlindung di sana.
Sila hubungi terus penjaga di rumah anak-anak yatim tersebut.Insaallah sedekah yang di hulur mendapat ganjaran besar di sisi Allah umpama sepohon padi yang akan tumbuh berpuluh tangkai dengan beribu butir beras disetiap tangkainya.
-----------------------------------------------------------------------
Diantara firman Allah SWT dan Hadits Nabi Muhammad SAW yang menunjukkan keutamaan bersedekah. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. al-Baqarah ayat 195: “ Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan berbuat baiklah (yakni membelanjakannya dengan cara yang baik), karena sesungghnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”.
Atau sabda Rasulullah SAW yang menganjurkan agar kita selalu tidak menunda-nunda atau menyegerakan dalam bersedekah, sebagaimana yang diungkapkan oleh Ali r.a: “Bersegeralah kamu bersedekah, karena musibah tidak dapat melangkahi sedekah”. Andaikan majotiti masyarakat yang mempunyai kelebihan harta yang mau mengeluarkan sedekah lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak, bisa jadi negara tercinta ini akan terbebas dari segala macam bencana yang tiada henti silih berganti datang menerpa, baik musibah dalam skala kecil maupun dalam skala besar yang banyak menimbulkan korban jiwa dan materi.
Pernah pada masa Nabiyullah Ibrahim a.s, ada seorang pemuda datang menemui Nabi Ibrahim untuk memberikan informasi pernikahannya esok hari. Melihat Nabi Ibrahim berbicara kepada pemuda tersebut malaikat Izrail bertanya kepada nabi Ibrahim perihal pemuda tersebut. Nabi Ibrahim menjelaskan bahwa pemuda tersebut adalah sahabat dan juga muridnya yang akan melangsungkan pernikahan esok hari.
Malaikat Izrail pun mengungkapkan keprihatinannya terhadapa pemuda tersebut, karena esok hari pemuda tersebut akan menemui ajalnya. Mendengar informasi yang diberikan oleh malaikat Izrail, hampir saja Nabi Ibrahim tergerak hatinya untuk meneruskan informasi ini kepada pemuda tersebut agar melangsungkan pernikahannya malam hari saja, karena esoknya dia akan menemui ajalnya. Akan tetapi nabi Ibrahim mengurungkan niatnya dan memilih kematian tetap menjadi rahasia Allah SWT.
Namun, keesokan harinya ternyata pemuda ini masih hidup dan dapat melangsungkan pernikahannya dengan sukses. Hari berganti hari, minggu berganti minggu pemuda ini tetap dapat mnghirup udara segar dengan bebas dan belum menemui ajalnya.
Melihat kejadian tersebut, Nabi Ibrahim pun bertanya kepada malaikat Izrail kenapa pemuda tersebut masih hidup, sedangkan malaikat Izrail pernah memberikan informasi kepadanya akan kematian pemuda tersebut. Apakah malaikat Izrail berbohong kepadanya akan informasi tersebut.
Malaikat izrail menjawab bahwa memang rencananya dia akan mencabut nyawa pemuda tersebut, tetapi pada malam sebelum pernikahannya pemuda tersebut menyedekahkan separuh harta kekayaannya.
Inilah yang membuat Allah SWT memutuskan untuk tetap memanjangkan umurnya, hingga engkau masih melihatnya hidup.Kematian memang di tangan Allah. justru itu, memajukan dan memundurkan kematian adalah hak Allah. Dan Allah memberitahu lewat kalam Rasul-Nya, Muhammad SAW bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur. jadi, bila disebut bahwa ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah sedekah.
Memang tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan ajalnya akan sampai. Dan, tidak seseorangpun yang mengetahui dalam kondisi apa ajalnya tiba. Maka mengeluarkan sedekah bukan saja akan memperpanjang umur, melainkan juga memungkinkan kita meninggal dalam keadaan baik.
Bukankah sedekah akan mengundang cintanya Allah? Sedangkan kalau seseorang sudah dicintai oleh Allah, maka tidak ada masalahnya yang tidak diselesaikan, tidak ada keinginannya yang tidak dikabulkan, tidak ada dosanya yang tidak diampunkan, dan tidak ada nyawa yang dicabut dalam keadaan husnul khatimah. Mudah-mudahan Allah berkenan memperpanjang umur, sehingga kita semua berkesempatan untuk mengejar ampunan Allah dan mengubah segala kelakuan kita, sambil mempersiapkan tibanya kematian.
(Zarkasih,www.pkesinteraktif.com)
Saturday, May 14, 2011
Hadis Nabi berkenaan Sedekah
Bersedekah Dari Harta Yang Halal
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah s.a.w bersabda “ Barangsiapa yang bersedekah sebesar biji kurma dari usahanya yang halal , maka Allah akan menerima sedekahnya itu dengan tangan kanan-Nya, kerana sesungguhnya Allah hanya mahu menerima sedekah dari usaha yang halal, dan akan memberi tambahan kepada pemiliknya seperti seseorang di antara kamu yang terus menambah tabungnya yang sedikit, sampai menjadi gunung .” ( HR Bukhari dan Muslim )
Dari Abu Hurairah : Sesungguhnya Rasulullah s.a.w bersabda “ Tidaklah harta menjadi berkurang kerana sedekah, dan tidaklah seseorang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kehormatan kepada dirinya; dan seseorang tiada bersikap merendah diri kerana Allah , melainkan ia akan diangkat darjatnya oleh Allah .”
( HR Muslim dan Tirmidzi )
Dari Ibnu Mas’ud ia berkata : Rasulullah s.a.w bersabda “ Siapakah di antara kamu yang hanya warisannya lebih dicintainya daripada harta sendiri?” Mereka menjawab : Wahai Rasulullah, tidaklah ada seorang di antara kami yang harta warisannya lebih dicintai dari hartanya sendiri. Lalu Nabi s.a.w bersabda “ Maka sesungguhnya yang menjadi harta seseorang adalah apa yang telah di[ersiapkan untuk akhiratnya dan harta warisannya adalah apa yang ia tinggalkan untuk ahli warisnya .” ( HR Bukhari dan Nasa’i )
Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata : Rasulullah s.a.w bersabda “ Hendaklah seseorang diantara kamu memelihara dirinya dari api neraka, walaupun dengan memberikan sedekah sebiji kurma .”
( HR Ahmad dengan sanad sahih )
Dari Anas, ia berkata : Rasulullah s.a.w bersabda “ Sesungguhnya sedekah itu memadamkan kemarahan Tuhan dan mencegah kematian yang buruk .”
( HR Thabrani, dia menghasankannya dan disahkan oleh Ibnu Hiban )
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah s.a.w bersabda “ Sungguh aku akan mengeluarkan sedekah , lalu ia berikan sedekah itu di tangan pencuri, kemudian besok paginya mereka memperkatakan peristiwa tersebut : “ Kamu semalam telah memberi sedekah kepada seorang pencuri . Kemudian Nabi bersabda “ Wahai Tuhan, bagi-Mulah segala puji, kerana orang itu telah memberi sedekah kepada pencuri . Ia berkata : “ Sesungguhnya aku akan mengeluarkan sedekah; lalu ia keluarkan sedekahnya, kemudian ia berikan kepada seorang perempuan penzina. Lalu besok paginya mereka memperkatakan kejadian itu. Katanya : “ Engkau semalam memberikan sedekah kepada seorang perempuan zina .” Baginda bersabda : “ Wahai Tuhanku , bagi-Mulah segala puji, kerana sedekah yang diberikan kepada seorang perempuan pezina. Sungguh aku akan bersedekah dengan suatu sedekah, lalu ia keluarkan sedekah, kemudian ia berikan ke tangan seorang berkecukupan. Lalu mereka memperkatakan kejadian itu : “ Engkau semalam telah memberikan sedekah kepada seseorang yang berkecukupan. Lalu baginda bersabda “ Wahai Tuhanku, bagi-Mulah segala puji, kerana orang itu telah memberikan sedekah kepada seorang pencuri, seorang perempuan pezina dan seorang yang berkecukupan. Lalu dikatakan kepadanya : “ Adapun sedekahmu kepada seorang pencuri, maka mudah-mudahan si pencuri itu akan menghentikan dirinya dari perbuatan mencuri. Adapun sedekahmu kepada seorang perempuan pezina, mudah-mudahan dapat mencegah perempuan itu dari perbuatan zina ; sedangkan sedekahmu kepada orang yang berkecukupan , maka mudah-mudahan orang itu mengambil pelajaran dari kejadian itu, sehingga mahu mengeluarkan derma dari harta yang Allah berikan kepadanya .” ( HR Bukhari Muslim , tetapi lafaz ini ada pada sisi Bukhari )
Dan pada riwayat Muslim disebutkan : “ Adapun sedekahnya itu sesungguhnya telah diterima .”
Dari Anas bin Malik , ia berkata : Rasulullah SAW bersabda “ Hendaklah kalian bersedekah, kerana sesungguhnya sedekah itu merupakan tirai penyelamat kalian dari api neraka .”
( HR Baihaqi )
Dari Amr bin Auf, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda “ Sesungguhnya sedekah seorang Muslim itu akan memanjang umurnya; dan mencegah dirinya dari kematian yang buruk; serta Allah jadikan dia sebagai penghapus dosa, kesombongan dan keangkuhan .” ( HR Thabrani )
Keutamaan Sedekah Orang Miskin
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda “ Satu dirham mengalahkan 100.000 dirham.” Lalu seseorang bertanya : Bagaimana hal itu boleh terjadi , wahai Rasulullah?”
Sabdanya “ Seseorang mempunyai harta yang banyak sekali, kemudian ia mengambil dari hartanya itu 100.000 dirham untuk disedekahkan . Tetapi ada seseorang yang tidak mempunyai apa-apa , kecuali hanya 2 dirham, lalu yang 1 dirham ia ambil untuk disedekahkan .”
( HR Nasa’i dan disahkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hiban dan Hakim )
Dari Umi Najid , sesungguhnya ia bertanya : Wahai Rasulullah SAW ! Sungguh seorang miskin berdiri di depan pintuku , tetapi aku tidak mempunyai sesuatu yang dapat aku berikan kepadanya. Lalu Nabi bersabda kepadanya : “ Sekiranya engkau tidak mendapatkan sesuatu yang dapat diberikan kepadanya, kecuali sebelah kuku kambing atau lembu , maka berikanlah barang itu kepadanya .” ( HR Tirmidzi, disahkan oleh Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hiban )
Dalam riwayat Ibnu Hiban dikatakan : “ Janganlah engkau menolak orang yang meminta kepadamu , walaupun engkau memberikan kepadanya sebelah kuku lembu atau kambing .”
Sedekah Secara Tertutup
Dari Abi Umamah, ia berkata : Rasulullah SAW, bersabda : “ Orang yang melakukan perbuatan makruf, bererti dia menjaga dirinya dari permusuhan yang tidak baik ; sedangkan bersedekah dengan sembunyi-sembunyi , bererti memadamkan kemurkaan Tuhannya ; dan melakukan silaturahim akan memanjang umur .” ( HR Thabrani dengan sanad hasan )
Mengutamakan Sedekah Kepada Keluarga Terdekat
Dari Salman bin Amir dari Nabi SAW sabdanya : “ Bersedekah kepada seorang miskin pahalanya satu ; dan kepada orang-orang yang ada hubungan kerabat pahalanya dua , iaitu pahala sedekah dan pahala kekerabatan .” ( HR Nasa’i dan Tirmidzi, disahkan oleh Tirmidzi dan dihasankan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hiban dan Hakim )
Lafaz yang ada pada sisi Ibnu Khuzaimah menyebutkan : “ Dan pada orang-orang yang punya hubungan dekat, bernilai dua , iaitu sedekah dan hubungan kekerabatan .
Dari Hakim bin Hizam : Sesungguhnya seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah tentang berbagai sedekah , manakah di antaranya yang paling utama . Sabdanya “ Sedekah yang diberikan kepada seorang kerabat yang membenci dirinya .” ( HR Ahmad dan Thabrani )
Dari Abdullah bin Mas’ud , dari Nabi SAW , baginda bersabda “ Tiap pinjaman adalah sedekah .”
( HR Thabrani dengan sanad hasan dan juga diriwayatkan oleh Baihaqi )
Dari Bahz Ibnu Hakim dari bapanya dari datuknya , ia berkata : Aku berkata : Wahai Rasulullah , siapakah orang yang paling patut aku beri layanan baik ? Sabdanya “ Ibumu , kemudian ibumu , kemudian ibumu , kemudian bapamu , kemudian kerabatmu , lalu kerabatmu yang lebih dekat .” Kemudian Rasulullah SAW bersabda “ Seseorang tiada meminta kepada orang yang berhak membiayainya sesuatu harta yang ada pada dirinya , tetapi ia enggan untuk memberikannya , maka nescaya kelak pada hari kiamat hartanya yang enggan ia berikan kepada orang yang memintanya itu akan menjadi lembu ganas bertanduk .”
( HR Abu Dawud dan lafaz ini ada pada sisi Abu Dawud )
Juga diriwayatkan oleh Nasa’i , Tirmizi dan dihasankan oleh Tirmizi .
Memberi Pinjaman Termasuk Sedekah
Dari Abdullah bin Mas’ud , dari Nabi SAW , beliau bersabda “ Tiap pinjaman adalah sedekah .”
( HR Thabrani dengan sanad Hasan dan juga diriwayatkan oleh Baihaqi )
Dari Abdullah bin Mas’ud , ia berkata : Tiada seseorang Muslim yang memberikan pinjaman kepada saudaranya yang muslim sekali melainkan akan dicatat sebagai dua sedekah bagi dirinya .”
( HR Ibnu Majah dan disahkan oleh Ibnu Hiban )
Juga diriwayatkan oleh Baihaqi secara marfuk mahupun mauquf .
Meringankan kesulitan Orang Lain
Dari Abu Hurairah , ia berkata : Rasulullah SAW bersabda “ Barangsiapa meringkankan seseorang yang berada dalam kesulitan di dunia ini , nescaya kelak Allah akan meringkan dirinya di dunia mahupun di akhirat ,” ( HR Muslim )
Juga diriwayatkan oleh Ibnu Hiban dan Thabrani , tetapi pada Thabrani dengan lafaz : Aku bersaksi dengan nama Rasulullah SAW bahawa sesungguhnya aku pernah mendengar baginda bersabda “ Sesungguhnya manusia pertama yang mendapatkan naungan pada hari kiamat dengan naungan Allah ialah seseorang yang memberikan penundaan bagi orang yang berhutang kepadanya tetapi dalam kesulitan untuk mengembalikannya , sehingga orang itu mampu untuk mengembalikannya atau ia mensedekahkan hutangnya itu kepadanya . Ia berkata : Hartaku yang engkau pinjam itu menjadi sedekah , demi mencari keredhaan Allah ; dan kemudian ia baker catatan hutang orang itu .” Di dalam Syarah Sunan Bahawi, dengan lafaz : “ Barangsiapa membebaskan seseorang yang terbelit oleh hutang , maka kelak pada hari kiamat ia akan berada di bawah naungan ‘Arsy’ .” Dan pada Abdullah bin Ahmad dalam Zaidatul Musnad disebutkan :
“ Allah akan menaungi seseorang hamba dengan naungan-Nya pada hari tiada naungan kecuali naungan-Nya , iaitu orang memberikan kelonggaran pembayaran hutang dari orang-orang yang tersepit atau menghapuskannya dari orang-orang yang dibebani oleh hutang .”
( HR Thabrani di dalam Al Kabiir dari As’ad bin Zurarah dan pada kitab Al Ausath , hadith dari Syadad bin Aus )
Dari Abu Hurairah : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda “ Ada seseorang yang biasa memberikan hutang kepada orang ramai , lalu ia berkata kepada pelayannya ; Apabila engkau menagih kepada orang-orang yang dalam kesulitan, maka hendaklah dia engkau beri penundaan . Mudah-mudahan Allah pun akan menghapuskan rintangan-rintangan kita. Kemudian ia menemui Allah (Wafat) , maka Allah menghapuskan dosa-dosanya .” ( HR Bukhari dan Muslim )
Bersedekah Setiap Hari
Dari Abu Hurairah , ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda “ Tiada hari melainkan pasti ada dua malaikat yang turun dari langit . Salah seorangnya berkata : Allahunima A’thi munfiqan khalafan ( Ya Allah berikanlah pengganti kepada orang-orang yang berderma ) Sedangkan yang kedua berkata : Allahumma A’thi mumsikan talafan ( Ya Allah turunkanlah kebinasaan kepada orang-orang yang bakhil ) .” ( HR Bukhari dan Muslim )
Dari Ibnu Mas’ud , dia berkata : Nabi SAW masuk ke rumah Bilal dan di rumahnya terdapat semangkuk kurma . Lalu beliau bertanya : “ Barang apakah ini hai Bilal ?” Aku persiapkan untuk tamu-tamuku . Lalu Nabi bersabda : “ Tidaklah kamu takut kelak , kamu akan mendapatkan azab dari api neraka ? Bedermalah wahai Bilal dan janganlah engkau khuatir menjadi kekurangan dari pemberian Tuhan yang memiliki ‘Arasy’ .”
( HR Al Bazaar dengan sanad hasan ) Juga diriwayatkan oleh Thabrani
Dari Asma binti Abu Bakar , ia berkata : Rasulullah SAW bersabda “ Janganlah engkau tutup mangkukmu , supaya tiada tertutup rezeki bagi dirimu .” Dan pada riwayat lain disebut : “ Keluarkanlah derma atau bermurah hatilah kamu dan jangan kamu mengungkit-ungkit kerana kelak kamu akan diungkit oleh Allah ; dan janganlah kamu mengungkit-ungkit apa yang telah engkau berikan kepada orang kerana wngkau kelak akan diungkit oleh Allah .”(HR Bukhari & Muslim)
Ibnu Hiban meriwayatkan dari Anas : Sesungguhnya Nabi SAW tidak pernah menyiapkan makanan apa pun untuk persiapan besok pagi .” ( HR Ahmad & Abu Ya’la )
Dari Mas’ud bin Umar , dari Nabi SAW : Sesungguhnya pernah dibawa ke hadapan baginda jenazah seorang lelaki untuk disolatkan lalu Nabi bertanya : “ Berapakah harta peninggalan orang ini ?” Mereka menjawab : Dua dinar atau tiga dinar . Kemudian baginda bersabda : “ Ia telah meninggalkan 2 atau 3 eko kala jengking .” Lalu aku menemui Abdullah bin Qasm , seorang bekas hamba Abu Bakar , lalu ia berkata : Kerana lelaki tersebut dahulunya biasa meminta-minta kepada manusia untuk memperkaya dirinya .” ( HR Baihaqi,diantara perawinya adalah Yahya bin Abdul Hamid Al Hamani )
Dari Abdullah bin Amr : Sesungguhnya seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah : Manakah amalan Islam yang terbaik ?” Sabdanya : “ Engkau memberi makan kepada orang lain ; dan engkau mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal mahupun yang tidak engkau kenal .”
( HR Bukhari dan Muslim )
Dari Abdullah bin Amr , ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “ Barangsiapa memberi minum kepada saudaranya , hingga kenyang dan memberi minum kepadanya , hingga ia kenyang , pasti kelak Allah akan menjauhkan dia dari seksaan api neraka sejauh 7 khandak , masing-masing khandak jauhnya 100 tahun perjalanan .” ( HR Thabrani dan Abu Syaikh dan juga riwayat Baihaqi dan disahkan oleh Hakim )
Dari Abu Hurairah , ia berkata : Rasulullah SAW bersabda “ Pada hari kiamat kelak Allah akan berseru kepada manusia : “ Wahai Ibnu Adam , Aku dahulu sakit, tetapi engkau tidak menjenguk-Ku.” Lalu manusia berkata : Wahai Tuhanku, bagaimana aku menjenguk-Mu, padahal Engkau adalah Tuhan seru sekalian alam ? . Firman-Nya : “ Tidakkah engkau ketahui bahawa sesungguhnya hamba-Ku, si Fulan telah sakit,tetapi engkau tidak menjenguknya; tidakkah engkau ketahui bahawa sesungguhnya kalau kamu mahu menjenguknya, nescayalah engkau akan menemui Aku di sisinya. Wahai Ibnu Adam, Aku meminta makan kepadamu, tetapi engkau tidak memberi-Ku makan.” Lalu manusia berkata : Wahai Tuhanku, bagaimana aku memberi makan kepada-Mu, padahal Engkau Tuhan seru sekalian alam ? Firman-Nya : “ Tidakkah engkau ketahui sesungguhnya hamba-Ku si Fulan telah meminta makan kepadamu,tetapi engkau tidak mahu memberinya makan; tidakkah engkau ketahui, sesungguhnya kalau kamu mahu memberinya makan, nescaya engkau akan menemui hal itu di sisi-Ku. Wahai Ibnu Adam, Aku telah meminta minum kepadamu, tetapi kamu tidak mahu memberi minum kepada-Ku.” Lalu manusia berkata : Wahai Tuhanku, bagaimana aku memberi minum kepada-Mu, padahal engkau Tuhan seru sekalian alam? Lalu Tuhan berfirman : “ Telah meminta minum kepadamu hamba-Ku, si Fulan, tetapi engkau tidak memberinya minum. Bilamana engkau mahu memberinya minum, nescaya engkau akan mendapati hal itu di sisi-Ku .” (HR Muslim )
Memberi Makan Sesama Mukmin
Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab, katanya Rasulullah pernah ditanya oleh orang, manakah amalan yang paling utama. Sabdanya : “ Iaitu engkau memasukkan rasa gembira kepada seorang mukmin dengan jalan engkau memberinya makan ketika ia dalam keadaan lapar; atau memberinya pakaian ketika ia dalam keadaan telanjang; atau engkau mahu membantu memenuhi keperluannya .” ( HR Thabrani di dalam Kitab Ausath )
Juga diriwayatkan oleh Abu Syaikh di dalam Tasawab hadith dari Ibnu Amr disebutkan dalam riwayat itu “ Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah memasukkan rasa kegembiraan pada waktu seorang muslim atau menyingkirkan kesusahan dari dirinya atau mengusir rasa lapar dari dirinya atau engkau turut membantu melunasi hutangnya .”
Memberi Minum Haiwan
Dari Abu Hurairah , ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “ Ketika seseorang lelaki berjalan di tengah jalan terik matahari sangat panasnya . Kemudian ia mendapati sebuah telaga, lalu ia turun, kemudian ia minum dari air itu, lalu ia keluar. Tiba-tiba seekor anjing terengah-engah dan menjilat pasir kerana kehausan. Lalu orang itu berkata dalam dirinya : Sesungguhnya anjing ini telah mengalami kehausan seperti kehausan yang telah menimpa diriku. Lalu ia turun ke telaga, kemudian memenuhi kasutnya dengan air, lalu ia gigit kasut itu dengan mulutnya sampai ia naik ke atas kemudian ia memberi minum kepada anjing itu, maka bersyukurlah Allah kepadanya dan mengampuni segala dosanya.” Lalu para sahabat bertanya : Wahai Rasulullah, apakah dalam mengurus binatang-binatang kami mendapatkan pahala? Sabdanya : “ Pada setiap makhluk yang berdenyut jantungnya ada pahala .” ( HR Bukhari Muslim)
Dan dalam riwayat Ibnu Hiban dikatakan : “ Allah bersyukur kepadanya dan memasukkannya ke dalam syurga .”
Bersedekah Atas Nama Ibu Bapa Yang Meninggal
Dari Anas : Sesungguhnya Sa’id Ubadah dating kepada Nabi SAW, lalu ia berkata : Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, tetapi beliau tidak memberiku wasiat. Apakah bermanfaat bagi dirinya kalau aku mengeluarkan sedekah atas namanya? Nabi bersabda : “ Ya. Dan hendaklah engkau memberikan sedekah dengan air .”
( HR Thabrani dalam Al Ausath dan para riwayat dipercayaai )
Diriwayatkan pula oleh Abu Dawud dari Sa’id bin Ubadah sendiri : Ia berkata : Wahai Rasulullah , ibuku telah meninggal, maka sedekah apakah yang lebih baik? Sabdanya : “ Air.” Lalu dia menggali sebuah telaga dan katanya : “ Telaga ini adalah untuk Ibu Sa’id .”
( HR Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hiban )
Berterima Kasih Kepada Pemberi Sedekah
Dari Usamah bin Zaid , ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “ Barangsiapa diberi layanan baik, maka hendaklah ia berkata kepada pelakunya : Jazza kallahu khaira ( Mudah-mudahan Allah memberi balasan kebaikan kepadamu )
Jika ia mengatakan demikian, maka sesungguhnya dia telah memberikan pujian dengan sebaik-baiknya . Dan dalam satu riwayat dikatakan : “ Barangsiapa diberikan kebaikan atau mendapat perlakuan kebaikan dan sejenisnya .” ( HR Tirmidzi,ia mengatakan hadith ini hasan garib )
Dan diriwayatkan oleh Thabrani dalam Kitab Ash Shaghir secara ringkas, dikatakan : “ Apabila seseorang mengatakan : Jazza kallahu khaira ( Mudah-mudahan Allah memberikan balasan kebaikan kepadamu ), maka sesungguhnya ia telah memberikan pujian yang sangat besar .”
Dari Asy’ats bin Qays, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “ Sesungguhnya orang yang paling bersyukur kepada Allah adalah orang yang paling dapat menerima kasih kepada sesame manusia.” Dalam satu riwayat dikatakan : “ Tidaklah bersyukur kepada Allah orang yang tidak dapat berterima kasih kepada sesame manusia .” ( HR Ahmad dan rawi-rawinya adalah orang yang dipercayai )
Monday, November 15, 2010
Sedekah Jariah
Semalam seorang anak kecil menghampiriku..
Tatkala aku menanti isteri di sebuah restoran..
Katanya dia dari Pusat Taffiz di utara Tanahair..
Dengan muka bersih serta senyuman dan ucapan salam..
Meminta derma buat Pusat Taffiz mereka yang uzur dan perlukan pembaikan..
Lantas ku hulurkan sedekah ku yang seadanya dan semampuku..
Tanpa aku bertanya lebih dan aku memahaminya..
Kerana sekian kalinya mereka di usia muda terpaksa meminta dari khalayak ramai..
Agar mereka dapat meneruskan perjuangan ke Jalan Yang Lurus dan diredhai Allah..
Kemanakah berbillion duit zakat saban tahun dikutip dari rakyat..
Mengapakah mereka yang berjuang ke Jalan Allah perlu berjuang sendirian?
Persoalan itu asyik membelenggu diri sehingga kini..
Hanya doa dan sedekah jariah yang sedikit ini jua terdaya ku lakukan..
PUISI BUAT YANG MENGERTI
Senyum adalah sedekah..
Sedekah tanpa wang dan harta...
Bermesra adalah juga sedekah...
Silatur Rahim juga sedekah..
tanpa menginfakkan harta benda..
Ia boleh membawa persaudaraan..
dan kasih sayang sesama manusia..
Bertolak ansur juga disukai Allah..
Ia boleh menghilangkan perbalahan di dalam pergaulan manusia..
Orang senang, orang suka, orang akan mesra..
Berlebih kurang orang sangat suka..
Orang suka berkawan, orang suka bermesra, orang suka dengar cerita..
Di dalam kehidupan sangat diperlukan oleh sesiapa juga..
Agar orang sayang dengan kita..
Bertegur sapa, beramah mesra, tanya-bertanya orang suka..
Orang ingin berkenal dan berjumpa dengan kita..
Di masa perantauan, di tempat orang...
orang senang menerima kita sebagai tetamu mereka..
Orang suka bergaul dengan kita..
boleh jadi juga suka berkawan dengan kita..
Mudah dan senang orang mengajak ke rumahnya menjadi tetamunya..
Sifat-sifat tadi kalau dibawa ke mana-mana orang suka...
Ia kita jadikan sebagai budaya di dalam kehidupan kita..
Ke mana sahaja kita pergi...
mudah dapat kawan dan kenalan..
Semua sifat-sifat tadi adalah harta manusia di dalam kehidupan mereka.
Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 195
Dan belanjakanlah (apa yang ada pada kamu) kerana (menegakkan) agama Allah, dan janganlah kamu sengaja mencampakkan diri kamu ke dalam bahaya kebinasaan (dengan bersikap bakhil) dan baikilah (dengan sebaik-baiknya segala usaha dan) perbuatan kamu; kerana sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya.
Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 215
Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad): Apakah yang akan mereka belanjakan (dan kepada siapakah)? Katakanlah: Apa jua harta benda (yang halal) yang kamu belanjakan maka berikanlah kepada: Kedua ibu bapa dan kaum kerabat dan anak-anak yatim dan orang-orang miskin dan orang-orang yang terlantar dalam perjalanan dan (ingatlah), apa jua yang kamu buat dari jenis-jenis kebaikan, maka sesungguhnya Allah sentiasa mengetahuiNya (dan akan membalas dengan sebaik-baiknya).
Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 245
Siapakah orangnya yang (mahu) memberikan pinjaman kepada Allah sebagai pinjaman yang baik (yang ikhlas) supaya Allah melipatgandakan balasannya dengan berganda-ganda banyaknya? Dan (ingatlah), Allah jualah Yang menyempit dan Yang meluaskan (pemberian rezeki) dan kepadaNyalah kamu semua dikembalikan.
Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 254
Wahai orang-orang yang beriman! Sebarkanlah sebahagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kamu, sebelum tibanya hari (kiamat) yang tidak ada jual beli padanya dan tidak ada kawan teman (yang memberi manfaat), serta tidak ada pula pertolongan syafaat dan orang-orang kafir, mereka itulah orang-orang yang zalim.
Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 261
Bandingan (derma) orang-orang yang membelanjakan hartanya pada jalan Allah, ialah sama seperti sebiji benih yang tumbuh menerbitkan tujuh tangkai; tiap-tiap tangkai itu pula mengandungi seratus biji dan (ingatlah), Allah akan melipatgandakan pahala bagi sesiapa yang dikehendakiNya dan Allah Maha Luas (rahmat) kurniaNya, lagi Meliputi ilmu pengetahuanNya.
Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 262
Orang-orang yang membelanjakan hartanya pada jalan (agama) Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang mereka belanjakan itu dengan perkataan membangkit-bangkit (pemberiannya) dan tidak pula menyinggung atau menyakiti (pihak yang diberi), mereka beroleh pahala di sisi Tuhan mereka dan tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka dan mereka pula tidak akan berdukacita.
Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 263
(Menolak peminta-peminta sedekah) dengan perkataan yang baik dan memaafkan (kesilapan mereka) adalah lebih baik daripada sedekah (pemberian) yang diiringi (dengan perbuatan atau perkataan yang) menyakitkan hati dan (ingatlah), Allah Maha Kaya, lagi Maha Penyabar.
Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 264
Wahai orang-orang yang beriman! Jangan rosakkan (pahala amal) sedekah kamu dengan perkataan membangkit-bangkit dan (kelakuan yang) menyakiti, seperti (rosaknya pahala amal sedekah) orang yang membelanjakan hartanya kerana hendak menunjuk-nunjuk kepada manusia (riak) dan dia pula tidak beriman kepada Allah dan hari akhirat. Maka bandingan orang itu ialah seperti batu licin yang ada tanah di atasnya, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu ditinggalkannya bersih licin (tidak bertanah lagi). (Demikianlah juga halnya orang-orang yang kafir dan riak itu) mereka tidak akan mendapat sesuatu (pahala) pun dari apa yang mereka usahakan dan (ingatlah), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.
Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 265
Dan bandingan orang-orang yang membelanjakan hartanya kerana mencari keredaan Allah dan kerana meneguhkan (iman dan perasaan ikhlas) yang timbul dari jiwa mereka, adalah seperti sebuah kebun di tempat yang tinggi, yang ditimpa hujan lebat, lalu mengeluarkan hasilnya dua kali ganda. Kalau ia tidak ditimpa hujan lebat maka hujan renyai-renyai pun (cukup untuk menyiraminya) dan (ingatlah), Allah sentiasa Melihat akan apa yang kamu lakukan.
Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 267
Wahai orang-orang yang beriman! Belanjakanlah (pada jalan Allah) sebahagian dari hasil usaha kamu yang baik-baik dan sebahagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu dan janganlah kamu sengaja memilih yang buruk daripadanya (lalu kamu dermakan atau kamu jadikan pemberian zakat), padahal kamu sendiri tidak sekali-kali akan mengambil yang buruk itu (kalau diberikan kepada kamu), kecuali dengan memejamkan mata padanya dan ketahuilah, sesungguhnya Allah Maha Kaya, lagi sentiasa Terpuji.
Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 268
Syaitan itu menjanjikan (menakut-nakutkan) kamu dengan kemiskinan dan kepapaan (jika kamu bersedekah atau menderma) dan dia menyuruh kamu melakukan perbuatan yang keji (bersifat bakhil kedekut); sedang Allah menjanjikan kamu (dengan) keampunan daripadaNya serta kelebihan kurniaNya dan (ingatlah), Allah Maha Luas limpah rahmatNya, lagi sentiasa Meliputi PengetahuanNya.
Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 271
Kalau kamu zahirkan sedekah-sedekah itu (secara terang), maka yang demikian adalah baik (kerana menjadi contoh yang baik) dan kalau pula kamu sembunyikan sedekah-sedekah itu serta kamu berikan kepada orang-orang fakir miskin, maka itu adalah baik bagi kamu dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebahagian dari kesalahan-kesalahan kamu dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui secara mendalam akan apa yang kamu lakukan.
Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 272
Tidaklah engkau diwajibkan (wahai Muhammad) menjadiKan mereka (yang kafir) mendapat petunjuk (kerana kewajipanmu hanya menyampaikan petunjuk), akan tetapi Allah jualah yang memberi petunjuk (dengan memberi taufik) kepada sesiapa yang dikehendakinya (menurut undang-undang peraturanNya) dan apa jua harta yang halal yang kamu belanjakan (pada jalan Allah) maka (faedahnya dan pahalanya) adalah untuk diri kamu sendiri dan kamu pula tidaklah mendermakan sesuatu melainkan kerana menuntut keredaan Allah dan apa jua yang kamu dermakan dari harta yang halal, akan disempurnakan (balasan pahalanya) kepada kamu dan (balasan baik) kamu (itu pula) tidak dikurangkan.
Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 273
Pemberian sedekah itu) ialah bagi orang-orang fakir miskin yang telah menentukan dirinya (dengan menjalankan khidmat atau berjuang) pada jalan Allah (membela Islam), yang tidak berupaya mengembara di muka bumi (untuk berniaga dan sebagainya); mereka itu disangka: Orang kaya oleh orang yang tidak mengetahui halnya, kerana mereka menahan diri daripada meminta-minta. Engkau kenal mereka dengan (melihat) sifat-sifat dan keadaan masing-masing, mereka tidak meminta kepada orang ramai dengan mendesak-desak dan (ketahuilah), apa jua yang kamu belanjakan dari harta yang halal maka sesungguhnya Allah sentiasa Mengetahuinya.
Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 274
Orang-orang yang membelanjakan (mendermakan) hartanya pada waktu malam dan siang, dengan cara sulit atau terbuka, maka mereka beroleh pahala di sisi Tuhan mereka dan tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka, serta mereka pula tidak akan berdukacita.
Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 276
Allah susutkan (kebaikan harta yang dijalankan dengan mengambil) riba dan Ia pula mengembangkan (berkat harta yang dikeluarkan) sedekah-sedekah dan zakatnya. Dan Allah tidak suka kepada tiap-tiap orang yang kekal terus dalam kekufuran, dan selalu melakukan dosa.
Al-Quran > Surah Al- Baqarah> Ayat 280
Dan jika orang yang berhutang itu sedang mengalami kesempitan hidup, maka berilah tempoh sehingga dia lapang hidupnya dan (sebaliknya) bahawa kamu sedekahkan hutang itu (kepadanya) adalah lebih baik untuk kamu, kalau kamu mengetahui (pahalanya yang besar yang kamu akan dapati kelak).
Al-Quran > Surah An-Nisaa'> Ayat 8
Dan apabila kerabat (yang tidak berhak mendapat pusaka) dan anak-anak yatim serta orang-orang miskin hadir ketika pembahagian (harta pusaka) itu, maka berikanlah kepada mereka sedikit daripadanya dan berkatalah kepada mereka dengan kata-kata yang baik.
Al-Quran > Surah An-Nisaa'> Ayat 39
Dan apakah (kerugian) yang akan menimpa mereka jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat, serta mereka mendermakan sebahagian dari apa yang telah dikurniakan Allah kepada mereka? Dan (ingatlah) Allah sentiasa Mengetahui akan keadaan mereka.
Al-Quran > Surah An-Nisaa'> Ayat 114
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali (bisik-bisikan) orang yang menyuruh bersedekah atau berbuat kebaikan atau mendamaikan di antara manusia dan sesiapa yang berbuat demikian dengan maksud mencari keredaan Allah, tentulah Kami akan memberi kepadanya pahala yang amat besar
Subscribe to:
Posts (Atom)