Daging sapi adalah bahan baku produk makanan bergizi yang digemari oleh
banyak orang. Namun bagi beberapa golongan, daging sapi termasuk makanan
mewah yang tidak setiap saat dapat dinikmati.
Daging sapi memiliki nilai organoleptik spesifik yang sangat cocok untuk
berbagai macam masakan (olahan),oleh sebab itu masing-masing daerah
memiliki jenis resep daging sapi yang berbeda. Tidak hanya sebatas itu,
masing-masing daerah juga memiliki jenis potongan daging sapi yang
berbeda antara satu dengan lainnya.
Bagian paling utama dari potongan daging sapi adalah karkas, yaitu
potongan bagian tubuh sapi yang tidak termasuk bagian kepala, kulit,
ekor, ujung kaki, jeroan, dan darah. Secara umum, karkas dapat dibagi
ke dalam beberapa bagian, yaitu: bagian bahu, bagian punggung, bagian
dada-perut, bagian paha belakang dan bagian betis.
Bagian karkas yang utama disebut sebagai primal cuts (potongan utama), yang terdiri dari :
- Blade / Sampil
- Chuck Tender / Kijen
- Chuck / Sampil
- Sirloin / Striploin / Has luar / Lulur luar
- Cube Roll / Rib Eye Roll / Lulur Depan
- Tenderloin / Fillet / Has Dalam / Lulur Dalam
Potongan utama kemudian dibagi menjadi sub-primal cuts dan terkadang
sub-primal cuts dibagi lagi menjadi potongan ukuran porsi individual.
Setiap potongan daging memiliki karakteristik masing-masing yang
tentunya harus sesuai untuk tujuan penggunannya.
Blade/Sampil (untuk Segala Keperluan)
Pada karkas bagian bahu, terdapat beberapa macam daging, yaitu :
Blade/Sampil, yakni daging bagian bahu yang merupakan daging yang tebal,
dengan komposisi berat kurang lebih 5.5% dari berat karkas. Masyarakat
luas banyak yang belum mengetahui bahwa Blade merupakan bagian daging
yang cukup baik dan dapat dipakai untuk segala keperluan.
Blade dapat dikategorikan daging yang cukup empuk dengan struktur
serabut ototnya yang lurus. Hanya saja, perlu waktu yang lebih banyak
untuk membersihkan daging dari kulit luar. Blade dapat digunakan untuk
keperluan : rendang, sup, oseng-oseng, dan steak.
Chuck Tender / Kijen (Berdaging Tebal)
Chuck Tender/Kijen adalah bagian daging yang melekat pada Blade. Entah
mengapa justru namanya Chuck Tender dan bukan Blade Tender. Komposisinya
kurang lebih 0.9% dari berat karkas. Bentuknya seperti batu ulekan dan
terbungkus kulit luar yang tipis.
Apakah kata “tender” yang melekat pada Chuck Tender memang menunjukkan
keempukannya? Telah disebutkan bahwa Chuck Tender melekat pada Blade,
sehingga karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan Blade. Hanya saja,
kelebihan Chuck Tender adalah dagingnya tebal, tidak banyak lapisan
kulit luar keras/lemak tebal yang membungkusnya. Dari nilai ekonomisnya,
Chuck Tender lebih mahal dibandingkan dengan Blade dan Chuck. Chuck
Tender dapat dipakai untuk keperluan rendang, oseng-oseng, sup, dan
lain-lain.
Chuck / Sampil (Tidak Banyak Lemak)
Chuck di indonesiakan sebagai Sampil. Ini mungkin karena secara anatomi
berdekatan dengan Blade. Komposisi Chuck kurang lebih 4.8% dari berat
karkas. Chuck agak berbeda dengan Blade dalam hal posisi serabut
dagingnya. Posisi daging Chuck ada di bahu sampai ke arah leher,
berwarna merah pekat, tebal, dan terdiri dari sekelompok serabut daging
besar dan kecil yang saling berseberangan/melintang.
Karena banyak serabut otot yang saling berseberangan/melintang, Chuck
lebih alot bila dibandingkan dengan Blade. Namun, kelebihan Chuck dari
Blade adalah tidak terlalu banyak kulit luar/lemak permukaan yang tebal.
Chuck juga bisa dimanfaatkan untuk diolah menjadi rendang, sup,
oseng-oseng, dan lainnya.
Sirloin / Striploin / Has luar / Lulur luar (Cocok Bernilai Ekonomi Tingg)
Sirloin atau disebut juga striploin atau has luar atau lulur luar
merupakan bagian karkas ada di bagian punggung yang terkenal karena
banyak restoran yang dalam daftar menunya mencantumkan Sirloin Steak.
Mengapa Sirloin bisa dikatakan paling empuk dibandingkan dengan daging
lainnya? Karena bila dilihat anatominya, Sirloin terletak di bagian
punggung belakang sampai tulang rusuk No. 3 (dihitung dari tulang rusuk
belakang No. 0). Posisi ini merupakan bagian yang jarang digerakkan.
Karena komposisinya hanya 4.4% dari berat karkas dan tergolong daging
eksklusif, maka nilai ekonomisnya tinggi.
Masyarakat banyak yang salah kaprah saat membeli produk Sirloin. Banyak
yang meminta agar lemak permukaan Sirloin dibuang karena istilahnya
“tidak mau rugi” beli lemak. Mengapa Sirloin dijual dengan lemaknya ?
Karena lemak Sirloin diperlukan saat membuat steak. Saat membuat steak,
kita tidak perlu menggunakan minyak goreng tapi cukup dengan lemak
Sirloin yang akan meleleh dan melumasi grill (alat membuat BBQ). Lemak
daging akan membuat steak harum dan pada akhirnya lemak yang padat yang
tidak bisa meleleh lagi dipisahkan dan dibuang.
Cube Roll / Rib Eye Roll / Lulur Depan (Lebih Empuk dengan Lemak Intramuskule)
Cube Roll atau yang disebut juga Rib Eye Roll atau Lulur Depan merupakan
bagian karkas yang ada di bagian punggung yang secara sekilas bagian
ini mirip dengan Sirloin. Secara anatomi, Cube Roll diperoleh dari
tulang rusuk ke-4 s/d ke-8. Komposisinya bervariasi dari 1.7-2.8% dari
berat karkas. Bagaimana keempukan Cube Roll jika dibandingkan dengan
Sirloin ? Cube Roll juga dipakai luas untuk keperluan steak. Bila Cube
Roll dipotong melintang model steak, akan terlihat adanya butir-butir
lemak intramuskuler (lemak dalam jaringan otot).
Secara subyektif, beberapa kalangan tidak menyukai lemak intramuskuler
karena lebih menyukai daging yang lebih lean (tidak banyak lemak). Bagi
konsumen Jepang dan Korea, mereka menyukai daging Cube Roll karena
adanya lemak intramuskuler yang menandakan daging itu empuk. Secara
ekonomis, Cube Roll lokal lebih murah dibandingkan dengan Sirloin
sedangkan Cube Roll impor, nilai ekonomisnya lebih tinggi dari Sirloin.
Tenderloin / Fillet / Has Dalam / Lulur Dalam (Memiliki Keempukan Tingg)
Tenderloin atau disebut juga Fillet atau Has Dalam atau Lulur Dalam
adalah bagian karkas yang ada di bagian punggung yang merupakan daging
yang paling empuk dari seluruh bagian daging. Komposisinya 1.6% dari
berat kaskas. Bila dilihat pada gambar, Tenderloin terletak pada bagian
dalam tulang punggung belakang. Seperti halnya Sirloin, Tenderloin
berada di posisi yang sangat jarang digerakkan sehingga memberikan
keempukan yang tinggi. Karena keempukannya yang tinggi, Tenderloin hanya
boleh dimasak dalam waktu cepat (Short Time Cooking). Metode masak yang
lama (Long Time Cooking) akan menyebabkan Tenderloin hancur. Tenderloin
secara eksklusif digunakan untuk steak atau dioseng cepat.
Bagian-Bagian Daging Lainnya :
Rump / Tanjung
Rump / Tanjung adalah bagian pinggang sapi yang dilapisi oleh lemak yang
cukup tebal, bisa dipotong lagi menjadi rump steak. Daging tanjung
termasuk jenis daging yang lunak. Tanjung bisa dipanggang, digrill atau
dibroil, digoreng atau diungkep. Jika diiris tipis-tipis bisa juga
dipakai untuk oseng.
Knuckle /Inside / Kelapa
yakni bagian daging sapi yang bdiambil dari paha belakang bagian atas
yang letaknya ada di antara daging penutup dan juga daging gandik.
Lazimnya jenis daging yang ini dioleh menjadi cornet, sate, sop,
casserole, rawon dan lain-lain.
Shin Shank / SengkelShank atau Shin atau sengkel (dari bahasa Belanda Schenkel yang berarti bagian depat atas kaki). Merupakan daging yang terdapat di bagian atas betis sapi. Potongan daging ini tidak lunak, dan bisa dibuat menjadi kari, sop, digiling untuk dijadijan daging cincang yang tidak begitu berlemak.
Silver Side / Gandik
Bagian ini berasal dari belakang sapi paling luar juga paling dasar.
Daging jenis ini banyak diolah menjadi bistik, dendeng balado, abon sapi
dan lain-lain.
Topside / Round / Daging Penutup
Bagian ini terletak di bagian paha belakang hingga mendekati pantat.
Potongan daging bagian ini cukup tipis tapi liat dan tidak banyak
mengandung lemak. Daging ini biasanya diolah menjadi daging topping
pizza, bistik, rendang, dendeng, abon, bakso dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar