Tasawuf dalam Islam merupakan jantung spiritual agama. Untuk mengetahui keindahan agama, maka lihatlah tradisi esoterik atau spiritualitasnya. Begitu pun dengan Islam, tengoklah tasawuf untuk mencecap keindahannya.
Salah satu tokoh dan guru spiritual Islam terbesar adalah Ibn ‘Arabī. Lantaran keagungan tingkat spiritualitasnya, dia disematkan gelar Syaikh al-Akbar (Mahaguru) dan Muhyiddīn (Yang Menghidupkan Agama). Ibn ‘Arabī dilahirkan pada 28 Juli 1165 di Andalusia, Spanyol, dan meninggal di Damaskus pada 1240. Ibn ‘Arabī merupakan Sufi yang kesohor atas kebesarannya sekaligus kontroversinya. Ada dua tema besar dari visioner sufistiknya yang sampai sekarang menjadi penelitian dan perdebatan, yaitu Wahdat al-Wujūd (Kesatuan Wujud) dan Wahdat al-Adyan (Kesatuan Agama-Agama). Untuk masa sekarang, ada satu lembaga penelitian berskala internasional yang khusus mencurahkan penelitian soal Ibn ‘Arabi, yaitu The Muhyiddin Ibn ‘Arabi Society.
Betapapun, untuk mengetahu lebih detail soal biografi Ibn ‘Arabī Anda bisa melihat di laman Penerbit Anqa dan The Muhyiddin Ibn ‘Arabi Society atau Stanford Encyclopedia of Philosophy entri Ibn ‘Arabī, pada tulisan ini kali saya sekadar berbagi salah tulisan Syaikh al-Akbar, yaitu Syajarat al-Kawn, saya unggahkan dalam dua bahasa, Arab dan Indonesia (Diterjemahkan oleh Deddy Djuniardi).
Syajarat al-Kawn? Apakah isinya? Langsung saja download atau unduh, yah.
Catatan:
Jangan lupa, alasan saya mendistribusikan kedua buku itu adalah soal penyebaran ilmu pengetahuan. Jadi, mohon jika Anda ikut mendistribusikan kedua buku ini tidak untuk tujuan komersial.