Menghambat bayangan sendiri

Arakian cerita,seorang anak kecil bercucuran keringat. Ia telah berusaha cukup lama berlari dan terus berlari. Ia ingin mengalahkan sesuatu di depannya, ia ingin melampaui bayangannya sendiri. Namun semakin dikejar, semakin yang dikejar itu jauh mendahuluinya. Tak peduli berapa jauh ia mengejar, berapa cepat ia berlari, bayangannya selalu tetap sahaja berada di depannya, padahal ia kini sudah kehabisan tenaga.

Sang ibu yang hanya memerhati tindakan anaknya dengan penuh kasih memberikan sebuah nasihat yang amat sederhana.Anakku sayang! Hanya ada satu tindakan sederhana yang perlu engkau lakukan untuk mengalahkan bayanganmu.Berjalanlah menghadap matahari. Kerana dengan itu bayanganmu pasti akan berada di belakangmu. Hanya dengan itu juga engkau akan menjadi pemenangnya'.

Kesimpulannya

Mungkin kita pernah atau sedang berusaha selagi terdaya untuk melampaui suatu 'bayangan' tertentu. Mungkin ketika berhadapan dengan masalah pekerjaan, belajar, atau dalam masalah hubungan sesama manusia mahupun dalam kehidupan rumah tangga.
Apabila tibanya saat itu, berdirilah menghadap sang Matahari abadi yang sentiasa memancarkan sinarnya setiap hati.Percayalah,ketika ada kejadian negative terjadi, Tuhan pasti mempunyai jawapan yang positif untuk itu.

Sekain

Kriket - Ada kisah disebaliknya

Kisah rekaan ini terjadi di pesisiran kota Islamabad di negara Pakistan. Seorang ayah yang memiliki anak yang berusia kurang lebih 5 tahun, memasukkan anaknya tersebut ke sekolah sukan untuk belajar bermain kriket. Ia mahu melihat anaknya kelak menjadi seorang pemain kriket yang terkenal.

Selang beberapa waktu kemudian, dikisahkan datang seorang pemain kriket yang sangat terkenal untuk membuat perlawanan persahabatan di stadium utama Islamabad.

Pada hari perlawanan, satu jam sebelum perlawanan dimulakan, Sang ayah duduk dan anaknya berada di sampingnya. Seperti kanak2 kecil yang lain, anak ini pun tidak betah duduk diam terlalu lama dan tanpa pengetahuan ayahnya, ia menyelinap pergi.

Ketika perlawanan hendak dimulakan, kelihatan semua pemain2 sudah berada di padang utk memulakan perlawanan kriket.Sang ayah terkejut apabila melihat anaknya sudah berlari memasuki padang dan terus ke tempat pembalingan bola.

Seluruh penonton bersorak melihat anak kecil yang kelihatan bersungguh-sungguh cuba membaling bola ke arah pemain kriket terkenal itu.Melihat anak tersebut masih kecil, pemain terkenal itu tidak menjadi marah, ia tersenyum dan berkata,"budak, teruskan baling sampai aku dapat memukul bola itu".

Disebabkan jarak antara lapangan baling bola dgn tempat pemukul bola terlalu jauh,oleh kerana kudrat si anak yang masih lagi lemah maka bola yang dibaling tidaklah sampai.Pemain terkenal itu sedikit demi sedikit bergerak ke hadapan hingga beberapa meter di hadapan si anak itu.Si anak terus membaling sehingga pemaen terkenal itu dapat memukul bola tersebut hingga terkeluar dari kawasan padang permainan hingga ke arah penonton.

Seluruh penonton bersorak dengan begitu kuat dan menyambut dengan meriah. Sang anak menjadi megah dan amat berbangga , pikirnya, "Aku berjaya membuat balingan yang baek sehingga bola tersebut dapat dipukul melepasi padang permainan dan hingga ke terkeluar ke arah penonton" Ia lupa bahwa yang disorakkan oleh penonton adalah kepada pemain terkenal tersebut yang berjaya mengisi semua kekurangannya dan menjadikan permainannya sempurna.

Apa implikasinya dalam hidup kita ?

Kadang kita bangga akan segala rencana hebat yang kita buat, perbuatan-perbuatan besar yang telah berhasil kita lakukan. Tapi kita lupa bahwa semua itu terjadi karena Tuhan ada di samping kita. Kita adalah anak kecil tadi, tanpa ada Tuhan di samping kita, semua yang kita lakukan akan sia-sia. Tapi bila Tuhan ada di samping kita, sesederhana apapun hal yang kita lakukan hal itu akan menjadi hebat dan baik, bukan saja buat diri kita sendiri tapi juga baik bagi orang di sekitar kita. Semoga kita tidak pernah lupa bahawa ada Tuhan di samping kita.

Sekain