riak kecil danau ketika batu jatuh
berpendar memecah kesunyian
beberapa lewat dengan keceriaan pasangan
kita larut dalam celoteh di siang sejuk kaki gunung
warna hari adalah tatap mesra dan gumul kecil
ada seutas tali tak terlihat pada hati
ketika kembali ke peraduan
mataku lambat terpejam
tergambar kedekatan di tepi air
gelisah kecil menanti esok dalam kelanjutan bersama
aku betul rindu!
lantai dingin dan suara binatang malam membuatku ingin terbang
aku ingin menguasai waktu
sayangku,
apakah kau juga ikut merasakan detak jantung harapku?
di kala selimut tak lagi sanggup menggantikan hangatmu?
semoga kita adalah perahu dalam samudera biru
yang akan bersandar di tepi pantai berjanur kelapa
--------
(puisi ini saya buat atas permintaan seorang teman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar