Para sahabat bertanya,
" Wahai Ali kenapa engkau tidak jadi membunuh lawanmu",
dengan tenang Ali menjawab,
"Pada mulanya aku akan membunuhnya karena ingin mencari ridha Allah, melaksanakan perintah Allah, tetapi disaat dia sempat meludahi wajahku, aku sangat marah dan malu sekali, namun disaat menahan kemarahan itu aku ingat kalau aku teruskan membunuhnya, aku membunuhnya tidak lagi kerana perintah Allah tetapi membunuhnya karena kemarahan dan kebencian,serta didorong melepaskan rasa malu, takut saya pekerjaanku tidak diterima disisi Allah, karena itu aku tarik lagi pedangku dari lehernya"
jawab Ali bin Abi Thalib
(subhanaAllah Ali.. detail nya engkau mengkaji keikhlasan amalmu..)
entah kenape kisah ini jadi satu tamparan untuk saya lately ni..
bila kita rasa segala ape kita lakukan sikit2 dah terpesong dari Lillahitaala..
cepat2 jauhi atau tinggalkan..
walaupun sgt2 susah kita untuk lakukan..
tinggalkan lah karena Allah..
please tinggalkan..
sgt besar maknanya untuk saya ketika ini..
seorang dai' memang sgt perlu amal yang 'bersih'..
supaya tidak jadi seperti kesah gunung tihamah..
dimana amal sebesar gunung tihamah hancur menjadi debu..
dek karena tidak ikhlasnya kita dalam segala amalam..
nauzubillah..
p/s : bila men DF recheck balik sama ada kita membawa dia kpd kita atau kpd Allah..
0 curhat:
Post a Comment