Pada kesempatan ini penulis akan menyajikan beberapa tempat yang patut di kunjungi apabila kita berjalan-jalan ke propinsi sumatera utara. Ada beberapa tempat yang sangat indah dan menarik yang patut di jadikan referensi untuk mengisi pembendaharaan tempat-tempat yang bagus untuk di kunjungi yang juga sangat pas untuk mengisi liburan anda apabila ingin menikmati panorama alam khususnya yang tersedia di propinsi sumatera utara.
Sumatera utara adalah propinsi yang terletak di ujung pulau sumatera yang memiliki 4 kabupaten yaitu Kota Medan,Kabupaten Deli Serdang,Kabupaten karo dan Kabupaten Samosir. Pada kesempatan ini penulis akan memaparkan tiap-tiap kabupaten yang memiliki tempat-tempat pariwisata yang memiliki keindahan tersendiri yang patut kita jadikan referensi untuk di kunjungi apabila ingin melancong ke sumatera utara.
Untuk itu saya akan mengurutkan tempat-tempat pariwisata berdasarkan kabupaten,di antaranya :
1. Kota Medan
a. Istana Maimun Istana Maimun merupakan suatu bangunan tua yang berada di jalan Brigjen Katamso,Medan,Sumatera Utara yang di jadikan ikon sebagai tempat pariwisata. Pada awalnya Maimun di tulis dengan nama Maimoon kemudian di ganti dengan nama Maimun dan tempat ini merupakan Istana Sultan Deli. Istana Maimun ini sengaja di desain dengan kombinasi warna-warna yang di desain sedemikian rupa agar terlihat megah yang terdiri dari warna kuning,warna kerajaan,sekaligus warna khas melayu. Istana Maimun didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli, Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888, Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 m2 dan 30 ruangan.
Istana Maimun menjadi tujuan wisata bukan hanya karena usianya yang tua, namun juga desain interiornya yang unik, memadukan unsur-unsur warisan kebudayaan Melayu, dengan gaya Islam, Spanyol, India dan Italia, namun sayang keadaanya kurang terurus sekarang. Jika kita melewati tempat ini pada sore hari, kita bahkan bisa melihat anak-anak bermain sepak bola di halaman istana ini.
Istana Maimun merupakan salah satu kebanggaan Kota Medan yang memiliki lokasi yang mudah di jangkau oleh masyarakat umum baik melalui Bandara Polinia (sekitar 10 Km) maupun dari Pelabuhan Belawan (sekitar 28 Km). bangunan bersejarah ini di buka untuk umum mulai pukul 08:00 sampai pukul 17:00.
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja, meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 - 2000), namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh. Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut, bahkan menjadi salah satu keunikan sejarah Islam masyarakat Melayu di Sumatera maupun di Malaysia. Masjid ini merupakan salah satu peninggalan Sultan Ma’moen Al Rasyid Perkasa Alam - penguasa ke 9 Kerajaan Melayu Deli yang berkuasa 1873 - 1924 . Masjid Raya Al- Mashun sendiri dibangun tahun 1906 diatas lahan seluas 18.000 meter persegi, dapat menampung sekitar 1.500 jamaah dan digunakan pertama kali pada hari Jum’at 25 Sya’ban 1329 H ( 10 September 1909).
Masjid ini banyak di kunujungi oleh para wisatawan lokal maupun asing baik sekedar jalan-jalan dan melihat ornamen-ornamen yang terdapat di sekitar masjid maupun di dalam masjid juga beribadah di dalam masjid.
Keindahan masjid ini terletak pada nilai ornamen-ornamen yang berada di dalam masjid juga taman yang berada di sekitar masjid yang menambah keindhan masjid ini.
2. Kabupaten Deli Serdang
a. Air Terjun Dwi Warna Air terjun ini memiliki kekhasan yaitu memiliki dua warna pada airnya yaitu warna biru kehijau-hijauan karena adanya pembiasan dari matahari. Air terjun ini berada di pedalaman hutan sibolangit yang masih asri dan jauh dari keramaian kota. Air terjun ini memiliki ketinggian 100 m lebih,warna airnya yang kebiru-biruan membuat mata menjadi sejuk dan tak ingin pulang, begitu juga dengan airnya yang dingin dan menyegarkan membuat kian betah berlama-lama di dalamnya. Nikmati kesegaran air terjun ini pada saat kita mandi dan sejauh mata memandang kita akan di sajakan pemandangan yang eksotik di sekitar air terjun.
3. Kabupaten Karo
Kecamatan Berastagi adalah tujuan wisata utama di Tanah Karo yang terletak di ketinggian sekitar 4.594 kaki dari permukaan laut dan dikelilingi barisan gunung-gunung, memiliki udara yang sejuk dari hamparan perladangan pertaniannya yang indah, luas dan hijau. Brastagi merupakan daerah tujuan wisata yang memiliki fasilitas lengkap di Tanah Karo, seperti hotel berbintang, restoran, golf dan lain-lain sampai kepada hotel yang tarifnya relatif dapat terjangkau. Brastagi juga dikenal dengan julukan kota Markisa & Jeruk Manis. Dari kota Markisa & Jeruk Manis Berastagi, para pengunjung akan menikmati pemandangan yang indah ke arah pegunungan yang masih aktif, yaitu gunung Sibayak dan gunung Sinabung.
Cukup dengan perjalanan 3 sampai 4 jam ke hutan di Gunung Sibayak untuk melihat kekayaan alam baik flora maupun fauna. Selain buah - buahan, Berastagi juga terkenal sebagai penghasil berbagai jenis sayur - sayuran, buah - buahan dan bunga - bunga. Di kota ini sering diselenggarakan beberapa even pariwisata, seperti Pesta Bunga Buah dan Festival Kebudayaan Pesta Mejuah-juah yang diadakan setiap tahun. Tanah Karo memiliki tradisi yang turun temurun dilakukan yaitu Kerja Tahun yang diselenggarakan setiap tahun oleh orang-orang Karo yang tinggal di daerah ataupun yang sudah merantau.
4. Kabupaten Samosir
Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut. Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya. Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu. Bukti-bukti yang ditemukan, memperkuat dugaan, bahwa kekuatan letusan dan gelombang lautnya sempat memusnahkan kehidupan di Atlantis.
Keindahan Danau toba bisa di rasakan pada saat kita menaiki kapal yang di sediakan di tempat wisata karena danaunya yang tenang juga airnya yang kebiru-biruan menambah daya tarik tersendiri yang dimiliki danau toba. Saat ini pemerintah menggalakkan pesta danau toba yang bertujuan untuk menarik wisatawan lokal maupun asing untuk berpartisipasi dalam ajang pesta danau toba. Kegiatan dirangkai dengan pagelaran tari "Si Pitu Sawan" dipersembahkan 9 dara manis dari Sanggar Yayasan Pusuk Buhit pimpinan Prof Sorimangaraja Sitanggang. Tari "Si Pitu Sawan" dikatakan biasanya digelar dalam berbagai acara adat bertujuan membersihkan ( mensucikan ) hati manusia.
Kemudian pegelaran Tortor (tari-red) "Tunggal Panaluan" (tonggak sakti ) dipersembahkan sanggar tari Girsang Sipanganbolon binaan W Hamonangan Sirait, tidak kalah menarik mendapat applaus dari pengunjung. Nikmati panorama danau toba dan keindahan pulau samosir yang di dalamnya tersimpan keindahan dan kesenian berbaur menjadi satu.
Kemudian pegelaran Tortor (tari-red) "Tunggal Panaluan" (tonggak sakti ) dipersembahkan sanggar tari Girsang Sipanganbolon binaan W Hamonangan Sirait, tidak kalah menarik mendapat applaus dari pengunjung. Nikmati panorama danau toba dan keindahan pulau samosir yang di dalamnya tersimpan keindahan dan kesenian berbaur menjadi satu.