puisi chenta
ku lari ke hutan kemudian menyanyiku
kulari ke pantai kemudian teriakku
sepi.. sepi dan sendiri aku benci
aku mahu binggar.. aku mahu di pasar
bosan aku dengan penat dan nyah saja kau pekat
seperti berjelaga bila ku sendiri
pecahkan saja gelasnya
biar ramai.. biar mengaduh sampai gaduh
ah ada malaikat menyulam labah-labah belang
di tembok keraton putih
kenapa tak goyangkan saja locengkan
biar terdera
atau aku harus ke hutan
belok ke pantai
puisi rangga
Perempuan datang atas nama cinta.
Bunda pergi karena cinta.
Atas dirinya... Digenangi air racun jingga
Adalah... Wajahmu seperti bulan lelap tidur di hatimu
Yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya...
Meninggalkan hati untuk dicaci
Percaya...
Sampai darah ke lututpun aku tak percaya
Lalu...
Rumput tersabit
Sekali ini aku lihat karya surga
Dari mata seorang hawa
Percaya...
Tak tahu...
Ada apa dengan Cinta ?
dan...
Aku akan kembali dalam satu purnama
untuk mempertanyakan kembali cintanya...
Bukan untuknya, bukan untuk siapa
Tapi untukku, karena aku ingin kamu
Itu saja.
tetibe terasa nk tgk balik cite ni :p
No comments:
Post a Comment