Tampilkan postingan dengan label Glosari. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Glosari. Tampilkan semua postingan

P untuk Peradaban | Glosari

Diposting oleh FilsafatKonseling on 8.27.20108.25.2010

Peradaban adalah sejarah pendominasian dan penundukkan atas alam dan perempuan. Peradaban adalah suatu demarkasi nilai berdasarkan olahan material dan pembagian kerja. Nilai tersebut yang mengotakkan manusia ke dalam kotak kemajuan dan kotak keterbelakangan. Peradaban merupakan satu alat pemenggal cara pandang organistik lantaran menempatkan sebagian manusia sebagai pusat segala hal (solipsistik). Peradaban melanggengkan nilai kuasa yang ditawarkannya dengan cara mendomestifikasi sedemikian rupa; alam, manusia, terutama perempuan, dan hewan merupakan objek domestifikasi. Peradabanlah yang menjadikan manusia sebagai satu-satunya spesies yang mendomestifikasi sesama spesiesnya.

Dalam perkembangan mutakhirnya, peradaban tertentu bisa digunakan sebagai pendulangan sikap heroik atas masalalu yang dihadirkan sedemikian rupa untuk melampaui peradaban lain. Dengan demikian, peradaban merupakan relasi sosial sekaligus kekuasaan. Peradabanlah yang membuat masyarkat adat menjadi tidak luhur lantaran dari kacamata peradaban masyakarat adat merupakan kelompok tertinggal. Peradaban juga yang membuat manusia rela bekerja bukan untuk dirinya sendiri, melainkan orang lain. Peradaban juga yang menumbuhkan rasa permusuhan atau rasa kelainan terhadap alam dalam diri manusia
Baca selengkapnyaP untuk Peradaban | Glosari

N untuk Nasionalisme | Glosari

Diposting oleh FilsafatKonseling on 8.27.20108.25.2010

Nasionalisme adalah menembak kepala ibumu sendiri jika ideologi ibumu bertentangan dengan ideologi penguasa, selain ia merupakan sesuatu yang terbayangkan.
Baca selengkapnyaN untuk Nasionalisme | Glosari

S untuk Siswa | Glosari

Diposting oleh FilsafatKonseling on 8.27.20108.25.2010

Siswa adalah calon dan agen kapitalis masa depan. Siswa bersekolah untuk dididik sebagai manusia terampil supaya andal dalam mengakumulasikan kapital, baik itu kapital miliknya atau kapital orang lain. Siswa yang gagal dalam mendapatkan kerja, maka seorang siswa akan dianggap gagal, meski siswa itu cemerlang dalam prestasi sekolah.
Baca selengkapnyaS untuk Siswa | Glosari

M untuk Manusia | Glosari

Diposting oleh FilsafatKonseling on 8.27.20108.25.2010

Manusia dalam logika akumulasi kapital sebagaimana landasan relasi masyarakat kontemporer yang kita jalani merupakan objek ekonomis. Dalam evolusi kultural ekonomis pada tingkat sekarang, nilai ekonomis tidak melulu membrojol dari aktivitas kerja, melainkan hasrat dan citraan akan hasrat manusia itu sendiri. Lupakan konsep manusia sebagai pencipta sejarah, juga konsep lainnya seperti homo simbolik, homo faber, homo ludens, zoon politicon, binatang bernalar; kecuali satu konsep: manusia adalah objek iklan. Manusia yang tidak dapat dijadikan objek iklan adalah bukan manusia.
Baca selengkapnyaM untuk Manusia | Glosari

U untuk Universitas | Glosari

Diposting oleh FilsafatKonseling on 8.27.20108.25.2010

Universitas adalah pabrik. Universitas memproduksi mahasiswa unggulan agar siap dilempar ke dalam pasar kerja. Bandingkan dengan S untuk Sekolah.
Baca selengkapnyaU untuk Universitas | Glosari

M untuk Mahasiswa | Glosari

Diposting oleh FilsafatKonseling on 8.27.20108.25.2010

Baca selengkapnyaM untuk Mahasiswa | Glosari

S untuk Sekolah | Glosari

Diposting oleh FilsafatKonseling on 8.27.20108.25.2010

Mengapa pelajar sekolah berseragam, seperti narapidana?
Mengapa di sekolah ada jam istirahat tertentu, misalnya untuk makan, seperti di penjara?
Mengapa pagar sekolah menjulang tinggi dan ada juga yang berpagar kawat, seperti di penjara?
Mengapa di depan pagar sekolah ada penjaga pagar, sebagaimana di penjara?
Mengapa pelajar takut dengan guru, sebagaimana narapidana takut dengan sipir?
Mengapa untuk keluar kelas seorang pelajar harus izin dulu dengan guru, sebagaimana narapidana untuk keluar sel harus izin?
Mengapa seorang pelajar selalu punya keinginan untuk menyelesaikan jam sekolahnya secepat mungkin, sebagaimana narapidana akan masa tahanannya?
Mengapa para pelajar sangat senang ketika mendengar bunyi bel pulang, dan kesenangan itu mencapai puncaknya ketika mereka akhirnya dengan lenggang bisa melangkahkan kaki keluar melewati pagar sekolah, sebagaimana kebahagiaan narapidana yang menghirup udara bebas?
Jawabannya karena SEKOLAH dan PENJARA itu SAMA! Bandingkan dengan U untuk Universitas.
Baca selengkapnyaS untuk Sekolah | Glosari
 

YANG MENGIKUT

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 Unported License.

Hasil Bertukar Banner