Tampilkan postingan dengan label About Me 'n Friends. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label About Me 'n Friends. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 24 Januari 2009

Me & Friends From Village Go Futsal at Malang

Tak terasa, seminggu sudah me & friends maen futsal ke Malang, tepatnya di Champion Futsal di Areal Perumahan Blimbing Indah (PBI) Malang. Tapi, baru kali ini aku posting di blog kesayangan ini. Sebenarnya, mau langsung posting abiz maen, namun tak sempat-sempat. Maklum kerjaan terus menumpuk tiada henti. So, I’m posting for u now…

Me & friends, istilah ini aku pake dalam tulisan ini untuk menyebut aku dan temen-teman yang ikut futsal kemarin, diantaranya: Soedex Crotz, Doel Gunawan, Nanang Cabe, Bay Dawee, Sol, Bayu, Dody Guru, Hendriks dan Wasis. Dari beberapa nama diatas terdapat beberapa squad inti dari Kancil Muda, sebuah klub papan atas di wilayah Kabupaten Probolinggo. Sisanya adalah para pendidik olah raga di beberapa sekolah terkemuka di kabupaten yang sama.

Acara maen futsal ini, awalnya berangkat dari sebuah obrolan kecil di Warung “Kang Sawatun”, yang terletak di deretan ruko terkenal di Desa Bago. Tempat cangkruk popular bagi anak-anak muda didaerah tersebut, dan bersebelaha dengan posko blogger yang dikelola oleh Shetiawan (www.shetiawan.com).


Dari obrolan kecil diatas, lalu muncul ide untuk merealisasikannya. Waktu demi waktu me & friends mulai berkoordinasi satu sama lain. Kebetulan temen-temen sebagian besar sedang mengikuti studi di Universitas Terbuka yang aktivitas belajar-mengajarnya diadakan di Universitas Negeri Malang setiap dua minggu sekali.

Dan, tepat minggu kemarin, tanggal 17 Januari 2009, jadual kuliah teman-teman dimulai kembali seusai libur panjang pasca ujian semesteran. Me & friends pun sepakat untuk merencanakan maen futsal sembari mereka pergi ke Malang untuk kuliah. Ibarat, sekali mendayung dua pulau terlampaui. Artinya, sekali berangkat ke kota dingin, dua tujuan tercapat : kuliah dan maen futsal.

Aku pun mencoba untuk melakukan kontak dengan beberapa lokasi penyewaan lapangan futsal yang ada di Kota Malang dan sekitarnya. Mulai, dari Lagross di Lawang, Arena di Tidar, Champion Futsal di Machung, Champion Futsal di de rumah sebelah Matos Mall, hingga Champion Futsal di PBI. Akhirnya, lokasi terakhirlah yang menjadi pilihan.

Dengan bantuan, Ivin, teman Doel Gunawan, prosesi order pun is completed. Soalnya, pihak penyewa meminta uang muka sebesar 50 % sebagai tanda jadi kalau me & friends benar-benar akan menyewa lapangan futsal. Dan kebetulan Ivin memang kuliah di Malang, makanya aku meminta bantuannya.

All are Ready… We wait a time of play… !!!

Saturday is comes. Tepat pukul setengah dua siang me & friends berangkat jauh dari sudut desa dimana kita bertempat tinggal, kurang lebih 150 km menuju arah Kota Malang. Tetapi, semuanya no problem, karena me & friends memang gibol (gila bola). Sejauh apapun kita akan menujunya.
Satu rombongan berangkat terlebih dahulu, yaitu aku boncengan dengan Doel Gunawan, Nanang Cabe boncengan dengan Soedex Crotz, Bayu boncengan deng Bay Dawee dan Wasis mengendarai motorku sendirian. Sementara itu, Sol dan Dodik Guru menyusul di belakang rombongan satu. Dan beberapa teman telah menunggu dimalang, Hendrik dll.

Rombongan pertama tidak langsung menuju Malang, tapi masih mampir di kontrakanku di Pasuruan. Makan-makan sebentar, ngopi dan sekalian istirahat untuk melepas penat paska melakukan perjalanan jauh.

Sekitar tiga puluh menit berlangsung me & friends kembali melanjutkan perjalanan menuju lokasi futsal. Dalam perjalanan, aku teman-teman di rombongan pertama untuk mampir sejenak di lokasi futsal di lawang (Lagross Futsal), untuk mengembalikan kunci locker yang lupa aku bawa paska aku plus teman-teman kantor maen disana minggu kemarin.

And then, sekitar pukul 17.30, me & friends tlah tiba di lokasi. Aku pun malakukan regristrasi di bagian receiptionist. Sementara, Doel Gunawan, Bayu dan Nanang Cabe, tampak mendatangi stand penjual beranekaragam futsal untuk membeli sepatu.

Pukul 17.45, me & friends sedikit kebingungan, soalnya squad kita terlalu sedikit dan tidak lengkap. Ya.. sekitar tujuh orang saja, yaitu sejumlah rombongan pertama. Sedangkan, teman-teman yang lain belum menunjukkan batang hidungnya. Pasalnya juga, jadual order kita pukul 18.00, so sekitar lima belas menit lagi akan segera dimulai.

Me & friends yang sudah tiba di lokasi pun berusaha melakukan kontak ke teman-teman lain yang belum datang. Sepuluh menit kemudian, Dodik Guru dan Sol pun akhirnya tiba dan bergabung bersama. Sambil menunggu, teman lainnya yang belum datang, bagian dari kita yang sudah datang langsung saja bersiap-siap diri, berganti baju, pasang sepatu, dll.

Dan, tepat pada jadual yang telah kita pesan, jumlah me & friends hanya sekitar sembilan orang. Mau tidak mau me & friends pun main seadanya dulu, sembari menunggu teman lain yang masih dalam perjalanan.

Dalam permainan ini, me & friends membagi diri menjadi dua grup dengan jumlah yang berbeda. Mau bagaimana lagi? It’s OK. Grup pertama terdiri dari lima orang, yaitu: aku, Nanang Cabe, Bay Dawee, Sol dan Dodik Guru. Grup kedua terdiri dari empat orang, yaitu, Doel Gunawan, Wasis, Soedex Crotz dan Bayu.

Kemudian, kurang lebih dua puluh menit permainan dimulai, Hendrik dan temannya tiba juga di lokasi. Sontak kita yang berada didalam lapangan langsung memanggilnya untuk segera masuk ke lapangan.

Bergabungnya Hendrik melengkapi komposisi jumlah standar dalam permainan futsal, yaitu 5 on 5. Permainan pun berlangsung semakin seru. Gol-gol tercipta pun dari kaki me & friends masing-masing melalui berbagai pola terciptanya. Baik melalui tendangan, sundulan, terobosan, dan lain sebagainya.

Di akhir-akhir pertandingan terdapat sedikit problema. Bay Dawee yang baru sembuh dari sakit, ternyata tidak mampu melanjutkan permainan, karena secara fisik sudah tidak lagi kuat untuk melanjutkannya. Ia pun keluar lapangan dan digantikan oleh temannya Hendrik.

Permainan pun dimulai kembali, hingga akhirnya terdengar suara bel berbunyi panjang di lokasi tersebut, pertanda waktu order kita menyewa lapangan futsal telah usai. Me & friends pun menyudahi permainan dan keluar lapangan.

Paska permainan berakhir, kita tidak langsung pulang. Istirahat sejenak melepas lelah, menenggak sebotol minuman untuk melepas dahaga, ganti pakaian dan foto-foto sejenak untuk dokumentasi.

Setengah jam berikutnya, me & friends tlah siap-siap untuk meninggalkan lokasi. Aku, Doel Gunawan dan Wasis pun memilih untuk go home ke Probolinggo. Sedangkan, teman-teman yang lain menuju ke kontrakan Sol maupun Bayu untuk bermalam. Karena, keesokan harinya, sebagian teman-teman harus menjalankan studinya (kuliah).

Demikian sekelumit kisah yang aku posting kali ini. Usai sudah permainan futsal me & friends untuk the first edition. Sampai jumpa di edisi-edisi berikutnya. Salam olahraga…. See u at next !!!

Read More >>>

Rabu, 31 Desember 2008

Bye 2008, Welcome 2009

Akhir tahun 2008 kini telah tiba. Esok kita tlah memasuki tahun baru 2009. Banyak hal yang telah kita lakukan di tahun ini. Begitu banyak kenangan yang telah kita lalui, banyak pula prestasi yang kita raih, banyak momen yang begitu berkesan dan guratan hidup kita yang indah lainnya. Atau sebaliknya, mungkin juga ada hal-hal pahit yang kita hadapi.

Apapun semua yang kita goreskan dalam rentetan sejarah kehidupan di tahun ini dapatlah kiranya kita bisa mengambil hikmah dari semuanya. Melakukan refleksi dan instrospeksi atas apa yang telah kita lakukan kemarin. Menjadikan yang (telah) baik untuk dipertahankan atau bahkan mejadi lebih baik ditahun mendatang. Begitu pula yang kurang baik, kita upayakan untuk menjadi baik. So, be new year is better!

Bagiku pribadi, tahun 2008 merupakan tahun yang penuh makna. Tahun yang mampu meningkatkan level kedewasaanku dalam mengarungi kehidupan mendatang yang tentunya semakin penuh dengan tantangan (keep fight!). Ada prestasi yang diraih, adapula kegagalan yang terjadi. Ibarat dua sisi mata uang yang berbeda, begitu pula dengan kehidupan seseorang, termasuk kehidupanku pula.
Tapi, tidak memungkinkan mem-posting semua kejadian yang kulalui ditahun kemarin, karena beberapa momen sudah ku posting di waktu-waktu sebelumnya. Kali ini, aku lebih memfokuskan terhadap aktivitas sepanjang bulan Desember 2008.


Desember ini adalah bulan yang menguras energi cukup banyak. Banyak aktivitas yang kulakukan, baik aktivitas kerja maupun aktivitas pribadi.

Aktivitas pribadi tidak jauh berbeda dengan sebeelumnya. Rutinitas bermain futsal setiap minggunya masih mengiringi hari-hariku (udah hobby, bozz!). Pulang ke kampung halaman tetap aku lakukan di setiap weekend. Selain itu, seringkali aku masih sempatkan waktu untuk maen-maen ke teman-teman, baik ke Probolinggo (kota), Situbondo maupun Jember.

Untuk aktivitas kerja maupun yang berkaitan dengan dunia kerjaku, banyak menguras fisik di bulan ini. Disamping, harus looking for account (baca: cari nasabah), sebagaimana job description-ku sebagai seorang account officer, banyak pula agenda kantorku yang melibatkan aku pada posisi tertentu.

Pada minggu-minggu awal, aku disibukkan dengan urusan kepanitiaan persiapan perayaan Hari Ulang Tahun BRI ke -113, yang puncak acaranya diadakan pada tanggal 12-13 Desember 2008 yang lalu.

Banyak acara yang diadakan oleh kepanitiaan kali ini, mulai beranekaragam lomba (futsal, bulu tangkis dan tennis lapangan), jalan santai, sunnatan massal hingga panggung hiburan yang diselingi dengan lomba untuk anak-anak para pekerja BRI (seperti: mewarnai, lari kelereng, tebak soal dan lingkaran tet-tot) serta menghadirkan beberapa atraksi (breakdance, bicycle style), band lokal, termasuk band intern BRI, Blueberry!

Sementara itu, pada weekend di akhir bulan, lagi-lagi ada intruksi dari bozz (Pemimpin Cabang), kepada para pekerja yang tergolong younger untuk turut aktif dalam kepanitian Tournament Golf dalam rangkan merayakan Ulang Tahun BRI ke-113 yang diselenggarakan di The Taman Dayu Pandaan, pada tanggal 26-27 Desember 2008.

Dalam tournament ini, pesertanya adalah para pegawai level atas perbankan di wilayah Jawa Timur dan para nasabah atau calon nasabah yang berskala menengah ke atas. Banyak hadiah yang diperebutkan dalam tournament ini, dan termasuk hadiah hiburan (door prize) yang dibagikan saat break. Untuk hadiah utamanya adalah Honda New-CRV 2009. Wowww….

Dan, di hari terakhir tahun ini aku merayakan penyambutan tahun baru di Probolinggo berkumpul-kumpul dengan sahabat-sahabat lama, yaitu Suharyono, Indra Grunge, Iksan Ogie dan Capink. Sembari menyambut datangnya tahun baru, kita melaluinya dengan bermain PS-2. By the Way, sembari mengingat-ingat masa-masa indah waktu SMU dulu.

Demikian sekelumit aktivitasku selama akhir tahun 2008. Banyak pengalaman berharga yang aku dapatkan di tahun ini. Semoga tahun 2009 mendatang memberikanku kebaikan, jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Begitu juga buat anda semua. Amin-amin ya rabbal alamin…

Bye 2008, Welcome 2009 !!!

Read More >>>

Sabtu, 22 November 2008

Seminggu Yang Melelahkan

Seminggu kemarin adalah waktu yang melelahkan bagiku. Mulai hari Senin hingga Jum'at dipenuhi aktivitas yang menguras fisik. Mulai dari aktivitas pribadi, urusan kantor dan lain sebagainya.

Hari Senin, seperti biasa baru datang mudik abiz weekend dari rumah di Probolinggo, tepatnya di Desa Bago (My Village). Dilanjutin dengan ngurusin pengajuan kredit nasabah, mulai nyurvey hingga analisa kreditnya. Memang sengaja garapan ini aku kebut, soalnya Manager Pemasaranku mau pindah ke Palembang. Ya..sekalian juga ngejar setoran (target)yang masih jauh.

Hari Selasa, juga tidak jauh berbeda dengan hari sebelumnya. Paket kredit diatas juga belum kelar. Ada beberapa prasyarat yang belum lengkap. Belum lagi ngurusin nasabah yang lain untuk pengajuan kredit serta harus melayani sedikit complain dari beberapa nasabah yang lainnya. Sehingga, hari itu terpaksa aku harus membagi waktu, separo hari di dalam kantor untuk analisa dan separo lagi di lapangan untuk On The Spot.

Hari Rabu, kira-kira hari menjelang siang ada agenda dari nasabah untuk mengadakan acara perpisahan untuk Managerku di Warung Lesehan 'MANG ENGKING' di daerah Pandaan. Semua pasukan Account Officer di kantor pada ikut semua, takterkecuali diriku.


Abis acara makan-makan, ternyata belum selesai juga acara dalam rangka pelepasan bosku itu. Acara dilanjutkan menuju kota Surabaya, tepatnya di Surabaya Town Square (SUTOS). Disitu kita langsung menuju INUL VIZTA di lantai 3 untuk menyewa satu kamar karaoke. Di acara ini tidak semuanya ikut, hanya sekitar delapan orang yaitu: Aku, Pak Nyoto, Pak Hari, Pak Yayan, Mas Ivan, Pak Yoyok, Hamdan dan Iwan. Acara ini berlangsung hingga sekitar pukul lima sore.

Wah, capek rasanya. Tapi, bagiku itu belum selesai, karena aku masih ada agenda untuk maen futsal seperti biasanya setiap minggu di hari Rabu malam aku melakukannya dengan teman-teman sekantor.

Aku, Iwan dan Hamdan pun akhirnya turun di pertigaan Gempol, untuk menunggu bus jurusan Malang, karena rombongan yang lainnya langsung menuju Pasuruan. Mas Ivan juga turun, karena dia pulang ke rumahnya di Pandaan. Sekitar lima menit, bus pun datang dan kita segera naik untuk go to La Gross Lawang, tempat kita bermain futsal.

Satu perjalanan, kita sudah tiba di Lawang. Karena, tidak ada kendaraan yang mengantarkan kita dari pertigaan jalan raya menuju lokasi futsal. Ya terpaksa kita lari, sekaligus buat pemanasan. Ha... Lagian juga mengejar waktu, karena kita tiba disana sudah menunjukkan pukul setengah delapan, sementara kita order untuk sewa lapangan hanya satu jam, atau sampai jam delapan.

Setibanya di lokasi, teman-teman sudah maen. Aku, Iwan dan Hamdan kebagian maen sekitar 20 menit. Tapi, lumayan juga untuk mengeluarkan keringat. Kita juga kecapekan kalau harus main satu jam, setelah melakukan perjalanan panjang dari satu kota ke kota yang lain (Pasuruan-Surabaya-Malang).

Hari Kamis, aku bangun agak kesiangan (capek banget!!!), tapi untungnya tidak sampai telah nyampek kantor. Seharian itu, aku tidak bisa curi-curi waktu untuk istirahat, soalnya banyak pekerjaan belum beres. Lagi-lagi aku harus segera menyelesaikannya.

Setelah itu, malam harinya, teman-teman mengajakku maen PS 3 di tempat biasanya, Pasar Kebonagung. Sampai jam berapa? Sampai jam setengah tiga, bozz. Gila... Padahal, esok paginya, kita harus mengantarkan bos ke Juanda untuk kemudian terbang ke Palembang.

Hari Jum'at, tepat pukul 04.00 aku pun segera bangun, mandi, ganti pakaian and mandi. Lalu bareng Sandy dan Krishna, aku menuju kantor, karena sekitar jam setengah lima, rombongan yang akan mengantar bos akan berangkat.

Ternyata, pukul 04.50 kita baru berangkat. Sekitar perjalanan yang memakan waktu satu setengah jam, kita baru sampai di Juanda. Maklum , pagi itu di Porong kendaraan lumayan macet, sehingga cukup mengganggu perjalanan kita.

Tiba di Juanda tepat pukul 06.30, sepertinya pesawat yang akan terbang menuju Palembang sudah mulai dipanasi mesinnya. Bosku pun segera buru-buru bersalaman dengan kita semua, berpamitan dan segera masuk kedalam bandara.

Selamat Jalan, Pak. Semoga ditempat yang baru Bapak diberikan kemampuan untuk menggapai berbagai kesuksesan di masa-masa mendatang. Bimbingan Bapak selama ini akan kita ingat selalu dan kita jadikan support untuk meraih kesuksesan pula di hari esok. Sampai jumpa...

Seusai mengantarkan bosku, tibalah kembali aku dan teman-teman di Pasuruan. Sekitar pukul 10 pagi, teman-teman punya ide lagi: berenang. Busssyetttt... gak ada capeknya nich orang-orang. Ya mau gimana lagi, lagian juga hari kerja terakhir, ntar lagi sabtu-minggu libur, pikirku. Aku pun turut serta, sambil lalu belajar berenang, biar makin pinter. Tidak terlalu lama, sekitar satu jam-an, kita pun mengentaskan diri dari kolam renang untuk kemudian siap-siap menuju masjid, menunaikan sholat Jum'at.

Wah.... capek banget, rasanya seminggu kemarin. Makanya, sampai dirumah, aku pun langsung merebahkan tubuh untuk kemudian terlelap dalam tidur tanpa sedetikpun bermimpi. Tak tahu, aku terbangun keesokan harinya, mentari sudah hampir diatas kepala. Hari itu sudah siang bangetzz....,choy!!!

Read More >>>

Selasa, 18 November 2008

Play PS 3 Until 23.00

Kemarin, sepulang kantor temen tampak lesu diwajahnya. Biasa, hari senin adalah hari yang melelahkan. Setelah dua hari libur weekend, kita harus melakukan perjalanan kurang lebih 100 km dari rumah menuju kantor. Aku yang berasal dari Probolinggo, Iwan yang berasal dari Surabaya, dan Sandy yang berasal dari Probolingg0 (tapi jarang pulang..., seringkali kerumahnya di Surabaya sekalian ngapelin ceweknya), melakukan aktivitas rutin pulang-balik ini setiap minggunya.

Nah, wajar jika hari Senin tiba-hari awal di setiap minggunya- bukan menjadi awal yang baik, melainkan awal yang melelahkan. He... Belum lagi kita harus menjalankan tugas, marketing, ngolect data, analisa, nyurvei dan lain sebagainya. Komplit dech...

Nah, biasanya kita kalau hari senin mengerjakan hal-hal yang ringan (capek abiz mudik!). Analisa kredit di kantor, ato ngolect data atau nyurvey ke lokasi. Sementara, untuk go around looking for nasabah tidak sebegitu luas jangkauannya. Ya...mungkin sekitar kota-kota aja.

Waktu sore tiba, teman-teman sekitar pukul 16.00, temen-temen sudah ngumpul di kantor. Setengah jam berikutnya, waktunya pulang akhirnya datang juga. Ngobrol-ngobrol dikit, jadi dech.... kita sepakat untuk maen PS 3 di Pasar Kebonagung, tempat biasanya kita bertanding Winning Eleven.


Go....... Kick Off segera dimulai. Seperti biasanya, sebelum bertanding kita selalu mengawalinya dengan 'perang mulut', saling gojlok satu sama lain, biar pas tanding lebih serrruuu.....!!!

Aku, Iwan, Hamdan dan Sandy pun mengambil posisi duduk yang pas, pilih team masing-masing dengan menggunakan sistem pertandingan 'League'-dimana tiap team saling bertemu dan pemenangnya ditentukan berdasarkan jumlah poin terbanyak. Setiap kali menang mendapatkan poin 3, seri 1 dan kalah 0.

Hingga pukul 23.00, tak terasa kita telah menuntaskan 3 kali league. Dan ternyata pemenangnya mendominasi, yaitu Sandy yang menggondol 3 trophy sekaligus. Padahal, Sandy baru kali ini bergabung dengan kita dalam pertandingan di PS 3. Tapi, mungkin dia di Surabaya atau di Probolinggo sudah acapkali melakukan training.... (Jo ngomong, gak tau maen PS 3, Choy!).

Ya, begitulah sekilas pertandingan PS 3 kali ini, lain kali aku share lagi. Selamat, Sandy!. Laen waktu kita maen lagi. Khan kurebut trophy darimu. Keep Fight!!!

Read More >>>

Sabtu, 08 November 2008

Reuni di KNT

Sunguh tak terelakkan, masa lalu memang memiliki daya tarik kuat dalam kehidupan kita sekarang dan masa mendatang. Kenangannya sulit (bahkan tak sanggup) untuk dilupakan. Karena, kita pernah menjadi bagian didalamnya dan aktor yang turut menorehkan beranekaragam tinta di setiap lembarannya.

Kadang masa lalu itu memberi kita semangat, optimisme, kebanggaan, kekaguman dan segala rasa yang positif. Disisi lain, ia juga menampakkan penyesalan, kesedihan, keraguan ataupun apalah yang membuat kita harus melakukan sesuatu yang lebih baik saat kini dan selanjutnya.

Sementara itu, rasa rindu akan masa lalu acapkali muncul dalam bayangan kita sewaktu-waktu. Kepada para sahabat, tempat-tempat berkesan, kejadian-kejadian unik, semuanya ingin rasanya kita mengulanginya kembali.


Oleh karena itu, reuni merupakan sebuah mediator bagi kita untuk sedikit flash back akan kenangan--kenangan itu semua, walau tidak sepenuhnya sama dengan apa yang terjadi sebelumnya. Namun, minimal ada sedikit memenuhi kebutuhan kangen kita, terutama dengan sahabat-sahabat lama.

Hari ini, kita melakukannya itu. Walau tidak ada planning yang cukup, dengan dasar keinginan yang sama untuk bertemu, akhirnya acara berkunjung ke Jember pun jadi. Jember adalah sebuah kota dimana kita semua pernah menginjakkan kaki, menghirup udara segarnya, merasakan dinginnya malam, diskusi, nyangkruk, demonstrasi, dan lain sebagainya.

Setelah hari melewati seperempat malamnya, kita pun tiba di Jember. Langsung saja kita menuju basecamp PMII Rayon FISIP Jember, tempat dimana kita pernah berinteraksi semasa kuliah dulu. Ngobrol-ngobrol sebentar, lalu kemudian go to Pakusari.

Kita menuju Warung KNT (Kroso Nikmat Tambah) di sekitar Terminal Pakusari, dari arah kota Jember belok kiri sekitar 100 meter. Nuasanya cukup menarik untuk acara semacam beginian. Sebuah warung lesehan, yang disekat-sekat menjadi bilik-bilik untuk lesehan para pengunjung, yang dibangun diatas air, semacam kolam ikan (bisa dipancing). Sehingga menambah kesejukan dimalam hari. Nuansa alamnya begitu kental, ibarat kita sedang makan sambil terapung ditas aliran air dibawahnya.

Sekitar belasan sahabat-sahabati yang datang, mulai dari yang muda hingga tua. Ada admin, Sama'un beserta istrinya, Iksan, Tyas, G-ball, Tyas kecil, Zeta, Pipit, Paijo, Tamam, Kholil, dan sahabat-sahabat lain yang masih aktif dalam pengurusan PMII Rayon FISIP-Unej.

Acaranya sich sederhana, cuma pingin ngumpul, ngobrol-ngobrol, cerita ngalor-ngudul, yang penting ketemuan gitu. Berlangsung cukup lama, sekitar dua jam, tak terasa sampai pelayannya datang menghampiri kita menyampaikan pesan bahwa warungnya sudah mau tutup.

Ya, mau tak mau kita harus cabut. Lagian waktu juga menunjukkan hampir dini hari, sekitar 23.45. Akhirnya, kita pun angkat kaki, go back to base camp. Sahabat-sahabati memilih istirahat di kost Pipit, Sama'un plus istri go to hote, sahabat yang lain kembali ke rayon, sementara aku dan Iksan sejenak mampir ke warnet.

Dan, inilah hasilnya: aku postingkan disini untuk share ke kalian semua....untuk sahabat-sahabat yang mungkin tidak sempat hadir, karena alasan pribadi. Khususnya, for my friend, Akhmad Afthor, yang dinanti-nantikan tidak bisa menyempatkan waktunya, karena ada kepentingan keluarga. Oke, gak apa-apa, mungkin lain waktu bisa hadir.

Sekian dulu...posting kali ini. Tunggu share aktivitas admin yang lainnya. Good Ninght...!!!

Read More >>>

Selasa, 16 September 2008

Ngabuburit Ke Prolink

Sore itu, sekitar pukul 15.00, Pak Irfan, Pak Sumarno dan Pak Edy Waluyo mengajakku ke Probolinggo untuk ngabuburit. Aku yang sendirian waktu itu dikantor oke-oke aja mengiyakan tawaran mereka. Tak lama perbincangan itu berakhir Iwan datang memasuki ruangan. Kebetulan, ia pun diajak dalam rencana tadi.

Dalam perjalanan, Pak Sumarno, mengajak berhenti dulu di daerah tongas untuk melihat-lihat bursa mobil yang diadakan panitia setempat. Memang, Pak Sumarno punya rencana untuk beli mobil, karena mobilnya baru saja laku dijual. Kali ini, ia pingin mobil panther. Tengak-tenguk bentar, tidak ada yang cocok, harganya juga dirasa kurang pas, stock juga terbatas, kita pun melanjutkan perjalanan menuju Probolinggo.

Setibanya di kota mangga tersebut, kita langsung mencari satu perumahan disana, untuk menemui seseorang yang mempunyai kepentingan dengan Pak Edy Waluyo. Aku yang memang warga pribumi, kutunjukkan mereka menuju lokasi yang dituju. Sekitar 10 menit kita sudah masuk perumahan itu dan mencari sebentar blok dan nomornya, belok dikit, tanya ke orang, ketemu juga akhirnya rumah ybs. Pak Edy pun turun dari mobil dan menemuinya.

Lumayan juga...kita nunggu didalam mobil, hampir 45 menit lamanya. Selain hawa hambar yang kurang enak ke badan waktu, kita juga agak lemas karena puasa, saat menunggu adalah rentang waktu yang membosankan. Akhirnya, kita ngobrol aja ngalor-ngidul, guyon macem-macem, dll, untuk sedikit menghilangkan kejenuhan.

Tak lama kemudian, Pak Edy datang menghampiri kita dan masuk ke dalam mobil. Jadual selanjutnya adalah sholat Azhar. Kita memilih tempat menuju Masjid Jami' Raudhatul Jannah yang terletak di alun-alun Kota Probolinggo.

Tiba dimasjid, kita duduk-duduk diteras masjid sebentar, lalu ambil wudlu dan menunaikan ibadah sholat. Karena waktu masih cukup lama, dan sekalian menunggu Mas Taufik yang katanya juga mau nimbrung buka bersama, kita duduk-duduk kembali diteras masjid tersebut.

Dan, ternyata Mas Taufik yang kemudian di konfirmasi menyatakan dirinya gak bisa ikut, karena faktor yang tidak jelas. Kita pun lantas menuju warung tujuan untuk buka puasa. Aku merekomendasikan 'Warung MBOK TE', disekitar 3 kilo kearah barat dari Kota Probolinggo, skalian ke arah balik ke Pasuruan.

Namun, sambil menunggu waktu juga, kita masih mencari-cari es krim buat oleh-oleh. Datanglah kita ke Rumah Makan 'SUMBER HIDUP', tempat es krim dalam skala besar di jual (sudah terkenal lagi...). Pak Edy, beli 2 buah dan Pak Sumarno juga 2 buah.

Perjalanan kita selanjutnya, menuju tempat pengisian BBM (Bahan Bakar Makanan/Minuman) untuk perut kita. Setibanya di tempat, ternyata pembelinya rame. Kita pun antre. Padahal, waktu sudah menunjukkan waktunya adzan maghrib. Untung ada takjil, Tajin Ketan Hitam, yang disediakan gratis di warung tersebut.

Sambil lalu,kita tulis menu pesanan kita. Nasi putih, gurami bakar plus lalapan, ayam goreng rica-rica, cumi rica-rica, udang goreng, jus mangga, teh hangat dan rokok LA 16 batang.

Lucunya, menu yang kita pesan datang bergantian bak lari estafet, tahap demi tahap. Menu pertama minuman datang, dilanjutkan nasi putih, udah goreng dan cap jay. Berhenti sejenak, kita pun menghentikan nasi dipiring sekitar separoan. Datang lagi ayam goreng rica-rica, kita melanjutkan makan kembali. Kemudian,menyusul cumi-cumi rica-rica dihantarkan waiter ke meja kita. Kita langsung menyantapnya lagi.

Nah, ketika lauk yang tersedi sudah habis, tinggal satu yang belum datang : Gurami Bakar!. "Lali tah pelayane ki....", kata kita dalam ngobrol-ngobrol kecil. Sekitar 15 menit, gurami itu tak kunjung datang. Tensi kita agak tinggi kali(untung dibulan puasa, kita bisa menahan diri). "Gimana sich, kok gak selesai-selesai....", pikir kita. Kita sempat mau membatalkan, untuk si pelayan bilang gurami sudah di bakar. Ya, kita pun menunggunya, sementara nasi putih dipiring kita sudah habis.

Kontan saja, ketika gurami itu sudah datang, kita pun melahapnya begitu saja. Tanpa nasi. Oke, no problem. Kita nikmati aja. Untung, masakan guraminya lezat, sehingga bisa menutupi kekecewaan pelayanan pramusajinya.

Alhamdulillah, buka puasa kita udah selesai. Waktunya kembali ke Kota Pasuruan. Anak-istri bapak (Irfan,Edy dan Sumarno)menunggu dirumah. Hidangan untuk berbuka puasanya gak ada yang makan. Eman, lho pak!. Entar nyampek rumah makan lagi aja. He....

Thank'z pak, traktirannya....

Location : Pasuruan - Probolinggo ; Date : 16 Sept 2008

Read More >>>

Tua - Muda

Tua-muda merupakan dua generasi yang saling bertautan dalam setiap pergerakan sejarah kehidupan dan tidak dapat terpisahkan. Selayaknya, Tua-Muda bukanlah dua generasi yang harus bergesekan dan menganggapnya sebuah dikotomi. Melainkan, kita mestinya merekonstruksi pemikiran kita bahwa keduanya adalah satu kesatuan yang harus berjalan beriringan bersama-sama, bergandengtangan dan satu misi-visi. Seperti halnya, isu yang berkembang di negeri kita sekarang, banyak pembicaraan soal siapa yang layak menjadi pemimpin bangsa ini tahun 2009 mendatang? Jawabannya berkutat pada usia pemimpin tersebut: Tua atau Muda. Bahkan, hingga terjadi perdebatan panjang di media antara Megawati dan Tifatul Sembiring.

Yang perlu diluruskan sebenarnya bukan permasalah apakah tua atau muda, melainkan bagaimana pemimpin selanjutnya bisa memberikan perubahan signifikan dari pemimpin sebelumnya. Ada pendapat bahwa yang tua sudah tidak bisa diandalkan, karena secara kesehatan jelas mengalami penurunan, sementara untuk memimpin negeri ini diperlukan energi ekstra, karena banyak aktivitas kenegaraan yang harus dijalankan. Tapi, pertimbangan lain juga tidak bisa dinafikan bahwasanya yang tua juga punya nilai lebih disisi empiris, sehingga sudah teruji.

Untuk kalangan muda, selama ini dikenal sebagai kalangan yang lagi on fire. Dengan kekuatan fisik yang masih prima, diasumsikan dapat berpikir jernih dan mampu bergerak cepat. Akan tetapi, minimnya pengalaman juga patut dipertimbangkan.

Maka dari itu, yang dapat menjadi solusi diantara perdebatan ini adalah menggandengkan keduany (Tua-Muda) dalam satu paket pemimpin bangsa Indonesia. Sehingga, keduanya bisa saling mengisi, kelebihan yang satu bisa didistribusikan untuk mengisi kekurangan yang lain. Dan hal ini memang harus kita perjuangkan untuk mewujudkan konsep pemimpin yang baru. Sejauh ini, pemimpin kita masih berkisari di pasangan Tua-Tua, yang usianya kira-kira sudah lima puluh tahunan keatas.

Nah, sudah saatnya mereka-mereka yang muda, usia sekitar empat puluhan, diberikan ruang untuk duduk di tampuk kepemimpinan bangsa ini. Angin segar dari perwakilan kaum ini, diharapkan mampu memberikan harapan segar pula terhadap nuansa perpolitikan di negeri ini.

Wahai kaum muda, kami siap mendukungmu untuk ikut dapat kompetisi prosesi kepemimpinan di pilpres 2009 nanti. Hingga kini, sudah ada beberapa nama, diantaranya: Yusril Ihza Mahendra, Rizal Mallarangeng, Fejroel, dan yang lain (mungkin) segera nyusul untuk meyosialisaikan dirinya.

Sementara itu, kita (aku dan Pak Heru), memulai keakrakraban itu semua di dunia kerja kita. Yang muda menghormati yang tua, dan yang tua menghargai yang muda. Hubungan ini juga kita bangun dengan rasa kebersamaan tanpa gap, rasa canggung, dls. Tanpa menegasikan prinsip-prinsip hubungan antara kaum tua dan kaum muda. Hidup Indonesia!!!

Location : Branch Office ; Date : 10 Sept 2008

Read More >>>

Senin, 15 September 2008

Antara Pasuruan-Lumajang

Pagi itu, mentari masih setengah hangat menyentuh tubuh. Kota Probolinggo, tampak sepi sedikit lalu lalang kendaraan. Maklum, hari itu minggu, tidak ada kantor buka dan sekolah pun libur. Aku berdiri dipersimpangan jalan disekitar menara air minum Randupangger, menunggu kawan dari arah barat hendak on the spot ke Lumajang.

Sepeda motor yang kutumpangi dari rumah, ku titipkan sementara di rumah teman. Tak jauh, sekitar seratus meter dari tempatku berdiri. Beginilah seharusnya, sahabat selalu ada ketika kita membutuhkannya. Sahabat menjadi penawar ketika kita dahaga, mungkin juga saat kita kelaparan.

Sejenak, belum terasa capek kakiku, laju perlahan mobil panther dari utara menghampiriku. Mereka teman kerja sekantorku, Hamdan dan Pak Nyoto. Aku pun langsung mengangkatkan kaki, masuk kedalam mobil, duduk dibagian tengah, sembari menjinjing koran yang ku beli dekat persimpangan jalan tadi.

Pak Nyoto, seorang senior, menjoki mobil itu semenjak dari Pasuruan dan terus berlanjut ke arah Lumajang. Hamdan hanya duduk manis disebelahnya bak bos kecil yang baru jadi. Tapi jangan salah, ia bukannya gak bisa nge-drive, melainkan dia lagi cedera lutut, akibat pertandingan futsal di Malang beberapa waktu lalu.

Brumzz…brumzzz…brumzzz…. Pak Nyoto langsung tancap gas buru-buru mengejar waktu janji dengan seorang pengusaha yang mau dikunjungi. OK juga, cara nge-drive-nya. Mungkin dulu, ia sudah sering makan garam dengan urusan melahap ribuan kilo meter jalan dengan roda empat.

Jalanan ke arah Lumajang cukup rame, berbeda dengan halnya di dalam kota Probolinggo tadi. Memang, jalan itu jalan utama ke arah Jember, kebanyakan kendaraan (mungkin) sedang mengangkut mereka yang lagi menikmati weekend holiday. Atau pulang kampung, atau juga yang sedang balik ke kota kerja, karena besoknya hari senin jadualnya masuk kerja lagi.

Sekitar sejam, kendaraan yang kita tumpangi sudah sampai di lokasi. Lokasinya dekat terminal Minak Koncar –Wonorejo- Lumajang, yang unik seperti bangunan di eropa bentuknya, tak sama dengan terminal yang lain pada umumnya.

Kedatangan kami disambut dengan senyuman oleh pengusaha besar di Lumajang tersebut. Dipersilahkan masuk ke ruang kerjannya di dalam gedung seperti halnya gudang grosir berukuran kira-kira satu hektar. Para karyawan-karyawatinya yang masih muda-muda juga begitu ramah menyapa. Hamdan pun sempat terkesima, dengan lirikan mata salah satu karyawati diantaranya. Konon wajahnya mirip mantan pacarnya waktu SMU dulu.. Untung saja dia ingat sudah punya istri di rumah dan sedang hamil. Heeeee… (guyon, dan!). Skandal pun urung berlanjut ……..

Dialog dengan pengusaha dimulai dengan speak-sepeak kecil dari Pak Nyoto yang memperkenalkan diri dan menyodorkan selembar kartu nama dari sakunya. Pertanyaan demi pertanyaan pun dilontarkan, diikuti dengan alunan tangan Hamdan yang sedang memegang bolpoint menggoreskannya ke secarik kertas yang dipungut dari dalam tasnya. Aku sesekali menimpali dengan kata-kata sekenanya, senyampang masih nyambung. Tawa-tawa kecil pun sedikit menyertai disela-sela pembicaraan itu.

Lama kemudian, kami diajak go around ke sekitar toko tersebut, sembari menyambung pembicaraannya sebelumnya. Sementara aku, sibuk mengambil foto stok barang dan aktivitas didalamnya sebagai kelengkapan dokumen.

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 dan terdengarlah suara adzan pertanda waktu dhuhur telah tiba. Kita pun pamit sejenak untuk menunaikan ibadah sholat. Eh….. ternyata musholla yang kita singgahi ternyata tidak menyediakan setetes airpun bagi kita untuk berwudlu. Akhirnya, kita urungkan sementara dan mencoba mencari musholla/masjid lain nantinya.

Kebetulan, sekitar lima belas menit toko ybs pun closing dan kita pun diajak kerumahnya yang terletak agak jauh dari kota ke arah jalan lintas selatan, menuju Kota Malang. Di lokasi tersebut ternyata rumahnya satu kompleks dengan pabrik yang menjadi salah satu usaha besarnya. Ybs menerapkan konsep management keluarga, yaitu mengikutsertakan anggota keluargannya kedalam anekaragam aktivitas usahanya dan harapannya juga bisa mengontrol dengan mudah aktivitas (khusus) pabrik dari jarak dekat serta tidak ingin menghilangkan nuansa kepentingan keluarga. So, rumah yang biasanya jauh dari lokasi kerja, tidak berlaku bagi ybs. Ybs lebih memilih menyatukan dunia kerja dengan dunia keluarga melalui satu konsep: One Location (Home & Office).

Begitu lama sudah kita berinteraksi dengan pengusaha ini. Tak terasa jam dinding di dalam ruang kerjanya berbisik mengatakan waktu sudah pukul setengah lima sore. Padahal, kita sebenarnya juga ada janji dengan pengusaha di daerah Situbondo. Ya, terpaksa mission kedua tersebut kita cancel.

Akhirnya, semua berkas sudah terkumpul, semua informasi sudah kita raih, kecuali makanan belum kita dapat (khan bulan ramadhan, lagi puasa bozzz…!). Kita pun segera pamit, berucap salam, naik ke mobil dan langsung go to Probolinggo lagi. Di perjalan kita sempat berhenti sejenak untuk sholat azhar dan istirahat sebentar untuk mengurangi rasa lelah.

Perjalanan pun berlanjut, kali ini aku yang mengemudi hingga sampai di Probolinggo. Tiba lagi di kota mangga, aku segera ambil lagi sepeda motor yang kutitipkan ke temanku. Lalu, secepatnya kita mencari lokasi untuk berbuka puasa. Kuajak Pak Nyoto dan Hamdan langsung menuju “PONDOK MBOK TE”., salah satu warung lesehan yang terkenal di Probolinggo. Aku sudah terbiasa dengan warung ini, soalnya teman-temannya sekerjaku di kantor yang lama acapkali mengadakan acara di situ. Lokasinya dibelakang kantor Polresta Probolinggo.

Sesampainya disana, kita disuguhi es buah sebagai takjil untuk membatalkan puasa kita seharian. Setelah menenggak segelas minuman dingin tersebut, sembari menunggu hidangan yang kita pesan siap saji, kita pun menunaikan sholat maghrib diruangan yang tersedia dibelakang kasir di warung itu.

Nah, akhitnya sajian untuk berbuka sudah tersedia diatas meja. Kontan kita langsung melahapnya sampai habis. Ada lalapan ayam goreng, gurami bakar dan tempe kadzu-salad, ditemani minuman jus mangga dan teh jahe panas.

Alhamdullillah…. Kita sudah selesai berbuka puasa. Thankz God atas riski yang Kau berikan, mudah-mudah barokah. Untuk Hamdan yang bayarin, moga-moga dapat riski pengganti yang skalanya lebih banyak lagi. Amin.

Usai sudah perjalanan kita kali ini. Kita segera menuju parkiran, aku kendarai sepeda motorku, sementara Pak Nyoto dan Hamdan naik ke mobil lagi untuk go back ke Kota Pasuruan. Selamat Jalan, bozzz…. Semoga sampai tujuan. See U Tomorrow ….

Aku pun melaju kendaraanku menuju rumah, diiringi lelampuan di sepanjang jalan kota yang tampak semakin indah. Tatanan kota yang rapi, menemaniku yang lagi sendiri di jalan. Probolinggo memang sudah berubah. Malamnya kotaku tercinta ini juga berbeda dengan sepuluh tahun yang lalu waktu aku masih SMU. More Beauty….!!!

Empat puluh menit berlalu, roda motorku telah masuk halaman rumah. Dan aku pun langsung cuci muka, lalu segera tidur nyenyak, karena malamnya harus bangun sahur dan come back ke Pasuruan. Welcome back to My adventure City! Good Luck…

Read More >>>

Blog Soundtrack



Show Chord Of Guitar !

DAPATKAN YANG KALIAN INGINKAN HANYA DI :
www.iniyangkumau.blogspot.com