Showing posts with label Cara Yahudi Hindari Flu Babi. Show all posts
Showing posts with label Cara Yahudi Hindari Flu Babi. Show all posts


Thursday, 17 September 2009 12:2ul1


Kaum yang merasa paling berkuasa di dunia itu ternyata tidak sanggup mengatasi flu babi, meskipun segala cara sudah dilakukannya.

Hidayatullah.com--Orang Yahudi selalunya agak sulit menerima kenyataan bahwa mereka tetap terkesan oleh virus flu babi meskipun sudah menghindari babi, sesuai larangan agamanya. Berbagai usaha dilakukan agar terhindar dari virus itu, mulai dari yang rasional hingga yang tidak masuk akal.

Jangan mencium tangan rabi atau lembaran Taurat, demikian pesan penguasa Israel kepada bangsa Yahudi agar bahana flu babi tidak merebakdi negara itu.

Dalam pesan yang dihantar ke sinagog-sinagog menjelang perayaan tahun baru Yahudi, kementerian kesehatan mengatakan bahwa jabat tangan dibolehkan tetapi setelah itu tangan mesti dibasuh. Adalah menjadi kebiasaan umum di kalangan orang-orang Yahudi untuk mencium tangan rabi yang mereka hormati.

Pada hari Jumat lalu, Israel melaporkan kematian ke-22 akibat virus flu babi (H1N1), dan lebih dari 3.000 orang telah terinfeksi.

Pada bulan Ogos, satu kelompok sekitar 50 rabi dan dukun Yahudi terbang merentasi wilayah udara Israel dengan kapalterbang, sambil mengucapkan doa-doa dan meniup terompet tanduk bertujuan menangkal flu babi. Mereka mengelilingi ruang udara Israel " untuk menghentikan jangkitan sehingga tidak ada lagi orang yang mati karenanya", kata rabi Yitzhak Batzri.

"Kami yakin bahwa berkat doa, bahaya sudah boleh diatasi," tambah Batzri. Flu babi rupanya tetap tidak terhapus di negara Yahudi itu. meskipun mereka telah berusaha tidak menggunakan nama-nama yang tidak dianggap kosher (halal menurut Yahudi).

Timbalan Menteri Kesihatan Yakov Litzman, anggota parti pro-agama, pernah mengatakan April lalu bahawa nama "flu babi" tidak boleh digunakan kerana sebutan nama hewan "babi" yang dilarang oleh Judaisme.

Sebagai gantinya, dia mengatakan pihak berkuasa mesti menyebut virus yang melanda dunia itu dengan sebutan "flu Mexico." Namun, hal itu tidak disenangi oleh duta besar Mexico ke Israel. Manakala perwakilan Israel di Mexico berdegil juga enggan menggunakan istilah "flu babi." Akhirnya Tel Aviv beralah dalam usaha mengubah nama virus tersebut, yang sejauh telahpun mengorbankan 22 orang di Israel dan menginfeksi lebih dari 3.000 orang lainnya.

Pada 30 April 2009, WHO-PBB yang mengurus masalah kesihatan sedunia, pernah mengumumkan cadangan berhenti menggunakan istilah "flu babi" atau "swine flu" dengan alasan untuk melindungi hewan itu dan kerana istilah itu boleh memberi kesan buruk bagi ekonomi secara luas.

Cadangan WHO itu sempat mendapat pro-kontra dunia. Ada pihak bertanya-tanya mengapa istilah "flu babi" tidak boleh digunakan, padahal virus penyakit itu memang asal puncanya dari hewan babi dan memiliki gen virus dari babi, burung dan manusia, meskipun para pengkaji hingga kini tidak tahu bagaimana virus itu boleh menginfeksi manusia.

Sejak awal kes flu itu merebak dan istilah "flu babi" digunakan, tidak ada yang mempermasalahkannya. Hingga saatnya Israel "bersuara" di bulan April, menyeru agar tidak menyebut istilah itu. Siapa yang tidak tahu Israel Lobby, selalu berusaha dengan segala cara melindungi kepentingan ekonomi mereka, termasuk mempengaruhi pemerintah Amerika dan sekutunya serta PBB.

Dan Islam, sudah membritahu kelicikan Yahudi sejak lebih dari 1.400 lalu. Dari Jabir bin 'Abdillah r.a, bahwa ia mendengar Rasulullah saw. pada tahun penaklukan kota Makkah bersabda, "Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya mengharamkan jual beli khamr, bangkai, babi dan berhala." Ada yang bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana menurut anda lemak bangkai sesungguhnya benda itu dipakai untuk mengecat perahu, meminyaki kulit dan dipakai untuk bahan bakar lampu oleh manusia?" Rasulullah saw. berkata, "Semoga Allah membinasakan orang-orang Yahudi, ketika Allah mengharamkan atas mereka lemak, mereka memanaskannya (mencairkannya) kemudian menjualnya dan memakan hasil penjualannya," (HR Bukhari [2236] dan Muslim [1581]).

Ubahsuai bahasa oleh TPM dari: [di/meo/www.hidayatullah.com]