Inilah 3 Hadits Keutamaan Suami
Istri yang Saling Membangunkan untuk Shalat Malam
Dalam Islam, berkeluarga bukanlah
sekedar mengejar kebahagiaan dunia dan memenuhi kebutuhan biologis. Lebih dari
itu, keluarga di dalam Islam juga berfungsi sebagai penguat ketaatan kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Salah satu bentuk ketaatan yang
didorong untuk bisa dilakukan suami istri adalah saling membangunkan untuk
shalat tahajud. Jika hal ini bisa dilakukan, ada keutamaan yang menanti suami
istri.
3 Hadits Keutamaan Suami Istri |
Berikut ini 3 hadits yang
menerangkan keutamaan suami istri yang saling membangunkan untuk shalat malam
(tahajud) :
رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ
فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ فَإِنْ أَبَتْ رَشَّ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ
رَحِمَ اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا
فَصَلَّى فَإِنْ أَبَى رَشَّتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ
“Semoga Allah memberi rahmat seorang
laki-laki yang bangun malam kemudian shalat, lalu membangunkan isterinya
kemudian shalat. Jika isterinya enggan ia memercikkan air di wajahnya. Dan
semoga Allah memberi rahmat seorang wanita yang bangun malam kemudian shalat,
lalu membangunkan suaminya kemudian shalat. Jika suaminya enggan ia memercikkan
air di wajahnya.” (HR. Ibnu Majah)
رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ
فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ رَحِمَ
اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَإِنْ
أَبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ
“Allah akan merahmati seseorang yang
bangun malam kemudian shalat lalu membangunkan isterinya, apabila isterinya
menolak, dia akan memercikkan air ke mukanya, dan Allah akan merahmati seorang
isteri yang bangun malam lalu shalat, kemudian dia membangunkan suaminya,
apabila suaminya enggan, maka isterinya akan memercikkan air ke muka suaminya.”
(HR. Abu Daud dan Ahmad)
Hadits kedua ini sangat mirip dengan
hadits pertama. Sama-sama dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Sama-sama
menjelaskan keutamaan suami istri yang saling membangunkan untuk shalat malam
akan mendapatkan rahmat (kasih sayang) dari Allah. Yang membedakan hanya
kalimat “rasysya” dan “nadlaha”, yang menurut sebagian ulama kedua hadits ini
adalah hadits yang sama.
Pada kedua hadits tersebut juga
terdapat kunci cinta suami istri. Bahwa jika suami istri ingin hidup saling
mencintai dan saling berkasih sayang, hendaklah mereka saling membangunkan
untuk shalat tahajud, sebab Allah akan melimpahkan rahmat (kasih sayang) kepada
keduanya dan dengannya keduanya akan saling merahmati, saling menyayangi,
saling mencintai.
Sedangkan hadits ketiga berikut ini
menjelaskan keutamaan lainnya. Bahwa suami istri yang saling membangunkan untuk
shalat malam, meskipun mereka hanya sempat melaksanakan dua rakaat, mereka
dicatat Allah sebagai hamba-hamba yang selalu mengingat Allah.
مَنْ اسْتَيْقَظَ مِنْ اللَّيْلِ وَأَيْقَظَ
امْرَأَتَهُ فَصَلَّيَا رَكْعَتَيْنِ جَمِيعًا كُتِبَا مِنْ الذَّاكِرِينَ اللَّهَ
كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ
“Barangsiapa yang bangun malam dan
membangunkan istrinya kemudian mereka berdua melaksanakan shalat dua rakaat
secara bersama, maka mereka berdua akan dicatat sebagai orang yang selalu
mengingat Allah Ta’ala.” (HR. Abu Daud)
Wallahu a’lam bish shawab. [Abu
Nida]