Malam ini stand Dunia Unyil yang biasanya menjual berbagai macam aneka roti dan minuman ringan yang berada di stand paling depan dari Diva Swalayan akan ditutup untuk selamanya karena masa kontraknya selama 1 tahun 6 bulan telah habis pada hari ini dan (Hendra Adinata) sang empunya Stand Dunia Unyil nggak memperpanjang lagi masa kontraknya. Padahal dilihat dari pelanggannya setiap hari yah lumayan rame karena lokasinya yang tepat berada di bagian paling depan Diva Swalayan.
Besok rencananya para karyawan akan mulai packing peralatan untuk memasak roti serta perlengkapan lainnya seperti piring, gelas, sendok dan lain-lain.
Sungguh amat disayangkan jika stand Dunia Unyil ini terpaksa harus ditutup mengingat semangat dari para karyawannya yang selalu kompak dan tak mengenal lelah dalam bekerja meskipun hanya terdiri dari 6 orang, diantaranya :
Namanya Ciamik anak Asembagus Kraksaan tapi teman-teman disini biasa memanggilnya dengan Amik.
Memang dari namanya saja sudah terdengar lucu karena berasal dari bahasa mandarin yang berarti bagus/baik/sempurna (apa aja wis aku lupa, pokoknya inti dari kata itu hasil akhirnya memuaskan).
Jabatannya di Unyil adalah sebagai kasir. Jadi biasanya kalau aku ada keperluan ama Amik nggak usah bingung cari-cari lagi karena kerjaannya cuma duduk manis di meja kasir nunggu costumer bayar.
Hampir dipastikan tiap malam dia selalu sibuk ngitung setoran karena cuma dia satu-satunya yang menjadi kasir di stand Dunia Unyil.
Namanya Ali Murfi anak Patokan Kraksaan. Dia biasa dipanggil dengan Opik (biasalah nama gaul gitu loh kata anaknya??).
Dia bertugas di bagian produksi pembuatan roti. Tugasnya di stand Dunia Unyil adalah membuat cetakan adonan roti dan menjaga adonan roti dari mentah sampai yang sudah siap dipanaskan dan dimasukkan ke dalam oven serta menjaganya agar tidak kepanasan alias gosong.
Karyawan diatas namanya Hendrik anak Paiton. Kalian semua sudah tentu tahu kan dimana Paiton itu?
Yup,benar banget, Paiton adalah tempat dimana penghasil listrik terbesar yang memasok sebagian besar energi listrik ke wilayah Jawa dan Bali. Jadi kalo misalnya PLTU tersebut kena serangan bom dari Alm.Amrozy sudah pasti pulau Jawa dan Bali akan dilanda kegelapan di malam hari.
Dia juga bekerja dibagian produksi yang menangani bagian peralatan. Jadi dia paling rajin beres-beres peralatan dan bersih-bersih dapur gitu...
Namanya Khairul anak Besuk dekat dengan rumahku karena masih termasuk desa tetangga. Dia bekerja dibagian customer service dan minuman ringan seperti milo,orange juice,kopi dll.
Anaknya memang kalem dan mudah bergaul jadi cocok sekali dengan jabatannya selama ini.
Namanya Mukhtar Indra anak Patokan Kraksaan yang masih tetangga dengan Opik. Dia biasa dipanggil dengan panggilan Adib.
Jabatannya juga dibagian produksi tepatnya bagian timbang-menimbang bahan baku untuk roti.
Jadi jika teman-teman semua pengen tahu komposisi bahan untuk membuat adonan roti yang tepat tanya aja ke Adib (Adib memang AJIIIIB.....!!!)
Namanya Oktofa anak Patokan (belakangnya Penjara tapi bukan yang punya penjara loh!!!). Biasa dipanggil dengan Tofa. Aslinya dia berasal dari Gunung Kawi-Malang tentunya kalian udah tahu ke Gunung Kawi kan? Kalau nggak tahu ya tanya aja ke Tofa karena dia satu-satunya juru kunci yang masih tersisa sekarang (hahahaha.....!!!) Tapi berhubung Dunia Unyil kekurangan karyawan jadi dia di impor jadi TKI dari gunung tetangga sana,hehehe...
Jabatannya dibagian produksi juga lebih tepatnya bagian lipat-melipat roti yang masih mentah dan
Finishing roti yang sudah jadi. (wah telaten amat yah...!!!)
(
Jika tugas masing-masing udah selesai mereka juga tak canggung-canggung membantu rekannya yang masih sibuk dengan tugasnya, hal inilah yang membuat aku salut terhadap mereka.
Jika semua tugas udah selesai dikerjakan baru waktunya untuk bersantai ria, seperti foto diatas saat Tofa sedang menikmati roti yang cetakannya rusak.
Roti-roti ini adalah hasil karya anak stand Dunia Unyil (silahkan dicicipi yah...!!??)
(
Yang satu ini memang beda dari yang lain karena dia adalah sang manajer dari Stand Dunia Unyil yang sedang meratapi nasib Dunia Unyil yang terpaksa gulung tikar gara-gara banjir kale yah...??? (soalnya di halaman Diva sering banjir akibat kurangnya saluran pembuanngan air yang kadang mampet)
Biasanya dia (Hendra) datang ke Diva satu bulan sekali untuk membayar gaji para karyawan. Di foto atas dia tampak sedang memberikan instruksi kepada para karyawannya tapi aku nggak tahu instruksi apaan yang sedang ia berikan,hiks...
Dihari-hari terakhir ini mereka menyempatkan diri untuk mengabadikan moment-moment bersama yang takkan pernah kan terulang lagi, moment dimana Dunia Unyil akan tutup buku untuk selamanya...
Dan yang terakhir adalah foto bersama antar sebagian karyawan Diva yang sudah akrab dengan karyawan Dunia Unyil.
Dari kiri ada Aziz (PK Diva), Arip (Cleaning Service), Amik (Dunia Unyil), Doni (PK Diva), Opik (Dunia Unyil), Tofa (Dunia Unyil), Hendrik (Dunia Unyil), Adib (Dunia Unyil), Bass (Editor Planet Foto), Khaerul (Dunia Unyil) dan Tono (Editor Planet Foto). Tapi sayang fotoku kok malah nggak ada yah...
Selamat tinggal Dunia Unyil dan sampai jumpa teman-teman semua, tanpa kalian SAFA Media seakan jadi sepi nih...