Umar, maula Ghufra berkata, "Ketika orang-orang Yahudi melihat Rasulullah SAW banyak menikahi wanita, maka mereka berkata, 'Lihatlah orang itu (Rasulullah SAW), yang tidak terpuaskan oleh makanan. Dan demi Allah, dia hanya tertarik kepada wanita!' Mereka benci Nabi SAW karena jumiah istrinya yang banyak dan mereka mencela beliau atas hal itu, dengan mengatakan, 'Jika dia memang Nabi, dia tidak akan mempunyai keinginan terhadap wanita.' Di antara mereka, yang paling hebat mencela Nabi SAW adalah Huyay bin Akhtab.
Allah membuktikan kedustaan mereka, dan memberitahukan kepada mereka tentang karunia Allah kepada RasulNya. Dan kedudukannya yang tinggi di sisi Allah ta'ala. Allah berfirman,
'Ataukah mereka dengki kepada manusia karena karunia yang telah Allah berikin kepada manusia itu?'(QS 4: 54)
Siapa yang mengamati kehidupan Rasulullah SAW, tentu dapat mengetahui dengan pasti, bahwa perkawinan beliau dengan sekian banyak wanita ini, justru pada masa-masa akhir hidup beliau, setelah melewati 30 tahun bertahan bersama wanita yang lebih tua, yaitu Khadijah, tentu berkesimpulan bahwa perkawinan beliau ini tidak sekedar didorong gejolak kepuasan, tetapi ada berbagai tujuan yang hendak diraih dengan perkawinan tersebut. Tujuan yang dapat diketahui, dari menikahi Aisyah dan Hafshah, putri sahabat kental Rasulullah SAW, Abu Bakar dan Umar ra., dan mengapa beliau menikahkan putri beliau, Fathimah dengan Ali bin Abu Thalib, menikahkan Ruqayyah dan disusul Ummu Kultsum dengan Utsman bin Affan, mengisyaratkan bahwa beliau ingin menjalin hubungan yang sangat erat dengan keempat orang tersebut, yang dikenal paling banyak berkorban untuk agama.
Di antara tradisi bangsa Arab ialah menghormati hubungan besan. Menurut anggapan mereka, mencela dan memusuhi besan adalah suatu aib. Maka dengan menikahi beberapa wanita yang menjadi Ummahatul Mukminin, Rasulullah SAW ingin menghilangkan permusuhan dan memadamkan api kemarahan beberapa kabilah terhadap Islam. Setelah Ummu Salamah dari Bani Makhzum, yang sekampung dengan Abu Jahl dan Khalid bin Walid, dinikahi oleh Rasulullah SAW, hal itu membuat sikap Khalid bin Walid tidak seganas sikapnya ketika di Uhud. Bahkan akhirnya ia pun masuk islam. Begitu pula Abu Sufyan yang tidak berani bermusuhan dengan Nabi SAW, setelah Nabi SAW menikahi putrinya, Ummu Habibah. Begitu pula setelah beliau menikahi Juwairiyah dan Shafiyah, maka Bani Musthaliq dan Bani Nadhir, tidak lagi melancarkan permusuhannya. Bahkan Juwairiyah merupakan wanita yang paling banyak mendatangkan barakah bagi kaumnya. Setelah dia dinikahi Rasulullah SAW, para sahabat membebaskan seratus keluarga dari kaumnya.
Allah membuktikan kedustaan mereka, dan memberitahukan kepada mereka tentang karunia Allah kepada RasulNya. Dan kedudukannya yang tinggi di sisi Allah ta'ala. Allah berfirman,
'Ataukah mereka dengki kepada manusia karena karunia yang telah Allah berikin kepada manusia itu?'(QS 4: 54)
Siapa yang mengamati kehidupan Rasulullah SAW, tentu dapat mengetahui dengan pasti, bahwa perkawinan beliau dengan sekian banyak wanita ini, justru pada masa-masa akhir hidup beliau, setelah melewati 30 tahun bertahan bersama wanita yang lebih tua, yaitu Khadijah, tentu berkesimpulan bahwa perkawinan beliau ini tidak sekedar didorong gejolak kepuasan, tetapi ada berbagai tujuan yang hendak diraih dengan perkawinan tersebut. Tujuan yang dapat diketahui, dari menikahi Aisyah dan Hafshah, putri sahabat kental Rasulullah SAW, Abu Bakar dan Umar ra., dan mengapa beliau menikahkan putri beliau, Fathimah dengan Ali bin Abu Thalib, menikahkan Ruqayyah dan disusul Ummu Kultsum dengan Utsman bin Affan, mengisyaratkan bahwa beliau ingin menjalin hubungan yang sangat erat dengan keempat orang tersebut, yang dikenal paling banyak berkorban untuk agama.
Di antara tradisi bangsa Arab ialah menghormati hubungan besan. Menurut anggapan mereka, mencela dan memusuhi besan adalah suatu aib. Maka dengan menikahi beberapa wanita yang menjadi Ummahatul Mukminin, Rasulullah SAW ingin menghilangkan permusuhan dan memadamkan api kemarahan beberapa kabilah terhadap Islam. Setelah Ummu Salamah dari Bani Makhzum, yang sekampung dengan Abu Jahl dan Khalid bin Walid, dinikahi oleh Rasulullah SAW, hal itu membuat sikap Khalid bin Walid tidak seganas sikapnya ketika di Uhud. Bahkan akhirnya ia pun masuk islam. Begitu pula Abu Sufyan yang tidak berani bermusuhan dengan Nabi SAW, setelah Nabi SAW menikahi putrinya, Ummu Habibah. Begitu pula setelah beliau menikahi Juwairiyah dan Shafiyah, maka Bani Musthaliq dan Bani Nadhir, tidak lagi melancarkan permusuhannya. Bahkan Juwairiyah merupakan wanita yang paling banyak mendatangkan barakah bagi kaumnya. Setelah dia dinikahi Rasulullah SAW, para sahabat membebaskan seratus keluarga dari kaumnya.
10 comments:
Sorry ya, tapi saya tidak melihat alasan yang cukup tepat untuk "membenarkan" multi marriage. Kalau memang alasannya adalah mempererat persaudaraan, kenapa tidak menikah dengan 1000 wanita?
I'm not a muslim but i'm not disgracing muslim;
Thanks,
FX Yoza,
Aku tidak merasa pelik dengan komen kamu kerana kamu non-muslim iaitu kamu tidak beriman kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW.
Kami orang Islam mesti yakin atas setiap yang datang dari Allah dan NabiNya tanpa perlu merujuk kepada logik akal. Akal kita tak dapat menjangkau setiap perkara. Hanya mampu menduga-duga sahaja.
Sedangkan Allah adalah pencipta manusia. Allah tahu apa yang baik atau buruk untuk manusia ciptaanNya. Untuk keselamatan manusia, Allah beri agama dan untuk amal agama, Allah hantar Nabi untuk tunjuk kepada manusia cara mengamalkan agama supaya manusia selamat di dunia dan di akhirat.
Asssalamu'alaikum.wr.wb
aku sependapan dengan sudara Azharjaafar.ilmu yang kita miliki tidak akan mampu menandingi ilmu Allah.Cuma yang sangat mengganggu aku kenapa orang non muslim masuk ke forum ini?
Assalamu'alaikum wr.wb.
Islam sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin mempelajarinya, termasuk nonmuslim. Bagi orang2 (nonmuslim) yang berfikir pasti akan mendapatkan hidayah dari Allah SWT untuk menjadi seorang muslim. insya Allah.
Pada zaman Rasulullah SAW dan sebelumnya, termasuk zaman nabi isa 'alaihissalam, banyak kaum lelaki yang memiliki lebih dari seorang istri/wanita, ada yang memiliki ratusan wanita bahkan 1000 wanita, termasuk servant/slave wanita yang dimiliki lelaki itu. Memiliki begitu banyak istri/wanita tentu sangatlah susah untuk membina dan menafkahi anak2 dan istri2 mereka. Inilah kenyataan yang terjadi pada zaman itu. Adanya hadits Rasulullah SAW yang membatasi seorang lelaki di sunnahkan memiliki istri tidak boleh lebih dari 4 orang wanita adalah solusi untuk kondisi yang saya sebut diatas. pada masa sekarang, hadist Rasulullah SAW ini juga merupakan solusi bagi salah satu case yaitu bagi lelaki yang memiliki hasrat yang "lebih" terhadap wanita. memilih berzina/dosa atau mengikuti sunnah Rasullullah SAW? bagi muslim yang taat tentu akan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. tapi tentunya ada syarat2 yang harus dipenuhi oleh lelaki yang ingin mengikuti sunnah Rasulullah SAW tersebut, yakni memiliki kemampuan untuk menafkahi dan berlaku adil. kalau tidak mampu maka ada ancaman dari Allah SWT. Mudah2an bermanfaat. Jazakumullah.
tak sangka akan jumpa gak artikel camni. selama ni ingatkan benda ni hanya bermain di benak fikiran aku seorang.
sebagai seorang yang berusaha dekatkan diri kepada Allah ikut sunnah nabi, aku merasa sedih bila menumpu pada jumlah isteri baginda. sering timbul perasaan syak kepada baginda dan itu membuatkan aku sedih, kerana aku bukan orang yahudi atau nasrani. jikalau mereka melaung "muhammad kaki perempuan" dengan sayugianya, aku menangis berhari-hari "mengapakah muhammad dengan ramai perempuan" kerana salah satu ukuran utama moral seorang lelaki adalah sejauh mana kesetiaannya pada isterinya; sedangkan muhammad berkahwin dengan ramai wanita, bahkan yang jauh lebih muda, walaupun janda,tiada bezanya... muda tetap muda.
jadi aku sedih, menangis kerana boleh timbul perasaan syak sebegini. maka terlintaslah hasutan bisikan seperti "mengapakah lelaki yang tidak setia pada isterinya boleh diangkat menjadi lelaki termulia"
bila timbul syak terhadap pesuruh Allah, maka timbullah syak kepada Allah. maka terlintaslah di fikiran soalan2 spt kenapa Allah sering melebihkan lelaki dalam segala-galanya sehingga wanita boleh dikahwini lebih dari satu.
aku tak ingin kufur, jadi perkara ini membuatkan aku terlalu sedih hingga mengalami tekanan jiwa walau bukan tahap serius. akhirnya apa yang aku lakukan untuk terus beriman dan beramal hanyalah "don't think about it" dan meyakini bahwa nabi menikahi wanita-wanita tersebut langsung bukan atas dasar syahwat disamping tidak memandang rendah pada wanita, bukan mcm laki-laki jahat yang anggap wanita barang koleksi syahwat. hanya ini aku bisikkan pada diri supaya dapat terus beriman pada Allah dan kerasulan baginda.
note: (perkataan "bukan sekadar syahwat" di dalam artikel seolah2 menunjukkan syahwat masih menjadi tujuan disamping yang lain, jadi aku guna ayat "langsung bukan syahwat" untuk mengecualikannya)
Subhanallah ! izin copas ke blog saya dan buat bacaan ya ^^ syukron.
Waalaikumussalam. Perkara macam tu biasa berlaku. Tambahan pula kita x sezaman dengan nabi dan x mengenali nabi dengan lebih dekat.
Ada banyak sebab kenapa nabi berkahwin ramai. Malah sebenarnya, nabi itu dipinang dan seperti perkahwinan baginda dengan s Khadijah, s Hafsah dan s Aishah RA. Ada kala perkahwinan baginda atas sebab arahan daripada Allah. Arahan inilah yang kita x dapat rungkaikan. Kerana hanya Allah yang maha mengetahui sebabnya. Kita sebagai manusia yang dikurniakan akal, hanya mampi merumuskan sebab2 tersendiri perkahwinan Rasulullah SAW dengan isteri yang ramai. Seperti contoh diatas.
Seperti juga sebab kenapa Allah menyuruh kita solat 5 waktu pada masanya. Bukqn 10 waktu misalnya dan semuanya boleh dijamakkan dalam satu masa. Sebabnya x dirungkaikan oleh Allah. Cuma sebagai manusia yang berakal kita boleh membuat kesimpulan sendiri berdasarkan kebijaksanaan Allah yang maha mengetahui dan keperibadian Rasulullah SAW yang tinggi.....
Mustahil sesiatu perkara itu Allah lakukakn sia2. Begitu juga mustahil bagi nabi Muhammad yang mulia berkahwin atas sebab nafsu....
Konklusinya, Allah melakukan semua ini antara sebabnya untuk menguji keimanan kita kepada Allah adakah Allah cipta atau lakukan sesuatu itu sia2, x bermanfaat dsb dan juga keimanan kepada Rasulullah adakah baginda itu benar2 seorang nabi etc. Yang pentingnya, beriman kepada Allah dan RasulNya merupakan antara 2 rukun iman yang wajib dipercayai....
(perkahwinan nabi dengan s Zainab binti Jahsh antara sebabnya nak merubah tradisi arab jahiliyah yabg x boleh berkahwin antara bapa dengan isteri kepada anak angkatnya)
Wallahu a'lam
FX Yoza said...
Sorry ya, tapi saya tidak melihat alasan yang cukup tepat untuk "membenarkan" multi marriage. Kalau memang alasannya adalah mempererat persaudaraan, kenapa tidak menikah dengan 1000 wanita?
I'm not a muslim but i'm not disgracing muslim;
Thanks,
September 10, 2009 at 10:14 PM
Dasar comentarnya orang kafir laknatullah
Jika memang tujuan Rasulullah SAW menikahi lebih dari satu istri adalah karena syahwat, pastinya dia tidak akan menolak zinnah, mengutuk yg melakukannya, dan menghukum pelakunya...
Lgpula, rasulullah SAW mlakukan multi-marriage tdk menghinakan kaum wanita ko, dan dia jg ga melarang bagi siapa saja yg hanya ingin punya 1 istri. Kalo ada larangan seperti itu, itu baru namanya ga beres. Tpi buktinya ga ada larangan bgitu.
Bagi antum yg hanya ingin punya 1 istri, tidak ada larangan ko..
Krena yg terhitung ibadah disini kan NIKAHnya..
Semua bagus jawabnya. Tp yg lebih penting lg ada lah bahwa itu perintah Allah dlm Alquran. Kl kita percaya Alquran adalah kebenaran yg datang dr Allah (perhatikan cara penyampaian ayat2 dlm Alquran sangat lah luar biasa, beda dgn Alkitab yg juga pernah saya baca) kita juga harus percaya dgn semua isinya bahwa itu benar2 dr Allah. Allah Maha Tau yg kita, nabi2, jin serta malaikat tidak tau. Allah pasti punya alasan utk perintah itu. Kl yg non muslim yg masuk gak papa, biar tau kl nabi2 itu adalah manusia yg sebenarnya, sebagaimana baginda Muhammad SAW dan JANGAN KAU TUHANKAN NABIMU. Nabi Sulaiman (Salamon) malah istrinya 1000 kenapa non muslim gak permasalahkkan? Padahal mereka akui juga sbg nabi. Semua itu cuma karena mereka benci Islam sehingga cari2 kesalahan baginda Muhammad SAW, padahal Allah mengatakan itu rezeki. Dan yg pasti apabila benci Islam dan Muhammad, berarti benci kepad penciptanya sendiri yaitu Allah SWT. Maka celakalah mereka yg benci kepada baginda rasul SAW (kekasih Allah) karena berarti mereka juga benci kepada Allah. Dan neraka jahannam lah buat mereka.
Post a Comment