Q adalah seorang manusia pada umumnya
Yang senang dengan keramaian dan kesendirian
Tetapi dalam arti positif
Keramaian dengan berkumpul bersama sahabat
Keramaian dengan menonton suatu pertunjukkan
Pun begitu dengan kesendirian
Kesendirian untuk perenungan
Kesendirian untuk kedamaian jiwa
Karena Q meyakini di hati
Walaupun bertubuh manusia
Namun terdapat iblis jauh didalam tubuh itu sendiri
Ia tertidur dalam gelapnya hati seseorang
Siapapun pasti memilikinya
Iblis yang memiliki amarah terpendam
Iblis yang memiliki dendam melekat
Iblis yang memiliki kesepian yang mencekam
Tetapi dalam arti positif
Keramaian dengan berkumpul bersama sahabat
Keramaian dengan menonton suatu pertunjukkan
Pun begitu dengan kesendirian
Kesendirian untuk perenungan
Kesendirian untuk kedamaian jiwa
Karena Q meyakini di hati
Walaupun bertubuh manusia
Namun terdapat iblis jauh didalam tubuh itu sendiri
Ia tertidur dalam gelapnya hati seseorang
Siapapun pasti memilikinya
Iblis yang memiliki amarah terpendam
Iblis yang memiliki dendam melekat
Iblis yang memiliki kesepian yang mencekam
Q telah lama tersesat
Tanpa seorang pun yang mengenal Q
Mengenal jati diri Q
Mengenal iblis dalam tubuh Q
Karena Q tercebur
Dan berkubang lumpur
Iya... lumpur kenistaan dan kemunafikan
Yang berujung pada hasrat dan kenikmatan sesaat
Yang telah melekat pada tubuh hina ini
Tiap tetesan air mata ini jatuh
Tak ada yang bertanya ada apa
Tiap teriakan ini berdesing disempitnya ruang
Tak ada yang bertanya ada apa
Bertanya pun hanya untuk 1 - 2 detik
Tak pernah engkau memikirkan perasaan Q
Tak pernah engkau merasakan penderitaan Q
Tak pernah engkau meringankan beban Q
Semua hanya tentang kamu
Pasti kamu...
Aku telah lelah memikul beban tak pasti
Aku bosan selalu diharapkan
Aku...
Hanya ingin dimengerti
Bahwa Q hanya manusia biasa
Yang punya amarah dan perasaan
Yang hanya Q yang merasakan
Perih mata ini selalu meneteskan air mata
Sakit otak ini dengan segala beban yang datang
Degub jantung ini tak pernah normal lagi
Aku hanya manusia biasa
Aku bukan robot
Aku bisa sakit
Bukan sakit fisik
Namun psikologis
Hanya dengan menulis sakit ini berkurang
Hanya dengan menangis beban ini menghilang meski sesaat
Namun hanya kamu yang bisa merubah masa depan Q
Bukan untuk bersama
Bukan untuk masa lalu
Hanya untuk menyapa
Seperti saat berjumpa
Menggenggam jemari Q untuk berbagi perhatian
Mencium pipi Q untuk berbagi kasih sayang
Memeluk tubuh Q untuk berbagi kehangatan
Q hanya butuh itu
Kunci itulah yang akan membuka belenggu jiwa Q
Yang telah mengekang ekspresi Q
Yang telah mencabik kebebasan Q
Yang telah memeluk tubuh Q dengan kegelapan
Cukup sudah semuanya
Semua yang membuat Q putus asa
Terhadap dunia yang tak bersahabat
Terhadap kemunafikan
Terhadap amarah yang segera memuncak
Cukup...
Hanya dengan menangis beban ini menghilang meski sesaat
Namun hanya kamu yang bisa merubah masa depan Q
Bukan untuk bersama
Bukan untuk masa lalu
Hanya untuk menyapa
Seperti saat berjumpa
Menggenggam jemari Q untuk berbagi perhatian
Mencium pipi Q untuk berbagi kasih sayang
Memeluk tubuh Q untuk berbagi kehangatan
Q hanya butuh itu
Kunci itulah yang akan membuka belenggu jiwa Q
Yang telah mengekang ekspresi Q
Yang telah mencabik kebebasan Q
Yang telah memeluk tubuh Q dengan kegelapan
Cukup sudah semuanya
Semua yang membuat Q putus asa
Terhadap dunia yang tak bersahabat
Terhadap kemunafikan
Terhadap amarah yang segera memuncak
Cukup...
Semua hanya membuat tubuh Q terluka
Tertidur dalam tangis bisu
Yang entah sampai kapan Q lakukan
Q hanya manusia tanpa jiwa
Berjalan tanpa tujuan yang pasti
Karena entah Q ingin kemana
Q hanya bingung
Apa yang mesti Q lakukan
Entahlah...
Q telah lelah
Biarkan saja Q berkelana tanpa tujuan
Hingga akhir hayat
Dan terkubur di pusara tanpa nama
Tanpa perayaan yang layak
Karena Q hanyalah seorang manusia yang hina
Yang pantas mendapatkan semua
itu saja...
Yogyakarta 8 November 2008
02 : 52 AM
02 : 52 AM
1 Comment:
waa.. feta lagi pengen menyendiri ya... bertapa gitu ceritanya..?
bertapa kalo lama2 gak enak lho...
gak ngeblog kalo lama2 gak enak lhoo...
Post a Comment