Penuhi Undangan

Jumaat, 23 Syawal 1434H: Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Seburuk-buruk makanan ialah makanan pesta, di mana orang yang seharusnya datang tidak diundang, sedangkan orang yang enggan datang malah diudang. Dan siapa yang tidak memenuhi suatu undangan sesungguhnya dia durhaka kepada Allah dan RasulNya."

(Sahih Muslim)

Penuhilah Undangan

Khamis, 22 Syawal 1434H: Dari 'Abdullah bin 'Umar r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Penuhilah suatu undangan apabila kamu memang diundang menghadirinya. Kata Nafi', 'Abdullah bin 'Umar memang selalu mendatangi setiap undangan, baik undangan pesta perkahwinan atau tidak; bahkan sekalipun dia sedang puasa." 

( Sahih Muslim)

Doa Tahiyyat

Rabu, 21 Syawal 1434H: Diberitakan oleh Abdullah r.a., katanya: "Ketika kami solat bersama-sama dengan Nabi saw., kami membaca "Assalam 'alallaahi min 'ibaadihi, assalamu 'ala fulaanin wa fulaanin. (Salam untuk Allah dari hamba-Nya; Salam untuk di Anu dan si Anu).

 

Mendengar bacaan itu Nabi saw. bersabda, "Janganlah kamu mengatakan Assalamu 'alallaah ", kerana Allah itu sendiri adalah As Salaam. Tetapi bacalah: "At tahiyyaatu lillaahi, wash shalawatu wath thaiyyibaatu, Assalaamu 'alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuh, Assalaamu 'alaina wa 'ala 'ibadillaahish shaalihin. " (Penghormatan untuk Allah, seluruh doa dan segala kebaikan, Salam untukmu hai Nabi, disertai rahmat dan berkat Allah, Salam untuk kami, dan untuk para hamba Allah yang soleh-soleh).

 

Jika doa itu yang kamu baca, maka doamu meliputi seluruh hamba Allah, baik yang di langit mahupun yang antara langit dan bumi.

 

Selanjutnya bacalah: "Asyhadu anla ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluh." (Saya mengakui, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan hanya Allah. Dan saya mengakui bahawa Muhammad itu hamba Allah dan rasul-Nya). Setelah membaca doa itu. seseorang boleh memilih doa yang disukainya. dan berdoalah dengan doa yang disukainya itu.

 

(Sahih Bukhari)

Hisab Pada Hari Kiamat

Selasa, 20 Syawal 1434H: Dari 'Aisyah r.a. katanya Rasulullah saw. bersabda: "Siapa yang dihisab (diperiksa) pada hari kiamat, dia akan terseksa." Tanya Aisyah, "Bukankah Allah Azza wa Jalla telah berfirman, "Mereka akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah." (Al Insyiqaq, 84:8). Jawab beliau, "Itu belum pemeriksaan, tetapi baru sekadar mengemukakan bukti-bukti." Orang yang diperiksa dengan teliti nescaya terseksa." (Sahih Muslim)

Haq Saudara Sesama Islam

Selasa, 13 Syawal 1434H: Dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi saw. beliau bersabda: "Kalau salah seorang kamu bersin, hendaklah ia mengucapkan: Alhamdulillah! (segala puji bagi Allah). Saudaranya atau temannya yang mendengar, hendaklah mengucapkan: Yarhamukallah (Semoga Allah merahmati saudara!). Kalau temannya telah mengucapkan Yarhamukallah, hendaklah ia mengucapkan lagi: Yahdikumullah wa yuslihu balakum! (Semoga Allah menunjuki saudara dan membaikkan keadaan saudara)."

(Sahih Bukhari)

Kutukan Malaikat

Isnin, 12 Syawal 1434H: Dari Abu Hurairah r.a. katanya Rasulullah saw. bersabda: "Siapa yang menakut-nakuti saudaranya dengan menunjuk-nunjukkan senjata maka sesungguhnya malaikat mengutuknya sehingga dia berhenti menakut-nakuti, sekalipun saudaranya itu saudara sekandung." (Sahih Muslim)

Peristiwa Bulan Syawal

Jumaat, 9 Syawal 1434H: Dari 'Aisyah r.a., katanya: "Rasulullah saw. mengahwini ku pada bulan Syawal; dan serumah tangga dengan ku pada bulan Syawal. Maka isteri Rasulullah saw. mana yang lebih dicintainya daripada ku?" (Sahih Muslim)

Puasa Enam Di Bulan Syawal

Khamis, 8 Syawal 1434H: Ahmad bin Mani' meceritakan kepada kami, Abu Mu'awiyah memberitahukan kepada kami, Sa'id bin Sa'id memberitahukan kepada kami (yang berasal) dari 'Umar bin Tsabit dari Abu Ayyub di mana ia berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadan kemudian mengikutinya dengan enam hari dari bulan Syawal maka yang demikian itu adalah puasa satu tahun." Di dalam ini terdapat hadis dari Jabir, Abu Hurairah dan Tsauban. Abu 'Isa berkata: "Hadis Abu Ayyub itu adalah hadis hasan sahih. Orang ramai senang mengerjakan puasa enam hari pada bulan Syawal kerana adanya hadis tersebut." Ibnul Mubarak mengatakan bahawa puasa enam hari pada bulan Syawal itu baik sebagaimana halnya puasa tiga hari pada setiap bulan. Ibnul Mubarak berkata: "Diriwayatkan dalam sebahagian hadis: "Puasa ini dihubungkan dengan bulan Ramadan." Ibnul Mubarak memilih agar enam hari itu adalah permulaan bulan; diriwayatkan dari Ibnul Mubarak bahawasanya ia berkata: "Apabila seseorang mengerjakan puasa enam hari dari bulan Syawal itu secara terpisah-pisah maka hal itu boleh." Abu 'Isa berkata: " 'Abdul 'Aziz bin Muhammad meriwayatkan hadis ini dari Shafwan bin Sulaim dan Sa'd bin Sa'd dari 'Umar bin Tsabit dari Abu Ayyub dari Nabi s.a.w. dengan hadis seperti tersebut di atas. Syu'bah meriwayatkan hadis ini dari Warqa' bin 'Umar dari Sa'd bin Sa'id. Sa'd bin Sa'id adalah saudara Yahya bin Sa'id Al-Anshari. Sebahagian ahli hadis membicarakan tentang Sa'd bin Sa'id dari segi hafalannya."(Hadis Sunan At-Termizi)

Puasa Sunat Enam Hari Di Bulan Syawal

Rabu, 7 Syawal 1434H: Dari Abu Ayyub Al Anshari r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Siapa yang puasa bulan Ramadhan, kemudian diiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka yang demikian itu seolah-olah berpuasa sepanjang masa.'" (Hadis Sahih Muslim)

Tanda Malam Qadar

Hadis Sahih Muslim Jilid 2. Hadis Nombor 0736.

Dari 'Abdullah bin Mas'ad r.a., katanya: "Siapa yang melakukan solat malam sepanjang tahun nescaya dia bertemu dengan "Malam Qadar" Jawab Ubay, "Demi Allah! Malam itu sesungguhnya terdapat dalam bulan Ramadhan. Demi Allah! Aku tahu malam itu, di mana Rasulullah saw. menyuruh kami menegakkannya (beribadah pada malam itu), iaitu yang kedua puluh tujuh Ramadhan. Tanda-tandanya ialah, esok pagi matahari kelihatan putih tanpa sinar yang mencorot."

Malam Qadar

Dari Ibnu 'Umar r.a., katanya Rasulullah saw. bersabda: "Carilah malam qadar itu pada sepuluh malam yang akhir bulan Ramadhan. Jika kamu lelah, maka janganlah dilewatkan pada tujuh malam yang masih tinggal." (Sahih Muslim)